• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI FIQH MODERAT DAN FIQH RADIKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMAHAMI FIQH MODERAT DAN FIQH RADIKAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

dunia akibat baku tembak dengan aparat keamanan Republik Indonesia, karena

diduga terkait dengan terorisme, bahkan dituduh sebagai tokoh yang

mendalangi pengoboman di beberapa wilayah Indonesia, baik Bali satu, Bali

dua, Hotel JW.Marriot Jakarta dan tempat-tempat lainnya di wilayah Indonesia,

yang telah memakan korban ratusan orang, baik warga Indonesia sendiri

ataupun wara negara Asing. Atas tindakan Dr. Azahari menuai beberapa

tanggapan dari beberapa tohoh Indonesia, baik dari Majlis Ulama lndonesia,

dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lain sebagainya atas gerakan-gerakan

yang dilakukan oleh Dr. Azahari dan teman-temannya. Pada garis besarnya

para tokoh tersebut menanggapi karena kurang memahami Agama, atau salah

menerapkan ajaran agama, atau karena dangkalnya pemahaman Agama dan

lain sebagainya.

Bulan Juli tepatnya tanggal 17 Juli tahun 2009 pemboman hotel di

Indonesia terjadi kembali, sasarannya adalah hotel kepunyaan Amerika, yaitu

JW.Marriot dan Ritz Carlton, berarti pemboman atas hotel JW. Marriot adalah

yang ke dua kalinya. Kepolisian Republik Indonesia sudah menebak bahwa

pelakunya adalah anggota Jamaah Islamiyah, dan Kepolisian sudah memastikan

bahwa pelakunya adalah Nordin M.Top. Keyakinan pihak Kepolisian dibuktikan

dengan pengepungan rumah Muhzahri di Desa Kedu Temanggung Jawa

Tengah, yang diduga sebagai tempat persembunyian Nordin M. Top dan

kawan-kawannya. Hasil dari pengepungan rumah tersebut ternyata yang

terbunuh oleh aparan Kepolisian bukan Nordin M.Top tetapi Ibrohim. Atas

tindakan Nordin M. Top dan kawan-kawannya di Indonesia banyak ditanggapi

oleh berbagai kalangan tokon agama, tanggapannya sama seperti menanggapi

kelakuan Dr.Azahari, yaitu salah menerapkan ajaran agama, atau karena

dangkalnya pemahaman Agama.

Terlepas dari apa tanggapan para tokoh Indonesia tersebut di atas,

sebenarnya bukan masalah bodoh atau pintar seseorang dalam memahami

agama, yang mengakibatkan seseorang untuk melakukan jihad fi sabilillah

(2)

(istilah yang digunakan oleh Dr.Azahari dan teman-temannya), atau terorisme

(istilah yang digunakan oleh Barat), dengan jalan menyerang

kepentingan-kepentingan Amerika dan sekutu-sekutunya melalui bom bunuh diri. Bukankah

Azahari seorang yang pintar agama bahkan dia seorang Doktor, bukankah

Nordin M.Top seorang ustadz dan alumni pesantren, jelas mereka adalah orang

yang pintar dalam agama. Tindakan-tindakan Azahari, Nordin M.Top dan

teman-temannya karena kekecewaan mereka atas kekejaman dan kesombongan

Amerika di negara-negara Muslim. Di Afganistan Amerika dan sekutunya telah

membunuh ribuan muslim, di Irak Amerika dan sekutunya telah membantai

warga Muslim dan sampai sekarang masih tetap menjajah Irak dengan dalih

membebaskan warga Irak dari cengkraman rezim Saddam Husein, tindakan

Amerika tersebut tidak atas izin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga

negeri dongeng seribu satu malam itu hancur dan tinggal puing-puing saja. Di

Palestina Amerika membantu Israel untuk membunuh warga Muslim Palestina

dengan senjata yang dikirim dari Amerika dan banyak lagi ketidak adilan

Amerika atas negara-negara Muslim di Timur Tengah.

Dalam kitab-kitab fiqh, memang banyak ditemukan

pendapat-pendapat ulama yang menjabarkan dan mengistinbatkan hukum ke dalam

kehidupan sehari-hari, ada yang menjabarkan hukum dengan “moderat” dan

ada juga ulama yang menjabarkan hukum dengan “radikal”. Moderat artinya

bertindak tidak dengan kekerasan dan menerima perbedaan, sedangkan radikal

arti dasarnya adalah menggali hukum sampai tuntas/sampai ke akar-akarnya,

dengan demikian dapat diartikan menetapkan hukum sesuai dengan kontek

ayat, serta tidak menerima perbedaan. Contoh sederhana saja adalah seperti

terdapat pada mazhab Syafi’iyah dalam kitab Kasyifatu As-Saja yang dikarang

oleh Imam Nawawi pada bab tayamum disebutkan “ Jika waktu shalat telah tiba

sedangkan air hanya tinggal satu ember, padahal air tersebut dibutuhkan oleh

makhluk Allah untuk minum, maka berikanlah air itu kepada makhluk Allah

yang dimulyakan dan bertayamumlah engkau, tetapi jangan engkau berikan

kepada makhluk yang tidak dimulyakan. Diantara makhluk yang tidak

dimulyakan adalah : orang yang meninggalkan sholat, zina muhshan, murtad,

kafir harbi dan anjing akur. Makhluk yang tidak dimulyakan boleh dibunuh”.

(3)

Kitab Kasyifatu As-Saja merupakan salah satu contoh dari kitab kecil mazhab

Syafi’i, dalam kitab-kitab fiqh yang lebih besar lagi, baik pada mazhab Maliki,

Hanafi, Syafi.i, dan Hambali disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat,

kafir harbi, zina muhshan dan murtad halal darahnya untuk dikocorkan atau

dibunuh.

Kalau menyimak dari hasil ijtihad ulama fiqh tersebut di atas, apakah

mereka juga termasuk radikal atau tidak mengerti tentang pemahaman agama.

Begitu juga ada seorang tokoh ulama Indonesia yang mengatakan seorang

koruptor kalau meninggal dunia tidak perlu dishalatkan, apakah pernyataan ini

juga termasuk radikal atau tidak memahami agama. Sungguh salah besar jika

ulama-ulama tersebut di atas dikatakan kurang memahami agama, justru dari

merekalah kita memahami agama, mereka adalah imam-imam mazhab yang kita

anut. Oleh karena itu pada dasarnya pemahaman radikal itu masih tetap hangat

untuk dibicarakan serta diperlukan oleh seorang muslim, bahkan pada suatu

saat yang radikal itu menjadi sangat berguna dan dibutuhkan untuk

mempersatukan umat Islam.

Tindakan Dr. Azahari dan Nordin M.top beserta kawan-kawannya

adalah hasil dari pemahaman agama mereka dari fiqih karangan imam mazhab,

baik yang moderat ataupun yang radikal. Mereka bukan orang bodoh, akan

tetapi ketika umat Islam banyak yang ditindas dan dibunuh oleh Amerika dan

sekutunya, maka yang radikal itulah salah satu cara yang dipilih oleh Dr.

Azahari, Nordin M.Top dan kawan-kawannya untuk berjihad melawan ketidak

adilan, karena melawan secara prontal atau berhadapan langsung dengan

Amerika dan sekutunya bukanlah tandingannya.

Dr. Azahari, Nordin M.top dan kawan-kawan meyakini bahwa seorang

muslim bersaudara dengan muslim yang lainnya atau ibarat badan, bila yang

satu sakit maka yang lainnya ikut sakit, hal itu telah dilakukan oleh Dr. Azahari

dan kawan-kawanya berjihad ke Afghanistan bergabung dengan Taliban

melawan Amerika, kemudian bergabung dengan Moro Fhilipina Selatan. Akan

tetapi perlu diingat bahwa akibat perbuatan Dr. Azhari dan Nordin M. Top serta

teman-temannya yang telah melakukan pemboman di Indoinesia banyak juga

orang muslim yang terbunuh, bukankah mereka juga saudara ?, atau karena

(4)

pemahaman fikih radikal yang menganggap orang yang bekerja sama dengan

orang kafir (Amerika dan sekutunya) halal untuk dibunuh sekalipun seorang

nuslim, atau karena orang yang bekerja di hotel yang biasanya bergelamor

dengan maksyiat (berzina, mabuk, judi) yang selalu dikunjungi oleh

orang-orang barat juga halal darahnya untuk dikocorkan atau dibunuh.

Dengan demikian tindakan Dr. Azahari, Nordin M.top dan

kawan-kawannya bukan semata-mata kesalahan Dr.Azahari, Nordin M.top dan

teman-temannya, akan tetapi kesalahan fiqh radikal yang di karang oleh Imam Mazhab

terdahulu. Sebenarnya kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, karena pada

dasarnya baik pemahaman fiqh radikal maupun pemahaman fiqh moderat sama

saja, yang moderatpun ketika tertindas dan tersiksa dari ketidakadilan akan

menjadi radikal. Perbuatan Dr. Azahari, Nordin M. top dan teman-temanya

merupakan teroris-teroris kecil, teroris yang besar adalah Amerika dan

sekutunya, oleh karena itu selama Amerika dan sekutunya masih tetap

menteror, menjajah dan menindas negara-negara Muslim, baik melalui kekuatan

senjatan ataupun kekuatan ekonomi, maka teror terhadap

kepentingan-kepentingan Amerika dan sekutunya di dunia akan tetap ada, seandainya

seorang Azahari atau seorang Nordin M.Top terbunuh akan timbul

Azahari-Azahari atau Nordin M.Top-Nordin M. Top yang lainnya, seandainyapun Usamah

bin Ladin terbunuh akan muncul Usamah-Usamah yang lainnya dan seterusnya.

Sungguh tidak adil rasanya kalau kita menilai seseorang bersalah

tanpa mengetahui apa penyebab berbuat kesalahan, ibaratnya kita baru

menemukan asap rokok, perokoknya tidak ditemukan atau aktor intelektualnya

tidak ada ditempat, tetapi dengan asap tersebut kita menjadi ketakutan

seolah-olah negara ini akan tidak aman, sehingga perlu diadakan tindakan prepentif

dengan mendata santri yang tinggal di Pondok Pesantren serta melakukan sidik

jari terhadap santri-santri atau harus mendapatkan izin dari Kepolisian bagi

santri-santri yang ingin mengabdikan diri di masyarakat, tindakan seperti ini

bukan tindakan orang intelektual tetapi tindakan orang latah. Yang perlu

ditakuti oleh kita adalah perokonya bukan asapnya. Kita sudah sepakat bahwa

tindakan Azahari, Nordin M.Top dan teman-temannya adalah salah, kita harus

sepakat pula bahwa tindakan Amerika dan sekutunya juga salah.

(5)

Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa jika Amerika dan sekutunya

tidak melakukan teror terhadap negara-negara Muslim atau jika Amerika telah

berlaku adil terhadap negara-negara Muslim, maka fiqh radikal tidak akan

ber-kembang dan akan ditinggalkan oleh pengikutnya, insya Allah teror akan lenyap,

tetapi jika Amerika tetap sombong dan menyakiti umat Islam, maka fiqh radikal

akan tetap subur berkembang dan teror akan tetap ada dimana-mana.

Wassalam

Drs. Soleman Soleh, MH

PA. Tigaraksa

Referensi

Dokumen terkait

This holds for all non-negligible levels of supply shock noise, since at this level, the area where inflation rate improvements would have much more effect than equivalent

Video game Salah satu bentuk permainan yang sangat sering di mainkan anak khususnya pada anak usia sekolah, akan tetapi Anak yang bermain video game dalam waktu yang lama

Nilai pemalar bagi kesemua model kinetik bagi penjerapan formaldehid ke atas komposit yang dilakukan menggunakan kepekatan pemula formaldehid 2.1 - 0.5 ppm, pada suhu

Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat menyajikan gagasan utama dan gagasan pendukung setiap paragraf dari teks tulis dalam bentuk peta pikiran dengan tepat..

Bab ini merupakan bab penutup yang membahas mengenai simpulan yang diperoleh dari pengaruh program talkshow “Kick Andy” terhadap wawasan humaniora mahasiswa Binus

Republik Indonesia telah menerima pinjaman dari IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk pembiayaan Smallholder Livelihood Development in Eastern Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SATUAN KERJA PENGEMBANGAN LLAJ. NUSA

Daya penetrasinya pada anak cukup dalam karena komposisi tulang dan jaringan belum begitu kompak.Anestesi infiltrasi digunakan untuk menunjukkan tempat dalam jaringan dimana