• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 0040/Pdt.G/2014/PTA Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor 0040/Pdt.G/2014/PTA Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Hlm 1 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg PUTUSAN

Nomor 0040/Pdt.G/2014/PTA Pdg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam persidangan, majelis telah menjatuhkan putusan perkara Cerai Talak antara :

PEMBANDING, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan S2, pekerjaan PNS, tempat tinggal di KABUPATEN PESISIR SELATAN,

sebagai Termohon Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Pembanding; Melawan

TERBANDING, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan PNS, tempat tinggal di BATAM, sebagai Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

Pengadilan Tinggi Agama tersebut ;

Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini;

DUDUK PERKARA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam

Putusan Sela Pengadilan Tinggi Agama Padang Nomor

0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg., tanggal 30 Januari 2015 M. bertepatan dengan tanggal 09 Rabiul Akhir 1436 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

- Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding dapat diterima;

Sebelum menjatuhkan putusan akhir :

- Memerintahkan kepada Pengadilan Agama Painan untuk melakukan pemeriksaan tambahan sebagaimana dimaksud dalam pertimbangan hukum putusan sela ini;

(2)

Hlm 2 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg - Memerintahkan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Padang untuk keperluan

tersebut supaya mengirimkan salinan putusan sela ini beserta berkas perkara kepada Pengadilan Agama Painan dengan perintah setelah selesai pemeriksaan tambahan segera dikirim kembali berkas perkara beserta berita acara sidang tambahan dan alat-alat bukti yang diserahkan para pihak ke Pengadilan Tinggi Agama Padang;

- Menangguhkan semua biaya yang timbul dalam perkara ini sampai dengan putusan akhir;

Memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan tambahan yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Painan terakhir tanggal 13 April 2015 M. bertepatan dengan tanggal 23 Jumadil akhir 1436 H. sebagaimana diperintahkan Pengadilan Tinggi Agama Padang dalam putusan sela tersebut;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa setelah membaca hasil pemeriksaan tambahan sebagaimana tersebut dalam berita acara pemeriksaan tambahan dan oleh Pengadilan Tinggi Agama Padang dianggap tercantum dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti putusan beserta berkas perkara a quo, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum sebagai berikut :

Dalam Konvensi :

Menimbang, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Painan dalam perkara ini, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang dapat menyetujui sebagian, dan selebihnya akan memperbaiki/menambah dan mempertajam pertimbangan hukumnya sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa dalam persidangan Termohon

Konvensi/Pembanding telah mengakui dalil-dalil permohonan Pemohon Konvensi/Terbanding tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran

(3)

Hlm 3 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon dan keduanya telah berpisah tempat tinggal lebih kurang 10 (sepuluh) bulan, hanya penyebabnya yang dibantah oleh Termohon Konvensi/Pembanding;

Menimbang, bahwa pengakuan di depan persidangan adalah sebagai suatu bukti yang lengkap/sempurna, sesuai apa yang dikehendaki oleh Pasal 311 R.Bg, oleh karenanya pengakuan Termohon Konvensi/Pembanding di depan persidangan tersebut adalah sebagai alat bukti yang sempurna;

Menimbang, bahwa walaupun Termohon Konvensi/Pembanding telah mengakui bahwa rumah tangganya telah terjadi perselisihan dan pertengkaran serta telah berpisah tempat tinggal antara keduanya, akan tetapi untuk menghindari manipulasi fakta kejadian dan fakta hukum tentang rumah tangga Pemohon Konvensi/Terbanding dengan Termohon Konvensi/Pembanding apakah secara nyata sudah pecah dan hancur (broken marriage), maka dalam persidangan Pemohon Konvensi/Terbanding telah menghadirkan 2 (dua) orang keluarga/orang dekat yang sekaligus sebagai saksi dan Termohon Konvensi/Pembanding juga telah menghadirkan 2 (dua) orang keluarga/orang dekat dan dijadikan sebagai saksi;

Menimbang, bahwa kehadiran keluarga/orang dekat dengan kedua belah pihak secara formal dapat dinilai bahwa saksi a quo telah memenuhi syarat sebagaimana yang dikehendaki oleh Pasal 22 angka (2) Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 1975;

Menimbang, bahwa terlepas apapun penyebabnya, berdasarkan keterangan kedua belah pihak dan kesaksian para saksi, Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa rumah tangga kedua belah pihak telah pecah dan sulit untuk dirukunkan kembali;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Painan Nomor 0015/Pdt.G/2014/PA.Pn. tanggal 8 September 2014 dalam konvensi dapat dikuatkan;

Dalam Rekonvensi :

Menimbang, bahwa terhadap apa yang telah dipertimbangkan dalam konvensi secara mutatis mutandis telah dipertimbangkan dalam rekonvensi;

(4)

Hlm 4 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti secara seksama tentang gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding, dan atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Painan dalam perkara ini, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang tidak sependapat, dan akan mempertimbangkan sendiri sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa dalam gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding tentang nafkah lampau angka 1 dan 2 ditolak oleh hakim tingkat pertama, dengan alasan gugatan nafkah dimaksud pernah diajukan oleh Penggugat Rekonvensi/ Pembanding pada bulan Februari 2012 dan pokok perkaranya dicabut oleh Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa dengan telah dicabutnya pokok perkara, kewajiban nafkah madhiyah oleh suami tidak dengan sendirinya gugur, selama tidak ada alasan hukum yang dapat menggugurkan kewajiban dimaksud adalah tetap melekat, akan tetapi Pengadilan Tinggi Agama Padang setelah mempelajari dan meneliti gugatan rekonvensi tentang nafkah madliyah angka 1,2 dan 3, ternyata positanya tidak jelas dan rinci demikian juga petitumnya;

Menimbang, bahwa dari sisi lain gugatan Penggugat

Rekonvensi/Pembanding dimaksud yang walaupun diakui sebagian oleh Tergugat Rekonvensi/Terbanding, akan tetapi penghasilan/ gaji Tergugat Rekonvensi/Terbanding dipergunakan untuk biaya hidup dan untuk membayar kredit di Bank guna membeli rumah sekaligus renovasinya dan rumah tersebut

untuk tempat tinggal bersama di Batam, sedangkan Penggugat

Rekonvensi/Pembanding juga sebagai Pegawai Negeri Sipil, yang mempunyai penghasilan (gaji) sendiri, dan tidak pernah dipermasalahkan oleh Tergugat Rekonvensi/ Terbanding, demikian juga Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan anak senyatanya tidak terlantar kehidupannya, kemudian Tergugat Rekonvensi/ Terbanding senyatanya masih sering mengirim nafkah kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding yang walaupun hanya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan. Oleh karenanya Pengadilan

(5)

Hlm 5 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa gugatan Penggugat

Rekonvensi/Pembanding tentang kekurangan nafkah tersebut tidak tepat/tidak layak / tidak patut secara hukum untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas gugatan Penggugat/Pembanding tentang kekurangan nafkah dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding tentang nafkah iddah, mut’ah dan biaya pemeliharaan seorang anak, Pengadilan Tinggi Agama Padang sependapat dengan pertimbangan hakim tingkat pertama dan dengan menambah/ memperbaiki dan mempertajam pertimbangan serta memperbaiki amar, dengan pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa hakim tingkat pertama dalam pertimbangannya tentang mut’ah nash syar’iy nya dalam surah al Baqarah ayat 241 tertulis salah karena terbulak balik, dan seharusnya berbunyi sebagai berikut :

َنيِقَّتُمْلا ىَلَع اًّّق َح ِفوُرْعَمْلاِب ٌعاَتَم ِتاَقَّلَطُمْلِلَو

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding menuntut

nafkah seorang anak yang bernama ANAK PEMBANDING DAN

TERBANDING, anak Penggugat Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi sebesar Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan;

Menimbang, bahwa sebelum menentukan pembebanan biaya dimaksud, Pengadilan Tinggi Agama Padang mempertimbangkan dulu anak a quo sekarang baru berusia lebih kurang 8 (delapan) tahun, berdasarkan Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam (KHI) adalah pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah Hak Ibunya dan senyatanya anak dimaksud bertempat tinggal bersama ibunya;

Menimbang, bahwa atas pertimbangan hakim tingkat pertama, Pengadilan Tinggi Agama Padang sependapat dan akan menambahkan pertimbangan sebagai berikut :

(6)

Hlm 6 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

Menimbang, bahwa oleh karena kebutuhan hidup seseorang setiap tahun selalu mengalami kenaikan, maka pembebanan terhadap Tergugat

Rekonvensi/ Terbanding untuk membayar kepada Penggugat

Rekonvensi/Pembanding sesuai dengan amar putusan dan harus mendapatkan kenaikan 15 % (lima belas persen) setiap tahun;

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding menuntut sebidang tanah yang luasnya 113 M2, yang diatasnya berdiri 2 petak bangunan parmanen, yang terletak di BATAM adalah harta bersama untuk dibagi 2 (dua), ½ (seperdua) untuk Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan ½ (seperdua) untuk Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

Menimbang, bahwa atas gugatan dimaksud hakim tingkat pertama telah menetapkan gugatan a quo dinyatakan tidak diterima (niet ontvankelijke verklaard), karena tidak jelas kapan diperolehnya dari mana dan bagaimana cara memperolehnya, akan tetapi Pengadilan Tinggi Agama Padang tidak sependapat dengan pertimbangan dan putusan dimaksud, karenanya akan dipertimbangkan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa gugatan tanah dan rumah dimaksud telah diakui oleh Tergugat Rekonvensi/Terbanding dibeli dengan pinjaman uang di Bank sebesar Rp. 50.000.000.- (lima puluh juta rupiah) dalam masa perkawinan dan

hutang dimaksud telah lunas pada bulan Juli 2010, kemudian telah direnovasi dengan dana pinjaman kembali di Bank sebesar Rp. 150.000.000.- (seratus lima puluh juta rupiah) dalam jangka waktu 120 bulan, terhitung 2 Juli 2013 sampai dengan tahun 2023;

Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi dalam repliknya mengatakan “ kalau PEMBANDING mau meminta hak rumah tersebut, saya minta

PEMBANDING harus menanggung setengah jumlah total uang yang sudah saya bayarkan ke Bank selama ini, termasuk pinjaman baru ini sampai dengan tahun 2023 nanti

(7)

Hlm 7 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan a quo telah diakui oleh Tergugat Rekonvensi/Terbanding dan berdasarkan hasil pemeriksaan setempat terhadap obyek dimaksud, maka hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa tanah seluas 113 M2 (seraus tiga belas meter persegi) sebagaimana tertera dalam Sertifikat No. NOMOR SERTIFIKAT atas nama TERBANDING yang diatasnya berdiri 2 (dua) petak rumah/bangunan parmanen yang terletak di KOTA BATAM, adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

Menimbang, bahwa oleh karena untuk merenovasi bangunan dimaksud biayanya telah pinjam ke Bank sebesar Rp. 150.000.000.- (Seratus lima puluh juta rupiah) yang sampai sekarang belum lunas, dan ternyata Penggugat Rekonvensi/Pembanding mengakui kalau Tergugat Rekonvensi/Terbanding itu telah pinjam uang ke Bank sebesar jumlah di atas untuk merenovasi rumah, namun tidak mengetahui berapa lama lagi cicilan hutang tersebut selesai;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa tanah seluas 113 M2 dan diatasnya berdiri 2 (dua) petak bangunan parmanen dinyatakan sebagai harta bersama, maka masing-masing berhak mendapat ½ (seperdua) bagian, sedangkan sisa hutang di Bank yang masih dicicil menjadi tanggung jawab bersama;

Menimbang, bahwa tuntutan Penggugat Rekonvensi/Pembanding bahwa Tergugat Rekonvensi/Terbanding telah meminjam uang sebesar Rp. 150.000.000.- (seratus lima puluh juta rupiah) untuk merenovasi rumah/bangunan tersebut, ternyata tidak habis melainkan masih ada sisa berupa saldo di Bank sebesar Rp. 67.357.281. (enam puluh tujuh juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah) yang terdiri dari : 1. Saldo di Bank an. TERBANDING, Rek. No. NOMOR REKENING, tanggal 30

Juni 2014 sebesar Rp. 6.487.841,- (enam juta empat ratus delapan puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh satu rupiah);

2. Saldo di Bank an. TERBANDING, Rek. No. NOMOR REKENING, tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp. 35.869.440,- (tiga puluh lima juta delapan ratus enam puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh rupiah);

(8)

Hlm 8 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

3. Saldo di Bank an. TERBANDING, Rek. No. NOMOR REKENING sebesar Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah);

Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi/Terbanding telah mengakui bahwa masih ada saldo di Bank tetapi tidak sebanyak sebagaimana yang disebutkan oleh Penggugat Rekonvensi/Pembanding, hanya sebesar Rp. 41.000.000.- (empat puluh satu juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut : 1. Saldo di Bank sebesar Rp. 35.000.000.- (tiga puluh lima juta rupiah); 2. Saldo di Bank sebesar Rp. 6.000.000.- (enam juta rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti tertulis yang disampaikan oleh Penggugat Rekonvensi/Pembanding khusus tentang saldo di Bank Syariah Mandiri tanggal 8 April 2015 Nomor Rek. NOMOR REKENING an. TERBANDING bukan sebesar Rp. 25.000.000.- (dua puluh lima juta rupiah) akan tetapi hanya RP. 12.497.569.- (dua belas juta empat ratus Sembilan puluh tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan rupiah) dengan demikian jumlah saldo di Bank an. TERBANDING hanya sebesar Rp. 54.854.850.- (lima puluh empat juta delapan ratus lima puluh empat ribu delapan ratus lima puluh rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa uang tabungan yang ada pada Tergugat Rekonvensi/Terbanding adalah sebesar Rp. 54.854.850.- (lima puluh empat juta delapan ratus lima puluh empat ribu delapan ratus lima puluh rupiah) dan ditetapkan sebagai harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding, yang masing-masing berhak mendapatkan ½ (seperdua) bagian;

Menimbang, bahwa Penggugat Rekonvensi/Pembanding menuntut harta isi rumah yang terdiri :

1. Sebuah Lemari Es Merk Sharp. 2. Sebuah TV

3. Sebuah lemari sambal 4. Dua buah kursi plastic 5. Sebuah meja plastik

(9)

Hlm 9 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

6. Sebuah lemari baju

7. Sebuah mesin penghisap debu 8. Sebuah sepeda motor merk CS 1

adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding yang oleh Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk dibagi 2 (dua) yakni ½ (seperdua) untuk Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan ½ (seperdua) lagi untuk Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding dimaksud Tergugat Rekonvensi/Terbanding telah mengakui dan bersedia untuk membaginya dan oleh hakim tingkat pertama telah diadakan pemeriksaan setempat atas obyek harta bersama dimaksud;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, bahwa harta isi rumah tersebut pada angka 1 (satu) sampai dengan 8 (delapan) adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvesi/ Terbanding;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi :

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah perkara dalam bidang perkawinan, berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding dan pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding;

Mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

- Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh Termohon Konvensi/ Penggugat Rekonvensi/Pembanding dapat diterima;

(10)

Hlm 10 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg Dalam Konvensi :

- Menguatkan putusan Pengadilan Agama Painan Nomor

015/Pdt.G/2014/PA.Pn. tanggal 8 September 2014.

Dalam Rekonvensi :

- Membatalkan putusan Pengadilan Agama Painan Nomor

015/Pdt.G/2014/PA.Pn. tanggal 8 September 2014, dengan mengadili sendiri, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk

sebagian.

2. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Terbanding untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding berupa :

a. Nafkah iddah selama 3 (tiga) bulan sebesar Rp. 4.500.000.- (empat juta lima ratus ribu rupiah);

b. Mut’ah berupa uang sebesar Rp. 6.000.000.- (enam juta rupiah);

c. Nafkah seorang anak yang bernama ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING minimal sebesar Rp. 1.500.000.- (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan dengan kenaikan 15 % setiap tahun sampai anak dimaksud dewasa atau mandiri;

3. Menyatakan harta berupa :

a. sebidang tanah berukuran 113 M2 diatasnya berdiri 2 (dua) petak bangunan permanen, yang terletak di KOTA BATAM, , adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

b. Sisa/saldo uang di Bank sebesar Rp. 54.854.850.- (lima puluh empat juta delapan ratus lima puluh empat ribu delapan ratus lima puluh rupiah) adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/ Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

(11)

Hlm 11 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg

c. Sisa hutang di Bank sepanjang untuk cicilan pembayaran rumah/bangunan sebagaimana tersebut pada angka 3 huruf (a)

menjadi tanggung jawab bersama antara Panggugat

Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

d. Harta benda isi rumah yang terdiri : 1) Sebuah Lemari Es Merk Sharp 2) Sebuah TV

3) Sebuah lemari sambal 4) Dua buah kursi plastik 5) Sebuah meja plastik 6) Sebuah lemari baju

7) Sebuah mesin penghisap debu 8) Sebuah sepeda motor merk CS 1

adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi/Pembanding dengan Tergugat Rekonvensi/Terbanding;

4. Menyatakan masing-masing Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan Tergugat Rekonvensi/Terbanding berhak mendapat ½ (seperdua) bagian dari harta tersebut pada angka 3 (tiga) huruf (a dan b) serta tanggung jawab bersama atas sisa hutang sebagaimana tersebut pada angka 3 (tiga) huruf (c);

5. Menghukum kepada kedua belah pihak untuk melaksanakan pembagian harta bersama sebagaimana tersebut dalam diktum angka 3 (tiga) huruf (a, b dan c) di atas secara natura, jika tidak dapat dibagi secara natura dapat dilelang, yang hasilnya dibagi 2 (dua) dan membayar sisa hutang bersama sebagaimana tersebut pada diktum angka 3 (tiga) huruf (c);

6. Menyatakan tidak menerima gugatan Penggugat Rekonvensi/Pembanding untuk selain dan selebihnya;

(12)

Hlm 12 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg Dalam Konvensi dan Rekonvensi.

- Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat

Rekonvensi/Terbanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp. 751.000.- (Tujuh ratus lima puluh satu ribu rupiah) dan kepada Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebesar Rp. 1.530.000.- (Satu juta lima ratus tiga puluh ribu rupiah);

- Membebankan kepada Termohon Konvensi/Penggugat

Rekonvensi/Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000.- (Seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 M, bertepatan dengan tanggal 22 Zulhijjah 1436 H, oleh kami Drs. ASHFAR MUNIR, S.H., M.HI sebagai Ketua Majelis, Drs. H. KASYFUL ANWAR, S.H.,M.H. dan Drs. H. DAMSYI, MH. sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jum’at tanggal 06 November 2015 M, bertepatan dengan tanggal 24 Muharram 1437 H, oleh Ketua Majelis tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan

Dra. Hj. DARWATI, sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara;

Hakim Anggota Ketua Majelis,

ttd ttd

Drs. H. KASYFUL ANWAR, S.H.,M.H. Drs. ASHFAR MUNIR, S.H., M.HI

Hakim Anggota

ttd

(13)

Hlm 13 dari 13 halaman putusan No 0040/Pdt.G/2014/PTA.Pdg Drs. H. DAMSYI,. MH.

Panitera Pengganti,

ttd

Dra. Hj. DARWATI Perincian biaya perkara :

1. Redaksi : Rp 5.000 2. Materai : Rp 6.000 3. Biaya Proses : Rp 139.000 Jumlah : Rp 150.000 UNTUK SALINAN PANITERA, Drs. H. SYAIFUL ANWAR, MH

Referensi

Dokumen terkait

Namun kelemahan dari Crystallizer jenis ini kenaikan titik didih atau untuk dapat membuat larutan menjadi lewat jenuh agak sulit, karena jenis ini beroperasi

OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis media supuratif kronis apabila gejala

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal di atas perhatikanlah jawaban di bawah ini sebagai acuan. 1) Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional, dan

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Ilmu Kedokteran Jiwa juga sebagai guru, yang dengan penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing, memberikan pengetahuan, dorongan, masukan-masukan yang sangat berharga

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga Skripsi dengan

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, manajemen sumber daya manusia yaitu merupakan sebuah ilmu serta seni dalam kegiatan perencanaan, pengelolaan dan pengembangan