LAPORAN KEUANGAN
PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG RI
SEMESTER I
TAHUN ANGGARAN 2011
Kata Pengantar -i
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011. Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya.
Pengadilan Agama Kebumen adalah entitas akuntansi dari Mahkamah Agung yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Kebumen mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2011 ini, perlu kami kemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran memberikan informasi tentang pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp.0,- atau 0 persen dari yang ditetapkan dalam DIPA TA 2011. Sementara itu, realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp.0,-atau 0 persen dari yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011.
2. Neraca menyajikan tentang informasi posisi aset, kewajiban, dan ekuitas kementerian negara/lembaga per 30 Juni 2011. Dari Neraca tersebut diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp.0,- dan Kewajiban sebesar Rp.500.000,- sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Pengadilan Agama Kebumen per 30 Juni 2011 adalah sebesar
Rp.0,-3. Catatan Atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Kata Pengantar -ii
Kami menyadari bahwa laporan keuangan semester I Tahun Anggaran 2011 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna laporan keuangan ini. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan akuntabilitas publik.
Kebumen, 30 Juni 2011 Kuasa Pengguna Anggaran
Afif Eko Sulistiono, SH NIP. 196410301993031001
Daftar Tabel -v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel.1 Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2011 dan 2010 1 Tabel.2 Neraca Per 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010 2 Tabel.3 Rincian Anggaran dan Realisasi per Sumber dana 8 Tabel.4 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja 8
Tabel.5 Rincian Anggaran Satker 9
Daftar Isi -iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar I
Daftar Isi Iii
Daftar Tabel V
Daftar Singkatan Vi
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan Vii
Pernyataan Tanggung Jawab Viii
I. Ringkasan 1
II. Laporan Realisasi Anggaran (perbandingan semester I 2011 dan semester I 2010) 4 III. Neraca (perbandingan semester I 2011 dan semester I 2010) 5
IV. Catatan atas Laporan Keuangan 6
A. Penjelasan Umum 6
A.1. Dasar Hukum 6
A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja 6
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 8
A.4. Kebijakan Akuntansi 9
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 12 B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran 12 B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran 12 B.3. Catatan Penting / Pengungkapan Lainnya 12
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 13
C.1. Posisi Keuangan Secara Umum 13
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca 14
C.3. Catatan Penting Lainnya 14
D. Pengungkapan Penting Lainnya 16
D.1. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK 16
D.2. Rekening Pemerintah 14
D.3. Informasi Pendapatan Perkara 15
Laporan-laporan Pendukung sesuai Perarturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER - 65/PB/2010
 LRA Belanja
 LRA Pengembalian Belanja
 LRA Pendapatan
 LRA Pengembalian Pendapatan
Daftar Isi -iv
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah Rekening Koran bulan Juni 2011
Rekening Koran Perkara bulan juni 2011 LPJ bendahara Pengeluaran (04)
Data Keuangan Perkara per 30 Juni 2011 Laporan Keuangan Perkara per 30 juni 2011 BAR Hasil Rekon dengan KPPN bulan juni 2011
Daftar Singkatan-vii
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan BLU : Badan Layanan Umum
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan BUN : Bendahara Umum Negara
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran TA : Tahun Anggaran
TAB : Tahun Anggaran Berjalan TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu TGR : Tuntutan Ganti Rugi
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran UP : Uang Persediaan
TA : Tahun Anggaran
TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu TGR : Tuntutan Ganti Rugi
Indeks Catatan Atas Laporan Keuangan-viii
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Halaman
Catatan B.2.1 Pendapatan Negara 13
Belanja Negara
Catatan B.2.2 Belanja Negara 14
NERACA
ASET
Aset Lancar
Catatan C.2.1.1 Kas di Bendahara Pengeluaran 16
Catatan C.2.1.3 Persediaan 16
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Pernyataan Tangung Jawab-ix
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA SATUAN KERJA
PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kebumen yang terdiri dari: Laporan Realisasii Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Semester I Tahun Anggaran 2011 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan ini telah disusun berdasarkan sistem pengendalian interen yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Kebumen, 30 Juni 2011 Kuasa Pengguna Anggaran
Afif Eko Sulistiono, SH NIP. 196410301993031001
Ringkasan -1
I. RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kebumen Semester I Tahun 2011 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja, periode1 Januari s.d. 30 Juni 2011.
Realisasi Belanja Negara pada Semester I TA2011adalah sebesar Rp. 0,- atau mencapai 0 persen dari anggarannya. sedangkan Belanja Pinjaman Luar Negeri dan Belanja Hibah tidak ada.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2011 dan Semester I TA 2010 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 1
Laporan Realisasi Anggaran Semester I TA 2011 dan 2010
Uraian
(dalam rupiah)
TA 2011 TA 2010
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Pendapatan Negara
dan Hibah
- - -
-Belanja Rupiah Murni 6.000.000,- 0,- - -Belanja Pinjaman Luar
Negeri
- - -
-Belanja Hibah - - -
-Ringkasan -2
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp.500.000,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.500.000,- ; Aset Tetap sebesar
Rp.0,-Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp.500.000,- yang merupakan kewajiban jangka pendek
Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar Rp.0,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar dan Ekuitas Dana Investasi sebesar
Rp.0,-Ringkasan Neraca per30 Juni 2011dan30 Juni 2010dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2
Neraca Per 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2010
(dalam rupaih)
Uraian
Tanggal Neraca Nilai kenaikan/
(penurunan) (Rp) 30 Juni 2011 (Rp) 30 Juni 2010 (Rp) Aset Aset Lancar 0,- 0,- 0,-Aset Tetap 0,- 0,- 0,-Jumlah Aset 0,- 0,- 0,-Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek 500.000,- 0,-
500.000,-Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar 0,- 0,-
0,-Ekuitas Dana Investasi 0,- 0,-
0,-Jumlah Ekuitas Dana 0,- 0,-
0,-Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 500.000,- 0,-
500.000,-3.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu, dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan ekuitas dana berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN).
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta informasi tambahan yang diperlukan.
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : (005) MAHKAMAH AGUNG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH A.1 PENERIMAAN DALAM NEGERI
A.1.a Penerimaan Perpajakan 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
A.1.b Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
A.2 HIBAH
JUMLAH PENDAPATAN DAN HIBAH (A.1+A.2) 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
B. BELANJA B.1 BELANJA NEGARA (B.1.1 + B.1.2 + B.1.3) B.1.1 Rupiah Murni Belanja Pegawai 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00% Belanja Barang 6.000.000 0 (6.000.000) 0,00% 0 0 0 0,00% Belanja Modal 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
Pembayaran Bunga Utang 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
Belanja Lain-lain 0 0 0 0,00% 0 0 0 0,00%
JUMLAH BELANJA (B.1.1 + B.1.2 + B.1.3) 6.000.000 0 (6.000.000) 0,00% 0 0 0 #DIV/0!
Kebumen, 30 Juni 2011 Kuasa Pengguna Anggaran
Afif Eko Sulistiono, SH Nip. 196410301993031001 (DALAM RUPIAH) REALISASI REALISASI DIATAS (DIBAWAH) ANGGARAN % REAL. ANGG. No. ANGGARAN REALISASI REALISASI DIATAS (DIBAWAH) ANGGARAN 2011 % REAL. ANGG. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 30 Juni 2011
URAIAN
2010 ANGGARAN
2011 2010 Jumlah %
2 3 4 5
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 500.000 0 500.000 0,00%
JUMLAH ASET LANCAR 500.000 0 500.000 0,00%
JUMLAH ASET 500.000 0 500.000 0,00%
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang Muka dari KPPN 500.000 0 500.000 0,00%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 500.000 0 500.000 0,00% JUMLAH KEWAJIBAN 500.000 0 500.000 0,00% JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 500.000 0 500.000
0,00%
Kebumen, 30 Juni 2011 Kuasa Pengguna Anggaran
Afif Eko Sulistiono, SH Nip. 196410301993031001
PER 30 Juni 2011 DAN 30 Juni 2010 ( DALAM RUPIAH ) KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : (005) MAHKAMAH AGUNG
ASET
KEWAJIBAN
NAMA PERKIRAAN JUMLAH Kenaikan (Penurunan) 1
Catatan Atas Laporan Keuangan -6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A
. PENJELASAN UMUMDasar Hukum A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-65/PB/ Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
Rencana Strategis
RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan langkah awal yang dilakukan kantor Pengadilan Agama Kebumen agar mampu menjawab segala tuntutan lingkungan baik itu lokal, nasional, regional dan global dalam tatanan sistem negara kesatuan Republik Indonesia melalui pendekatan Stratejik yang jelas dan sinergis, maka kantor Pengadilan Agama Kebumen dapat menyelaraskan visi dan misinya.
Dengan misi tersebut, diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan tantangan, maka ditetapkan lima tujuan :
1. Terwujudnya manajemen yang baik dan benar.
2. Terwujudnya administrasi perkara yang baik dan benar.
3. Terwujudnya administrasi persidangan dan pelaksanaan putusan yang baik dan benar. 4. Terwujudnya administrasi umum yang baik dan benar.
5. Terwujudnya kinerja pelayanan publik yang baik dan benar.
Pertama, untuk terwujudnya manajeman peradilan yang baik dan benar dengan sasaran penyusunan program kerja tahun 2011 dilakukan pengawasan dan pembinaan serta evaluasi kegiatan.
Kedua, untuk terwujudnya administrasi perkara yang baik dan benar dengan sasaran terlaksananya peningkatan kualitas prosedur penerimaan perkara, penanganan buku register perkara, buku keuangan perkara dan pelaporan perkara.
Ketiga, untuk terwujudnya administrasi persidangan dan pelaksanaan putusan yang baik dan benar, dilakukan dengan menggunakan Sistem Aplikasi SIADPA, dengan sasaran terlaksananya peningkatan kualitas Majelis Hakim, ketepatan waktu pemanggilan para pihak, proses persidangan, pembuatan berita acara persidangan, minutasi perkara dan kearsipan serta pelaksanaan putusan.
Catatan Atas Laporan Keuangan -7 Keempat, untuk terwujudnya administrasi umum yang baik dan benar dengan sasaran terlaksananya kualitas penanganan bidang kepegawaian, pengelolaan keuangan negara, pengelolaan surat menyurat, pengelolaan inventaris dan perpustakaan.
Kelima, untuk terwujudnya kinerja pelayanan publik yang baik dan benar dengan sasaran pengelolaan manajemen peradilan, mekanisme pengawasan, kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, pengadaan dan pemeliharaan inventaris kantor, tingkat ketertiban, kedisiplinan, ketaatan, kebersihan atau kerapihan, kecepatan dan ketepatan penanganan perkara, pelayanan dan tingkat pengaduan masyarakat.
Kelima tujuan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan benar kalau tidak ada upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pengelolaan sarana prasarana dan pengelolaan keuangan negara. Dengan sasaran terbinanya kualitas sumber daya manusia peradilan, pengelolaan sarana prasarana secara optimal, pengeluaran keuangan negara secara tertib, efisien dan bertanggung jawab. Sebagai indikasinya adalah sumber daya manusia yang ada semakin meningkat kualitasnya, sarana prasarana semakin meningkat sesuai standar begitu juga keuangan negara diberdayakan secara tertib, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan tiga kebijakan mengelola urusan kepegawaian secara profesional, tertib dan bertanggung jawab, mengelola urusan rumah tangga, tata persuratan, perlengkapan rumah tangga dan sarana prasarana kerja yang lain dan mengelola keuangan negara secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendapatan PENDAPATAN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
Didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Pengadilan Agama Kebumen untuk program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama yang harus dipertanggungjawabkab kepada Dirjen Badan Peradilan Agama tidak didapati menganai realisasi pendapatan namun kesemuanya hanya berkenaan dengan realisasi belanja, sehingga dalam Laporan Keuangan ini tidak dapat disajikan informasi yang berkaitan dengan realisasi pendapatan. Oleh karenanya tidak dapat dibandingkan dengan realisasi pendapatan pada semester I tahun sebelumnya.
Belanja BELANJA PENGADILAN AGAMA KEBUMEN
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja Pengadilan Agama Kebumen. Belanja Pengadilan Agama Kebumen yang berkenaan dengan program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama hanya berupa belanja barang saja, Sementara belanja pegawai dan belanja modal ada dalam program Dukungan Manajeman dan Pelaksanaan Tugas Tekbis Lainnya Mahkamah Agung dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.meliputi belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.
Catatan Atas Laporan Keuangan -8
Pagu Belanja barang Pengadilan Agama Kebumen pada tahun 2011 sebesar Rp.6.000.000,- pada semester I terealisasi sebesar Rp.0,- atau 0 %, sementara
Belanja barang pada tahun 2010 tidak ada karena DIPA 04 masih menjadi satu dengan DIPA 01.
Perincian anggaran dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3
Rincian Anggaran dan Realisasi per Sumber dana
Uraian Anggaran 2011 (Rp) Anggaran 2010 (Rp) Realisasi 2011 (Rp) Realisasi 2010 (Rp) (%) 2011 (%) 2010 Rupiah murni 6.000.000,- 0,- 0,- 0,- 0 0 Jumlah 6.000.000,- 0,- 0,- 0,- 0 0 Tabel 4
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja
Kode Jenis Belanja Uraian Jenis Belanja Anggaran 2011 Anggaran 2010 Realisasi 2011 Realisasi 2010 (%) 2011 (%) 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 51 Belanja pegawai 0,- 0,- 0,- 0,- 0.00 0.00 52 Belanja barang 6.000.000,- 0,- 0,- 0,- 0.00 0.00 53 Belanja Modal 0,- 0,- 0,- 0,- 0.00 0.00 Jumlah 6.000.000,- 0,- 0,- 0,- 0.00 0.00
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2011 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi Pengadilan Agama Kebumen.
Pengadilan Agama Kebumen Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang berasal dari APBN sebesar
Rp.6.00.000,-Dari anggaran di atas, rincian anggaran Satker adalah sebagai berikut :
Tabel 5
Rincian Anggaran Satker
APBN
BLU
2010
-
-2011
6.000.000
-Tahun
Anggaran
Catatan Atas Laporan Keuangan -9
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:
 Laporan Realisasi Anggaran
 Neraca
 Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini seluruhnya telah diproses melalui SIMAK-BMN.
Kebijakan
Akuntansi A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran Pengadilan Agama Kebumen disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima pada Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran atau dikeluarkan dari Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan.
Penyusunan dan penyajian LK Semester I Tahun 2011 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan LK Pengadilan Tingi Agama Semarang telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Pengadilan Agama Kebumenadalah:
Pendapatan (1) Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan Bendahara Pengeleluaran dan Bendahara Penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak Pengadilan Agama Kebumen dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pengadilan Agama Kebumen. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaam. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis pendapatan.
Belanja (2) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Bendahara Pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pengadilan Agama Kebumen. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Bendahara Pengeluaran. Khusus pengeluaran melalui
Catatan Atas Laporan Keuangan -10
bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi masing masing belanja.
Aset (3) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat, seta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumer daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber – sumber daya yang diperlihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan , kekayaan didasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, atau dipakai dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarakan surat keputusan penagihan.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
– Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian.
– Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Kewajiban (4) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa laluu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks pemerintah, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintah lain, atau lembaga
Catatan Atas Laporan Keuangan -11
internasional lain atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena peikatan dengan pegawai yang ekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang – undangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketika (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Bunga (accrued insterest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapan untuk dibayar atau dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pemayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Catatan Atas Laporan Keuangan -12 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran pada semerter I TA 2011 dengan menyebutkan jumlah rupiah realisasi dan presentase dari anggaranya, yang terdiri dari :
1. Realisasi Pendapatan Negara
a. Penerimaan Negara dari Pajak b. Penerimaan Negara bukan Pajak 2. Realisasi Belanja Negara
a. Belanja Rupiah Murni
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6
Rincian Laporan Realisasi Anggaran
% Real. Angg. 1
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp - Rp - 0,00%
-Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0,00%
- Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp - Rp - 0,00%
- Penerimaan Hibah Rp - Rp - 0,00%
2 Realisasi Belanja Negara Rp 6.000.000 Rp - 0,00%
- Belanja Rupiah Murni Rp 6.000.000 Rp - 0,00%
- Belanja Pinjama LN Rp - Rp - 0,00%
- Belanja Rupiah Pendamping Rp - Rp - 0,00%
Uraian Anggaran Realisasi
No
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi
Pendapatan Negara dan Hibah
Rp.0,-B.2.1. Pendapatan Negara
Dalam Laporan Keuangan semester I Pengadilan Agama Kebumen Tahun anggaran 2011 ini tidak ada informasi mengenai realisasi pendapatan dikarenakan realisasi pendapatan hanya ada pada DIPA Badan Uusan Administrasi Mahkamah Agung RI dan sudah dilaporkan dalam Laporan Keuangan semester I Pengadilan Agama Kebumen tahun anggaran 2011 pada DIPA Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI. B.2.2. Belanja Negara
Belanja Pengadilan Agama Kebumen adalah belanja Peningkatan Manajemen Peradilan yang hanya terdiri dari Belanja Prodeo, sebegaimana tersebut dalam DIPA Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.6.000.000,- pada semester I ini belum ada realiasasi sementara untuk Tahun Anggaran 2010 tidak ada DIPA Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI sehingga tidak dapat dibandingkan.
Catatan Penting Lainnya
B.3. CATATAN PENTING LAINNYA
 Sampai semester I tahun 2011 belum ada realiasasi dikarenakan belum ada perkara prodeo yang putus sehingga belum dipetanggungjawabkan ke KPPN setempat.
 Jumlah perkara prodeo yang masuk sampai 30 juni 2011 sebanyak 1 perkara dan sampai 30 juni 2011 masih dalam proses persidangan.
Catatan Atas Laporan Keuangan -13 C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM
Posisi Neraca Pengadilan Agama Kebumen pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut, Aset sebesar Rp.500.000,- ; Kewajiban sebesar Rp.500.000,- ; dan Ekuitas Dana sebesar Rp.0,-.
Komposisi Neraca per30 Juni 2011 dan 2010adalah sebagai berikut:
Uraian 30 Juni 2011 (Rp) 30 Juni 2010 (Rp) Kenaikan/ (Penurunan) (Rp) Aset -Rp Rp - Rp -Kewajiban 500.000 Rp Rp - Rp 500.000 Ekuitas Dana -Rp Rp - Rp
-Jumlah Kewajiban sebesar Rp.500.000,- seluruhnya merupakan kewajiban jangka pendek berupa Uang Muka dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Grafik.3 : komposisi neraca Per 30 Juni 2011 dan 2010
0 500.000 0 0 0 0 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000
Aset Kewajiban Ekuitas Dana
(d alam rib u an ) 30 Juni 2010 30 Juni 2011
Catatan Atas Laporan Keuangan -14 C.2. PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.1. Aset Lancar
Kas di Bendahara Pengeluaran
Rp.500.000,-C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2011 sebesar Rp.500.000,- Jumlah tersebut merupakan Uang Persediaan (UP), sedangkan Kas di bendahara pengeluaran per 30 Juni 2010 sebesar Rp.0,-,
Saldo Kas di bendahara Pengeluaran per 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut :
No. Keterangan Jumlah
1 Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara Rp -2 Gaji bulan Januari 2010 yang belum dibayarkan Rp -3 Sisa UP yang belum dipertanggungjawabkan Rp 500.000
Jumlah Rp 500.000
Kas di Bendahara Penerimaan Rp.0,00
C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Bendahara Penerimaan di Pengadilan Agama Kebumen per 30 Juni 2011 sebesar Rp. sedangkan per 30 Juni 2010 sebesar Rp.
0,-Persediaan
Rp.0,-C.2.1.3 Persediaan
Persediaan pada periode 30 Juni 2011 sebesar Rp. 0.,- sedangkan bila dibandingkan dengan periode 30 Juni 2010 yang sebesar Rp. 0,- maka tidak ada selisih.
Kewajiban
Rp.500.000,-C.2.4. Kewajiban Jangka Pendek
C.2.4.1 Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka KPPN per 30 Juni 2011 sebesar Rp.500.000,-. sedangkan bila dibandingkan dengan periode 30 Juni 2010 sebesar Rp.0,-perbedaan saldo uang muka dikarenakan tahun 2010 belum ada anggaran dalam DIPA 04
C.3. CATATAN PENTING LAINNYA
 Pengungkapan
Penting Lainnya
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
D.2. REKENING PEMERINTAH
Rekening PT Bank Rakyat Indonesia No. 0032-01-000441-30-6 Atas Nama Bendahara Pengeluaan Pengadilan Agama Kebumen (4)
Rekening BNI cabang 802 Syariah Pekalongan No. 131999488 Atas Nama Pengadilan Agama Kebumen (merupakan rekening perkara)
Catatan Atas Laporan Keuangan -15 D.3. INFORMASI PENDAPATAN PERKARA
D.3.1. PENJELASAN UMUM
Selain pengelolaan keuangan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dalam institusi pemerintah lebih dikenal dengan keuangan DIPA, Mahkamah Agung RI dan Badan Peradilan dibawahnya juga mengelola biaya proses penyelesaian perkara yang bersumber dari para pihak berperkara atau lebih dikenal dengan uang titipan pihak ketiga. Hal ini dikarenakan sesuai dengan ketentuan perundang undangan bahwa untuk proses penyelesaian perkara perdata tidak dibolehkan lagi menggunakan fasilitas yang bersumber dari keuangan yang ada dalam DIPA.
Uang titipan pihak ketiga ( pihak berperkara ) ini merupakan uang persediaan yang digunakan khusus untuk membiayai penyelesaian perkara selama proses pemeriksaan berlangsung dan semata mata hanya dibolehkan digunakan husus untuk perkara tertentu ( mereka sendiri ). Biaya proses titipan pihak ketiga ini digunakan untuk mendukung penyelesaian perkara diantaranya biaya pemanggilan para pihak berperkara, saksi saksi, biaya pemberitahuan, biaya penyitaan dan biaya biaya lain yang berkaitan dengan penyelesaian perkata tersebut.
Hal ini merupakan konsekwensi logis yuridis bahwa dalam perkara perdata, biaya proses penyelesaian perkara dibebankan kepada para pihak berperkara, yang pada awal proses dibebankan kepada pihak yang mengajukan gugatan/permohonan, termasuk pihak pihak yang mengajukan upaya hukumbaik upaya hukum Banding, Kasasi maupun Peninjauan Kembali dan tidak dibebankan kepada negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara kecuali bagi mereka yang tidak mampu ( perkara prodeo ) dan dalam perkara gugatan di Pengadilan Hubungan Industri.
D.3.2. DASAR HUKUM
a. HIR ( Het Herzien Inlands Reglemen ) staadblaad tahun 1941 no 44.
b. R.Bg ( Reglemen Van Het Rechtswezen in de Gewesten Buiten Jawa en Madoera ) staadblaad 1027 no 227.
c. Undang Undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang Undang nomor 3 tahun 2006
d. Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 2 tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009.
e. Keputusan Panitera Mahkamah Agung RI nomor 15A/SK/PAN/IX/2009 tanggal 1 September 2009.
D.3.3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pengelolaan ( pengadministrasian ) biaya proses ( titipan pihak ketiga ) ini terpisah dari pengelolaan ( pengadministrasian ) biaya yang ada dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang tertuang dalam DIPA. Penanggung jawab pengelolaan biaya perkara pada Pengadilan Agama Kebumen adalah Panitera.
Prosedur pembayaran biaya proses dari pihak ketiga harus dibayarkan oleh para pihak berperkara dengan cara langsung menyetor sendiri ke bank persepsi Pengadilan Agama setempat setelah sebelumnya oleh petugas meja I dilakukan tentang penaksiran besarnya biaya proses dalam perkara tersebut. Rekening bank biaya proses ini terpisah dari rekening bank pengelolaan keuangan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang ada dalam bendahara pengeluaran. Hampir semua biaya proses perkara ini tersimpan di
Catatan Atas Laporan Keuangan -16
bank persepsi, sebagian kecil disimpan dalam brankas bendahara biaya proses yang digunakan sebagai uang persediaan untuk keperluan proses penyelesaian perkara, besarnya pengeluaran biaya untuk proses penyelesaian perkara ini sesuai dengan tahapan tahapan persidangan/ pemeriksaan perkara dan manakala uang persediaan untuk proses penyelesaian perkara ini kurang maka bendahara biaya proses akan mengambil kembali uang yang ada pada rekening bank persepsi.
Disamping biaya proses, terhadap para pihak berperkara berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2008 juga dibebani untuk membayar biaya PNBP sebagai pemasukan pemerintah/ penerimaan Negara diluar sector pajak.
Oleh karena biaya proses ini merupakan titipan dari pihak berperkara yang digunakan sebagai biaya operasional selama proses pemeriksaan perkara berlangsung, maka apabila ternyata sebelum perkara selesai biaya proses tersebut kurang, maka kepada pihak yang mengajukan perkara diperintahkan kembali untuk manambah biaya proses perkara. Namun apabila setelah pemeriksaan perkara selesai dan sudah tidak ada lagi kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian dan telah ternyata biaya proses dimaksud terdapat sisa biaya, maka sisa biaya tersebut dikembalikan kepada pihak berperkara.
Apabila telah ternyata pihak berperkara tidak datang untuk mengambil sisa biaya proses dalam tenggang waktu 6 bulan terhitung sejak dijatuhkan putusan, maka sisa biaya proses tersebut diseturkan ke Kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak.
A. SALDO AWAL
Saldo Keuangan Perkara Tahun 2010 Sebesar Rp.224.777.000,- yang merupakan Saldo titipan pihak ketiga sebanyak 685 perkara terdiri dari perkara yang belum putus tahun 2009 =.685 perkara
- Gugatan = 683 perkara - Permohonan = 2 perkara
B. PENDAPATAN
Pendapatan perkara per 30 Juni tahun 2011 sebesar Rp.648.902.000,- yang merupakan biaya perkara yang diterima selama tahun 2011 sebanyak 1209 perkara yang terdiri dari perkara :
- Gugatan = 1195 perkara - Permohonan = 14 perkara C. BELANJA
belanja perkara per 30 juni tahun 2011 sebesar Rp.616.397.000,- yang merupakan biaya perkara putus sebanyak 1121 perkara yang terdiri =
- Gugatan = 1109 perkara - Permohonan = 12 perkara D. SALDO AKHIR
saldo keuangan perkara per 30 juni tahun 2011 sebesar Rp.257.282.000,- yang merupakan saldo titipan pihak ketiga sebanyak 773 perkara terdiri dari
- Gugatan = 769 perkara - Permohonan = 4 perkara