3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “analisis korelasi motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan PT Harlindo Sejahtera” adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menjelaskan hubungan an- tar variabel melalui pengujian hipotesis. Metode penelitian yang akan dilakukan a- dalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) “metode penelitian kuanti- tatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengam- bilan sampel pada umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data menggu- nakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tuju- an untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Jenis penelitian ini dirasa sesu- ai dengan inti dari penelitian ini yang ingin mengetahui analisis korelasi motivasi kerja (X1), lingkungan kerja (X2), dan kinerja (Y) karyawan PT Harlindo Sejahtera.
3.2 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012), populasi adalah “wilayah generalisasi yang ter- diri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan- nya”. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Harlindo Sejahtera ya- ng berjumlah 104 orang.
3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakte- ristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel yang di- gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh, yaitu penelitian atas seluruh populasi di perusahaan. Hal ini dikarenakan jumlah karyawan tetap kantor dan luar kantor PT Harlindo Sejahtera yang bekerja berjumlah 104 orang, sehingga menggunakan seluruh populasi sebagai sampel penelitian.
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini mencakup tiga variabel, yaitu:
1. Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2012), pengertian variabel independen adalah “varia- bel stimulus, predictor, antecedent atau dalam bahasa Indonesia sering disebut va- riabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang men- jadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel in- dependen dalam penelitian ini adalah motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2).
a. Motivasi kerja yaitu hasrat di dalam seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan. Adapun indika- tor motivasi kerja yang digunakan dalam penelitian ini:
Gaji, pemberian imbalan atas jasa yang dilakukan dalam kegiatan kerja.
Asuransi, perlindungan bagi karyawan.
Uang makan, Pemberian uang tambahan untuk makan kepada kar- yawan untuk menunjang pekerjaan.
Family day, hari berkumpul dengan keluarga, dan ketentuan libur kerja.
Training, peningkatan ketrampilan dan pengetahuan karyawan un- tuk meningkatkan kinerja.
Jenjang karir, pengalaman kerja dan peningkatan tanggung jawab karyawan.
b. Lingkungan kerja, yaitu pentingnya suatu lingkungan kerja secara fisik a- tau non fisik sebagai faktor pendukung bagi karyawan dalam bekerja. Ada- pun indikator lingkungan kerja yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Pencahayaan, penerangan yang ada di dalam ruang kerja maupun di luar ruang kerja.
Suhu udara, suhu udara yang dirasakan di dalam ruang kerja mau- pun di luar ruang kerja.
Kebisingan, suara / kebisingan yang ada di ruang kerja.
Fasilitas, kelengkapan fasilitas atau peralatan yang ada saat beker- ja.
Hubungan antara atasan dengan bawahan, komunikasi antara ata- san dengan bawahan.
Hubungan antar karyawan, komunikasi antar karyawan.
Keamanan dalam pekerjaan, adanya satuan petugas keamanan.
2. Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2012), pengertian variabel dependen adalah “variabel output, kriteria, konsekuen atau sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena a- danya variabel bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja kar- yawan (Y).Untuk lebih menjelaskan tentang pembahasan, maka diuraikan tiga un- sur yang menjadi dasar penelitian yang termuat dalam definisi operasional varia- bel penelitian, yaitu:
a. Kinerja karyawan, yaitu hasil dari tanggung jawab karyawan dalam men- yelesaikan tugas atau pekerjaan secara kualitas dan kuantitas untuk meng- hasilkan prestasi kerja.. Adapun indikator penilaian kinerja terbagi menja- di lima indikator yaitu,
Kuantitas, jumlah aktivitas yang dihasilkan oleh karyawan beserta hasilnya.
Kualitas, kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemam- puan karyawan.
Ketepatan waktu, penyelesaian tugas pada waktu yang telah dite- tapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan dalam perusahaan.
Kemampuan kerja sama, penyelesaian tugas dengan karyawan lain.
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif ya- itu data yang dapat diukur secara numerik untuk dianalisis guna pengukuran nilai
hubungan antar variabel yang diteliti dan pembuktian hipotesis penelitian. Sumber data yang didapat pada penelitian ini diperoleh langsung dari karyawan PT Harlindo Sejahtera dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung (Sugiyo- no, 2012). Data primer didapat melalui penyebaran angket kepada karya- wan PT Harlindo Sejahtera.
2. Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari penelitian (Sugiyono, 2012). Data sekunder yang diperoleh berupa u- raian gambaran umum perusahaan seperti visi, misi, struktur perusahaan dan job description.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah be- rupa angket yang akan diberikan kepada supervisor, kepala gudang, manajer, PT Harlindo Sejahtera yang nantinya akan disebarkan kepada para karyawan. Hasil yang diperoleh dari angket akan diolah kedalam program SPSS (Statistical Packa- ge for the Social Sciences) untuk mengetahui apakah ada hubungan antara varia- bel yang diteliti dengan dugaan hipotesis. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, dimana responden diminta untuk membe- rikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang telah disediakan dalam ang- ket. Masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut:
STS = sangat tidak setuju diberi skor 1 TS = tidak setuju diberi skor 2
N = netral diberi skor 3
S = setuju diberi skor 4
SS = sangat setuju diberi skor 5 Sumber: (Sugiyono, 2010)
Untuk menentukan rentang skala interval kelas, dapat diperoleh dari rumus (Sugiyono, 2010):
RS= 𝑚−𝑛
𝑏 (3.1)
Keterangan:
RS = Rentang skala pada interval kelas
m = Skor tertinggi pada skala likert yaitu lima
n = Skor terendah pada skala likert yaitu satu b = Jumlah kelas
Berdasarkan rumus tersebut maka akan ditemukan sebagai berikut:
RS =5−1
5 = 0,8
Diperoleh interpretasi untuk masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kategori Rata-Rata Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Kinerja Karyawan
Variabel Rentang Nilai Rata-Rata Kategori
Motivasi kerja 1,00–1,80 Sangat rendah
1,81–2,60 Rendah
2,61–3,40 Normal
3,41–4,20 Tinggi
4,21–5,00 Sangat tinggi
Lingkungan kerja 1,00–1,80 Sangat rendah
1,81–2,60 Rendah
2,61–3,40 Normal
3,41–4,20 Tinggi
4,21–5,00 Sangat tinggi
Kinerja karyawan 1,00–1,80 Sangat rendah
1,81–2,60 Rendah
2,61–3,40 Normal
3,41–4,20 Tinggi
4,21–5,00 Sangat tinggi
Sumber: diolah penulis
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden ter- kumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan un- tuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipo- tesis yang telah diajukan. Metode perhitungan analisis data menggunakan alat bantu SPSS.
3.5.1 Uji Validitas
Skala pengukuran dinyatakan valid apabila melakukan apa yang seharus- nya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009). Uji validitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh inst- rumen penelitian mampu mencerminkan isi yang sesuai dengan hal dan sifat yang diukur (Kuncoro, 2009). Langkah dalam menguji validitas dengan menggunakan SPSS:
1. Klik “Analyze” lalu pilih “Correlate” lalu pilih “Bivariate”.
2. Input hasil angket per indikator ke dalam kotak variabel beserta hasil total per variabel lalu klik “Paste” (tambahkan kata “with” sebelum hasil total).
3. Klik “Run” lalu akan muncul hasil SPSS.
Sebuah item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai r hitung memiliki tingkat signifikansi ≤ 0,05 (α=5%). Menurut Santoso (2001), “dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. r hasilnya positif, serta r hasil > r tabel, maka variabel tersebut valid.
2. r hasilnya negatif, serta r hasil < r tabel, maka variabel tersebut tidak va- lid”.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor atau skala pengukuran. Kuesioner penelitian dikatakan valid apabila seorang sampel bersifat konsisten dan stabil dari waktu ke waktu dalam menjawab pernyataan (Kuncoro, 2009). Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha dari Cronbach sebagai berikut:
1. Klik “Analyze” lalu pilih “Scale” lalu pilih “Reliability Analysis”.
2. Masukkan hasil angket per indikator ke dalam kotak variabel tanpa hasil total per variabel.
3. Klik ”Ok” lalu akan muncul hasil SPSS.
Pengujian reliabilitas pada pada penelitian ini dilakukan dengan cara meli- hat nilai hasil pada kolom Cronbach Alpha. Dasar pengambilan keputusan:
1. Nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka variabel tersebut reliabel.
2. Nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,6 maka variabel tersebut tidak reliabel.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. r alpha positif, serta r alpha > r tabel, maka variabel tersebut reliabel (Santoso, 2001).
2. r alpha positif, serta r alpha < r tabel, maka variabel tersebut tidak reliabel (Santoso, 2001).
3.5.3 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2011), analisa deskriptif adalah “statistik yang diguna- kan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa berkmaksud membuat ke- simpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penggunaan analisa des- kriptif ini menggunakan tabel frekuensi agar dapat mengetahui ciri atau karakte- ristik responden terhadap salah satu variabel tertentu.
3.5.4 Analisis Tabulasi Silang
Teknik analisa data yang digunakan adalah tabulasi silang. Tabulasi silang merupakan tabel yang mengorganisasikan data dalam kelompok atau kategori atau kelas yang memungkinkan peneliti melakukan perbandingan (Istijanto, 2005). Ta- bulasi silang menghasilkan tabel-tabel yang mencerminkan distribusi gabungan variabel dengan jumlah kategori atau nilai pembeda yang terbatas. Analisa tabula- si silang di penelitian ini menggunakan variabel motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan dengan karakteristik responden yang meliputi usia, lama be- kerja, jenis kelamin, pendidikan terakhir.
3.5.5 Analisis Koefisien Korelasi (r)
Menurut Malhotra (2004), “analisa koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan korelasi antara variabel bebas dengan variabel teri- kat. Tiga jenis korelasi dalam analisis koefisien korelasi, yaitu:
1. Korelasi positif (Suliyanto, 2005)
Korelasi positif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama (berbanding lurus). Variabel satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan va- riabel yang lain, demikian sebaliknya.
2. Korelasi negatif (Suliyanto, 2005)
Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan (ber-
banding terbalik). Variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti deng- an penurunan variabel yang lain, demikian sebaliknya.
3. Korelasi nihil
Koefisien nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur (acak). Variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan variabel yang la- in tetapi kadang diikuti dengan penurunan variabel yang lain.
Besarnya korelasi dinyatakan dengan symbol huruf “r” dengan besarnya koefisien antara minus satu sampai dengan satu. Semakin mendekati minus satu a- tau satu korelasi variabel semakin kuat. Koefisian korelasi mendekati nol, maka korelasi antar variabel semakin lemah. Tanda “+” dan “-“ hanya menunjukkan a- rah korelasi.
Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0,000–0,199 Sangat rendah
0,200–0,399 Rendah
0,400–0,599 Sedang
0,600–0,799 Kuat
0,800–1,000 Sangat kuat
Sumber: Arikunto (2006)
3.5.6 Uji Hipotesis
Penelitian ini terdapat hipotesis yang menjelaskan korelasi motivasi kerja, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan. Hipotesis yang dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
H0: Motivasi kerja (X1) tidak memiliki korelasi dengan kinerja karyawan (Y) H1: Motivasi kerja (X1) memiliki korelasi dengan kinerja karyawan (Y) Lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
H0: Lingkungan kerja (X2) tidak memiliki korelasi dengan kinerja karyawan (Y) H1: Lingkungan kerja (X2) memiliki korelasi dengan kinerja karyawan (Y)