• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

38 3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah desain analitik korelasional. Penelitian bertujuan untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpajaminan kesehatan di Kota Bandung.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpajaminan kesehatan di Kota Bandung.

3.3 Definisi Konseptual 3.3.1 Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah ketersediaan sumber daya yang memberikan kenyamanan fisik dan psikologis yang didapat melalui pengetahuan dan interaksi dengan orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai oleh orang lain dimana ia juga merupakan anggota dalam suatu kelompok berdasarkan kepentingan bersama. Dukungan sosial dibagi menjadi lima dimensi yaitu dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan

(2)

informasional, dukungan terhadap harga diri dan dukungan kelompok sosial.

Dukungan instrumental meliputi pemberian bantuan langsung kepada penderita, ketika mereka sedang membutuhkan bantuan. Dukungan emosional merupakan dukungan yang diberikan keluarga pada klien, sehingga klien merasa berharga, nyaman, aman, disayangi dan tidak sendiri dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada. Dukungan informasional meliputi pemberian informasi, saran dan nasihat atas pemecahan permasalahan yang dihadapi penderita, berusaha untuk mencari berbagai informasi berkaitan dengan gagal ginjal dan hemodialisis. Dukungan penghargaan meliputi pemberian penghargaan yang positif terhadap penderita. Dukungan kelompok sosial meliputi dukungan yang diberikan oleh kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial sehingga merasa nyaman dan mempunyai teman senasib (Sarafino, 1998).

3.3.2 Kualitas Hidup

Kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis adalah kondisi tubuh yang dirasakan pasien selama menjalani program hemodialisis yang terdiri dari tanda dan gejala yang muncul akibat penyakit, efek penyakit terhadap kehidupan sehari-hari, beban dari penyakit ginjal, fungsi kognitif, status pekerjaan, fungsi seksual, kualitas interaksi sosial, kualitas tidur, dukungan sosial, dukungan petugas, dan kepuasan pasien, fungsi dan peran fisik, nyeri yang dirasakan, kesehatan

(3)

secara umum, kesehatan emosional, fungsi emosional, fungsi sosial, dan energi/kelelahan yang dirasakan (Hayset al, 1997).

(4)

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara UkurAlat dan UkurHasil Skala 1. Dukungan

Sosial Dukungan yang diberikan olehorang-orang terdekat pasien (keluarga, teman, rekanan, petugas kesehatan) selama menjalani program hemodialisis yang terdiri dari lima bentuk dukungan yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan pada harga diri dan dukungan kelompok sosial pada pasien hemodialisis rutin yang memiliki jaminan kesehatan dan non jaminan kesehatan. Dukungan sosial akan di ukur menggunakan kuesioner dukungan sosial yang dibuat oleh peneliti, dengan pilihan jawaban menggunakan Skala Guttman yang terdiri dari 38 pertanyaan Favorable (jika >22,8) Unfavorable (jika <22,8) Kategorik 2. Kualitas Hidup

Kondisi tubuh yang dirasakan pasien selama menjalani program hemodialisis yang diukur dari 19 aspek yaitu aspek tanda dan gejala yang muncul akibat penyakit, efek penyakit terhadap kehidupan sehari-hari, beban dari penyakit ginjal, fungsi kognitif, status pekerjaan, fungsi seksual, kualitas interaksi sosial, kualitas tidur, dukungan sosial, dukungan petugas, dan kepuasan pasien, fungsi dan peran fisik, nyeri yang dirasakan, kesehatan secara umum, kesehatan emosional, fungsi emosional, fungsi sosial, dan energi/kelelahan yang dirasakan pada pasien hemodialisis rutin yang memiliki jaminan kesehatan dan non jaminan kesehatan Kualitas hidup pasien akan diukur dengan instrument KDQOL-SF yaitu intrumen yang dipakai untuk mengukur kualitas hidup khusus untuk pasien Penyakit Ginjal yang terdiri dari 24 pertanyaan tentang kualitas hidup dan 14 pertanyaan demografi Kualitas baik (Jika >60,8) Kualitas hidup buruk (Jika >60,8) Kategorik

(5)

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien GGT yang menjalani hemodialisis rutin yang memiliki jaminan dan tanpa jaminan kesehatan di Unit Hemodialisis di Kota Bandung sebanyak 749 orang. 3.5.2 Sampel Penelitian

Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan mengundi 3 dari 8 rumah sakit swasta dan klinik spesialis yang memiliki sarana hemodialisis di Kota Bandung, Kemudian diambil secara total seluruh pasien yang menjalani hemodialisis secara rutin di tiga unit hemodialisis tersebut. Dari jumlah 146 pasien yang menjalani hemodialisis rutin di tiga rumah sakit tersebut didapatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 95 responden yang terdiri dari 58 laki-laki dan 37 perempuan. Adapun besaran sampel pada penelitian analitis korelatif adalah sebagai berikut:

N = ܼߙ൅ܼߚ 0.5 lnሺͳ൅ݎሻሺͳെݎሻൡ 2 + 3 (Dahlan, 2009) Dimana N = Besar sampel

Zα = Kesalahan tipe I yang ditetapkan sebesar 5 % α = 0,05 sehingga Zα = 1.64

(6)

Zβ = Kesalahan tipe II yang ditetapkan sebesar 10 % β = 0,1 sehingga Zβ = 1,28

r = Koefisien korelasi minimal yang dianggap bermakna. Di tetapkan sebesar 0,3.

sehingga besaran sampel dapat dihitung sebagai berikut :

N =൝1.64+1.28

0.5 ln(1+0.3)(1−0.3)ൡ 2

+ 3

N = 92 orang

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Pasien yang sudah menjalani program hemodialisis lebih dari 6 bulan (Auer, 2002).

2. Pasien hemodialisis yang stabil.

3. Usia pasien 21-60 tahun (Valderabanoet al,2001) dan (McClellan et al, 2010).

4. Pasien sudah menikah.

Sedangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

1. Pasien yang pernah menjalani rawat inap lebih dari 1 minggu dalam 3 bulan terahir.

2. Pasien mengalami komplikasi neurovaskuler. 3. Pasien mengalami kegawatan.

(7)

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Hemodialisis di 3 unit hemodialisis di Kota Bandung yaitu Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Advent Bandung, Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Muhammadiyah dan Klinik Perisai Husada. Penelitian ini dilaksanakan pada tangal 1-13 Juni 2012.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

Data primer diambil langsung kepada pasien yang menjalani hemodialisis. Pengambilan data diambil melalui pengisian kuesioner yang dipandu oleh peneliti dan wawancara kepada responden selama ± 30 menit. Data untuk masing-masing variabel diambil pada saat yang sama.

3.8 Kerangka Kerja

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISIS KRITERIA EKSKLUSI KRITERIA INKLUSI SAMPEL PENELITIAN KUESIONER KUALITAS HIDUP KUESIONER DUKUNGAN SOSIAL HASIL PENELITIAN JAMINAN/NON N

(8)

3.9 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen dukungan sosial dan instrumen kualitas hidup. Instrumen dukungan sosial berupa kuisioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan lima aspek dukungan sosial yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan pada harga diri, dan dukungan kelompok sosial (Sarafino, 1998). Instrumen ini menggunakan Skala Guttman, dalam prosesnya pembuatannya instrumen ini dikonsulkan kepada tiga orang ahli. Instrumen kualitas hidup berupa kuesioner yang sudah baku yaitu KDQOL SF (Hays et al,1997) berbahasa Inggris yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan prosedur back translation oleh 3 orang ahli untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penafsiran.

3.10 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Agar diperoleh data yang relevan dan akurat maka kuesioner terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dilakukan Pada kuesioner dukungan sosial melalui pengujian validitas isi (content validity) oleh 3 orang ahli dengan nilai Content Validitas Indeks sebesar 0,89. Pada kuesioner KDQOL SF mempunyai reliabilitas di atas 0.8 kecuali aspek fungsi kognitif (0.68) dan aspek kualitas interaksi sosial (0.61).

(9)

3.11 Analisis Data dan Penyajian Data 3.11.1 Analisis Data

Sebelum dilakukan analisis data pada penelitian ini dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Uji normalitas data dilakukan pada variabel kualitas hidup pasien. Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa sebaran data pada variabel kualitas hidup terdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov Smirnov pada kelompok yang mempunyai jaminan kesehatan sebesar 0,200 dan nilai Shapiro-Wilk pada kelompok tanpa jaminan sebesar 0,091.

Setelah dilakukan uji normalitas data maka data akan dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden, dukungan sosial yang diterima menurut persepsi pasien dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin. Analisis univariat mendeskripsikan dukungan sosial dan kualitas hidup. Pada variabel dukungan sosial, dikatakan favorable jika nilai > 22,8, dan dikatakan unfavorable jika nilai < 22,8. Pada variabel kualitas hidup dikatakan baik jika nilai >60,8 dan dikatakan rendah jika nilai < 60,8.

(10)

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi signifikansi hubungan antara dukungan sosial dan kualitas hidup pada pasien hemodialisis rutin yang mempunyai jaminan kesehatan dan tanpa jaminan di Kota Bandung. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Square karena data variabel adalah kategorik. Hasil uji dikatakan terdapat

hubungan jika nilai C ≥ 0,200 dan nilai p ≤ α (0,05).

3. Uji Beda

Uji beda dilakukan pada variabel kualitas hidup antara kelompok yang mempunyai jaminan dan kelompok tanpa jaminan. Uji beda dilakukan dengan menggunakan Uji T Test Independent. Karena distribusi data normal. Hasil uji dikatakan terdapat perbedaan jika

nilai p ≤ α (0,05).

3.11.2 Penyajian Data

Data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.

3.12 Tahap Penulisan 1. Tahap persiapan

a. Menentukan ruang lingkup masalah penelitian yaitu tentang dukungan sosial dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin.

(11)

b. Melakukan studi pendahuluan di Ruang Hemodialisis di Kota Bandung.

c. Melakukan studi kepustakaan. d. Menyusun proposal.

e. Sidang usulan proposal.

f. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil sidang. g. Melakukan uji validitas dan uji instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Membuat surat permohonan izin penelitian ke Diklit Rumah Sakit Advent, Rumah Sakit Muhammadiyah dan Klinik Perisai Husada. b. Mendapatkan persetujuan dari responden.

c. Peneliti mengukur dukungan sosial yang diterima dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin melalui kuesioner yang sudah disediakan oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu 1 orang asisten peneliti. Asisten peneliti hanya bertugas mengambil data kepada responden.

d. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung kepada pasien dengan durasi ± 30 menit untuk setiap responden .

e. Pengolahan dan analisis data

Sebelum diolah data pada variabel dukungan sosial dilakukan skoring, kemudian dikategorikan menjadi favorable/unfavorable (mendukung/tidak mendukung). Pada variabel kualitas hidup rubah

(12)

terlebih dahulu menjadi data interval menggunakan skala 0-100, kemudian dikategorikan menjadi kualitas hidup baik dan buruk. Kemudian dilakukan Uji Chi Kuadrat.

3. Tahap akhir

a. Penyusunan laporan.

b. Sidang atau pertanggungjawaban hasil penelitian. c. Pendokumentasian dan penggandaan hasil peneliti. 3.13 Etika Penelitian

Penelitian ini adalah mengukur signifikansi hubungan dukungan sosial dan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin, sehingga sebelum dilakukan penelitian, peneliti mempertimbangkan etika penelitian yang ada. Sebelum dilakukan penelitian peneliti sudah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dengan nomor 76/UN6.C2.1.2/KEPK/PN/2012. Penelitian keperawatan ini berhubungan langsung dengan pasien sebagai sampel penelitian. Sehingga peneliti harus menerapkan prinsip-prinsip etik dalam melakukan penelitian. Menurut Polit dan Beck (2004), beberapa prinsip-prinsip etik tersebut antara lain :

1. Beneficence

Prinsip beneficence menekankan peneliti untuk melakukan penelitian yang memberikan manfaat bagi pasien. Prinsip ini memberikan keuntungan dengan cara mencegah dan menjauhkan bahaya, membebaskan pasien dari eksploitasi serta menyeimbangkan antara

(13)

keuntungan dan resiko. Keuntungan dari penelitian ini adalah menekankan pengembangan intervensi keperawatan terutama dukungan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin di Kota Bandung.

2. Non Maleficence

Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan bahaya bagi pasien. Responden dibuat bebas dari rasa tidak nyaman. Penelitian ini menggunakan prosedur yang tidak menimbulkan bahaya bagi pasien.

3. Anonimity

Peneliti memberikan jaminan dalam penggunaan sampel penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada kuesioner dan hanya menuliskan kode pada kuesioner serta hasil penelitian yang akan disajikan. Peneliti juga menjamin kerahasiaan semua informasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dari sampel. 4. Veracity

Prinsip veracity atau kejujuran menekankan peneliti untuk menyampaikan informasi yang benar dan tidak melakukan kebohongan kepada responden. Pada penelitian ini semua responden diberitahu bahwa responden adalah subjek penelitian.

(14)

5. Justice

Prinsip justice atau keadilan menuntut peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden penelitian. Pada penelitian ini sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi penelitian.

Selain prinsip-prinsip di atas, peneliti juga harus mempertimbangkan informed consent dalam penelitan. Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan sampel penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi sampel penelitian. Informed consent ini diberikan sebelum melakukan pengambilan data pada penelitian. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan dan dampak penelitian, apabila subjek bersedia menjadi sampel maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun apabila tidak bersedia atau menolak menjadi sampel maka peneliti harus tetap menghormati hak responden,pada penelitian ini terdapat 6 orang yang menolak untuk menjadi responden.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK HEMODIALISIS KRITERIA EKSKLUSI KRITERIA INKLUSI SAMPEL PENELITIAN KUESIONER KUALITAS HIDUPKUESIONERDUKUNGAN SOSIAL HASIL PENELITIANJAMINAN/NONN

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sebelumnya mendapati domi- nannya peranan media terutama televisi sebagai agen sosialisasi, seperti yang dijelaskan Cruz et al., 2001, bahwa media massa televisi

Visualisasi citra wayang, khususnya wayang kulit juga semakin terlihat dengan adanya penggunaan bayangan pada produk interior yang mengadaptasi seni pertunjukan

Karena RCTI memiliki penonton dari banyak kalangan dan merupakan stasiun televisi yang sudah lama ada di Indonesia serta di stasiun televisi ini belum ada acara sejenis, sehingga

Dalam aplikasi ini juga disertakan kuis guna menambah pemahaman pengguna dalam mengenal alat musik gamelan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan

Menurut Ahza (1996), teknologi pangan ekstrusi dapat didefinisikan sebagai teknologi pengolahan pangan yang menggunakan prinsip-prinsip proses mendorong bahan di dalam

• Melalui kegiatan membuat peta persebaran sumber daya hewan atau tumbuhan yang ada di daerahnya, siswa mampu mencari informasi tentang karakteristik lingkungan di

Decade. Seoul: Random House Korea.. 41 jaringan yang luas secara global, Pemerintah Korea Selatan dapat memperbaiki citra ataupun reputasinya di luar negeri dengan meningkatkan