• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA

SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat

Untuk Memperoleh Gelar San ana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I) Dalarr. Ilmu Tarbiyah

JURUSAN t a r b i y a h

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2008

SKRIPSI

Oleh :

K H O L I L

NI M : 114 06 055

^F

GE

(2)

PERSETUJl A.N PEMBIMBING

Lamp : Eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami kirimkan sknrsi mahasiswa :

Nama : KHOLIL

NIM : 11406055

Program studi : Pendidikar. Agama Islam (PAI)

Judul : Peningkatar Kemampuan Hafalan Surat-Surat Pendek Melalui Meiode Drill Pada Siswa SD Negeri Gedong 02 Kecamann Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2008

Untuk diujikan dalam sidang maiaqosah skripsi. Demikian untuk menjadikan perksa.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

(3)

D E P A R T E M E N A G A M A Rl

S E K O L A H T IN G G 1 A G A M A tS L A M N E G E R 1 (S T A tN ) S A L A T IG A

7. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsa1atipa ac. id

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN

SURAT-SURa T PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA

SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN

BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008

Nama : KHOLIL

NIM : 11406055

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

20 Ramadhan 1429 H Salatiga,---20 September Salatiga,---2008 M

Dewan Penguji,

(4)

HALAMAN PERSETUJ7AN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGAVI A R ... iv

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Laxar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan NIasalah... 6

C. Tuiuan Penelitian ...6

D. Hipotesis Tindakan ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Istilah / Operasional ... 8

G. Metode Peneitian ...09

1. Rancangan Penelitian... 09

2. Subyek Penelitian... 11

3. Langkah-iangkah / Siklus Penelitian ...11

4. Instrumen penelitian... 13

5. Pengumpulan D ata...14

6. Analisis Data ...15

H. Sisxematika Penulisan ... 17

(5)

B. Menghafal Surat-surat A1 Qur’an ... 20

C. Pengettian Metode Drill ... 25

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Singkat Pelaksanaan Penelitian... 30

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ... 31

C. Penjelesan Pelaksanaan Siklus I I ... 36

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian...46

B. DeskripsiKeberhasilan per siklus... 46

C. Pembahasan Dari Setiap Siklus ... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...62

B. Saran ...62

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengenal Al-Qur'an sejak dim merupakan langkah yang utama dan

pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim

menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam rumah tangga sudah menjadi

komitmen yang universal sehingga terdapat waktu yang khusus untuk

mengajar Al-Qur'an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-

lembaga pengajian yang ada disekitamva.

Pendidikan Agama di lembaga pendidikan umum terdapat

ketidakseimbangan alokasi waktu dengan materi pelajaran lainnya. Hal ini

yang mengundang kemungkinan adanva buta huruf Al-Qur'an. Pada siswa

umumnya pendidikan agama atau pengenalan huruf Al-Qur'an seseorang

ditentukan oleh pendidikan, dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa

kecilnya dulu.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

modem, maka teijadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat,

sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat

ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber

data yang dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan pennasalahan saat

ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan

(7)

2

Kenyataan yang peneliti hadapi adalah di SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, merupakan salah satu sekolah

yang sebagian besar siswanya adalah anak ceorang petani. Dimana

kebanyakan pendidikan masih dinomor duakan karena keterbatasan dalam hal

ekonomi. Setelah siswa pulang sekolah, istirahat sebentar kemudian langsung

membantu orang tuanya di savvah, sehingga pada malam harinya enggan untuk

belajar karena sudah merasa kelelahan, belum lagi masalah kekurangan gizi

menjadi sangat berpengaruh dalam pembentukan IQ seorang siswa.

Kurangnya perhatian dari orang tua juga menjadi kendala yang sangat berarti,

prasarana yang serba apa adanya membuat semakin sempumanya arti dari

sebuah ketertinggalan dalam hal kemajuan, terutama dalam bidang

pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama (dalam hal

ini agama Islam). Hal tersebut menunjukan bahwa input daya fikimya masih

rendah, atau boleh dikatakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa masih

berada dibawah standar dari sekolah lain yang lebih baik.

Oleh karena itu Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang

tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah (QS 39:9)

(8)

Harus disadari bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata

ditentukan oleh suatu faktor lingkungan saja. Namun perlu adanya kerjasama

dengan faktor lingkungan yang lain. P«da dasarnya di dalam dunia

pendidikan, lingkungan itu dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,

sekolah dan masyarakat. Kerjasama dari ketiga lingkungan pendidikan

tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan pendidikan. Dari

hasil penelitian yang telah dilakukan, temyata yang peneliti temui disini masih

jauh yang peneliti harapkan, masih banyak ditemui siswa yang berpikiran

Iambat dalam arti menerima sebuah pelajaran, baik itu pelajaran umum

maupun pelajaran agama. W alaupun banyak dari anak-anak desa yang lebih

mementingkan pelajaran agama dari pada pelajaran umum, dan kebanyakan

mereka lebih dornman menguasai materi agama. Namun temyata masih

banyak juga dari mereka yang belum menguasai pelajaran agama walaupun

mereka sudah lama dalam mengkaji materinya, ini terlihat pada anak-anak

yang menurut peneliti termasuk dalam kendala di atas. Pada dasarnya nilai

keberhasilan pendidikan itu pada umumnya dilihat dari hasil yang diperoleh

anak didik ketika masuk disekolah pada jenjang berikutnya. Namun ketika

peneliti menjumpai banyak siswa muslim lulusan dan Sekolah Dasar, banyak

sekali dari mereka yang tidak mampu dan tidak hapal surat-surat pendek.

Dengan keadaan yang seperti itu peneliti sangat prihatin dan merasa ikut

bertanggungjawab dalam ikut mendidik siswa Sekolah Dasar, namun hasil

(9)

4

dalam Al-Qur’an dengan baik dan benar. Belum lagi SD kami smgat dikontrol

sekali : eh masyarakat sekitar dalam hal keberhasilan belajar.

Saiah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam memruca Al-Qur’an

karena ialam menyajikan pembelajaran Al-Qur’an yang palm; sering adalah

mencam bacaan. Sedangkan pelajaran Al-Qur'an dalam satu Vunggu hanya 2

X 35 remit dengan waktu yang hanya 4 kali pertemuan dalam satu bulan. Itu

merupiKan ketidakmampuan siswa untuk memaksimalkan sis^a untuk dapat

mempeiajari maten Al-Qur'an secara menyeluruh baik :ara menulis,

membaca, dan hapal surat-surat pendek.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru mengambi! largkah-langkah

untuk memperbaiki adalah dengan merubah metode pembeujaran dimana

dalam renvelesaian masalah tersebut guru dihadapkan pada peserta didik yang

berbeca-beda baik dari segi sifat/karakter siswa. Kemampum memahami

pelajaran yang diberikan yang mempunyai latar belakang yang berbeda juga.

Men urn Ambo Ende Abdulloh, dkk. bahwa penggunaan metode pembelajaran

disesuarcan dengan(l) sesuai dengan tujuan, (2) sesuai dengan siswra7 (3)

kegiatan mengajar sesuai dengan lingkungan, (4) pelajaran terkordinasi

dengan oaik.1

Guru dan proses pembelajaran merupakan dua hal yang memiliki

keterkntan sangat erat dan mutlak. Artinya guru akan lebih memiliki makna

secara edukatif jika guru itu mampu melaksanakan proses pemrelajaran yang

baik, tepat, akurat serta relevan dengan fungsi dan prinsip penadikan. Fungsi

(10)

pendidikan adalah mengembangkan remampuan dan membentuk watak serta

peradapan bangsa yang bermartabai oil am rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, mengembangkan potensi pe^rta didik agar menjadi manusia yang

berimar., bertaqwa kepada Tuhan Y ng Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan nenjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.2

Dengan alasan tersebut penuli? menjadi tertarik untuk merubah sistem

pembelajaran materi Al-Qur'an pads tnata peiajaran Agama Islam di kelas

III pada SD Negeri Gedong 02 Kec-matan Banyubiru Kabupaten Semarang

dengan metode Drill. Dan Al-Hamdul:ilah dalam waktu kurang lebih 3 uulan

siswa kelas III pada SD Negeri Gedecg 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten

Semarang sudah mampu membaca Al-Qur'an dan hapal surat-surat pendek.

Sehingga diharapkan dengan semangi: yang tinggi ini akhimya siswa mampu

menyuguhkan nilai yang memuaskan .Amin.

Dari hasil penelitian ini semogs. dapat menjadikan bahan pertimbangan

untuk menentukan langkah-langkah renkutnya bagi pendidik di sekolah lain

untuk menjadikan siswa gemar menmaca dan menghafal surat-surat pendek

dalam Al-Qur'an.

Berdasarkan pengamatan dan rengalaman peneliti selama ini Peneliti

tertarik untuk meneliti tentang upaya meningkatkan kemampuan hafalan

surat-surat pendek pada materi pelaaran Al-Qur’an dengan menggunakan

2 M. Saekhan Muchith, Dosen Ilmi Pendidikan STAIN Kudus dan INISNU Jepara, Majalah Rindang, (Semarang. Y ay asm Kesejahteraan Karyawan Kantor Wilayah

(11)

6

metode drill pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru

Kabupater. Semarang

B. Rumusan Masalah

Bercasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok

masalah dilam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagainana kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap maten pelajaran Al-

Qur'arri

2. Apakah metode Drill dapat meningkatkan kemampuan hafalan materi

pelajaran Al-Qur’an terhadap siswa kelas III di SD Negen Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Untuk meningkatkan kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri

Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap materi

pelajaran Al-Qur'an.

2. Dengan metode Drill diharapkan dapat lebih meningkatkan kreatifitas

siswa kelas III dalam menghafal sutar-surat pendek pada maten pelajaran

(12)

mungkin atau paling tirggi kebenarannya.' Melalui data yang terkump_.

setelah diterapkan metode Drill temyata kemampuan hafalan siswa terhacuo

surat-surat pendek dapat reningkat.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoriia

Secara Teontis dihannkan dapat memberikan sumbangan Pendidikm

Agama Islam pada urn-mnya dan khususnya dapat memperkaya khasaran

pustaka teon tentang rendidikan Islam serta masukan bagi penulis dm pembaca.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis dengai memp>eroleh penelitian ini diharapkan darai

memberikan masuka* bagi pembinaan dan pengembangan duna

pendidikan serta bermmraat bagi :

a. Guru

Dengan penelitian >ebagai bahan pertimbangan dalam menentukni

met ode pern be laj arm yang dapat memberikan manfaat bagi guru dapit

mengetahui kemamruan siswa satu persatu sehingga dapat diketahu

kesulitan-kesulitar. ira yang dialami siswa dalam pembelajaran can

meningkatkan presnsi siswa. 3

(13)

8

b. Sekolah

Sebagai penentu kebijakan dalair anaya meningkatkan prestasi belajar

siswa khususnya pada maten peuiaran Al-Qur'an serta menciptakan

suasana yang lebih aktif dan efecif juga kualitas kelulusannya lebih

baik.

c. Siswa

Dapat meningkatkan prestasi belaar dalam mencapai tujuan belajar.

F. Definisi Istilah/ Operasional

Untuk memberi gambaran yang terns dan terarah tentang istilah yang

digunakan dalam penulisan skripsi, berikix mi disampaikan istilah-istilah yang

berkaitan dengan permasalahan yang akin dijadikan topik kajian. Adapun

istilah-istilah tersebut adalah sebagai bencii:

1. Kemampuan adalah kesanggupan. kecasapam kekavaan.4 5

Adapun yang peneliti maksudkan adauh kemampuan dalam hafalan surat-

surat pendek pada materi Al-Qur'an kems III.

2. Meningkatkan ialah menaikkan draja: :araf) dan sebagamya\

Adapun yang peneliti maksudkan aialah meningkatkan mutu materi

pelajaran Al-Qur'an kelas III oaam kecakapan atau ketrampilan

menghafalan surat-surat pendek dalair Al-Qur'an.

4 WJS Purwodarminto. Kamus Urtnm 3ahasa Indonesia (Jakarta.PN Balai Pustaka, 1984). him 628

(14)

hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan.

4. Al-Qur'an.

Al-Qur'an ialah sub materi mata pelajaran pendidAan Agama Islam pada

Sekolah Dasar untuk memberikan motivasi, merroimbing, mengarahkan

pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi yang

terkandung dalam Al-Qur'an yang diharapkan dapat diwujudkan dalam

penlaku yang memancarkan iman dan taqwa kepaca Allah sesuai dengan

ketentuan Al-Qur'an dan Hadits.

5. Pengertian Metode Drill.

Winamo Surachmad mengemukakan metode Drill atau disebut latihan

dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atai keterampilan latihan

terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengar melakukannya secara

prakstis suatu pengetahuan dapat disempumakan dan disiap-siagakan.6 7

G. Metode Penelitian Tindakan Kelas

1. Rancangan penelitian

a. Perencanaan

6 Ibid. him.338

(15)

10

Dalam perencanaan perlu diidentifikasi faktor pendukung dan

faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini

meliputi:

1) Perencanaan meliputi materi pembelajaran dan penerapan

alokasi vvaktu dan pelaksanaannya.

2) Perencanaan tindakan meliputi membuat rencana pembelajaran,

mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi

belajar mengajar di kelas, membuat alat evaluasi.

3) Pelaksanaan tindakan meliputi seluruh kegiatan belajar

mengajar seperti guru dan guru sejawat mengadakan apersepsi

untuk mengetahui tingkat belajar siswa dan guru melaksanakan

proses belajar mengajar dengan menerapkan metode yang

sesuai dan menarik.

4) Observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti

atau kolaborator, yang dapat diambil dari teman guru,

pengamat haruslah mencatat semua kejadian atau peristiwa

yang teijadi di kelas, misalnya mengenai kinerja guru, sikap

perilaku siswa, pembahasan dan pengkajian materi, penyerapan

siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagainya.

5) Refleksi, adalah perbuatan merenung, memikirkan sesuatu atau

upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yang terkait

dengan Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan,

refleksi ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan

(16)

tindakan berikutnya. Analisis dan refleksi berfungsi untuk

mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat

mencanai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada

formatif nilai dapat mencapai nilai rata-rata tujuh koma nol

(7.0).

2. Subyek penelitian

a. Siswa.

Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang berjumlah 12 siswa

b. Peneliti.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III

c. Tempat dan waktu penelitian.

Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada semester I tahun

2007-2008.

d. Variabel penelitian.

Variabel penelitian ini adalah memngkatkan kemampuan nafaian surat-

surat pendek pada materi Al-Qur’an dalam mata pelajaran Agama

Islam dengan penerapan metode drill.

3. Langkah-langkah penelitian/ siklus penelitian

Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas

.Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/Iangkah

(17)

12

penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang

bersifat refkktif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan

untuk perbaakan sistem metode kerja, proses, isi, kompentensi, dan

situasi.8

Daur uiang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan

(planning), penerapan tindakan {action), mengobservasi dan mengevaluasi

proses dan hasil tindakan {observation and evaluation), dan melakukan

refleksi (refiekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan

yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah- langkah

penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian

tindakan kelas (Kemmis dan Me . laggar 1992) sebagai berikut9 :

8 Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian).Makalah. ■: Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Depan amen Pendidikan Nasional, 2004). him. 104

(18)

4 . Instrumen penelitian.

Instumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah!0.

Instrumen yang digunakan adalah :

a. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolan kelas, serta penilaian hasil belajar. 10

10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek

(Yogyakarta. RinekaCipta. 2002) him. 136

(19)

14

b. Rencan? Pelaksanaan Pelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran masing-

masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil

belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar.

c. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

tes formatif dibenkan setiap akhir putaran.

5 . Pengumpulan Data.

Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu :

a. Metode observasi

Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda dkk. Observasi

meniadi alat penyelidikan ilmiah jika (1) Mengabdi pada tujuan-tujuan

research yang telah dirumuskan (2) Direncanakan secara sistematik (3)

Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya

dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata (4) Dapat

dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannva sebagaimana data ilmiah lainnva." Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam

mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti

(20)

baik secarc. iangsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara

tidak langs-rg dengan menggunakan alat bantu tertentu.

b. Metode tes:

Tes ialah stperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada

seseorang ;engan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan cusar bagi penetapan skor angka.12

c. Catatan lap-ngan

Catatan laptngan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan baik

kegiatan si?~a maupun kegiatan guru selama kegiatan berlangsung. 6. Analisa data

Hasii '£st awal (pre-test) dan sesudah tindakan dianalisis dan

dibandingkan aralisis data dilakukan dengan beberapa tahapan :

a. Tahap destnpsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau

memaparka- data-data yang diperoleh.

b. Tahap klasdkasi yaitu tahap pengelompokkan data-data yang telah

didiskripsikm sesuai permasalahan.

c. Tahap analais yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-

teon yang ida. Dalam tahap ini membahas tentang data primer,

kendala-ketioila yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi

kendala ter sen ut

d. Tahap interrretasi Yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap

analisis dart oenelitian

(21)

16

e. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil

interpretasi

Sedangkan dalam perolehan nilai atau skor yang penulis gunakan

adalah:

a. Merekapitulasi Hasil tes formatif

b. Dengan melihat ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara Individu dan

secara klasikal, peneliti menargetkan seorang siswa telah tuntas belajar

bila secara klasikal telah mencapai indikator 80 % dengan nilai rata-rata

kelas 7,0 dan secara indmdu mencapai KKM 6,0. Dalam menerapkan hal

tersebut peneliti menggunakan rumus :

Z x

M = N

X = Jumiah Nilai N = Jumiah Siswa

M = Rata-rata skor tercapai

Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :

P = Z Siswa Tuntas Belajar _ 1()() %

(22)

H . Sistematika Penulisan.

Rangkaian laporan penelitian tindakan telas ini disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II.

Menguraikan latar belakang masalan rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis tindakan, manfaii penelitian, dan defmisi

istilah (operasional), metode penelitian nstematika penulisan.

KAJIAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang kemampuan hafaun surat-surat pendek mata

pelajaran Al-Qur’an kelas 111 SD Negeri Gedong 02 Kecamaian

Banyubiru Kabupaten Semarang melalu metode Drill.

BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN

Memaparkan deskripsi awal, desknrsi pelaksanaan siklus I,

deskripsi pelaksanaan siklus 11, deskrpsi pelaksanaan siklus III

(perencanaan, pelaksanaan, observasi cun refleksi)

BAB IV. HAS1L PENELITIAN DAN PEMBAK-SAN

Menguraikan deskripsi persiklus (data :asi! pengamatan/ evaluasi/

Tes hafalan), refleksi keberhasila: dan kegagalan, serta

pembahasan tiao siklus}

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian akhir penulisan ying tercakup di dalamnya

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Judul

Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian terhadap

judul, maka disini perlu penulis jelaskan sebagai berikut:

1 Peningkatan ialah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya. ! Adapun yang

penulis maksudkan dengan meningkatan menghafal surat-surat rendek

dalam kitab suci Al-Qur'an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca

Al-Qur'an yang meliputi tiga komponen yaitu:

a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf A1 Qur'an

secara bcsar dan jelas,

b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca Al-Qur'an secar- benar

dan tartil.

c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca, menngkai

kata perkata secara benar dan tepat.

2. Pengertian kemampuan adalah 1. Kesunggupan; kecakapan; kekuatan;

2. Kekayaan.2 Dalam meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada materi

pelajaran Al-Qur'an pada pelajaran Agama Islam kelas III.

Betapa pentingnya ilmu dalam pandangan Al-Qur’an, ditunokkan

dengan lima ayat yang pertama-tama turun dalam surat Al-Alaq, berrunyi:

1 WJS Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta. ( PN Balai Pustaka, 1984.) him. 1132

(24)

1 (Q^ clr^ * r1 ^ ^ C^ ^1 ^ v£Jj^ >a—■*» Ij ^3 ^

(3 Jfc^ -

cr^

V' ^

W

-

J

p

<5ajt. j)( fjS'V'

Artinya: Bacalah dengan anenyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Tel ah m enciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.' Dengan

demikian fungsi pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus

(peserat didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang

diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah

lingkungan masyarakat.'

4 Hafalan berasal dan kata dasar hafal yang artinya talah dapat

mengucapkan dengan ingatan, tidak usah melihat surat atau buku, jadi

hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan."

6. Menurut bahasa Surat Al-Qur’an iala'n sinonim dengan manzilah, rofiah,

yang berarti kedudukan yang tinggi. Menurut istilah surat ialah

sekumpulan ayat yang terpisah yang mempunyai nama tersendiri dan

merupakan bagian dari Al-Qur'an.3 4 5 6

7. Ai-Qur’an yaitu :

3 Departemen Agama Rl. Al-Our’an dan terjemahnya ^Jakarta, Proyek pengadaan kitab suci 1-Qur’an,1971). him 1079.

4 Adam Bakhtiar, Paradigma Pendidikan Islam. ( http:/7vvww.pendidikan .net/mk-huiair.pdf.acsees:

5 Ibid him 628

(25)

20

a Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada

nabi Muhammad SAW.7 8 tetapi banyak sekali para ulama yang

mendefinisikan Al-Qur’an dengan sincnim, seperti salah satu contonya

Al-Qur’an adalah sinoinim dari Al-Qiro'ah, dikuatkan oleh firman

Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 - 18s :

i f- 4 .

0 , jAj iJ*-

LLAp Oi

Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (mernbuatmu pandai) membacanya. (QS.Al-Qiyamah :I7)

A rtin y a : Apabila kami tclah selesai membacakannya Maka ikutilah

bacaannya itu (QS.Al-Qiyamah :18)

B. Menghafal surat-surat Al-Qur'an

1. Metode menghapal Al-Qur'an.

Metode yang lazim dipakai dalam menghapal Al-Qur'an ada tiga

macam metode yaitu:

a. Metode K (keseluruhan). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang

hanya sedikit, caranya dengan menghafalkan semuanya dan berulang-

ulang.

7 M.Diah N aff dkk. Praksis Pemebelajaran Pesantren Yogyakarta (Yayasan Selasih : 2007) him. 160

(26)

b. Metode B (bagian-bagian). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu

yang banyak, caranya bagian-bagian hafalan itu dihafalkan terlebih

dahulu baru nanti digabungkan.

c. Metode C (campuran). Metode ini merupakan gabungan dari metode

keseluruhan dan metode bagian-bagian. Artinya metode ini

dipergunakan untuk menghafal yang sukar-sukar dahulu baru nanti

dihafalkan semuanya.9

Beberapa metode yang bisa dikembangkan dalam menghafal Al-

Qur'an dan bisa memberi bantuan kepada para penghafal dalam

mengurangi kepayahan dalam menghafal Al-Qur'an.

Metode-metode tersebut ar.tara lain :

1). Metode Wahdah.

Yang dimaksud dengan metode ini yaitu menghafal satu

persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk

mencapai hafalan awal, setiap bacaan dibaca sebanyak sepuluh kali

atau lebih. Sehingga proses ini mampu menbentuk dalam

bayangannya.

Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan

ayat-ayat yang dihafalakan. Bukan saja dalam bayangannya akan

tetapi benar-benar membentuk gerak reflek pada lesannva. Setelah

benar-benar hafal barulah dilanjutkan dengan ayat-ayat berikutnya

dengan cara yang sama.

(27)

22

2) . Metode Khr.)bah.

Khv bah artinya menulis. Metode ini memberikan altenatif

lain dari mer.ode yang pertama. Pada metode ini seseorang terlebih

dahulu me:.alls ayat-ayat yang akan dihafalkannya pada secarik

kertas yan: disediakan padanya, kemuaian ayat-ayat tersebut

dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu

dihapalkanrya. Menghafal bisa dengan metode wahdah atau

dengan be~tali-kali menuliskannya, sehingga dengan demikian

dapat samhL memperhatikan dan sambil menghafal dalam hati.

3) . Metode Sirra7.

Sima i artinya mendengar, yang dimaksud dengan metode

ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkan. Metode

akan sanga: efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat

kuat. Terunma bagi penghafal tuna netra atau anak-anak yang

masih diba^an umur. Yang belum mengenal tulisan Al-Qur'an.

4) . Metode Gab-ngan.

Meicue ini gabungan metode kesatu dan kedua. Hanya saja

metode khi::bah disini lebih memiliki fungsi sebagai uji coba

terhadap av:-:-ayat yang telah dihapalkannya.

Kelebihs metode ini adalah adanya fungsi ganda yaitu

berfungsi uniux peningkatan dan sekaligus berfungsi untuk

pemantapan haiiian.

(28)

Jama' lalah earn menghafal yang dilakukan secara kolektif.

Ayat-ayat yang dihafal dan dibaca secara kolektif atau bersama

yang dipimpin oleh seseorang tertentu. Sebenamya, jika dilihat

dilapangan, guru-guru zaman dulu lebih profesional secara

metodologi pengajaran dibanding guru yang meskipun sudah PNS

tetapi karena jam terbangnya belum tinggi, maka ia kalah di tingkat

metodologi' Hal ini senada dengan Pepatah Arab 4— h J —

0 ^ ^ Cy° (*---- $-*' (metodologi itu lebih penting dari pada

materi).10

2. Pembagian Surat

Ditinjau dari segi panjang pendeknya suatu surat, maka surat dibagi

menjadi 4 macam, Yaitu:

a. Pertama, ath-Thu! atau ath-Thiwal

Yaitu surat-surat yang terpaniang dalam Alquran. Semuanya

ada 7 yaitu : al-Baqoroh. Ali Imron, an-Nisa, al-A'rof, al-An'am', al-

Maidah dan Yunus. Bagi ulama yang memandang al-Anfal dan al-

Baro'ah satu surat karena ndak dipisahkan oleh basmalah, maka yang

ke tujuh adalah surat tersebut. Ketujuh surat yang paling panjang

tersebut dinamai dengan Sab'ut Thiwal.

b. Kedua, al-Mi'un aiau al-Mi'in

10 Kunti Suraya Husmyati, Guru SD Bawak Cavvas Klaten. Majalah Rindang,

(29)

24

Yaitu surat yang jurnlah aye-avatnya seratus lebih sedikit, seperti

surat Hud (123 ayat), surat Yusu: 111 ayat) dan lain lain.

c. Ketiga, al-Matsani

Yaitu surat yang ayat-ayatna kurang sedikit dari seratus, seperti

surat Hijir (99 avat), surat al-And-1 (75 ayat) dan sebagainya. Dinamai

dengan Matsani karena ia lebih banvak diulang-ulang membacanya

dari pada dua macam yang di atas

d. Keempat, al-Mufashshol Yaitu surat yang pendek-pendek, dinamai

Mufashshol karena banyaknya ccrisahkan oleh basmalah. Surat-surat

Mufashshol ini dibagi tiga yaitu

1) . Thiwalul Mufashshol, yairu dari surat Qof sampai Amma

yatasaalun atau dari al-Hujirot sampai al-Buruj.

2) . Ausathul Mufashshol, yaitu dari Amma yatasaalun sampai Wadh

Dhuha atau dari al-Buruj sampai Lamyakunil.

3) . Qishorul Mufashshol, yaitu dari Wadh Dhuha atau Lam Yakunil

sampai surat an-Nas.

Karena surat yang pendek-peneek didalam Al-Qur’an itu banyak dan

yang akan menghafalkan siswa ke;rs 111 Sekolah Dasar, maka penulis

memilih hafalan Qhishorul Mufashsbot.

A1-Qur'an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh

Jibnl kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran

pokok yang dapat dikembangkar untuk keperluan seluruh aspek

kehidupan. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an itu terdiri dari dua

(30)

prinsip besar, 73itu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang

disebut AQrDAH, dan yang berhubur.gan dengan amal yang disebut

syariah. Al-Qur'an diturunkan oleh Alla.1 SWT kepada Nabi Muhammad

SAW. Sebagai rahmat bagi alam sernesu hal ini seperti yang difirmankan

AI-Qur'an :

A J^j *$l

A rtinya: Dan tiadalah kami mcngutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi senesta alam.

Al-Qur'an atas merupakan vvahyu Allah yang berisi ajaran-ajaran

pokok tentang Aqidah dan Syariah, juga merupakan petunjuk kejalan yang

benar bagi kita agar melaksanakan ajarat-ajaran yang benar.

A. Pengertian Metode Drill.

Metode drill adalah suatu metode dalam menyampaikan pelajaran

dengan menggunakan latihan secara tens menerus sampai anak didik

memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode drill/latihan, merupakan salah

satu bentuk dari berbagai macam metode yang banyak digunakan oleh para

pendidik dalam proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai.

Metode drill lebih memtikberatkan pada kett'ampilan siswa seperti kecakapan

motoris, mental, asosiasi yang dibuat dan seb-gamya.

1. Metode drill / latihan ini biasanya digunaon untuk tujuan agar anak didik:

a. Memiliki keterampilan motonk/genk seperti menghafal kata-kata,

menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau

(31)

26

b. Mengembangkan kecakapan intelek; seperti mengalihkarL me.nbagi, menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam nenghitung. menebak benda atau bentuk dalam penalanan matematik, itnn pasti, jlnm kimia, tanda baca dan sebagainya.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara s_atu keadaan dengan hai lain, seperti hubungan sebab akibat banyak huran maka akan terjadi banjir antara huruf dan bunyi NG - NY dan sebzgainva, penggunaan lambang/simbol dalam peta dan Iain-lain.

d. Dapat menggunakan daya fikimya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur lebih teliti akan mendorong cava ingatnva.

e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.

Dalam pendidikan agama, metode ini sering crpakai untuk melati'h ulangan pelajaran Al-Quran dan praktek ibadah. Menurut riwavat, setiap bulan Ramadan Rasulullah SAW mengadakan latthan ulang terhadap wahvu-wahyu yang telah di turunkan sebelumnya.

2. Syarat -svarat metode Drill

Agar penggunaan metode drill dapat efektif, mtka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali teriebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.

b. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.

c. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas.

(32)

3. Langkah-langkah penggunaan metode drill adalah:

a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang be^ifat oto~atis. b. Iatihan harus memiliki arti dalam rangka vang iebih luas.

1) Sebelum diadakan Iatihan, anak didik perlu mengetahui terlebih dahulu arti Iatihan itu sendiri.

2) Siswa perlu menyadan bahvva letihan-latihan itu berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya.

3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan ira diperlukan untuk melengkapi belajar.

c. latihan-latihan itu pertama-pertama harus ditekankan kepaca diagnosa 1) Pada taraf-taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang

mengurus.

2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang umbul. 3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangxan respon

yang salah harus diperbaiki.

4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarisi Iatihan, petkembangan arti dan kontrol.

5) Di dalam Iatihan, pertama-tama ketetapan, kemudian kecepatan dan pada akhimya kedua-duanya harus tercapai.

d. Masa Iatihan harus relatif singkat, tetapi harus sermg diltkukan pada waktu lain.

e. Masa Iatihan harus menank, gembira dan menyenangkan; 1) Agar hasil Iatihan memuaskan, minat intristif diperlukan. 2) Setiap kemajuan siswa harus ielas.

3) Hash Iatihan terbaik, dengan sedikit menggunakan emo«. f . Pada waktu Iatihan, harus mendahulukan proses yang esenSial.

g. Proses Iatihan dan kebutuhan harus disesuaikan aengar. perbedaan individu:

(33)

:s

2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan kelompok.

Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betU- betul bermanfaat bagi sisvva untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat menumbuhlan pemahaman untuk melangkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek, penilaian/pemeriksaan. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa materi pelajaran ada dua macam: yaitu secara reon dan prakrek. Sementara pemeriksaan penilaian kedua-duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan teman-temannya yang lain.

'u. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar. selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.

c. Anak didik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia lebih dah"lu.

Sedangkan manfaat adanva penilaian/pemeriksaan ini dilakukan terhadap guru dan anak didik, antara lain:

a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.

b. Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing anak didik.

c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.

Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, lingkungan) anak didik yang menjalani kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.

4. Kelebihan dan kekurangan metode drill a. Kelebihan

(34)

1 ) Dalam waktu yang relatif singkat. dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.

2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai

J) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.

b. Kekurangan

(35)

BAB n i

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Singkat Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan pretes kepada semua siswa kelas III SD Negeri

Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tentang kemampuan-

nya menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an sesuai dengan kurukulum,

sehingga peneliti melakukan pretes sekaligus melaksanakan proses Kegiatan

Belajar Mengajar, pada bab pertama yang tercantum dalam kurikulum yaitu

surat Al-Qoriah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 atau

minggu kedua pada buian Agustus 2007. Peneliti melakukan wawancara

terhadap 12 siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Peneliti dibantu rekan

sejawat guru saling memantau di kelas untuk melihat secara dekat strategi

pembelajaran yang diterapkan. Akhimya, peneliti menganalisis data untuk

melihat perkembangan kemajuan kemampuan menghafal surat-surat pendek.

Dari hasil pretes tersebut dapat diketahui hasil awal prestasi pada masing-

masing siswa. Kcmudian selama buian Agustus sampai November, guru

diharuskan untuk menulis catatan kemajuan tentang menghafal surat-surat

pendek dalam Al-Qur'an setelah siswa diberikan tugas (perlakuan) khusus

dalam menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an yang sudah di tentukan

dalam kurikulum kelas III.

Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada

(36)

Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting c SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Menunr Zainal Aqib Penelitian

Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan te^haoio kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas1 2. Penelrnan Tindakan Kelas ini

ditujukan pada kelas III sehingga pelaksanaannya mengikuti alur sebagai

berikut:

1. Perencanaan, meliputi penetapan maten pem’rdajaran Al-Qur'an dan

penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Seme^er I (Agustus sampai

dengan November 2007)

2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan beiajar mengajar tentang

hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an melahi metode Driil.

Q Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi :

Aktivitas guru dan siswa, pcngembangan materi din hasil belajar siswa.

4. Refleksi, kegiatan pembelajaran di analisa dan sekaligus menyusun

rencana perbaikan pada siklus berikutnya."

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan teman

guru sejawat yang membantu dalam pelaksanaar. observasi dan refleksi

selama penelitian berlangsung.

B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1

1. Perencanaan.

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan -erangkat pembelajaran

yang terdiri dari, materi pembelajaran Al-Qur in kelas III pada materi

(37)

surat Al-Zalzalah, rencana pembelajaran menurut pedoman kurikulum

dan silabus, soal-soal yang berpedoman dari buku Baca Tubs Al-

Qur’an, dan alat-alat pendukung yang ada dalam buku Baca Tubs Al-

Qur’an. Selain ltu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitasi guru

dan siswa.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 13 September 2007 di SD Negeri Gedong

02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada kelas III

sebanyak 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru

Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana

pembelajaran >ung telah dipersiapkan.

Pengamaian (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah

rekan guru sejawat yang menjadi guru kelas II.

Avval proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu: bagi

guru, bagi siswa. dan target,

a. Peran Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.

2) Guru mengucapkan salam pembukaan.

3) Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar.

4) Guru menvampaikan tujuan pembelajaran yang sedang

dilaksanakan

(38)

5) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh hafalan

surat Al-Zalzalah dengan tar til, kemudian siswa disuruh

menirukan kemudian diulangi secara berulang-ulang setelah itu

guru menyuruh siswa membuat kelompok dengan setiap

kelompoknya terdiri dari 2 siswa untuk menghafal ayat demi

ayat nya secara bergantian.

6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan

Kelas yang sedang dilaksanakan.

7) Guru memberikan soal lesan dan tertulis secara individu.

8) Guru memberi nilai.

b. Peran siswa

1) Siswa membaca do’a

2) Siswa menjawab salam

3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

4) Siswa mempersiapkan paket Al-Qur'an masing-masing

5) Siswa mendengarkan dan menirukan Avat-ayat surat Al-Zalzalah

yang dilafalkan guru

6) Siswa menghafal sendiri Ayat-ayat surat Al-Zalzalah yang

dilafalkan guru

7) Siswa secara bergantian dalam kelomok masing-masing untuk

membaca hafalannya dengan disimak teman kelompoknya.

8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.

(39)

34

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarge: dengan

indikaeor 80% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar

mengbafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dengan menggunakan

metoce Drill.

3. Pengamuian atau pengumpulan data

De_am pelaksanaan kegiatan belajar mengajar coeroleh

informas; dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Dari ra m :

1) Guru belum optimal memotivasi siswa serta belum optimal

calam penyampaian materi pembelajaran.

2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa belum antusias selama pembelajaran berlangsung

4) Siswa belum aktif dan kreatif dalam menjawab penanyaan

karena siswa baru mengenal metode yang diberikan.

b. Dan :emani guru sejawat:

1) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasam kelas

sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang dibenkan

2) Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama

pembelajaran berlangsung sehingga murid masih aca yang

r-iak memperhatikan

3) Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengat teman

sebangku ketika guru menerangkan W

(40)

4) Suasana pembelajaran dengan metode yang barn membuat

siswa menjadi bingung, sebab hal ini dianggap baru bagi siswa

4. Refleksi

Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I dinilai belum

mencapai target yang direncnakan, hasil pada siklus I dapat

dirumuskan sebagai berikut, yair_ :

a. Guru belum optimal dalim memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu perlu lebih

terampil lagi dalam memoavasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk

terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu

mendistrbusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

c. Siswa kurang semangat sel2ma pembelajaran berlangsung, maka

guru harus lebih terampil can bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa lebih semangat.

d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran

karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali

diberikan. Maka guru haru> menerangkan dengan bahasa yang

mudah dicema sehingga siswz lebih mudah mengingat materi yang

diberikan, dan dalam menbuat pertanyaan guru harus tahu

(41)

48

Rata-rata skor tercapai (M dengan mengunakan rumus :

X = Jumlah Nila N = Jumlah Sisva

74

M = — =6,16 12

Jadi, rata-rata Skor Pretes tercapai adalah 6,16 Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :

P = I Siswa Juntas Belajar ^ 1Q() % Z Siswa

P = — x l 0 0 %

12

= 8,33 %

Jadi ketuntasan belajar mencapai 8.33 % 1. Siklus I

a. Data Hasil Pengamaan/ Wawancara

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 September 2007. Pada

akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk

mengetahui tingka: keberbasilan siswa dalam proses belajar mengajar

menghafal surat Al-Zazalah dengan metode Drill yang telah dilakukan.

Instrumen yang digmakan ialah soal-soal materi dari buku paket Baca

Tulis Al-Qu’an yang berpedoman pada kurikulum yang telah

diterapkan dengan metode Drill, yang berupa tes tertulis dan tes lesan.

Tes tertulis siswa diberi soal untuk melengkapi ayat-ayat yang terdapat

pada surat Al-Zazaah, sedangkan dalam tes lesan dengan cara siswa

(42)

Adapun data hasil penelitian pada sikiis I adalah sebagai berikut:

Jumlah skor maksimal ideal : 120

Rata-rata skor tercapai (M) dengan mengunaun rum us :

N

M = — =6,5

12

(43)

50

Tingkat kenntasan belajar (P), dengan rumus sederhana : p = ; Siswa Tuntas Belajar x | 0 Q %

Z Siswa

P = — x 100%

1:

= 25 %

J a i ketuntasan belajar mencapai 25 %

Bsrdasarkan data basil ulangan sebelum diadakan perbaikan yang

dilaksarakan yaitu tes formatif (pretes), terlihat bahwa rata-rata basil

tesnya aialah 6,16. Hal ini menjadi kendala bagi guru rntuk

melanjinm pembelajaran berikutnya, maka peneliti ingin mempeibaiki

proses rembelajaran supaya hasil yang dicapai memuaskan.Terkait

dengan ial tersebut maka peneliti minta bantuan teman sejawat rntuk

membenkan masukan bagaimana cara meningkatkan nilai tes fomatif

siswa, agar hasilnya menjadi lebih baik.

Seaelah metode Drill diterapkan dalam proses pembelajiran,

hasilny2 menunjukkan adanya peningkatan pada beberapa siswa Hal

ini terlihn dari nilai rata-rata tes formatif sebelum diadakan perbakan

adalah 6.'.6. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I menadi

6,5. Jad; iiia peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu 0,34. Meslcpun

hasilnya — eningkat, tetapi masih belum mendapat nilai ketuntasan

Tmikat keberhasilan pada siklus I adalah 25%. Siswa yang

masih krrang mampu dalam menghafal surat Al-Zazalah sebaryak

55%. Ha' ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru.

(44)

diperoleh secara paksa, sebib merasa asing dengan metode yang

diberikan. Meskipun baru tahap awal, perhatian siswa belum

maksimal.

Di dalam siklus I ini nasih banyak kekurangan dalam proses

pembelajarannya, diantaramz

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa.

2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang antusias selnna pembelajaran berlangsung

4) Siswa belum aktif dalam nengikuti kegiatan pembelajaran

b. Refleksi keberhasilan dan kegazalan

Dari data dan proses pembelajaran yang telah dilakukan maka

dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus I secara umum

siswa belum dapat tuntas bdajar, karena siswa yang sudah lancar

dalam menghafal surst-sunc pendek dengan menggunakan metode

Drill hanya sebesar 25%. lehii kecil dari persentase ketuntasan yang

dikehendaki yakni sebesar 81 %. Hal ini disebabkan karena siswa

masih merasa baru dengan msude yang diberikan, dan belum mengerti

apa yang dimaksudkan dan diginakan guru dengan menerapkan model

dari metode Drill sebagai metode pembelajaran dalam menghafal

surat-surat pendek.

Kegagalan pada siklus I mi perlu adanya revisi untuk dilakukan

(45)

52

Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah

terlaniur terbiasa dengan metode klasik diupayakan untuk beralih

dengan menggunakan metode Drill yarg lebih memudahkan dalam

mempelajari materi pembelajaran Al-Qur'an khususnya dalam

menghafal surat-surat pendek.

1) Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan

menambahkan informasi yang dirasa periu.

2) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa lebih antusias.

3) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicema,

sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan, dan

peneliti juga lebih sabar karena siswa raenjadi bingung dengan apa

yang telah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa

dengan metode klasik, sementara metode Drill sedikit banyak

nampak adanya perbedaan.

2. Siklus II.

a. Data Hasil Pengamatan/ Wawancara

Pada siklus II diadakan pada tanggal 25 Oktober 2007 Hasil

pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi soal

yang berkesinambugan dari siklus I dengan tujuan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa dalam menghafal surat-surat pendek dengan

(46)

soal-soal maeri dari huku paket Baca Tulis Al-Qu’an yang berpedoman pada

kurikuuin yang telah diterapkan dengan metode Drill, yang berupa tes

tertulis am tes lesan. Dalam silkus II peneliti merubah surst berdasarkan

tcurikuiun dengan melanjutkan mated bab selanjutnya yaitu surat Al-

Humazm. Tes tertulis siswa diberi soal untuk melengkapi ayat-ayat yang

terdapa pada surat Al-Humazah, sedangkan dalam tes lesan dengan cara

siswa nenghafal surat Al-Humazah secara individu dengan baik dan

benar.

Ampun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

(47)

54

Jumlah skor mencapai : 84,25

Jumlah skor maksimal ideal : 120

Rata-rata skor tercapn (M) dengan mengunakan rumus :

Zx

Jadi, rata-rata Skor tercapai adalah 7,02

Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :

_ Z Siswa Tuntas Belajar

Jadi ketuntasan belajar mencapai 58,33 %

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, hsil

cukup memuaskan. Hal ini terbukti adanya kenaikan nilai rata-rata dm

siklus kesatu 6,5 menjadi 7,02 peningkatan nilai rata-ratanya 0,52.

Walapun nilai rata-rata sudah mencapai ketuntasan tetapi belum mencarai

indikator 80 %. Oleh karena itu peneliti melanjutkan ke siklus III unttk

mendapatkan indikator ketuntasan yang diharapkan.

b. Refleksi keberhasilan dan kegagalan

Dari data dan proses pembelajaran yang telah dilakukan maki

dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus II secara umurc

siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalatr

(48)

4) Suasana pembelajaran dengan metode yang barn membuat

sisvva menjadi bingung, sebab hal ini dianggap baru bagi siswa

4. Refleksi

Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I dinilai belum

mencapai target yang direnccnakan, hasil pada siklus I dapat

dirumuskan sebagai berikut, yait_ :

a. Guru belum optimal dalcm memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu perlu lebih

terampil lagi dalam memoavasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk

terlibat langsung dalam setiar> kegiatan yang dilakukan.

b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu

mendistrbusikan waktu secara baik dengan menambahkan

informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

c. Siswa kurang semangat selama pembelajaran berlangsung, maka

guru harus lebih terampil can bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa lebih semangat.

d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran

karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali

diberikan. Maka guru haru? menerangkan dengan bahasa yang

mudah dicema sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang

diberikan, dan dalam membuat pertanyaan guru harus tahu

(49)

36

ehingga siswa dapat bisa langsung memberdan jawaban dan

Ttenirukan setiap ucapan seperti yang telah dibenkan oleh guru.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I ini. dapax

dismpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat aeanva peningkatan

yaig ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari sswa. Oleh karena

iti_ maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus II.

C. Penjelasar Pelaksanaan Siklus II

1. Perenamaan

Dalam mempersiapkan materi pembelajaran pad- siklus II, peneliti

menvaikan materi yang berkelanjutan dari siklus L yaitu peneliti

memrersiapkan perangkat pembelajaran yang terdin dan materi pelajaran

Al-Qix an kelas III pada materi surat A! Humazah, rencana pembelajaran

menurir pedoman kurikulum dan silabus, soal-soal yarg berpedoman dari

buku raket Baca Tulis Al-Qur’an, berikut alat-alat pendukung yang ada

dalair. ouku paket Baca Tulis Al-Qur’an. Selain itu ;uga dipersiapkan

lemba- obser\asi aktivitasi guru dan siswa.

2. Pelaksmaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk sikius II dilaksanakan

pada imggal 25 Oktober 2007 di SD Negeri Gedocg 02 Kecamatan

Ban> xiru Kabupaten Semarang pada kelas III sebanyar 12 siswa. Dalam

hal in oenelm bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar

(50)

siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus I

tidak terulang lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru

sejawat yang menjadi guru kelas IV. Pembelajaran dilakukan dengan cara

siswa dibuat kelompok yang berbeda anggotanya pada siklus I

Awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Peran Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.

2) Guru mengucapkan salam pembukaan.

3) Guru mengamati keadaan siswa sainpai betul-betul siap menerima

pelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang

dilaksanakan.

5) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh hafalan

surat Al-Humazah dengan tar til, kemudian siswa disuruh

menirukan kemudian di ulangi secara berulang-ulang setelah itu

guru menyuruh siswa membuat kelompok yang beranggotakan 2

siswa untuk menghafal ayat demi ayat secara bergantian.

6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan

Kelas yang sedang dilaksanakan.

7) Guru memberi soal lesan dari petikan ayat-ayat surat Al-Humazah

(51)

38

8) Guru memberikan ioal-soal larhan tertulis tentang petikan ayat-

ayat dari surat Al-H_mazah yanz telah diacak secara individu.

9) Guru memberi mezTai.

b. Bagi siswa

1) Siswa membaca do i

2) Siswa menjawab saam

3) Siswa mempersiapkm diri untui: mengikuti pelajaran

4) Siswa mendengarkai dan memrerhatikan keterangan dari guru

5) Siswa mempersiaptan buku paket Baca Tubs Al-Qur’an masing-

masing

6) Siswa menghafal secara indivich

7) Siswa menghafal daam kelompok masing-masing.

8) Siswa bergantian dilam memzmak dan menghafalkan surat Al-

Humazah dalam kdompoknya nasine-masing.

9) Siswa mengerjakar soal yang diberikan guru baik dalam bentuk

lesan maupun tuHsaz.

c. Target

Dalam penelitian undakan kdas ini, peneliti mentarget dengan

mdikator 80% siswa menunjukxan peningkatan dalam belajar

menghafal surat-surat rendek dalan Al-Qur'an dengan menggunakan

metode Drill.

(52)

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Dari guru:

1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan pembelajaran.

2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu

3) Siswa masih bercanda saat guru memberikan materi pembelajaran

4) Siswa kesulitan dalam memrukan kembali ucapan yang diberikan

oleh guru, sebab sudah terlanjur terbiasa dengan cara pengucapan

metode klasik.

b. Dari teman/ guru sejawat:

1) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga

siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan

2) Guru kurang sabar membimbing siswa dalam menghafal sesuai

dengan target waktu.

3) Guru terlalu cepat dalam mentarget waktu sebuah hafalan yang

diberikan siswa.

4) Siswa masih bermam sendiri atau berbicara dengan teman

sebangku ketika guru menerangkaa/ membimbing hafalan siswa

secara individu.

(53)

40

Hasil Kigiatan Belajar Me.vgajar pada siklus II dinilai bila

mencapai targe: yang direncanakan, hasil pada siklus II dap-: dirumuskan

sebagai berikut yaitu:

a. Guru belun optimal dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaiLm tujuan pembelajaran,

b. Guru kurang sabar dalam membimbing siswa untuk menghafal materi

surat Al-Hu-azah yang diberikan sesuai dengan targe: waktu yang

ditentukan.

c. Guru belun optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu

mendistrbusitan waktu secara baik dan lebih sabar dalam

membimbing siswa.

d. Guru beluir. optimal dalam mentarget hafalan yang hams dicapai oleh

masing-masmg siswa dari setiap ayat-ayatnya

e. Gum harus rerupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam

menggunakar metode klasik dengan metode Drill.

f. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelaiaran terutama

ketika gum sedang melakukan bimbingan siswa secara imiividu, siswa

yang lain beiim bisa dikendalikan secara optimal.

Berdasarion hasil yang diperoleh dari siklus li ini, dapat

disimpulkan ban-a kondisi siswa sudah terlihat adanya penmgkatan yang

ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari siswa. Namun belum

memenuhi targe: yang ditentukan. Oleh karena itu, maka periu dilakukan

(54)

D. Penjelasan Pelaksanaan Siklui 41.

1. Perencanaan

Dalam menyajika: materi pada siklus III, peneliti menyajikan

materi yang berkelanjuta: dari siklus II, yaitu peneliti mempersiapkan

perangkat pembelajaran ‘ing terdiri dari rencana pembelajaran materi

hapalan surat At-Tiin mernrut pedoman kurikulum dan silabus, soal-soal

yang berpedoman dari bum paket Baca Tubs Al-Qur’an dengan materi

hafalan surat At-Tiin, be_kut alat-alat pendukung yang ada dalam buku

paket Baca Tubs A1-QuTh l Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan keeaian belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tangga 15 November 2007 di SD Negeri Gedong 02

Kecamatan Banyubiru Kmupaten Semarang pada kelas III sebanyak 12

siswa. Dalam hal ini pereliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar menpcu kepada rencana pembelajaran dengan

memperhatikan revisi paor siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan

pada siklus II tidak teruiarg lagi pada siklus III.

Pengamatan (ob-ervasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar meiuaiar. Sebagai pengamat adalah rekan guru

sejawat yang menjadi gun. <elas V. Pembelajaran dilakukan dengan cara

(55)

42

kelompok beijumlah 2 siswa yang berbeda anggotanya pada siklus I dan

siklus II.

Pada awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah scbagai

berikut:

a. Peran Guru

1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.

2) Guru mengucapkan salam pembukaan.

3) Guru mengamati keadaan siswa sampai betul-betul siap menerima

pelajaran.

4) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan

Kelas yang sedang dilaksanakan.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang

dilaksanakan.

6) Guru menyuruh siswa mengulang mengucapkan seluruh surat

pendek yang di ajarkan, dari awal sampai akhir kemudian secara

acak.

7) Siswa menghafal dalam kelompok masing-masing.

8) Siswa bergantian dalam menyimak dan menghafalkan surat At-

Tien dalam kelompoknya masing-masing.

9) Guru memberikan soal dari surat At-Tiin yang ayat-ayat nya telah

diacak terlebih dahulu.

10) Guru memberikan soal tertulis tentang ayat-ayat sari surat At-Tiin.

(56)

b. Bagi siswa

1) Siswa membaca do’a

2) Siswa menjawab salam

3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

4) Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru

5) Siswa menghafal dalam kelompoknya masing-masing.

6) Siswa menghafal secara individu

7) Siswa menjawab pertanyaan lesan yang diberikan guru

8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru baik dalam kelompok

maupun individu

c. Target

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarget dengan

indikator 80% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar

menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dengan menggunakan

metode Drill.

3. Pengamatan/ peagumpulan data

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

a. Dari guru :

1) Pembelajaran beijalan dengan baik.

2) Guru sudah optimal dalam pengelolaan waktu.

3) Siswa sudah bisa paham sehingga siswa dapat aktif dan kreatif

(57)

44

4) Siswa daoat dengan mudah memahami tentang bagaimana cara

I-V-menghafel surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.

5) Peningkaun pada setiap siklus.

6) Optimalnya hasil belajar siswa.

b. Dari teman/ guru sejawat:

1) Guru mampu menghidupkan suasana kelas sehingga siswa tertarik

dengan metode yang diberikan.

2) Guru sabar dalam memb;mbing siswa ketika mengucapkan ayat-

ayat yang rerbolak-balik.

3) Siswa sudah aktif dan kreatif dengan inovasi yang diberikan guru

dalam proses belajar, sehingga siswa sibuk kreatifitas yang

diberikan guru.

4) Siswa mei^sa tertantang untuk menghafalkan ayat-ayat dari sebuah

surat-surat pendek karena suasana belajar secara berkelompok

seperti ini menimbulkan motivasi yang lebih baik.

5) Dengan menghafal menggunakan metode drill siswa lebih tertarik

karena suasana yang siswa rasakan seperti dalam sebuah

perlombaan

4. Refleksi

Hasil Kegiaan Belajar Mengajar pada siklus III dinilai bila

mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus III dapat dirumuskan

Gambar

Tabel 2Nilai Formatif Sikus I
Tabel 3Daftar Formatif Siklus II
Tabel 1Nilai Formatif Pretes
Tabel 2Nilai Formatif Stilus I
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak metanol umbi bit tidak memiliki aktivitas sitotoksik terhadap cell line T47D yang ditandai dengan nilai % kehidupan sel pada berbagai seri konsentrasi

Dari hasil investigasi tersebut, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi pada struktur tersebut untuk menetapkan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu perbaikan

Adapun judul dari laporan akhir ini adalah Perencanaan Jaringan Irigasi Daerah Air Rias Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Selanjutnya pada kesempatan ini pula,

Adapun pemilihan lokasi penelitian di Kabupaten Jepara dikarenakan, industri mebel di Kabupaten Jepara merupakan salah satu sentra industri mebel di Indonesia yang salah

pencapaian target indicator Millenium Development Goalds bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Mamuju Tengah juga merupakan penyajian yang relative komprehensif

1) Lingkungan, termasuk sikap terhadap anak-anak pada umumnya dan terhadap anak tertentu karena: lingkungan yang tidak responsif dan kurang stimulasi. Pemahaman

pemberian pelatiahan perkembangan teknologi perekaman dengan kamera video ketika digunakan dalam sebuah produksi bersama sebuah format talkshow dengan pesertanya

Berkat rahmat dan karuania-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi yang berjudul “DINAMIKA PERSUASI AGEN ASURANSI (Studi Kasus Pada Agen Asuransi