• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

62 4.1 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis melakukan penelitian melalui penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan kunjungan ke perusahaan, khususnya bagian Human Resources Department (HRD) untuk memperoleh informasi yang relevan dengan pembahasan skripsi ini. Dalam penelitian ini instrument pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Kuesioner

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden terdiri dari dua macam yaitu instrumen uji coba dan instrumen penelitian final, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

(2)

Proses kegiatan menjaring dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi dan tahap evaluasi.

1. Tahap Orientasi

Pada tahap ini dilakukan tiga macam kegiatan, yaitu penyusunan dan pengembangan instrumen, uji coba instrumen dan verifikasi instrumen. Kegiatan penyusunan instrumen dimaksudkan adalah mengembangkan variabel-variabel penelitian menjadi beberapa indikator, kemudian indikator dikembangkan menjadi butir-butir pernyataan yang akan dijadikan isi dari instrumen penelitian.

Proses pengembangan instrumen variabel Gaya Kepemimpinan (X1), variable Budaya Organisasi (X2), dan Kepuasan Kerja (Y), dimulai dengan penyusunan instrumen kuesioner berbentuk skala Likert sebanyak 23 butir pernyataan, dengan option lima pilihan jawaban (options), yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) untuk instrumen variabel Gaya Kepemimpin dan Budaya Organisasi. Sedangkan instrumen Kepuasan kerja, pilihan jawabannya adalah Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas (CP), Tidak Puas (TP), dan Sangat Tidak Puas (STP).

Pada tahap berikutnya instrumen dikonsultasikan dengan pembimbing, yaitu seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mampu mengukur dimensi dan indikator-indikator dari variabel Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan. Setelah instrumen disetujui,

(3)

langkah selanjutnya instrumen tersebut diujicobakan kepada 30 orang responden. Sampel uji coba diambil secara acak yaitu karyawan PT. Yamaha Kencana Motor Indonesia, yang dilaksanakan pada minggu kedua bulan Januari 2011.

Setelah data terkumpul melalui uji coba kemudian dilakukan verifikasi instrumen, yaitu mengukur tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas instrumen kuesioner variabel Gaya Kepemimpinan (X1), variabel Budaya Organisasi (X2), dan Kepuasan Kerja (Y) karyawan PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, diukur dengan menggunakan metode statistik korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen digunakan metode statistik dari Alpha Cronbach.

2. Tahap Eksplorasi

Setelah tahap orientasi selesai dilaksanakan, kegiatan selanjutnya adalah penggalian dan pengumpulan data yang sesungguhnya. Dalam langkah ini instrumen penelitian berupa kuesioner disebarkan kepada 145 orang responden yang ditetapkan sebagai sampel penelitian.

3. Tahap Evaluasi Instrumen

Tahap ketiga ini merupakan langkah pengecekan ulang data dan informasi yang diperoleh dari responden untuk menguji kredibilitas hasil penelitian. Kegiatan evaluasi instrumen ini dilakukan setelah penyebaran kuesioner selesai, kemudian mengkonfirmasikan ulang kepada responden, terutama jika terdapat instrumen yang belum dikembalikan kepada peneliti atau terdapat butir-butir pertanyaan yang belum dijawab.

(4)

4.2 Pengolahan Data

1. Pengolahan Data Instrumen Uji Coba

Hasil penyebaran instrumen kuesioner tentang Gaya Kepemimpinan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan Kepuasan Kerja (Y) dikumpulkan dan ditabulasi. Tabulasi data dilakukan dengan cara memasukan satu persatu jawaban responden ke dalam tabel distribusi yang telah dipersiapkan. Selanjutnya dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment. Standar yang digunakan dalam menentukan validitas dan tidaknya suatu instrumen penelitian yang digunakan yaitu perbandingan antara nilai rhitung dengan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) dan n = 30. Berdasarkan hasil pengujian validitas instrumen, butir-butir pertanyaan yang tidak valid di drop (dihilangkan), kemudian butir-butir pernyataan yang valid dihitung tingkat reliabilitasnya. Setelah instrumen dinyatakan reliabel, maka instrumen tersebut ditetapkan untuk digunakan sebagai instrumen penelitian, seperti dijelaskan berikut ini.

a. Uji Validitas Instrumen Variabel Gaya Kepemimpinan

Proses pengembangan instrumen Gaya Kepemimpinan (X1) dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk kuesioner dengan skala sikap dari Likert, sebanyak 23 butir pertanyaan dengan lima pilihan jawaban (options), yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Selanjutnya dilakukan uji coba dilakukan kepada 30 orang karyawan, dengan tujuan untuk mengetahui layak tidaknya

(5)

instrumen penelitian. Kriteria instrumen yang layak tetap dipakai, dan yang tidak layak di drop (dihilangkan). Proses uji coba dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas dan reliabilitas instrumen.

Pengujian validitas instrumen variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dengan pertanyaan sebanyak 23 butir pertanyaan digunakan rumus Korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 30.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS untuk butir nomor 1 diperoleh nilai rhitung sebesar 0,538. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir nomor 1 adalah dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian, karena nilai rhitung (0,538) > rtabel (0,361). Untuk perhitungan validitas butir 2 sampai dengan 21, dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti butir nomor 1 di atas. Dari perhitungan diperoleh hasilnya seperti yang disajikan rangkuman hasil perhitungan validitas instrumen seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan)

No. Variabel X1 rhitung rtabel Status Keputusan

1 X1 0.538 0,361 Valid Dipakai 2 X2 0.380 0,361 Valid Dipakai 3 X3 0.796 0,361 Valid Dipakai 4 X4 0.628 0,361 Valid Dipakai 5 X5 0.640 0,361 Valid Dipakai 6 X6 0.643 0,361 Valid Dipakai 7 X7 0.679 0,361 Valid Dipakai 8 X8 0.541 0,361 Valid Dipakai 9 X9 0.428 0,361 Valid Dipakai 10 X10 0.599 0,361 Valid Dipakai

11 X11 0.340 0,361 Tidak Valid Dihilangkan

(6)

13 X13 0.478 0,361 Valid Dipakai 14 X14 0.692 0,361 Valid Dipakai

15 X15 0.152 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 16 X16 0.597 0,361 Valid Dipakai

17 X17 0.302 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 18 X18 0.701 0,361 Valid Dipakai

19 X19 0.592 0,361 Valid Dipakai

20 X20 0.608 0,361 Valid Dipakai

21 X21 0.170 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 22 X22 0.602 0,361 Valid Dipakai

23 X22 0.673 0,361 Valid Dipakai

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 (empat) butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu butir pertanyaan nomor 11, 15, 17, dan 21, selanjutnya keempat butir yang tidak valid tersebut dihilangkan (drop), sedangkan butir pertanyaan valid sebanyak 19 butir, yaitu butir pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 8, 10, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 22 dan 23. Selanjutnya butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya.

b. Uji Validitas Instrumen Variabel Budaya Organisasi

Pengujian validitas instrumen variabel Budaya Organisasi (X2) dengan pertanyaan sebanyak 21 butir pertanyaan digunakan rumus Korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 30. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS Versi 15 untuk butir nomor 1 diperoleh nilai rhitung 0,730 > rtabel (0,361). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir nomor 1 adalah dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Untuk perhitungan validitas selanjutnya dapat

(7)

dilakukan dengan cara yang sama seperti butir nomor 1 di atas. Rangkuman hasil perhitungan validitas instrumen seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel X2 (Budaya Organisasi)

No. Variabel X2 rhitung rtabel Status Keputusan

1 X1 0.730 0,361 Valid Dipakai 2 X2 0.578 0,361 Valid Dipakai 3 X3 0.478 0,361 Valid Dipakai 4 X4 0.453 0,361 Valid Dipakai 5 X5 0.365 0,361 Valid Dipakai 6 X6 0.397 0,361 Valid Dipakai 7 X7 0.523 0,361 Valid Dipakai 8 X8 0.738 0,361 Valid Dipakai 9 X9 0.578 0,361 Valid Dipakai 10 X10 0.585 0,361 Valid Dipakai 11 X11 0.347 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 12 X12 0.772 0,361 Valid Dipakai 13 X13 0.656 0,361 Valid Dipakai 14 X14 0.400 0,361 Valid Dipakai 15 X15 0.439 0,361 Valid Dipakai 16 X16 0.625 0,361 Valid Dipakai 17 X17 0.080 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 18 X18 0.508 0,361 Valid Dipakai 19 X19 0.498 0,361 Valid Dipakai 20 X20 0.389 0,361 Valid Dipakai 21 X21 0.512 0,361 Valid Dipakai

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 (dua) butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu butir pertanyaan nomor 11, dan 17, selanjutnya butir yang tidak valid tersebut dihilangkan (drop), sedangkan butir pertanyaan valid sebanyak 18 butir, yaitu butir pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 8, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, dan 21. Butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya.

(8)

c. Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Kerja

Proses pengembangan instrumen Kepuasan Kerja Karyawan (Y) dimulai dengan penyusunan instrumen berbentuk kuesioner dengan skala sikap dari Likert, sebanyak 28 butir pertanyaan dengan lima pilihan jawaban (options), yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pengujian validitas instrumen variabel Gaya Kepemimpinan (X1) dengan pertanyaan sebanyak 23 butir pertanyaan digunakan rumus Korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 30.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS untuk butir nomor 1 diperoleh nilai rhitung sebesar 0,420. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir nomor 1 adalah dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian, karena nilai rhitung (0,420) > rtabel (0,361). Untuk perhitungan validitas butir 2 sampai dengan 28, dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti butir nomor 1 di atas. Dari perhitungan diperoleh hasilnya seperti yang disajikan rangkuman hasil perhitungan validitas instrumen seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kepuasan Kerja Karyawan)

No. Variabel Y rhitung rtabel Status Keputusan

1 Y1 0.420 0,361 Valid Dipakai 2 Y2 0.685 0,361 Valid Dipakai 3 Y3 0.597 0,361 Valid Dipakai 4 Y4 0.703 0,361 Valid Dipakai 5 Y5 0.617 0,361 Valid Dipakai 6 Y6 0.435 0,361 Valid Dipakai 7 Y7 0.660 0,361 Valid Dipakai 8 Y8 0.422 0,361 Valid Dipakai

(9)

9 Y9 0.172 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 10 Y10 0.783 0,361 Valid Dipakai 11 Y11 0.783 0,361 Valid Dipakai 12 Y12 -0.027 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 13 Y13 0.472 0,361 Valid Dipakai 14 Y14 0.533 0,361 Valid Dipakai 15 Y15 0.110 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 16 Y16 0.514 0,361 Valid Dipakai 17 Y17 0.559 0,361 Valid Dipakai

18 Y18 0.082 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 19 Y19 0.576 0,361 Valid Dipakai

20 Y20 0.476 0,361 Valid Dipakai 21 X21 0.467 0,361 Valid Dipakai 22 Y22 0.377 0,361 Valid Dipakai 23 Y23 0.273 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 24 Y24 0.060 0,361 Tidak Valid Dihilangkan 25 X25 0.680 0,361 Valid Dipakai

26 Y26 0.776 0,361 Valid Dipakai

27 Y27 0.662 0,361 Valid Dipakai 28 Y28 0.723 0,361 Valid Dipakai

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 (enam) butir pertanyaan yang tidak valid, yaitu butir pertanyaan nomor 9, 12, 15, 18, 23 dan 24 selanjutnya butir yang tidak valid tersebut dihilangkan (drop), sedangkan butir pertanyaan yang valid sebanyak 22 butir, yaitu butir nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 25, 26, 27, dan 28. Butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid digunakan sebagai instrumen penelitian selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan, diperoleh nilai reliabilitas untuk setiap butir pada masing-masing variabel, seperti dijelaskan di bawah ini.

(10)

a. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Gaya Kepemimpinan

Pengujian reliabilitas instrumen variabel fungsi Gaya Kepemimpinan (X1) menggunakan rumus Alpha Cronbach pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 145. Reliabilitas instrumen yang diuji adalah butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid saja, yakni sebanyak 19 butir-butir pertanyaan. Hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS Versi 15.00 disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.4

Reliability Statistics Variabel X1

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.908 .912 19

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Hasil perhitungan pada tabel tersebut di atas, menunjukkan tabel Reliability Statistic, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,908. Harga reliabilitas ini, setelah diadakan estimasi melalui standard error of measurement termasuk reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, instrumen variabel Gaya Kepemimpinan (X1) reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Budaya Organisasi

Pengujian reliabilitas instrumen variabel fungsi Budaya Organisasi (X2) menggunakan rumus Alpha Cronbach pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 30. Reliabilitas instrumen yang diuji adalah butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid saja, yakni sebanyak 19 butir pertanyaan. Hasil

(11)

perhitungan dengan bantuan program SPSS Versi 15.00 disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5

Reliability Statistics Variabel X2

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.871 .978 19

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Hasil perhitungan pada tabel tersebut di atas, menunjukkan tabel Reliability Statistic, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,903. Harga reliabilitas ini, setelah diadakan estimasi melalui standard error of measurement termasuk reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, instrumen variabel Budaya Organisasi (X2) reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

c. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kepuasan Kerja

Pengujian reliabilitas instrumen variabel fungsi Kepuasan Kerja (Y) menggunakan rumus Alpha Cronbach pada taraf signifikansi 0,05 dan n = 30. Reliabilitas instrumen yang diuji adalah butir-butir pertanyaan yang dinyatakan valid saja, yakni sebanyak 24 butir pertanyaan. Hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS Versi 15.00 disajikan pada tabel berikut ini.

(12)

Tabel 4.6

Reliability Statistics Variabel Y Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.900 .908 22

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 diolah dengan SPSS.

Hasil perhitungan pada tabel tersebut di atas, menunjukkan tabel Reliability Statistic, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,900. Harga reliabilitas ini, setelah diadakan estimasi melalui standard error of measurement termasuk reliabilitas yang tinggi. Dengan demikian, instrumen variabel Kepuasan Kerja (Y) reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2. Pengolahan Data Instrumen Penelitian

Proses pengolahan data penelitian instrumen kuesioner tetang Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada 145 responden. Hasil penyebaran kuesioner dikumpulkan sesuai dengan masing-masing variabel yang telah ditentukan, kemudian dibuat tabulasi dengan cara mengkonversi data kualitatif menjadi data kuantitatif. Selanjutnya, secara berturut-turut dilakukan pengujian sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menguji pengaruh signifikansi variabel X terhadap variabel Y.

(13)

Langkah pertama dalam pengolahan data hasil penelitian adalah menguji bias kuesioner (uji normalitas). Setelah data dinyatakan terdistribusi normal dan memenuhi syarat untuk penelitian selanjutnya. Mengingat analisis data menggunakan statistik regresi berganda, maka sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik, yang bertujuan memastikan data tidak terjadi autokorelasi, multikolineritas dan heteroskesdastisitas seperti telah dijelaskan pada bab 3 terdahulu. Setelah langkah-langkah pengujian asumsi klasik tersebut dilakukan, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan statistik regresi berganda, yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, pengaruh tidak nyata ditunjukkan oleh pengamatan panen yang lain meliputi jumlah biji isi per malai, jumlah biji per malai, persentase biji panen (%) dan hasil

Orientasi teori normatif adalah membuat komitmen strategis untuk bertindak sesuai dengan prinsi-prinsip moral untuk memperoleh reputasi yang baik, yang pada gilirannya,

Sumber : Manajer Pelayanan Surat Paket PT Pos Indonesia Cabang Palembang, 2014 Mengingat suatu permasalahan bisa terjadi kapan saja, maka PT Pos Indonesia harus menyiapkan strategi

Senyawa Kaolin digunakan sebagai campuran di dalam industri plastik dengan tujuan untuk meningkatkan kelembutan permukaan, stabilitas dimensional dan ketahanan terhadap

•• Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul Sel lemak dalam tubuh (sel adipose) yang ada di pinggang,pinggul atau tempat lain mensekresi leptin ke dalam

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perubahan BCVA dan CRT pasca satu tahun pemberian injeksi intravitreal ranibizumab pada

Perawat memiliki peranan penting dalam mempertimbangkan pemberian asuhan keperawatan terkait dengan penggunaan pengobatan tradisional pada perawatan anak sakit

Hal ini disebabkan karena remaja kurang selektif dalam memilih kelompok pertemanan yang mereka masuki, serta ikut menjalankan norma yang diciptakan oleh kelompok