• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel serta besaran populasi dan sample berikut teknik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel serta besaran populasi dan sample berikut teknik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

38 3.1 Desain Penelitian

Sanusi (2011:13) Desain penelitian merupakan cetak biru bagi peneliti yang menggambarkan secara singkat tentang metode penelitian yang digunakan, hubungan antar variabel serta besaran populasi dan sample berikut teknik sampling yang dipilih, cara pengumpulan data, alat analisis data yang digunakan dan lain-lain. Jenis pada penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek yang karakteristiknya hendak diteliti (Suliyanto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah KAP yang terdaftar di IAPI yang berada di kota Pekanbaru. Sedangkan sampel yang akan digunakan adalah akuntan publik yang ada pada masing-masing KAP tersebut.

Populasi penelitian ini adalah beberapa Kantor Akuntan Publik yang terdapat di Pekanbaru. Kantor Akuntan Publik yang Terapat di Pekanbaru

(2)

berjumlah 7 kantor yang tersebar di wilayah pekanbaru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sensus. Jika peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus.Sensus digunakan jika elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen.

Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang terdapat di Kantor Akuntan Publik Pekanbaru dimana, jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 49 orang.

Table 3.1

Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Pekanbaru

No. Nama KAP Alamat Jumlah

Anggota 1. KAP

GRISELDA, WISNU &

ARUM (CABANG)

Jl. KH. Ahmad Dahlan No.50 Pekanbaru 28122

Telp : (0761) 45200 Fax : (0761) 45200

7 Orang

2. KAP

HADIBROTO &

REKAN

Jl. Teratai No.18 RT 002 / 002 Sukajadi

Pekanbaru 28121

Telp : (0761) 20044 Fax : (0761) 20044

E-mail :

kaphadibroto@yahoo.co.id

7 Orang

3. KAP Drs. HARDI

& REKAN

Jl. Ikhlas No.1 F Labuh Baru Timur

Pekanbaru 28291

Telp : (0761) 63879Fax : (0761) 22072

7 Orang

4. KAP Drs. KATIO

& REKAN (CABANG)

Jl. Jati No.28 B

Pekanbaru 28133Telp : (0761) 7023699

E-mail:

kap.katiodanrekan@yahoo.com

7 Orang

5. KAP KHAIRUL Jl. DI. Panjaitan No.2 D Pekanbaru 22071 Telp : (0761) 45370

Fax : (0761) 45370

7 Orang

(3)

6. KAP Dra.

MARTHA NG, Ak.

Jl. Achmad Yani No.84 Pekanbaru 28127

Telp : (0761) 24418 Fax : (0761) 35508

7 Orang

7. KAP Drs.

SELAMAT SINURAYA &

REKAN (CABANG)

Jl. Durian No.1 F Samping Pemancar TVRI Kel. Labuh Baru Timur

Kec. Payung Sekaki Pekanbaru 28291

Telp : (0761) 22769 Fax : (0761) 7076187

E-mail :

sinuraya_akuntan@yahoo.co.id

7 Orang

JUMLAH 49 Orang

(Sumber: IAPI, 2015) 3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data subjek. Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik sekelompok orang/seseorang yang menjadi subjek penelitian (responden).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari para responden.

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperolehpeneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder dapat berupa buku dan majalah,publikasi pemerintah mengenai indikator ekonomi, data sensus, ikhtisarstatistik, database, media, laporan tahunan perusahaan dan sebagainya.

(4)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara membagikan kuesioner kepada auditor yang berada di Kantor Akuntan Publik yang berada di Pekanbaru yang dijadikan sampel dalam penelitian. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas.

Peneliti sudah menyediakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden dan beberapa item pertanyaan mengenai locus of control, komitmen organisasi, kinerja, turnover intention, dan etika profesi sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Teknis penyebaran kuesioner dengan cara mengantarkan secara langsung kuesioner tersebut ke Kantor Akuntan Publik (KAP) yang di Pekanbaru dan memberikan waktu sekitar 2 (dua) minggu untuk mengumpulkan kembai kuisioner tersebut.

3.5 Defenisi Variabel Operasional

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel independen, dan variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut:

3.5.1 Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini variabel independen terdiri dari Locus of Control, komitmen organisasi, kinerja, Turnover Intention, dan etika profesi. yang dijelaskan sebagai berikut:

(5)

3.5.1.1 Locus of Contol

Locus of control merupakan karakteristik individual yang menunjukkan tingkat keyakinan seseorang tentang faktor-faktor yang berpengaruh atas keberhasilan atau kegagalan yang mereka alami. Seseorang yang meyakini keberhasilan atau kegagalan yang dialaminya berada dalam kontrolnya disebut memiliki locus of control internal, sebaliknya individu yang meyakini keberhasilan atau kegagalan yang dihadapinya ditentukan oleh faktor-faktor eksternal (di luar kontrolnya) disebut memiliki locus of control eksternal. Setiap individu memiliki locus of control tertentu yang berada di antara kedua ekstrim tersebut (Hermawan, dkk., 2012). Indikator dari locus of control, yaitu: a) pandangan tentang pekerjaan, b) penyelesaian pekerjaan, c) penyelesaian pekerjaan, d) menyatakan ketidaksetujuan, e) keberuntungan, f) keberuntungan, g) usaha, h) keberuntungan, i) promosi kerja, j) relasi, k) keberuntungan, l) reward, m) keberuntungan.

Variabel ini dinilai dengan menggunakan 13 pertanyaan yang diadaptasi dari penelitian Wahyudi (2013). Tiap responden diminta untuk mengidentifikasi pendapatnya tentang indikator- indikator yang mencerminkan locus of control internal atau eksternal dengan menggunakan 5 poin skala Likert.

3.5.1.2 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasional sebagai: 1) keinginan yang kuat seseorang untuk mempertahankan keanggotaannya dalam suatu organisasi, 2) kesediaan untuk meningkatkan upaya yang lebih baik sebagai bagian dalam organisasi, 3)

(6)

keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi (Pujianingrum, 2012).

Mardiana (2010) mengungkapkan komitmen organisasi adalah ketertarikan seseorang terhadap organisasi, sehingga dia merasa dirinya bagian dari organisasi, sehingga dia melakukan yang terbaik untuk organisasi, karena yang terbaik untuk organisasi adalah yang terbaik untuk dirinya. Indikator dari komitmen organisasi, yaitu: a) keterlibatan auditor, b) loyalitas auditor, c) keterlibatan auditor, d) keterikatan auditor, e) loyalitas auditor, f) keterikatan auditor, g) loyalitas auditor, h) loyalitas auditor, i) keterlibatan auditor.

Tiap responden diminta untuk memberikan tanggapannya terhadap 9 pertanyaan yang ada dengan memilih salah satu dari 5 skala Likert. Respon dengan skala rendah (nilai 1) menunjukkan tingkat komitmen organisasi yang rendah, yaitu tingkat komitmen auditor terhadap Kantor Akuntan Publik (KAP) tempat mereka bekerja.

3.5.1.3 Kinerja

Kinerja atau performance merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Helniyoman, 2014) Kinerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen pada penelitian Helniyoman (2014). Indikator dari kinerja, yaitu: a) kuantitas pekerjaan, b) kualitas pekerjaan, c) berpartisipasi dalam usulan konstruktif, d) meningkatkan prosedur audit, e) penilaian kinerja diri sendiri, f) penghargaan dari pihak lain, g) hubungan dengan

(7)

klien. kuesioner berisi tujuh pertanyaan. responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut serta mengevaluasi kerja individualnya.

3.5.1.4 Turnover Intention

Turnover intention mengacu pada niat karyawan untuk mencari alternatif pekerjaan lain dan belum terwujud dalam bentuk perilaku nyata (Harini, dkk., 2010). Indikator dari turnover intention, yaitu: a) peluang berpindah, b) keaktifan, c) keinginan untuk berpindah, d) rencana untuk berpindah. Turnover auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan empat pertanyaan dimana semua pertanyaan bersifat favorable yang diadopsi dari Wahyudi (2013).

3.5.1.5 Etika Profesi

Etika profesi merupakan kode etik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya dalam masyarakat (Helniyoman, 2014). Etika profesi adalah variabel yang ditambahkan peneliti dalam penelitian ini.

Pengukuran etika dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan mengenai persepsi auditor terhadap kode etik yang telah dikembangkan oleh (Helniyoman, 2014). Indikator dari etika profesi, yaitu: a) tanggung jawab profesi, b) kepentingan publik, c) integritas, d) objektivitas, e) kompetensi dan kehati-hatian profesional, f) kerahasiaan, g) perilaku profesional, h) standar teknis.

Instrumen penelitian ini terdiri dari 10 pertanyaan, dimana tiap-tiap pertanyaan mengandung prinsip etika akuntan yang harus ditaati oleh profesi akuntan itu sendiri.

(8)

Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel diatas berisi pertanyaan-pertanyaan yang skorenya menggunakan lima point skala Likert dengan skala satu sampai lima, dimana semakin mendekati satu maka responden semakin tidak setuju dan semakin mendekati lima maka responden semakin setuju.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono, 2013).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penyimpangan perilaku dalam audit. Penyimpangan perilaku dalam audit (dysfunctional audit behaviors) adalah Perilaku disfungsional audit merupakan reaksi auditor terhadap lingkungan (Ni Wayan, 2014). Indikator dari penyimpangan perilaku dalam audit, yaitu: a) Premature sign off, b) Premature sign off, c) Premature sign off, d) Premature sign off, e) Underreporting of time, f) Underreporting of time, g) Underreporting of time, h) Underreporting of time, i) Altering of audit procedure, j) Altering of audit procedure, k) Altering of audit procedure, l ) Altering of audit procedure.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 12 indikator pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Wahyudi (2013). Setiap tipe perilaku diproksikan dengan 5 skala Likert yang menyatakan tingkat penerimaan responden terhadap perilaku audit disfungsional.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin mengetahui tingkat penerimaan auditor terhadap perilaku audit disfungsional, bukan pelaksanaannya secara aktual

(9)

karena sikap auditor dalam menerima suatu perilaku cenderung akan mempengaruhi perilakunya.

3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kuortosis dan skewness (kemenangan distribusi) (ghozali, 2013). Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan data menjadi sebuah informasi yang jelas dan mudah dipahami.

3.6.2 Uji Kualitas Data

Ketepatan pengujian hipotesis sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna bilamana instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang memenuhi persyaratan minimal. Ada dua macam uji kualitas data, yaitu :

3.6.2.1 Uji Validitas

Sugiyono (2013) valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yag dapat dilaporkan oleh peneliti.

Uji validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat dan kuat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan mempunyai validitas

(10)

yang tinggi apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.

Uji validitas data penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis pearson correlation. Jika korelasi antara masing-masing indikator variabel terhadap total contruts variabel menunjukkan nilai positif dan hasil yang signifikan, maka dinyatakan valid. Dalam hal ini signifikan pada level 0.05.

3.6.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Cara menghitung tingkat reabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Cronbach > 0.05 (Ghozali, 2006). Jika validitas telah diperoleh, maka peneliti harus mempertimbangkan pula reliabilitas pengukuran. Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsisten hasil pengukuran variabel-variabel. Suatu kuisioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode one shot atau diukur sekali saja. Pengukuran yang dimaksud adalah pengukuran yang hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik.

(11)

3.6.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil.

Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov test. Untuk menerima atau menolak asumsi kenormalan dilakukan dengan cara membandingkan antara p-value dengan tarif signifikan (α) sebesar 0,05 jika hasil pengujian dari probabilitas (p) > 0,05 maka data berdistribusi normalitas, namun sebaliknya jika data memiliki nilai probabilitas <0,05 (tarif signifikan 5%), maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali 2013:160).

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary leasts quare (OLS).

3.6.3.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel

(12)

ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. (Ghozali, 2013:105)

Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) tolerance value, jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.01 atau sama dengan nilai VIF

> 10. Jadi apabila VIF < 10 dan tolerance > 0,1 tidak dapat multikolinieritas (Ghozali, 2013:106).

3.6.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.

Jika variance data residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2013:139).

Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik seatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah deprediksi dan sumbu X residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(13)

3.6.4 Analisis Statistik

3.6.4.1 Uji Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda digunakan untuk menguji apakah ada pengaruh antara variabel independen (locus of control, komitmen organisasi, kinerja, turnover intention, dan etika profesi) terhadap variabel dependen (penyimpangan perilaku dalam audit). Pengujian hipotesis pertama hingga keenam digunakan analisis regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for windows. Model persamaan regresi linier berganda secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4+ β5X5 + e

Keterangan:

Y : Penyimpangan Perilaku Audit (Disfungsional Audit)

X1 : Locus of Control X2 : Komitmen Organisasi

X3 : Kinerja

X4 : Turnover Intention X5 : Etika Profesi

α : Konstanta

β1,β2,β3, β4, β5 : Koefisien Regresi

e : error

3.6.5 Uji Hipotesis

3.6.5.1 Uji Koefisien Parsial (uji-t)

Menurut Ghozali (2013) Uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

(14)

variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikan 0.05.

Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.5.2 Uji Koefisien Simultan (uji-F)

Menurut Ghozali (2013) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).

Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut: Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara simultan ketiga variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan ketiga variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

(15)

Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis dapat juga dilakukan dengan cara melihat Fhitung dan Ftabel. Apabila Fhitung> Ftabel maka Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel maka Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.6.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2013).

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2012) “metode penelitian kuanti- tatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengam- bilan sampel pada umumnya dilakukan secara

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

Asuransi Jiwasraya (Persero) cabang Surakarta adalah ketika mengoreksi persyaratan yang dikumpulkan oleh pemegang polis dengan menggunakan pensil untuk memberi tanda

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar dalam bentuk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata kuliah Teori Graph yang diharapkan dapat

Peta topografi atau citra satelit yang sudah “di-registrasi” atau transformasi koordinatnya dalam format digital, kita simpan di Handphone, sehingga dari hasil

Dalam Prosentase Interpretasi sebesar 96%, atau dengan kata lain menyatakan sangat kuat informasi yang disajikan dalam aplikasi ini cukup membantu pengguna dalam

Menurut Sugiyono (2007), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel