PENINGKATAN KEMAMPUAX HAFALAN SURAT-SURAT PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat
Untuk Memperoleh Gelar San ana Pendidikan Agama Islam (S. Pd. I) Dalarr. Ilmu Tarbiyah
JURUSAN t a r b i y a h
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2008
SKRIPSI
Oleh :
K H O L I L
NI M : 114 06 055
^F
GE
PERSETUJl A.N PEMBIMBING
Lamp : Eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan sknrsi mahasiswa :
Nama : KHOLIL
NIM : 11406055
Program studi : Pendidikar. Agama Islam (PAI)
Judul : Peningkatar Kemampuan Hafalan Surat-Surat Pendek Melalui Meiode Drill Pada Siswa SD Negeri Gedong 02 Kecamann Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2008
Untuk diujikan dalam sidang maiaqosah skripsi. Demikian untuk menjadikan perksa.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
D E P A R T E M E N A G A M A Rl
S E K O L A H T IN G G 1 A G A M A tS L A M N E G E R 1 (S T A tN ) S A L A T IG A
7. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsa1atipa ac. id
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN
SURAT-SURa T PENDEK MELALUI METODE DRILL PADA
SISWA SD NEGERI GEDONG 02 KECAMATAN
BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008
Nama : KHOLIL
NIM : 11406055
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
20 Ramadhan 1429 H Salatiga,---20 September Salatiga,---2008 M
Dewan Penguji,
HALAMAN PERSETUJ7AN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGAVI A R ... iv
DAFTAR ISI ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Laxar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan NIasalah... 6
C. Tuiuan Penelitian ...6
D. Hipotesis Tindakan ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Definisi Istilah / Operasional ... 8
G. Metode Peneitian ...09
1. Rancangan Penelitian... 09
2. Subyek Penelitian... 11
3. Langkah-iangkah / Siklus Penelitian ...11
4. Instrumen penelitian... 13
5. Pengumpulan D ata...14
6. Analisis Data ...15
H. Sisxematika Penulisan ... 17
B. Menghafal Surat-surat A1 Qur’an ... 20
C. Pengettian Metode Drill ... 25
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Singkat Pelaksanaan Penelitian... 30
B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ... 31
C. Penjelesan Pelaksanaan Siklus I I ... 36
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III...41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian...46
B. DeskripsiKeberhasilan per siklus... 46
C. Pembahasan Dari Setiap Siklus ... 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...62
B. Saran ...62
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengenal Al-Qur'an sejak dim merupakan langkah yang utama dan
pertama sebelum pembelajaran lainnya. Bagi setiap keluarga muslim
menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam rumah tangga sudah menjadi
komitmen yang universal sehingga terdapat waktu yang khusus untuk
mengajar Al-Qur'an baik dilakukan orang tua sendiri ataupun di lembaga-
lembaga pengajian yang ada disekitamva.
Pendidikan Agama di lembaga pendidikan umum terdapat
ketidakseimbangan alokasi waktu dengan materi pelajaran lainnya. Hal ini
yang mengundang kemungkinan adanva buta huruf Al-Qur'an. Pada siswa
umumnya pendidikan agama atau pengenalan huruf Al-Qur'an seseorang
ditentukan oleh pendidikan, dan latihan-latihan yang dilaluinya pada masa
kecilnya dulu.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
modem, maka teijadilah perubahan dan perkembangan di dalam masyarakat,
sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat
ini diharapkan program pendidikan yang ada, mampu menyediakan sumber
data yang dapat diolah untuk mengatasi dan memecahkan pennasalahan saat
ini. Agar harapan tersebut dapat terwujud diperlukan adanya perbaikan dan
2
Kenyataan yang peneliti hadapi adalah di SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, merupakan salah satu sekolah
yang sebagian besar siswanya adalah anak ceorang petani. Dimana
kebanyakan pendidikan masih dinomor duakan karena keterbatasan dalam hal
ekonomi. Setelah siswa pulang sekolah, istirahat sebentar kemudian langsung
membantu orang tuanya di savvah, sehingga pada malam harinya enggan untuk
belajar karena sudah merasa kelelahan, belum lagi masalah kekurangan gizi
menjadi sangat berpengaruh dalam pembentukan IQ seorang siswa.
Kurangnya perhatian dari orang tua juga menjadi kendala yang sangat berarti,
prasarana yang serba apa adanya membuat semakin sempumanya arti dari
sebuah ketertinggalan dalam hal kemajuan, terutama dalam bidang
pendidikan, baik itu pendidikan umum maupun pendidikan agama (dalam hal
ini agama Islam). Hal tersebut menunjukan bahwa input daya fikimya masih
rendah, atau boleh dikatakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa masih
berada dibawah standar dari sekolah lain yang lebih baik.
Oleh karena itu Allah SWT mempertanyakan kepada kita tentang
tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman Allah (QS 39:9)
Harus disadari bahwa keberhasilan dunia pendidikan tidak semata-mata
ditentukan oleh suatu faktor lingkungan saja. Namun perlu adanya kerjasama
dengan faktor lingkungan yang lain. P«da dasarnya di dalam dunia
pendidikan, lingkungan itu dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Kerjasama dari ketiga lingkungan pendidikan
tersebut sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan pendidikan. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, temyata yang peneliti temui disini masih
jauh yang peneliti harapkan, masih banyak ditemui siswa yang berpikiran
Iambat dalam arti menerima sebuah pelajaran, baik itu pelajaran umum
maupun pelajaran agama. W alaupun banyak dari anak-anak desa yang lebih
mementingkan pelajaran agama dari pada pelajaran umum, dan kebanyakan
mereka lebih dornman menguasai materi agama. Namun temyata masih
banyak juga dari mereka yang belum menguasai pelajaran agama walaupun
mereka sudah lama dalam mengkaji materinya, ini terlihat pada anak-anak
yang menurut peneliti termasuk dalam kendala di atas. Pada dasarnya nilai
keberhasilan pendidikan itu pada umumnya dilihat dari hasil yang diperoleh
anak didik ketika masuk disekolah pada jenjang berikutnya. Namun ketika
peneliti menjumpai banyak siswa muslim lulusan dan Sekolah Dasar, banyak
sekali dari mereka yang tidak mampu dan tidak hapal surat-surat pendek.
Dengan keadaan yang seperti itu peneliti sangat prihatin dan merasa ikut
bertanggungjawab dalam ikut mendidik siswa Sekolah Dasar, namun hasil
4
dalam Al-Qur’an dengan baik dan benar. Belum lagi SD kami smgat dikontrol
sekali : eh masyarakat sekitar dalam hal keberhasilan belajar.
Saiah satu penyebab ketidakmampuan siswa dalam memruca Al-Qur’an
karena ialam menyajikan pembelajaran Al-Qur’an yang palm; sering adalah
mencam bacaan. Sedangkan pelajaran Al-Qur'an dalam satu Vunggu hanya 2
X 35 remit dengan waktu yang hanya 4 kali pertemuan dalam satu bulan. Itu
merupiKan ketidakmampuan siswa untuk memaksimalkan sis^a untuk dapat
mempeiajari maten Al-Qur'an secara menyeluruh baik :ara menulis,
membaca, dan hapal surat-surat pendek.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru mengambi! largkah-langkah
untuk memperbaiki adalah dengan merubah metode pembeujaran dimana
dalam renvelesaian masalah tersebut guru dihadapkan pada peserta didik yang
berbeca-beda baik dari segi sifat/karakter siswa. Kemampum memahami
pelajaran yang diberikan yang mempunyai latar belakang yang berbeda juga.
Men urn Ambo Ende Abdulloh, dkk. bahwa penggunaan metode pembelajaran
disesuarcan dengan(l) sesuai dengan tujuan, (2) sesuai dengan siswra7 (3)
kegiatan mengajar sesuai dengan lingkungan, (4) pelajaran terkordinasi
dengan oaik.1
Guru dan proses pembelajaran merupakan dua hal yang memiliki
keterkntan sangat erat dan mutlak. Artinya guru akan lebih memiliki makna
secara edukatif jika guru itu mampu melaksanakan proses pemrelajaran yang
baik, tepat, akurat serta relevan dengan fungsi dan prinsip penadikan. Fungsi
pendidikan adalah mengembangkan remampuan dan membentuk watak serta
peradapan bangsa yang bermartabai oil am rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, mengembangkan potensi pe^rta didik agar menjadi manusia yang
berimar., bertaqwa kepada Tuhan Y ng Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan nenjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.2
Dengan alasan tersebut penuli? menjadi tertarik untuk merubah sistem
pembelajaran materi Al-Qur'an pads tnata peiajaran Agama Islam di kelas
III pada SD Negeri Gedong 02 Kec-matan Banyubiru Kabupaten Semarang
dengan metode Drill. Dan Al-Hamdul:ilah dalam waktu kurang lebih 3 uulan
siswa kelas III pada SD Negeri Gedecg 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang sudah mampu membaca Al-Qur'an dan hapal surat-surat pendek.
Sehingga diharapkan dengan semangi: yang tinggi ini akhimya siswa mampu
menyuguhkan nilai yang memuaskan .Amin.
Dari hasil penelitian ini semogs. dapat menjadikan bahan pertimbangan
untuk menentukan langkah-langkah renkutnya bagi pendidik di sekolah lain
untuk menjadikan siswa gemar menmaca dan menghafal surat-surat pendek
dalam Al-Qur'an.
Berdasarkan pengamatan dan rengalaman peneliti selama ini Peneliti
tertarik untuk meneliti tentang upaya meningkatkan kemampuan hafalan
surat-surat pendek pada materi pelaaran Al-Qur’an dengan menggunakan
2 M. Saekhan Muchith, Dosen Ilmi Pendidikan STAIN Kudus dan INISNU Jepara, Majalah Rindang, (Semarang. Y ay asm Kesejahteraan Karyawan Kantor Wilayah
6
metode drill pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru
Kabupater. Semarang
B. Rumusan Masalah
Bercasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok
masalah dilam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagainana kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap maten pelajaran Al-
Qur'arri
2. Apakah metode Drill dapat meningkatkan kemampuan hafalan materi
pelajaran Al-Qur’an terhadap siswa kelas III di SD Negen Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan hafalan siswa kelas III SD Negeri
Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terhadap materi
pelajaran Al-Qur'an.
2. Dengan metode Drill diharapkan dapat lebih meningkatkan kreatifitas
siswa kelas III dalam menghafal sutar-surat pendek pada maten pelajaran
mungkin atau paling tirggi kebenarannya.' Melalui data yang terkump_.
setelah diterapkan metode Drill temyata kemampuan hafalan siswa terhacuo
surat-surat pendek dapat reningkat.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara Teoriia
Secara Teontis dihannkan dapat memberikan sumbangan Pendidikm
Agama Islam pada urn-mnya dan khususnya dapat memperkaya khasaran
pustaka teon tentang rendidikan Islam serta masukan bagi penulis dm pembaca.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis dengai memp>eroleh penelitian ini diharapkan darai
memberikan masuka* bagi pembinaan dan pengembangan duna
pendidikan serta bermmraat bagi :
a. Guru
Dengan penelitian >ebagai bahan pertimbangan dalam menentukni
met ode pern be laj arm yang dapat memberikan manfaat bagi guru dapit
mengetahui kemamruan siswa satu persatu sehingga dapat diketahu
kesulitan-kesulitar. ira yang dialami siswa dalam pembelajaran can
meningkatkan presnsi siswa. 3
8
b. Sekolah
Sebagai penentu kebijakan dalair anaya meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pada maten peuiaran Al-Qur'an serta menciptakan
suasana yang lebih aktif dan efecif juga kualitas kelulusannya lebih
baik.
c. Siswa
Dapat meningkatkan prestasi belaar dalam mencapai tujuan belajar.
F. Definisi Istilah/ Operasional
Untuk memberi gambaran yang terns dan terarah tentang istilah yang
digunakan dalam penulisan skripsi, berikix mi disampaikan istilah-istilah yang
berkaitan dengan permasalahan yang akin dijadikan topik kajian. Adapun
istilah-istilah tersebut adalah sebagai bencii:
1. Kemampuan adalah kesanggupan. kecasapam kekavaan.4 5
Adapun yang peneliti maksudkan adauh kemampuan dalam hafalan surat-
surat pendek pada materi Al-Qur'an kems III.
2. Meningkatkan ialah menaikkan draja: :araf) dan sebagamya\
Adapun yang peneliti maksudkan aialah meningkatkan mutu materi
pelajaran Al-Qur'an kelas III oaam kecakapan atau ketrampilan
menghafalan surat-surat pendek dalair Al-Qur'an.
4 WJS Purwodarminto. Kamus Urtnm 3ahasa Indonesia (Jakarta.PN Balai Pustaka, 1984). him 628
hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan.
4. Al-Qur'an.
Al-Qur'an ialah sub materi mata pelajaran pendidAan Agama Islam pada
Sekolah Dasar untuk memberikan motivasi, merroimbing, mengarahkan
pemahaman, mengembangkan kemampuan dasar dan penghayatan isi yang
terkandung dalam Al-Qur'an yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
penlaku yang memancarkan iman dan taqwa kepaca Allah sesuai dengan
ketentuan Al-Qur'an dan Hadits.
5. Pengertian Metode Drill.
Winamo Surachmad mengemukakan metode Drill atau disebut latihan
dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atai keterampilan latihan
terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengar melakukannya secara
prakstis suatu pengetahuan dapat disempumakan dan disiap-siagakan.6 7
G. Metode Penelitian Tindakan Kelas
1. Rancangan penelitian
a. Perencanaan
6 Ibid. him.338
10
Dalam perencanaan perlu diidentifikasi faktor pendukung dan
faktor penghambat pelaksanaan tindakan. Perencanaan tindakan ini
meliputi:
1) Perencanaan meliputi materi pembelajaran dan penerapan
alokasi vvaktu dan pelaksanaannya.
2) Perencanaan tindakan meliputi membuat rencana pembelajaran,
mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi
belajar mengajar di kelas, membuat alat evaluasi.
3) Pelaksanaan tindakan meliputi seluruh kegiatan belajar
mengajar seperti guru dan guru sejawat mengadakan apersepsi
untuk mengetahui tingkat belajar siswa dan guru melaksanakan
proses belajar mengajar dengan menerapkan metode yang
sesuai dan menarik.
4) Observasi atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolaborator, yang dapat diambil dari teman guru,
pengamat haruslah mencatat semua kejadian atau peristiwa
yang teijadi di kelas, misalnya mengenai kinerja guru, sikap
perilaku siswa, pembahasan dan pengkajian materi, penyerapan
siswa terhadap materi yang diajarkan dan sebagainya.
5) Refleksi, adalah perbuatan merenung, memikirkan sesuatu atau
upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti yang terkait
dengan Penelitian Tindakan Kelas yang sedang dilaksanakan,
refleksi ditentukan setelah adanya implementasi tindakan dan
tindakan berikutnya. Analisis dan refleksi berfungsi untuk
mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat
mencanai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada
formatif nilai dapat mencapai nilai rata-rata tujuh koma nol
(7.0).
2. Subyek penelitian
a. Siswa.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas III SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang berjumlah 12 siswa
b. Peneliti.
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III
c. Tempat dan waktu penelitian.
Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas III SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada semester I tahun
2007-2008.
d. Variabel penelitian.
Variabel penelitian ini adalah memngkatkan kemampuan nafaian surat-
surat pendek pada materi Al-Qur’an dalam mata pelajaran Agama
Islam dengan penerapan metode drill.
3. Langkah-langkah penelitian/ siklus penelitian
Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas
.Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/Iangkah
12
penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang
bersifat refkktif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan
untuk perbaakan sistem metode kerja, proses, isi, kompentensi, dan
situasi.8
Daur uiang dalam penelitian diawali dengan perencanaan tindakan
(planning), penerapan tindakan {action), mengobservasi dan mengevaluasi
proses dan hasil tindakan {observation and evaluation), dan melakukan
refleksi (refiekting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan
yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah- langkah
penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian
tindakan kelas (Kemmis dan Me . laggar 1992) sebagai berikut9 :
8 Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian).Makalah. ■: Jakarta. Direktorat Tenaga Kependidikan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Depan amen Pendidikan Nasional, 2004). him. 104
4 . Instrumen penelitian.
Instumen penelitian adalah alat fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pelaksanaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah!0.
Instrumen yang digunakan adalah :
a. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolan kelas, serta penilaian hasil belajar. 10
10 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
(Yogyakarta. RinekaCipta. 2002) him. 136
14
b. Rencan? Pelaksanaan Pelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran masing-
masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil
belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar.
c. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
tes formatif dibenkan setiap akhir putaran.
5 . Pengumpulan Data.
Untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian
ini, penulis menggunakan beberapa metode yaitu :
a. Metode observasi
Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik
fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda dkk. Observasi
meniadi alat penyelidikan ilmiah jika (1) Mengabdi pada tujuan-tujuan
research yang telah dirumuskan (2) Direncanakan secara sistematik (3)
Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya
dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata (4) Dapat
dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannva sebagaimana data ilmiah lainnva." Dengan kata lain pengamatan yang dilakukan dalam
mengumpulkan data dengan mengamati, mencatat gejala yang diteliti
baik secarc. iangsung dengan pendengaran, penglihatan dan secara
tidak langs-rg dengan menggunakan alat bantu tertentu.
b. Metode tes:
Tes ialah stperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada
seseorang ;engan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat
dijadikan cusar bagi penetapan skor angka.12
c. Catatan lap-ngan
Catatan laptngan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan baik
kegiatan si?~a maupun kegiatan guru selama kegiatan berlangsung. 6. Analisa data
Hasii '£st awal (pre-test) dan sesudah tindakan dianalisis dan
dibandingkan aralisis data dilakukan dengan beberapa tahapan :
a. Tahap destnpsi yaitu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau
memaparka- data-data yang diperoleh.
b. Tahap klasdkasi yaitu tahap pengelompokkan data-data yang telah
didiskripsikm sesuai permasalahan.
c. Tahap analais yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-
teon yang ida. Dalam tahap ini membahas tentang data primer,
kendala-ketioila yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi
kendala ter sen ut
d. Tahap interrretasi Yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap
analisis dart oenelitian
16
e. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi terhadap hasil
interpretasi
Sedangkan dalam perolehan nilai atau skor yang penulis gunakan
adalah:
a. Merekapitulasi Hasil tes formatif
b. Dengan melihat ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara Individu dan
secara klasikal, peneliti menargetkan seorang siswa telah tuntas belajar
bila secara klasikal telah mencapai indikator 80 % dengan nilai rata-rata
kelas 7,0 dan secara indmdu mencapai KKM 6,0. Dalam menerapkan hal
tersebut peneliti menggunakan rumus :
Z x
M = N
X = Jumiah Nilai N = Jumiah Siswa
M = Rata-rata skor tercapai
Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :
P = Z Siswa Tuntas Belajar _ 1()() %
H . Sistematika Penulisan.
Rangkaian laporan penelitian tindakan telas ini disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II.
Menguraikan latar belakang masalan rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan, manfaii penelitian, dan defmisi
istilah (operasional), metode penelitian nstematika penulisan.
KAJIAN PUSTAKA
Menjelaskan tentang kemampuan hafaun surat-surat pendek mata
pelajaran Al-Qur’an kelas 111 SD Negeri Gedong 02 Kecamaian
Banyubiru Kabupaten Semarang melalu metode Drill.
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
Memaparkan deskripsi awal, desknrsi pelaksanaan siklus I,
deskripsi pelaksanaan siklus 11, deskrpsi pelaksanaan siklus III
(perencanaan, pelaksanaan, observasi cun refleksi)
BAB IV. HAS1L PENELITIAN DAN PEMBAK-SAN
Menguraikan deskripsi persiklus (data :asi! pengamatan/ evaluasi/
Tes hafalan), refleksi keberhasila: dan kegagalan, serta
pembahasan tiao siklus}
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir penulisan ying tercakup di dalamnya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Judul
Untuk menghindari kemungkinan teijadinya salah pengertian terhadap
judul, maka disini perlu penulis jelaskan sebagai berikut:
1 Peningkatan ialah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya. ! Adapun yang
penulis maksudkan dengan meningkatan menghafal surat-surat rendek
dalam kitab suci Al-Qur'an adalah kecakapan atau ketrampilan membaca
Al-Qur'an yang meliputi tiga komponen yaitu:
a. Makhroj yang berkaitan dengan pengucapan huruf-huruf A1 Qur'an
secara bcsar dan jelas,
b. Tajwid yaitu yang berkaitan dengan membaca Al-Qur'an secar- benar
dan tartil.
c. Kelancaran adalah menyangkut ketepatan dalam membaca, menngkai
kata perkata secara benar dan tepat.
2. Pengertian kemampuan adalah 1. Kesunggupan; kecakapan; kekuatan;
2. Kekayaan.2 Dalam meningkatkan hafalan surat-surat pendek pada materi
pelajaran Al-Qur'an pada pelajaran Agama Islam kelas III.
Betapa pentingnya ilmu dalam pandangan Al-Qur’an, ditunokkan
dengan lima ayat yang pertama-tama turun dalam surat Al-Alaq, berrunyi:
1 WJS Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta. ( PN Balai Pustaka, 1984.) him. 1132
1 (Q^ clr^ * r1 ^ ^ C^ ^1 ^ v£Jj^ >a—■*» Ij ^3 ^
(3 Jfc^ -
cr^
V' ^
W
-
J
p<5ajt. j)( fjS'V'
Artinya: Bacalah dengan anenyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Tel ah m enciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.' Dengan
demikian fungsi pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus
(peserat didik) dengan kemampuan dan keahliannya (skill) yang
diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun ketengah
lingkungan masyarakat.'
4 Hafalan berasal dan kata dasar hafal yang artinya talah dapat
mengucapkan dengan ingatan, tidak usah melihat surat atau buku, jadi
hafalan artinya apa yang sudah dihafalkan."
6. Menurut bahasa Surat Al-Qur’an iala'n sinonim dengan manzilah, rofiah,
yang berarti kedudukan yang tinggi. Menurut istilah surat ialah
sekumpulan ayat yang terpisah yang mempunyai nama tersendiri dan
merupakan bagian dari Al-Qur'an.3 4 5 6
7. Ai-Qur’an yaitu :
3 Departemen Agama Rl. Al-Our’an dan terjemahnya ^Jakarta, Proyek pengadaan kitab suci 1-Qur’an,1971). him 1079.
4 Adam Bakhtiar, Paradigma Pendidikan Islam. ( http:/7vvww.pendidikan .net/mk-huiair.pdf.acsees:
5 Ibid him 628
20
a Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada
nabi Muhammad SAW.7 8 tetapi banyak sekali para ulama yang
mendefinisikan Al-Qur’an dengan sincnim, seperti salah satu contonya
Al-Qur’an adalah sinoinim dari Al-Qiro'ah, dikuatkan oleh firman
Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17 - 18s :
i f- 4 .
0 , jAj iJ*-
LLAp Oi
Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (mernbuatmu pandai) membacanya. (QS.Al-Qiyamah :I7)
A rtin y a : Apabila kami tclah selesai membacakannya Maka ikutilah
bacaannya itu (QS.Al-Qiyamah :18)
B. Menghafal surat-surat Al-Qur'an
1. Metode menghapal Al-Qur'an.
Metode yang lazim dipakai dalam menghapal Al-Qur'an ada tiga
macam metode yaitu:
a. Metode K (keseluruhan). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu yang
hanya sedikit, caranya dengan menghafalkan semuanya dan berulang-
ulang.
7 M.Diah N aff dkk. Praksis Pemebelajaran Pesantren Yogyakarta (Yayasan Selasih : 2007) him. 160
b. Metode B (bagian-bagian). Dipergunakan untuk menghafal sesuatu
yang banyak, caranya bagian-bagian hafalan itu dihafalkan terlebih
dahulu baru nanti digabungkan.
c. Metode C (campuran). Metode ini merupakan gabungan dari metode
keseluruhan dan metode bagian-bagian. Artinya metode ini
dipergunakan untuk menghafal yang sukar-sukar dahulu baru nanti
dihafalkan semuanya.9
Beberapa metode yang bisa dikembangkan dalam menghafal Al-
Qur'an dan bisa memberi bantuan kepada para penghafal dalam
mengurangi kepayahan dalam menghafal Al-Qur'an.
Metode-metode tersebut ar.tara lain :
1). Metode Wahdah.
Yang dimaksud dengan metode ini yaitu menghafal satu
persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Untuk
mencapai hafalan awal, setiap bacaan dibaca sebanyak sepuluh kali
atau lebih. Sehingga proses ini mampu menbentuk dalam
bayangannya.
Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan
ayat-ayat yang dihafalakan. Bukan saja dalam bayangannya akan
tetapi benar-benar membentuk gerak reflek pada lesannva. Setelah
benar-benar hafal barulah dilanjutkan dengan ayat-ayat berikutnya
dengan cara yang sama.
22
2) . Metode Khr.)bah.
Khv bah artinya menulis. Metode ini memberikan altenatif
lain dari mer.ode yang pertama. Pada metode ini seseorang terlebih
dahulu me:.alls ayat-ayat yang akan dihafalkannya pada secarik
kertas yan: disediakan padanya, kemuaian ayat-ayat tersebut
dibacanya sehingga lancar dan benar bacaannya, lalu
dihapalkanrya. Menghafal bisa dengan metode wahdah atau
dengan be~tali-kali menuliskannya, sehingga dengan demikian
dapat samhL memperhatikan dan sambil menghafal dalam hati.
3) . Metode Sirra7.
Sima i artinya mendengar, yang dimaksud dengan metode
ini ialah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkan. Metode
akan sanga: efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat
kuat. Terunma bagi penghafal tuna netra atau anak-anak yang
masih diba^an umur. Yang belum mengenal tulisan Al-Qur'an.
4) . Metode Gab-ngan.
Meicue ini gabungan metode kesatu dan kedua. Hanya saja
metode khi::bah disini lebih memiliki fungsi sebagai uji coba
terhadap av:-:-ayat yang telah dihapalkannya.
Kelebihs metode ini adalah adanya fungsi ganda yaitu
berfungsi uniux peningkatan dan sekaligus berfungsi untuk
pemantapan haiiian.
Jama' lalah earn menghafal yang dilakukan secara kolektif.
Ayat-ayat yang dihafal dan dibaca secara kolektif atau bersama
yang dipimpin oleh seseorang tertentu. Sebenamya, jika dilihat
dilapangan, guru-guru zaman dulu lebih profesional secara
metodologi pengajaran dibanding guru yang meskipun sudah PNS
tetapi karena jam terbangnya belum tinggi, maka ia kalah di tingkat
metodologi' Hal ini senada dengan Pepatah Arab 4— h J —
0 ^ ^ Cy° (*---- $-*' (metodologi itu lebih penting dari pada
materi).10
2. Pembagian Surat
Ditinjau dari segi panjang pendeknya suatu surat, maka surat dibagi
menjadi 4 macam, Yaitu:
a. Pertama, ath-Thu! atau ath-Thiwal
Yaitu surat-surat yang terpaniang dalam Alquran. Semuanya
ada 7 yaitu : al-Baqoroh. Ali Imron, an-Nisa, al-A'rof, al-An'am', al-
Maidah dan Yunus. Bagi ulama yang memandang al-Anfal dan al-
Baro'ah satu surat karena ndak dipisahkan oleh basmalah, maka yang
ke tujuh adalah surat tersebut. Ketujuh surat yang paling panjang
tersebut dinamai dengan Sab'ut Thiwal.
b. Kedua, al-Mi'un aiau al-Mi'in
10 Kunti Suraya Husmyati, Guru SD Bawak Cavvas Klaten. Majalah Rindang,
24
Yaitu surat yang jurnlah aye-avatnya seratus lebih sedikit, seperti
surat Hud (123 ayat), surat Yusu: 111 ayat) dan lain lain.
c. Ketiga, al-Matsani
Yaitu surat yang ayat-ayatna kurang sedikit dari seratus, seperti
surat Hijir (99 avat), surat al-And-1 (75 ayat) dan sebagainya. Dinamai
dengan Matsani karena ia lebih banvak diulang-ulang membacanya
dari pada dua macam yang di atas
d. Keempat, al-Mufashshol Yaitu surat yang pendek-pendek, dinamai
Mufashshol karena banyaknya ccrisahkan oleh basmalah. Surat-surat
Mufashshol ini dibagi tiga yaitu
1) . Thiwalul Mufashshol, yairu dari surat Qof sampai Amma
yatasaalun atau dari al-Hujirot sampai al-Buruj.
2) . Ausathul Mufashshol, yaitu dari Amma yatasaalun sampai Wadh
Dhuha atau dari al-Buruj sampai Lamyakunil.
3) . Qishorul Mufashshol, yaitu dari Wadh Dhuha atau Lam Yakunil
sampai surat an-Nas.
Karena surat yang pendek-peneek didalam Al-Qur’an itu banyak dan
yang akan menghafalkan siswa ke;rs 111 Sekolah Dasar, maka penulis
memilih hafalan Qhishorul Mufashsbot.
A1-Qur'an adalah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh
Jibnl kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terkandung ajaran
pokok yang dapat dikembangkar untuk keperluan seluruh aspek
kehidupan. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an itu terdiri dari dua
prinsip besar, 73itu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang
disebut AQrDAH, dan yang berhubur.gan dengan amal yang disebut
syariah. Al-Qur'an diturunkan oleh Alla.1 SWT kepada Nabi Muhammad
SAW. Sebagai rahmat bagi alam sernesu hal ini seperti yang difirmankan
AI-Qur'an :
A J^j *$l
A rtinya: Dan tiadalah kami mcngutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi senesta alam.
Al-Qur'an atas merupakan vvahyu Allah yang berisi ajaran-ajaran
pokok tentang Aqidah dan Syariah, juga merupakan petunjuk kejalan yang
benar bagi kita agar melaksanakan ajarat-ajaran yang benar.
A. Pengertian Metode Drill.
Metode drill adalah suatu metode dalam menyampaikan pelajaran
dengan menggunakan latihan secara tens menerus sampai anak didik
memiliki ketangkasan yang diharapkan. Metode drill/latihan, merupakan salah
satu bentuk dari berbagai macam metode yang banyak digunakan oleh para
pendidik dalam proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai.
Metode drill lebih memtikberatkan pada kett'ampilan siswa seperti kecakapan
motoris, mental, asosiasi yang dibuat dan seb-gamya.
1. Metode drill / latihan ini biasanya digunaon untuk tujuan agar anak didik:
a. Memiliki keterampilan motonk/genk seperti menghafal kata-kata,
menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk atau
26
b. Mengembangkan kecakapan intelek; seperti mengalihkarL me.nbagi, menjumlah, mengurangi, menarik akar dalam nenghitung. menebak benda atau bentuk dalam penalanan matematik, itnn pasti, jlnm kimia, tanda baca dan sebagainya.
c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara s_atu keadaan dengan hai lain, seperti hubungan sebab akibat banyak huran maka akan terjadi banjir antara huruf dan bunyi NG - NY dan sebzgainva, penggunaan lambang/simbol dalam peta dan Iain-lain.
d. Dapat menggunakan daya fikimya yang makin lama makin bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur lebih teliti akan mendorong cava ingatnva.
e. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam.
Dalam pendidikan agama, metode ini sering crpakai untuk melati'h ulangan pelajaran Al-Quran dan praktek ibadah. Menurut riwavat, setiap bulan Ramadan Rasulullah SAW mengadakan latthan ulang terhadap wahvu-wahyu yang telah di turunkan sebelumnya.
2. Syarat -svarat metode Drill
Agar penggunaan metode drill dapat efektif, mtka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali teriebih dahulu dengan pemberian pengertian dasar.
b. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.
c. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas.
3. Langkah-langkah penggunaan metode drill adalah:
a. Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang be^ifat oto~atis. b. Iatihan harus memiliki arti dalam rangka vang iebih luas.
1) Sebelum diadakan Iatihan, anak didik perlu mengetahui terlebih dahulu arti Iatihan itu sendiri.
2) Siswa perlu menyadan bahvva letihan-latihan itu berguna untuk kehidupan mereka selanjutnya.
3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan-latihan ira diperlukan untuk melengkapi belajar.
c. latihan-latihan itu pertama-pertama harus ditekankan kepaca diagnosa 1) Pada taraf-taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang
mengurus.
2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang umbul. 3) Respon yang benar artinya harus dikenal siswa, sedangxan respon
yang salah harus diperbaiki.
4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarisi Iatihan, petkembangan arti dan kontrol.
5) Di dalam Iatihan, pertama-tama ketetapan, kemudian kecepatan dan pada akhimya kedua-duanya harus tercapai.
d. Masa Iatihan harus relatif singkat, tetapi harus sermg diltkukan pada waktu lain.
e. Masa Iatihan harus menank, gembira dan menyenangkan; 1) Agar hasil Iatihan memuaskan, minat intristif diperlukan. 2) Setiap kemajuan siswa harus ielas.
3) Hash Iatihan terbaik, dengan sedikit menggunakan emo«. f . Pada waktu Iatihan, harus mendahulukan proses yang esenSial.
g. Proses Iatihan dan kebutuhan harus disesuaikan aengar. perbedaan individu:
:s
2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan kelompok.
Dengan langkah-langkah di atas, latihan diharapkan dapat betU- betul bermanfaat bagi sisvva untuk menguasai kecakapan tersebut, serta dapat menumbuhlan pemahaman untuk melangkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek, penilaian/pemeriksaan. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa materi pelajaran ada dua macam: yaitu secara reon dan prakrek. Sementara pemeriksaan penilaian kedua-duanya adalah metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Secara klasikal, yaitu murid menukar pelajarannya dengan pekerjaan teman-temannya yang lain.
'u. Secara individual, yaitu guna membuat jawaban yang benar. selanjutnya anak didik mencocokkannya dengan latihan mereka masing-masing.
c. Anak didik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah tersedia lebih dah"lu.
Sedangkan manfaat adanva penilaian/pemeriksaan ini dilakukan terhadap guru dan anak didik, antara lain:
a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
b. Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing anak didik.
c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar mengajar yang tepat.
Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, lingkungan) anak didik yang menjalani kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan tersebut.
4. Kelebihan dan kekurangan metode drill a. Kelebihan
1 ) Dalam waktu yang relatif singkat. dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
2) Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai
J) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
b. Kekurangan
BAB n i
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Singkat Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melakukan pretes kepada semua siswa kelas III SD Negeri
Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tentang kemampuan-
nya menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an sesuai dengan kurukulum,
sehingga peneliti melakukan pretes sekaligus melaksanakan proses Kegiatan
Belajar Mengajar, pada bab pertama yang tercantum dalam kurikulum yaitu
surat Al-Qoriah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 atau
minggu kedua pada buian Agustus 2007. Peneliti melakukan wawancara
terhadap 12 siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Peneliti dibantu rekan
sejawat guru saling memantau di kelas untuk melihat secara dekat strategi
pembelajaran yang diterapkan. Akhimya, peneliti menganalisis data untuk
melihat perkembangan kemajuan kemampuan menghafal surat-surat pendek.
Dari hasil pretes tersebut dapat diketahui hasil awal prestasi pada masing-
masing siswa. Kcmudian selama buian Agustus sampai November, guru
diharuskan untuk menulis catatan kemajuan tentang menghafal surat-surat
pendek dalam Al-Qur'an setelah siswa diberikan tugas (perlakuan) khusus
dalam menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an yang sudah di tentukan
dalam kurikulum kelas III.
Setelah peneliti cermati, kemudian untuk memutuskan apakah sudah ada
Penelitian Tindakan Kelas yang mengambil Setting c SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Menunr Zainal Aqib Penelitian
Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan te^haoio kegiatan yang sengaja
dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas1 2. Penelrnan Tindakan Kelas ini
ditujukan pada kelas III sehingga pelaksanaannya mengikuti alur sebagai
berikut:
1. Perencanaan, meliputi penetapan maten pem’rdajaran Al-Qur'an dan
penetapan alokasi waktu pelaksanaannya Seme^er I (Agustus sampai
dengan November 2007)
2. Tindakan, meliputi seluruh proses kegiatan beiajar mengajar tentang
hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur'an melahi metode Driil.
Q Observasi, dilaksanakan bersamaan proses pembelajaran meliputi :
Aktivitas guru dan siswa, pcngembangan materi din hasil belajar siswa.
4. Refleksi, kegiatan pembelajaran di analisa dan sekaligus menyusun
rencana perbaikan pada siklus berikutnya."
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan secara kolaborasi dengan teman
guru sejawat yang membantu dalam pelaksanaar. observasi dan refleksi
selama penelitian berlangsung.
B. Penjelasan Pelaksanaan Siklus 1
1. Perencanaan.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan -erangkat pembelajaran
yang terdiri dari, materi pembelajaran Al-Qur in kelas III pada materi
surat Al-Zalzalah, rencana pembelajaran menurut pedoman kurikulum
dan silabus, soal-soal yang berpedoman dari buku Baca Tubs Al-
Qur’an, dan alat-alat pendukung yang ada dalam buku Baca Tubs Al-
Qur’an. Selain ltu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitasi guru
dan siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 13 September 2007 di SD Negeri Gedong
02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang pada kelas III
sebanyak 12 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru
Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana
pembelajaran >ung telah dipersiapkan.
Pengamaian (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah
rekan guru sejawat yang menjadi guru kelas II.
Avval proses belajar mengajar yang meliputi 3 kategori yaitu: bagi
guru, bagi siswa. dan target,
a. Peran Guru
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.
2) Guru mengucapkan salam pembukaan.
3) Guru mengamati siswa sampai benar-benar siap belajar.
4) Guru menvampaikan tujuan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan
5) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh hafalan
surat Al-Zalzalah dengan tar til, kemudian siswa disuruh
menirukan kemudian diulangi secara berulang-ulang setelah itu
guru menyuruh siswa membuat kelompok dengan setiap
kelompoknya terdiri dari 2 siswa untuk menghafal ayat demi
ayat nya secara bergantian.
6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan
Kelas yang sedang dilaksanakan.
7) Guru memberikan soal lesan dan tertulis secara individu.
8) Guru memberi nilai.
b. Peran siswa
1) Siswa membaca do’a
2) Siswa menjawab salam
3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
4) Siswa mempersiapkan paket Al-Qur'an masing-masing
5) Siswa mendengarkan dan menirukan Avat-ayat surat Al-Zalzalah
yang dilafalkan guru
6) Siswa menghafal sendiri Ayat-ayat surat Al-Zalzalah yang
dilafalkan guru
7) Siswa secara bergantian dalam kelomok masing-masing untuk
membaca hafalannya dengan disimak teman kelompoknya.
8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru.
34
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarge: dengan
indikaeor 80% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar
mengbafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dengan menggunakan
metoce Drill.
3. Pengamuian atau pengumpulan data
De_am pelaksanaan kegiatan belajar mengajar coeroleh
informas; dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Dari ra m :
1) Guru belum optimal memotivasi siswa serta belum optimal
calam penyampaian materi pembelajaran.
2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu
3) Siswa belum antusias selama pembelajaran berlangsung
4) Siswa belum aktif dan kreatif dalam menjawab penanyaan
karena siswa baru mengenal metode yang diberikan.
b. Dan :emani guru sejawat:
1) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasam kelas
sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang dibenkan
2) Guru belum mampu menguasai siswa sepenuhnya selama
pembelajaran berlangsung sehingga murid masih aca yang
r-iak memperhatikan
3) Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengat teman
sebangku ketika guru menerangkan W
4) Suasana pembelajaran dengan metode yang barn membuat
siswa menjadi bingung, sebab hal ini dianggap baru bagi siswa
4. Refleksi
Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I dinilai belum
mencapai target yang direncnakan, hasil pada siklus I dapat
dirumuskan sebagai berikut, yair_ :
a. Guru belum optimal dalim memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu perlu lebih
terampil lagi dalam memoavasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk
terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu
mendistrbusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
c. Siswa kurang semangat sel2ma pembelajaran berlangsung, maka
guru harus lebih terampil can bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa lebih semangat.
d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali
diberikan. Maka guru haru> menerangkan dengan bahasa yang
mudah dicema sehingga siswz lebih mudah mengingat materi yang
diberikan, dan dalam menbuat pertanyaan guru harus tahu
48
Rata-rata skor tercapai (M dengan mengunakan rumus :
X = Jumlah Nila N = Jumlah Sisva
74
M = — =6,16 12
Jadi, rata-rata Skor Pretes tercapai adalah 6,16 Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :
P = I Siswa Juntas Belajar ^ 1Q() % Z Siswa
P = — x l 0 0 %
12
= 8,33 %
Jadi ketuntasan belajar mencapai 8.33 % 1. Siklus I
a. Data Hasil Pengamaan/ Wawancara
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 September 2007. Pada
akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk
mengetahui tingka: keberbasilan siswa dalam proses belajar mengajar
menghafal surat Al-Zazalah dengan metode Drill yang telah dilakukan.
Instrumen yang digmakan ialah soal-soal materi dari buku paket Baca
Tulis Al-Qu’an yang berpedoman pada kurikulum yang telah
diterapkan dengan metode Drill, yang berupa tes tertulis dan tes lesan.
Tes tertulis siswa diberi soal untuk melengkapi ayat-ayat yang terdapat
pada surat Al-Zazaah, sedangkan dalam tes lesan dengan cara siswa
Adapun data hasil penelitian pada sikiis I adalah sebagai berikut:
Jumlah skor maksimal ideal : 120
Rata-rata skor tercapai (M) dengan mengunaun rum us :
N
M = — =6,5
12
50
Tingkat kenntasan belajar (P), dengan rumus sederhana : p = ; Siswa Tuntas Belajar x | 0 Q %
Z Siswa
P = — x 100%
1:
= 25 %
J a i ketuntasan belajar mencapai 25 %
Bsrdasarkan data basil ulangan sebelum diadakan perbaikan yang
dilaksarakan yaitu tes formatif (pretes), terlihat bahwa rata-rata basil
tesnya aialah 6,16. Hal ini menjadi kendala bagi guru rntuk
melanjinm pembelajaran berikutnya, maka peneliti ingin mempeibaiki
proses rembelajaran supaya hasil yang dicapai memuaskan.Terkait
dengan ial tersebut maka peneliti minta bantuan teman sejawat rntuk
membenkan masukan bagaimana cara meningkatkan nilai tes fomatif
siswa, agar hasilnya menjadi lebih baik.
Seaelah metode Drill diterapkan dalam proses pembelajiran,
hasilny2 menunjukkan adanya peningkatan pada beberapa siswa Hal
ini terlihn dari nilai rata-rata tes formatif sebelum diadakan perbakan
adalah 6.'.6. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I menadi
6,5. Jad; iiia peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu 0,34. Meslcpun
hasilnya — eningkat, tetapi masih belum mendapat nilai ketuntasan
Tmikat keberhasilan pada siklus I adalah 25%. Siswa yang
masih krrang mampu dalam menghafal surat Al-Zazalah sebaryak
55%. Ha' ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru.
diperoleh secara paksa, sebib merasa asing dengan metode yang
diberikan. Meskipun baru tahap awal, perhatian siswa belum
maksimal.
Di dalam siklus I ini nasih banyak kekurangan dalam proses
pembelajarannya, diantaramz
1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa.
2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu
3) Siswa kurang antusias selnna pembelajaran berlangsung
4) Siswa belum aktif dalam nengikuti kegiatan pembelajaran
b. Refleksi keberhasilan dan kegazalan
Dari data dan proses pembelajaran yang telah dilakukan maka
dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus I secara umum
siswa belum dapat tuntas bdajar, karena siswa yang sudah lancar
dalam menghafal surst-sunc pendek dengan menggunakan metode
Drill hanya sebesar 25%. lehii kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yakni sebesar 81 %. Hal ini disebabkan karena siswa
masih merasa baru dengan msude yang diberikan, dan belum mengerti
apa yang dimaksudkan dan diginakan guru dengan menerapkan model
dari metode Drill sebagai metode pembelajaran dalam menghafal
surat-surat pendek.
Kegagalan pada siklus I mi perlu adanya revisi untuk dilakukan
52
Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa yang sudah
terlaniur terbiasa dengan metode klasik diupayakan untuk beralih
dengan menggunakan metode Drill yarg lebih memudahkan dalam
mempelajari materi pembelajaran Al-Qur'an khususnya dalam
menghafal surat-surat pendek.
1) Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan
menambahkan informasi yang dirasa periu.
2) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa lebih antusias.
3) Guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicema,
sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan, dan
peneliti juga lebih sabar karena siswa raenjadi bingung dengan apa
yang telah dipelajarinya. Ini disebabkan siswa telah terbiasa
dengan metode klasik, sementara metode Drill sedikit banyak
nampak adanya perbedaan.
2. Siklus II.
a. Data Hasil Pengamatan/ Wawancara
Pada siklus II diadakan pada tanggal 25 Oktober 2007 Hasil
pengamatan pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa diberi soal
yang berkesinambugan dari siklus I dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam menghafal surat-surat pendek dengan
soal-soal maeri dari huku paket Baca Tulis Al-Qu’an yang berpedoman pada
kurikuuin yang telah diterapkan dengan metode Drill, yang berupa tes
tertulis am tes lesan. Dalam silkus II peneliti merubah surst berdasarkan
tcurikuiun dengan melanjutkan mated bab selanjutnya yaitu surat Al-
Humazm. Tes tertulis siswa diberi soal untuk melengkapi ayat-ayat yang
terdapa pada surat Al-Humazah, sedangkan dalam tes lesan dengan cara
siswa nenghafal surat Al-Humazah secara individu dengan baik dan
benar.
Ampun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
54
Jumlah skor mencapai : 84,25
Jumlah skor maksimal ideal : 120
Rata-rata skor tercapn (M) dengan mengunakan rumus :
Zx
Jadi, rata-rata Skor tercapai adalah 7,02
Tingkat ketuntasan belajar (P), dengan rumus sederhana :
_ Z Siswa Tuntas Belajar
Jadi ketuntasan belajar mencapai 58,33 %
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, hsil
cukup memuaskan. Hal ini terbukti adanya kenaikan nilai rata-rata dm
siklus kesatu 6,5 menjadi 7,02 peningkatan nilai rata-ratanya 0,52.
Walapun nilai rata-rata sudah mencapai ketuntasan tetapi belum mencarai
indikator 80 %. Oleh karena itu peneliti melanjutkan ke siklus III unttk
mendapatkan indikator ketuntasan yang diharapkan.
b. Refleksi keberhasilan dan kegagalan
Dari data dan proses pembelajaran yang telah dilakukan maki
dapat diketahui jika hasil yang ditunjukkan pada siklus II secara umurc
siswa belum dapat tuntas belajar, karena siswa yang sudah lancar dalatr
4) Suasana pembelajaran dengan metode yang barn membuat
sisvva menjadi bingung, sebab hal ini dianggap baru bagi siswa
4. Refleksi
Hasil Kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I dinilai belum
mencapai target yang direnccnakan, hasil pada siklus I dapat
dirumuskan sebagai berikut, yait_ :
a. Guru belum optimal dalcm memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu perlu lebih
terampil lagi dalam memoavasi siswa dan lebih jelas dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk
terlibat langsung dalam setiar> kegiatan yang dilakukan.
b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu
mendistrbusikan waktu secara baik dengan menambahkan
informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.
c. Siswa kurang semangat selama pembelajaran berlangsung, maka
guru harus lebih terampil can bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa lebih semangat.
d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran
karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali
diberikan. Maka guru haru? menerangkan dengan bahasa yang
mudah dicema sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang
diberikan, dan dalam membuat pertanyaan guru harus tahu
36
ehingga siswa dapat bisa langsung memberdan jawaban dan
Ttenirukan setiap ucapan seperti yang telah dibenkan oleh guru.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I ini. dapax
dismpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat aeanva peningkatan
yaig ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari sswa. Oleh karena
iti_ maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan siklus II.
C. Penjelasar Pelaksanaan Siklus II
1. Perenamaan
Dalam mempersiapkan materi pembelajaran pad- siklus II, peneliti
menvaikan materi yang berkelanjutan dari siklus L yaitu peneliti
memrersiapkan perangkat pembelajaran yang terdin dan materi pelajaran
Al-Qix an kelas III pada materi surat A! Humazah, rencana pembelajaran
menurir pedoman kurikulum dan silabus, soal-soal yarg berpedoman dari
buku raket Baca Tulis Al-Qur’an, berikut alat-alat pendukung yang ada
dalair. ouku paket Baca Tulis Al-Qur’an. Selain itu ;uga dipersiapkan
lemba- obser\asi aktivitasi guru dan siswa.
2. Pelaksmaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk sikius II dilaksanakan
pada imggal 25 Oktober 2007 di SD Negeri Gedocg 02 Kecamatan
Ban> xiru Kabupaten Semarang pada kelas III sebanyar 12 siswa. Dalam
hal in oenelm bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada siklus I
tidak terulang lagi pada siklus II.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah rekan guru
sejawat yang menjadi guru kelas IV. Pembelajaran dilakukan dengan cara
siswa dibuat kelompok yang berbeda anggotanya pada siklus I
Awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Peran Guru
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.
2) Guru mengucapkan salam pembukaan.
3) Guru mengamati keadaan siswa sainpai betul-betul siap menerima
pelajaran.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
5) Guru melaksanakan apersepsi dengan memberi contoh hafalan
surat Al-Humazah dengan tar til, kemudian siswa disuruh
menirukan kemudian di ulangi secara berulang-ulang setelah itu
guru menyuruh siswa membuat kelompok yang beranggotakan 2
siswa untuk menghafal ayat demi ayat secara bergantian.
6) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan
Kelas yang sedang dilaksanakan.
7) Guru memberi soal lesan dari petikan ayat-ayat surat Al-Humazah
38
8) Guru memberikan ioal-soal larhan tertulis tentang petikan ayat-
ayat dari surat Al-H_mazah yanz telah diacak secara individu.
9) Guru memberi mezTai.
b. Bagi siswa
1) Siswa membaca do i
2) Siswa menjawab saam
3) Siswa mempersiapkm diri untui: mengikuti pelajaran
4) Siswa mendengarkai dan memrerhatikan keterangan dari guru
5) Siswa mempersiaptan buku paket Baca Tubs Al-Qur’an masing-
masing
6) Siswa menghafal secara indivich
7) Siswa menghafal daam kelompok masing-masing.
8) Siswa bergantian dilam memzmak dan menghafalkan surat Al-
Humazah dalam kdompoknya nasine-masing.
9) Siswa mengerjakar soal yang diberikan guru baik dalam bentuk
lesan maupun tuHsaz.
c. Target
Dalam penelitian undakan kdas ini, peneliti mentarget dengan
mdikator 80% siswa menunjukxan peningkatan dalam belajar
menghafal surat-surat rendek dalan Al-Qur'an dengan menggunakan
metode Drill.
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Dari guru:
1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan pembelajaran.
2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu
3) Siswa masih bercanda saat guru memberikan materi pembelajaran
4) Siswa kesulitan dalam memrukan kembali ucapan yang diberikan
oleh guru, sebab sudah terlanjur terbiasa dengan cara pengucapan
metode klasik.
b. Dari teman/ guru sejawat:
1) Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga
siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan
2) Guru kurang sabar membimbing siswa dalam menghafal sesuai
dengan target waktu.
3) Guru terlalu cepat dalam mentarget waktu sebuah hafalan yang
diberikan siswa.
4) Siswa masih bermam sendiri atau berbicara dengan teman
sebangku ketika guru menerangkaa/ membimbing hafalan siswa
secara individu.
40
Hasil Kigiatan Belajar Me.vgajar pada siklus II dinilai bila
mencapai targe: yang direncanakan, hasil pada siklus II dap-: dirumuskan
sebagai berikut yaitu:
a. Guru belun optimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaiLm tujuan pembelajaran,
b. Guru kurang sabar dalam membimbing siswa untuk menghafal materi
surat Al-Hu-azah yang diberikan sesuai dengan targe: waktu yang
ditentukan.
c. Guru belun optimal dalam pengelolaan waktu, maka perlu
mendistrbusitan waktu secara baik dan lebih sabar dalam
membimbing siswa.
d. Guru beluir. optimal dalam mentarget hafalan yang hams dicapai oleh
masing-masmg siswa dari setiap ayat-ayatnya
e. Gum harus rerupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam
menggunakar metode klasik dengan metode Drill.
f. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelaiaran terutama
ketika gum sedang melakukan bimbingan siswa secara imiividu, siswa
yang lain beiim bisa dikendalikan secara optimal.
Berdasarion hasil yang diperoleh dari siklus li ini, dapat
disimpulkan ban-a kondisi siswa sudah terlihat adanya penmgkatan yang
ditandai dengan aktifitas dan kreatifitas dari siswa. Namun belum
memenuhi targe: yang ditentukan. Oleh karena itu, maka periu dilakukan
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklui 41.
1. Perencanaan
Dalam menyajika: materi pada siklus III, peneliti menyajikan
materi yang berkelanjuta: dari siklus II, yaitu peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran ‘ing terdiri dari rencana pembelajaran materi
hapalan surat At-Tiin mernrut pedoman kurikulum dan silabus, soal-soal
yang berpedoman dari bum paket Baca Tubs Al-Qur’an dengan materi
hafalan surat At-Tiin, be_kut alat-alat pendukung yang ada dalam buku
paket Baca Tubs A1-QuTh l Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi aktivitasi guru dan siswa
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan keeaian belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tangga 15 November 2007 di SD Negeri Gedong 02
Kecamatan Banyubiru Kmupaten Semarang pada kelas III sebanyak 12
siswa. Dalam hal ini pereliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar menpcu kepada rencana pembelajaran dengan
memperhatikan revisi paor siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan
pada siklus II tidak teruiarg lagi pada siklus III.
Pengamatan (ob-ervasi) dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar meiuaiar. Sebagai pengamat adalah rekan guru
sejawat yang menjadi gun. <elas V. Pembelajaran dilakukan dengan cara
42
kelompok beijumlah 2 siswa yang berbeda anggotanya pada siklus I dan
siklus II.
Pada awal proses belajar mengajar yang dilaksanakan adalah scbagai
berikut:
a. Peran Guru
1) Guru mengajak siswa untuk berdo’a.
2) Guru mengucapkan salam pembukaan.
3) Guru mengamati keadaan siswa sampai betul-betul siap menerima
pelajaran.
4) Meminta tolong guru lain untuk mengamati Penelitian Tindakan
Kelas yang sedang dilaksanakan.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang sedang
dilaksanakan.
6) Guru menyuruh siswa mengulang mengucapkan seluruh surat
pendek yang di ajarkan, dari awal sampai akhir kemudian secara
acak.
7) Siswa menghafal dalam kelompok masing-masing.
8) Siswa bergantian dalam menyimak dan menghafalkan surat At-
Tien dalam kelompoknya masing-masing.
9) Guru memberikan soal dari surat At-Tiin yang ayat-ayat nya telah
diacak terlebih dahulu.
10) Guru memberikan soal tertulis tentang ayat-ayat sari surat At-Tiin.
b. Bagi siswa
1) Siswa membaca do’a
2) Siswa menjawab salam
3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
4) Siswa mendengarkan dan memperhatikan keterangan dari guru
5) Siswa menghafal dalam kelompoknya masing-masing.
6) Siswa menghafal secara individu
7) Siswa menjawab pertanyaan lesan yang diberikan guru
8) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru baik dalam kelompok
maupun individu
c. Target
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mentarget dengan
indikator 80% siswa menunjukkan peningkatan dalam belajar
menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur'an dengan menggunakan
metode Drill.
3. Pengamatan/ peagumpulan data
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut:
a. Dari guru :
1) Pembelajaran beijalan dengan baik.
2) Guru sudah optimal dalam pengelolaan waktu.
3) Siswa sudah bisa paham sehingga siswa dapat aktif dan kreatif
44
4) Siswa daoat dengan mudah memahami tentang bagaimana cara
I-V-menghafel surat-surat pendek dalam Al-Qur’an.
5) Peningkaun pada setiap siklus.
6) Optimalnya hasil belajar siswa.
b. Dari teman/ guru sejawat:
1) Guru mampu menghidupkan suasana kelas sehingga siswa tertarik
dengan metode yang diberikan.
2) Guru sabar dalam memb;mbing siswa ketika mengucapkan ayat-
ayat yang rerbolak-balik.
3) Siswa sudah aktif dan kreatif dengan inovasi yang diberikan guru
dalam proses belajar, sehingga siswa sibuk kreatifitas yang
diberikan guru.
4) Siswa mei^sa tertantang untuk menghafalkan ayat-ayat dari sebuah
surat-surat pendek karena suasana belajar secara berkelompok
seperti ini menimbulkan motivasi yang lebih baik.
5) Dengan menghafal menggunakan metode drill siswa lebih tertarik
karena suasana yang siswa rasakan seperti dalam sebuah
perlombaan
4. Refleksi
Hasil Kegiaan Belajar Mengajar pada siklus III dinilai bila
mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus III dapat dirumuskan