• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan metode penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab pertanyaan penelitan, oleh karena itu hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesuaian antara objek yang diteliti dengan masalah.

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13).

Menurut Sugiyono (2010:14), metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan sebab akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan cara

(2)

37

tertentu berdasar atas pengamatan terhadap data dari faktor akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data dengan melakukan perbandingan di antara data yang terkumpul/diteliti. Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (X) yaitu Lingkungan Keluarga (X1), dan Prestasi Belajar (X2) yang mempengaruhi satu variabel terikat yaitu Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y).

B.Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010 : 14), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. W. Gulo (2010: 77), mengatakan keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga dengan gambaran sebagai berikut :

(3)

38

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2012 35

2011 17

2010 46

2009 68

Jumlah Total 166

Sumber : Bagian Admisi dan Registrasi (BARA UKSW) 2 Oktober 2012

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah populasi penelitian dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga tahun angkatan 2009 - 2012 berjumlah 166 mahasiswa. Populasi penelitian terbagi dalam empat strata yaitu mahasiswa tahun angkatan 2009 sejumlah 68 mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2010 sejumlah 46 mahasiswa, mahasiswa tahun angkatan 2011 sejumlah 17 mahasiswa dan mahasiswa tahun angkatan 2012 sejumlah 35 mahasiswa. Jumlah populasi tersebut relatif besar sehingga peneliti perlu menggunakan sampel yang diambil dari populasi.

2. Sampel

Sugiyono (2010: 62) mengemukakan, sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang ditentukan jumlahnya..

Pengambilan sampel persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah 10% mengingat semakin kecil persen kelonggaran ketidaktelitian dalam pengambilan sampel, maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan

(4)

39

lebih representatif. Mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin

dalam Riduwan (2005 :56) yaitu :

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercyaan 95%)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

Penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling dikatakan proporsional karena pengambilan subjek pada setiap angkatan ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari masing-masing angkatan, dan dikatakan random (acak) karena setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Pada tahap berikutnya sampel penelitian akan dibagi secara proporsional sesuai dari jumlah populasi itu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 45), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proportional

(5)

40

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

Menurut W.Gulo (2010:90), pembagian sampel secara proporsional dari populasi yang berstrata dapat dilakukan dengan rumusan alokasi proporsional. Hasil perhitungan rumusan alokasi proportional untuk populasi penelitian yang berstrata pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2009 - 2012 FKIP-UKSW Salatiga tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2 Pembagian Sampel Secara Proporsional

Sumber : Gulo (2010:90)

Keterangan :

N = Besarnya populasi

N = Besarnya sampel yang ditarik dari populasi n/N = Proporsi

Berdasarkan rumusan alokasi proporsional, sampel penelitian yang diambil dari mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP UKSW Salatiga adalah :

Strata Jumlah Anggota Banyaknya Sampel I N1 n/N x N1 II N2 n/N x N2 III dst N3 n/N x N3 Jumlah n/N(N1 + N2 + N3) =n/N x N

(6)

41

Tabel 3.3 Jumlah Sampel Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga

No. Strata Jumlah Mahasiswa Banyak Sampel

1 2009 N1 = 68 62/166 x 68 = 26

2 2010 N2 = 46 62/166 x 46 = 17

3 2011 N3 = 17 62/166 x 17 = 6

4 2012 N4 = 35 62/166 x 35 = 13

Jumlah 166 62

Sumber : Data Primer yang diolah, 2013

D.Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Peneliti dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif. Mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1.Kuesioner/Angket

Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pertanyaan / pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Kuesioner (angket) digunakan dalam penelitian ini agar peneliti dapat melakukan kontak langsung dengan responden sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.

(7)

42

Data yang dikumpulkan menggunakan angket adalah informasi dari responden tentang Minat Menjadi Guru Ekonomi dan Lingkungan Keluarga, pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga. Kisi-kisi lembar angket sebelumnya dilakukan validasi pada ahlinya dalam hal ini dosen pembimbing.

2. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158), “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya”. Metode ini digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari pengumpulan angket. Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi ini adalah data Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga yang dilihat dari Indeks Prestasi (IP) terakhir mahasiswa.

E.Definisi Operasional

W.Gulo mengatakan (2010:44), Definisi operasional dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia bisa berfungsi sebagai penunjuk untuk menemukan data yang tepat dalam dunia empiris. Definisi operasional memberikan informasi-informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti dan dapat memberikan penjelasan atas suatu variabel-variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

43

1. Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) adalah suatu kondisi yang terjadi dimana ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga terhadap profesi guru ekonomi yang ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi.

Minat Menjadi Guru Ekonomi ditunjukkan dengan keinginan dan ketertarikan tanpa ada yang menyuruh untuk menjalani profesi guru setelah lulus kuliah. Minat Menjadi Guru Ekonomi itu dapat timbul berdasarkan respon positif diri, pengalaman dan keberadaan profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

2. Lingkungan Keluarga (X1) adalah kelompok sosial kecil yang umumnya

terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang yang ditempati suasana efeksi dan tanggungjawab. Lingkungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran dan pengaruh orang tua terhadap ketertarikan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga.

3. Prestasi Belajar (X2) adalah hasil pengukuran tingkat kemampuan aktual

mahasiswa PE FKIP-UKSW Salatiga Tahun Angkatan 2009 – 2012 yang diukur berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, kebiasaan dan keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

(9)

44

Diterapkannya Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 2,75 sebagai standar minimal yang disyaratkan oleh PE FKIP-UKSW mahasiswa dapat mengikuti ujian skripsi dan dinyatakan kelulusan.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010 : 148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian disusun dengan maksud mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan fokus masalah penelitian. Instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran skala. Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2010 : 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2010 : 199), kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pertanyaan/pernyataan yang digunakan berbentuk pertanyaan tertutup karena akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat dan termasuk kuesioner (angket) langsung sehingga data yang diperoleh lebih cepat dan obyektif.

(10)

45

Skala pengukuran variabel Lingkungan Keluarga (X1), akan dilakukan

dengan skala ordinal. Variabel X1 diukur dengan skala Likert. Skala

pengukuran variabel Prestasi Belajar (X2), akan dilakukan dengan skala

ordinal. Variabel X2 diukur dengan skala interval, responden diminta untuk

melakukan ranking preferensi terhadap setiap pertanyaan. Sedangkan Skala pengukuran variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), akan dilakukan dengan skala ordinal. Variabel Y diukur dengan skala.

Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian didasarkan pada variabel dan indikator penelitian yang ada. Kisi-kisi instrumen variabel Lingkungan Keluarga (X1), kembangkan sendiri dengan memperhatikan indikator

hubungan, didikan dan dukungan orang tua. Sedangkan kisi – kisi instrumen variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y) terdiri dari empat indikator yaitu perasaan senang, perhatian, konsentrasi, dan kesadaran. Penyusunan kisi – kisi instrumen dari variabel Minat Menjadi Guru Ekonomi (Y), peneliti lakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen yang disusun oleh Ery Setyani Putri (2012) pada penelitiannya Tentang Minat Menjadi Guru Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Dan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.kisi – kisi instrumen yang dikembangkan telah disesuaikan dan dikonsultasikan dengan kondisi mahasiswa Program Studi Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga.

Berdasarkan definisi operasional dari masing-masing variabel maka dapat disusun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur instrumen tersebut sehingga dapat ditentukan kisi-kisi yang akan diwujudkan dalam

(11)

butir-46

butir pernyataan. Jawaban dari pernyataan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Skala Likert dengan lima kategori jawaban, yang mempunyai skor tertinggi 5 untuk jawaban yang Sangat Setuju (SS), 4 untuk jawaban Setuju (ST), 3 untuk jawaban Ragu – ragu (RG), 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada penelitian ini instrumen kuesioner dibuat dari indikator-indikator yang telah dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Kisi – kisi instrumen lingkungan keluarga dan minat menjadi guru ekonomi

Variabel Definisi Operasional Indikator Pernyataan Butir Minat

Menjadi Guru Ekonomi (Y)

suatu kondisi yang

terjadi dimana

ketertarikan terhadap profesi guru ekonomi yang ditunjukkan

dengan adanya

pemusatan pikiran, perasaan senang dan perhatian yang lebih terhadap profesi guru ekonomi.

1. Minat Keinginan untuk

mengetahui / memiliki sesuatu Memiliki antusias dalam perkuliahan Adanya objek atau kegiatan yang disenangi Ketertarikan pada profesi Memiliki jenis kegiatan yang disenangi 1 2 3 4 5 2. Mengenal Adanya pengetahuan profesi guru ekonomi Adanya informasi mengenai profesiguru ekonomi 6 7

(12)

47 3. Perasaan / emosi Perhatian yang lebih besar terhadap profesi guru ekonomi Kemauan terhadap profesi guru ekonomi 8 9

4. Kehendak Kempuan untuk menjadi guru ekonomi Hasrat menjadi guru ekonomi Pandangan terhadap profesi 10 11 12 5. Klasifikasi Memiliki minat

yang diekspresikan melalui verbal Mempunyai hasrat dengan ilmu yang diadapt Memiliki minat dalam keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu Menggunakan tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan 13 14 15 16

6. Faktor Minat Memilih jurusan profesi yang sesuai Adanya dorongan dari dalam diri individu Memiliki motif sosial menjadi faktor yang 17 18 19

(13)

48 membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu Mempunyai faktor emosional minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi 20 Lingkunga n Keluarga (X1)

kelompok sosial kecil

yang umumnya

terdiri atas ayah, ibu,

dan anak yang

mempunyai

hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap

dan didasarkan

adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi dengan semua kondisi yang ada di dalam ruang yang ditempati suasana

efeksi dan

tanggungjawab.

1. Hubungan Adanya

hubungan orang tua dengan anak Adanya hubungan antar keluarga dengan anak Adanya hubungan rasatanggung jawab dengan anak 21 22 23

2. Edukasi Orang tua

membebaskan memilih profesi Orang tua memberikan pendidikan kepada anak Orang tua memberikan kebebasan untuk mengenal nilai dan norma dilingkungan pendidikan 24 25 26 3. Proteksi atau perlindungan Dapat memberikan contoh yang tauladan

Orang tua dapat mengawasi anak

27

(14)

49 Orang tua membatasi anak dalam hal perbuatan tertentu 29

4. Afeksi Orang tua

menjalin komunikasi dengan anak 30 5. Ekonomi Keadaan ekonomi dalam keluarga 31

6. Dukungan Dukungan orang tua kepada anak Profesi orang tua

32 33 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) (X2)

yang diukur berupa penguasaan

pengetahuan, kemampuan,

kebiasaan dan

keterampilan, sikap sebagai hasil dari proses belajar yang dibuktikan melalui tes yang dilaporkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP)

Hasil Indeks Prestasi Komulatif.

1

G.Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang dimaksudkan untuk memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel.

a.Uji Validitas Instrumen

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan,

(15)

50

seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010 : 176) bahwa instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.

Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi construct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi), Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi construct validity (validitas kontruksi). Validitas eksternal dikembangkan dari fakta empiris. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen yang mempunyai validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Validitas eksternal instrumen diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

Peneliti telah menyusun instrumen penelitian yang telah dikonstruksikan sesuai aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori yang ada dan telah dikonsultasikan kepada dosen pembimbing skripsi untuk mendapatkan perbaikan. Instrumen penelitian ini termasuk instrumen nontest karena hanya digunakan untuk mengukur sikap dimana tidak ada jawaban “benar dan salah” tetapi bersifat “positif dan negatif”. Menurut Sugiyono (2010 : 176), instrumen nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas kontruksi (construct validity). Pengujian validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian dapat dikatakan memiliki validitas tinggi jika korelasi tiap faktor tersebut positif dan memiliki koefisien korelasi diatas 0,3. Menurut Masrun (1979) dalam Sugiyono (2010 :

(16)

51

188), syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r = 0,3. Jadi item instrumen yang memiliki korelasi di bawah 0,3 dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan.

Pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan korelasi

pearson product moment dari karl pearson dengan rumus sebagai berikut :

xy =

Keterangan :

xy = koefisien korelasi

= jumlah responden = skor item tertentu = skor total (seluruh item)

Instrumen penelitian diolah dengan alat bantu hitung SPSS 17.0 for windows untuk menguji validitasnya. Jika nilai r hitung dari item instrumen lebih besar dari nilai r kritis yang ditentukan (r hitung > r kritis), maka item instrumen dinyatakan valid.

(17)

52

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Lingkungan Keluarga

No. r hitung keputusan

X21 0,718 Valid X22 0,638 Valid X23 -0,133 Tidak Valid X24 0,409 Valid X25 0,083 Tidak Valid X26 0,525 Valid X27 0,603 Valid X28 0,755 Valid X29 0,326 Valid X30 0,635 Valid X31 0,656 Valid X32 0,376 Valid X33 0,289 Tidak Valid

Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.5 menggambarkan dari 13 butir pernyataan untuk variabel Lingkungan Keluarga terdapat 3 pernyataan tidak valid dan 8 pernyataan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),

sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

(18)

53

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi

No. r hitung Keputusan

Y01 0,678 Valid Y02 0,538 Valid Y03 0,703 Valid Y04 0,697 Valid Y05 0,661 Valid Y06 0,634 Valid Y07 -0,083 Tidak Valid Y08 0,416 Valid Y09 0,752 Valid Y010 0,690 Valid Y011 0,693 Valid Y012 0,337 Valid Y013 -0,252 Tidak Valid Y014 0,281 Tidak Valid Y015 -0,203 Tidak Valid Y016 0,316 Valid Y017 0,488 Valid Y018 0,592 Valid Y019 0,313 Valid Y020 0,405 Valid

Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.6 menggambarkan dari 20 butir pernyataan untuk variabel Lingkungan Keluarga terdapat 4 pernyataan tidak valid dan 16 pernyataan valid. Sesuai ketentuan uji validitas di atas, instrumen dapat dinyatakan valid jika item instrumen memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 (rhitung > rtabel),

sedangkan item instrumen yang memiliki koefisien korelasi di bawah 0,3 (rhitung < rtabel), maka item instrumen dinyatakan tidak valid.

b. Uji Validitas Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan, walaupun instrumen sudah

(19)

54

valid. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data akan memberikan hasil penelitian yang valid dan reliabel juga. Menurut Sugiyono (2010 : 176), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan pengujian reliabilitas instrumen secara internal dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi item yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 221), teknik pengujian reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha (α) yaitu :

11 =( )

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = jumlah item dalam instrumen = jumlah varians butir

= varians total

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Menurut Sugiyono (2010:257), terdapat pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 3.7 Intepretasi Reliabilitas

Besarnya Nilai 11 Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono (2010:257)

(20)

55

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Lingkungan Keluarga Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .786 .818 13

Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel

lingkungan keluarga (X1) sebesar 0,786. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas,

dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel lingkungan keluarga adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel lingkungan keluarga (X1) akan diukur

tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.7 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari variabel lingkungan keluarga termasuk dalam kategori kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,786 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 artinya kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Minat Menjadi Guru Ekonomi Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .833 .847 20

Sumber : Data primer diolah dari SPSS, 2013

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa koefisien korelasi ( 11) dari instrumen variabel

minat menjadi guru ekonomi (Y) sebesar 0,833. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel minat menjadi guru ekonomi adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen variabel minat menjadi guru

(21)

56

ekonomi (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada tabel 3.8 dan diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi instrumen dari variabel minat menjadi guru ekonomi termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,833 berada pada interval koefisien antara 0,80 – 1,000 artinya sangat kuat dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Setelah data diperoleh, analisis pendahuluan atau analisis deskriptif dapat dilakukan kemudian sebelum menerapkan analisis statistik inferensial sebelumnya diuji kelayakan dan persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis untuk dapat menarik kesimpulan.

H.Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul Menurut Sugiyono (2010 : 207), kegiatan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji dipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenaranya melalui pengolahan data kuantitatif (sebagai perhitungan) maupun kualitatif untuk menginterprestasikan dari data kuantitatif tersebut.

(22)

57

1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran dari masing-masing variabel bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov

-Smirnov yaitu sebagai berikut

KD = 1,36

Keterangan:

KD = Harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari = Jumlah sampel yang diobservasi

= Jumlah sampel yang diharapkan

Hasil perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan α = 0,05 pada tabel. Apabila dari hasil perhitungan ternyata nilai Kolmogorov - Smirnov sama atau lebih besar dengan harga tabel maka data tersebut distribusinya normal (Sugiyono, 2010: 159).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak. Untuk uji linieritas dilakukan dengan menggunakan analisis varian dengan garis regresi yang diperoleh dari harga F, rumusnya sebagai berikut:

(23)

58

Keterangan :

= harga bilangan F untuk garis regresi = rerata kuadrat garis regresi

= rerata kuadrat residu

Sutrisno Hadi (2004: 13) mengatakan Hasil uji F kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linier apabila Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung seberapa signifikan pengaruh tersebut. Sebaliknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dikatakan tidak linier jika Fhitung lebih besar dari Ftabel.

2. Pengujian Hipotesis

a. Regresi Linear Berganda

Arikunto (2002:180) manyatakan bahwa regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel X).

Perhitungan akan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows. Model hubungan variabel akan dianalisis sesuai dengan persamaan regresi. Langkah – langkah yang dilakukan untuk menganalisis adalah sebagi berikut: Mencari persamaan garis regresi linier berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana:

(24)

59

X1 : Variabel kepemimpinan

X2 : Variabel jarak kreativitas

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi kepemimpinan b2 : Koefisien regresi kreativitas

Pengujian regresi berganda dapat digunakan uji statistik t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel.

Pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho diterima bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas > 0,05.

Ho ditolak bila thitung dicapai pada tingkat p probabilitas < 0,05.

b. Uji hipotesis distribusi t

Uji t digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predictor X1 (Lingkungan Keluarga) terhadap Y(Minat Menjadi Guru Ekonomi) dan X2 (Prestasi Belajar) terhadap Y (Minat Menjadi Guru Ekonomi ). Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro(2008:95); Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (βi)

sama dengan nol, atau H0: βi = 0, artinya apakah suatu variabel

independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) paremeter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha: βi ≠ 0. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :

(25)

60

a. Quick look: bila jumlah degree of freedom adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan βi = 0

dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.

b. Penghitungan harga thitung kemudian di konsultasikan dengan ttabel

dalam taraf signifikansi 5%. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka

Ha diterima. Sebaliknya jika thitung lebih kecil dari pada ttabel maka H0

diterima.

Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2008 : 139) rumus uji t sebagai berikut :

x

=

c. Uji hipotesis distribusi F

Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara predikor X (Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar) dan Y (Minat Menjadi Guru Ekonomi). Kriteria dari uji F yaitu apabila Fhitung> Ftabel

maka H0 ditolak (menerima Ha) yang berarti variabel lingkungan

keluarga dan prestasi belajar belajar secara bersama-sama mempengaruhi minat menjadi guru ekonomi, dan sebaliknya. Pengujian keberartian regresi dapat pula melalui aplikasi SPSS yang berlaku bagi regresi sederhana dan regresi ganda. Menurut Sambas Ali & Maman

(26)

61

Abdurahman, (2007:210) kriteria yang digunakan adalah apabila nilai r lebih besar dari (>) nilai α tertentu maka H0 diterima dan sebaliknya jika nilai r lebih kecil dari (<) nilai α tertentu maka H0 ditolak.. Adapun

rumusnya adalah:

Freg =

Keterangan:

Freg = harga F garis regresi

N =cacah kasus M = cacah prediktor

= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor (Sutrisno Hadi, 2004:23)

d. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent/terikat Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Jika R mendekati 1, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen/bebas terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R mendekati 0 maka semakin lemah variasi varibel independen menerangkan variabel dependen/terikat sangat terbatas.

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi  Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga
Tabel 3.2 Pembagian Sampel Secara Proporsional
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Mahasiswa Program Studi Pendidikan  Ekonomi Angkatan 2009 – 2012 FKIP-UKSW Salatiga
Tabel  3.4  Kisi  –  kisi  instrumen  lingkungan  keluarga  dan  minat  menjadi  guru ekonomi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi suatu sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data

Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasar pada filsafat positifmen, digunakan untuk meneliti sampel pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu

Menurut Sugiyono (2007), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel

Menurut Sugiyono (2009) metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, data penelitian kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

(2) Pengujian alat dan perangkat penerima (set top box dan modul DVB-T2) televisi siaran digital berbasis standar digital video broadcasting terrestrial – second