Operasional
Sistem Bank Indonesia-
Real Time Gross Settlement
(BI-RTGS) dan
Bank Indonesia-
Scripless Securities Settlement System
(BI-SSSS)
Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Denpasar, 8 Oktober 2016
Dipaparkan Kepada Peserta User Group Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
10/6/2016
2
2
AGENDA
Operasional Sistem BI-RTGS
dan BI-SSSS
1.
Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
2.
Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
3.
Pengelolaan User dan Digital Certificates
1. Dasar Hukum Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
1. PBI No. 17/18/PBI/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga, Dan Setelmen Dana Seketika
2. SE BI No. 17/30/DPSP tanggal 13 November 2015
perihal Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika melalui Sistem BI-RTGS
3. SE BI No. 17/33/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Cara Penggunaan Fasilitas Likuiditas Intrahari 4. SE BI No. 17/34/DPSP tanggal 13 November 2015
perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement
5. SE BI No. 17/35/DPSP tanggal 13 November 2015
perihal Batas Nilai Nominal Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
6. SE BI No. 18/8/DPSP tanggal 2 Mei 2016
perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/30/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Setelmen Dana Seketika melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time
Gross Settlement
7. SE BI No. 18/10/DPSP tanggal 2 Mei 2016
perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/34/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement
3
1. PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara 2. PBI No. 15/9/PBI 2013 tanggal 12 November 2015
tentang Perubahan Atas PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 Tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara
3. PBI No. 17/19/PBI 2015 tanggal 12 November 2015
tentang Perubahan Kedua Atas PBI No. 10/13/PBI 2008 tanggal 21 Agustus 2008 Tentang Lelang dan Penatausahaan Surat Berharga Negara
4. PBI No. 17/18/PBI 2015 tanggal 12 November 2015 tentang Penyelenggaraan Transaksi, Penatausahaan Surat Berharga dan Setelmen Dana Seketika
5. SE No. 17/31/DPSP tanggal 13 November 2015
perihal Penyelenggaraan Penatausahaan Surat Berharga Melalui Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System
6. SE No. 17/32/DPSP tanggal 13 November 2015
perihal Tata Cara Lelang Surat Berharga Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Berharga Negara
7. SE No. 18/20/DPSP tanggal 23 September 2015
perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/31/DPSP tanggal 13 November 2015 perihal Penyelenggaraan Penatausahaan Surat Berharga melalui Bank Indonesia-Scripless
Securities Settlement System
Buka Layanan
06.30 WIB
Pengiriman Instruksi
Setelmen Dana
06.30 – 17.00 WIB
Periode Cut-Off Warning
(Bank Cover Position)
17.00 – 18.00 WIB
Pre Cut-Off
(BI Cover Position)
18.00 – 19.00 WIB
Cut-Off Time
BI-SSSS : 18.30 WIB
Sistem BI-RTGS : 19.00 WIB
4
2. Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
2. Operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
10/6/2016
5
Perpanjangan Jam Operasional
Critical Issue(s):
1. Apabila terjadi gangguan di peserta baru
dilaporkan mendekati berakhirnya window time.
2. Peserta mengajukan perpanjangan jam
operasional ketika window time sudah berakhir.
Hal-hal yang dilakukan Peserta :
1. Apabila terjadi gangguan, Peserta segera lapor ke
penyelenggara
paling lambat 30 menit
sejak
terjadinya gangguan.
2. Perpanjangan harus diajukan
paling lambat 30 menit
sebelum periode transaksi berakhir.
3. Waktu perpanjangan yang dapat diberikan
30 menit
atau
paling lama 60 menit
4. TTC penarikan Tunai, pelimpahan pajak dan/atau PvP
tidak dapat diajukan perpanjangan
.
Mengajukan ke
Penyelenggara melalui
Administrative Message
atau Surat
Penyelenggara menyampaikan
persetujuan/penolakan melalui
Administrative Message atau sarana lain
PESERTA
PENYELENGGARA
INDOIDJP
2. Operasional Sistem BI-RTGS
10/6/2016
6
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Jenis-Jenis Transfer Dana
1. Transaksi Antar-Peserta selain Bank Indonesia
2. Transaksi Peserta dengan Bank Indonesia
3. Transaksi dari Peserta/Nasabah kepada Peserta Lain
4. Transaksi dari Peserta/Nasabah kepada Nasabah Peserta Lain
Jenis-Jenis Transfer Dana
1. MT202 – antar-peserta
2. MT103 – antar-peserta untuk kepentingan nasabah single credit
3. MT102 – antar-peserta untuk kepentingan nasabah multiple credit
Jenis Grup
Prioritas Transaksi
Prioritas
Angka
Default
Nilai
High Priority
1 – 10
5
Priority
11 – 50
30
Normal
51 – 98
70
Settle-or-Reject
99
99
2. Operasional Sistem BI-RTGS
10/6/2016
7
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Criticial Issue(s):
1. Transaksi reject karena:
a. Message format tidak sesuai standar
b. Penggunaan prioritas transaksi
belum sesuai
2. Penggunaan TTC tidak sesuai
peruntukkannya, termasuk TTC TSA.
3. Nasabah Penerima tidak memiliki
rekening.
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
Pengisian field atau keterangan harus benar, yang
meliputi:
1. MT
,
kode
transaksi,
prioritas
transaksi;
2. Participant code
peserta pengirim dan
penerima;
3. Nomor dan nama rekening
peserta pengirim
dan peserta penerima;
4. Nomor dan nasabah
pengirim dan penerima;
5. Nasabah Penerima transfer wajib memiliki
rekening;
6. Pengisian keterangan pada
field 70 dan 72
Peserta Sistem BI-RTGS Yang Dapat
menggunakan kode transaksi TSA
Peserta Sistem BI-RTGS yang ditetapkan oleh Pemerintah c.q. Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
sebagai BO I, BO II dan/atau Bank Persepsi
Transaksi transfer dana Rangka TSA melalui
Peserta Sistem BI-RTGS berdasarkan pengirim
dan penerima
Antar Peserta Selain Bank Indonesia :
Dari Kuasa BUN (KPPN) di Kantor Pusat dan Daerah ke Rekening pihak
ketiga melalui BO I
Dari KPPN di Kantor Pusat dan Daerah ke Rekening PNS Pusat/TNI/POLRI
melalui BO II
Peserta dengan Bank Indonesia :
BO I Pusat dan BO II ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di BI.
Dari Bank Persepsi ke Rekening SUBRKUN di BI.
Sentral Giro/Kantor Pos ke rekening SUBRKUN di BI.
Pengiriman Instruksi Setelmen:
Transaksi antar Peserta (102) : Field 50K, 59 wajib diisi benar
Transaksi dengan BI : Field 53, 57 dan 58 wajib diisi benar
Kode Transaksi yang digunakan oleh Peserta
Sistem BI-RTGS dan pengisian keterangan:
Kode transaksi (TTC): Peserta-Nasabah : TTC 102,
Peserta dgn BI : TTC 200, 201, 202, 203, 208
Field 70 dan/atau72 : Wajib diisi sesuai ketentuan (TSA, SPAN, …… dll)
Sanksi Penyalahgunaan Kode Transaksi TSA
Dikenakan sanksi Rp100ribu/transaksi, paling banyak Rp10 juta per
bulan/periode pemantauan
8
2. Operasional BI-SSSS
10/6/2016
9
Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS
Criticial Issue(s):
Transaksi reject karena:
1. Setelmen limit dari Bank pembayar tidak
mencukupi;
2. Dana tidak mencukupi;
3. Collateral tidak mencukupi;
4. Pengiriman field pada instruksi tidak sesuai
standard;
5. Persentase market price untuk desimalnya diisi
lebih dari 5 (lima) digit.
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Pengelolaan setelmen limit yang baik;
2. Pengelolaan kecukupan dana dan surat berharga
yang baik;
3. Pengisian data market price secara benar, yaitu untuk
persentase maksimal menggunakan desimal 5 digit.
4. Pengisian message instruksi setelmen dilakukan
dengan benar.
Reporting BI-SSSS
Criticial Issue(s):
Holding Report tidak ter-generate.
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Generate ulang dari sisi Peserta melalui menu “online
report;” atau
2. Peserta minta kepada Penyelenggara untuk mengirim
ulang Holding Report.
3. Pengelolaan
User
dan
Digital Certificates
10/6/2016
10
Pengelolaan Digital Certificates
Mekanisme Reset dan/atau Unlock Connected User
Surat
Permohonan
Peserta
Bank Indonesia
Menginformasikan
jadwal pengambilan
Mengambil
Digital Certificate
Pembebanan biaya
Memuat Informasi sebagai berikut:
Hard Token Soft Token
1. Nama dan Kode 2. Jumlah
penambahan 3. Alasan
permintaan
1. Nama dan Kode 2. Jumlah
penambahan 3. CSR
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected
User
3. Nomor Seri
1. Nama dan Kode 2. Nama Connected
User 1. Nama dan Kode
2. Nama Connected User
3. Nomor Seri 4. Alasan
permintaan
Khusus Penambahan Soft Token:
1. Penyelenggara menyampaikan soft token melalui
sarana surat atau lainnya
2. Peserta menyampaikan file CSR melalui sarana
surat
3. Pengelolaan
User
dan
Digital Certificates
10/6/2016
11
Pengelolaan Digital Certificates
Penambahan/Perpanjangan/Penggantian Digital Certificate
Surat
Permohonan
Peserta
Bank Indonesia
Proses permohonan
Informasi kepada
Peserta
Memuat Informasi sebagai berikut:
Hard Token
Reset
Connected
User
1. Nama dan Kode
2. Nama Connected User
3. Nama pejabat
4. Alamat email
Unlock
Connected
User
1. Nama dan Kode
2. Nama Connected User
3. Nama dan nomor telepon
Reset
Digital
Certificate
Hard Token
1. Nama dan Kode
2. Nama Connected User
3. Nomor Seri
4. Nama dan nomor telepon
5. Alamat email
Khusus Penambahan Soft Token:
1. Penyelenggara menyampaikan soft token
melalui sarana surat atau lainnya
2. Peserta menyampaikan file CSR melalui
sarana surat
3. Pengelolaan
User
dan
Digital Certificates
10/6/2016
12
Pengelolaan Digital Certificates
Critical Issue(s):
1. Lupa password
2. Password expired
3. Logout tidak sesuai prosedur
Hal-hal yang dilakukan Peserta:
1. Menyimpan dan menjaga kerahasiaan
password dengan baik;
2. Logout mengikuti prosedur (tidak
menutup browser PG sebelum
logout);
3. Mengganti password connected user
dan/atau hard token sebelum expired.
4. Biaya dan PPN dalam Penyelenggaraan Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
10/6/2016
13
Jenis-Jenis Pembebanan Biaya dan PPN
1
2
3
Dibebankan secara harian:
1. Instruksi setelmen yang telah
disetel;
2. Administrative message.
Dibebankan secara bulanan:
Biaya dan PPN Pengiriman message
yang di-reject oleh sistem;
Dibebankan secara insidentil:
1. Perpanjangan waktu;
2. Penggunaan fasilitas Guest Bank;
3. Materai;
4. Pembelian Cek/Bilyet Giro.
4
Pembebanan PPN, Biaya, dan
Sanksi TSA:
1. PPN TSA yang dikenakan biaya
Rp0,00;
2. Biaya dan sanksi atas kesalahan
penggunaan TTC TSA.
5. Alamat Korespondensi untuk Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS
14
KEPESERTAAN DAN OPERASIONAL SISTEM BI-RTGS DAN BI-SSSS
Bank Indonesia
Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Divisi Setelmen Dana dan Penatausahaan Surat Berharga
Gedung D Lantai 3
Jalan M.H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350
KORESPONDENSI TERKAIT PEMANTAUAN KEPATUHAN
Bank Indonesia
Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
Divisi Kepatuhan dan Informasi SP BI
Gedung D Lantai 3
Jalan M.H. Thamrin No. 2
TERIMA KASIH
Sistem BI-RTGS – Lampiran 1A.
16
No. TTC Jenis Transaksi
Message Type
(MT) Prioritas Periode TTC
Berakhir (WIB) Keterangan 202 103 102 HP P N
1 103 Transaksi Antar Peserta Y Y Y Y 16.30 Dikirim dari nasabah/ pesertauntuk rekening peserta penerima 2 110 Transaksi Antar Peserta -Jual Beli Valas Sisi IDR–PvP Y Y Y 16.30
3 111 Transaksi Antar Peserta -Jual Beli Valas Sisi IDR Y Y Y 17.00
4 112 Transaksi Antar Peserta –PUAB Y Y Y 18.00 Setelah awal periode COW(17.00 WIB) Prioritas 99 5 113 Transaksi Antar Peserta -PUAB Jatuh Tempo Y Y Y 18.00 Setelah awal periode COW(17.00 WIB) Prioritas 99 6 114 Transaksi Antar Peserta -Surat Berharga Pasar
Modal Y Y Y Y 17.00
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
No. TTC Jenis Transaksi
Message Type (MT) Prioritas Periode TTC
Berakhir (WIB) Keterangan 202 103 102 HP P N
7 115 Transaksi Antar Peserta -Penarikan Kas Y Y Y 16.30 8 116 Transaksi Antar-Peserta -Dalam –USD Y Y Y 16.30 9 180 Transaksi Antar-Peserta -Kewajiban Bank kpd.
Perusahaan Switching Y Y Y Y 17.00
10 181 Transaksi Antar-Peserta -Kewajiban Perusahaan
Switching kpd. Bank Y Y Y Y 17.00
11 190 Transaksi Antar-Peserta –Pengembalian Y Y Y 17.00 12 191 Transaksi Antar-Peserta -Pembayaran Kompensasi Y Y Y 17.00
17
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Transaction Type Code –
Antar-Peserta selain Bank Indonesia
18
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Transaction Type Code –
Peserta dengan Bank Indonesia
No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Prioritas Berakhir (WIB)Periode TTC Keterangan 202 103 102 HP P N
1 190 Transaksi Antar-Peserta -Pengembalian Y Y Y 17.00 Retur Transaksi dari BI 2 200 Transaksi Pemerintah- Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WIB. Y Y 16.30 Field yang digunakan untuk penggunaan TTC TSA:
1. 58D diisi nomor dan nama rekening KPPN.
2. 72 pada Field TTC dan BNF diisi keterangan.
3 201 Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WITA. Y Y 15.30 4 202 Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Penerimaan Negara untuk WIT. Y Y 14.30 5 203 Transaksi Pemerintah - Pelimpahan Kelebihan RPK-BUN-P. Y Y 18.00
Field yang digunakan untuk penggunaan TTC TSA: 1. 58D diisi nomor dan nama rekening BUN.
2. 72 pada Field TTC dan BNF diisi keterangan.
6 204 Transaksi Pemerintah - Penerimaan Negara Lainnya. Y Y 17.00 Untuk kredit rekening di BI yang 3 digit pertamanya 500, 503, 505, 507-514, 519 7 205 Transaksi Pemerintah - Penerimaan Negara Bukan Pajak. Y Y 16.30 Untuk kredit rekening di BI yang 3 digit pertamanya 501
19
Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS
Transaction Type Code –
Peserta dengan Bank Indonesia
Transaction Type Code –
Peserta dengan Bank Indonesia
No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Prioritas Berakhir (WIB)Periode TTC Keterangan 202 103 102 HP P N
1 100 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah. Y Y Y Y 16.30
2 101 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah Tanpa Rekening. Y Y Y Y 16.30
Hanya untuk nasabah pengirim yang tidak
memiliki rekening 3 102 Transaksi Antar Peserta - Untuk Nasabah - TSA. Y Y Y Y 16.30 Hanya untuk peserta TSA 4 104 Transaksi Antar Peserta- Untuk Nasabah- Surat Berharga Pasar
Modal. Y Y Y Y 16.30
No. TTC Jenis Transaksi Message Type (MT) Prioritas Berakhir (WIB)Periode TTC Keterangan 202 103 102 HP P N
1 103 Transaksi Antar Peserta. Y Y Y Y 16.30
20
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2A.
21
Srandardisasi Message
22
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2C.
23
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2C.
24
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2D.
25
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2E.
26
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2F.
27
28
Sistem BI-RTGS – Lampiran 2G.
29
NO. NO. REKENING NAMA REKENING KODE KANTOR KANTOR BI
1 501000002010 SUBRKUN KPPN BANDUNG II 010 Provinsi JABAR
2 501000000010 SUBRKUN KPPN BANDUNG I 010 Provinsi JABAR
3 501000000030 SUBRKUN KPPN TEGAL 030 Tegal
4 501000000040 SUBRKUN KPPN JEMBER 040 Jember
5 501000000050 SUBRKUN KPPN YOGYAKARTA 050 Provinsi DI Yogya
6 501000000060 SUBRKUN KPPN KEDIRI 060 Kediri
7 501000000070 SUBRKUN KPPN MALANG 070 Malang
8 501000000090 SUBRKUN KPPN SEMARANG I 090 Provinsi JATENG
9 501000002090 SUBRKUN KPPN SEMARANG II 090 Provinsi JATENG
10 501000000100 SUBRKUN KPPN SURAKARTA 100 Solo
11 501000000120 SUBRKUN KPPN SURABAYA I 120 Provinsi JATIM
12 501000002120 SUBRKUN KPPN SURABAYA II 120 Provinsi JATIM
13 501000000140 SUBRKUN KPPN CIREBON 140 Cirebon
14 501000000150 SUBRKUN KPPN PURWOKERTO 150 Purwokerto
15 501000000190 SUBRKUN KPPN TASIKMALAYA 190 Tasikmalaya
16 501000000230 SUBRKUN KPPN BENGKULU 230 Provinsi Bengkulu
17 501000000310 SUBRKUN KPPN JAMBI 310 Provinsi Jambi
18 501000000320 SUBRKUN KPPN BANDA ACEH 320 Provinsi Aceh
19 501000000330 SUBRKUN KPPN MEDAN I 330 Provinsi SUMUT
20 501000002330 SUBRKUN KPPN MEDAN II 330 Provinsi SUMUT
21 501000000340 SUBRKUN KPPN PADANG 340 Provinsi SUMBAR
22 501000000350 SUBRKUN KPPN PEKANBARU 350 Provinsi Riau
23 501000000360 SUBRKUN KPPN PALEMBANG 360 Provinsi SUMSEL
24 501000000370 SUBRKUN KPPN BATAM 370 Batam
25 501000000380 SUBRKUN KPPN SIBOLGA 380 Sibolga
26 501000000390 SUBRKUN KPPN BANDAR LAMPUNG 390 Provinsi Lampung
27 501000000410 SUBRKUN KPPN LHOKSEUMAWE 410 Lhokseumawe
28 501000000470 SUBRKUN KPPN PEMATANGSIANTAR 470 Pematangsiantar
29 501000000510 SUBRKUN KPPN BANJARMASIN 510 KPwDN Provinsi KALSEL
30 501000000530 SUBRKUN KPPN PONTIANAK 530 Provinsi Kalbar
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3A.
30
NO. NO. REKENING NAMA REKENING KODE KANTOR KANTOR BI
31 501000000540 SUBRKUN KPPN SAMARINDA 540 Provinsi Kaltim
32 501000000570 SUBRKUN KPPN BALIKPAPAN 570 Balikpapan
33 501000000580 SUBRKUN KPPN PALANGKARAYA 580 Provinsi Kalteng
34 501000000600 SUBRKUN KPPN PALU 600 Provinsi Sulteng
35 501000000610 SUBRKUN KPPN MAKASSAR I 610 Provinsi SULSEL
36 501000002610 SUBRKUN KPPN MAKASSAR II 610 Provinsi SULSEL
37 501000000620 SUBRKUN KPPN MANADO 620 Provinsi Sulut
38 501000000690 SUBRKUN KPPN KENDARI 690 Provinsi Sultra
39 501000000710 SUBRKUN KPPN MATARAM 710 Provinsi NTB
40 501000000720 SUBRKUN KPPN DENPASAR 720 Provinsi Bali
41 501000000740 SUBRKUN KPPN KUPANG 740 Provinsi NTT
42 501000000810 SUBRKUN KPPN AMBON 810 Provinsi Maluku
43 501000000820 SUBRKUN KPPN JAYAPURA 820 Provinsi Papua
44 501000000830 SUBRKUN KPPN Manokwari 830 Provinsi Papua Barat
45 501000000880 SUBRKUN KPPN TERNATE 880 Provinsi Maluku Utara
46 501000000980 SUBRKUN KPPN JAKARTA I 980 Jakarta
47 501000002980 SUBRKUN KPPN JAKARTA II 980 Jakarta
48 501000003980 SUBRKUN KPPN JAKARTA III 980 Jakarta
49 501000004980 SUBRKUN KPPN JAKARTA IV 980 Jakarta
50 501000005980 SUBRKUN KPPN JAKARTA V 980 Jakarta
51 501000006980 SUBRKUN KPPN KHUSUS PINJAMAN DAN HIBAH 980 Jakarta
52 501000007980 SUBRKUN KPPN JAKARTA VI 980 Jakarta
53 501000008980 SUBRKUN KPPN JAKARTA VII 980 Jakarta
54 500000005980 SUBRKUN DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA 980 Jakarta
Sistem BI-RTGS – Lampiran 3B
NO. NO.REKENING NAMAREKENING KANTORKODE NAMA KANTOR BI
1 560000911010 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 010 Provinsi JABAR
2 560000911030 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 030 Tegal
3 560000911040 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DGN.TRANSAKSI KAS BAYARAN 040 Jember
4 560000911050 RAS DGN TRANSAKSI KAS BAYARAN 050 Provinsi DI Yogya
5 560000911060 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 060 Kediri
6 560000911070 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 070 Malang
7 560000911090 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 090 Provinsi JATENG
8 560000911100 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 100 Solo
9 560000911120 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYAR 120 Provinsi JATIM
10 560000911140 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 140 Cirebon
11 560000911150 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 150 Purwokerto
12 560000911190 REK ANTARA SEHUB DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 190 Tasikmalaya
13 560000911230 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 230 Provinsi Bengkulu
14 560000911240 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 240 Provinsi Kep. BaBel
15 560000911310 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 310 Provinsi Jambi
16 560000911320 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 320 Provinsi Aceh
17 560000911330 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 330 Provinsi SUMUT
18 560000911340 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 340 Provinsi SUMBAR
19 560000911350 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 350 Provinsi Riau
20 560000911360 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 360 Provinsi SUMSEL
21 560000911370 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 370 Batam
22 560000911380 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 380 Sibolga
23 560000911390 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 390 Provinsi Lampung
31
NO. NO.REKENING NAMAREKENING KANTORKODE NAMA KANTOR BI
24 560000911410 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 410 Lhokseumawe 25 560000911470 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 470 Pematangsiantar
26 560000911510 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 510 KPwDN Provinsi KALSEL 27 560000911530 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 530 Provinsi Kalbar
28 560000911540 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 540 Provinsi Kaltim 29 560000911570 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 570 Balikpapan 30 560000911580 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 580 Provinsi Kalteng 31 560000911600 REKENING ANTARA SE HUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 600 Provinsi Sulteng 32 560000911610 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 610 Provinsi SULSEL 33 560000911620 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 620 Provinsi Sulut 34 560000911640 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 640 Provinsi SULBAR 35 560000911690 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 690 Provinsi Sultra 36 560000911710 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 710 Provinsi NTB 37 560000911720 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 720 Provinsi Bali 38 560000911740 REKENING ANTARA SEHUBUNGANDENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 740 Provinsi NTT 39 560000911810 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 810 Provinsi Maluku 40 560000911820 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 820 Provinsi Papua 41 560000911830 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN. 830 Provinsi Papua Barat 42 560000911880 REKENING ANTARA SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI KAS BAYARAN 880 Provinsi Maluku Utara
32
33
Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS
No
Fields
Keterangan
Sifat Field
1 Comm Diisi Nomor atau Nama Referensi Transaksi (common reference). Apabila transaksinya merupakan transaksi SBN harus diisi Nomor CTP yang diperoleh BEI-CTP PLTE.
Nomor ini merupakan key utama yang digunakan untuk proses matching pada saat sistem menerima satu instruksi setelmen dengan instruksi pasangannya.
Mandatory
2 TRN Diisi Nomor atau Nama Referensi yang diberikan oleh internal Peserta. Mandatory 3 Pool Diisi apabila transaksi tersebut dikaitkan dengan transaksi lainnya yang harus diselesaikan
secara bersamaan. Optional
4 Tipe repo (contoh untuk Repo CB)
Tipe repo dipilih sesuai dengan kesepakatan Peserta, antara lain untuk:
a. HIC: Apabila surat berharga Peminjam Dana yang dijaminkan tidak dipindahkan ke rekening Pemberi Pinjaman
b. Classic: Apabila surat berharga Peminjam Dana yang dijaminkan dipindahkan ke rekening Pemberi Pinjaman
Mandatory
5 Lender party-Collateral taker
Diisi dengan informasi sebagai berikut:
a. Participant: diisi BIC Peserta Pemberi Pinjaman,
b. Account: diisi Rekening DEPO-AVAI Peserta Pemberi Pinjaman, c. Delivering Agent: Diisi BIC Peserta Pemberi Pinjaman,
d. Payment Agent: diisi dengan BIC CSA, e. Cash Account: diisi nomor Rekening CSA.
Mandatory
34
Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS
No
Fields
Keterangan
Sifat Field
6 Borrower party-Collateral giver
Diisi dengan informasi sebagai berikut:
a. Participant: Diisi BIC Peserta Peminjam Dana,
b. Account: Diisi Rekening DEPO-AVAI Peserta Peminjam Dana, c. Receiving Agent: Diisi BIC Peserta Peminjam Dana,
d. Payment Agent: Diisi dengan BIC CSA. e. Cash Account: Diisi nomor Rekening CSA.
Mandatory
7 Settlement
Currency Diisi kode mata uang untuk nilai setelmen dana, baik secara riel ataupun virtual. Mandatory 8 Instrument Diisi dengan informasi sebagai berikut:
a. Initial margin: diisi secara otomatis oleh sistem dengan nilai default 100. Otomatis b. Auto select by system: dipilih apabila surat berharga yang dijaminkan dipilih oleh sistem. Optional c. Collateral based loan value: dipilih apabila nilai pinjaman sama dengan nilai market value surat
berharga yang dijaminkan. Optional
d. Collateral allocation:
1. Instrument Code: diisi surat berharga yang akan dijadikan jaminan.
2. Manual market price: diisi apabila Peserta menetapkan persentase sendiri dengan batasan digit desimal paling banyak 5 (lima) desimal.
Contoh: 90,12345%
3. Manual accrued interest: diisi apabila Peserta menetapkan sendiri nominal accrued interest dengan batasan digit desimal paling banyak 5 (lima) desimal.
Contoh: Rp 1.000.000,12345
4. Chosen Quantity: diisi dengan nilai unit surat berharga yang akan dijadikan jaminan.
Optional
35
Standarisasi Pengiriman Instruksi Setelmen melalui BI-SSSS
No
Fields
Keterangan
Sifat Field
9 First Leg
Details Diisi dengan informasi sebagai berikut:a. Currency: diisi otomatis oleh sistem sesuai dengan settlement currency. Otomatis b. Loan value: diisi dengan nilai pinjaman. Mandatory c. Trade date: diisi tanggal transaksi, dapat diisi dengan back date atau current date. Mandatory d. Early settlement date/time: diisi tanggal setelmen, Peserta dapat mengubah waktu
setelmen sesuai dengan yang disepakati. Early settlement date harus sama dengan value date.
Otomatis e. Late settlement date/time: diisi dengan tanggal setelmen akhir, Peserta dapat mengubah
waktu setelmen sesuai dengan yang disepakati. Late settlement date harus sama dengan value date.
Otomatis f. Cash leg value date: diisi dengan tanggal setelmen dana first leg. Mandatory 10 Second Leg
Details Diisi dengan informasi sebagai berikut:a. Allow extension: dipilih apabila instruksi setelmen repo dapat diperpanjang. Optional b. Buyback date: diisi dengan tanggal second leg. Mandatory c. Term: diisi jangka waktu transaksi repo menyesuaikan tanggal first leg sampai dengan
second leg secara otomatis oleh sistem. Otomatis d. Repo rate: diisi dengan repo rate. Mandatory e. Repo interest: diisi dengan nominal bunga secara otomatis dengan perhitungan (Term x
Repo rate/360) Otomatis
f. Termination value: diisi dengan nilai nominal pengembalian yang disetel pada saat second leg secara otomatis oleh sistem dengan perhitungan (Loan Value + Repo Interest). Peserta dapat mengubah berdasarkan hasil perhitungan Peserta.
Otomatis