• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Salatiga kelas XI IPS 1. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Salatiga kelas XI IPS 1. Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMAN 2 Salatiga kelas XI IPS 1. Penelitian dilaksanakan pada semester I, Bulan November sampai Desember tahun ajaran 2013/2014.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas, di mana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu satu orang guru lain atau teman sejawat untuk membantu melakukan pengamatan selama proses pembelajaran.

Pembelajaran di kelas merupakan penerapan metode pembelajaran Jigsaw II dalam mata pelajaran Sosiologi pada kelas XI IPS 1 SMAN 2 Salatiga yang akan dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I untuk dibandingkan dengan siklus II dengan menggunakan tes evaluasi pada setiap akhir siklus. Sedangkan materi yang akan digunakan ialah materi konflik sosial dan mobilitas sosial.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS 1 di SMAN 2 Salatiga yang berjumlah 38, diantaranya 19 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Wali kelas XI IPS 1 adalah Nani Widiastuti S.Pd yang juga sebagai guru mata pelajaran Sosiologi.

(2)

27 D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah evaluasi, observasi, angket, dan dokumentasi.

1. Observasi

Notoatmodjo yang mendefinisikan observasi sebagai perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan . rangsangan tersebut setelah mengenai indra menimbulkan kesadaran untuk melakukan pengamatan. Dalam penelitian yang dimaksud pengamatan tidak hanya sekedar melihat saja melainkan juga perlu keaktifan untuk meresapi, mencermati, dan memaknai dan akhirnya mencatat. Tindakan terakhir ini penting dilaksanakan , karena daya ingat manusia sangat terbatas untuk menyimpan semua informasi tentang apa yang akan diobservasi dan hasil pengamatannya. Catatan yang berisi hal-hal yangharus diobservasi dinamakan panduan observasi. Namun catatan panjang sebagai “potret” saat observasi dilakukan atau berupa sebuah check list yang merupakan suatu daftar yang berisi subyek dan gejala-gejala yang harus diamati berikut penilaiannya dinamakan alat bantu observasi.pada zaman ini beberapa alat bantu lain sering dipergunakan misalnya, kamera, tape recorder, dan alat-alat perekam elektronik lainnya. (Heriyanto Albertus : 2011:142)

Jadi dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan observasi dengan menggunakan pedoman observasi, check list, dan catatan untuk kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh data secara kualitatif yaitu prestasi belajar siswa yang pelaksanaan pembelajaran prasiklus dan

(3)

28

dengan pelaksanaan siklus pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw II. Dari sini akan teridentifikasi efektifitas penggunaan metode Jigsaw II dalam pembelajaran sebagai upaya peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Tes Hasil Belajar

Sukmadinata (2010:222) Tes hasil belajar disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. Menurut waktunya dibedakan dalam rentang satu pertemuan (tes akhir pertemuan), satu minggu (tes mingguan), satu semester (semesteran), satu jenjang pendidikan (tes atau ujian akhir). Tes prestasi belajar juga dibedakan menurut materi yang diukur, sesuai dengan nama-nama mata pelajaran ataupun materi yang dipelajari.

Dalam penelitian ini diberikan tes akhir yang dilaksanakan setiap selesai siklus pembelajaran dikoreksi dan dianalisa dan dibandingkan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw II dan sebelum menggunakan metode pembelajaran Jigsaw II di kelas XI IPS 1 SMAN 2 Salatiga .

3. Dokumentasi

Sukmadinata (2010:221) Dokumentasi dalam Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan focus masalah. Dokumentasi juga digunakan untuk

(4)

29

memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dengan mencatat atau mengabadikan kegiatan berupa foto atau melihat catatan-catatan (arsip-arsip) yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi data serta dokumen berupa foto yang menggambarkan situasi pembelajaran Sosiologi. Dokumentasi ini dilakukan sebelum tindakan yang berupa hasil pengamatan sebelum siklus dan selama proses belajar mengajar.

Data yang sudah terkumpul dianalis dengan teknik deskriptif komparatif, yaitu mengolah data yang terkumpul mulai prasiklus, siklus 1, dan siklus 2, kemudian membandingkannya, sehingga tampak peningkatan atau keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakannya. E.Analisis Data

Analisis hasil tes belajar siswa akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif, yaitu membandingkan hasil belajar awal dengan niai-nilai hasil belajar setelah mengikuti tes pada siklus I maupun siklus II .

Untuk mengetahui nilai rata-rata pra test maupun past test pada tiap siklusnya digunakan rumus ;

R = x N Atau

nilai rata-rata =

Jumlah nilai seluruh siswa jumlah siswa

(5)

30

Hasil Observasi dianalisis dengan tekhnik deskriptif kualitatif dan untuk mencari presentase ketuntasan prestasi belajar siswa menggunakan rumus

presentase ketuntasan =

Jumlah nilai tuntas/tidak tuntas

x 100% Jumlah seluruh siswa

F. Indikator Keberhasilan

Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa, persentase nilai rata-rata klasikal sudah tergolong dalam klasifikasi tinggi yaitu Y ≤ X ≤ 100%.

Ket :

Y = Hasil Belajar Pra Siklus X = Hasil Belajar siklus I G. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan terdiri dari 2 siklus. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart.

Dalam Sunardi (2011: 29). Model tersebut digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sunardi, 2011:29)

(6)

31

Prosedur PTK terdiri 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga tahap. Setiap siklus tindakan meliputi:

1. perencanaan (plan), 2. pelaksanaan (act), 3. pengamatan (observe), 4. refleksi (reflect). SIKLUS I

1. Tahap perencanaan meliputi:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kompetensi dasar.

b. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan (tugas pengelompokan).

c. Menyiapkan lembar evaluasi yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

2. Tahap pelaksanaan meliputi: Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dan apersepsi dengan memberikan pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan konflik dalam ilmu sosiologi.

Kegiatan Inti

a. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi konflik dalam ilmu sosiologi .

b. Guru membagi kelas siswa menjadi 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang masing-masing kelompok tersebut terdapat

(7)

32

2-3 siswa berkemampuan diatas rata-rata. (penentuan kemampuan ini berdasarkan masukan dari wali kelas)

c. Guru membagikan sub-sub materi kepada masing-masing kelompok. d. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

mendiskusikan materinya dengan suasana kelas yang teratur.

e. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok siswa untuk bertukar 2 anggota kelompok tersebut untuk menginformasikan tentang materi yang telah dipahami ketika masih berada dikelompok awal Jigsaw.

f. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi kembali

g. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan materinya secara bergantian.

Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau dimengerti.

b. Guru memberikan evaluasi.

c. Guru memberikan angket kepada siswa untuk diisi. 3. Tahap pengamatan meliputi:

a. Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran Jigsaw II pada mata pelajaran Sosiologi.

b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode Jigsaw II pada lembar pengamatan guru.

(8)

33 4. Tahap refleksi meliputi:

a. Hasil pengamatan pada saat pembelajaran dengan metode Jigsaw II selama berlangsung hingga usai.

b. Peneliti dan pengamat berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan metode Jigsaw II dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi.

Setelah mengetahui kekurangan serta kelebihan pada siklus I, maka peneliti mencoba memperbaikinya metode Jigsaw II untuk dilaksanakan pada siklus II, agar pelaksanaannya lebih efektif. Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus I sebagai upaya meningkatkan prestasi.

SIKLUS II

1. Tahap perencanaan meliputi;

a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.

b. Menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Kompetensi Dasar.

c. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan.

2. Tahap pelaksanaan meliputi: Kegiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran dan apresepsi dengan membagikan hasil evaluasi pada siklus pertama

Kegiatan Inti

a. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi mobilitas dalam ilmu sosiologi .

(9)

34

b. Guru membagi kelas siswa menjadi 6 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang masing-masing kelompok tersebut terdapat 2-3 siswa berkemampuan diatas rata-rata. (penentuan kemampuan ini berdasarkan masukan dari wali kelas)

c. Guru membagikan sub-sub materi kepada masing-masing kelompok. d. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk

mendiskusikan materinya dengan suasana kelas yang teratur.

e. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok siswa untuk bertukar 2 anggota kelompok tersebut untuk menginformasikan tentang materi yang telah dipahami ketika masih berada dikelompok awal Jigsaw.

f. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi kembali

g. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan materinya secara bergantian..

Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau dimengerti.

b. Guru memberiksan evaluasi. 3. Tahap Observasi meliputi:

a. Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan metode Jigsaw II pada mata pelajaran Sosiologi.

b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan metode Jigsaw II pada lembar pengamatan guru.

(10)

35 4. Tahap Refleksi meliputi:

a. Observer dan peneliti kembali berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran Sosiologi dengan metode Jigsaw II.

b. Apabila prestasi dan aktivitas belajar siswa sudah meningkat seperti yang diharapkan oleh guru, maka penelitian tindakan ini diakhiri. Dari refleksi siklus II untuk menyimpulkan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi atau tidak.

Gambar

Gambar  3.1.  Siklus  Penelitian  Tindakan  Kelas  (Sunardi,  2011:29)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengujian kekuatan tarik dan kekuatan bentur telah dihitung oleh Universal Testing Machine AL-GOTECH 7000 M.. Perhitungan diulang setiap 24 jam hingga penyerapan

Hasil dari analisa data digunakan untuk menentukan perencanaan konstruksi embung yang tepat, disesuaikan dengan kondisi-kondisi lapangan yang mendukung konstruksi embung tersebut.

Setelah itu rombongannya menuju Jawa dan kemudian merebut kota pelabuhan Batavia ( Jakarta ) pada Agustus 1811, pada proses tersebut terjadi beberapa

Agus Budi Wibowo, MSi adalah Staf Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisonal Banda Aceh...   Disadari

Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang.. Sekolah Tinggi Agama Islam

• Risiko yang timbul akibat perubahan suku bunga dan nilai pasar surat berharga yang terjadi pada saat bank.

memahami dasar- dasar penyusunan kontrak serta tehnik dasar pembuatan kontrak Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar penyusunan kontrak serta tehnik dasar pembuatan kontrak