• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PARIAMAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PARIAMAN TAHUN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

R

R

R

E

E

E

N

N

N

C

C

C

A

A

A

N

N

N

A

A

A

K

K

K

E

E

E

R

R

R

J

J

J

A

A

A

B

B

B

P

P

P

B

B

B

D

D

D

K

K

K

O

O

O

T

T

T

A

A

A

P

P

P

A

A

A

R

R

R

I

I

I

A

A

A

M

M

M

A

A

A

N

N

N

T

T

T

A

A

A

H

H

H

U

U

U

N

N

N

2

2

2

0

0

0

1

1

1

5

5

5

DISUSUN OLEH :

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KOTA PARIAMAN

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ……… 5

1.3 Maksud dan Tujuan ……… 7

1.4 Sistematika Penulisan ……… 7

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja BPBD Tahun 2013 dan Capaian Renstra SKPD …… 8

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD ……… 11

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD ……… 14

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ……… 23

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ……… 23

BAB III RENCANA KERJA BPBD KOTA PARIAMAN TAHUN 2014 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ……… 24

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD ……… 28

3.3 Program dan Kegiatan ……… 36

BAB IV PENUTUP 4. 1 Penutup ……… 45

(3)

KATA PENGANTAR

Rencana Kerja BPBD Kota Pariaman Tahun 2015, merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan visi BPBD Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018 seperti tertuang dalam Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018 yaitu ;

MEWUJUDKAN KOTA PARIAMAN SIAGA, TANGGAP, TANGGUH DAN TAWAQAL DALAM MENGHADAPI BENCANA “.

Proses pelaksanaan pelayanan publik harus dilaksanakan secara akuntabel dengan proses perencanaan pembangunan yang dilakukakan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sementara visi tersebut di atas mempunyai pengertian sebagai berikut :

Siaga : Siap untuk bertindak dalam kondisi bencana Tanggap : Segera bertindak dalam kondisi apapun

Tangguh : Seluruh proses penanggulangan bencana sangat dibutuhkan aparatur BPBD yang kuat, serta memiliki daya tahan terhadap situasi dan kondisi bencana

Tawaqal : Meyerahkan, keyakinan bahwa segala sesuatu penyebab bencana adalah dari Yang Maha Kuasa

Untuk mewujudkan visi tersebut BPBD Kota Pariaman melakukan 3 (tiga) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Membangun jaringan kerjasama antar pemangku kepentingan untuk penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang terintegrasi, sistematis, terorganisir, tepat dan rukun.

2. Melaksanakan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang siap, siaga, dan sadar Bencana di Kota Pariaman.

3. Menghimpun dan memobilisasi segala sumber daya yang siap melayani masyarakat dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Dalam melaksanakan misi BPBD Kota Pariaman diaharapkan tidak hanya sebatas pada lima tahun yang akan datang namun akan terus berlanjut pada tahap berikutnya. Sehingga manfaat program –program kegiatan yang dilaksanakan BPBD Kota Pariaman dapat dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat yang ada di Kota Pariaman.

KEPALA PELAKSANA BPBD KOTA PARIAMAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan pembangunan, keterlibatan stakeholder di daerah sangat dibutuhkan sebagai bentuk tindak lanjut teknis dari dokumen perencanaan makro yang berupa RPJP, RPJM, dan RKPD. BPBD selaku salah satu stakeholder di daerah perlu menjamin terlaksananya program – program kegiatan pengurangan resiko kebencanaan sesuai dengan rencana dengan melakukan penyususan Rencana Strategis ( Renstra) lima tahunan SKPD, kemudian diterjemahkan lebih spesifik dalam Rencana Kerja (Renja) tahunan SKPD. Hal ini mengacu pada UU No. 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Berdasarkan hal tersebut , maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman melakukan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun .

Renja BPBD mengacu pada Rencana Strategis ( Renstra ) BPBD Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018, dimana dokumen tersebut merupakan bentuk pelaksanaan teknis dari visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018. Adapun visi BPBD Kota Pariaman seperti yang tertuang dalam Renstra adalah :

PARIAMAN KOTA SIAGA, TANGGAP, TANGGUH DAN TAWAQAL DALAM MENGHADAPI BENCANA 2018 “.

Proses pelaksanaan pelayanan publik harus dilaksanakan secara akuntabel dengan proses perencanaan pembangunan yang dilakukan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sementara visi tersebut di atas mempunyai pengertian sebagai berikut :

Siaga : Siap untuk bertindak dalam kondisi bencana

Tanggap : Segera bertindak dalam kondisi apapun

Tangguh : Seluruh proses penanggulangan bencana sangat dibutuhkan aparatur BPBD yang kuat, serta memiliki daya tahan terhadap situasi dan kondisi bencana

Tawaqal : Meyerahkan, keyakinan bahwa segala sesuatu penyebab bencana adalah dari Yang Maha Kuasa

(5)

Untuk mewujudkan visi tersebut BPBD Kota Pariaman melakukan 3 (tiga) misi sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Membangun jaringan kerjasama antar pemangku kepentingan untuk penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang terintegrasi, sistematis, terorganisir, tepat dan rukun.

2. Melaksanakan penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang siap, siaga, dan sadar Bencana di Kota Pariaman.

3. Menghimpun dan memobilisasi segala sumber daya yang siap melayani masyarakat dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Renja BPBD Kota Pariaman dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan BPBD Kota Pariaman Tahun dengan mengarah pada pencapaian sasaran – sasaran pembangunan Kota Pariaman khususnya dan Nasional pada umumnya.

Pada tingkat Kementerian/Lembaga terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman antara lain adalah :

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Badan SAR Nasional

Berdasarkan keterkaitan tugas dan fungsi tersebut, maka diperlukan koordinasi yang intensif dengan kementerian/lembaga/dinas terkait tersebut, khususnya dalam rangka perumusan kebijakan-kebijakan urusan yang terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman.

Berdasarkan Renstra Kementerian/Lembaga terkait, diidentifikasi Visi dan Misi masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai berikut :

a.Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Visi Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana

Misi 1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko.

2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal 3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara

(6)

Sasaran Jangka Menengah

1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah. 2. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan bencana

yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistem logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efesien.

3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

a. Badan SAR Nasional

Visi Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan tempat dengan cepat, handal, dan aman.

Misi Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR, yang memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi Badan Sar Nasional.

Sasaran Jangka

Menengah 1. penerbangan dan bencana lainnya.Melaksanakan operasi SAR dalam musibah pelayaran, 2. Pembentukan institusi yang dapat menangani pendidikan

awal dan pendidikan penataran dilingkungan BASARNAS. 3. Mengembangkan regulasi yang mampu mengerahkan

potensi SAR melalui mekanisme koordinasi yang dipatuhi oleh semua potensi SAR

4. Melaksanakan pembinaan SDM SAR melalui pola pembinaan SDM yang terarah dan berlanjut agar dapat dibentuk tenaga-tenaga SAR yang profesional.

5. Melaksanakan pemenuhan sarana / prasarana dan peralatan SAR secara bertahap agar dapat menjadikan operasi tindak awal SAR yang mandiri, cepat, tepat, dan handal sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.

(7)

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SAR melalui jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan BASARNAS.

7. Penciptaan system sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan operasi SAR.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat mempengaruhi sasaran jangka menengah Renstra K/L yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Daerah Kota Pariaman.

Permasalahan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman berdasarkan sasaran Renstra K/L beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya.

No. Sasaran jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Pendorong Penghambat (1) (2) (3) (4) (5) 1. Terwujudnya kesadaran,kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah.

Belum maksimalnya kapasitas Badan penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman 1. SDM yang belum optimal secara kuantitas dan kualitas 2. Masyarakat yang kurang menyadari dan peduli terhadap ancaman bencana. 1. Peraturan perundang-undangan terkait Kebencanaan. 2. Dukungan anggaran yang konsisten. 2. Mengembangkan kerjasama dengan Pemda melalui FKSD, organisasi dan instansi berpotensi SAR, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka pembinaan potensi SAR Belum mantapnya mekanisme kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman dan SAR

Mekanisme kerjasama yang belum jelas.

(8)

Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan kemampuan SDM (Aparatur dan Masyarakat) yang menguasai teknologi di bidang penanggulangan bencana;

2. Terwujudnya standar, kebutuhan, dan prosedur penyelenggaraan penanggulangan bencana

3. Terwujudnya Pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan ini, dan mitigasi untuk menghadapi ancaman dan resiko bencana;

4. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

5. Penanganan pengungsi secara adil (sesuai standar pelayanan minimum) serta melaksanakan pemulihan kondisi dari dampak bencana;

6. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, di bidang 7. tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana

1.2 Landasan Hukum

Dasar hukum dari penyusunan Rencana Kerja (Renja) BPBD Kota Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasioanal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4421);

2. Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 47, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4844);

4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 115, Tambahan Lembaran

(9)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4828);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2008 tentang Peran serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing non Pemerintah Dalam penanggulangan Bencana (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 44, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4830);

9. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (BAKORNAS PB) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005;

10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana;

13. Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana Dalam Penanggulangan Bencana;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana daerah (Provinsi / Kota);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi, Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(10)

16. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana;

17. Peraturan Daerah Kota Pariaman Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman;

1.3 Maksud dan Tujuan

Renja BPBD Kota Pariaman Tahun 2015 disusun dengan maksud sebagai berikut :

1. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan BPBD Kota Pariaman Tahun .

2. Melakukan sinkronisasi terhadap program-program dalam RKPD dengan mengutamakan pengaruh isu-isu strategis pada Tahun .

Sedangkan tujuan dari penyusunan Renja BPBD Kota Pariaman Tahun adalah sebagai berikut ;

1. Renja menjadi acuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi BPBD Kota Pariaman pada Tahun dengan tetap memperhatikan RKPD.

2. Renja berisikan program dan kegiatan beserta proyeksi terhadap pagu indikatif dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Kota Pariaman Tahun yang mengacu pada Renstra dan RKPD.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan,terdiri dari latar belakang yang menjelaskan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses Penyusunan Renja SKPD, dengan Renja K/L dan Renja Provinsi serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. Landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisaan Renja.

BAB II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun lalu, menjelaskan kondisi umum SKPD, keterkaitan rencana strategik dengan anggaran dan perkiraan capaian tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan.

BAB III Rencana Kerja,menjelaskan rencana kerja yang berisi program dan kegiatan Tahun

BAB IV Penutup, menjelaskan uraian mengenai cacatan penting yang perlu perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai

(11)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 dan Capaian Renstra BPBD

Renja BPBD Kota Pariaman pada dasarnya menyajikan pengukuran terhadap hasil kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPBD Kota Pariaman selama Tahun 2015.

Penetapan indikator kinerja

Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan ( input ), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Indikator – indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan program/kegiatan.

Capaian dan evaluasi program/kegiatan Tahun 2015

Pada Tahun 2015 BPBD Kota Pariaman menerima anggaran sebesar Rp. 2.570.529.000 ,-yang dialokasikan untuk pelaksanaan 5 program dan 30 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut BPBD Kota Pariaman akan melaksanakan program /kegiatan dengan capaian kinerja sebesar 100 % Uraian tentang program/kegiatan yang dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini ;

(12)

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

a. Gambaran Pelayanan SKPD

BPBD dalam gugus tugas dan fungsinya bertugas sebagai koordinator/pelaksana dalam penanggulangan bencana daerah, meliputi :

i. Menganalisis daerah-daerah rawan bencana dalam rangka mengurangi resiko serta mengantisipasi korban akibat bencana;

ii. Mengkoordinir dalam penyelenggaraan penanganan korban bencana pada saat terjadinya bencana, bersama-sama dengan instansi terkait;

iii. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap kerugian yang ditimbulkan pasca bencana;

b. Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementrian

Sejalan dengan sasaran pembangunan nasional di bidang penanggulangan bencana, maka sasaran strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana bagi terwujudnya tujuan yang dicanangkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan adalah :

1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas di tingkat pusat dan daerah;

2. Terwujudnya system penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan system logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

(13)

c. Sasaran Jangka Menengah Renstra SKPD Propinsi / Kabupaten

Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah sebagai berikut : 1. Terwujudnya peningkatan kemampuan SDM (Aparatur dan Masyarakat)

yang menguasai teknologi di bidang penanggulangan bencana;

2. Terwujudnya standar, kebutuhan, dan prosedur penyelenggaraan

penanggulangan bencana

3. Terwujudnya Pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan,

peringatan ini, dan mitigasi untuk menghadapi ancaman dan resiko bencana; 4. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terencana,

terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

5. Penanganan pengungsi secara adil (sesuai standar pelayanan minimum) serta melaksanakan pemulihan kondisi dari dampak bencana;

6. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, di bidang

7. tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana

d. Implementasi RTRW bagi pelayanan SKPD

Identifikasi serta informasi tentang permasalahan RTRW daerah dapat digunakan sebagai dasar acuan penentuan daerah rawan bencana, ditinjau berdasarkan data-data ketinggian diatas permukaan laut, topografi, geografi, demografi, hidrologis, eksplorasi SDA.

e. Implementasi KLHS bagi Pelayanan SKPD

Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS) yang merupakan dasar rencana bagi penyusunan RTRW diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

- Mengurangi potensi timbulnya percepatan kerusakan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan;

- Mengurangi terjadinya intensitas bencana banjir, tanah longsor atau kekeringan dari daerah-daerah yang mengalami masalah ekologis;

- Mencegah penurunan potensi mutu air dan udara termasuk ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat.

(14)

f. Metoda Penentuan Strategis

Analisis Lingkungan Srategis merupakan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, dimana faktor-faktor strategi tersebut berguna untuk mengetahui mana yang menjadi kekuatan dan mana yang menjadi kelemahan, serta mencermati peluang pendorong dan ancaman guna menentukan faktor kunci keberhasilan badan yang dapat diberdayakan dan yang akan di perbaiki dalam mencapai sasaran kinerja. Adapun faktor-faktor internal dan eksternal yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut :

a. Faktor Internal

Isu-isu dari sudut faktor internal yang bersifat kekuatan maupun hambatan, terintifikasi sebagai berikut :

Faktor Uraian Isu

Sumber Daya Manusia

 Belum meratanya kualifikasi personel BPBD dalam Penanggulangan Bencana.

 Belum memenuhi standar jumlah ketersediaan personil yang dibutuhkan.

 Belum optimalnya koordinasi, singkronisasi, komunikasi vertikal,dalam rangka penyusunan kegiatan.

 kurang optimalnya pengelolaan data dan pelaporan.

 Belum efektifnya instrumen yang dapat memantau kinerja ADM yang ada.

 Peningkatan kualitas SDM

 Peningkatan Kuantitas SDM

Sarana/Prasarana  Masih kurangnya peralatan pendukung Penanggulangan Bencana

 Adanya keterbatasan sarana komunikasi sehingga menghambat kecepatan penyebaran arus data ke pusat, maupun daerah lain.

 Peningkatan kualitas dan kuantitas

(15)

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Pada Bab ini, akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman beserta unit-unit kerja dibawahnya.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Mitigasi dilakukan sebagai tindakan preventif dalam meminimalkan dampak negatif sebelum terjadinya bencana. Untuk mengatasi bencana perlu dilakukan upaya mitigasi yang komprensif yaitu kombinasi upaya struktur (pembuatan sarana dan prasarana pengendali) dan non struktur. Diharapkan dengan mitigasi bencana dapat melindungi aset dan hasil pembangunan yang telah dicapai terhadap bencana dan dapat membantu masyarakat dalam melindungi diri mereka terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh suatu bencana.

Upaya mitigasi yang paling baik adalah memperkecil potensi terjadinya bencana. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan adalah memperkecil variabel-variabel yang dapat dipengaruhi oleh manusia.

Berhubung karena variabel penyebab gempa dan tsunami adalah merupakan variabel yang bersifat uncontrollable (tidak dapat dipengaruhi manusia) maka upaya mitigasi yang dapat dilakukan di Kota Pariman adalah memeperkecil resiko yang mungkin terjadi akibat gempa dan tsunami.

Dari isu-isu penanggulangan bencana yang dapat secara partisipatif terhadap masyarakat dengan mengedepankan fakta dan fenomena yang ada dalam wilayah Kota Pariaman terdapat beberapa isu diantaranya isu bahaya, isu kerentanan dan isu kapasitas.

Isu Strategis : 3.1.1. Isu bahaya

Isu bahaya desebabkan 2 faktor yaitu : a. Faktor alam terdiri dari :

- Gempa Bumi

- Tsunami

- Tanah Longsor

- Gelombang Ekstrim dan abrasi

- Banjir

- Cuaca Ekstrim

- Kekeringan

- Kebakaran Hutan dan Lahan b. Faktor manusia terdiri dari :

- Kebakaran

(16)

- Kabut Asap

- Pencemaran Lingkungan 3.1.2 Isu kerentanan

Isu kerentanan disebabkan oleh 4 faktor yaitu : a. Regulasi dan perencanaan terdiri dari :

- Visi dan misi dalam penanggulangan bencana belum sama

- Alokasi anggaran penanggulangan belum memadai

- Penataan ruang dan pembangunan infrastruktur belum berbasiskan kebencanaan

- Institusi penanggulangan bencana belum didukung oleh peralatan kerja yang memadai, dana operasional yang cukup, personil yang kompeten dan tata kerja yang benar

- Koordinasi antara instansi penanggulangan bencana dengan institusi pendukung lainnya belum berjalan dengan semestinya

- Perencanaan penanggulangan bencana belum komprehensif b. Infrastruktur terdiri dari :

- Infrastruktur yang tersedia dalam penanggulangan bencana belum memadai dan belum berbasiskan bencana (adanya goin/break weter pada saat tsunami)

- Jalur evakuasi yang bisa dimanfaatkan saat ini belum memadai

- Rambu evakuasi dan papan nama belum memadai dari segi jumlah, penempatan dan desain

- Pusat Kota Pariaman sebagai pusat ekonomi

c. Peralatan dan kondisi geografis yakni peralatan penunjang mitigasi bencana belum memadai.

d. Sosekbud terdiri dari :

- Sebagian besar wilayah Kota Pariaman berada dalam wilayah rawan bencana

- Semangat kebersamaan dan tolong menolong dikalangan masyarakat mulai lemah

- Kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam membangun rumah yang sesuai standar belum memadai

(17)

- Tingkat pendidikan dan pengetahuan terbatas terkait dengan mitigasi bencana

- Tingkat kepedulian masyarakat yang rendah dalam upaya mitigasi bencana

- Pola pemukiman penduduk keluasan rawan bencana relatif padat dan dihuni oleh penduduk miskin

- Aspek kemiskinan dan pola hidup serta konsentrasi pemukiman penduduk yang padat dikawasan pesisir.

3.1.3 Isu kapasitas

Isu kapasitas (sosekbud) terdiri dari :

a. Terciptanya informasi ditengah masyarakat cukup luas b. Pengetahuan keagamaan dan budaya cukup tinggi

c. Tingkat kepedulian dan keingintahuan masyarakat terhadap bahaya bencana meningkat.

Tabel.2.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman

Aspek Kajian Capaian/Kon disi saat Ini

Standar Yang digunakan Faktor yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan SKPD Internal (Kewenangan SKPD) Ekternal (Diluar Kewenangan SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sarana dan Prasarana Masih kurangnya jumlah dan jenis sarana dan prasarana Rencana Penanggulangan Bencana Kota Pariaman Usulan Alokasi anggaran untuk kegiatan yang belum terpenuhi Belum banyaknya dukungan dari Organisasi Masyarakat Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia BPBD Kota Pariaman Penusunan Program dan Rencana Kegiatan Belum seluruh rencana kegiatan yang dapat dipenuhi Alokasi anggaran kegiatan BPBD Kota Pariaman Penyusunan program kegiatan yang dilaksanakan secara per sektor dan tidak terpadu Pedoman dan arahan kebijakan Nasional Penyelengga raan BNPB Belum terintegrasinya perencanaan program secara lintas sektoral dan lintas wilayah

(18)

Pengelolaan Administrasi perkantoran Kurang mematuhi pedoman tata naskah dinas resmi Kegiatan Administrasi Perkantoran Pimpinan dan pelaksana mempunyai tipe tersendiri untuk mengelola administrasi _ Terlambatnya administrasi perkantoran Penyusunan Rencana Penanggulan gan Bencana Penyusunan Rencana PB sudah disusun Perka BNPB Penyusunan yang melibatkan beberapa sektoral yang terkait Pelaksanaan Penyusunan melibatkan konsultan BNPB RPB yang disusun belum terintegrassi kepada SKPD yang terkait Penguranga n Resiko Bencana Sudah Tersusun dan dicetak

Perka BNPB Paradigma lama yaitu bencana diurus setelah terjadinya bencana Kurangnya respon masyarakat terhadap issue bencana Kurangnya peran serta Anggota BPBD dalam penyusunan RPB Penetapan Standar Teknis Penanggulan gan Bencana

Sudah ada Protap BPBD Pemahaman standar teknis PB masih kurang dipahami - Standar teknis bencana kurang diperhatikan dan tekadang diabaikan Kesiapsiagaa n terhadap potensi bencana

Sudah ada RPB Kota Pariaman Penyiapan segala peralatan dan perlengkapan Penanggulanga n Bencana Belum terdatanya peralatan dan perlengkapa n dari instansi terkait Masih kurangnya kegiatan yang bersifat sosialisasi terhadap semua lapisan masyarakat. Peringatan Dini terjadinya bencana Peringatan dini bencana belum optimal disampaikan secara cepat kepada masyarakat di lokasi bencana Sosialisasi kegiatan BPBD Diadakannya beberapa alat komunikasi dan alat penyampaian peringatan dini Pemanfaata n beberapa forum masyarakat buat sosialisasi peringatan dini bencana Kejadian bencana terjadi begitu cepat dan mendadak

3.1.4 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih.

Visi Walikota dan Wakil Walikota Pariaman terpilih Periode 2013-2018 “ Pariaman Sebagai Kota Tujuan Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan Budaya dan

(19)

Dalam Visi ini memuat 3 (tiga) Nilai untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yaitu : 1. Menciptakan Kota Pariaman sebagai tujuan wisata, merupakan suatu gerakan

dengan menyatukan seluruh potensi daerah dan stakeholder dalam penyediaan sarana dan prasarana Pariwisata dengan meningkatkan Fasilitas Umum sehingga menarik wisatawan untuk mendatangi destinasi wisata yang disediakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Menciptakan suatu gerakan pengembangan industri yang berasal dari pemanfataan kreatifitas, inovasi, keterampilan serta bakat individu yang dijadikan nilai ekonomi tinggi untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi, daya cipta individu dan potensi daerah.

3. Melaksanakan pembangunan harus memperhatikan kelestarian lingkungan, dengan menjadikan Pariaman sebagai Kota Hijau serta melestarikan dan mangamalkan nilai-nilai adat, budaya dan agama dalam setiap sendi kehidupan. Visi tersebut dikedepankan sebagai salah satu upaya untuk mencapai visi yang secara eksplisit tercantum dalam RPJM Kota Pariaman 2013-2018.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa kini dan masa yang akan datang, optimis untuk mewujudkan Visi, maka perlu dituangkan dalam bentuk Misi kegiatan yang akan dilakukan yang memungkinkan penyediaan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus untuk memelihara kesinambungan dan perkembangan kehidupan masyarakat yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk itu Misi Kota Pariaman adalah sebagai berikut :

Misi Walikota/wakil Walikota Pariaman Periode tahun 2013-2018 :

1. Membangun Sumberdaya manusia yang berkompetensi, berbudaya, beriman, dan bertaqwa melalui penguasaan iptek serta berdaya saing.

2. Penguatan struktur perekonomian melalui peningkatan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan potensi daerah.

3. Meningkatkan Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta mampu mendorong dunia usaha dan masyarakat lebih mandiri.

(20)

4. Optimalisasi hasil pembangunan dan sarana prasarana daerah dalam menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, kesesuaian tata ruang dan mitigasi bencana.

Tabel 2.2

Faktor Penghambat dan pendorong pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman terhadap pencapaian Visi dan Misi Kota Pariaman

Visi : Pariaman Sebagai Kota Tujuan Wisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Lingkungan, Budaya dan Agama

No Misi Kota Pariaman : Misi 4 Permasalahan

Pelayanan Penghambat FaktorPendorong (1) (2) (3) (4) (5)

1. Optimalisasi hasil pembangunan dan sarana prasarana daerah dalam menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, kesesuaian tata ruang dan mitigasi bencana.

1.Belum maksimalnya kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman. 2. Belum memadainya sarana dan prasarana yang ada dibandingkan dengan ancaman bencana alam yang ada. 1. SDM yang belum optimal secara kuantitas dan kualitas. 2. Masyarakat yang belum kurang menyadari dan peduli terhadap ancaman bahaya bencana. 3. Anggaran yang terbatas sehingga pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak dapat dengan segera dilakukan 1. Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan kebencanaan. 2. Dukungan anggaran yang konsisten. Telaahan Renstra K/L

Pada tingkat Kementerian/Lembaga terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman antara lain adalah :

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Badan SAR Nasional

(21)

Pada tingkat Provinsi, badan terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman adalah :

1. Badan Penanggulangan Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan keterkaitan tugas dan fungsi tersebut, maka diperlukan koordinasi yang intensif dengan kementerian/lembaga/dnas terkait tersebut, khususnya dalam rangka perumusan kebijakan-kebijakan urusan yang terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman

Berdasarkan Renstra Kementerian/Lembaga terkait, diidentifikasi Visi dan Misi masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai berikut :

a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Visi Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana

Misi 1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko.

2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal 3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, terkoordinir, dan menyeluruh. Sasaran Jangka

Menengah 1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan(pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah. 2. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan bencana

yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistem logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efesien.

3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

(22)

a. Badan SAR Nasional

Visi Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan tempat dengan cepat, handal, dan aman.

Misi Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR, yang memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi Badan Sar Nasional.

Sasaran Jangka

Menengah 1. penerbangan dan bencana lainnya.Melaksanakan operasi SAR dalam musibah pelayaran, 2. Pembentukan institusi yang dapat menangani pendidikan

awal dan pendidikan penataran dilingkungan BASARNAS. 3. Mengembangkan regulasi yang mampu mengerahkan

potensi SAR melalui mekanisme koordinasi yang dipatuhi oleh semua potensi SAR

4. Melaksanakan pembinaan SDM SAR melalui pola pembinaan SDM yang terarah dan berlanjut agar dapat dibentuk tenaga-tenaga SAR yang profesional.

5. Melaksanakan pemenuhan sarana / prasarana dan peralatan SAR secara bertahap agar dapat menjadikan operasi tindak awal SAR yang mandiri, cepat, tepat, dan handal sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SAR melalui jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan BASARNAS.

7. Penciptaan system sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan operasi SAR.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat mempengaruhi sasaran jangka menengah Renstra K/L yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Daerah Kota Pariaman.

(23)

Tabel 2.3

Permasalahan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman berdasarkan sasaran Renstra K/L beserta faktor penghambat dan pendorong

keberhasilan penanganannya. No. Sasaran jangka

Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Pendorong Penghambat (1) (2) (3) (4) (5) 1. Terwujudnya kesadaran,kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah. Belum maksimalnya kapasitas Badan penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman 1. SDM yang belum optimal secara kuantitas dan kualitas 2. Masyarakat yang kurang menyadari dan peduli terhadap ancaman bencana. 1. Peraturan perundang-undangan terkait Kebencanaan. 2. Dukungan anggaran yang konsisten. 2. Mengembangkan kerjasama dengan Pemda melalui FKSD, organisasi dan instansi berpotensi SAR, baik dalam negeri maupun luar negeri dalam rangka pembinaan potensi SAR Belum mantapnya mekanisme kerjasama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman dan SAR Mekanisme kerjasama yang belum jelas.

Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Wilayah Kota Pariaman merupakan salah satu kab/kota di Provinsi Sumatera Barat yang kondisi wilayahnya sebagai daerah yang berpotensi bencana alam. Wilayah Kota Pariaman terdiri dari 4 Kecamatan yaitu, Kecamatan Pariaman Tengah, Kecamatan Pariaman Timur, Kecamatan Pariaman Utara, dan Kecamatan Pariaman selatan. Ada beberapa aspek dalam RTRW Kota Pariaman mengenai struktur dan kondisi Kota Pariaman yang berhubungan dengan Bencana, yaitu :

(24)

a. Litologi, Litologi merupakan endapan lumpur dan batu batuan terdapat di wilayah bagian barat daya dan selatan Kota Pariaman.

b. Struktur Geologi, menggambarkan wilayah Kota Pariaman yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem Sesar Besar Sumatera yaitu Sesar Semangko yang terdapat pada bagian tengah pulau Sumatera dan palung laut di bagian Barat pulau Sumatera, yang sering terjadi aktifitas tektonik di seluruh wilayah Kota Pariaman.

c. Geomorfologi, merupakan aspek yang sangat penting dalam pembahasan kebencanaan di Kota Pariaman maupun dalam kaitannya dengan penataan ruang Kota Pariaman. Wilayah Kota Pariaman bagian barat, utara dan selatan merupakan dataran pantai, sedangkan Pariaman bagian timur merupakan daerah yang lebih tinggi.

d. Geohidrologi, pengaliran sungai yang relatif paralel, pada daerah pantai aliran sungai umumnya berubah membentuk pola aliran sejajar pantai.

Litologi dan struktur geologi yang tersebar di wilayah Kota Pariaman, merupakan media yang sangat berperan dalam menentukan intensitas bencana di daerah ini.

Tabel 3.4

Jenis Ancaman Bencana NO Jenis AncamanBencana Wilayah 1 Gempa

Bumi Seluruh wilayah Kota Pariaman berpotensi kenadampak bencana gempa. 2 Tsunami Seluruh wilayah pinggir pantai Kota Pariaman. 3 Bencana

Gerakan Tanah

Kota Pariaman yang memiliki lereng terjal dan memilki pelapukan pada pemukiman,sawah, kebun dll

4 Banjir Daerah Kota Pariaman yang memiliki dataran rendah dan pada daerah muara sungai.

2.4 Review terhadap rancangan awal RKPD

BPBD Kota Pariaman dalam pelaksanaan program/kegiatan tidak mengalami perbedaan ataupun perubahan antara rencana awal RKPD dan capaian kinerja yang dilaksanakan.

(25)

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam pelaksanaan perencanaan program/kegiatan tidak ada usulan kegiatan yang diajuhkan atau diusulkan oleh pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat maupun dari LSM-LSM. Selama ini program/kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pencapaian kegiatan hanya di olah oleh SKPD.

(26)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Sejalan dengan sasaran pembangunan nasional di bidang penanggulangan bencana, maka sasaran strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana bagi terwujudnya tujuan yang dicanangkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan adalah :

1. Terwujudnya kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas di tingkat pusat dan daerah;

2. Terwujudnya system penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan system logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien;

3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

Pada tingkat Kementerian/Lembaga terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman antara lain adalah :

1. Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2. Badan SAR Nasional

Pada tingkat Provinsi terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman adalah :

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Berdasarkan keterkaitan tugas dan fungsi tersebut, maka diperlukan koordinasi yang intensif dengan kementerian/lembaga/dinas terkait, khususnya dalam rangka perumusan kebijakan-kebijakan urusan yang terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Badan

(27)

Berdasarkan Renstra Kementerian/Lembaga terkait, diidentifikasi Visi dan Misi masing-masing Kementerian/Lembaga sebagai berikut :

a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Visi Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana

Misi 1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana melalui pengurangan resiko.

2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal 3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, terkoordinir, dan menyeluruh. Sasaran Jangka

Menengah 1. Terwujudnya (pemerintah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangankesadaran, kesiapan dan kemampuan bencana dan penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas ditingkat pusat dan daerah.

2. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistem logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efesien.

3. Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

b. Badan SAR Nasional

Visi Berhasilnya pelaksanaan operasi SAR pada setiap waktu dan tempat dengan cepat, handal, dan aman.

Misi Menyelenggarakan kegiatan operasi SAR yang efektif melalui upaya tindak awal yang maksimal serta pengerahan potensi SAR yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, fasilitas SAR, yang memadai, dan prosedur kerja yang mantap dalam rangka mewujudkan Visi Badan Sar Nasional.

Sasaran Jangka

Menengah 1. Melaksanakan operasi SAR dalam musibah pelayaran,penerbangan dan bencana lainnya. 2. Pembentukan institusi yang dapat menangani pendidikan awal

dan pendidikan penataran dilingkungan BASARNAS.

3. Mengembangkan regulasi yang mampu mengerahkan potensi SAR melalui mekanisme koordinasi yang dipatuhi oleh semua potensi SAR

4. Melaksanakan pembinaan SDM SAR melalui pola pembinaan SDM yang terarah dan berlanjut agar dapat dibentuk tenaga-tenaga SAR yang profesional.

(28)

5. Melaksanakan pemenuhan sarana / prasarana dan peralatan SAR secara bertahap agar dapat menjadikan operasi tindak awal SAR yang mandiri, cepat, tepat, dan handal sesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.

6. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SAR melalui jenjang pendidikan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan BASARNAS.

7. Penciptaan system sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyelenggaraan operasi SAR.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka faktor penghambat atau pun faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat mempengaruhi sasaran jangka menengah yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Daerah Kota Pariaman.

Wilayah Kota Pariaman merupakan salah satu Kab/Kota di Provinsi Sumatera Barat yang kondisi wilayahnya sebagai daerah yang berpotensi bencana alam. Wilayah Kota Pariaman terdiri dari 4 Kecamatan yaitu, Kecamatan Pariaman Tengah, Kecamatan Pariaman Timur, Kecamatan Pariaman Utara, dan Kecamatan Pariaman selatan. Ada beberapa aspek dalam RTRW Kota Pariaman mengenai struktur dan kondisi Kota Pariaman yang berhubungan dengan Bencana, yaitu :

a. Litologi, Litologi merupakan endapan lumpur dan batu batuan terdapat di wilayah bagian barat daya dan selatan Kota Pariaman.

b. Struktur Geologi, menggambarkan wilayah Kota Pariaman yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem Sesar Besar Sumatera yaitu Sesar Semangko yang terdapat pada bagian tengah pulau Sumatera dan palung laut di bagian Barat pulau Sumatera, yang sering terjadi aktifitas tektonik di seluruh wilayah Kota Pariaman.

c. Geomorfologi, merupakan aspek yang sangat penting dalam pembahasan

kebencanaan di Kota Pariaman maupun dalam kaitannya dengan penataan ruang Kota Pariaman. Wilayah Kota Pariaman bagian barat, utara dan selatan merupakan dataran pantai, sedangkan Pariaman bagian timur merupakan daerah yang lebih tinggi.

d. Geohidrologi, pengaliran sungai yang relatif paralel, pada daerah pantai aliran sungai umumnya berubah membentuk pola aliran sejajar pantai.

Litologi dan struktur geologi yang tersebar di wilayah Kota Pariaman, merupakan media yang sangat berperan dalam menentukan intensitas bencana di daerah ini.

(29)

Jenis Ancaman Bencana

NO Jenis Ancaman Bencana Wilayah 1 Gempa Bumi Seluruh wilayah Kota Pariaman

berpotensi kena dampak bencana gempa.

2 Tsunami Seluruh wilayah pinggir pantai Kota Pariaman.

3 Bencana Gerakan

Tanah Kota Pariaman yang memiliki lereng terjaldan memilki pelapukan pada pemukiman,sawah, kebun dll

4 Banjir Daerah Kota Pariaman yang memiliki dataran rendah dan pada daerah muara sungai.

BPBD dalam gugus tugas dan fungsinya bertugas sebagai koordinator/pelaksana dalam penanggulangan bencana daerah, meliputi :

i. Menganalisis daerah-daerah rawan bencana dalam rangka mengurangi resiko serta mengantisipasi korban akibat bencana;

ii. Mengkoordinir dalam penyelenggaraan penanganan korban bencana pada saat terjadinya bencana, bersama-sama dengan instansi terkait;

iii. Melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap kerugian yang ditimbulkan pasca bencana;

Sasaran strategi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan kemampuan SDM (Aparatur dan Masyarakat) yang menguasai teknologi di bidang penanggulangan bencana;

2. Terwujudnya standar, kebutuhan, dan prosedur penyelenggaraan penanggulangan bencana

3. Terwujudnya Pemanfaatan teknologi pencegahan, kesiapsiagaan, peringatan ini, dan mitigasi untuk menghadapi ancaman dan resiko bencana;

4. Terwujudnya penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh

5. Penanganan pengungsi secara adil (sesuai standar pelayanan minimum) serta melaksanakan pemulihan kondisi dari dampak bencana;

6. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, di bidang tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana

(30)

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Renja BPBD mengacu pada rencana strategis (Renstra) BPBD kota Pariaman Tahun 2013 – 2018, dimana kedua dokumen tersebut merupakan bentuk pelaksanaan teknis dari visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kota Pariaman Tahun 2013 – 2018. Visi BPBD Kota Pariaman yang tertuang dalam Renstra adalah :

PARIAMAN KOTA SIAGA, TANGGAP, TANGGUH DAN TAWAQAL DALAM MENGHADAPI BENCANA TAHUN 2018 “.

Proses pelaksanaan pelayanan publik harus dilaksanakan secara akuntabel dengan proses perencanaan pembangunan yang dilakukakan dengan terukur, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Sementara visi tersebut di atas mempunyai pengertian sebagai berikut :

Siaga : Siap untuk bertindak dalam kondisi bencana Tanggap : Segera bertindak dalam kondisi apapun

Tangguh : Seluruh proses penanggulangan bencana sangat dibutuhkan aparatur BPBD yang kuat, serta memiliki daya tahan terhadap situasi dan kondisi bencana

Tawaqal : Meyerahkan, keyakinan bahwa segala sesuatu penyebab bencana adalah dari Yang Maha Kuasa

Tujuan

U n tu k m ewu j u dka n Vis i da n m el ak sa n aka n mi si di at as , B a da n P e n an ggu la n ga n B e nc an a D a e ra h K ot a P a ri am an me n e tap ka n 3 ( tiga ) tu ju a n y an g ak an di c ap ai d al am 5 (l ima ) t ahu n ke d ep a n , seb a gi b e rik u t :

1 . T e rwu ju d n y a p eng u r a ng an re sik o b e n ca na m el alu i p e ni n gka ta n p e ng et ah u a n da n k e sa da r an , s e rt a m e mb a ngu n ko mitm e n b e rs am a d in as /b a da n , k an to r da n le mb a ga no n p em e ri nt a h s e rt a m as y a ra ka t d a lam p en an ggu lan g an b e n ca n a.

2 . T e r se di an y a sa r a na da n p r as a ra n a p e na ng gu l an ga n b e n c an a y a ng m amp u m e nin gk atk a n op e r asi on al p en a ng gu l a ng an b e nc a na .

3 . M e wu ju dk an si st em p e n y el e ng a ra a n p e na ng gu l a ng an b e nc an a y an g h a nd al , m en c aku p p e na n ga na n p r ab e n c an a , t a ng gap d a ru r at , da n

(31)

S a sa r a n

U n tu k m e ma sti ka n p en c ap a ia n tu j u an ya ng di ha r ap k an s ep e rt i di at as b e rku al ita s , ma ka s as a ra n J a ng ka Me n e ng ah B ad an P e na ng gu l a ng an B e nc an a D ae r a h Ko ta P a ri am an di jab a r ka n s eb a gai b er iku t :

1. Sasaran dari tujuan pertama "T e r wu ju dn y a p en gu ra ng a n r e si ko b e n ca na m e la lu i p e ni ng ka ta n p en ge ta hu an da n k es ad a ra n , se r ta m e mb a ngu n k omi tm e n b e r sa ma d in as /b a da n , ka nto r da n l emb a ga non p e m e ri nta h s e r ta ma s ya r ak at d a lam p en an ggu lan g an b e n ca n a " adalah :

 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bahaya bencana yang dapat diukur dengan penilaian jumlah kelompok siaga bencana yang ada dikawasan rawan bencana.

 Meningkatnya kualitas aparatur dan sumber daya manusia Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat diukur dari prosentase peningkatan kualitas aparatur dari segi kontribusi, pendidikan, dan kinerja individu.

 Meningkatnya keselarasan kebijakan, pembiayaan, kelembagaan dan regulasi perencanaan internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat diukur dari prosentase keselarasan antara kebijakan, pembiayaan, struktur kelembagaan dan regulasi di internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman.

2. Sasaran dan tujuan kedua "Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang mampu meningkatkan operasional penanggulangan bencana '' adalah :

 Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dibutuhkan.

 Meningkatnya kesiapan operasional penanggulangan bencana.

3. Sasaran dan tujuan ketiga " Mewujudkan sistem penyelenggaraan penanggulangan bencana yang handal, mencakup penanganan prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana" adalah :

 Peningkatan pencegahan dini penanggulangan korban bencana alam dan kesiagaan bencana.

 Peningkatan penanganan kedaruratan korban bencana di wilayah pasca bencana secara cepat, tepat dan efektif, serta terkoordinir secara terpadu.  Pemulihan sarana dan prasarana fisik, non fisik di kawasan pasca bencana

(32)

Berikut rumusan rangkaian pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penanggulangan Daerah Kota Pariaman sebagaimana dihasilkan pada tahapan Perumusan Tujuan dan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman, disajikan dalam tabel berikut :

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman.

NO Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Target Kinerja Pada Tahun Ke-1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 T e rwu ju d n y a p e ngu r an ga n r e si ko b e n ca na m e la lu i p e nin gk at an p e ng et ah u a n d an k e sa da r an , se r ta m e mb a ngu n k omi tm e n b er sa ma d in as /b a da n , k a nto r d an l e mb a ga n on p em e ri nt a h se r ta m as y a ra ka t d al am p e na ng gu l an ga n b e nc an a a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bahaya bencana yang dapat diukur dengan penilaian jumlah kelompok siaga bencana yang ada dikawasan rawan bencana. Jumlah pembentukan desa/kel siaga bencana 5 5 8 10 10 b. Meningkatnya kualitas aparatur dan sumber daya manusia Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat diukur dari prosentase peningkatan kualitas aparatur dari segi kontribusi, pendidikan, dan Persentase peningkatan aparatur dari segi kontribusi, pendidikan, dan kinerja individu 10 0% 10 0% 10 0% 10 0% 100 %

(33)

c. Meningkatnya keselarasan kebijakan, pembiayaan, kelembagaan dan regulasi perencanaan internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman yang dapat diukur dari prosentase keselarasan antara kebijakan, pembiayaan, struktur kelembagaan dan regulasi di internal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman Prosentase keselarasan antara kebijakan, pembiayaan, struktur, kelembagaan dan regulasi di internal BPBD Kota Pariaman 100 % 100 % 100% 10 0% 10 0%

2 Tersedianya sarana dan prasarana

penanggulangan

bencana yang mampu meningkatkan operasional penanggulangan bencana a. Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang dibutuhkan. Peningkatan rasio kepemilikan jumlah kendaraan operasional 20/25 21/25 22/25 23/ 25 24/25 Peningkatan rasio kepemilikan perahu operasional 3/7 4/7 5/7 6/7 7/7

(34)

Peningkat an rasio kepemilika n jetsky 1/3 2/3 2/3 2/3 3/3 b. Meningkatnya kesiapan operasional penanggulangan bencana Prosentase jumlah sarana dan prasarana yang siap dioperasikan 95% 96% 97% 98% 100% 3 Mewujudkan sistem penyelenggaraan penanggulangan bencana yang handal, mencakup penanganan prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

a. Peningkatan pencegahan dini penanggulangan korban bencana alam Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanggulan gan Bencana

1 Dok1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

b. Peningkatan penanganan kedaruratan korban bencana di wilayah pasca bencana secara cepat, tepat dan efektif, serta terkoordinir secara terpadu Peningkatan koordinasi dan peningkatan gladi lapangan TRC

1 kali 2 kali 2 kali 3 kali 4 kali

c. Pemulihan sarana dan prasarana fisik, non fisik di kawasan pasca bencana secara menyeluruh Wilayah/kawa san rawan bencana

(35)

TUJUAN STRATEGIK

Penetapan tujuan Strategik didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Succes BPBD Kota Pariaman untuk mengukur sejauh mana visi misi organisasi dalam mencapai tujuan strategiknya. Factor) yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi. Implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategic ini maka BPBD Kota Pariaman dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi visi misi dalam waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki.

Adapun tujuan strategik dari BPBD Kota Pariaman untuk meningkatkan perencanaan yang berkualitas adalah sebagai berikut ;

1. Pelaksanaan Tugas Pokok, Fungsi serta Peran Kelembagaan BPBD Kota Pariaman 2. Meningkatnya sistem pencegahan dini terhadap terjadinya bencana dan optimalnya

penyelenggaraan penanggulangan dan pemulihan akibat bencana melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran serta membangun komitmen bersama dinas/badan, kantor dan lembaga non pemerintah serta masyarakat dalam penanggulangan bencana.

SASARAN DAN PROGRAM 2013 -2018 SASARAN

Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai, dan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja.

BPBD Kota Pariaman merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja BPBD serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh menyangkut keseluruhan satuan kerja di lingkungan BPBD Kota Pariaman. Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategik yang terkait. Apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategik terkait juga telah dapat dicapai.

(36)

Pada masing-masing sasaran ditetapkan program yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran terkait. Sama seperti sasaran terhadap tujuan, program-program yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian sasaran yang terkait. Secara keseluruhan sasaran dan program BPBD Kota Pariaman dapat dijabarkan pada bagian berikut ;

1. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Umum, dan penunjang Kegiatan Perkantoran yang berkualitas.

2. Meningkatnya daya dukung Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Kantor. 3. Memantapkan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintahan.

4. Tersedianya Penyusunan laporan Akuntabilitas SKPD.

5. Meningkatnya sistem pencegahan terhadap terjadinya bencana dan optimalnya penyelenggaraan penanggulangan dan pemulihan akibat bencana.

6. Memantapkan kemampuan anggota TRC (petugas propesional/terlatih) dalam penanggulangan resiko bencana.

7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bahaya bencana yang dapat diukur dengan penilaian jumlah kelompok siaga bencana yang ada dikawasan rawan bencana.

8. Meningkatnya daya dukung prasarana dan sarana pengurangan resiko kebencanaan. KEBIJAKAN

1. Memantapkan Kegiatan Penunjang untuk pemenuhan kebutuhan Administrasi perkantoran.

2. Menambahkan Peralatan Gedung Kantor.

3. Melakukan pemeliharaan kendaraan dinas operasional.

4. Mengikutsertakan Sumber Daya Manusia Aparatur Pada Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Struktural, Fungsional Maupun Teknis.

5. Melengkapi dokumen yang dilaporkan pada Pemerintah Kota Pariaman. 6. Tersedianya operasional pencegahan penanggulangan bencana.

7. Tersedianya operasional pencegahan penanggulangan bencana . 8. Melengkapi perlengkapan, atribut TRC.

9. Mengikutsertakan anggota TRC untuk diklat untuk pemantapan kemampuan dalam penanggulangan bencana.

(37)

12. Memberikan sosialisasi traumatic healing bagi tenaga relawan. 13. Terpasangnya plang peringatan bencana.

14. Merehabilitasi posko lapangan pengawasan pantai (poskolap).

15. Tersedianya data korban, kerusakan kerugian, penyebab dan dampak bencana. 16. Tersedianya data dan investi bangunan pasca bencana

STRATEGI

Dalam mewujudkan visi misi yang ditetapkan, maka perlu ditetapkan suatu strategi untuk mencapai visi dan misi yang diemban. Adapun strategi BPBD Kota Pariaman adalah :

1. Meningkatnya Pelayanaan Administrasi Umum, dan penunjang Kegiatan Perkantoran yang berkualitas.

2. Meningkatnya daya dukung Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Kantor. 3. Memantapkan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintahan

4. Tersedianya Penyusunan laporan Akuntabilitas SKPD.

5. Meningkatnya sistem pencegahan terhadap terjadinya bencana dan optimalnya penyelenggaraan penanggulangan dan pemulihan akibat bencana.

6. Memantapkan kemampuan anggota TRC (petugas propesional/ terlatih) dalam penanggulangan resiko bencana.

7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan bahaya bencana yang dapat diukur dengan penilaian jumlah kelompok siaga bencana yang ada dikawasan rawan bencana.

8. Meningkatnya partisipasi Sekolah dalam pencegahan dan penanganan bahaya bencana yang dapat diukur dengan penilaian jumlah terbentuknya Sekolah siaga bencana yang ada di Kota Pariaman.

Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka diharapkan organisasi publik dapat memberikan suatu Rencana Strategik (Strategik Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), serta laporan pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report), organisasi yang dapat mencerminkan transparansi dan akuntabilitas.

(38)

3.3. Program dan kegiatan

BPBD Kota Pariaman merupakan salah satu perangkat Pemerintah Daerah Kota Pariaman yang bertugas membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang penanggulangan bencana sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah serta penilaian atas pelaksanaannya yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah.

Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun 2015 yang disusun ini merupakan suatu dokumen baru yang terpisah dari dan merupakan uraian lebih lanjut dari rencana strategik model baru dimana sebagian isinya sudah tercantum dalam rencana strategik model sebelumnya. Rencana Kinerja merupakan uraian lebih mendetil dari rencana strategik yang telah disusun sebelumnya. Rencana strategik sebagaimana diketahui merupakan rencana umum lima tahunan agar program dan kegiatan lebih fokus.

Rumusan rencana program kegiatan BPBD dan Pemadam Kebakaran Kota Pariaman dapat dilihat pada tabel berikut ini ;

(39)

BAB IV PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting dalam mengaflikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan penanggulangan pengurangan resiko bencana sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam penanganan perencanaan pengurangan resiko bencana yang mungkin terjadi di Kota Pariaman. Dimana perencanaan yang dimaksud berbasis pada masyarakat, Community Base Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (Stakeholders) dalam menciptakan Good Gavermen sesuai dengan tuntunan paradigm baru, yang pada akhirnya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes ke bawah (trickle down effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.

Renja BPBD Tahun 2016 Kota Pariaman selain menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja BPBD. Selain sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2016, Renja juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran BPBD Kota Pariaman . Renja juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyususnan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf BPBD Kota Pariaman sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja kearah yang lebih baik di masa datang.

Rencana kinerja merupakan rencana tahunan sebagai turunan dari rencana strategik yang berjangka waktu lima tahun. Rencana kinerja memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya. Dokumen ini membuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Indikator-indikator kinerja dari kegiatan berupa input, output dan outcome dituangkan dalam dokumen ini sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya. dalam Tahun 2016, BPBD Kota Pariaman akan melaksanakan 5 Program dan 30 Kegiatan.

Renja BPBD yang bergerak di bidang teknis lapangan khususnya penanggulangan kebencanaan, dalam pelaksanaan program kegiatan harus selalu siap siaga baik personil maupun anggaran dana kalau seandainya terjadi musibah bencana di Kota Pariaman. Hal tersebut perlu disiapkan mengingat bencana alam tidak dapat diprediksi kapan dan bagaimana bencana itu akan terjadi.

Dengan adanya rencana kerja yang tersusun dengan baik diharapkan kinerja BPBD dapat terangkat dan lebih fokus dalam penanggulangan bencana Daerah. Rencana kinerja ini terdiri dari beberapa bab yang antara lain berisikan ringkasan dari rencana strategik dan uraian lebih lanjut dari

(40)

sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik dan strategi pencapaiannya. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa rencana kinerja yang disusun ini masih banyak terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut diharapkan dapat diperbaiki pada pembuatan rencana kinerja pada periode-periode berikutnya.

Pariaman, Februari 2014 KEPALA PELAKSANA BADAN

PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PARIAMAN

Ir. ASRIZAL

(41)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2014

SASARAN URAIAN KET

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR SATU

AN TARGET 1 Meningkatnya Pelayanan Administrasi Umum, dan penunjang Kegiatan Perkantoran yang berkualitas Jumlah Kegiatan Penunjang untuk pemenuhan kebutuhan Administrasi Perkantoran 100 % 10 kegiatan Program Pelayanan Administras i Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Input Dana Out put Lancarnya pelaksanaan surat menyurat Out Come

Persentase surat yang dapat diolah dan dikirim setiap tahunnya Rp Tahun % 2.000.000,-1 100 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Input Dana Out put

Tersedianya biaya telepon, air dan listrik Out Come

Persentase kebutuhan telepon, air dan listrik

Rp Tahun % 36.900.000,-1 100 Penyediaan jasa administrasi keuangan Input Dana Out put Tersedianya biaya administrasi keuangan Out Come Persentase kebutuhan telepon, air dan listrik

Rp Tahun % 96.300.000,-1 100

(42)

SASARAN URAIAN KET

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR SATUAN TARGET

Penyediaan jasa kebersihan kantor Input Dana Out put Tersedianya peralatan kebersihan kantor Out Come Persentase peralatan yang tersedia Rp Tahun % 2.500.000,-1 100 Penyediaan alat tulis kantor Input Dana Out put Tersedianya ATK kebutuhan kantor Out Come Persentase kebutuhan ATK yang terpenuhi

Rp Tahun % 20.000.000,-1 100 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Input Dana Out put Tersedianya barang cetakan dan foto copy kebutuhan kantor Out Come

Persentase kebutuhan barang cetakan dan

Rp Tahun % 10.000.000,-1 100

(43)

SASARAN URAIAN KET

No. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR SATUAN TARGET

Penyediaan komponen instalasi listrik/peneran gan bangunan kantor Input Dana Out put Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan Out Come Persentase kebutuhan telepon, air dan listrik

Rp Tahun % 5.000.000,-1 100 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Input Dana Out put Tersedianya biaya pembelian buku dan perundang-undangan Out Come

Persentase buku yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pegawai Rp Tahun % 5.000.000,-1 100 Penyediaan makanan dan minuman Input Dana Out put Tersedianya biaya makan minum rapat Out Come Persentase biaya Rp Tahun % 10.000.000, -1

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis kualitatif melalui beberapa tahapan prosedur pengolahan data berikut. 1) Menghimpun data berupa 25 judul cerita pendek

Penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah Audit Tenure, Opinion Shopping, Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap pemberian Opini Audit Going

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

&ista berbentuk o*al dengan ukuran panjang +/ mikron, lebar - mikron dan mempunyai / dinding tipis dan kuat. Sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya terpisah dari dinding

Menyatakan Pasal 7 ayat (2) huruf g Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Skenario II - Model Production Capacity Supply Distribute to customer Water Lost Umbulan Kali Surabaya Water Loss Ratio Adequacy Ratio KARSM (Drink Water) Government Commerce

Namun dari 75 orang ibu hamil masih terdapat 2 orang ibu hamil yang memliki pengetahuan baik tidak mengikuti kelas ibu hamil, hal ini terjadi akibat paritas ibu hamil