• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 ) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005 )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

111 02 001

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIICAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

Dr. Mansur, M.Ag.

Posen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga NOTA PEMBIMBING

Lamp: eksemplar

Hal Naskah Skripsi Sdr. Rofiqoh N1M : 11102001

Kepada

Yth ketua

STAIN Salatiga di- Salatiga Assalamu 'alaikum vtr. wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Rofiqoh

NIM : 11102001

Jurusan/Program Studi: Tarbiyah/PAI

Judul . TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA

TERHADAP KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masvarakat Ponco! Desa Klero Tahun 2005).

Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut segera dimunaqosahkan. Demikian atas pehatiannya kami ucapkan banyak terimakasih

Wassalamu 'alaikum vtr. wh.

(3)

DEPARTEM EN A G A M A Rl

SEKO LAH T IN G G I A G A M A ISLA M NEGERI (S T A IN ) S A L A T IG A Jl. Stailion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 S o la tia 50721 Website : E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : ROFIQOH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 001 yang berjudul : "t i n g k a t p e n c h a s i l a n o r a n g t u a pe n g a r u h n y a t e r h a d a p

KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa

Kicro Tahun 2005". Telah diniunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Rabu, 12 Juli 2006 M yang bertepatan dengan tanggal 16 Jumadil Akhir 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Umu Tarbiyah.

12 Juli 2006 M Salatiga,

16 Jumai il Akhir 1427

NIP. 150 267 027

(4)

IIALAM AN PER SE M BA H A N

1. Bapak Slamet Nuromi dan Ibu Nadliroh (orang Tua)

2. Bapak La Ode Ondo (aim) dan Ibu Wa Ode Siti Sariru (aim). 3. Suamiku Ir. Bachrun Kaloesa, SE. MBA.

4. Anakku tercinta La Ode Muhammad Yusuf. 5. Kakakku Juyanah, Sumaryono, Zunlianah, Surono.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis punjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nyalah skripsi ini bisa felesai. salawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan pewaris risalahnya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari banyak pihak, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, mereka itu antara lain:

1. Drs. Badwan, M.Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agarna Islam Negeri STAIN Salatiga.

2. Drs. Miftahuddin, M. Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam PAI STAIN Salatiga.

3. DR. Mansur, M. Ag, Selaku dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan pangarahan.

4. Ir. Sutamo, selaku kepala desa klero, Kecamatan Tengaran yang telah membantu dal am pengumpula data-data.

5. Ir. Bachrun Kaloesa, SE, M. BA yang selalu memberi motivasi hidup saya dan dan mengoreksi tulisan skripsi ini.

6. Bapak, ibu, kakak dan adik yang telah memberikan spirit serta motivasi baik moril maupun meteriel serta do'a restunya.

(6)

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempuma, dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis dan kurangnya bahan bacaan yang berhubungan judul skripsi ini. Oleh karena ilu, kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan demi kesempumaan skripsi ini. Semoga skripsi dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan keilmuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca budiman.

8. Semua sahabatku angkatan 2002 yang telah memberikan semangat kepada

penulis.

Salatiga, 27 Mei 2006 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

DEKLARASI... ii

HALAMAN PEMBIMBING...iii

IIALAMAN PENGESAIIAN...v

MOTTO... v> PERSEMBAHAN... vi ^

KATA PENGANTAR... vii ^

DAFTAR ISI... viii

-BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Penjclasan Istilah...3

C. Pokok Masalah... 5

D. Tujuan penelitiari...5

E. Hipotesis...6

F. Metodologi Penelitian...6

G. Sistematika Penulisan... 10

BAB II LAND AS AN TEORI... 11

A. Penghasilan Orang Tua...11

1. Pengertian...11

2. Faktor yang mempengarui tingkat penghasilan orang tua...13

(8)

B. Komitmen Menyekolahkan Anak...22

1. Pengertian... 22

2. Faktor yang melatar belakangi orang tua menyekolahkan anak...25

3. Komitmen menyekolahkan anak sebagai tanggung jawab orang tua... 29

C. Hubungan Tingkat Pengasilan Orang tua dengan Komitmen menyekolahkan Anak...35

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN... 23

A. Gambaran Umum Lokosi Penelitian...38

B. Data Keadaan Responden...41

1. Data Tingkat Penghasilan Orang Tua...41

2. Data Komitmen Menyekolahkan Anak...45

BAB IV AN ALISA DATA... 49

A. AnalisaAwal...50

B. Analisa Kedua... 51

C. Analisa Ketiga... 52

D. Tes Signifikansi... 57

E. Mencari Koefisien kontigensi...57

BAB V PEN JTU P... 60

A. Kesimpulan... 60

B. Saran... 61

C. Penutup... 62

(9)

BAB I PENDAIWLIIAN A. I .atar Belakang Masalah

Kehidupan umat Islam sebagai mayoritas penduduk Indonesia khususnya dan manusia Indonesia pada umumnya harus dipersiapkan melalui pendidikan 1 Tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak akan berbeda dengan generasi manusia masa lampau bahkan mungkin saja m u la h lebih rendah

atau lebih jelek kualitasnya.2 * Oleh karena itu menurut John Dewey, pendidikan diartikan sebagai so c ia l c o n tin u ity o f life . Ada juga yang mengartikan bahwa

pendidikan adalah it m ore n a rro w ly a s tra n sm issio n fr o m so m e p erso n s to o th ers o f th e sk ills, the a rts a n d th e sc ie n c e s/ Pada umumnya sistem pendidikan

nasional dewasa ini dihadapkan berbagai tantangan, baik tantangan internal (nasional) dan tantangan ekstemal (giobalisasi).4 *

Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, dalam menentukan langkah ke mana ia tuju, termasuk dalam melanjutkan studi atau melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya banyak bergantung kepada anda bapaknya atau orang tuanya. Anak beium dapat mandiri dalam banyak hal terutama dalam memilih studi lanjut atau sekolah yang akan dipilih, karena semua itu membutuhkan biaya atau keuangan.1 Oleh karena itu orang tua harus bertanggung jawab mendidik dan

1 Azwar Anas, “Peran Tenaga Akademik dalam Pengembangan PTIS, dalam Azwar Anas (ed ), Kompetensi Perguntan Jinggi Islam Swasta dalam Pemhangunan Jangku Panjang Id hap Kedtta, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993, him. xiii.

"Mansur, Dtskursus Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2001, I. 'Kingsley Price, Educational and Philosophical Thought. Allyn And Bacon, USA, 1965, him. 109. Adapun Kant mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction. Lihat

/bid. him 377.

'Mastuhu, Menata (Hang Pennkiran Sistem Pendidikan Nasional dalam A bad 21, Safiria Insania Press, Yogyakarta, 2003, him 31

(10)

memperhatikan pendidikan anaknya, termasuk mempunyai komitmen dalam menyekolahkan anak. Orang tua bertanggung jawab terhadap anak ketika akal pikiran anak belum sempuma untuk memelihara fitrahnya sampai anak mampu menemukan dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.6

Demikian juga komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero sangat erat kaitannya dengan penghasilan yang mereka peroleh, bahkan dapat dikatakan penghasilan orang tua tnerupakan pendukung utama terhadap komitmen mereka dalam menyekolahkan anak. Penghasilan orang tua adalah sangat potensial sebab pendidikan anak di sekolah akan membutuhkan biaya tidak sedikit, sehingga hal itu merupakan sesuatu yang dijadikan pertimbangan bagi mereka. Apabila orang tua tidak memberikan bimbingan termasuk tidak mempunyai komitmen menyekolahkan anaknya, berarti anak akan kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan. Jadi orang tua sangat berpengaruh terhadap anak dalam kesempatan memperoleh pendidikan di sekolah. Dengan demikian komitmen menyekolahkan anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi atau penghasilan dari orang tua. Oleh karena itu, penghasilan orang tua dapat dijadikan sebagai kerangka dasar tetjadinya komitmen menyekolahkan anak.

Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk meneliti masyarakat Poncol desa Klero mengenai penghasilan orang tua pengaruhnya terhadap komitmen menyekolahkan anak. Dengan demikian kami mengadakan

(11)

penelitian dengan judul: TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KOMI 1 MEN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus Pada Masyarakat Poncol Desa Klero Tahun 2005).

B. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka judul tersebut penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Penghasilan Orang Tua

Penghasilan berasal dari kata dasar "hasil" mendapat awalan pc dan akhiran an, mempunyai persamaan dengan production, result, income, yang mempunyai makna hasil atau pendapatan.7 Penghasilan orang tua yang dimaksud dalain penelitian ini adalah penghasilan atau pendapatan orang tua berkaitan dengan ekonomi diukur dengan pemasukan uang setiap bulannya. Penghasilan orang tua dalam penelitian ini pengukurannya akan dikategorikan sebagai

-kategori A: Tinggi, yakni Rp. 1.200.000,- ke atas setiap bulan.

-Kategori B: Sedang, yakni Rp.900.000,- sampai Rp. 1.200.000,- setiap bulan. -Kategori C: Rendah, yakni kurang dari Rp.600.000,- sampai Rp.900.000,-

setiap bulan.

’awancara dengan Kepala Desa Poncol desa Klero pada hari Jum’at, tanggal 8 April John M Echols dan Hasan Shadily, Kanins Indonesia htggris, Gramedia, Jakarta, 1098,

him. 2

(12)

2. Komitmen Menyekolahkan Anak

Komitmen berasal dari bahasa Inggris com m itm entC om m itm ent mempunyai arti janji, memenuhi janji, tanggung jawab.9 10 Komitmen menyekolahkan anak berarti mempunyai rasa tanggung jawab terhadap anak yang berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan sekolah anak. Dalam penditian ini peneliti akan menelaah komitmen menyekolahkan anak dilihat dari seberapa jauh orang tua dalam berusaha untuk memenuhi tanggung jawab dalam menyekolahkan anaknya. Termasuk mulai dalam mencari informasi tentang sekolah yang akan dimasuki, memperhatikan sekolah anaknya, memberi uang untuk biaya sekolah, dan lain-lain.

Adapun indikator komitmen menyekolahkan anak dapat dirinci antara lain: a. Menyuruh anak untuk mendaftar sekolah.

b. Memberi uang untuk membayar SPP.

c. Memberi uang untuk membeli buku pelajaran. d Menegur anak yang tidak sekolah.

e. Mengijinkan ke sekolah jika anaknya tidak bisa masuk sekolah.

t'. Mendorong atau membantu anak untuk belajar

g. Menghadiri rapat jika ada undangan dari sekolah. h. Mendorong anak untuk mentaati tata tertib sekolah. i. Memperhatikan nilai raport anak.

j. Memperhatikan kebutuhan sekolah anak.

9Jbid, him. 304.

H,John M. Echols dan Hasan Shadily, Kanins Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1996, him. 130.

(13)

C. Pokok M asalah

Adapun yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat penghasilan orang tua pada masyarakat Poncol dcsa Klero tahun 2005 ?

2. Bagaimanakah tingkat komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005 ?

3. Adakah pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005 ?

I). Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

2. Untuk mengetahui tingkat komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak pack, masyarakat Poncol desa Klero tahun 2005.

E. Hipotcsis

Peneliti punya asumsi bahvva baik dan t.dakuya komitmcn menyekolahkan anak pada masyarakat sangat dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang tuanya. Oleh karena itu penulis menga^ukan hipotesis penelitian yaitu: "Ada pengaruh positif antara tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan

(14)

anak rnasvarakat Poncol dcsa Klero tahun 2005". Hipotcsis adalah jawaban yang sit'atnya semcntara,11 dengan demikian masth hunts diuji kebertarannya dengan pembuktian empiris mdalui pcnelinan.

F. Metodalogi PenelitLan

Metodologi pcnclitian adalah sangat pcnting untuk sampai pada tujuan yang diharapkan. Metodologi merupakan suatu cara yang dapat menentukan dan memilih metode yang hendak dipctkai sebagai alat untuk memperoleh data yang bcnar-bcnar valid.

1 Populasi

Populasi adaJah keseluruban individu yang diselidiki. Menurut Sutrisno Uadi, populasi adalah kescluruhan individu untuk siapa kenyalaan-kenyataan yang diperoleh dari sampei itu hendak digeneralisasikan.1* M. Nazir mengaiakan “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta cin-ciri yang telah ditentukan” b Adapun populasi dalam penehtian ini adalah seluruh rnasvarakat Poncol desa Klero yang berjumlah 300 orang.

2 Sampei

Sampei adalah bagian dan individu yang hendak ditclui.14 Jadi sampei adalah scbagian vangdiambil dari kescluruhan obyek, diangkat mcwakili terlutdap

Winarno Surahmat, Dasar iJaii U'kntkAVm'<i/v/;, l aisno. Uaiuiunu. IQ75. him 37. ’'Sutrisno Hadi, Mctodotogt !<c.\\trc/i Jtlui /, I'ak I’sikoloet t:\iM Yogyakana. l‘>,H him. 7.!

"M. Nazir, MchtJolo^iI'em-lilimi, Ghalia Indonesia. Jakarta, him. .525.

(15)

populasi.13 Mengenai besamya sampel dalam populasi tidaklah terdapat ketentuan pasti, berapa yang harus diambil. Meskipun demikian, Suharsimi Arikunto memberi pendapat bahwa apabila subjeknya lebih besar dari 100, maka diambil sampel antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.* 16 Sampel yang akan diambil penulis adalah 10 % dari jumlah populasi yakni 30 kepala keluarga dari jumlah sekitar 300 kepala keluarga.

3. Teknik Pengumpulan Data

Secara umum ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian antara lain angket, wawancara, pengamatan, atau observasi, dokumentasi, dan lain-lain. Sehubungan dengan penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah angket, interview dan dokumentasi.

a. Angket

Yang dimaksud metode angket adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal lainnya.17 Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua dan komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero, dengan jalan diberi pertanyaan tertulis sehingga responden tinggal mengisi di tempat yang telah disediakan.

''Muhammad Ali, Penelitian Prosedur dan Teknologi, Angkasa, Bandung, 1982, him. 54. l6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka, Jakarta, 1991, him. 107.

(16)

b. Interview

Interview sering disebut dengan wawancara atau questioner lisan, adalah sebuah dialog yang digunakan orang atau pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancarai.lx Metode ini penulis gunakan sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data tentang tingkat penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelidiki masalah dengan mendasarkan pada keterangan-keterangan dan dokumen. Jadi metode dokumentasi adalah untuk mengetahui data mengenai hal- hal yang berupa catatan, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian dan sebagainya.19 Metode ini penulis gunakan untuk mencatat gambaran tentang kondisi desa, jumlah penduduk, letak geografis, dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan sampel yang diteliti.

4Teknik Analisis Data.

Teknik yang penulis gunakan disesuaikan dengan tujuan yang diteliti maupun sifat data yang digunakan sebagai berikut:

a.Untuk mencapai tujuan yang pertama dan keduu data penelitian, penulis menganalisis dengan perhitungan prosentase sehingga dapat diketahui tingkat penghasilan orang tua dan tingkat komitmen menyekolahkan anak, dengan rumus:

"ibid., him 126 '7hid, him. 131

(17)

P = F X 100% N

Ketcrangan:

P Proporsi individu dalam golongan atau Prosentase. F = Frekwensi.

N = Jumlah subyek.

b. Untuk mengetahui kadar hubungan antara pcnghasilan orang tua dengan komitmen menyekolahkan anak, maka penulis menggunakan rumus Chi Kuadrat, rumusnya adalah:

2 2

X - ( fo - fh ) Hi

Ketcrangan:

2

X = Chi Kuadrat

Fo Frekwensi yang diperoleh. fh = Frekwensi yang diharapkan.

c. Dari hasil tersebut dikembangkan dengan rumus Koetlesien Kontingensi: 2

KK X

2 + N X

Ketcrangan:

KK - Koeflsien Kontigensi 2

(18)

G. Sistem atika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini akan disusun dengan sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini meliputi latar belakang masalah, penjelasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEOR1

Pada bab ini diuraikan tentang penghasilan orang tua, yang meliputi pentingnya penghasilan orang tua, dan faktor yang mempengaruhi penghasilan orang tua. Setelah itu diuraikan komitmen menyekolahkan anak, terdiri atas pengertian, faktor yang mempengaruhi komitmen orang tua menyekolahkan anak Di samping itu dibahas juga pengaruh penghasilan orang tua terhadap komitmen menyekolahkan anak

BAB III : LAPORANHASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian yang akan mengupas tentang gambaran umum dusun Poncol, letak geogralls, serta penyajian data.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini terdiri atas pengolahan data yang telah diperoleh, dan meliputi analisis pertama dan analisis lanjutan.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan, saran, dan kata penutup.

(19)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penghasilan OrangTua 1. Pengertian

Penghasilan berasal dari kata dasar “hasi!” mendapat awalan “pe“ dan akhiran “an”, mempunyai persamaan dengan production, result, income, yang mempunyai makna hasil atau pendapatan.' Penghasilan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adaiah penghasilan atau pendapatan orang tua berkaitan dengan ekonomi diukur dengan pemasukan uang setiap bulannya. Dengan kata lain pendapatan yang masuk dalam keluarga setiap bulannya.

Penghasilan orang tua merupakan suatu kondisi perjalanan perekonomian dalam sebuah keluarga yang berkaitan secara langsung dengan segala aktifitas yang ada dalam sebuah keluarga. Penghasilan orang tua dalam sebuah keluarga biasanya mengalami ketidakstabilan, ada kalanya beijalan dengan baik sehingga kehidupan sebuah rumah tangga beijalan dengan baik pula dan adakalanya juga mengalami kelemahan sehingga penghasilan orang tua dalam sebuah rumah tangga juga lemah, dengan demikian berarti proses kehidupan rumah tangga mengalami ketidakstabilan pula dalam memenuhi kebutuhan, sudah barang tentu kehidupan rumah tangga terganggu termasuk juga dalam pemenuhan kebutuhan sekolah anak-anaknya.

(20)

Hal ini jika dikaitkan dengan komitmen orang tua menyekolahkan anaknya, maka tingkat penghasilan orang tua tersebut memiliki makna yang amat besar Karena pada dasamya komitmen menyekolahkan berkaitan dengan biaya yang nanti akan dikeluarkan oleh orang tua setiap bulannya. Komitmen menyekolahkan anak dalam sebuah keluarga tidak bisa dipisahkan dengan sejauhmana kemampuan orang tua tersebut dalam tingkat penghasilan orang tua terutama bidang kebutuhan sekolah yang banyak memerlukan dana. Walaupun komitmen menyekolahkan anak berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan setiap orang tua, namun perlu disyukuri adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau kompensasi BBM yang dialokasikan pada subsidi pendidikan. Dengan program BOS, maka SPP dan BPS tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah

pertama digratiskan. _

Dengan kondisi demikian bisa meringankan pengeluaran orang tua untuk memenuhi kebutuhan sekolah anaknya yang duduk di tingkat sekolah dasar maupun di tingkat pertama. Berarti orang tua tinggal memenuhi kebutuhan yang lainnya, misalnya buku, uang saku dan lainnya. Walaupun demikian orang tua tetap dituntut memenuhi kebutuhan sekolah anaknya masih dalam tingkat yang berat, karena berbagai faktor yang mempengaruhi tingginya harga nilai mata uang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehan-harinya.

(21)

memenuhi, menghasilkan dan membagi-bagikan.2 Oleh karena itu sebagai orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap penghasilannya untuk mengatumya dalam bidang keuangan agar tercukupi kebutuhan hidup dalam keluarga untuk mcncan penghasilan kemudian membagi-bagikan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik unsur material maupun non material.

2. Faktor yang mempengaruhi tingkat penghasilan orang tua

Tingkat penghasilan orang tua dalam sebuah keluarga adalah merupakan faktor yang utama dan sangat dominan untuk melancarkan segala aktifitas dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Penghasilan orang tua tidak selamanya baik dan tercukupi, bisa dalam saat tertentu mengalami kekurangan dan juga kelebihan, maka sebagai tanggung jawab orang tua hendaknya melakukan adanya managemen yang baik agar kebutuhan hidup dalam keluarga tercukupi.

Berdirinya suatu keluarga karena adanya hubungan dengan masyarakat luas, sehingga tingkat penghasilan orang tua dalam keluarga dipengaruhi oleh tiga faktor antara lain:

a. Lingkungan dan potensi alam

Penghasilan orang tua dalam keluarga akan dipengaruhi beberapa faktor, dalam hal ini adalah salah satu faktomva adalah kondisi lingkungan potensi alam yang ditempati. Sehingga faktor tersebut akan berpengaruh terhadap baik tidaknya penghasilan keluarga masyarakat tersebut.

(22)

Apapun kondisi lingkungan yang ada manusia tetap memanfaatkannya, karena manusia mempunyai kelebihan akal sehingga manusia mempunyai kemampuan memperoleh tanda-tanda dan kesadaran dan pemahamannya sebagaimana juga mempunyai kemampuan menyebutkan tanda-tanda dengan menggunakan simbol-simbol yang ada dalam alam ini.3

Jika masyarakat yang berada atau tinggal di daerah tandus atau gersang sebagai petani bisa menghasilkan dengan bergantung pada hujan yang turun dari langit, maka penghasilannya tidak akan sebaik masyarakat yang tinggal di lingkungan alam dengan potensi alamnya yang mudah untuk ditanami apa saja, karena mudahnya mata air yang berguna untuk menumbuhkan berbagai macam tanaman sehingga membaiknya tingkat penghasilannya.

Sebagaimana juga kondisi alam pesisir atau lingkungan pantai yang pada umumnya penghasilan masyarakat sekitar membaik, karena penghasilan berasal dari menangkap ikan yang tak pemah berhenti akan meningkatkan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

b.Semangat kerja.

Semangat keija atau disebut etos keija adalah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penghasilan orang tua dalam keluarga. Etos keija menjadi penting karena mempunyai hubungan kausalitas dengan aktivitas bekerja. Jika dalam suatu masyarakat atau lingkungan yang malas bekerja, tidak agresif atau tidak rajin, maka banyak kemungkinan penghasilan keluarga tersebut akan

(23)

mengalami kekurangan ataupun mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan hidup bahkan kebutuhan anak sekolah terbengkelai juga.

Sebaliknya jika iingkungan masyarakat dalam sebuah keluarga mempunyai etos keija yang tinggi maka tidak menutup kemungkinan penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Islam juga memandang bahwa semangat bekeija merupakan tugas mulia yang membavva seseorang pada posisi terhormat, bemilai, baik dihadapan Allah maupun manusia lain. Dengan bekeija orang mampu menghidupi diri sendiri, keluarga, dan kepentingan masyarakat umum, dengan demikian hidup menjadi tentram dan damai. Allah juga menilai orang yang bekerja itu lebih baik atau mulia daripada orang yang bersimpuh di masjid untuk berdo’a hingga habis waktunya tanpa bekeija.

Orang yang pasif, bermalas-malasan secara tidak sadar, mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, dan lebih jauh lagi mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Semangat untuk bekerja mempunyai mlai sama dengan jihad fisabilillah. Bahwa pada dasamya bekerja berorientasi pada vvavvasan yang lebih luas tidak sekedar mencapai kesuksesan hidup didunia, tetapi bekerja yang dtlakukan mempunyai orientasi ke masa depan yang lebih jauh yakni kesuksesan hidup di akherat. Dengan demikian kondisi manusia yang pluralistik kehidupan yang kalau tidak terkendali juga akan melahirkan kehidupan yang tanpa pegangan dan cenderung kacau balau atau tanpa kepastian arah kehidupan yang jelas.4 Semangat bekerja selain sebagai aktivitas jasmani dan ruhani yang

(24)

bemilai ibadah, bekerja juga merupakan wahana aktualisasi diri, artinya ia menemukan wadah untuk mengekspresikan potensi, kecenderungan, kesenangannya, juga sebagai salah satu faktor yang membantu kenikmatan bekerja yakni memberi kesempatan pada individu untuk mendayagunakan kemampuan dan pengalamannya. Etos keija yang tinggi dan berusaha secara optimal adalah merupakan anjuran ajaran Islam, sebagaimana dalam surat al- Jumu’ah ayat 10.

Artinya: Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”.

Dengan penjelasan ayat tersebut adanya anjuran bagi umat Islam untuk bekerja keras dan adanya penyeimbangan antara dunia dan akherat, yakni meningkatkan semangat keija dan ajaran Islam melarang keras bagi umatnya kalau hanya berdoa saja tanpa diimbangi dengan bekeija sebagai manifestasi dan doa dan permintaan kepada Allah SWT.

c. Pemahaman terhadap ajaran agama Islam

(25)

meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan inanusia baik akida! , akhlak maupun syariah.

Secara umum, tugas kekhalifahan rnanusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan kesejahte'aan dalam keh.dupan. Oloh karcna itu pelaksanaan Islam sebagai way o f life secara konsisten calam semua kegiatan kehidupan akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik dan sebaliknya menolak aturan itu atau saina sekali tidak muniliki kengman inengaplikasikannya dalam kehidupan akan melahirkan kekacauan dalam kehidupan sekarang vakni kehidupan yang sempi., kecelakaan di akhirat nanti. Pemahaman ajaran agama Islam yang dalam hal ini adalah berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan pada nilai-nilai atau mengenai perintah dan anjuran uniuk mencari harta secaia maksinial.

(26)

Nabi dan sahabat bekeija sesuai dengan kemampuan dan peluang yang ada Oleh karena itu kita juga diberi hak untuk memilih pekeijaan sesuai dengan kemampuan dan peluang. Jadi apapun peluang keija yang ada, asalkan halal kita masuki, jangan menunggu panggilan atau ada lowongan keija yang bergengsi. sementara \vaktu untuk menunggu dibiarkan tan pa ada nilai produktivitas. Padahal dalam pandangan Islam orang tersebut termasuk golongan orang yang merugi.

Selain pemahaman akan pentingnya berusaha dalam ajaran agama juga dtanjurkan untuk sama-sama membagi rasa bahagia dan duka, dalam arti bahvva bagi umat Islam dianjurkan untuk saling tolong-menolong antara satu dengan yang lainnya dan atas dasar sama derajat sebagai hamba Allah.5 Jika satu keluarga memiliki kelebihan dari penghasilannya maka dianjurkan untuk melaksanakan sadakoh terhadap orang lain.

Ketidakpedulian keluarga kaya akan menimbulkan kemiskinan atau lemahnya ekonomi. Karena keluarga yang kaya atau keluarga yang mengalami kelebihan tidak menghiraukan atau tidak membantu mereka yang mengalami kekurangan. Pemerataan kekayaan yang tidak sejalan secara baik maka akan mengakibatkan harta kekayaan hanya bertumpuk pada sekelompok tertentu sehingga petjalanan ekonomi tidak seimbang dan terjadilah kemiskinan yang akan menghambat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

(27)

Islam menganggap umat manusia sebagai suatu keluarga, karena semua anggota keluarga ini mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah, hukum Allah tidak membedakan yang kaya dan yang miskin, demikian juga tidak membedakan yang hitam dan yang putih. Secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain adalah ketakwaan, ketulusan hati, kemampuan, dan pelayanannya pada kemanusiaan.

Konsep persaudaraan dan perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan di hadapan hukum harus diimbangi oleh keadilan ekonomi. Tanpa pengimbangan tersebut, keadilan sosial kehilangan makna. Dengan keadilan ekonomi, setiap individu yang tergolong miskin akan mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

3. Penghasilan orang tua dan ihvestasi

Pilar terpenting dalam keyakinan seorang muslim adalah kepercayaan bahwa manusia diciptakan oleh Allah. Ia tidak tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah. Ini merupakan dasar bagi piagam kebebasan Islam dari segala bentuk perbudakan. Menyangkut hal ini al-Qur’an tegas menyatakan bahwa tujuan utama dari misi Nabi Muhammad adalah melepaskan manusia dari beban dan rantai yang membelenggu.

(28)

penghasilan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnva hendaknya tetap sesuai dengan ajaran Islam. Karena penghasilan berapapun bagi seseorang masih ada yang merasa kurang, tetapi sebagai orang tua hendaknya beronentasi pada investasi. Dalam hal ini orang hidup mempunvai tujuan baik dunia maupun akherat, oleh karena itu hendaknya setiap orang tua berlomba-lomba untuk meningkatkan investasi baik berupa materi maupun non maten. Karena pada dasmya investasi yang berguna untuk masa depan anak yang perlu dimiliki adalah menempuh pendidikan yang tinggi. Karena pada dasamya investasi yang paling berharga yaitu pendidikan.

Pendidikan pada dasamya merupakan aset pembangunan, melahirkan manusia yang berkualiias, yang secara otomatis akan berkaitan dengan proses kehidupan yang akan datang. Adanya kemiskinan atau kemelaratan sosial berasal dari faktor kebodohan. Dan kunci utama untuk melepaskan belenggu kebodohan adalah pendidikan. Jadi tan pa proses pendidikan yang wajar manusia tidak akan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Yang dapat menghasilkan karya, karsa dan cipta yang berguna untuk mempertahankan hidup dan membangun masyardkat dan bangsanya.

(29)

ditinjau dan sudut ekonomi pendidikan, pendidikan menghasilkan modal berupa sumber daya manusia. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakm besar pula investasi yang ditanamkan dalam bentuk modal manusia (human investment). Walaupun bukan berarti hubungan akibat, tetapi secara tidak langsung human investment ditentukan juga oleh jenis dan tingkat pendidikan vang ditempuh.

Pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor manusia dalam kedudukannya sebagai modal. Hal ini karena mereka bisa menjadi subyek produksi dalam menambah kekayaan. Dengan hadimya manusia yang berkualitas, bersumber daya investasi fisik menjadi optimal dalam pemanfaatnnya. Dengan modal manusia yang berpendidikan, proses produksi meningkat atau penghasilan keluarga semakin meningkat. Peningkatan produksi akan berakses pada kebutuhan tenaga keija lainnya. Jadi dalam konteks ini pendidikan sebagai faktor determinan dalam meningkatkan penghasilan atau pembangunan ekonomi.

Di lembaga pendidikanlah yang mampu mengantarkan manusia untuk mengarungi gelombang kehidupan yang lebih ganas bila dibandingkan kehidupan sekarang ini. Pada dasamya pendidikan adalah merupakan salah satu hak kemanusiaan dan pelajaran dasar yang merupakan keharusan bahkan bersifat mendesak.

(30)

Dengan demikian setiap anak berhak mendapatkan pengajaran dan ilmu pengetahuan dalam batas minimal. Mengembangkan dan memajukan bangsa dapat dilakukan dengan berbagai sarana, namun sarana paling penting dan efektif adalah menjalankan program pendidikan dan pembelajaran.

Jika sebagai orang tua tidak mampu mendidik sendiri, maka orang tua menyerahkan ke lembaga formal yaitu sekolah yang dapat melakukan proses belajar mengajar. Di lembaga pendidikan itulah yang akan mampu mengantarkan anak menjadi manusia-manusia yang handal. Oleh karena itu anak-anak usia sekolah hendaknya tetap mencari ilmu atau belajar di bangku sekolah. Sebab anak merupakan kekuatan dan modal yang amat berharga bagi pemerintah. Sejarah modem menunjukkan kepada kita bahvva perkembangan dan kemajuan material dan spiritual setiap bangsa sejalan dengan perkembangan dan kemajuan dibidang

pendidikan dan pengajaran.

B. Komitmen Menyekolahkan Anak 1. Pengertiaa

Komitmen berasal dari bahasa Inggris commitment!' Commitment mempunyai arti janji, tanggung javvab.7 Komitmen menyekolahkan anak berarti mempunyai rasa tanggung jawab terhadap anak yang berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan sekolah anak. Anak didik yang ada di bangku sekolah dasar adalah anak didik yang telah melewati masa kanak-kanak dan telah masuk

'Ibid, him. 304.

John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta 1996 him 130.

(31)

ke masa remaja dengan segala ciri dan masalahnya * Orang tua dapat menyadari akan kewajiban dan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak vang dilahirkan. Kewajiban dan tanggung jawab orang tua selain merawat, mendidik dan membenkan nafkah yang halal dan baik. juga hendaknya punva perhatian kaitannya dengan pendidikan anak-anaknya. Sebagai alat untuk mengarungi kehidupan kelak ia dewasa. Secara nalunah manusia memiliki rasa tanggung jawab untuk meneruskan dan memelihara serta menyelamatkan ketumnannya, agar dapat hidup secara manusiawi, berbeda dan makhluk-makhluk lainnya di muka bumi im.8 9 Di simiah pentingnya komitmen orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Salah satu permasalahan pendidikan Islam khususnya yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Untuk itu agar pendidikan Islam dapat survival dan mampu berkembang secara optimal, haruslah mampu menciptakan keunggulan kompetitif sehingga dapat memenangkan persaingan hidup di era globalisasi.10 Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia baik individu maupun masyarakat merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindan, terlebih-Iebih bagi bangsa Indonesia yang akan memasuki era perdagangan bebas {free trade). Padahal dalam waktu yang sama bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu kondisi yang semakin berkembangnya struktur ekonomi mdustri, teijadmya transisi

8Zakiyah Darajat, Pendidkan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Ruharna, Bandung, 1994, him 87.

(32)

kependudukan, dan struktur tenaga kerja makin terdidik yang memerlukan penyaluran keija yang relevan

Banyak faktor yang ikut serta menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM), di antara strategi yang paling efektif dalam menentukan kualitas tersebut adalah meialui pendidikan atau sekolah. Maju mundumya suatu masyarakat atau bangsa sangat ditentukan bagaimana pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat atau bangsa itu. Jadi maju mundumya suatu masyarakat atau bangsa bergantung pada sebagian besar pendidikan yang berlaku di kalangan mereka." Dengan demikian peningkatan masyarakat atau bangsa dapat diwujudkan dengan meialui peningkatan pendidikannya, hal ini berlaku juga bagi bangsa Indonesia yang

** '

mayoritas penduduknya beragama Islam.1' Tepat dikatakan oleh Ghulam Nabi Saqtb: E d u c a tio n m a y b e u se d to h e lp m o d ern ize a so ciety, edu ca tio n , th e re fo re is c e rta in ly th e k e y to th e m o d ern iza tio n o f M u slim s o c ie te s .1' Dengan demikian

tepat juga dikatakan bahvva pendidikan sebagai s o c ia l c o n tin u ity o f life .

Kemajuan suatu masyarakat diwujudkan meialui pendidikan. Kemajuan sumber daya manusia perlu dilahirkan juga meialui jalur pendidikan. Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya memperhatikan pendidikan anak-anaknva agar mendapatkan modal untuk mengarungi kehidupan yang tidak sama dengan zamannya orang tua. Karena pada dasamya pertumbuhan ekonomi dalam lingkup sempit atau luas banyak dipengaruhi faktor yang kompleks seperti sumberdaya * 12

"Mansur, 2004, Sejarah Sarekal Islam dan Pendidikan Bangsa. Pustaka Pelajar, Yogvakarta, 2004, him 3.

12Azwar Anas. Kompetensi Perguruan Tinggi Islam Swasta dalam Pemhangnnan Jangka Panfang Tahap Kedua, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1993, him. xiii

(33)

fisik, pertumbuhan tenaga keija. dan ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat. Namun ada benamya bahwa bukan investasi fisik (tanah pertanian, laut, sungai, hutan dan sebagainya) yang menjadi kunci utama perkembangan ekonomi suatu keluarga atau bangsa, akan tetapi penggunanya. Dengan gagasan baru oleh ilmuwan yang menghasilkan berbagai cara dan tehnik mutakhir dalam bidang produksi mempercepat kemajuan secara keseluruhan. Disitulah letak peran nyata pendidikan yang tidak henti-hentinya mencetak manusia kreatif, produksi dan berkepribadian dalam mengisi pembangunan bangsa.

2. Faktor yang melatarbelakangi orang tua menyekolahkan anak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepedulian orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya antara lain:

a).Pengaruh pendidikan keluarga

(34)

pendidikan untuk anak-anaknya, lingkungan nutsyarakai setempat, kondisi keuangan dan sebagainyya

Tingkat pendidikan rendah biasanya rcndah pula btdang ekonotm atau penghasilan keluarga tersebut. Sebaliknya pendidikan tinggi pada umunya penghasilan ekonomi tinggi, karena intelek atau pengetahuannya tmggi ada kemauan keras untuk mengolah dan mengembangkan alam yang ada di hadapannya. Ayah dan ibu adaiah orang yang memikirkan masa depan anaknya serta mem be kali sang anak dengan berbagai pelajaran yang dipedukannya. Ayah adaiah sosok yang mengarahkan anak dalam bdajar, dan pengarahan ini berhubungan erat dengan pengetahuan. Sebuah keluarga terkadang terdin dan ayah, ibu, ditambah saudara atau saudari dan terkadang ditambah pula anggoca lain. Keluarga merupakan sebuah lingkungan alamiah. Sehingea secara tidak langsung anak senandasa mempelajari dan mencan informasi ten tang segaia perkara yang tidak diketahuinya. Ia akan selalu mertgajukan berbagai pertanyaan dan mencan tahu.

(35)

penghidupan sehari-hari.14 Namun sebaliknya apabila pedidikan (Kang tua rendah sehingga kurang bahkan tidak tahu dalam memberikan bimbingan dan membawa anak kepada suatu pendidikan yang lebih maju atau tidak mengarahkan anak untuk memilih sekolah yang tepat dalam artian orang tua masa bodoh.

b). Pengaruh kesadaran

Kesadaran di sini adalah mempunyai peranan yang penting dalam kaitannya kepedulian orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Kesadaran dapat dikatakan masalah pribadi yang mampu memotivasi agar bisa memperhatikan sekolah-sekolah anak-anaknya dengan baik.

Karena penghasilan berapapun bagi seseorang masih ada yang merasa kurang, tetapi sebagai orang tua hendaknya menyadari investasi yang paling berharga yaitu pendidikan. Di lembaga pendidikanlah yang mampu mengantarkan manusia untuk mengarungi gelombang kehidupan yang lebih ganas bila dibandingkan kehidupan sekarang ini. Pada dasamya pendidikan adalah merupakan salah satu hak kemanusiaan dan pelajaran dasar yang merupakan keharusan bahkan bersifat mendesak.

Dalam rangka untuk mempersiapkan anak-anak untuk mengarungi dunia ini diperlukan alat dan senjata dan tak ada alat dan senjata yang paling ampuh ketimbang ilmu pengetahuan. llmu pengetahuan itu dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan.

(36)

c).Pengaruh iingkungan masyarakat sekitar

Masyarakat merupakan lapangan pendidikan yang ketiga.1 Koodta Iingkungan masyarakat akan ikut andil dalam mempengaruhi perkembangan pfldr seseorang. Pengaruh Iingkungan sekitar juga akan dapat mempengaruhi tcrhadap komitmen orang tua menyekoiahkan anaknya. Dengan kata lain jika Iingkungan masyarakat sadar pentingnya pendidikan, maka banyak anak-anak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Secara tidak langsung akan mempengaruhi keiuarga yang lainnya untuk komitmen menyekoiahkan anaknya untuk melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi. Sebab pengaruh Iingkungan sekitar tersebut sangat mendukung sekali, bahkan kebutuhan akan pengakuan masyarakai

lebih diutamakan daripada perhatian keiuarga. Karena orang tua sedang mengalami proses penyadaran yang cepat dan pertumbuhan dan perkembangan zaman yang penuh globalisasi ini. Atau orang tua yang tidak memperhankan anaknya atau masa bodoh terhadap perkembangan pendidikan anaknya. Sehingga anak lebih cenderung mendapatkan pengaruh dan Iingkungan masyarakat sekitamya sehingga apapun yang dipilihnya kemungkinan besar haal dan identifikasi teman dalam bergaul. Dengan demikian, fungsi dan peran Iingkungan masyarakat dalam memperhatikan anaknya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya akan sangat bergantung dan seberapa jauh masyarakat tersebut menjunjung pentingnya pendidikan tersebut.

Selain pengaruh Iingkungan masyarakat juga ada pengaruh yang domman yakni pengaruh tuntutan zaman. Tanggung jawab orang tua untuk menyekoiahkan 5

(37)

anak ada kalanya mengikuti perkembangan zaman. Anak didik melanjutkan sekolah yang lebih tinggi ada kecenderungan orang tua melihat kebutuhan masyarakat yang sedang berkembang. Sehingga punya anggapan bahwa dirinya mempunyai generasi penerus harus mcningkatkan pengetahuan yang nantinya akan mcndapatkan hikmah, dapat hidup bahagia dan berguna fiddunya wal akhirah.

Sebagai orang tua dalam berkomitmen menyekolahkan anaknya harus melihat orientasi ke depan, maksudnya anak setelah lulus dari sekolah tersebut apakah bisa langsung mendapatkan kerja, paling tidak untuk bekal di hari nanti atau bisa membekali dirinya untuk mengembangkan kemampuannya misalnya

v '

bisa mengembangkan ilmu untuk dirinya sendiri dan kalau bisa melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi dan bisa masuk ke sekolah negeri yang favorit maupun bisa masuk ke perguruan tinggi. Kesadaran orang tua menyekolahkan anaknya juga didukung adanya kondisi ekonomi keluarga, tingkat penghasilan orang tua otomatis berpengaruh terhadap komitmen orang tua menyekolahkan anaknya yang lebih kualitas dan lebih tinggi jenjang pendidikannya.

3. kom itm en menyekolahkan anak sebagai tanggudg jawab orang tuh

Komitmen adalah perbuatan peduli yang berupa cinta dan sayang kepada anak dengan segala kemampuannya untuk mendidiknya agar kelak menjadi orang baik dan berguna, dengan kata lain mencapai tingkat pengabdian yang paling tinggi.16 Komitment orang tua terhadap anak-anaknya merupakan rasa peduli

(38)

terhadap kelemahan yang ada pada anaknya, agar kelemahan itu menjadi suatu kelebihan hendaknya orang tua memperhatikan terhadap masa depan anaknya.

Proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis pada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, mengamhkan dirinya dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian dalam masyarakat. Agar potensinya terealisir dalam masyarakat, maka orang tua perlu peduli terhadap anak, sesuai dengan firman Allah SWT:

\j) Lj tfJjS

<>c- 'D~Zz>

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan-pelajaran yangbaik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q. S. An Nahl. 125).

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar individu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya (self undersatandirtg), kemampuan untuk menerima dirinya ( s e lf acceptance).

(39)

P erta m a , komitmen merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Hal ini mengandung arti bahwa kegiatan bimbingan bukan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sccara kebetulan, insidentat, sewaktu-waktu, tidak sengaja atau asal saja, melainkan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sistematis, sengaja,

berencana, terus menerus dan terarah kepada tujuan.

Setiap kegiatan bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan, artinya senantiasa dnkuti secara terus menerus dan aktif sampai sejauh maim individu telah berhasil mencapai tujuan dan menyesuaikan diri serta dapat menemukan sendiri apa yang harus dilakukan, menemukan daiam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain.17

Kedua, bahwa komitmen merupakan proses membantu individu tanpa paksaan, mempunyai otonomi artinya perilaku yang terdapat daiam diri seseorang yang timbul karena kekuatan dorongan dari daiam tidak karena terpengaruh oleh orang lain.18 Dengan perkataan membantu berarti bukan suatu paksaan, memang komitmen tidak memaksakan individu untuk menuju ke satu tujuan yang ditetapkan oleh pembimbing secara pasti, melainkan membantu atau menolong mengarahkan individu ke arah tujuan yang sesuai dengan potensinya secara optimal.

(40)

Yang menentukan pilihan dalam pemecahan masalah ialah individu itu sendiri, sedangkan pembimbing hanya membantu Ini berarti pula bahwa proses bimbmgan merupakan kegiatan yang bersifat kerjasama secara demokratis dan tidak otoriter dan pihak pembimbing. Oleh karena itu bimbingan memertukan teknik-teknik tertentu yang memadai dan obyektif

Ketiga, bahwa bantuan yang diberikan ialah kepada setiap individu yang

memertukan pemecahan masaiah atau di dalam proses perkembangannya. Jadi jelas bahwa bimbingan adalah memberikan bantuan kepada setiap individu baik anak-anak maupun orang dewasa dari SD hingga PT baik di sekoiah maupun di luar sekoiah.

**'

Oleh karena itu orang tua yang peduli terhadap anak-anaknya harusnya melakukan latihan sejak dini mulai dikembangkan orang tua sejak awal, agar kemandirian akan berkembang lebih awal.19 Sehubungan dengan ini ada beberapa kekeliruan dalam menafsirkan komitmen, antara lain.

Ada yang berpandangan bahwa kepedulian hanya diberikan kepada mereka yang masih baru sekoiah saja. Pandangan lain mengatakan bahwa komitmen hanya diperuntukkan bagi individu yang salah asuh atau yang nakal saja Pandangan itu keliru karena yang menghadapi masalah dan memertukan bantuan tidak hanya mereka yang salah asuh atau nakal saja tetapi setiap individu

Pentingnya komitment orang tua terhadap kesuksesan anak yang masih dibangku sekoiah, karena pada dasamya orang tua harus memberikan komitmen

(41)

dengan memberikan bantuan kepada anak dalam memecahkan hal-hal yang berhubungan dengan masalah belajar anak, misalnya dalam hal: (a) Mendapatkan cara belajar yang efisien, (b) Menentukan cara mempelajari atau menggunakan buku pelajaran, (c) Membuat tugas-tugas sekolah, mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian, (d) Memilih mata pelajaran yang cocok dengan minat, bakat, kecakapan, cita-cita dan kondisi fisik, (e) Menghadapi kesulitan- kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, (f) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar, (g) Memilih pelajaran-pelajaran tambahan.

Dengan demikian tujuan komitmen orang tua terhadap anak sekolah adalah: (a) Membantu orang tua dalam menghadapi masalah hubungan antara manusia dengan keluarga terutama yang berhubugan dengan belajar anak, (b) Membantu dalam memperoleh pengertian masalah murid serta bantuan yang dapat diperoleh, (c) Membantu memberikan pengertian terhadap program pendidikan pada umumnya.

Pada dasamya orang tualah yang mempunyai tanggung jawab untuk memelihara anak turunnya agar selamat dunia dan akherat, berdasarkan firman Allah surat at-Tahrim ayat 6, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakamya adalah manusia dan batu”

(42)

terhadap anaknya ten tang hal-haJ yang bermanfaat bagi anak, kemudian ta memberikannya begitu saja, beraiti ia telah menjerumuskan anaknya. Karena secara konkrit kerusakan yang ada pada anak-anak hanyaiah disebabkan karena kesalahan dan pihak orang tua mereka yang lalai mcndidik anak-anaknya. Kebanvakan para orang tua tidak mcndidik anak-anak mereka tentang kewajiban-kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya, sehingga anak semasa kecilnya tersia-sia dan pendidikan agama. Anak-anak yang mengaiami demikian, jika besar tidak bennanfaat bagi orang tua bahkan tidak bermanfaat pula bagi diri mereka sendiri.

(43)

pen ah perhahan agar anak merasa be has menentukan langkahnya dan orang tua tidak bersikap otoriter lebih balk bersifat demokratik.

Agar anak menjadi berhasil atau maha bintang berdasarkan kehidupan anak pra sekolah hingga mencapai kedewasaan hendaknya orang tua metakukan beberapa hal yang hams diperhatikan pertama, walaupun keberhasilan anak itu kadang pada usia muda, namun keberhasilan itu tidak datang daiam sekejap, melainkan meialui proses paling sedikit sepuluh tahun. Sehingga orang tua memberi stimulus dan memberi motivasi agar terns berjuang dan tidak gampang menyerah. Kedua, ada tiga tahap yang harus dilewati untuk meraih puncak prestasi tahap pertama bermain untuk mencari kesenangan. Jika anak bam senang dengan sesuatu hendaknya orang tua melakukan hingga anak bisa jatuh cinta dengan apa yang dilakukan. Tahap kedua ketelitian di maim mereka mulai mengembangkan teknik untuk kepentingan mereka sendiri, karena merasa tertantang dan karena rasa tanggung jawab. Tahap ketiga tahap pengembangan yang bercorak pribadi.

C. Hubungan Tingkat Penghasiian Orang Tua dengan Korn it men Menyekolahkan Anak

(44)

(KJCB) masyarakat yang mempunyai anak sekolah SD/MI sampai SLTP/MTs merasa terbantu dengan gratisnya biaya pendidikan. Walaupun kebutuhan harga lebih mahal bila dibandingkan dengan biaya pendidikan anaknya. Tidak sedikit masyarakat banyak yang kurang peduli terhadap sekolah anak-anaknya karena terhambat oleh lemahnya atau kurangnya sarana ekonomi dalam keluarga Banyak anak terpaksa berhenti sekolah dalam jenjang pendidikan yang kurang mencukupi lantaran tidak memiliki kekuatan ekonomi yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berikutnya.

Dengan tingkai penghasilan yang pasa-pasan untuk mencukupi kebutuhan keluarga maka pendidikan anak-anaknya sebatas hanya bisa membaca dan menulis tanpa terpikir untuk meraih yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Namun sebaliknya penghasilan orang tua yang tinggi maka komitmen keluarga mengenai pendidikan perjalanannya akan berlangsung secara baik, dan anak-anaknya diberi bekal untuk melanjutkan kehidupan keluarganya. Dengan bekal pendidikan yang tinggi regenerasi kelak kemungkinan besar tidak terombang-ambing gelombang kehidupan yang lebih deras lagi bila dibandingkan gelombang yang sekarang ini.

(45)

dan biava sckolah yang setnakm tinggi, sehingga kemungkinan besar kepedulian orang tua untuk menyekolahkan anak ke jenjang lebih tinggi dalam tingkat

(46)

BAB III

LAPORAN BASIL PENELITIAN

A. Garabaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam rangka untuk mengumpulkan data, maka peneliti mengadakan observasi untuk mencari gambaran masyarakat Poncol desa Klero. Penulis melaporkan data penelitian sebagai berikut:

1. Letak dan Keadaan Geografis

Dusun Poncol desa Klero merupakan wilayah yang dijadikan obyek penelitian dalam skripsi ini adalah termasuk wilayah kecamatan Tengaran kabupaten Semarang propinsi Jawa Tengah. Tepatnya dusun Poncol desa Klero tersebut dibatasi hal-hal sebagai berikut.

* Sebelah Timur : Sungai * Sebelah Selatan : Sungai

* Sebelah Barat : Tanah Bengkok / Dusun Ngentak * Sebelah Utara : Sungai

(47)

TABEL I

JENIS KELAMEN PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No Jenis Keiamin Jumtah

1 Laki-laki 154

2 Perempuan 193

TABEL U

TEVGKAT USIA PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No Usia Jumiah

1 0-5 27

?

4md 5-12 53

3 12-22 54

4 22-60 169

(48)

TABEL HI

TINGKAT PENCAHARIAN PEN DU DIJ K PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No Mata Pencaharian Jumlah

1 PNS 1

2 Pengusaha 1

Pedagang 31

4 Petani 40

5 Buruh 98

6 Sopir 18

7 Ojek 8

TABEL IV

TINGKAT PENDIDIKAN PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Universitas 3

I

2 SMA 10

■ >>

SMP

■' ■ ' !

4 I

SD/MI j I |

(49)

STRUKTUR PEMER1NTAHAN DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAKEN 2005 Badan perwakilan Desa (BPD) ...Kepaia Desa

Ir Sutarno

KETERANGAN

... Garis Koordinasi Garis Komando

B. Data Keadaan Responden

1. Data Tingkat Penghasilan Orang Tua

(50)

a. Memberikan jawaban dengan memberikan niiai 3 untuk item berkode (a) dan membenkan niiai 2 untuk item berkode (b) serta memberikan niiai 1 untuk item berkode (c).

TABELV

REKAPITULASI DATA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2 0 0 5

No.Responden Kriteria Jawaban Niiai Total

A B C A B C

1 Margino 2 4 4 6 8 4 18

2.P.Sugiarto 3 5 2 9 10 2 21

S.Kemat 6 2 2 18 4 2 24

4.Abd.Syukur 5 _ 4 1 15 8 1 24

5.Tukiran 5 1 4 15 2 4 21

6.Pardi 1 4 5 3 8 5 16

7.Riyanto 6 2 2 18 4 2 24

8.Ngadiman 2 2 6 6 4 6 16

9.Mingat 4 3 12 6 3 21

lO.Munjamil 7 1 2 21 2 2 25

11 Mat Sholeh 3 5 2 9 10 2 21

12.Ngatiri 5 5 - 15 10 - 25

13.N. Mahfud 2 4 4 6 8 4 18

(51)

15.Usman 7 3 - 21 6 - 27

16.Sumadi 2 3 5 6 6 5 17

17.Sumardi 8 - 2 24 2 26

I --- i

18.Sarwadi 2 4 4 6 8 4 18

I

19.Suyono 4 3 2 12 6 2 20

20.Suwamo 2 J 5 6 6 5 17

21.Ngatimin 1 4 5 3 8 5 16

22.Marsudi 7 j - 21 6 27

23.M.Jalil 'j 4 2 9 8 2 19

24.Ramli

v ' 6 4 - 18 8 * 26

25.Shoiihin 7 1 2 21 2 2 25

|

26.Ramlan 2 5 2 6 10 2 18

27.H.Sumamo 3 4 2 9 8 7 19

28,Jumar 1 4 5 3 8 5 16

29.Sujadi 2 4 4 6 8 4 18

30.Sumaryono 'j 4 2 9 8 2 19

b. Mencari febar interval untuk membuat kategori tingkat penghasilan orang tua tinggi (T), sedang (S) dan rendah (R), dengan rutnus sebagai berikut:

1. Mencari Ba (nilai batas tertinggi), yaitu 30. 2. Mencari Bb (nilai batas terendah), yaitu 10.

(52)

tBa - Bb1 + 1 3

= (3Q-10H1 3

=21

3 = 7

c.Menetapkan klasifikasi hubungan ke daiam tiga kelas interval, yakni tinggi (T), sedang (S), dan rendah (R) dengan memakai lebar interval sebagai berikut: - 24-30 adalah tingkat penghasilan orang tua tinggi

- 17-23 adalah tingkat penghasilan orang tua sedang -10-16 adalah tingkat penghasilan orang tua rendah

Untuk lebih jelasnya dapat dibuat klasifikasi dari penghasilan orang tua, daiam tabel sebagai berikut:

TABEL VI

DATA PROSENTASE TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No. Kategori Jumlah Prosentase

1 24-30 ( Tinggi) 11 36,666 %

2 17-23 (Sedang) 15 50%

•*>

10-16 (Rendah) 4 13,333 %

(53)

2. Data Komitmen Menyekolahkan Anak

Untuk memperoleh data tentang tingkat komitmen menyekolahkan anak. peneliti menggunakan iangkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberikan jawaban dengan memberikan nilai 3 untuk item berkode (a) dan memberikan nilai 2 untuk item berkode (b) serta memberikan nilai l untuk item berkode (c).

TABEL VII

REKAPITULASI DATA KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No.Responden Kriteria Jawaban Nilai Total

A r B ~ C A B C

l.Margino 2 5 3 6 10 3 19

2.P.Sugiarto 6 1 3 18 2 -> 23

S.Kemat 7 1 2 21 2 2 25

4.Abd.Syukur 5 4 1 15 8 1 24

5.Tukiran 6 2 2 18 4 2 24

6.Pardi 1 4 5 3 8 5 16

7.Riyanto 6 2 2 18 4 2 24

8.Ngadiman 2 2 6 6 4 6 16

9.Mingat 4 'J

jL 4 12 4 22

(54)

11 .Mat Sholeh 3 5 2 9 10 2 21

12.Ngatiri 3 5 2 9 10 2 21

13.N. Mahfud 2 4 4 6 8 4 18

H.Ngadikun 5 4 1 15 8 1 24

15.Usman 7 1 7 21 2 2 25

16.Sumadi 2 4 4 6 8 4 18

17.Sumardi 7 1 2 21 2 0x. 25

18.Sarwadi 2 4 4 6 8 4 18

19.Suyono 2 5 6 6 5 17

20.Suwamo 2 4 4 6 8 4 18

21.Ngatimin 1 4 5 3 8 5 16

22.Marsudi 6 4 - 18 8 26

23.M.Jalil 2 5 3 6 10 3 19

24.Ramli 6 3 1 18 6 1 25

25.Sholihin 7 1 7 21 2 2 25

26.Ramlan 5 4 i 15 8 1 24

27.H.Sumamo 2 4 4 6 8 4 18

28.Jumar 2 D 5 6 6 5 17

29.Sujadi i 5 4 3 10 4 17

(55)

b. Mencari lebar interval untuk membuat kategori tingkat komitmen menyekolahkan anak tinggi (T), sedang (S) dan rendah ( R ), dengan rum us sebagai berikut.

Menentukan lebar interval, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Mencari Ba (nilai batas tertinggi), yaitu 30.

2. Mencari Bb (nilai batas terendah), yaitu 10.

3. Setelah diketahui Ba dan Bb maka digunakan rumus sebagai berikut:

(B a - B b ) - H 3

•4 ' - (30-1 OH 1

3 = 21

3 = 7

c. Menetapkan klasifikasi hubungan ke dal am ti ga kelas interval, yakni tinggi (T), sedang (S), dan rendah (R) dengan memakai lebar interval sebagi berikut:

(56)

Untuk iebih jelasnya, da pat dibuat klasifikasi dan komitmen meyekolahkan anak, dal am tabel sebagai benkut

TABEL VIII

DATA PROSENTASE TINGKAT KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHl/N 2005

No. Kategori Jumlah Prosentase

1 24-30 (Tinggi) 13 43,333 %

2 17-23 (Sedang) 14 46,666 %

3 10-16 (Rendah) 3 10%

(57)

BAB IV ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis akan mengadakan penganalisisan dari data yang telah terkumpul dan penggunaan statistik yang sesuai agar mendapatkan pemahaman yang jelas tentang hasil penelitian ini. Untuk menganalisis data-data yang penulis peroleh, maka dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain:

1. Menganalisis tingkat penghasilan orang tua

2. Menganalisis tingkat komitmen menyekolahkan anak

3. Menganalisis untuk mengetahui pengaruh tingkat penghasilan orang tua dan komitmen menyekolahkan anak.

Dalam rangka untuk menganalisis ketiga hal tersebut, penulis menggunakan rum us statistik sebagai berikut:

a. Analisis prosentase, rumusnya sebagai berikut.

P = F X 100% N

Keterangan:

P = Proporsi individu dalam golongan atau Prosentase. F = Frekwensi.

N = Jumlah subyek.

(58)

X - ( fo - fh ) fh

Keterangan: 2

X = Chi Kuadrat

fo = Frekwensi yang diperoleh. fh = Frekwensi yang diharapkan.

c. Dari hasil tersebut dikembangkan dengan rum us Koefiesien Kontingensi (KK):

2 KK = X

2 + N X

Keterangan:

KK = Koefisien Kontingensi

X = Harga Chi Kuadrat yang diharapkan

A. Analisis Awal

(59)

TABEL IX

DISTRIBUSI FREKWENSITINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2005 No. Kategori Interval i Frekwensi

Tahapan anaiisis kedua ini terfokus pada variabel kedua yakni komitmen menyekolahkan anak, untuk mengetahui tujuan skripsi yang kedua yakni mengetahui tingkat komitmen menyekolahkan anak Adapun anaiisis prosentase komitmen menyekolahkan anak dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

TABELX

DISTRIBUSI FREKWENSI KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAK PENDUDUK PONCOL DESA KLERO KEC. TENGARAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2005

No. Kategori Interval Frekwensi Prosentase

1. Tinggi 24-30 13 43,333 %

2. Sedang 17-23 14 46,666 %

'j

(60)

C . Analisis Ketiga

Dalam analisis ini penulis gunakan untuk mengetahui sampai sejauhmana pengaruh antara tingkat penghasilan orang tua dengan komitmen menyekolahkan anak pada masyarakat Poncol desa Klero.

Dalam hal ini penulis menggunakan teknik analisis statistik Chi Kuadrat kemudian dilanjutkan pada rumus KK, dengan rumus sebagai berikut:

2 2

X = ( fo - f h ) fh

Keterangan: 2

X = Chi Kuadrat

fo = Frekwensi yang diperoleh. fh = Frekwensi yang diharapkan

Kemudian dari hasil tersebut dikembangkan dengan rumus Koefiesien Kontingensi (KK), dengan rumus sebagai berikut:

2 KK = X

2 + N X

Keterangan:

KK = Koeftsien Kontingensi 2

Gambar

TABEL IJENIS KELAMEN PENDUDUK PONCOL DESA KLERO
TABEL HITINGKAT PENCAHARIAN PEN DU DIJ K PONCOL DESA KLERO
DATA PROSENTASE TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUATABEL VI
REKAPITULASI DATA KOMITMEN MENYEKOLAHKAN ANAKTABEL VII
+6

Referensi

Dokumen terkait

kenyataananya terdapat hubungan asimetris pada penerimaan transfer DAU terhadap pendapatan asli daerah, peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah yang tinggi (dari penerimaan

Trombosit merupakan sel darah terkecil dengan diameter 1- 3 μm, berbentuk lempeng dan tidak berinti.Trombosit dilepaskan oleh megakariosit matang yang dihasilkan di sumsum tulang

yang berjudul “ Upaya meningkatkan hasil belajar pkn peserta didik kelas VII C melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share kompetensi dasar

Adapun strategi intervensi gizi pada ibu hamil mengacu pada penyediaan makanan yang berupa penambahan energi yaitu pemberian makanan tambahan (PMT), konseling/edukasi gizi,

Tabel 4.11.Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap variabel lingku- ngan kerja

• Dapat memberikan data lalulintas persimpangan berupa data waktu hijau, waktu tunda, penghitungan kendaraan, konfigurasi kontroler, fault log dan seluruh kinerja kontroler

Dengan bekal yang diberikan oleh orang tua mereka, kelak anak-anak Datu Wani akan menjadi seorang yang pemberani

akan mengkaji makna hadis secara global menuurt beberapa ulama klasik maupun kontemporer. Ibnu Taymiyah menafsirkan hadis-hadis permusuhan terhadap non-Muslim dengan