Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
1
3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Infrastruktur permukiman memiliki fungsi strategis dalam pembangunan nasional karena turut berperan serta
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi angka kemiskinan, maupun menjaga kelestarian
lingkungan. Oleh sebab itu, Ditjen Cipta Karya berperan penting dalam implementasi amanat kebijakan
pembangunan nasional.
3.1.1.1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
RPJPN 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU No. 17 Tahun 2007, merupakan dokumen perencanaan
pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan
dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 2005-2025. Dalam dokumen tersebut, ditetapkan bahwa Visi
Indonesia pada tahun 2025 adalah “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”. Dalampenjabarannya RPJPNmengamanatkan beberapa hal sebagai berikut dalam pembangunan bidang
Cipta Karya, yaitu:
a. Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan dan penyediaan air minum dan
sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan
sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan melalui pendekatan
tanggap kebutuhan (demand responsive approach) dan pendekatan terpadu dengan sektor sumberdaya
alam dan lingkungan hidup, sumber daya air, serta kesehatan.
b. Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan maka pemenuhan kebutuhan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
2
pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi, (2) pemenuhankebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat, (3) penyelenggaraan pelayanan air
minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional, dan (4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan
murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin.
c. Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah
terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi
seluruh masyarakat untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh. Peran pemerintah akanlebih
difokuskan pada perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara peran swasta
dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkan terutama untuk proyek-proyek yang
bersifat komersial.
d. Upaya perwujudan kota tanpa permukiman kumuh dilakukan pada setiap tahapan RPJMN, yaitu:
RPJMN ke 2 (2010-2014): Daya saing perekonomian ditingkatkan melalui percepatan pembangunan
infrastruktur dengan lebih meningkatkankerjasama antara pemerintah dan dunia usaha dalam
pengembangan perumahan dan permukiman.
RPJMN ke 3 (2015-2019): Pemenuhan kebutuhan hunian bagi seluruh masyarakat terus meningkat
karena didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien,
danakuntabel. Kondisi itu semakin mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
RPJMN ke 4 (2020-2024): terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan
sarana pendukung sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.
3.1.1.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019
Visi pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah: TERWUJUDNYA INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG. Upaya untuk
mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
1.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjagam kedaulatan wilayah, menopang kemandirianekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai
negara kepulauan.
2.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.4.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.5.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.6.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingannasional.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
3
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiridalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan sembilan agenda prioritas dalam
pemerintahan ke depan. Kesembilan agenda prioritas itu disebut NAWA CITA.
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada
seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,
demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa
maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Dengan tercapainya pendapatan perkapita Indonesia USD 3.500 pada tahun 2013 yang menempatkan
Indonesia pada lapis bawah negara-negara berpenghasilan menengah, maka RPJMN Tahun 2015 – 2019 menetapkan tujuan pembangunan nasional adalah mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat setara
dengan negara maju (high income). Maka arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019
mengenai infrastruktur adalah Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan
pemerataan.Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional untuk mencapai
keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar (perumahan, air bersih, sanitasi,
dan listrik), menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional, dan
mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan, yang kesemuanya dilaksanakan secara terintegrasi
dan dengan meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta.
Agar Indonesia mampu menjadi negara berpendapatan tinggi, tentu memerlukan pertumbuhan yang lebih
tinggi dari pertumbuhan global. Namun ketimpangan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menggambarkan masih besarnya kemiskinan dan kerentanan. Hal ini dicerminkan oleh angka kemiskinan
yang turun melambat dan angka penyerapan tenaga kerja yang belum dapat mengurangi pekerja rentan
secara berarti. Selain itu, ketimpangan atau kesenjangan pembangunan antar-wilayah di Indonesia masih
merupakan tantangan yang harus diselesai dalam pembangunan ke depan. Selama 30 tahun (1982-2012)
kontribusi PDRB Kawasan Barat Indonesia (KBI), yang mencakup wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali sangat
dominan, yaitu sekitar 80% dari PDB, sedangkan peran Kawasan Timur Indonesia (KTI) baru sekitar 20 %.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
4
belum benar-benar dimanfaatkan dengan baik, percepatan pembangunan kelautan harus segera dilakukanuntuk mencapai pemerataan pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Guna mewujudkan mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar
maka salah satu strategi pembangunan perkotaan tahun 2015-2019 adalah Percepatan pemenuhan Standar
Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk mewujudkan kota aman, nyaman, dan layak huni, yaitu dengan cara:
1.
Menyediakan sarana dan prasarana dasar perkotaan sesuai dengan tipologi, fungsi dan peran kotanya;2.
Menyediakan dan meningkatkan sarana ekonomi, khususnya sektor perdagangan dan jasa termasukperbaikan pasar rakyat, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM);
3.
Meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya;4.
Menyediakan sarana permukiman beserta sarana parasananya yang layak dan terjangkau;5.
Mengembangkan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan multimoda sesuai dengan tipologi kotadan kondisi;
6.
Meningkatkan keamanan kota melalui pencegahan,penyediaan fasilitas dan sistem penanganankriminalitas dan konflik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
3.1.1.3. Rencana Program Jangka menengah Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2016
Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Kota Sungai Penuh Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2005-2025 Visi Pembangunan Daerah
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
5
Tabel 3.1.
Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Sungai penuh Tahun 2016-2021.MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Misi IV :
1. meningkatkan kualitas pembangunan jalan lingkungan
2. peningkatan cakupan
pelayanan air bersih
1. peluasan sumber daya air baku dari pembangunan jaringan PDAM Kota Sungai Penuh
3. peningkatan cakupan
pelayanan air persampahan, listrik, drainase dan air limbah
1. meningkatkan kapasitas dan kualitas drainase
2.meningkatkan pelayanan
persampahan
3.peningkatan sarana dan prasarana
persampahan dengan membangun TPA dan pengolahan sampah
4. meningkatkan akses layanan air
limbah melalui sistem terpusat 2. meningkatkan pengendalian sarana dan prasaranapublik dan fungsi tata ruang
1. terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang kota yang
konnsisten
1. penerapan konsistensi pengendalian
pemanfaatan dan fungsi tata ruang, rencana detail dan rencana strategis
1. meningkatkan pengawasan dan pengendalian Rencana Tata Ruang Wilayah
2. mempertahankan
sistem penataan dan pengelolaan kawasan perumahan dan permukiman
1. penataan dan pengawasan perumahan dan permukiman sesuai dengan kapasitas ruang dan peruntukkan ruang
2. meningkatkan kondisi sarana dan
prasarana dasar permukiman
3. pengelolaan dan pengembangan
ruang terbuka hijau sesuai dengan standar perkotaan
Sumber : Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh Tahun 2016-2021
Visi
Empat dokumen perencanaan dan paradigma pembangunan, menjadi arah bagi penetapan Visi
Pembangunan Kota Sungai Penuh Tahun 2016 - 2021. Empat dokumen perencanaan terdiri atas: a) 1)
RPJPD Kota Sungai Penuh 2005-2025, 2) RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2016 - 2021, 3) Ekstraksi RPJM
Nasional 2015-2019, dan 4) Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Sungai Penuh 2016-2021 pada saat
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
6
.Berangkat dari potensi dan peluang yang dimiliki, maka visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang
dirumuskan dalam RPJM Daerah Kota Sungai Penuh Tahun 2016 - 2021 adalah:
“TERWUJUDNYA KOTA SUNGAI PENUH CERDAS (CENDIKIA, ENTERPRENEUR, RELIGIUS, DAYA SAING, ADIL DAN SEJAHTERA) 2021”
Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,
melaksanakan misi dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sementara sasaran adalah hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran memuat penjabaran visi dan misi
yang lebih terukur dalam jangka waktu perencanaan, serta memuat besaran-besaran kuantitatif yang
menterjemahkan rumusan tujuan. Sehingga adanya rumusan sasaran diharapkan dapat membantu dan
memandu dalam mempermudah perumusan indikator kinerja.
3.1.2. Arahan Rencana Penataan Ruang
3.1.2.1. Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah Kota Sungai Penuh Berdasarkan Rencana Tata
Ruang Nasional
Sesuai dengan Pasal 20 ayat I salah satu muatan RTRWN adalah tujuan nasional pemanfaatan ruang.
Memperhatikan tata ruang yang ada dan tata ruang akhir PJP II yang diinginkan, tujuan nasional
pemanfaatan ruang untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan ditetapkan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
7
1. Mencegah timbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup melalui :a. peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, iklim, keaneka-ragaman hayati, tumbuhan dan satwa
serta nilai sejarah dan budaya bangsa;
b. pemeliharaan keanekaragaman hayati ekosistem dan keunikan alam serta kearifan tradisional;
c. penetapan pokok-pokok kriteria penentuan kawasan berfungsi lindung serta kebijakan
pengelolaannya.
2. Mencapai pemanfaatan sumber daya yang optimal melalui :
a. pemanfaatan sumber daya alam yang seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan;
b. pengaturan lokasi pemanfaatan lahan yang menghasilkan sinergi keterkaitan sektor dalam wilayah
nasional dan menghindari konflik pemanfaatan ruangdan sumber daya.
c. penetapan pokok-pokok kriteria penentuan kawasan budi daya serta kebijakan pengelolaannya.
3. Meningkatkan keseimbangan perkembangan antar kawasan melalui pemanfaatan ruang kawasan secara
serasi selaras dan seimbang serta berkelanjutan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal dan meningkatkan daya dukung lingkungan.
4. Meningkatkan kemampuan memelihara pertahanan keamanan negara yang dinamis dan memperkuat
integrasi nasional.Untuk mewujudkan tujuan pemanfaatan tersebut ditempuh strategi pengembangan dan
pemanfaatan kawasan berfungsi lindung dan budi daya beserta keterkaitannya dengan pengembangan
permukiman, prasarana pendukung dan dengan pertahanan keamanan strategi pengembangan kawasan
tertentu.
Dalam tatanan ruang nasional, Kota Sungai Penuh diarahkan sebagai KSN yang berfungsi sebagai bagian
dari Kawasan Strategis Nasional yakni berupa keberadaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) sebagai
kawasan lindung yang secara administratif masuk kedalam wilayah administratif kota Sungai Penuh.
3.1.2.2. Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah Kota Sungai Penuh Berdasarkan Rencana Tata
Ruag Provinsi Jambi
Tujuan penataan ruang daerah adalah untuk mewujudkan tatanan ruang daerah yang berbasis pada sektor
pertanian dalam arti luas, pertambangan serta kelautan dan perikanan terkait pariwisata guna mendukung
peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi yang merata di
seluruh wilayah provinsi serta menjaga kelestarian dan daya dukung lingkungan hidup dalam rangka
mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Kebijakan dan strategi penataan ruang yang akan dilaksanakan terdiri atas :
a. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan sektor unggulan pada kawasan strategis antara lain,
pertanian perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan pariwisata.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
8
c. Meningkatkan pemanfaatan kawasan budidaya sesuai dengan kapasitas daya dukung lingkungan.Dalam Rencana Tata Ruang wilayah Provinsi Jambi Kota Sungai Penuh diarahkan sebagai PKWp yang
memiliki peranan dan fungsi pusat kegiatan sebagai Pusat Pemerintahan, pusat pelayanan pariwisata,
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
9
Gambar 3.1. Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi Jambi Tahun 2011-2031Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
10
3.1.2.3. Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah Kota Sungai Penuh Berdasarkan Rencana tataRuang Wilayah (RTRW).
Arah dan strategi pengembangan Kota Sungai Penuh dalam kurun waktu 10-20 tahun dibagi menjadi 1PWKp,
1 PKLp, 5 PPK, dan 8 PPL dimana setiap wilayah kawasan tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
Penentuan kawasan pertumbuhan tersebut berdasarkan struktur dan potensi wilayah masing-masing
daerah.Tujuan penentuan struktur ruang kota adalah untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan kota, sesuai
dengan fungsi dan hirarki sistem pelayanan kota. Unsur pembentuk struktur ruang kota diwujudkan
pusat-pusat pelayanan utama dan didukung oleh sistem jaringan jalan untuk menghubungkan pusat-pusat-pusat-pusat
pelayanan yang ada. Penentuan hirarki pusat pelayanan didasarkan pada skala pelayanan yang dimiliki oleh
masing-masing pusat pelayanan.
Tabel 3.2.
Indikasi Program Rencana Tata Ruang Kota Sungai Penuh 2011-2031No Program Utama Lokasi Kegiatan
1 Perwujudan Struktur Ruang
1.1 Perwujudan Pusat-Pusat Pelayanan
1.1.1 Pusat Pelayanan Kota Kel Pasar Sungai Penuh, Desa Pasar Baru Kec. Sungai Penuh Kec. Hamparan Rawang Kec. Kumun Debai, Kec. Pesisir Bukit
Penataan kawasan perdagangan dan jasa
Penyediaan infrastruktur atau fasilitas sosial mendukung kegiatan perdagangan dan jasa, perkantoran, kesehatan serta pendidikan menengah dan olahraga
1.1.2 Sub pusat Pelayanan Kota Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat perdagangan dan jasa skala lokal dan kota
Kota Sungai Penuh Pengembangan kegiatan pariwisata dan rekreasi skala kota dan Regional
Kota Sungai Penuh Pelestarian cagar budaya Kota Sungai Penuh Pengembangan Taman Kota
Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat pelayanan pariwisata skala regional
1.1.3 Pusat Lingkungan Kota Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat pemerintahan skala kelurahan, perdagangan skala kelurahan, perumahan kepadatan rendah, pusat pelayanan fasilitas umum skala kelurahan 1.2 Perwujudan Sistem Jaringan
Prasarana Kota
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
11
No Program Utama Lokasi Kegiatan
1.3 1.2.5 Sistem Jaringan Sumber Daya Air
Kota Sungai Penuh Pengembangan Sistem pengendalian banjir.
2 Rencana Infrastruktur Perkotaan 1.3.1 Sistem Penyediaan Air Minum.
Ulu Air -Jalan Lembang Jaya – Jalan Pandai Besi –Jalan Pancasila
Pengembangan IPA Kumun Debai Kecamatan Kumun Debai dengan kapasitas 30 lt/dtk. dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh
Koto Panap – Jalan Pancasila Pengembangan IPA Tanah Kampung Kecamatan Tanah Kampung dengan kapasitas 10 lt/dtk dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh
Simpang Tiga Rawang Pengembangan IPA Simp III Rawang Kecamatan Hamp. Rawang dengan kapasitas 100 lt/dtk dan sistem jaringan perpipaan yang melayani Kota Sungai Penuh Pelayang Raya, Rawang Pengembangan/Pemeliharaan IPA Pelayang Raya dan
IPA Rawang
Kelurahan yang sulit dijangkau PDAM
Pengembangan pemanfaatan sumber air baku dari sumur
Sungai Batang Merao, S. Jernih, Ampuh dan S. Batang Sangkir, S. Renah Kayu Embun
Pengembangan pemanfaatan sumber air baku untuk air minum
Kota Sungai Penuh Pembangunan prasarana air bersih Kran Umum dan Hidran Umum
1.3.2 Pengelolaan Air Limbah Kota Sungai Penuh Pengadaan faslitas MCK Kawasan Perdagangan &
Jasa, Kawasan Pemerintahan
Pengembangan sistem pembuangan air limbah setempat
Kota Sungai Penuh Pengembangan IPAL
Kota Sungai Penuh Pengembangan sistem pengelolaan limbah tinja Kec. Sungai Penuh, Pesisir
Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan sistem pembuangan air limbah rumah tangga individual dan komunal
1.3.3 Sistem Persampahan Kota Sungai Penuh Pengembangan sistem pengelolaan sampah Kota Sungai Penuh Pengembangan Tempat Penampungan Sementara Kota Sungai Penuh Pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
dengan metode 3R
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
12
No Program Utama Lokasi Kegiatan
1.3.4 Sistem Drainase Di seluruh kecamatan kota S. Penuh terutama di sepanjang jalan kolektor primer.
Pengembangan, rehabilitasi dan pemeliharaan sistem jaringan sekunder yang terintegrasi sungai-sungai kecil dengan sungai besar
Di seluruh kecamatan kota S. Penuh terutama di sepanjang jalan kolektor sekunder dan jalan lokal.
Pengembangan, Rehabilitasi dan pemeliharaan sistem jaringan tersier.
Kota Sungai Penuh Penyusunan master plan drainase kota
1.3.5 Sistem Proteksi Kebakaran Kota Sungai Penuh Penyusunan Master Plan Sistem Proteksi Kebakaran
1.3.6. Sarana dan Prasarana Pejalan kaki
Kota Sungai Penuh Pengembangan dan Peningkatan jalur pejalan kaki
1.3.7 Jalur evakuasi bencana Kota Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi bencana.
Perwujudan Pola Ruang
2.1 Kawasan Lindung
2.1.1 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
Kec. Sungai Penuh, Kumun Debai, Pesisir Bukit
Perencanaan kawasan-kawasan resapan air yang berfungsi hidrologis.
2.1.2 Kawasan perlindungan setempat
Kota Sungai Penuh Pengembangan jalan inspeksi.
2.1.3 Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan taman persimpangan jalan
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan taman lingkungan
Sungai Batang Merao, S. Bungkal, S. Batang Sangkir, S. Terung
Pengembangan RTH sempadan sungai
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan RTH jalur hijau jalan
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai.
Pengembangan RTH Privat
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
2.1.5 Kawasan rawan bencana Kota Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi bencana banjir dan ruang evakuasi bencana banjir.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
13
No Program Utama Lokasi Kegiatan
Jl. Soekarno Hatta, Kec.Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi bencana banjir dan ruang evakuasi bencana Gerakan Tanah
Kota Sungai Penuh Penyediaan penanda arah jalur evakuasi evakuasi bencana Kebakaran
2.2 Kawasan budidaya
2.2.1 Kawasan perumahan
Kawasan perumahan kepadatan tinggi
Kota Sungai Penuh Penataan kawasan perumahan kepadatan tinggi Kawasan peruntukan perumahan
kepadatan tinggi
Penyusunan instrumen pengendaliaan bangunan perumahan (Zoning Regulation)
Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana lingkungan perumahan
Kawasan perumahan kepadatan sedang
Kota Sungai Penuh Penataan kawasan perumahan kepadatan sedang Penyusunan instrumen pengendaliaan bangunan perumahan (Zoning Regulation)
Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang
Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana lingkungan perumahan
Kawasan perumahan kepadatan rendah
Kota Sungai Penuh Pengaturan dan pengendalian perumahan kepadatan rendah
Kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah
Pengembangan sarana dan prasarana lingkungan perumahan
2.2.7 Ruang Evakuasi Bencana
Kota Sungai Penuh Pengendalian dan penataan ruang Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit,
Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Penyusunan mekanisme kesiapan dan penanggulangan risiko bencana.
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Peningkatan kesiapan masyarakat
Kec.Sungai Penuh, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan ruang evakuasi bencana banjir
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan ruang evakuasi bencana gempa bumi
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit,
Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas pada ruang evakuasi bencana
2.2.8 Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal
Kec.Sungai Penuh, Pesisir Bukit, Tanah Kampung, Hamp. Rawang, Kumun Debai
Pengembangan sektor informal
Kec. Sungai Penuh Revitalisasi kawasan pasar
Kota Sungai Penuh Pengembangan sarana dan prasarana sebagai kawasan pusat informal yang terpadu.
3
Perwujudan Kawasan Strategis Kota
3.3 Kawasan strategis dari Sudut Kepentingan Lingkungan Hidup
Kec. Pesisir Bukit, Kec.
1. Taman Nasional Kerinci Seblat
Sungai Penuh, Kec. Kumun Debai Kec. Pesisir Bukit, Kec.
Perlindungan Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
14
3.1.2.4. .Arahan Pengembangan Struktur Kota Sungai Penuh1. Konsep Pengembangan Kawasan
a. Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Fungsi pusat pelayanan Kota Sungai Penuh berupa pelayanan kota dan wilayah yang terdiri dari :
- Pusat Pemerintahan Kota
- Pusat Perdagangan dan jasa yang melayani Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci sebagian
Kabupaten Pesisir Selatan (Provinsi Sumatera Barat) serta sebagian wilayah Kabuoaten
Muko-muko (Provinsi Bengkulu)
- Pusat pelayanan kesehatan umum dan khusus skala kota
- Pusat permukiman perkotaan.
b. Sub Pusat Pelayanan Kota
Sub Pusat Pelayanan Kota ialah pusat yang ditentukan untuk melayani sub-wilayah kota. Kota Sungai
Penuh direncanakan memiliki 4 (empat) Sub pusat pelayanan yang mencakup:
- Sub Pusat Pelayanan Tanah Kampung
- Sub Pusat Pelayanan Hamparan Rawang
- Sub Pusat Pelayanan Pesisir Bukit
- Sub Pusat Pelayanan Kumun Debay c. Pusat Pelayanan Lingkungan
Pusat pelayanan lingkungan merupakan pusat pelayanan untuk melayani kegiatan dengan skala
lingkungan Kota. Dasar pertimbangan lokasi pusat lingkungan adalah kesesuaia dengan potensi
eksisting dan mencakup pelayanan tingkat wilayah keseluruhan dan sekitarnya serta memiliki posisi
yang strategis
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
15
3.1.2.5. Rencana Struktur Kota Sungai PenuhRencana struktur ruang berfungsi sebagai arahan pembentuk sistem pusat – pusat Kegiatan; arahan dalam perletakan jaringan prasarana wilayah kota sesuai dengan fungsi jaringannya dan menunjang keterkaitan
antar pusat – pusat pelayanan kota; serta sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk 20 (dua puluh) tahun ke depan.
Penyusunan rencana struktur wilayah kota dirumuskan dengan mempertimbangkan kriteria :
a. Memperhatikan rencana struktur wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
b. Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kota
bersangkutan;
c. Penentuan pusat – pusat pelayanan di dalam struktur ruang kota harus berhierarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang kota serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem;
d. Sistem jaringan prasarana kota dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan
prasarana utama dan dilengkapi dengan jaringan prasarana lainnya.
Tabel 3.3.
Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kota Sungai PenuhNO SKALA PELAYANAN
FUNGSI PELAYANAN LOKASI FASILITAS UTAMA
1 Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Perdagangan dan Jasa ·Desa Gedang, ·Kel. Pasar Sungai Penuh, ·Desa Pasar Baru, ·Desa Lawang Agung, Kel. Dusun Baru, ·Desa Koto Tinggi
·Pasar Retail, pertokoan. ·Pergudangan,
·Perkantoran Swasta.
Transportasi ·Kec Sungai Penuh, ·Kel. Pasar Sungai Penuh
· Terminal Type A · Terminal Barang · Terminal Type C Pemerintahan Kota ·Desa Aur Duri
·Kota Sungai Penuh ·Desa Karya Bakti
· Kantor Walikota · Kantor DPRD · Kantor SKPD · Kantor Instansi Pendidikan dan
Pelatihan Kesehatan
·Kec. Pesisir Bukit ·Kec. Sungai Penuh ·Desa Koto Renah ·Kel. Pasar Sungai Penuh ·Kec Sungai Penuh
·Perguruan Tinggi dan Pusat ·Pelatihan
·Rumah Sakit Umum ·Rumah Sakit Militer ·Rumah Sakit Khusus Permukiman Perkotaan ·Seluruh Desa/Kel Kec.
·Sungai Penuh Kecuali ·Desa Sungai Jernih, ·Desa Talang Lindung
·Desa Sungai Ning
·Sarana Permukiman
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
16
2 Sub PelayananKota
Pelayanan Umum dan Sosial
·Tanah Kampung, ·Hamparan Rawang, ·Pesisir Bukit, ·Kumun Debai
·Pertanian dan perikanan ·Pendidikan tinggi ·Agropolitan Pasar kecamatan
/pertokoan SLTA
Balai serba guna Puskesmas Kantor Polsek 3 Pusat lingkungan Pelayanan Lokal dan
Beberapa Desa
Desa Sungai Ning, ·Desa Sungai Jernih, ·Desa Talang Lindung, Desa koto Padang, Desa Koto Dumo, ·Desa Koto Pudung, Desa Paling
Serumpun, Desa Koto Dian, ·Desa Tanjung Muda, Desa Koto Bento, Desa Seberang, Desa Dujung Sakti, Desa Debai, Desa Muara Jaya, Desa Renah Kayu Embun
·Pasar Lingkungan ·SLTP dan Sekolah Dasar ·Balai Pengobatan ·Taman Lingkungan ·Mesjid Lingkungan
Sumber : RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031
3.1.2.6. Rencana Penggunaan Lahan
Berdasarkan Tabel 3.4 rencana penggunaan lahan Kota Sungai Penuh terbagi dalam beberapa kawasan
diantaranya adalah:
Tabel 3.4.
Rencana Penggunaan Lahan Kota Sungai PenuhNo Fungsi Kawasan Luas (ha)
Persentase ( %)
I Kawasan Lindung
1 Taman Nasional Kerinci Seblat 23.177,60 59,20
2 Kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan
bawahnya 195,12 0,50
3 Ruang Terbuka Hijau Kota 492,51 1,26
4 Kawasan Cagar Budaya 3,00 0,01
5 Kawasan Rawan Bencana 4.377,21 11,18
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
17
B Peruntukan Lainnya 9.621,56 24,58
1 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 4,85 0,01
2 Kawasan Pertanian :
a. Perkebunan dan Holtikultura 5.944,35 15,18
b. Pertanian Tanaman Pangan 2.731,33 6,98
3 Hutan Produksi 941,03 2,40
Sub total 10.904,56 27,85
Luas Wilayah Kota Sungai Penuh 39.150,00 100,00
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
18
Gambar 3.2. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Sungai PenuhDinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
19
1. Kawasan LindungRencana kawasan lindung di Kota Sungai Penuh terdiri dari :
A. Kawasan Suaka Alam
Kawasan hutan Lindung di Kota Sungai Penuh adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang meliputi
Sebagian Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Pesisir Bukit dan Kecamatan Kumun Debai yang juga
merupakan kawasan strategis nasional dengan luas 23.177,6 ha. Arahan pengelolaan kawasan pada
pemantapan fungsi lindung dan pengembangan fungsi wisata serta penelitian.
B. Kawasan Lindung yang memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya
Merupakan kawasan lindung yang disediakan untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi,
dan menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan air
permukaan. Kawasan perlindungan kawasan bawahannya di Kota Sungai Penuh berupa Kawasan Resapan
Air yang dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan untuk keperluan
penyediaankebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik untuk kawasan bawahannya maupun
kawasan yang bersangkutan.
Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan resapan air di Kota Sungai Penuh adalah kawasan berada di
sebagian Kecamatan Pesisir Bukit, sebagian Kecamatan Sungai Penuh dan sebagian Kecamatan Kumun
Debai. Arahan pengelolaan kawasan yaitu pemantapan fungsi lindung dan melakukan rehabilitasi kawasan
resapan air.
C. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat ditujukan untuk memiliki fungsi sebagai kawasan pemeliharaan kelestarian
kawasan itu sendiri. Kawasan perlindungan setempat di Kota Sungai Penuh berupa kawasan sempadan
sungai yang meliputi sempadan sungai sepanjang aliran Sungai Batang Merao, Sungai Batang Sangkir,
Sungai Terung dan Sungai Bungkal, kawasan ini memiliki luas wilayah seluas 159 ha.
Dalam hal pengelolaan kawasan sempadan sungai, maka langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah :
a. Sempadan sungai yang melewati Kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi. Ditetapkan sempadan
sungai minimal 10 m di sebelah luar sepanjang kaki tanggul. Hal ini ditetapkan agar masyarakat dapat
memanfaatkan kawasan di sepanjang Sungai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh intansi terkait.
b. Kawasan perkotaan dengan kepadatan rendah, ditetapkan sempadan sungai minimal 25 m. Adapun
arahan pengelolaan sempadan sungai diantaranya dengan melakukan perlindungan dan penguatan
dinding pembatas sungai, penghijauan sempadan sungai dan pengembangan jalan inspeksi
D. Ruang Terbuka Hijau
Penyediaan ruang terbuka hijau Penyediaan ruang terbuka hijau Kota Sungai Penuh ditujukan untuk
menjamin keseimbangan lingkungan perkotaan dengan dominasi ruang terbangun (built-up area) dengan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
20
disediakan untuk menyeimbangkan ruang terbangun kota terhadap ruang terbuka hijau berupa penyediaantaman kota, pemakaman umum, sempadan jalan, sempadan sungai serta hutan kota sebagai bagian RTH
kota.
a. Taman
Penyediaan taman kota sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau Kota Sungai Penuh merupakan usaha
untuk menambah jumlah luasan Ruang Terbuka Hijau Kota. Rencana penyediaan taman dari tingkat RT
sampai tingkat kecamatan dalam rentang waktu perencanaan akan memberikan luasan taman seluas 25 ha
melalui persebaran merata di setiap kecamatan dengan alokasi terpadu dengan area pusat pelayanan
kecamatan.
b. Permakaman
Penyediaan permakaman bagi kebutuhan penduduk Kota Sungai Penuh dalam rentang 2011 – 2031 juga memiliki peranan penting dalam kegiatan pemenuhan persentase ruang terbuka hijau. Namun demikian hal
ini tidak hanya mencakup urusan penyediaan secara kuantitatif, melainkan juga mencakup perlu adanya
suatu usaha penanaman rumput pada setiap makam di kompleks permakaman. Komplek pemakaman yang
ada saat ini berupa TPU Bukit Sentiong di Desa Koto Tinggi dengan luas 10 ha, TPU Desa Sungai Ning
seluas 2 ha dan TPU Desa Karya Bakti seluas 2 ha. Sehingga total TPU yang ada di Kecamatan Sungai
Penuh mencapai 14 ha. Arahan rencana pengembangan TPU sampai akhir tahun rencana yaitu dengan
mengalokasikan area TPU di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Tanah Kampung, Kecamatan
Kumun Debai dan Kecamatan Pesisir Bukit dengan total seluas 6 ha.
c. Sempadan Jalan
Ruang milik jalan berupa sempadan jalan direncanakan untuk dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau
kota berupa taman jalan. Luas ruang sempadan jalan yang dapat dikembangkan menjadi ruang terbuka hijau
adalah 189 ha, mencakup seluruh jaringan jalan kolektor dan lokal yang sempadannya masih memungkinkan
untuk dikembangkan sebagai jalur hijau, termasuk kawasan disepanjang rencana pengembangan jalan
lingkar luar dan lingkar dalam kota sungai penuh.
d. Sempadan sungai
Kawasan disepanjang aliran Sungai Batang Sangkir, Sungai Batang Merao, Sungai Terung dan Sungai
Bungkal yang merupakan kawasan sempadan sungai direncanakan untuk dikembangkan sebagai ruang
terbuka hijau kota dengan fungsi rekreasi dan pelestarian. Kawasan ini memiliki area seluas 173 ha.
e. Hutan Kota
Kawasan hutan kota terdapat di Desa Aur Duri Kecamatan Sungai Penuh, luas hutan kota ini mencapai 5,6
ha. Kawasan ini didirikan dengan tujuan untuk menjaga iklim, nilai esktetika, resapan air, menciptakan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
21
untuk kepentingan rekreasi dan pendidikan, arahan pengembangannya dengan mempertahankan kawasanhutan yang sudah ada.
f. Ruang Terbuka Hijau Privat
Ruang terbuka hijau kota privat meliputi ruang terbuka hijau pekarangan rumah dan halaman perkantoran,
pertokoan, serta tempat usaha seluas kurang lebih 196 ha.
Ruang terbuka yang direncanakan di Kota Sungai Penuh dan luasan RTH dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.5.
Rencana Ruang Terbuka Hijau Kota Sungai PenuhKondisi Eksisting RTH (ha) 2011 Rencana Pengembangan RTH (ha) s.d 2031
N o
Fungsi Ruang Sungai Penuh
TOTAL RTH PUBLIK 54,77 27,72 23,12 7,8 13,22 94, 82,29 54,28 12,2 14,92
II RTH PRIVATE
TOTAL RTH PRIVATE 32,39 14,27 14,42 63,6 18,70 61, 22,56 23,86 90,2 36,14
III TOTAL RTH 270,10 492,51
IV Luas Wilayah (Ha) 39.150,00 39.150,00
V Luas TNKS (Ha) 23.177,60 23.177,60
VI LUAS PERKOTAAN (Ha)
1.283,00 1.283,00
VII % RTH 21,05% 38,39%
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
22
E. Kawasan Rawan BencanaKawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang memiliki faktor resiko terhadap kejadian bencana
gempa bumi, banjir, dan gerakan tanah sehingga harus dilindungi dari pengembangan kawasan terbangun
dan aktifitas perkotaan. Kawasan rawan bencana Kota Sungai Penuh terdiri dari kawasan rawan gerakan
tanah, kawasan rawan genangan (banjir) dan kawasan jalur sesar (gempa bumi).
a. Gerakan Tanah
Berdasarkan sebaran tanah dan batuan, bentang alam, tutupan lahan (vegetasi) dan pengamatan di
lapangan terhadap lahan-lahan yang pemah terjadi gerakan tanah, wilayah Kota Sungai Penuh dapat dibagi
kedalam 4 (empat) wilayah potensi gerakan tanah, yaitu:
Potensi gerakan tanah sangat rendah Potensi gerakan tanah rendah Potensi gerakan tanah sedang dan Potensi gerakan tanah tinggi.
Umumnya Kawasan yang memiliki potensi gerakan tanag tinggi berada di kawasan perbukitan yang menjadi
kawasan lindung yaitu Taman Nasional Kerinci Seblat. Potensi gerakan tanah tinggi ini banyak dijumpai di
sekitar tepian jalan raya Sungai Penuh menuju Tapan, kondisi kemiringan lereng yang sangat terjal hingga
tegak pengaruh dari struktur geologi berupa patahan. Jenis gerakan tanah yang terjadi adalah longsoran
bahan rombakan, runtuhan batu dan aliran tanah, yang mempengaruhi terhadap lahan yang ada di bagian
bawahnya seperti lahan pertanian, permukiman, dan infrastruktur jalan raya. Untuk kawasan perkotaan
sendiri berada pada kawasan dengan Potensi Gerakan Tanah sangat rendah sehingga realtif aman untuk
dijadikan kawasan permukiman dengan intensitas yang rendah hingga sedang.
b. Banjir
Kawasan rawan bencana banjir di Kota Sungai Penuh meliputi lahan – lahan yang berada di sekitar DAS beserta anak sungainya. Berdasarkan hasil analisis resiko bencana banjir, maka diperkirakan kawasan rawan
banjir terletak pada Sebagian Kecamatan Sungai Penuh, sebagaian Kecamatan Hamparan Rawang dan
sebagian Kecamatan Tanah Kampung serta Kecamatan Kumun Debai seluas 1.049 Ha.
c. Gempa Bumi
Daerah Sungai Penuh Berdasarkan Peta Seismotektonik Daerah Sungai Penuh dan sekitarnya yang disusun
oleh M. Firdaus, A. Soehaemi, dan kawan-kawan tahun 2002 (Pusat Survey Geologi, Badan Geologi), bahwa
wilayah Kota Sungai penuh khususnya, umumnya termasuk kedalam zona gempa bumi berskala V, VI dan
VII MMI. oleh karena itu perlu ada kesiapan dari kota dalam menghadapi resiko tersebut. Kawasan di Kota
Sungai Penuh yang dilalui oleh sesar aktif mencakup seluruh kawasan yakni terutama di sebagian
Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Pesisir Bukit serta sebagian kecamatan Hamparan Rawang, Tanah
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
23
No Kecamatan Luas(Ha)
1 Sungai Penuh 125,71
2 Pesisir Bukit 24,61
Total 150,32
No Kecamatan Luas(Ha)
1 Sungai Penuh 131,49
2 Pesisir Bukit 34,83
3 Hamparan Rawang 8,94
4 Kumun Debai 261,88
Total 437,14
2. Kawasan Budidaya
A. Kawasan Perkotaan
a. Kawasan Perumahan
1. Perumahan Kepadatan Tinggi
Perumahan kepadatan tinggi merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan ruang
tinggi dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tinggi, hal ini dipengaruhi oleh nilai
lahan dan daya dukung kawasan. Pada kawasan yang cepat tumbuh dan nilai lahan yang tinggi
kawasan perumahan diarahkan untuk menjadi permukiman dengan kepadatan tinggi.
Tabel 3.6.
Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Tinggi Kota Sungai Penuh 2011-2031Sumber : Dokumen RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031
2. Perumahan Kepadatan Sedang
Perumahan kepadatan sedang merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan
ruang Sedang dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tidak memungkinkan untuk
kepadatan bangunan tinggi, hal ini dipengaruhi oleh nilai lahan dan daya dukung kawasan. Kawasan
perumahan kepadatan sedang diarahkan pada lapis kedua dari perumahan kepadatan tinggi, hal ini
dilakukan untuk menghambat perkembangan kawasan perumahan kepadatan tinggi sehingga
kualitas lingkungan tetap terjaga.
Tabel 3.7.
Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Sedang Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
24
3. Perumahan Kepadatan RendahPerumahan kepadatan Rendah merupakan kawasan perumahan dengan intensitas pemanfaatan
ruang rendah dan didukung dengan kepadatan penduduknya yang juga tidak memungkinkan untuk
kepadatan bangunan sedang hingga tinggi, hal ini dipengaruhi oleh daya dukung lahan sehingga
pengembangan perumahan pada kawasan ini harus dengan konstruksi yang tahan terhadap gempa.
Perumahan kepadatan rendah ini tersebar di Kecamatan Hamparan Rawang, Pesisir Bukit, Tanah
Kampung, Kumun Debai dan Kecamatan Sungai Penuh untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.8.
Rencana Sebaran Perumahan Kepadatan Rendah Kota Sunga Penuh Tahun 2011-2013No Kecamatan Luas(Ha)
1 SungaiPenuh 224,08
2 PesisirBukit 249,52
3 HamparanRawang 200,32
4 TanahKampung 298,04
5 KumunDebai 44,53
Total 1.016,49
Sumber : Dokumen RTRW Kota Sungai Penuh Tahun 2011-2031
b. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pemanfaatan ruang untuk kawasan peruntukan perdagangan dan jasa mengatur peruntukan untuk pasar
tradisional dan pusat perbelanjaan serta toko modern. Peruntukan bagi kawasan pasar tradisional perlu
tingkatkan fasilitas sarana dan prasarananya di Kelurahan Pasar Sungai Penuh. Adapun peruntukan kawasan
pusat perbelanjaan dapat dipertahankan kondisi persebaran yang ada, yakni di Kelurahan Pasar Sungai
Penuh dan Desa Pasar Baru serta rencana pengembangan pasar penyangga di setiap Kecamatan. Rencana
Luas kawasan perdagangan dan jasa mencapai 98,41 ha.
Untuk melayani kebutuhan aktivitas ekonomi di Kota Sungai Penuh, perlu dilakukan revitalisasi pasar–pasar tradisional yang meliputi pasar tradisional di setiap Kecamatan, serta pembatasan/pengendalian terhadap
pengembangan pusat perbelanjaan modern. Untuk pasar tradisional yang sudah ada di Kota Sungai Penuh
sebaiknya dilakukan Revitalisasi. Hal ini dilakukan untuk melihat semua sektor yang terkait dengan
keberadaan pasar tersebut maupun kelembagaan yang mengelolah pasar tersebut. Revitalisasi dilakukan
untuk menilai apakah keberadaan pasar tersebut masih relevan dengan perkembangan daerah atau sudah
tidak layak lagi keberadaan pasar tersebut baik secara tempat maupun peruntukannya.
Adapun arahan pengembangan pasar tradisional meliputi :
a. peningkatan pasar skala regional di Kecamatan Sungai Penuh.
b. peningkatan dan pengembangan pasar skala pelayanan kota di kecamatan Hamparan Rawang.
c. peningkatan dan pengembangan pasar kala pelayanan lingkungan di seluruh kecamatan dalam Kota
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
25
Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa yaitu melalui pengembangan kawasan yangdirencanakan untuk dikembangkan sebagai kawasan pusat perdagangan, jasa, pergudangan dan transportasi
skala regional di Kecamatan Sungai Penuh untuk mendorong percepatan pengembangan fungsi utama Kota
Sungai Penuh sebagai PKWp. Hal ini mencakup pengembangan kawasan pergudangan, pasar serta Pusat
Pemadu Moda (Terminal tipe A). Pengembangan pusat perbelanjaan, perdagangan dan jasa direncanakan
secara terpadu dengan kawasan sekitarnya dan wajib memperhatikan kepentingan semua pelaku sektor
perdagangan dan jasa termasuk pedagang informal atau kegiatan sejenis lainnya.
c. Kawasan Peruntukan Industri
Pemanfaatan ruang untuk kawasan peruntukan industri berupa kawasan industri kecil maupun industri rumah
tangga tersebar di Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Pesisir Bukit dan Kecamatan Sungai Penuh
disamping Kecamatan Lainnya. Kondisi eksisting pada kecamatan ini sudah banyak terdapat industri
kecil/rumah tangga. Pemerintah Kota Sungai Penuh hanya perlu menata kembali kawasan ini, arahan
pengembangan kawasan ini dilakukan di setiap Kecamatan serta terintegrasi dengan kawasan pariwisata
budaya. Pengaturan kelompok industri kecil/rumah tangga ini dapat diarahkan agar berjalan kompak dengan
penggunaannya sebagai permukiman, namun demikian adanya suatu sistem informasi antara rumah tangga
yang juga melakukan kegiatan industri dan yang tidak juga perlu dilakukan agar ada suatu mekanisme
pengendalian yang berkelanjutan.
Sementara itu ragam industri yang diarahkan untuk dikembangkan di Kota Sungai Penuh antara lain industri
makanan, anyaman, pandai besi, kayu manis, Kopi bubuk, industri kerajinan, kayu olahan dan sebagainya.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan industri kecil meliputi :
a. Kawasan peruntukan industri kecil dapat berlokasi di kawasan perumahan dan diarahkan berbentuk
cluster.
b. Mempertahankan dan mengembangkan industri kecil yang berkembang di perumahan dengan syarat
tidak menimbulkan dampak negatif.
c. Mengarahkan pembangunan IPAL komunal bagi industri kecil dan menengah yang menimbulkan polusi.
d. Kawasan Peruntukan Perkantoran
Pemanfaatan ruang untuk kawasan peruntukan perkantoran mencakup perkantoran pemerintah maupun
swasta. Arahan pemanfaatan ruang untuk kawasan perkantoran dapat dilakukan di Kecamatan dalam Kota
Sungai Penuh sesuai dengan potensi, sedangkan untuk kawasan perkantoran swasta di Kecamatan Sungai
Penuh karena memiliki lokasi yang strategis dan konektivitas yang baik antar wilayah. Rencana Luas
keseluruhan lahan yang digunakan untuk perkantoran pemerintahan ialah seluas 17,46 ha.
Arahan pengelolaan kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan meliputi:
a. pengembangan kawasan peruntukan perkantoran pemerintah Kota yang menyebar di setiap kecamatan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
26
b. peningkatan kawasan peruntukan perkantoran pemerintah skala kelurahan dan kecamatan di setiapkecamatan.
c. penyediaan ruang terbuka publik di kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan.
Arahan pengelolaan kawasan peruntukan perkantoran swasta meliputi :
a. pengembangan kegiatan perkantoran swasta di Kecamatan Sungai Penuh.
b. kawasan peruntukan perkantoran swasta dapat berlokasi di kawasan peruntukan perumahan atau
kawasan lainnya dengan memperhatikan akses pelayanan.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan perkantoran meliputi :
penataan kawasan perkantoran di pusat kota.
penambahan kawasan perkantoran baru skala kota yang menyebar dalam wilayah Kota Sungai Penuh. mendorong penciptaan RTH di kawasan perkantoran.
e. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata bertujuan untuk menyelenggarakan jasa pariwisata atau mengusahakan
objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut. Daya
tarik wisata tersebut terdiri atas :
a. daya tarik wisata alam;
b. daya tarik wisata buatan; dan
c. daya tarik wisata budaya.
Daya tarik wisata alam, berupa pengembangan dan peningkatan kawasan, meliputi :
a. kawasan Bukit Sentiong di Kecamatan Sungai Penuh.
b. kawasan Bukit Khayangan di Kecamatan Sungai Penuh dan Kecamatan Kumun Debai.
c. kawasan Taman Bunga di Kecamatan Sungai Penuh.
d. kawasan Bukit Tapan di Kecamatan Pesisir Bukit. h. Kawasan Air Terjun di Kecamatan Kumun Debai.
Daya tarik wisata buatan berupa pengembangan dan peningkatan Kawasan Agrowisata di setiap kecamatan
dalam Kota Sungai Penuh sedangkan daya tarik wisata budaya berupa pengembangan dan peningkatan
kawasan, meliputi:
a. Masjid Agung Pondok Tinggi di Kecamatan Sungai Penuh.
b. Masjid Raya Rawang di Kecamatan Hamparan Rawang.
c. Tanah Sebingkeh di Kecamatan Hamparan Rawang.
d. Tanah Mendapo di Kecamatan Sungai Penuh.
e. Makam Nenek Siak Lengih di Kecamatan Sungai Penuh.
f. Batu Sorban dan Makam Siak Alam Koto Bingin di Kecamatan Pesisir Bukit.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
27
Rencana luas kawasan objek wisata yang akan dikembangkan seluas 149,77 ha, sedangkan rencanapengembangan kawasan peruntukan pariwisata diarahkan pada :
a. Penataan ruang kawasan pariwisata.
b. Pengembangan hasil kerajinan rakyat dan budaya masyarakat.
c. Pengembangan objek dan fasilitas pariwisata.
d. Promosi objek-objek wisata.
f. Kawasan Peruntukkan Pendidikan
Pada dasarnya kawasan peruntukan pendidikan terutama untuk pendidikan dasar hingga menengah
merupakan bagian dari fungsi pelayanan untuk mendukung fungsi utama permukiman sehingga
penempatannya disesuaikan dengan sebaran permukiman dan radius pelayanan. Untuk meningkatkan fungsi
Kota Sungai Penuh sebagai kota pendidikan dengan pelayanan skala wilayah, maka diperlukan alokasi
ruang khusus yang tidak terikat pada lokasi sebaran permukiman, namun tergantung pada capaian atau
aksesibilitas bagi pergerakan regional dan ketersediaan ruang bagi pengembangan kegiatan pendukung
pendidikan serta kegiatan yang mungkin muncul (multiplier effect) dari tumbuhnya aktifitas ini.
Kawasan peruntukan pendidikan di Kota Sungai Penuh berupa kawasan pendidikan dan pelatihan yang
berada di Kecamatan Pesisir Bukit dan di Kecamatan Sungai Penuh dengan dukungan keberadaan jalur
pergerakan regional, ketersediaan lahan pengembangan dan telah terdapat beberapa perguruan tinggi di
lokasi tersebut. Kawasan pendidikan ini diarahkan untuk berkembang dan dapat mendukung fungsi
penunjang pendidikan tinggi berupa fasilitas pusat penelitian, asrama serta fasilitas sarana olahraga dan
taman rekreasi yang dapat dimanfaatkan oleh publik. Hingga akhir tahun rencana, kawasan pendidikan dan
pelatihan ini diarahkan untuk dapat menampung semua kegiatan pendidikan dan pelatihan yang sudah ada
saat ini, sehingga teraglomerasi pada satu lokasi, alokasi ruang bagi kawasan pendidikan dan pelatihan
mencapai 32,08 ha.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan pendidikan diarahkan melalui peningkatan kualitas fasilitas
pendidikan berupa pemeliharaan serta perbaikan yang diutamakan untuk bangunan yang mengalami
kerusakan, serta peningkatan pelayanan fasilitas pendidikan dimulai dari TK sampai dengan Perguruan
Tinggi.
g. Kawasan Peruntukan Kesehatan
Rencana penyediaan fasilitas kesehatan di Kota Sungai Penuh didasarkan pada kondisi eksisting serta
rencana pengembangan fasilitas kesehatan. Berikut ini detail penyediaan fasilitas kesehatan Kota Sungai
Penuh sebagai berikut :
Pada akhir tahun perencanaan pembangunan fasilitas Rumah Sakit tidak diperlukan, hanya saja
fasilitas sarana dan prasarananya perlu ditingkatkan termasuk jumlah dokter spesialis dan lain
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
28
Pada akhir tahun perencanaan belum perlu penambahan fasilitas puskesmas, hanya peningkatanpuskesmas pada tiap kecamatan menjadi puskesmas rawat inap. Hal ini berkaitan dengan hasil
analisis, bahwa pada tahun 2031 kebutuhan puskesmas hanya 7 unit sementara kondisi eksisting
puskesmas sekarang berjumlah 6 unit, sehubungan dengan rencana peningkatan puskesmas pembantu
menjadi puskesmas induk yang ada di Kecamatan Sungai Penuh, Kecamatan Hamparan Rawang
dan Kecamatan Kumun Debai sejumlah 5 unit.
Pemanfaatan ruang untuk kegiatan pelayanan kesehatan dalam skala yang cukup besar diarahkan di desa
Koto Renah dan di Kelurahan Pasar Sungai Penuh dengan adanya fasilitas rumah sakit umum dan rumah
sakit TNI Angkatan Darat dan rencana pengembangan fasilitas rumah sakit khusus di Kecamatan Sungai
Penuh serta rencana pengembangan dan peningkatan puskesmas di kecamatan dalam Kota Sungai Penuh.
Rencana kebutuhan ruang untuk pengembangan kawasan kesehatan ini seluas 9,78 ha.
h. Ruang Terbuka Non Hijau
Definisi dari RTNH adalah “ruang terbuka di bagian perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori ruang terbuka hijau, berupa lahan yang diperkeras atau yang berupa badan air, maupun kondisi permukaan tertentu yang tidak dapat ditumbuhi tanaman atau berpori” (Permen PU No. 12/PRT/M/2009).
Penyediaan RTNH di Kota Sungai Penuh akan diatur sebagai berikut:
RTNH Pekarangan. Penyediaan RTNH pekarangan dilakukan pada masing-masing pekarangan (lahan di
luar bangunan) baik untuk pekarangan permukiman ataupun non permukiman. Besaran dari RTNH
pekarangan ini sesuai dengan ketentuan yang telah diatur pada Permen PU No. 12/PRT/M/2009 dengan
rumusan umum:
RTNH = (100% - KDH) X Luas RT
Ket: RTNH : Ruang Terbuka Non Hijau; KDH : Koefisien Dasar Hijau; Luas RT (Ruang Terbuka) : ruang
yang terbentuk dari selisih luas lahan dengan luas bangunan.
Selanjutnya juga diatur dalam Permen PU No. 12/PRT/M/2009, bahwa luas minimal RTNH pada bangunan
privat adalah sebesar 10% dari luas lahan bangunan privat tersebut.
RTNH Wilayah Kota. Penyediaan RTNH untuk wilayah kota dapat dilakukan melalui penyediaan
alun-alun kawasan pemerintahan, plasa bangunan ibadah, Kawasan Pujasera, kawasan Pertokoan Kincai
plaza, Kawasan Minum Kawo Square dan kawasan pasar kota. Kawasan ini harus ditata kembali
sehingga dapat dimanfaatkan untuk tempat berkumpul dan berinteraksi yang memadukan ruang terbuka
non hijau dengan didukung penyediaan street furniture yang memadai.
Tujuan untuk mengembangkan Ruang Terbuka Non Hijau ini untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup,
yang menggambarkan ekspresi budaya lokal, media komunikasi warga, tempat rekreasi, wadah serta objek
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
29
Dalam pengembangan ruang terbuka non hijau juga didorong untuk dilakukannya konsep park and ridedimana Ruang Terbuka Non Hijau Kawasan Pujasera, kawasan Pertokoan Kincai plaza, kawasan pasar
kota, jaringan jalan, serta terminal diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi
sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan non bermotor seperti sepeda, dan sebagainya. Hal ini diperlukan
untuk menjaga iklim mikro ruang terbuka non hijau dan mengoptimalkan kenyamanan ruang.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan ruang terbuka non hijau diarahkan melalui:
a. menata kembali RTNH yang telah mengalami degradasi secara fungsi ataupun kualitas ruang.
b. mengoptimalkan pemanfaatan RTNH untuk kegiatan sosialisasi masyarakat.
c. mengembangkan RTNH di kawasan komersial, perkantoran, dan perumahan yang dapat
dimanfaatkan sebagai tempat berinteraksi masyarakat.
i. Ruang Untuk Evakuasi Bencana
Pemanfaatan ruang dengan arahan sebagai kawasan ruang evakuasi bencana pada dasarnya dapat
memanfaatkan ruang terbuka ataupun ruang–ruang lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul. Kawasan ruang evakuasi diarahkan untuk berkedudukan merata di seluruh kecamatan dan
memanfaatkan lapangan terbuka, sekolah, dan komplek kantor pemerintahan. Adapun untuk resiko bencana
gempa bumi diarahkan pemanfaatan ruang terbuka hijau kota seperti taman kota dan untuk resiko bencana
banjir diarahkan pemanfaatan kawasan evakuasi vertikal dengan memanfaatkan gedung – gedung tinggi di sekitar daerah aliran sungai. Beberapa arahan pengembangan ruang evakuasi bencana diantaranya:
Lapangan Merdeka Kecamatan Sungai Penuh, Gelanggang Olah Raga Kecamatan Tanah Kampung,
Lapangan Pemda Kecamatan Pesisir Bukit, SMP N 6 Sungai Penuh Kecamatan Kumun Debai, Kawasan
Pendidikan Tinggi Kecamatan Pesisir Bukit, Masjid Raya Rawang Kecamatan Hamparan Rawang dan
seluruh ruang terbuka termasuk semua fasilitas perkantoran dan pendidikan di setiap kecamatan.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan evakuasi bencana diarahkan melalui :
a. Menyediakan jalur evakuasi bencana yang terjangkau oleh kendaraan roda empat pada wilayah-wilayah
rawan bencana untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengungsi.
b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan aparatur penanggulangan bencana.
c. Menyediakan prasarana sarana penunjang proses evakuasi bencana.
j. Kawasan Peruntukan Sektor Informal
Sektor informal merupakan sektor usaha pelayanan yang tidak terorganisasi baik waktu, jenis usaha
maupun lokasi, karena kegiataan ini sangat tergantung pada waktu, jenis dan lokasi kegiatan formal
terutama kegiatan perdagangan, jasa dan pelayanan publik lainnya yang bersifat formal. Pemanfaatan
ruang untuk kawasan sektor informal pada dasarnya dimaksudkan untuk mengarahkan lokalisasi kegiatan
sektor informal untuk sore dan malam hari (bukan pemanfaatan ruang secara penuh). Keberadaan sektor
informal di Kota Sungai Penuh tersebar terutama pada kawasan perdagangan dan jasa di pusat kota, yang
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
30
Rencana penyediaan ruang bagi sektor informal diarahkan dengan prinsip pengaturan waktu dan ruanguntuk beraktifitas yaitu pada sore dan malam hari (antara jam 15.00– 22.00 WIB). Sementara lokasi kegiatan sektor informal diarahkan untuk memanfaatkan ruang pada kawasan Pujasera Kelurahan Pasar Sungai
Penuh, ruang terbuka non hijau dan pelataran parkir depan Kincai Plaza, serta pada kawasan Terminal Kota
Sungai Penuh berupa pelataran terbuka.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan ruang sektor informal diarahkan melalui :
a. Menempatkan sektor informal di lokasi yang direncanakan.
b. Menata kawasan yang dimanfaatkan untuk kegiatan sektor informal.
c. Membatasi pemanfaatan ruang terbuka publik untuk kegiatan sektor informal dengan pembatasan area
dan pengaturan waktu berdagang.
d. Mengoptimalkan fungsi pasar untuk mengakomodir kebutuhan ruang sektor informal.
e. Mewajibkan setiap pengembang mengalokasikan ruang untuk kegiatan sektor informal.
3. Peruntukan Lainnya Pertahanan dan Keamanan
Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan merupakan kawasan peruntukan lainnya terkait kepentingan
strategis nasional. Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan di Kota Sungai Penuh memilki luas
area pemanfaatan mencapai 4,85 ha meliputi :
- Markas Komando Distrik Militer 0417 di Kecamatan Sungai Penuh;
- Koramil yang terdapat di kecamatan dalam Kota Sungai Penuh; dan
- Polres dan polsek dalam Kota Sungai Penuh.
Rencana pengembangan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan dilakukan melalui kajian yang
komprehensif dan mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang.
Kawasan Peruntukan Pertanian
a. Holtikultura dan Perkebunan
Kawasan peruntukan holtikultura dan perkebunan di Kota Sungai Penuh terdapat pada kawasan sebelah
barat kota yakni di Kecamatan Pesisir Bukit, Kecamatan Sungai Penuh dan Kecamatan Kumun Debai
berupa perkebunan dengan jenis tanaman seperti kentang, cabe, tomat, casiavera, kopi, kemiri, cengkeh
dan lainnya. Arahan pengembangan lahan holtikultura dan perkebunan ini adalah secara tumpang sari agar
dapat meningkatkan nilai produksi hasil perkebunan. Pemanfaatan ruang kawasan perkebunan dengan tetap
mempertahankan areal perkebunan yang sudah ada. Potensi luas kawasan peruntukan holtikultura dan
perkebunan mencapai 5.944,35 ha. Selain diarahkan sebagai kawasan pertanian perkebunan dan
holtikultura, kawasan ini juga diarahkan sebagai kawasan penyangga yang dibatasi pengelolaannnya tanpa
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
31
Rencana pengembangan kawasan peruntukan holtikultura dan perkebunan diarahkan pada : rehabilitasi kawasan pertanian holtikultura dan perkebunan untuk meningkatkan produksi melalui
peremajaan tanaman pemulihan dan peningkatan kesuburan tanah; pengembangan tanaman tahunan yang produktif; dan
pengembangan agroforestry.
b. Tanaman Pangan
Kawasan peruntukan untuk pengembangan budidaya pertanian tanaman pangan atau sawah kota diarahkan
pada lokasi-lokasi yang memiliki sarana-saluran irigasi yang memadai. Upaya untuk mempertahankan
kawasan pertanian kota tidak hanya dalam rangka ketahanan pangan namun juga sebagai bagian dari
penataan lansekap kota dalam upaya menjaga keseimbangan antara lahan terbangun dan lahan tidak
terbangun serta untuk mendukung penjagaan iklim mikro Kota Sungai Penuh yang sudah terkenal dengan
kesejukannya. Adapun luas lahan yang dimanfaatkan untuk pengembangan sawah ini adalah 2.731,33 ha.
Terdapatnya lahan rawa di Kecamatan Hamparan Rawang saat ini, sebagian telah diolah dan dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian pangan. Dengan karakteristik lahan rawa yang ada, selain dimanfaatkan sebagai
daerah tangkapan air juga dapat diarahkan pada pengembangan areal persawahan.
Pengembangan kawasan pertanian di dalam ruang kota pada dasarnya adalah merupakan suatu kontradiksi
tersendiri, akan tetapi untuk Kota Sungai Penuh, pengembangan ini perlu dilakukan selain oleh alasan
yang telah disebutkan di atas maka keberadaan lahan pertanian kota ini juga dapat berfungsi sebagai
lahan untuk pencadangan pengembangan, sehingga pada 20 tahun mendatang Kota Sungai Penuh
diharapkan masih memiliki lahan cadangan yang masih cukup besar.
c. Perternakan
Budidaya perternakan tersebar di seluruh kecamatan dalam Kota Sungai Penuh, arahan
pengembangan peternakan ini dilakukan di setiap Kecamatan.
Rencana pengembangan budidaya peternakan diarahkan menyebar diseluruh kecamatan dalam Kota
Sungai Penuh melalui :
Penggunaan lahan secara terpadu.
Pengelolaan pemasaran hasil ternak secara lebih baik terutama untuk pemasaran lokal dan regional.
d. Kawasan Peruntukan Perikanan
Adapun untuk kawasan peruntukan perikanan tersebar di seluruh kecamatan dalam Kota Sungai Penuh,
arahan pengembangan kawasan ini dilakukan di setiap Kecamatan untuk memanfaatan Sungai
Batang Merao sebagai areal pengembangan budidaya perikanan darat serta pengembangan Balai Benih
Ikan (BBI) dalam Kota Sungai Penuh untuk menunjang pengembangan budidaya perikanan.
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
32
Kawasan ini terdapat di Kecamatan Kumun Debai dan Kecamatan Sungai Penuh dengan luas lahanmencapai 941,03 ha. Penggunaan lahan pada kawasan hutan ini didominasi oleh perkebunan rakyat
seperti tanaman perkebunan dan tanaman holtikultura. Arahan pengembangannya adalah Pemanfaatan
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
33
Tabel 3.9.
Indikasi Program Kota Sungai PenuhNo Program
Utama
Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Instansi
Pelaksana
1.1 Perwujudan Pusat- Pusat Pelayanan
1.1.1 Pusat Pelayanan Kota
Kota Sungai Penuh Sesuai dengan potensi
Pengembangan pusat pemerintahan kota pendidikan skala kota dan regional Perdagangan dan Jasa skala regional perdagangan dan jasa
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
34
No Program
Utama
Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Instansi
Pelaksana Kampung Kec. Kumun Debai Kec. Pesisir Bukit
Penyediaan infrastruktur atau fasilitas sosial mendukung kegiatan perdagangan dan jasa, perkantoran, kesehatan serta pendidikan menengah dan olahraga Tata Ruang Kota
Dinas PU APBD,
APBN
Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat pelayanan transportasi skala lokal dan regional
Dinas
Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat perdagangan dan jasa skala lokal dan kota
Dinas PU Kota Sungai Penuh Bab III- Bidang Cipta Karya
35
No Program
Utama
Lokasi Kegiatan Waktu Pelaksanaan Instansi
Pelaksana kota dan regional
Dinas PU,
pelayanan perdagangan dan jasa skala kecamatan
Dinas
pendidikan tinggi skala regional
Dinas PU, pelayanan pariwisata skala regional
Kota Sungai Penuh Pengembangan pusat pemerintahan skala kelurahan, perdagangan skala kelurahan, perumahan kepadatan rendah, pusat pelayanan fasilitas umum skala kelurahan
Dinas PU Kemen
PU
APBD, APBN
1.2 Perwujudan Sistem Jaringan
Jalan Kolektor primer dalam Kota Sungai Penuh Sungai Penuh – Sako (batas Sumbar)
Peningkatan jaringan jalan kolektor primer
Dinas PU Kemen
PU