• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Pelatihan Pemantauan Kualitas Udara Ambien. Breathe Easy, Jakarta 20 Maret 22 Maret 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Pelatihan Pemantauan Kualitas Udara Ambien. Breathe Easy, Jakarta 20 Maret 22 Maret 2012"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

“Breathe Easy, Jakarta”

20 Maret – 22 Maret 2012

Pengantar Pelatihan Pemantauan

Kualitas Udara Ambien

(2)

Selamat Datang!

Para instruktur

Ed Carr, ICF International

Seth Hartley, ICF International

Rakhi Kasat, U.S. EPA

Aturan dasar

Sasaran pelatihan

Pembagian materi pelatihan

Pastikan untuk mendaftar

Perkenalan peserta

(3)

Hari Pertama

Sesi 1: Gambaran dan pengantar pemantauan

pencemaran kualitas udara.

Sesi 2A: Peraturan dan Undang-undang yang

mendorong pengembangan program pemantauan

kualitas udara ambien.

Sesi 2B: Ulasan mengenai metode pengambilan

sampel udara ambien.

Sesi 3A : Metode pengambilan sampel partikulat.

Sesi 3B: Metode pengambilan sampel gas.

Session 4: Analisa dan pengukuran meteorologi

(4)

Hari Kedua

– Sesi 5: Quality Assurance and Quality Control dari

operasi pemantauan dan pengambilan sampel melalui kalibrasi, verifikasi, dan pemeliharaan.

– Sesi 6: Langkah untuk mendesain dan melaksanakan program pemantauan udara.

– Sesi 7: Prosedur pemilihan lokasi pemantauan udara ambien.

– Sesi 8: Studi kasus 1 – Desain untuk melaksanakan program pemantauan udara di kota-kota yang

berbeda di Indonesia.

– Sesi 9: Studi kasus 2 – Analisa Data

(5)

Hari Ketiga

– Sesi P: Program perizinan udara di Amerika Serikat.

– Sesi 10: Mengkomunikasikan hasil.

– Sesi 11: Studi kasus 3 – Langkah-langkah untuk

mengembangkan program indeks kualitas udara di Indonesia

(6)

Sesi 1: Gambaran dan Pengantar

Pemantauan Pencemaran Kualitas Udara

Sasaran:

1. Peran dari pemantauan kualitas udara di

rencana pengelolaan kualitas udara.

2. Gambaran pemantauan pencemaran udara

i. Peristiwa Sejarah.

ii. Ulasan kriteria/prioritas pencemar udara.

iii. Pencemar udara yang berbahaya (HAPs) di Amerika Serikat.

iv. Klasifikasi dari sumber pencemar udara.

v. Perpindahan dan transformasi pencemar udara.

(7)

Istilah Penting

Udara Ambien

– udara luar ruangan yang

berada di sekitar seseorang di atau dekat zona

pernafasan

Pencemar Udara

– gas dan partikel-partikel

yang merugikan kesehatan atau dampak

ekologis.

Pemantauan Pencemaran Udara

– penentuan

adanya pencemar udara dengan melakukan

pengukuran.

Pemantauan Perseorangan

– penentuan

jumlah pencemar udara di dekat seseorang.

(8)

(1) Komponen Utama dari Program

Pengelolaan Kualitas Udara

 Aturan dan Undang-undang (contoh: Program U.S. EPA).  Mengidentifikasi sumber-sumber emisi.

 Pengukuran emisi dan pengembangan inventarisas emisi.  Pemantauan Kualitas Udara.

 Pemodelan Kualitas Udara.

 Analisa data dan proses pengelolaan kualitas udara.  Perencanaan strategi pengendalian.

Partisipasi Masyarakat.  Risk assessment.

(9)

Peran Pemantauan dalam Program

Pengelolaan

9 Sumber-sumber pencemar udara Pemodelan Pencemaran Udara Analisa dan Interpretasi Data Perencanaan dan Pengembangan Strategi Pengendalian Pengembangan Aturan dan UU Pemantauan Kualitas Udara Inventaris Emisi

(10)

(2) Gambaran Pemantauan Pencemaran

Udara

Peristiwa-peristiwa sejarah.

Ulasan Kriteria/prioritas pencemar udara

Pencemar Udara Berbahaya (Hazardous Air Pollutants

(HAPs)) di Amerika Serikat.

Klasifikasi sumber-sumber pencemar.

Perpindahan dan transformasi polutan.

(11)

(i) Peristiwa-Peristiwa Sejarah

Pencemaran Udara

 Muese River Valley, Belgia (1930)  Donora, Pennsylvania (1948)

 Poza Rica, Meksiko (1950)  London Fog (1952)

 New York City (1953)  Bhopal, India (1984)

(12)

London Fog (1952)

(13)

Bhopal, India (1984)

(14)

Apakah Jakarta Mempunyai Contoh

Peristiwa Pencemaran Udara?

(15)

Kualitas Udara Jakarta, 2005 - 2011

• Pemantauan kualitas udara di Jakarta menunjukkan bahwa kualitas udara untuk parameter karbonmonoksida, debu

(PM10) dan nitrogen dioksida membaik dari 2005 sampai 2010.

• Ditunjukkan juga bahwa Standar

Kualitas Udara berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 551 tahun 2005.

68.5 74.07 58.34 53.92 52.01 48.88 68.88 0 20 40 60 80 100 120 140 160 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PM10 PM10 Standard Linear (PM10) PM10 concentration (µg/m3) 1.67 1.31 1.11 0.94 0.77 0.7 1.29 0 2 4 6 8 10 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 CO CO Standard Linear (CO)

CO concentration (mg/m3) 36 32.58 24.35 23.92 22.2 20.22 37.08 0 10 20 30 40 50 60 70 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 NO2 NO2 Standard Linear (NO2)

(16)

Clean Air Scorecard di 7 kota, CAI-Asia, 2010

Berdasarkan studi CAI tahunan (2010), hasil penilaian kualitas udara (Clean Air Scorecard) dari 7 kota, dengan 3 indeks, yaitu indeks pencemaran udara dan indeks kesehatan, indeks kapasitas pengelolaan kualitas udara, serta kebijakan dan pelaksanaan indeks udara bersih (CAI).

(17)

 Partikulat (TSP, PM10, and PM2.5)  Ozon (O3)

 Sulfur Dioksida (SO2)

 Nitrogen Dioksida (NO2)  Carbon Monoksida (CO)  Timbal (Pb)

(ii) “Kriteria” Pencemar U.S. EPA

(18)

Partikulat (PM)

Pengertian:

Partikel padat dan cair yang dilepaskan ke atmosfer

dari kegiatan manusia dan alam; juga terbentuk di

atmosfer dari gas precursor.

Total PartikelTersuspensi (TSP) –25 sampai 50 µm

PM

10

– ≤10 µm

PM

2.5

– <2.5 µm

18

(19)

Sumber-Sumber Partikulat

 Emisi knalpot kendaraan berbahan bakar gas dan diesel.

 Pembakaran kayu dan arang kayu yang digunakan untuk memasak.  Pembakaran sampah.

 Debu tertiup angin di jalan dan sumber lainnya.  Reaksi kimia di atmosfer

 Setiap jenis bahan bakar (batu bara, minyak, dan gas bumi

19

(20)

Akibat dari Partikulat

 Meningkatkan tingkat kematian manusia di perkotaan

berhubungan dengan pencemaran partikulat diatas batas normal.

 Akibat pernafasan kronik mengacu pada penyumbatan partikulat di

paru-paru.

 Mengganggu kemampuan tumbuhan untuk menyerap

karbondioksida dan melepaskan uap air karena pengendapan debu.

 Debu berat dapat mengganggu pernafas hewan.

 Partikulat dari proyek konstruksi besar dapat membunuh

organisme dan merusakkan banyak area, mengubah komposisi

spesies, mengubah rantai makanan, dan secara umum berpengaruh bagi ekosistem.

 Partikulat menghalangi sinar matahari menyebabkan perubahan

iklim, mengakibatkan perubahan di lingkungan

 Partikel yang lebih kecil (PM2.5) mengendap lebih dalam di

paru-paru dan terkait dengan akibat yang lebih besar bagi kesehatan.

(21)

Ozon (O

3

)

Pengertian:

Gas yang tidak berwarna dengan sedikit berbau wangi;

oksidan fotokimia paling umum di udara.

 Atmosfer tinggi – lapisan alami dari ozon dan melindungi

kita dari radiasi berbahaya Ultraviolet matahari.

 Atmosfer lebih rendah – O3 dianggap pencemar ketika

melebihi standar kualitas udara.

(22)

Sumber-sumber ozon

 Emisi dari semua kendaraan berbahan bakar bensin dan

diesel.

 Pembakaran bahan bakar fosil.  Pelarut .

 Tumbuh-tumbuhan.

 Ozon merupakan bentuk pencemar sekunder dari precursor.

22

NO2 + VOC + O2 + UV light  O3

O + O2  O3

(23)

Akibat dari Ozon

 Iritasi mata dan sistem pernafasan.

 Akibatnya tergantung pada dosis atau konsentrasi dari

paparan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman dan hewan, serta bahan-bahan seperti karet, cat, dan tekstil.

(24)

Sulfur Dioksida (SO

2

)

Pengertian:

Gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang biasanya

muncul di atmosfer bumi pada konsentrasi rendah;

terkonversi menjadi partikulat sulfat melalui reaksi

kompleks.

(25)

Sumber-sumber SO

2

 Pembuangan dari kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel

tergantung pada kandungan sulfur di dalam bahan bakar.

 Kilang minyak Pabrik Semen, pabrik aluminium.  Pembakaran batubara.

25

US SO2 Emission Inventory (2008, NEI)

Fuel Combustion 85% Industrial Processes 8% Mobile 7%

(26)

Akibat SO

2

 Akibat negatif tergantung pada dosis atau konsentrasi SO2.  SO2 is dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru

manusia dan hewan, terutama dalam bentuk sulfat.

 Korosi metal dan cat.

 Luka atau kematian pada hewan dan tumbuhan.  SO2 merupakan precursor hujan asam.

(27)

Nitrogen Dioksida (NO

2

)

Pengertian:

Gas berwarna kuning kecoklatan sampai merah

kecoklatan yang dikonversi oleh reaksi kompleks di

dalam atmosfer menjadi asam nitrat (HNO

3

) dan anion

nitrat (NO

3-

).

(28)

Sumber-sumber NO

2

 Emisi knalpot kendaraan bermotor sebagai oksida nitrat, yang

teroksidasi menjadi NO2 di atmosfer

 Pembakaran bahan bakar fosil

28

US NOx Emission Inventory (2008, NEI)

Fuel Combustion 30% Industrial Processes 7% Miscellaneous 1% Mobile 62%

(29)

Akibat NO

2

 Iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru.  Terpapar NO2 dalam jangka waktu yang lama dapat

meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus, seperti influenza.

 NO2 menekan pertumbuhan tanaman dan merusak jaringan

daun.

 Menurunkan sistem kekebalan tubuh hewan.

 NO2 memiliki peran dalam menghasilkan ozon yang

mengandung kabut fotokimia.

 Berkontribusi atas terjadinya hujan asam sebagai asam

nitrit, berakibat pada tanah dan tumbuhan.

(30)

Carbon Monoksida (CO)

Pengertian:

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau yang beracun bagi

manusia dan hewan pada konsentrasi rendah; banyak

orang hidup dan beraktifitas di dekat koridor lalu lintas

padat dan hal yang demikian sangat rentan terhadap

polusi CO.

(31)

Sumber-sumber CO

 Emisi dari pembakaran bahan bakar yang sebagian besar dari

kendaraan berbahan bakar bensin; kendaraan yang tidak

dipelihara dengan baik menghasilkan konsentrasi lebih besar.

 Pembakaran bahan bakar dari proses industri.

 Pembakaran arang untuk masak (pembakaran tidak sempurna).

31

US CO Emission Inventory (2008, NEI)

Fires 2% Fuel Combustion 6% Industrial Processes 3% Miscellaneous 2% Mobile 87%

(32)

Akibat CO

 CO berikatan dengan hemoglobin di dalam darah lebih cepat

dari oksigen (250 kali lebih cepat) dan tidak mudah dilepaskan.

 Akibat dari menghirup CO tergantung dari dosis atau

konsentrasi paparan dan beragam dari pusing sampai sakit kepala yang menyebabkan kematian.

 Orang dengan penyakit jantung, anemia, atau penyakit

pernafasan sangat rentan terhadap efek CO.

 Dapat menyebabkan cacat lahir, termasuk keterbelakangan

mental dan gangguan pertumbuhan janin.

(33)

Timbal (Pb)

Pengertian:

Logam berat dan halus; konstituen utama dari aki mobil

dan merupakan (sebelum tahun 2006 di Indonesia) zat

aditif penting “anti knock” untuk bensin; sesekali

digunakan di cat.

Kilang timbal sekunder

Daur ulang baterai/aki

Armada penerbangan umum Amerika Serikat - Avgas

(34)

Sumber-sumber Timbal

 Peleburan timbal primer dan sekunder.  Operasi pertambangan.

 Daur ulang baterai/aki

 Pesawat penerbangan umum – masih menggunakan bensin

bertimbal.

(35)

Akibat Timbal

 Mengganggu perkembangan saraf yang normal.

 Dapat menyebabkan kesulitan belajar, mengurangi kepintaran

dan rentang perhatian, dan kerusakan permanen pada otak anak-anak dan sistem saraf.

 Menggantikan kalsium pada tulang yang dapat terjadi seumur

hidup.

(36)

(iii) Pencemar Udara Berbahaya (HAPs)

 Ratusan spesies.

 Diketahui mengakibatkan atau dicurigai menyebabkan kanker atau

akibat serius terhadap kesehatan manusia atau kerusakan ekosistem.

 Di Amerika Serikat, HAPs tidak dianggap sebagai kriteria (tidak

tersebar luas) pencemar. HAPs dikategorikan dibawah aturan lainnya:

 Standar Emisi Nasional untuk Pencemar Udara Berbahaya.  Aturan-aturan Pencemar Udara Berbahaya.

 Dipancarkan dari banyak jenis sumber yang berbeda dan industri

 Fasilitas industri besar yang tidak dapat bergerak atau titik sumber

utama (contoh: pabrik pembangkit listrik atau utilitas merkuri)

 Area sumber yang lebih kecil (contoh: dry cleaner - perchlorethylene).  Sumber bergerak (contoh: mobil – bensin, diesel PM).

(37)

HAPs di Amerika Serikat.

 Benzena  Toluen  Vinyl Klorida  Naphthalen  Timbal  Partikulat diesel  1,3 butadiena  Chromium VI  Formaldehid  Acrolein  179 HAPs lainnya. 37

(38)

 Sumber biogenik

 Sumber Antropogenik

 Sumber bergerak

 Sumber tidak bergerak  Sumber yang lekas hilang  Sumber area

 Sumber titik.

38

(

iv) Klasifikasi Sumber-Sumber

(39)

Review – Pencemar penting

 PM10 and PM2.5

 PM mengandung timbal  Carbon monoksida (CO)

 Ozon (O3) and precusorVOC  Oksida Nitrogen (NOx)

 Oksida Sulfur (SOx)  Lainnya

 Benzena  Diesel PM  1,3 butadiene

(40)

Sumber-Sumber Biogenik

(41)

Sumber-Sumber

Antropogenik, termasuk: sumber

bergerak

(42)

Sumber Tidak Bergerak

 Pencemar udara dari sumber tidak bergerak dihasilkan dari

dua aktifitas utama::

 Pembakaran bahan bakar seperti batubara dan minyak pada

fasilitas pembangkit listrik.

 Proses industri yang melepaskan pencemar ke udara.

(43)

Sumber-Sumber yang Lekas Hilang

 Pembakaran sampah di ruang terbuka.  Pembukaan lahan.

 Tumpukan penyimpan bahan kimia.

 Tangki terbuka dan wadah bahan kimia.  Debu di pinggir jalan.

 Agrikultur dan pertanian.  Emisi Alam.

(44)

Sumber-Sumber Titik dan Area

44

 Sumber titik

 Sumber emisi tidak bergerak yang

melepas pencemar dengan jumlah diatas ambang batas emisi.

 Sumber Area

 Sejumlah fasilitas atau aktifitas yang

secara individu melepas sejumlah kecil pencemar, dan secara kolektif melepas pencemar dalam jumlah yang

(45)

Sumber-Sumber Area

 Debu yang lekas hilang mengandung total partikulat

(TPM), partikel PM10 and partikel PM2.5

 VOCs mengandung beberapa jenis bahan kimia termasuk

hidrokarbon dan HAPs.

 Logam kerak bumi ditemukan didalam partikulat yang lekas

hilang.

(46)

(v) Perpindahan dan Transformasi

Pencemar Udara

 Faktor meteorologi  Faktor topografi

 Perubahan kimia dan fisika

(47)

Faktor-Faktor Meteorologi

Kecepatan dan Arah Angin

Stabilitas Atmosfer

InversiTemperatur

Awan/Sinar Matahari

(48)

Kecepatan dan Arah Angin

48

Wind Rose

 Panjang jari-jaring mengindikasikan frekuensi arah

 Angin yang berlaku adalah

SSE

 Pusat dari diagram

mengindikasikan frekuensi tanpa angin

 Angin tidak

terdeteksi, kurang dari 1% periode pengukuran.

(49)

Stabilitas Atmosfer

 Pergerakan udara vertikal.  Pemanasan berbeda-beda.  Konduksi vs konveksi.

 Turbulensi

 Termal  Mekanik

 Laju perubahan lingkungan/adiabatik.

(50)

Diagram Tipe Cerobong

(51)

Plume Rise

T

s

and T

a

Momentum and

Buoyancy

Atmospheric

Conditions

51

(52)

Inversi Temperatur

 Fenomena meteorologi dimana temperatur udara meningkat

dengan ketinggian.

 Dapat mengakibatkan beratnya permasalahan pencemar

terkait cuaca

 Pencemar udara dapat terperangkap di bawah

inversi, memungkinkan untuk bertambah.

(53)

53

Faktor-faktor topografi

 Lautan, Sungai  Lembah

(54)

Perubahan Kimia dan Fisika dari

Pencemar

Reaksi fotokimia dan oksidasi

 Pembentukan Ozon NO2 + hν → NO + O| O2 + O→ O3  Oksidasi dari S menjadi SO2 menjadi SO3 | SO3 + H2O →

H2SO4

Pembentukan Partikulat

 Uap amonium nitrat | NH3 + HNO3 → NH4NO3 (padat)

Deposisi Asam dan Presipitasi

 Komponen dari “hujan asam” dari precursor NOx dan SOx

(55)

Review

Pemantauan kualitas udara merupakan bagian penting

dari keseluruhan program pengelolaan kualitas udara.

Stakeholder dan pimpinan masyarakat harus dilibatkan.

Gambaran pencemaran udara dan pemantauan.

Klasifikasi, perpindahan, dan transformasi dari pencemar

udara.

Gambar

Diagram Tipe Cerobong

Referensi

Dokumen terkait

Jika manajemen saat ini memiliki kendali atas pengambilan suara (memiliki lebih dari 50 persen saham) tetapi berada dalam posisi di mana mereka tidak dapat membeli saham

y Jika pengujian sangat peka terhadap perubahan dalam kondisi analisis,maka kondisi pengujian hendaknya dikendalikan atau dilakukan dengan penuh kehati‐ hatian. y Hasil

Penelitian ini berhubungan dengan pengembangan suatu model pendistribusian produk hasil pertanian masyarakat ke industri-industri yang membutuhkan sehingga dapat menekan biaya..

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis SEM dapat diketahui bahwa diantara indikator-indikator lainnya, indikator rumah sakit memberikan biaya

Guru Pendidikana Agama Islam di sekolah umum memiliki tanggung jawab yang sangat berat karena dengan sedikitnya waktu yang diberikan untuk mempelajari materi-materi agama

Berdasarkan hasil analisis dengan bantuan SPSS, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dan kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru SMP Negeri 18

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Latifah Lilis Sofiyah (UMS, 2013) dalam skripsinya yang berjudul Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam antara siswa yang menerima BEL (Beasiswa Ekonomi