SKRIPSI
PEMANFAATAN AMPAS
Virgin Coconut Oil
DAN
AMPAS JAMU SEBAGAI SUBSTITUSIPAKAN
TERHADAP PERSENTASE BERATKARKAS
DAN LEMAK ABDOMINAL BROILER
Oleh
WAHYU PUTRI FRISKALUCYAWATI
NIM 061111181
FAKULTAS KEDOKTERANHEWAN UNIVERSITASAIRLANGGA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi berjudul:
Pemanfaatan Campuran Ampas Virgin Coconut Oil dan AmpasJamu
sebagai Substitusi Pakan terhadap Persentase Berat Karkasdan Lemak AbdominalBroiler
Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidakterdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftarpustaka.
Surabaya,
Wahyu Putri FriskaLucyawati
ii
Telah dinilai pada Seminar HasilPenelitian Tanggal : 5 Februari2015
KOMISI PENILAI SEMINAR HASILPENELITIAN
Ketua : Dr. M.Anam AL Arief,drh.,M.P.Sekretaris : Dr.
KadekRachmawati,drh.,M.Kes. Anggota : Hana Eliyani,drh.,M.Kes.
Telah dinilai pada SidangSkripsi Tanggal : 12 Februari2015
KOMISI PENGUJISKRIPSI
Ketua : Dr. M.Anam AL Arief,drh.,M.P.Sekretaris : Dr.
KadekRachmawati,drh.,M.Kes. Anggota : Hana Eliyani,drh.,M.Kes.
Sri Mumpuni Sosiawati,drh.,M.Kes. Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh.,DTAPH.
Surabaya, 12 Februari2015 Fakultas KedokteranHewan
UniversitasAirlangga Dekan,
UTILIZATION OF MIXTURE OF Virgin Coconut Oil BY PRODUCTANDHERBAL DRINK WASTE AS A FEED
SUBSTITUTIONON
THE CARCASS WEIGHT AND ABDOMINALFAT PERCENTAGE OFBROILER
WahyuPutriFriskaLucyawati
ABSTRACT
This research was conducted to determine the effect of treatment usingVCO (Virgin Coconut Oil) by product and herbal drink waste on the carcass weightand abdominal fat in broiler. 40 broilers were divided into groups of four, P0, P1,P2, and P3. Each group has 10 repetitions. P0 was given treatment withoutany mixture (control), P1 was given treatment with 12,5% mixture of VCO byproduct and herbal drink waste, P2 was given 25% mixture of VCO by product andherbal drink waste, P3 was given 50% mixture of VCO by product and herbaldrink waste. Treatment started from when the chickens were 21 day old untilthe chickens were 35 day old. Feed was given twice a day with100 gram/chicken/time. The obtained data was analyzed using CompleteRandomized Design by looking for the analysis of variance (ANOVA) and continued with5% Honestly Significant Design ( HSD ) test. The result showed that there isa significanteffectinthetreatmentusingmixtureofVCObyproductandherbal drink waste on the percentage of carcass weight and abdominal fat in broilers.P3 showedthebestresultforincreaseincarcassweightandreductioninabdominal fat in broilers compared with P1, P2 andP0.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pujisyukur Kehadirat Allah SWT atas karunia yang telahdilimpahkan sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikanskripsi dengan judul Pemanfaatan Campuran Ampas Virgin Coconut Oil danAmpas Jamu sebagai Substitusi Pakan terhadap Persentase Berat Karkasdan Lemak
AbdominalBroiler.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikanterimakasih kepada : Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof.Hj. Romziah Sidik, Ph.D., drh. Atas kesempatan mengikuti pendidikan diFakultas Kedokteran Hewan UniversitasAirlangga.
Sri Mumpuni Sosiawati, drh., M.Kes., selaku pembimbingpertama dan Dr. Mustofa Helmi Effendi, drh., DTAPH selaku pembimbing serta danketua penelitian atas segala saran, kritik serta kesabaran dalam membimbing penulis dari persiapan sampai akhir penelitian sehingga tujuan agar skripsi initerus bermanfaat dapat tercapai denganbaik.
Dr.M.AnamAlarief,drh.,M.Pselakuketuapenguji,Dr.Kadek
Rachmawati, drh., M.Kes. dan Hana Eliyani, drh., M.Kes. selaku anggotapenguji atas segala bimbingan, kritik serta saran yang sangat bermanfaat danbanyak membantu penulis untuk menyelesaikan skripsiini.
Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran HewanUniversitas Airlangga atas wawasan keilmuan selama mengikuti pendidikan diFakultas Kedokteran Hewan UniversitasAirlangga.
Ayah, Bowo Lukito, Spd.,Ibu, Sri Wahyuningsih, Spd. DanTiyas Kusumaningrum, S.Kp., M.Kep. yang telah memberikan dukungan,doa, bimbingan serta nasehat bagi penulis untuk bisa mencapaicita-cita.
Yeni Purbowati, Garindra Pranashinta, Ryan Diaz Khotib, AlfianZul Fahmi, Elisa Herina, Rusyida Rizky, Hana Cipka, Dhesy Kartikasari,Vanny Apriditya, Vonny Prasetya, Ardi Budi, Phanjat Mukti, teman-temanasdos parasitologi dan seluruh teman-teman FKH UA yang tidak dapat penulissebutkan satu per satu terimakasih atas segala bentuk dukungan, doa, semangat, waktuyang diberikan kepadapenulis.
DAFTARISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN... ii
HALAMAN IDENTITAS ... iii
ABSTRACT... v
UCAPAN TERIMAKASIH ... vii
DAFTARISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTARGAMBAR ... xi
DAFTARLAMPIRAN ... xii
SINGKATAN DAN ARTILAMBANG ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang... 2
1.2.Rumusan Masalah... 5
1.3.LandasanTeori... 5
1.4.Tujuan Penelitian... 7
1.5.ManfaatPenelitian... 8
1.6.Hipotesis... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 9
2.1. Ayam Broiler... 9
2.1.1. Taksonomi AyamBroiler... 8
2.1.2. Kebutuhan Zat Makanan AyamBroiler... 9
2.1.3.Persyaratan Mutu Standar Pakan AyamBroiler Periode Finisher ... 11
2.1.4.KarkasBroiler ... 12
2.1.5.Lemak AbdominalBroiler ... 13
2.2.Limbah Jamu Industri ... 14
2.2.1.Penggunaan Ampas Jamu sebagai PenggantiBahan Utama ... 14
2.2.2.Kandungan Bahan AmpasJamu ... 15
2.3.Ampas Virgin Coconut Oil ( VCO) ... 24
BAB 3 MATERI DANMETODE ... 26
3.1.Tempat dan WaktuPenelitian ... 26
3.2.MateriPenelitian ... 26
3.2.1.Hewanpercobaan ... 26
3.2.2.Alatpenelitian ... 26
3.2.3. Bahanpenelitian ... 27
3.3.Metodepenelitian ... 28
3.3.1.Persiapan ... 28
3.3.2.Adaptasi HewanCoba ... 28
3.3.3.Perlakuan ... 29
3.3.4.PengamatanPenelitian ... 30
3.4.Variabelpenelitian ... 30
3.5.Deskripsipenelitian ... 30
3.5.1.Persentase beratkarkas ... 30
3.5.2.Persentase lemakabdominal ... 30
3.6.Analisisdata ... 31
3.7.Alur tahapanpenelitian ... 32
BAB 4HASIL ... 33
4.1.Persentase beratkarkas ... 33
4.2.Persentase lemakabdominal ... 34
BAB 5PEMBAHASAN ... 36
5.1.Persentase beratkarkas ... 36
5.2.Persentase lemakabdominal ... 38
BAB 6 KESIMPULAN DANSARAN... 40
6.1.Kesimpulan ... 40
6.2.Saran ... 40
DAFTARPUSTAKA ... 41
RINGKASAN ... 47
DAFTARTABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1.Persyaratan mutu standar pakan ayambroiler
( periode finisher)... 12 Tabel 4.1.Rerata dan standar deviasi persentase beratkarkas
Pada berbagaiperlakuan... 33 Tabel 4.2.Rerata dan standar deviasi persentaselemak
Abdominal pada berbagaiperlakuan... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1Ayam broiler... 10
2.2 Buah ketumbar... 16
2.3 Buahkapulaga... 17
2.4 Rimpanglengkuas... 18
2.5 Pegagan... 19
2.6 Akar alang-alang... 20
2.7 Rimpangkunyit... 21
2.8 Jahe... 22
2.9 Kayumanis... 23
2.10 Sambiloto... 24
4.1Diagram persentase berat karkas padamasing-masing perlakuan... 34
DAFTARLAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Analisis Proksimat Ampas Jamu dan AmpasVCO ... 49 2. Analisis Proksimat Bahan Kering Ampas Jamudan
AmpasVCO ... 50 3. Analisis PakanKomersial ... 51 4. Kandungan nutrisi pakanperlakuan ... 52 5. Data konsumsi pakan broiler (gram/ekor) selamadua
Mingguperlakuan ... 53 6. Data berat badan awal broiler (gram/ekor) yangdiukur
Pada awal minggu keempat (sebelum diberiperlakuan)... 54 7. Hasil penimbangan berat badan broiler padaakhir
penelitian (gram), berat karkas (gram) danpersentase
karkas ... 55 8. Hasil penimbangan berat lemak abdominalbroiler
Pada akhir penelitian (gram), berat hidup(gram),
Dan persentase lemakabdominal ... 57 9. Perhitungan statistic persentase karkas danlemak
abdominal broiler denganAnova ... 59 10.Perhitungan statistic persentase karkas danlemak
abdominal broiler denganUjiBNJ ... 60 11.DokumentasiPenelitian ... 62
SINGKATAN DAN ARTILAMBANG
AJ : AmpasJamu
ANOVA : AnalysisofVariant
AVCO : AmpasVirgin CoconutOil
BETN : Bahan Ekstra TanpaNitrogen
BBt : Beratbadanpada waktut
BBt-1 : Beratbadanpada waktu yanglalu
BNJ : BedaNyataJujur
Ca :Calsium
Cm :Centimeter
DOC : DayOldChicken
g :gram
kg :kilogram
LK : LemakKasar
ME : MetabolismeEnergi
Mg :Magnesium
ND : NewCastleDisease
P :Phospor
PK : ProteinKasar
RAL : RacanganAcakLengkap
SK : SeratKasar
t : Kurun waktu satuminggu
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Broiler merupakan salah satu ternak unggas penghasil bahanpangan hewani yang mempunyai nilai gizi yang tinggi sebagai pemenuhankebutuhan protein hewani masyarakat. Permintaan terhadap daging ayam semakinbertambah seiring dengan meningkatnya penghasilan dan kesadaran pendudukakan pentingnya protein hewani. Lebih lanjut dikatakan oleh Yunus, dkk (2007)bahwa peluang investasi agribisnis ayam broiler memiliki prospek yang cukupcerah untuk masa yang akan datang. Kebutuhan daging ayam sebagai sumberprotein hewani mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penghasilandan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Usaha peternakanbroiler dapat dengan cepat memenuhi kebutuhan masyarakat karena pertumbuhanayam broiler relatif lebih singkat dibandingkan ternak penghasil daginglainnya.Pencapaian standart produksi broiler yang tinggi perlu diimbangi denganbahan pakan yang memiliki kualitas baik.Produktivitas yang baik memerlukanpakan
berimbang,efisiendantepat,halinikarenapakanmerupakanfaktorpendukung utama untuk meningkatkan produksi ternakunggas.
Permasalahan umum yang sering dijumpai dalam memelihara ayambroiler menyangkut ketersediaan dan kualitas pakan yang baik dengan hargarendah.Menurut Widodo (2010) melonjaknya harga pakan beberapa tahun belakanganini setelah terjadi krisis ekonomi di Indonesia sejak tahun 1997 telahmembuat industri perunggasan mengalami degradasi. Masalah yang
terjadi adalah kurangnya kuantitas dan kualitas pakan, harga pakan yang cenderung tidakstabil dan tingkat ketersediaan yang secara simultan terus berkurang, hal inisangat dirasakan khususnya pada peternak mandiri. Tingginya biaya produksi tersebut disebabkan oleh sebagian besar bahan baku pakan masih diimpor. Bahanpakan yangadasekaranginimasihterlalumahaluntukdapatdibeliolehmasyarakat peternak kecil, sehingga perlu dicari bahan pakan pengganti lain yangharganya lebih murah tetapi mengandung nilai nutrisi yang diperlukan olehternak. Misalnya hasil sisa atau limbah industri, hasil samping yang dihasilkan dariproses produksi apabila tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkanbanyak permasalahan terutama mengenai pencemaran lingkungan (Oktaviana dkk.,2010).
menyebutkan pada proses pembuatan minyak kelapa murni daging kelapasegar yang telah diparut kemudian dikeringkan dan dipres hingga minyaknyaterpisah. Hasil samping dari proses pembuatan minyak kelapa murni ini adalahampas kelapa. Ampas kelapa hasil samping pembuatan minyak kelapa murnimasih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan ampas kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan. Hargapakan yang meningkat membuat peternak terus berpikir bagaimana cara menyusun pakan yang baik dengan harga seminimal mungkin. Kenaikan harga pakansecara otomatis disertai dengan kenaikan harga daging, karena apabila hargadaging tidak dinaikkan peternak akan menderitakerugian.
Limbah jamu juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pakanternak.Ampas jamu merupakan limbah dengan nilai ekonomis yang rendah danmasih banyak tersedia di lingkungan.Agustina dkk.(2010) menyatakan bahwapada tahun 2006 menunjukkan penggunaan ramuan herbal dalam bentuk cairmaupun serbuk mampu menghambat bakteri gram positif dan gram negatif, karenabahan ramuan mengandung zat bioaktif. Antibakteri inilah yang akan membantuternak terhindar dari penyakit, serta merangsang pertumbuhan. Limbah jamuyang digunakan pada penelitian ini berasal dari obat herbal yang mengandungekstrak Coriandri fructus (buah ketumbar), Amomi fructus (buah kapulaga),Languatis rhizoma (rimpang lengkuas), Centellae herba (pegagan),
Imperatae rhizoma(akar alang-alang), Curcumae domesticate rhizoma (rimpang
mempunyai aktivitas antibakteri. Penggunaan fungsi antibakteri sebagaipakan tambahanpadabroilertelahberlangsungsecaraluassejaktahun1950-an,yang fungsi utamanya adalah untuk mengendalikan penyakit, merangsangpertumbuhan dan meningkatkan konversi pakan (Waldroup dkk., 2003). Kandungan dariampas jamu ini mengandung manfaat untuk menurunkan kadar lemak abdominalpada broiler, berdasarkan dari hasil–hasil penelitian sebelumnya penambahantepung kunyit dalam pakan dan air minum ayam pedaging dapat meningkatkan persentase karkas, menurunkan lemak abdominal dan kadar kolesteroldaging (Putri dkk.,2014).
Permatasari (2009) menyatakan bahwa limbah jamu selaindapat digunakan sebagai alternatif substitusi pakan untuk menekan biaya produksipada pengusaha peternakan dengan teknik yang mudah, murah, banyaknyaketersediaan bahan baku juga memiliki nilai gizi tinggi dan dapat mengefisiensikanlimbah industri.
1.2RumusanMasalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa hal yangmenjadi masalah yaitu:
1. Apakah campuran ampas Virgin coconut oil (VCO) dan ampas jamusebagai substitusi pakan komersial dapat meningkatkan berat karkas?
2. Apakah campuran ampas Virgin coconut oil (VCO) dan ampas jamusebagai subtitusi pakan komersial dapat menurunkan lemak abdominalbroiler?
1.3LandasanTeori
Broiler (ayam pedaging) merupakan jenis ternak yangbanyak dikembangkan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan protein hewani.Broiler merupakan ternak ayam yang paling cepat pertumbuhannya, hal inikarena broiler merupakan hasil budidaya yang menggunakan teknologi maju,sehingga memiliki sifat-sifat ekonomi yang menguntungkan (Pratikno,2010).
Industri jamu adalah industri farmasi yang menggunakan bahan bakudari tumbuhan untuk produksi jamu. Sisa bahan baku yang digunakandalam pembuatan jamu masih dalam bentuk padat, sedikit halus, danberwarna kehitaman. Dimana limbah ini apabila diteliti masih memiliki kandunganyang bermanfaat untuk pakan ternak (Permatasari, 2009). Bahan-bahan yangterdapat dalamampasjamumemilikimanfaatsepertikunyitdapatberfungsisebagaifeed additive
dapat merangsang dinding kantung empedu untuk mengeluarkan cairanempedu sehingga dapat memperlancar pencernaan lemak (Estancia dkk., 2012).Biji ketumbar yang terdapat dalam ampas jamu mengandung asam lemakessensial dapat meningkatkan nafsu makan sehingga mempengaruhi pertambahanberat badan broiler (Saeid dan Al-Nasry, 2010).Akar alang-alang jugadapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, karena memiliki kandungan seperti asamasetat, asam oksalat, asam malat, dan asam sitrat yang berperan dalampeningkatan efesiensi metabolisme energi dalam tubuh (Nuraini, 2012). Adanya seratkasar dalam kandungan ampas jamu setelah dikonsumsi akan mengikat asamempedu setelah sampai di saluran pencernaan, sehingga membantu penyerapanlemak. Asam empedu yang sudah terikat oleh serat kasar akan dikeluarkan daritubuh dalam bentuk feses sehingga mengakibatkan penurunan deposisi lemak abdominal (Poendjiadi,2005).
Ampas kelapa merupakan limbah industri atau limbah rumah tanggayang sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan pakan ayam pedaging,karena ampas kelapa masih mudah didapatkan dari sisa pembuatan minyakkelapa tradisional dan limbah pembuatan Virgin coconut oil (VCO) (Moh.Yamin,2008). Proteinmerupakansalahsatukomponenyangterpentingpadapakan,sehingga
sangat erat hubungannya dengan berat hidup, semakin bertambah berathidup maka akan semakin meningkat pula karkas yang diproduksi (Djulardi,2004).
Asam lemak jenuh pada VCO mengandung asam lemak rantaisedang
(Medium Chain Fatty Acid atau MCFA) yang tidak berbahaya bagi tubuh,asam
lemak tersebut juga berguna untuk meningkatkan metabolisme tubuhdan menambah energi (Carandang, 2005). Kelarutan MCFA dalam air tinggidan kebutuhan enzim pencernaan lebih sedikit mudah masuk dalam hati melaluivena porta tanpa disirkulasi limpa dan cepat dibakar jadi energi, hal inimeningkatkan metabolismedalamtubuhsehinggaasamlemaktidakdirubahjadilemakyang terdeposit dalam tubuh. Asam lemak yang terkandung dalam VCO padaakhirnya dalam tubuh ayam akan dikonversi menjadi produk energi, sehinggabisa bermanfaat sebagai suplemen untuk membantu mengurangi konsumsi pakandan menekan biaya produksi berupa pembelian pakan (Puspita, dkk.,2010).
1.4TujuanPenelitian
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan, maka dapatdirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk megetahui pemberian campuran ampas Virgin coconut oil (VCO)dan ampas jamu sebagai substitusi pakan komersial dapat meningkatkanberat karkasbroiler.
1.5ManfaatPenelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh pemberian campuranampas
Virgin coconut oil (VCO) dan ampas jamu sebagai substitusipakan
komersial terhadap peningkatan berat karkasbroiler.
2. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh pemberian campuranampas
Virgin coconut oil (VCO) dan ampas jamu sebagai substitusipakan
komersial terhadap penurunan lemak abdominalbroiler.
3. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat menjadi dasar penelitianselanjutnya khususnya dalam hal pemanfaatan limbah herbal di bidangkedokteran hewan.
1.6Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemberian campuran ampas Virgin coconut oil (VCO) dan ampasjamu sebagai substitusi pakan dapat meningkatan beratkarkas.
BAB 2 TINJAUANPUSTAKA
2.1AyamBroiler
Broiler merupakan jenis ras unggul hasil persilangan yang dihasilkandari jantan strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocksyang merupakan strain bertulang tinggi putih. Sektor perunggasan terutama ayamras pedaging masih menjadi prioritas utama untuk memenuhi kebutuhanprotein hewani manusia. Mengingat sifat-sifat unggulnya yaitu tidak memerlukan tempat luas dalam pemeliharaan, bergizi tinggi, pertumbuhan cepatdan efisien mengkonversikan makanan menjadi daging sehingga cepat mencapai usia berat jual dengan berat badan yang tinggi (Yuniarty,2011).
2.1.1TaksonomiBroiler
Taksonomi pada boiler adalah sebagai berikut (Peternakan UNS,2010).: Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Aves
Subkelas :Neornithes
Ordo : Galliformis
Genus :Gallus
Spesies : Gallusdomesticus
Gambar 2.1 Ayambroiler (Sumber : Poultryhub,2014)
2.1.2Kebutuhan Zat Makanan AyamBroiler
Keberhasilan usaha ternak broiler menurut Jayanata dan Harianto(2011), ditentukan oleh kualitas pakan yang diberikan, disamping sifat genetikyang dimiliki broiler dan manajemen yang diterapkan oleh peternakan. Sifatkhas broiler yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat harus didukungoleh pemberian jenis pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup.Jenis pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan umur broiler, hal inidikarenakan setiap jenis pakan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda sesuai denganjumlah nutrisi yang diperlukan pada setiap fase pertumbuhanbroiler.
Ketaren (2010) menyebutkan kebutuhan gizi ayam ras pedaging(broiler) dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok umur yaitu: umur 0 – 3minggu
(starter) dan 3 – 6 minggu (finisher). Jenis kebutuhan gizi ayam pedaginghanya
19%danpadaayampedagingyangberumur3–6mingguturunmenjadi20% dengan anjuran minimum18%.
Sudaryani dan Santoso (2002), menjelaskan bahwa nutrisiyang diperlukan ayam broiler adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin danmineral. Nutrisi tersebut akan menghasilkan energi sebagai hasil daripembakarannya. Karbohidrat adalah sumber energi untuk setiap aktivitas didalam tubuh dangerak ayam.Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan bagian-bagian tubuh ayamdan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Lemak digunakan sebagai cadanganenergi selain itu juga sebagai pembawa vitamin A, D, E dan K karena vitaminlarut dalamlemak.
Penggunaan lemak tinggi pada industri broiler sudah menjadipraktek sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan energi bagi ayam broiler, sebabtanpa pemberian lemak tinggi kebutuhan energi tidak akan terpenuhi. Pemberianlemak tinggi pada pakan broiler menghasilkan daging dengan kualitas rendahyang ditandai oleh tingginya kadar lemak dalam daging. Daging broiler yangdihasilkan masih belum bebas dari cemaran mikroba patogen dan belum bebas dariresidu antibiotik (Santoso,2010).
2.1.3Persyaratan Mutu Standar Pakan Ayam Broiler PeriodeFinisher
Tabel 2.1 Persyaratan mutu standar pakan ayam broiler periodefinisher Persyaratan MutuStandar
Pakan Ayam Broiler (Periode Finisher)
Kadar air Maks 14,0 %
ProteinKasar Min 18,0%
LemakKasar Maks8,0%
SeratKasar Maks 6,0 %
Abu Maks8,0%
Calcium(Ca) 0,9-1,2%
Phospor(P) 0,6-1,0%
Aflatoksin Maks 50µg/Kg
Energi Metabolisme(ME) Min 2900Kkal/Kg
AsamAmino
L-Lysine Min 0,90%
Methionine Min 0,30%
Methionine +Sistin Min 0,50%
(Sumber : Badan Standarisasi Nasional2006)
2.1.4Karkas Broiler
Menurut Murtidjo (2003), karkas broiler adalah daging bersama tulang ayam setelah dipisahkan dari kepala sampai batas pangkal leher, darikaki sampai lutut serta isi rongga perut. Selama proses pengolahan yaitu daribentuk ayam yang hidup hingga terwujud daging ayam yang siap masak akanterjadi kehilangan berat hidup kurang lebih 1/3 bagian (berat daging siap masakitu nantinyakuranglebih2/3dariberathidupnya)karenabulu,kaki,cakar,leher, kepala, jeroan atau isi dalam dan ekor dipisah dari bagian daging tubuhdengan demikian daging hanya tinggal 75% dari berat hidup (Resnawati,2004).
pemotongan yang dapat mempengaruhi kualitas daging antara lain adalahgenetik, spesies, bangsa, tipe ternak, jenis kelamin, umur, pakan termasuk bahanajektif dan stress. Faktor setelah pemotongan yang mempengaruhi kualitas dagingantara lain meliputi metode pelayuan, stimulasi listrik, metode pemasakan, pHkarkas dandaging,bahantambahantermasukenzimpengempukdaging,hormondan
antibiotik (Nurhayati,2008).
2.1.5 Lemak AbdominalBroiler
Lemak abdomen merupakan salah satu komponen lemak tubuh, yang terdapat dalam rongga perut (Yusmaini, 2008).Lemak pada tubuh ternakterbagi atas subkutan (bawah kulit), bawah perut, dalam otot (intramuskuler).Salah satu dari beberapa bagian tubuh yang digunakan untuk menyimpan lemak pada ayam pedaging adalah bagian di sekitar perut yang disebut lemak abdomen.Rataan persentase berat lemak abdomen berkisar 1,50–2,11%, hal ini antaralain disebabkan perbedaan strain dan kandungan nutrisi ransum, tingkat energidan asam amino pada ransum nyata mempengaruhi lemak abdomen.Bertambahnya umur ayam pedaging dan meningkatnya energi dalam ransummakin meningkatkan lemak abdomen, perbedaan strain nyata mempengaruhi beratlemak abdomen (Resnawati,2004).
tersebut dibuang pada waktu pengolahan. Broiler cenderungmenyimpan lemak bila penggunaan energi tidak efisien dan dalam waktu lama.Pemeliharaan broiler di daerah tropis akan menghasikan lemak abdomen 2,85% dari berathidup umur 6 minggu. Kelebihan energi akan menghasilkan lemak, lemakdisimpan dalam tubuh sehingga ayam broiler akan terlihat gemuk, penimbunan lemakakan semakin meningkat setelah ayam broiler memasuki masa akhir, karenasetelah puncak pertambahan berat badan di usia 4 minggu pertambahan lemaksemakin meningkat, penimbunan lemak ini akan semakin intensif kalau ayambroiler kurang bergerak (Yusmaini,2008).
2.2Limbah IndustriJamu
Salah satu limbah industri yang dapat dimanfaatkan kembali adalah limbah jamu. Limbah jamu merupakan hasil destilasi dari tumbuh-tumbuhanyang digunakan untuk memproduksi jamu.Limbah jamu yang akan digunakandalam penelitian adalah limbah jamu padat. Limbah padat adalah ampas jamuyang dihasilkan dari proses penggilingan simplisia maupun penyaringan serbukjamu (Verly,2013).
2.2.1Penggunaan Ampas Jamu sebagai Pengganti BahanUtama
diresirkulasi pada sistem enterohepatik, sehingga lemak dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energy. Kandungan bahan-bahan seperti kunyit dalamampas jamu juga dapat menurunkan lemakabdominal.
Berdasarkan hal tersebut, maka ampas jamu ini dapat digunakansebagai bahan pengganti pakan komersil. Pembuatan pakan ayam broiler dari limbah padat jamu ini didukung karena keterbatasan pakan alami dan mahalnyaharga pakan ayam di pasaran, maka pembuatan pakan ayam dari limbahjamu merupakan alternatif yang bagus karena tidak membutuhkan modal yangbesar, bahan baku, tekniknya mudah danmurah.
2.2.2Kandungan Bahan AmpasJamu
Biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) berpotensi sebagai bahanpakan,
karena mengandung berbagai macam mineral dan vitamin.Biji ketumbarjuga memiliki kandungan minyak esensial yang berkhasiat sebagai peningkatnafsu makan dan antibakteri patogen (Umam, 2012). Suplementasi 0,3% bijiketumbar pada ransum mampu meningkatkan berat badan, konsumsi ransum,dan menurunkan konversi pakan pada broiler (Saeid dan Al-Nasry, 2010). Penggunaan 2% biji ketumbar dalam ransum meningkatkan bobot badanbroiler strain Ross saat pemeliharaan musim dingin, namun tidak efisien dalamkonsumsi dan konversi pakan (Sunbul et. al.,2010).
Taksonomi Buah Ketumbar sebagai berikut (Balai Penelitian Tanamanrempah dan Obat, 2004):
Kindom :Plantae
Subkelas :Rosidae
Ordo :Apiles
Famili :Apiaceae
Genus :Coriandrum
Spesies : Coriandrumsativum
Gambar 2.2 Buahketumbar (Sumber : Jurnalasia,2014)
Buah kapulaga yang disuling mengandung minyak atsiridengan
komposisi sineol, teroineol, borneol.Kadar sirneol dalam buah lebih kurang12%.Disampingitubijijugamengandunglemak,protein,kalsiumoksalatdanasa m kersik.Rimpang kapulaga disamping mengandung minyak atsiri,juga mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.Senyawa fenol aktifsebagai antibakteri dengan mekanisme membentuk kompleks dengan protein sel,sehingga menghambat kerja enzim pada sel bakteri (Pravitasari dkk,2010).
Taksonomi Buah Kapulaga sebagai berikut (Syamsuhidayat dan Hutapea,1991):
Kerajaan :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Bangsa :Zingiberales
Suku :Zingiberaceae
Marga :Amomum
Spesies : Amomum compactumSoland. ExMaton
Gambar 2.3 Buahkapulaga (Sumber : Litbang,2010)
Bagian rimpang lengkuas mengandung atsiri 1% kamfer, sineolminyak
terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen kaemferida, galangan, galangol,Kristal kuning dan asam metal sinamat. Minyak atsiri yang dikandungnya antaralain galangol, galangin, alpine, kamfer, dan methyl-cinnamate (Syamsiah,2003). Rimpang lengkuas memiliki berbagai khasiat di antaranya sebagaiantijamur.Menurut penelitian Yuharmen dkk.(2002) menunjukkan adanyaaktifitas penghambatan pertumbuhan mikrobia oleh minyak atsiri dan fraksimethanol rimpang lengkuas pada beberapa spesies bakteri danjamur.
Subkingdom :Tracheobionta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Zingiberales
Famili :Zingiberaceae
Genus :Alpinia
Spesies : Alpinia galanga
Gambar 2.4 Rimpanglengkuas (Sumber : Kompas,2012)
Pegagan mengandung triterpenoid, fosfor, karotenoid, brahmosida,asam
Divisi
:Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dycotyledonae
Ordo :Umbilales
Famili :Umbi
Genus :Centella
Spesies : Centellaasiatica(L.)Urban
Gambar 2.5Pegagan (Sumber : Health,2010)
Akar alang-alang (Imperata cylindrical) dapat dimanfaatkanuntuk
pakan ternak, memiliki kandungan seperti asam asetat, asam oksalat, asammalat, dan asam sitrat yang berperan dalam peningkatan efesiensi metabolismeenergi dalam tubuh. Penggunaan suplementasi ekstrak akar alang-alang(Imperata
cylindrica)sampai level 4 g/kg pakan dapat meningkatkan kualitas karkaspada
ayam broiler, sedangkan pada penggunaan suplementasi tepung akaralang-alang
(Imperata cylindrical) yang diberikan pada level 1% dapat memperbaikinilai
konsumsi ransum dan menekan kelainan pada kaki ayam broiler (Nuraini,2012). Taksonomi Akar Alang-alang sebagai berikut (Kharisma, 2006):
Divisi
:SpermatophytaSub
divisi
:AngiospermaeKela
s :Monocotyledoneae
Ordo :Poales
Famili :Poaceae
Genus :Imperata
Spesies : ImperatacylindricalL.
Gambar 2.6 Akaralang-alang ( Sumber : Jurnalasia2014)
Kunyit atau nama lainnya Curcuma domestica adalah tumbuhanrimpang
makan karena mempercepat pengosongan isi lambung, sehingga nafsumakan meningkat, memperlancar pengeluaran empedu dan meningkatkanaktivitas saluran pencernaan (Purwanti,2008).
Taksonomi Kunyit sebagai berikut (Chattopadhyay et al., 2004):Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Zingiberales
Famili :Zingiberaceae
Genus :Curcuma
Species : CurcumadomesticaVal.
Gambar 2.7Kunyit (Sumber : Health Secret,2011)
Jahe mengandung senyawa flavonoid, fenol, terpenoid.Khasiat jahe dapat
darah, anti inflamasi, anti bakteri, melancarkanpengeluaran empedudan antipiretik (Nursal et. al., 2006).
Taksonomi Jahe sebagai berikut (Febriani, 2011): Kingdom :Plantae
Divisi
:SpermatophytaSu
bdivisi
:AngiospermaeKel
as :Monocotyledonae
Ordo :Zingiberales
Family :Zingiberaceae
Genus :Zingiber
Spesies : Zingiber officinaleRosc.
Gambar 2.8Jahe (Sumber : Jurnalasia,2014)
Kayu manis (Cinnamomum burmani) memiliki kandunganberbagai
Kingdom :Plantae
Divisi
:Gymnospermae
Subdivisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledonae
Subkelas :Dialypetalae
Ordo :Policarpicae
Family :Lauraceae
Genus :Cinnamomuum
Spesies : Cinnamomumburmannii
Gambar 2.9 Kayumanis (Sumber : Jurnalasia,2014)
Sambiloto sudah banyak dilakukan uji khasiatnya pada hewan,sebagian
menggunakan darah manusia yang diuji secara in vitro. Khasiat sambilotoantara lain sebagai analgetika, antipiretika, antiinflamasi, antispermatogenikdan antidiabetes. Sambiloto juga dapat menurunkan kontraksi usus, menambahnafsu makan, menurunkan tekanan darah, melindungi kerusakan hati dan jantungyang bersifat reversible, dan memiliki aktifitas imunodulator (Setyawati,2009).
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Ordo :Solanales
Famili :Acanthaceae
Genus :Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata (Burn.f.)Ness
Gambar 2.10 Sambiloto (Sumber : Jurnalasia,2014)
2.3Ampas Virgin Coconut Oil(VCO)
Ampas kelapa merupakan hasil samping dari ekstraksi daging kelapa untuk mendapatkan santan sebagai bahan baku pembuatan minyakkelapa. Pemanfaatannya hanya sebagian kecil dan sisanya terbuang sebagailimbah (Puslitbang, 2010). Limbah ini dijadikan sebagai pakan ternak dengan hargapasar yangsangatrendah(Kailakudkk.,2006).Ampaskelapajugasebagaisalahsatu
jenislimbahrumahtanggayangmasihmemilikikandungannutrisiyangcukup dan berpotensi untuk diolah menjadi bahan pembuatan pakan (Elyana,2009)
ini adalah ampas kelapa. Ampas kelapa hasil samping pembuatan minyakkelapa murni masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Menurut hasilstudi pendahuluan yang telah dilakukan di Unit Layanan Laboratoris, Konsultasidan Pelatihan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada tahun2014, diketahui bahwa ampas VCO memiliki kandungan metabolisme energisebesar 1939,27kcal/kg, protein kasar 23,4356 %, serat kasar 6,4486 %,lemak kasar 6,733
% (lampiran 1).Dari data tersebut dapat dilihat bahwa ampas VCOsangat berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak, khususnyakandungan protein kasar, dan lemak kasar. Menurut Derrick (2005), protein kasaryang terkandung pada ampas kelapa mencapai 23%, dan kandungan seratnyayang mudah dicerna merupakan suatu keuntungan tersendiri untuk menjadikanampas kelapa sebagai bahanpakan.
Virgin Coconut Oil merupakan suplemen yang banyakmengandung asam
lemak jenuh yaitu asam laurat 50,83%, asam kaprilat 8,86%,asam miristat 19,97%, asam kaprat 6,17%, asam palmitat 7,84% dan asamstearat 3,06%. Virgin
Coconut Oil diketahui mempunyai banyak manfaat bagitubuh yakni mampu
BAB 3 MATERI DAN METODEPENELITIAN
3.1Tempat dan WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksankan di kandang hewan percobaan danLaboratorium Pakan Ternak Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga.Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan November2014.
3.2MateriPenelitian
3.2.1Hewanpercobaan
Dalam penelitian ini digunakan Day Old Chicken (DOC) broilerstrain cobb jantan dan betina produksi PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbksebanyak 40ekor.
3.2.2Alatpenelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang ayam, timbangan digital untuk menimbang berat badan ayam yang berskala 2000gram dengan ketelitian 0,1 gram, sedangkan untuk menimbang ransummenggunakan kapasitas 5 kg dengan skala ketelitian 10 gram. Serta dibutuhkantermometer ruangan, tempat pakan dan minum ayam, pisau, wadah, pengaduk dansapu.
menggunakan lampu neon 40 watt. Sedangkan kandang untuk DOC sampaiumur 21 hari berupa seng pelingkar berdiameter 1m, dengan litter berupa sekampadi ketebalan 5cm. Kandang dilengkapi pemanas 60 Watt yang diletakkan ditengah kandang dan pemanas dikelilingi oleh tempat makan danminum.
3.2.3Bahanpenelitian
Bahan penelitian ini meliputi ampas jamu yang didapat dari PT. HeptaSari Farma Surabaya dan Ampas VCO didapatkan dari PT. Herba BagoesMalang.Ampas jamu yang digunakan berasal dari jamu herbal bersih darah, campurandari berbagairempah-rempah.
Pakan komersil yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan produksi PT. Charoend Phokphand dengan dua tipe, yaitu fase starter danfase
finisher. Hasil studi pendahuluan analisis proksimat pakan komersial, ampasjamu
dan ampas VCO yang telah dilakukan di Unit Layanan Laboratoris,Konsultasi dan Pelatihan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada tahun 2014dapatdilihatpada(lampiran1)dan(lampiran2)untukanalisisproksimat ampas jamu dan ampas VCO. Analisis proksimat pakan komersial fase starterdan fase
finisher dapat dilihat pada (lampiran3).
1.6 MetodePenelitian
3.3.1Persiapan
Alat-alat, bahan dan kandang ayam dipersiapkan tiga hari sebelumDOC
(DayOldChick)datang.Persiapanmeliputimembersihkankandang,lantaidan atap
kandang.Menutupi lantai dan melakukan desinfeksi menyeluruhdengan larutan antiseptik dosis 3 ml untuk 1 liter air.Tidak lupa untukmembersihkan tempat pakan dan minum.Dua jam sebelum DOC (Day Old Chick) datanglampu pemanasdinyalakan.
Anak ayam yang baru datang di beri larutan gula 2% agarmemulihkan cairan tubuh yang hilang akibat stres perjalanan. Pada umur 4 haridiberikan vaksin ND agar terbebas dari penyakit. Anak ayam diberikan pakankomersial secaraadlibitumsampaiberumur14hari(2minggu)danberadadikandang DOC (Day
Old Chick). Pemberian vaksin berikutnya diberikan saat ayamberumur 21 hari ( 3
minggu).
3.3.2Adaptasi HewanCoba
3.3.3Perlakuan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 4 perlakuan yangmasing- masingperlakuanterdiriatas10ulangan.Terlebihdahulukandangbateraidiberi label untuk pengamatan, kemudian dilakukan pengacakan pada setiapayam dengan cara diambil secara acak tiap ayam untuk ditempatkan dikandang. Perlakuandilaksanakansaatayamberumur21hari(3minggu)sampaiayam berumur 35 hari ( 5 minggu).
Masing-masing perlakuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. P0 = 100% pakan komersil + 0 % campuran ampas jamu dan ampasVCO (Kontrol)
b. P1 = 87,5 % pakan komersil + 12,5% campuran ampas jamu dan ampasVCO c. P2 = 75% pakan komersil + 25% campuran ampas jamu dan ampas VCO d. P3 = 50 % pakan komersil + 50% campuran ampas jamu dan ampasVCO
BahancampuranampasjamudanampasVCOmemilikiperbandingan1:1. Bahan campuran tersebut akan dijadikan satu kemudian digunakansebagai substitusi pakan komersil. Metode yang disusun untuk formulasiransum merupakan “metode coba-coba” (trial and error) (Retnani,2011).
3.3.4PengamatanPenelitian
Pengamatan penelitian dilakukan dengan penimbangan berat karkasdan lemak abdominal tiap objek penelitian (broiler) setelah eutanasidilakukan.
3.4VariabelPenelitian
Variabelbebas : campuran ampas jamu dan ampasVCO
Variabelterikat : adanya pengaruh berat karkas dan lemakabdominal Variabel kendali :jenis ayam, umur ayam, jenis pakan, jenis kelaminayam
3.5DeskripsiVariabel
3.5.1Persentase BeratKarkas
Persentase berat karkas diperoleh dengan cara melakukan penimbangan berat badan akhir ayam pada akhir penelitian denganmengambil sampel sebanyak satu ekor dari tiap kandang. Persentase beratkarkas didapatkan dari hasil perbandingan antara berat karkas dan berat badanakhir dinyatakan dalam persen ( Soeparno, 2005).
3.5.2Persentase Lemak Abdominal
3.6AnalisisData
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan empat perlakuan dan masing-masing mendapatkan sepuluh ulangan. Datayang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam atau ANOVA ( Analysisof
Variant ), apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan ujiBeda
Nyata Jujur (BNJ) (Kusriningrum, 2008) dengan menggunakan program SPSS21
Pengelompokan sesuai denganperlakuan
3.7Alur TahapanPenelitian
P0 100%pakan
komersil
P1 P2
12,5% 25%(AJ+AVCO)
(AJ+AVCO)+ +
87,5%pakan 75%pakan
komersil komersil
P3
50%(AJ+AVCO) +
50%pakan komersil
AnalisisData
Berat karkas dan lemakabdominal ditimbang
Perlakuan selama 2minggu Tahap adaptasi
1minggu
BAB 4 HASILPENELITIAN
4.1. Persentase BeratKarkas
Persentase berat karkas didapatkan dari hasil perbandingan antara beratkarkas dan berat badan akhir dinyatakan dalam persen. Rata-rata persentase beratkarkas yang didapat pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada table4.1.
4.1. Tabel rerata dan standar deviasi persentase berat karkas padaberbagai perlakuan(%).
Keterangan : Superskrip a dan b menunjukkan adanya perbedaan yang nyatapada perlakuan
BeratKarkas
40 BeratKarkas
30
20
10
0
P0 P1 P2 P3
Gambar 4.1. Diagram persentase berat karkas pada masing-masingperlakuan
4.2. Persentase LemakAbdominal
Persentase lemak abdominal didapatkan berdasarkan perbandinganantara berat lemak abdominal dan berat badan akhir yang dinyatakan denganpersen. Rata-rata persentase lemak abdominal yang didapat padamasing-masing perlakuan dapat dilihat pada table4.2.
Tabel 4.2. Tabel rerata dan standar deviasi persentase lemak abdominalbroiler pada berbagai perlakuan(%)
Setelah dilakukan analisis data menggunakan ANOVAmenunjukkan adanya pengaruh yang nyata (p<0,05) pada pemberian campuran ampas VCOdan ampas jamu sebagai substitusi pakan komersial terhadap penurunanlemak abdominal (lampiran 9). Hasil uji BNJ (Beda Nyata Jujur) menunjukkanadanya perbedaanyangnyata(p<0,05)antaraP0denganP1,P2danP3(lampiran10). Tidak adanya perbedaan yang nyata (p>0,05) didapatkan antara P2 dengan P1dan P3 (lampiran 10). Persentase lemak abdominal terendah diperoleh dari P3, halini menunjukkan bahwa P3 merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkanlemak abdominalbroiler.
LemakAbdominal
2.5
2
1.5
LemakAbdominal 1
0.5
0
P0 P1 P2 P3
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1Persentase BeratKarkas
Pemberian campuran ampas Virgin coconut oil dan ampasjamu menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase beratkarkas. Rerata persentase berat karkas broiler selama 5 minggu penelitian disajikandalam (tabel 4.1). Nilai persentase berat karkas berada pada kisaran 65,2405%(PO) hingga 80,3623%(P3).
tinggi kandungan protein dalam ransum maka semakin pesat pertumbuhanbroiler
yang ditunjukkan melalui pertumbuhan berat badan (Prihatini, 2001;Suprijatna dkk.,2005).
Ampas jamu yang digunakan mengandung antibakteri yangdapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesehatan ayam. Kondisitubuh yang sehat akan memberikan respon konsumsi pakan yang meningkat sehingga bobot badan ayam berkolerasi pada peningkatan persentasekarkas. Demikian juga kandungan zat aktif pada sari kunyit yaitu kurkumindan minyak atsiri yang dapat meningkatkan nafsu makan dan pada akhirnyaakan berdampak pada meningkatnya bobot badan sekaligus bobot karkas (Putridkk, 2014).
langsung berpengaruh terhadap konsumsi pakan dan absorbsi zat-zatmakanan yang akan dapat dimanifestasikan dalam bentuk produksi daging, dalam halini adalah bobotkarkas.
5.2Persentase LemakAbdominal
Hasil analisis varian menunjukkan campuran ampas virgin coconut oildan ampas jamu sebagai substitusi pakan komersial broiler memberikanpengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap persentase lemak abdominal broiler (lampiran9).PadapenelitianinipemberianampasVirgincoconutoildanampasjamudap at menurunkan lemak abdominal pada broiler. Menurut Bidura, dkk. (2007)faktor lain yang mempengaruhi kandungan lemak tubuh adalah komposisiransum. Energi yang digunakan tubuh umumnya berasal dari karbohidrat dancadangan lemak (Yuniarty,2011).
Kcal/kg).Ransum yang mengandung serat kasar yang tinggi mempunyaienergi yang rendah, sehingga energi yang dikonsumsi oleh ayam pedaging lebihbanyak digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal dan hanya sedikityang digunakan untuk pembentukan dan penimbunan lemak (Wahyu,2004).
Pakan yang diberi perlakuan campuran ampas VCO dan ampasjamu memilikilemakkasaryangtinggiyaitusebesar6,5%(P3)dibandingkandengan kontrol sebesar 5,7% (lampiran 4). Tingginya lemak kasar pada pakan yangdiberi perlakuan tersebut dapat diseimbangkan dengan serat kasar yang tinggi danenergi yang rendah pakan perlakuan. Sesuai dengan pernyataan Anggorodi (1985)yang berpendapat bahwa dengan meningkatnya serat kasar pada bahan makananmaka akanmengurangipencernaankarbohidrat,makaglikogenyangdisimpandalam hati dan otot akan berkurang, selanjutnya akan mengurangi penimbunanlemak dalam tubuh. Ma’ruf (2004) juga menyatakan bahwa serat dapatmempengaruhi absorbsi lemak karena mengikat asam lemak, kolestrol dan garamempedu sehingga dapat direabsorbsi dan diresirkulasi pada sistementerohepatik.
BAB 6 KESIMPULAN DANSARAN
6.1Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diperolehkesimpulan bahwa:
1. Pemberian campuran ampas jamu dan ampas Virgin Coconut Oilsebagai substitusi pakan komersial berpengaruh menaikkan berat karkas broiler. Rerata pertambahan berat karkas tertinggi pada perlakuan yangdiberi campuran ampas jamu dan ampas Virgin Coconut Oil yaitu 80.3623%(P3) dengan konsentrasi sebesar 50%.
2. Pemberian campuran ampas jamu dan ampas Virgin Coconut Oilsebagai substitusi pakan komersial dapat menurunkan lemak abdominal broiler.Rerata terendahlemakabdominalyaitu0.8820%(P3)dengankonsentrasisebesar 50% campuran ampas jamu dan ampas Virgin CoconutOil.
6.2Saran
DAFTARPUSTAKA
Abun, Aisyah dan Saefulhadjar.2006.Pemanfaatan Limbah Cair EkstraksiKitin dari Kulit Udang Produk Proses Kimiawi Dan Biologis SebagaiImbuhan Pakan dan Implikasinya terhadap Pertumbuhan Ayam Broiler. //http:pemanfaatan_limbah_cair_ekstraksi_kitin.pdf. [Tanggal Akses :26 Februari2011].
Agustina, L., M. Hatta dan S. Purwanti. 2010. Penggunaan Ramuan HerbalUntuk Meningkatkan Produktviitas Dan Kualitas Boiler.Uji AktivitasAntibakteri Ramuan Herbal Terhadap Masa Kadaluarsa.Seminar NasionalPerspektif Agribisnis Peternakan di Indonesia.Fakultas PeternakanUniversitas Jendral Soedirman, Purwokerto, 10 April 2010. Hal143.
Akhadiarto 2008. Pengaruh Pemberian Ransum yang Mengandung Tepung Kunyit (Curcuma Domestica, Val) Terhadap Pertambahan BeratBadan Domba Induk dan Berat Lahir Anak.//http33(4)2008p268- 273.pdf.[Tanggal Akses : 26Februari2011].
Amrullah, I.K.2004. Seri Beternak Mandiri : Nutrisi Ayam Broiler.LembagaSatu Gunungbudi.Bogor.
Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI-pressJakarta.
Apriani, R.2012.Uji Penghambatan Aktivitas α-Glukosidase danidentifikasi
Golongan Senyawa dari Fraksi yang Aktif Pada Ekstrak Kulit Batang
Cinnamomum burmanii (Ness & T. Ness)Blume.Skripsi.fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.UniversitasIndonesia.Depok. Arifin, Z. 2003. Pengaruh Pemberian Pellet Kunyit (Curcuma domesticaVal)
terhadap Penampilan Karkas dan Nisbah Daging Tulang KarkasAyam Pedaging. Skripsi.Fakultas Peternakan UniversitasDiponegoro. Semarang. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepartemenKesehatan
RI.1991.Inventaris Tanaman Obat Indonesia I.Jakarta : BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen KesehatanRI.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.2004.Tanaman Obat:Ketumbar
(Coriandrum sativum L.).Departemen KesehatanRI.Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2006. Pakan Ayam Ras Pedaging Masa Akhir
(Broiler Finisher). Standar Nasional Indonesia SNI01-3931-2006.
Bidura, I. G. N. G., D. P. M. A. Candrawati dan N. L.G. Sumardani.2007.Pengaruh Penggunaan Daun Katuk(Sauropus
terhadap Penampilan Ayam Broiler.Fakultas Peternakan.UniversitasUdayana.Denpasar.
Bradley, P.2006.British Herbal Compendium.Bournemouth : BritishHerbal Medicine Association.Hal :108.
Budiansyah, A. 2010.Performan Ayam Broiler yang Diberi Ransumyang Mengandung Bungkil Kelapa yang Difermentasi Ragi TapeSebagai Pengganti Sebagian Ransum Komersial.Jurnal IlmiahIlmu-Ilmu Peternakan Februari, 2010, Vol. XIII, No. 5 Februari2010.
Carandang, E. V.2005.Coconut Oil : Uses and Issues on its Healthand
Neutraceutical Benefits.
Juli
2007]
Catherine, U. and E. Seamon.2010.Natural Standard Herbal Pharmacotherapy: An Evidence-Based approach.Canada : Mesby.Hal:224.
Chattopadhyay, I., K. Biswas, U. Bandyopadhyay and R.K. Banerjee.2004.Trmeric and curcumin: Biological action andmedicinal applications.Current Sciens 87 :44-53.
Derrick.2005.Protein in Ca lf Feed.http:
winslowfeeds.co.nz/pdfs/feedingcalvesarticle.pdf.(2 Februari2005).
Djulardi, A.2004.Respon Ayam Broiler terhadap Penggantian SebagianJagung dengan Tepung Biji Alpukat dalam Ransum.Jurnal IlmiahIlmu-ilmu Peternakan 29(1):18-24.
Elyana, P.2009.Pengaruh Penambahan Ampas Kelapa HasilFermentasi
AspergillusoryzaedalamPakanKomersialTerhadapPertumbuhanIkan Nila
(Oreochromis Niloticus Linn.).Skripsi.Jurusan Biologi.Universitas Sebelas
Maret. Solo.Hal.16-18.
Estancia, K., Istroli dan Nurwantoro.2012.Pengaruh Pemberian EkstrakKunyit
(Curcuma domestica) terhadap Kadar Air, Protein, dan LemakDaging
Ayam Broiler.Fakultas Peternakan danPertanian.Universitas Diponegoro.Semarang.Anim.Agric.J.Vol 1(2):31-39.
Febriani, Y.2011.Kandungan Obat yang Terdapat Pada TumbuhanJahe
(Zingiberaceae).S1 Farmasi.Stikes Bhakti TunasHusada.Tasikmalaya.
Health Secret of Tumeric ( Kunyit).2011.PTGramedia.Jakarta.
Hidayati, E., N. Juli dan E. Marwani.2002.Isolasi Enterobacteriaceae Patogendari Makanan Berbumbu dan Tidak Berbumbu Kunyit (Curcuma longaL.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri yang Diisolasi.DepartemenBiologi FPMIPAITB.Bandung.
Jayanata, E. C. dan Harianto B. 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler.Agro Media.Jakarta.
Kailaku, S. I., I. Mulyawanti, K. T. Dewandari, dan A. N.Alamsyah.2006. Potensi Tepung Kelapa dari Ampas Industri PengolahanKelapa.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.Jakarta. Hal.669-678. Ketaren, P. P. 2010. Kebutuhan Gizi Ternak Unggas di Indonesia.Wartazoa20(4):
172 –180
Kharisma, R. A.2006.Pengaruh Penambahan Bahan Aktif EM4 dan kotoranAyam Pada Kompos Alang-alang (Imperata cylindrica) terhadapPertumbuhan Semai Gmelina arborea.Budidaya Hutan.Fakultas KehutananInstitut PertanianBogor.Bogor.
Kusriningrum.2008. Perancangan Percobaan.Cetakan ke-1.AirlanggaUniversity Press.Surabaya.
Ma’ruf, A. 2004.Peran Pengaturan Waktu dan Jumlah Pemberian Pakanterhadap Sekresi Growth Hormone (GH) dan Insulin-like Growth factor I(IGF-I) dalam Mempengaruhi Sintesis Lemak dan Protein Daging Ayam Pedaging. Disertasi. Program Pascasarjana UniversitasAirlangga. Surabaya.
Mide, M. Z. 2012. Penampilan Broileryang Mendapatkan Pakan Mengandung
Tepung Daun Katuk
danRimpangKunyit./ minar%20nasional%20unpad%202012.Pdf?Sequence=1. Diaksestanggal 07 Maret 2013.
Miskiyah, Ira, Mulyati, dan Winda Haliza.2006.Pemanfaatan AmpasKelapa Limbah Pengolahan Minyak Kelapa Murni menjadi Pakan. Seminar Nasional Teknologi Peternakan danVeteriner.Bogor.
Moh.Yamin.2008.Pemanfaatan Ampas Kelapadan Ampas KelapaFermentasi Dalam Ransum dalam Ransum terhadap Efisiensi Ransum danIncome Over Feed Cost Ayam Pedaging. J. Agroland 15 (2) : 135 –139.
Murtidjo, B.A. 2003. Pedoman Beternak AyamBroiler.Kanisius.Yoyakarta.
Nuraini, E.2012.Pemanfaatan Suplementasi Akar Alang-alang(Imperata
cylindrical) dalam Ransum pada AyamBroiler.Jurusan
Peternakan.Fakultas Pertanian UniversitasBengkulu.
Nurhayati. 2008. Pengaruh Tingkat Penggunaan Campuran Bungkil Inti Sawitdan Onggok yang Difermentasi dengan Aspergillus niger dalamPakan terhadap Berat dan Bagian-bagian Karkas Broiler.
Nursal, Wulandari S. dan Juwita W.S. 2006. Bioaktivitas Ekstrak Jahe(Zingiber
officinale Roxb.) Dalam Menghambat Pertumbuhan KoloniBakteri
Escherichiacoli dan Bacillus subtilis.Jurnal Biogenesis Vol. 2 (2) :64-66. Oktaviana, D., Zuprizal dan E. Suryanto. 2010. Pengaruh PenambahanAmpas
Virgin Coconut Oil Dalam Ransum Terhadap Performan DanProduksi Karkas Ayam Broiler.Buletin Peternakan Vol. 34(3):159-164.
Permatasari, J. 2009. Pemanfaatan Limbah Padat Industri Jamu SebagaiSubstrat Fementasi Pakan Ternak Ayam [Skripsi]. Fakultas Farmasi.Universitas Andalas.
Peternakan UNS . 2010. Gallus Domesticus (AyamPedaging)
oktober2014]
Poendjiadi, A. 2005. Dasar-dasar biokimia. UI Press.Jakarta.
Pratikno, H. 2010.Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Vahl)Terhadap Berat Badan Ayam Broiler (Gallus sp).Buletin Anatomi danFisiologi Vol. XVIII, No.2.
Pravitasari, Y., Lusita S., Yanuar dan Annas. 2010. Analisis KandunganSediaan Jamu Serbuk Sesak Napas (PT. Nyonya Meneer Semarang).Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Prihartini, I. M. Sobri.2001.Bahan Pakan dan FormulasiPakan.Fakultas Peternakan Perikanan.Universitas MuhammadiyahMalang.
Purwanti. 2008. Kajian Efektifitas Pemberian Kunyit, Bawang Putih dan Mineral Zink terhadap Performa, Kadar Lemak, Kolesterol danStatus Kesehatan Broiler. Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbang).2010.AmpasKelapa Bahan Baku Alternatif Pembuatan Biodiesel.Bogor.28 Juli 2010.1hal. Puspita, D. P. D.2010.Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO)pada
Konsentrasi yang berbeda terhadap Kadar Glukosa DarahAyam.
Putri, R. A., W. Busono dan E. Widodo.2014. Pengaruh Penambahan SariKunyit
(Curcuma domestica Val) terhadap Persentase Karkas, PersentaseLemak
Abdominal dan Kadar Kolestrol Daging ItikHibrida.Fakultas Peternakan.UniversitasBrawijaya.Malang.
Rasyaf, M.2008.Panduan Beternak Ayam Pedaging.PenebarSwadaya.Jakarta Resnawati, H.2004.Bobot Potongan Karkas dan Lemak Abdomen Ayam Ras
Pedaging yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Cacing Tanah.Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Retnani,Y.,L.HerawatidanS.Khusniati.2011.UjiSifatFisikRansumBroiler Starter Bentuk Crumble Berperekat Tepung Tapioka, Bentonitdan Onggok. JITP Vol. 1 No.2.
Risnajati, D.2012.Perbandingan Berat Akhir, Berat Karkas danPersentase. Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian UniversitasBandung Raya.Sains PeternakanVol.10 (1) :11-14.
Saeid, J. M. dan A. S. Al-Nasry. 2010. Effect of Dietary CorianderSeeds Supplementation on Growth Performance Carcass Trait andBlood Parameters of broiler Chickens. Int. J. Poult. Sci.9:867-870.
Santoso.2010.Pengaruh Suplementasi Ekstrak Daun Katuk Plus KunyitPada Pakan Berlemak Tinggi terhadap Kualitas Karkas Broiler.//http:/Pengaruh Suplementasi Ekstrak Tinggi terhadap Kualitas Karkas Broiler«jurnalurip santoso.htm//.[ Tanggal Akses : 26 Februari2011].
Santoso, M. S., S. Tana dan S. M. Mardiati. 2011. Efek PenambahanVirgin
Coconut Oil (VCO) terhadap Perkembangan Jengger dan BobotTestis
Ayam (Gallus sp.). Laboratorium Biologi Struktur dan FungsiHewan Jurusan Biologi.Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam UniversitasDiponegoro.Semarang.
Setyawati, I. 2009. Morfologi Fetus Mencit (Mus musculus L.) setelahPemberian Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness). JurnalBiologi 18 (2):41-44.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sudaryani, T. dan Hari Santoso.2002.Cetakan ke-5.Pembibitan Ayam Ras.PenebarSwadaya.Jakarta.
Sulastry, F.Uji Toksisitas Akut yang Diukur dengan Penentuan LD50Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica (L.)Urban) TerhadapMencit Balb/C.Laporan Akhir karya Tulis Ilmian.Fakultas KedokteranUniversitas Diponegoro.Semarang.
Suprijatna,E.,U.Atmomarsuno,danR.Kartasujana.2005.IlmuDasarTernak Unggas. Penebar Swadaya.Jakarta.
Sunbul,J.H.,H.A.Essa,K.A.FarahdanE.A.Hanan.2010.EffectofCoriander Seed
(Coriander sativum L.) as Diet Ingredient on BroilersPerformance Under
Hight Ambient Temperature. Int. J. Poult. Sci. 9:967-971.
Syamsiah, I. S. dan Tajudin. 2003.Khasiat dan Manfaat Bawang Putih.Agromedia Pustaka.Jakarta.
Trifena.2002.Analisis Uji InVitro dan In Vivo Ekstrak Kombinasi KulitManggis
(Garcinia mangostana L.) dan Pegagan (Centella asiatica L.)sebagai Krim
Antioksidan.Tesis.Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam UniversitasIndonesia.Depok.
Umam,A.B.C.2012.Hematologi,MalondealdehidaPlasmaDarah,danBerat Organ Limfoid Broiler yang Diberi ransum Mengandung BijiKetumbar
(Coriandrum sativum L.).Fakultas Peternakan Institut PertanianBogor.
Verly, Veronica. 2013. Laporan Kuliah Lapangan ke PT
AIRMANCU
Wahyu, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Waldroup, P. W., O. Edgar, Oviedo-Rondon & C. A. Fritts. 2003.Comparisonof Bio-Mos and Antibiotic Feeding Program in Broiler DietsContaining Copper Sulphate. Int. J. Poult. Sci., 2(1).
Widjaja, N. dan B. Hartono.2009.Pengaruh Alpinia galanga (Lengkuas)terhadap Aktivitas Proliferasi Sel dan Indeks Apoptosis PadaAdenokarsinoma Mamma Mencit C3H.Tesis.Patologi AnatomiUniversitas Diponegoro.Semarang.
Widodo, W.2010.Jurnal Bahan Pakan Unggas NonKonvensional. http://BAHAN_PAKAN_UNGGAS_NON_KONVENSIONAL.[1
September2014]
Yuharmen, Y., Y. Eryanti dan Nurbalatif.2002.Uji AktivitasAntimikrobia Minyak Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpiniagalanga).Jurnal Nature Indonesia 4 (2):178-183.
Yuniarty, D. 2011.Persentase Berat Karkas dan Berat Lemak AbdominalBroiler yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Katuk(Sauropus
androgynus), Tepung Rimpang Kunyit (Curcuma domestica)dan
Kombinasinya.Fakultas Peternakan UniversitasHassanudin.
Yunus, M. A. dan M. Z. Saade.2007. Analisis Usaha PeternakanAyam Broiler.Jurnal Agrisistem.Vol 3 No.1
Yusmaini, 2008. Pengaruh Suhu Panas dan Umur Pemotongan TerhadapBerat Relatif, Lemak Abdominal Kandungan Lemak Daging Paha dan Kolesterol Total Plasma Darah Ayam Broiler. //IMG.pdf//.[Tanggal Akses : 28 Maret 2011].
RINGKASAN
WahyuPutriFriskaLucyawati.PemanfaatanAmpasVirginCoconutOildan ampas
Jamu Sebagai Substitusi Pakan terhadap Persentase Berat Karkasdan Lemak Abdominal Broiler dibawah bimbingan Sri Mumpuni Sosiawati,drh., M.Kes. selaku pembimbing utama dan Bapak Dr. Mustofa Helmi Effendi,drh., DTAPH selaku pembimbingserta.
Ampas jamu dan ampas VCO adalah limbah industri yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk pakan ternak.Ampas jamu dan ampasVCO mempunyai nutrisi yang baik untuk campuran pakan ternak ayam pedaging,untuk itu perlu diolah agar campuran ampas tersebut dapat digunakan sebagaisubstitusi pakan dengan kualitastinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan berat beratkarkas dan penurunan lemak abdominal broiler akibat pengaruh pemberiancampuran ampas jamu dan ampas VCO pada pahankomersil.
memiliki perbandingan 1:1. Perlakuan diberikan pada saat ayam berumur 21hari sampai 35hari.
Perubahan yang diamati pada penelitian ini adalah pertambahanberat karkas dan penurunan lemak abdominal. Penelitian menggunakan rancanganacak lengkap ( RAL ) dan dianalisis menggunakan Anova (Analisis of Variant)atau (Uji F) apabila terdapat pengaruh yang nyata, analisis akan dilanjutkan denganUji Nyata Jujur (BNJ) 5%.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perngaruh yang nyata(p>0,05) terhadap berat karkas dan lemak abdominal broiler. Penggunaan ampasVCO (virgin coconut oil) dapat meningkatkan berat karkas broiler karenakandungan protein pada ampas VCO lebih tinggi daripada pakan komersial yaitu sekitar23%.Penurunan berat lemak abdominal pada broiler yang diberi campuran ampasjamu diduga karena adanya kandungan serat kasar yang tinggi.Fungsi serat kasarpada pencernaan ayam dapat meningkatkan ekskresi lemak dan kolestrolmelalui pembuangan pada feses. Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkanbahwa pemberian campuran ampas Virgin Coconut Oil dan ampas Jamukonsentrasi tinggi ( 50% ) sebagai substitusi pakan komersial broiler efektifmeningkatkan berat karkas serta menurunkan lemak abdominalbroiler.
Lampiran 1 : Analisis Proksimat Ampas Jamu dan AmpasVCO
Keterangan :
P1 : AmpasVirginCoconutOil
Lampiran 4 :Kandungan Nutrisi PakanPerlakuan
Hasil perhitungan kandungan gizi ampas jamu dan ampas VCOberdasarkan bahan kering(%)
BHN BK ABU PK LK SK BETN ME
AVCO 97.3174 4.7441 39.8013 11.4348 10.9518 30.38533293.515822 AJamu 71.6872 5.7738 8.0204 3.2140 19.8649 34.81401826.813761 JVCO 84.5023 5.2590 23.9109 7.3244 15.4084 32.59972560.164792
Hasil perhitungan kandungan nutrisi pakan perlakuan (AS FEED) broiler fase
Perlakuan
finisherdengan campuran ampas jamu dan ampas VCO(%)
BK ABU PK LK SK BETN ME
P0 90.0872 4.817 20.0381 5.7198 5.1245 54.3878 3092.41 P1 89.3891 4.8722 20.5222 5.9204 6.4100 51.66433025.879349 P2 88.6910 4.9275 21.0063 6.1210 7.6955 48.94082959.348698 P3 87.2948 5.0380 21.9745 6.5221 10.2664 43.49372826.287396
Hasil perhitungan kandungan gizi ransum perlakuan broiler fase finisher
Perlakuan
berdasarkan bahan kering(100%)
ABU PK LK SK BETN ME
Lampiran 5 : Data konsumsi pakan broiler (gram/ekor) selama duaminggu perlakuan
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 2182 2034 2478 2252
2 2207 2303 2383 2185
3 2464 2310 2409 2035
4 2297 2316 2341 2114
5 2235 2491 2365 2337
6 2454 2441 2318 2303
7 2374 2257 2269 2286
8 2422 2377 2331 1908
9 2294 2377 2374 2025
10 1913 2312 2467 2219
Total 22.842 23.218 23.735 21.664
Rata-rata 2284,2 2321,8 2373,5 2166,4
Lampiran 6 : Data berat badan awal broiler (gram/ekor) yang diukur padaawal minggu keempat (sebelum diberiperlakuan)
Ulangan Perlakuan
P0 P1 P2 P3
1 1021 1081 1104 1088
2 1139 1225 1244 1104
3 1045 1092 1266 995
4 903 1219 1089 1048
5 1006 1174 1193 1180
6 866 1186 1170 1216
7 1116 1080 1145 982
8 1016 1213 1057 960
9 1149 1211 1207 1175
10 1053 1087 1405 1231
Total 10414 11568 11880 10979
Lampiran 7 : Hasil penimbangan berat badan broiler pada akhirpenelitian (gram), berat karkas (gram) dan persentasekarkas
Perlakuan Ulangan BeratHidup BeratKarkas PersentaseKarkas (%)
Rata-rata 1664,8 1124,2 67,4326
P3 1 1564 1168 74,68
2 1615 1240 76,78
3 1548 1250 80,75
4 1529 1245 81,43
5 1546 1198 77,49
6 1552 1180 76,03
7 1485 1248 84,04
8 1308 1098 83,94
9 1386 1265 91,27
10 1675 1285 76,72
Jumlah 15208 12177 803,123
Lampiran 8.: Hasil penimbangan berat lemak abdominal broiler padaakhir penelitian (gram), berat hidup (gram), dan persentaselemak abdominal
P3 1 1564 19 1,21
2 1615 20 1,24
3 1548 16 1,03
4 1529 12 0,78
5 1546 15 0,97
6 1552 6 0,39
7 1485 10 0,67
8 1308 7 0,54
9 1386 11 0,79
10 1675 20 1,19
Jumlah 15208 136 8,82
Lampiran 9.Perhitungan statistik persentase karkas dan lemakabdominal broiler karkas WithinGroups 614.748 36 17.076
Total 1994.396 39 Deviation Interval forMean
Lower Upper Total 40 70.37085 7.151109 1.130690 68.08381 72.65789 P0 10 2.30890 .258225 .081658 2.12418 2.49362
Minimum Maximum
Lampiran 10. Perhitungan statistik persentase karkas dan lemakabdominal broiler dengan UjiBNJ
TukeyHSD Dependent Variable
MultipleComparisons
TukeyHSDa
Karkas
Perlakuan N Subsetforalpha= 0.05
a.Uses Harmonic Mean Sample Size= 10.000.
Sig. .469 1.000
Means for groups in homogeneoussubsets aredisplayed.
TukeyHSDa
Lemak
perlakuan N Subsetforalpha =0.05
1 2 3
Means for groups in homogeneous subsetsare displayed.
Lampiran 11.DokumentasiPenelitian
AmpasJamu AmpasVCO
PakanKomersil Jenis Pakan Komersil yangDigunakan
PembersihanKandang PemberianPerlakuan
VCO Komersi
Jamu
Campuran pakan komersil +ampas