9 2.1 Sistem Informasi
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu (Fathansyah, 2011:11). Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum antara lain, masukan (input), proses (process), dan keluaran (output)
yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Konsep Dasar Sistem
Menurut Rainer and Cegielski (2011:10), Informasi merupakan data yang sudah diolah dan terorganisir menjadi sesuatu yang memiliki arti dan nilai bagi penerimanya. Penerima informasi akan dapat menginterpretasikan arti dan menarik kesimpulan dari informasi yang didapat.
Sistem Informasi adalah seperangkat komponen komputer yang saling terhubung dalam mengumpulkan, memproses, menempatkan, dan menyediakan
output atas kebutuhan akan informasi untuk menyelesaikan kegiatan bisnis (Satzinger et al., 2012:4). Tujuan dari sistem informasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat, dan format yang tepat, karena sistem informasi memang dibuat untuk memperoleh data dan mengolahnya menjadi informasi, menyimpan data tersebut, dan menyediakan beberapa output yang dapat membuat informasi tersebut berarti dan bermanfaat bagi penggunanya.
2.2 Tata Persuratan
Menurut Djoko Purwanto (2002) dalam S. dan Suryani (2012:1), surat merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi atau instansi, karena surat dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tertulis dan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi organisasi atau instansi. Surat adalah suatu sarana komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Anggraini (2008) seperti dikutip Santi (2013: 2) menyatakan, tata persuratan merupakan tahap penciptaan dalam daur hidup Arsip. Kegiatan tata persuratan menyangkut materi yang lingkupnya esensial dalam komunikasi kedinasan yang meliputi penentuan jenis surat, sifat, format surat yang menampung bentuk redaksional serta penggunaan sarana pengamanan surat, serta kewenangan penandatanganan. Pembakuan elemen-eleman dalam tata peraturan tersebut apabila dilaksanakan dengan benar dan konsisten maka efisiensi dan efektifitas dalam rangka menciptakan tata persuratan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat diwujudkan.
Menurut Sansone (1991), sebuah sistem persuratan sebagai alat pemrosesan informasi yang relevan untuk penanganan surat yang didistribusikan terdiri dari: a. Pusat data yang terkomputerisasi
b. Sejumlah basis persuratan yang masing-masing memiliki basis data yang dikendalikan oleh komputer
c. Suatu tautan komunikasi terkoneksi yang telah terhubung secara komputerisasi antara pusat data dengan setiap basis persuratan. Yang termasuk pada pusat data adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengakses setiap data yang tersebut pada basis surat
2. Dapat membagi basis data di setiap basis surat dan diakses menjadi sejumlah kategori penanganan surat umum untuk basis data dari basis persuratan yang dipilih
3. Lokasi penyimpanan basis data pada komputer pusat data untuk menyimpan masing-masing kategori penanganan surat
4. Menambah setiap kategori penanganan surat dengan penanganan data surat yang diterima dari setiap basis surat
5. Alat untuk mengakses setiap kata kategori penanganan surat sesuai dengan permintaan basis surat
6. Sarana transmisi informasi untuk pengaksesan kategori penanganan surat sesuai permintaan dari basis surat agar surat dapat ditangani secara efisien dan ekonomis.
2.3 Pengelolaan dan Pemantauan Distribusi Surat
Dwi Agus (2009) seperti yang dikutip Nandari (2013:4) menyatakan, banyak jumlah surat yang dibuat dan diterima di bagian administrasi tata usaha, sehingga pencarian data akan menjadi tidak efisien dalam hal waktu dan tenaga dengan menggunakan sistem manual. Sehingga diperlukan suatu sistem administrasi manajemen surat yang lebih terstruktur agar dapat mempercepat pencarian data yang ada dan pembuatan laporan aplikasi. Pembebanan tugas terhadap seseorang yang dilakukan dengan sistem manual dapat menyebabkan kemungkinan tidak meratanya beban tugas yang akan ditanggung pada setiap orang.
Pengelolaan distribusi surat merupakan tugas dari bagian tata usaha pada sebuah instansi maupun perusahaan. Ari Dwi Sofiyanto (2012) pada Nandari (2013:4) menyatakan, dalam suatu lembaga baik swasta maupun pemerintah dalam melakukan kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan surat-menyurat, maka dari itu pada suatu perusahaan atau instansi kegiatan surat menyurat harus mendapatkan perhatian yang sungguh, karena isi dari surat pada perusahaan atau instansi akan menjadi sarana pencapaian tujuan dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan, maka dari itu perlu adanya pengelolaan surat.
Bagian tata usaha merupakan bagian dalam suatu perusahaan atau instansi yang bertugas menangani pengelolaan surat seperti penerimaan surat masuk, pencatatan surat dinas, dan distribusi surat. Dalam melakukan distribusi surat, bagian tata usaha berhubungan dengan bagian lain, baik bagian yang membuat
surat dan menyerahkan prosesnya ke bagian tata usaha maupun bagian yang menerima hasil surat yang telah didisposisikan oleh bagian tata usaha. Pemantauan surat oleh bagian lain terhadap surat pada bagian tata usaha penting untuk mencegah hilangnya surat akibat human erroragar keberadaan surat yang diproses bagian tata usaha tetap diketahui oleh bagian lain.
2.4 DBMS (Database Management System)
Menurut Rainer and Cegielski (2011:133), Database Management System
merupakan sekumpulan program yang menyediakan peralatan kepada pengguna untuk menambah, menghapus, mengakses, dan menganalisa data yang disimpan pada sebuah lokasi. Organisasi dapat mengakses data dengan menggunakan query
dan alat pelaporan yang tersedia pada DBMS atau dengan menggunakan program khusus yang dibuat untuk mengakses data. DBMS menyediakan mekanisme untuk pemeliharaan pada data yang disimpan, mengelola keamanan dan akses pengguna, dan mendukung perbaikan informasi apabila terjadi kerusakan atau kegagalan sistem.
DBMS memudahkan programmer maupun pengguna akhir dalam memahami di mana dan bagaimana data sebenarnya disimpan dengan memisahkan pandangan logis dan fisik dari data. Tampilan logis (logical view) menyajikan data sebagaimana pemahaman oleh pengguna akhir atau spesialis bisnis mengenai persepsi data, sedangkan tampilan fisik (physical view) menunjukkan bagaimana data yang benar-benar terorganisir dan terstruktur pada media penyimpanan fisik. Perangkat lunak manajemen basis data membuat data pada media penyimpanan fisik dapat diakses dan digunakan oleh pengguna.
Dalam berinteraksi dengan basis data, pengguna memakai suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS agar perintah yang diberikan oleh pengguna dapat dimengerti oleh DBMS. Secara umum, bahasa basis data terbagi ke dalam 3 (tiga) jenis, antara lain:
a. DDL (Data Definition Language)
DDL digunakan untuk mendesain struktur basis data yang menggambarkan skema basis data secara keseluruhan, contohnya pembuatan tabel, membuat indeks, dan menentukan struktur penyimpanan.
b. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah perintah-perintah dalam basis data untuk mengelola dan menentukan querysebuah basis data.
c. DCL (Data Control Language)
Perintah DCL digunakan untuk mengontrol basis data, termasuk administrasi, hak akses, dan memperlakukan data.
d. RDBMS (Relational Database Management System)
DBMS kontemporer menggunakan basis data yang berbeda untuk menyimpan rekaman dari entitas, atribut, dan relasinya. DBMS relasional merepresentasikan data ke dalam tabel dua dimensi (disebut relasi).Setiap tabel berisi data pada sebuah entitas beserta atributnya (Laudon and Laudon, 2012:213). Microsoft Access adalah salah satu produk RDBMS pada sistem berbasis desktop, selain itu ada Oracle Database Lite, DB2, MySQL, Oracle Database, dan Microsoft SQL Server sebagai RDBMS untuk komputer mainframe
Gambar 2.2 Contoh Tabel Pada RDBMS
2.5 Model Waterfall
Menurut Sommerville (2011:747), model Waterfall adalah sebuah model proses yang membagi proses pengembangan sistem ke dalam beberapa tahapan yaitu, specification, design, implementation, testing, dan maintenance. Pada prinsipnya, satu tahapan harus diselesaikan sebelum berlanjut ke tahapan selanjutnya. Pada praktiknya, pada model memungkinkan iterasi di antara setiap prosesnya.
Tahapan-tahapan pada model Waterfall (lihat Gambar 1.2), memetakan secara langsung aktifitas utama dalam pengembangan perangkat lunak. Tahapan pada model Waterfallmenurut Sommerville adalah sebagai berikut:
a. Requirements analysis and definition
Mencakup layanan sistem, kendala, dan tujuan yang ditetapkan dengan berkonsultasi dengan pengguna sistem. Rincian yang dipaparkan pengguna sistem berfungsi sebagai spesifikasi sistem yang dibuat.
b. System and software design
Proses desain sistem mengalokasikan persyaratan untuk perangkat keras atau perangkat lunak sistem dengan membentuk arsitektur sistem secara keseluruhan. Desain perangkat lunak meliputi identifikasi dan gambaran abstraksi sistem dan hubungan antar fungsi pada sistem.
c. Implementation and unit testing
Selama tahap ini, desain perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Unit pengujian melibatkan proses verifikasi bahwa setiap unit dalam sistem telah memenuhi spesifikasi yang direncanakan.
d. Integration and system testing
Setiap unit program atau program telah terintegrasi dengan baik dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah dilakukan pengujian, sistem layak disampaikan kepada pelanggan atau pengguna.
e. Operation and maintenance
Biasanya, ini adalah fase terpanjang dalam siklus hidup sistem. Sistem dipasang dan digunakan dalam praktik nyata. Pemeliharaan melibatkan perbaikan kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap-tahap awal siklus hidup, peningkatan implementasi unit sistem dan peningkatan layanan sistem sebagai persyaratan untuk pengembangan sistem selanjutnya.
2.6 UML (Unified Modelling Language)
Menurut Dennis et al. (2012:513), UML bertujuan untuk menyediakan istilah umum berbasis objek dan teknik diagram yang cukup memadai untuk
memodelkan setiap proyek pengembangan sistem, mulai dari tahap analisis sampai desain. Versi UML saat ini, UML versi 2.0, diakui oleh Object Management Group(OMG) pada tahun 2003. Versi ini mendefinisikan 14 teknik diagram untuk pemodelan sistem. Diagram tersebut dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu, Structure Diagram (diagram untuk pemodelan struktur sistem) dan
Behavioral Diagram (diagram untuk pemodelan perilaku/aksi sistem). Struktur diagram digunakan untuk mewakili data dan hubungan statis yang berada dalam suatu sistem informasi.
Behavioral Diagram menyediakan cara kepada analis sistem untuk menggambarkan hubungan dinamis antara contoh atau benda yang mewakili sistem informasi bisnis. Diagram-diagram pada Behavioral Diagram
memungkinkan pemodelan perilaku dinamis dari objek individu sepanjang masa hidup sistem. Gambar 2.3 memperlihatkan fungsi diagram-diagram yang terdapat pada UML 2.0:
Gambar 2.3 Diagram pada UML 2.0
Use Case Diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan ringkasan bagian logis dari sistem atau menggambarkan kinerja sistem secara umum. Kemudian Class Diagram, Sequence Diagram, dan Behavioral State Machine
Diagram lebih digunakan untuk menggambarkan perkembangan/perubahan sistem dari berbagai perspektif. Gambar 2.4 berikut menggambarkan integrasi empat diagram UML:
Gambar 2.4 Integrasi Empat Diagram Pada UML
UML bukan sebuah metodologi, karena tidak secara resmi mengatur bagaimana menerapkan teknik diagram. Dalam banyak kasus, diagram UML mengganti teknik terstruktur yang lama (misalnya, Class Diagram menggantikan
khusus dalam penggunaannya, ada empat diagram pada UML yang mendominasi dalam pembuatan proyek berorientasi objek, yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Behavioral State Machine Diagram. Untuk memudahkan dalam memetakan aktivitas pada Use Case Diagramdigunakan pula sebuah diagram yang dinamakan Activity Diagram.
2.6.1 Use Case Diagram
Use Case merupakan acuan utama dari seluruh diagram pada UML. Diagram ini menggambarkan proses apa yang harus dilakukan oleh sistem, kemudian diagram lainnya menggambarkan bagaimana membangun proses dengan membentuk fungsi dalam cara yang berbeda (Dennis et al., 2012:517). Diagram use case menggambarkan secara sederhana fungsi utama dari sistem dan pengguna yang berinteraksi dengan sistem tersebut. Notasi yang digunakan pada
Use Case Diagramdapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut:
Gambar 2.5 Notasi Pada Use Case Diagram
Actor (aktor) adalah orang atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem dan mendapatkan nilai dari sistem. Use Case terhubung dengan aktor melalui
Association Relationship (hubungan asosiasi). Tanda “*” di kedua ujung asosiasi mewakili keragaman. Use Case adalah proses utama yang akan dilakukan oleh sistem dalam membantu aktor. System Boundarymerupakan batas yang mewakili
dan melukiskan dengan jelas bagian pada diagram yang bersifat eksternal dan internal.
Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Use Case
Dennis et al. (2009:177) menggambarkan contoh penggunaan Use Case
pada contoh kasus perjanjian pertemuan pasien dengan dokter seperti terlihat pada Gambar 2.6. Aktor yang terlibat yaitu Patient, Management, dan Doctor. Pada diagram terlihat proses apa saja yang dilakukan oleh masing-masing aktor yang terlibat mulai dari membuat perjanjian dan pendaftaran pasien untuk yang belum terdaftar sampai mengelola jadwal dokter dan disesuaikan dengan waktu perjanjian.
2.6.2 Activity Diagram
Dennis et al. (2009:159), Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan kegiatan bisnis utama yang menunjukkan bagaimana proses dilakukan. Pada prinsipnya kegiatan yang digambarkan pada Activity Diagram
masih dilakukan secara manual. Diagram ini memberikan informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pembangunan sebuah sistem. Dengan berfokus pada aktivitas logis awal, analis dapat fokus pada bagaimana bisnis harus dijalankan tanpa terganggu memikirkan rincian implementasi. Notasi-notasi yang terdapat pada Activity Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut:
Gambar 2.7 Notasi Pada Activity Diagram
Action adalah sebuah perilaku yang tidak dapat diuraikan lagi. Activity
merepresentasikan sekumpulan activity dalam sistem. Object Node digunakan untuk merepresentasikan sebuah object yang terkoneksi pada sekumpulan aliran objek. Control Flow menunjukkan urutan eksekusi action atau activity. Object Flow menunjukkan aliran object dari satu activity atau action ke activity lain.
Initial Node menggambarkan awal dari serangkaian action atau activity. Final Activity Nodedigunakan untuk menghentikan semua aruskontrol dan arus object
dalam suatu activity (atau action). Final Flow Node digunakan untuk menghentikan aliran kontrol atau aliran object tertentu. Decision Nodedigunakan untuk mewakili uji kondisi untuk memastikan bahwa aliran kontrol atau aliran objek hanya turun pada satu jalur. Merge Node digunakan untuk menyatukan kembali jalur keputusan pada Decision Node. Contoh penggunaan Activity Diagram seperti yang digambarkan Dennis et al. (2009:283) dapat dilihat pada Gambar 2.8 di bawah. Gambar tersebut memperlihatkan Activity Diagram pada kasus perjanjian pertemuan pasien, dimulai dari mendapatkan informasi pasien, pembuatan permintaan pertemuan, pembayaran, sampai mengelola (membuat, membatalkan, atau mengubah) perjanjian.
Gambar 2.8 Contoh Penggunaan Activity Diagram
2.6.3 Class Diagram
Dennis et al. (2012:521) menyatakan, Class Diagram adalah model statis yang mendukung pandangan statis dari perkembangan sistem. Diagram ini menggambarkan kelas dan hubungan antar kelas pada sistem yang tetap konstan sepanjang waktu. Gambar 2.6 menunjukkan notasi pada Class Diagram:
Gambar 2.9 Simbol Pada Class Diagram
Selama tahap analisis, class mengacu pada orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal tentang informasi yang akan ditangkap sistem. Attribute adalah properti dari kelas tentang informasi apa yang ingin didapat. Atribut memiliki hak akses sebagai batasan untuk mengakses class yaitu, public (+), protected (#), atau
private (-). Method menunjukkan aksi atau fungsi yang dioperasikan oleh kelas.
Gambar 2.10 Contoh Penggunaan Class Diagram
Gambar 2.10 di atas menggambarkan contoh penggunaan Class Diagram
pada sistem perjanjian pertemuan antara dokter dan pasien (Dennis et al., 2009:288). Pada diagram ditunjukkan class yang ada pada sistem beserta attribute
dan method yang dimiliki untuk menjelaskan mengenai fungsi dan aksi yang dilakukan oleh sistem dan hubungan antar class.
2.6.4 Sequence Diagram
Dennis et al. (2012:530), Sequence Diagram menggambarkan objek-objek dan pesan yang ada pada use case. Diagram ini merupakan model dinamis yang mendukung pandangan dinamis pada pengembangan sistem. Diagram menggambarkan interaksi dinamis antara objek dalam sebuah use case dan
mendeskripsikan pesan yang dikirimkan. Notasi pada Sequence Diagram dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut:
Gambar 2.11 Notasi Pada Class Diagram
Actor adalah orang atau sistem yang memperoleh manfaat dari dalam maupun luar sistem dan berperan untuk mengirim dan menerima pesan dala aliran
sequence. Objectmerupakan bagian dari sistem yang berperan mengirim dan atau menerima message. Lifeline mennjukkan hidup dari sebuah object selama
sequence berlangsung. Focus Of Control yang digambarkan dengan persegi panjang sempit yang diletakkan pada sebuah lifeline menunjukkan sebuah object
ketika mengirim atau menerima message. Message berisi informasi dari satu
object ke object yang lain. Object Destruction digambarkan dengan tanda “X” yang diletakkan pada ujung akhir lifeline sebuah object menyatakan lifeline
tersebut telah berakhir.
Dennis et al. (2009:241) memberikan contoh penggunaan Sequence Diagram pada contoh kasus sistem perjanjian pertemuan seperti pada Gambar 2.12 di bawah. Pada gambar terlihat alur proses yang dikerjakan oleh sistem dan fungsi atau aksi yang dilakukan oleh aktor terhadap sistem.
Gambar 2.12 Contoh Penggunaan Sequence Diagram
2.6.5 State Machine Diagram
State Machine Diagramadalah model dinamis yang menunjukkan keadaan berbeda yang dialami suatu kelas (Dennis et al., 2012:535). Diagram ini biasanya tidak digunakan untuk semua kelas tapi hanya untuk memahami kelas yang rumit agar memudahkan dalam mendesain algoritma. Diagram ini menunjukkan keadaan yang berbeda dari suatu kelas dan apa yang menyebakan kelas berubah dari keadaan satu ke keadaan lain. Gambar 2.13 menunjukkan notasi pada State Machine Diagram:
Dennis et al. (2009:251) menggambarkan contoh State Machine Diagram
yang terjadi pada sistem perjanjian pertemuan untuk salah satu proses yang terjadi pada classPatientseperti terlihat pada Gambar 2.14 di bawah. Dari gambar dapat dikatakan bahwa pasien diiziinkan memasuki rumah sakit setelah melakukan
check in. Jika Dokter mendiagnosa pasien tersebut sehat, pasien akan diizinkan untuk pulang. Sedangkan jika pasien dinyatakan tidak sehat, maka pasien tetap melakukan perawatan sampai hasil diagnosa berubah.
Gambar 2.14 Contoh PenggunaanState Machine Diagram
2.7 WWW (World Wide Web)
WWW merupakan sebuah layanan internet dengan standar universal untuk menempatkan, mengembalikan, mengatur format, dan menampilkan informasi ke dalam halaman web pada internet (Laudon and Laudon, 2012:21). Halaman web memiliki konten seperti teks, gambar, animasi, suara, dan video serta tautan ke halaman web lainnya.
2.8 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML digunakan untuk membuat dan menentukan format dokumen pada
World Wide Web. HTML memberikan pengguna pilihan untuk mengendalikan elemen-elemen visual seperti huruf, ukuran huruf, dan jarak paragraf tanpa mengubah informasi aslinya (Rainer andCegielski, 2011:464).
Perintah didalam dokumen HTML terdiri dari berbagai struktur penyusun seperti tag, elemen, atribut, dan nilai.Tag terdiri dari lambang-lambang khusus seperti <, > dan /. Penulisan tag dalam dokumen HTML dimulai dengan tag pembuka <...> dan diakhiri dengan tag penutup </...>. Kemudian di dalam tag
tersebut terdapat teks seperti html, head, title, body, dan lain-lain. Teks tersebut dinamakan dengan Elemen yang memiliki fungsi dan tujuan tertentu dalam HTML. Elemen dapat memiliki elemen anak dan nilai. Elemen anak merupakan suatu elemen yang berada dalam elemen pembuka dan elemen penutup induknya. Nilai yang dimaksud adalah suatu teks atau karakter yang berada di antara elemen pembuka dan elemen penutup.
Atribut adalah properti elemen yang digunakan untuk mengkhususkan suatu elemen. Setiap elemen, masing-masing dapat memiliki atribut yang berbeda. Pendefinisian nilai atribut hanya dapat dilakukan pada elemen pembuka. Untuk elemen dan tag yang memiliki atribut yang sama dengan induk namun atribut tidak didefinisikan secara implisit, maka nilai atribut elemen sama dengan nilai (inherit) atribut pada tag induk.
2.9 CSS (Cascading Style Sheet)
CSS merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman. CSS berfungsi untuk merancang, merubah, mendesain, membentuk halaman website. CSS dapat terintegrasi dengan tag-tag pada HTML denhgan tujuan untuk merubah halaman website sehingga menjadi lebih fungsional dan menarik.
2.10 Javascript
Menurut Shelly et al. (2012:682), Javascript adalah suatu bahasa interpretasi yang memungkinkan programmer untuk menambahkan konten dinamis dan elemen interaktif ke halaman web. Pada awalnya Javascript dikembangkan pada
web browser Netscape oleh Brendan Eich dengan nama Mocha, kemudian berubah menjadi LiveScript sampai kemudian menjadi Javascript. Javascript merupakan bahasa skrip (Scripting Language), yaitu kumpulan instruksi perintah yang digunakan untuk mengendalikan beberapa bagian dari sistem operasi.
Bentuk bahasa skrip dari Javascript mengambil model penulisan pada pemrograman bahasa C dan JAVA yang terdiri dari fungsi dan variabel.
2.11 AJAX (Asynchronous Javascript And XML)
Javascript tidak memiliki fungsi untuk menjalankan suatu perintah pada
server (Server Side) karena Javascript merupakan bahasa skrip yang berjalan pada sisi klien (Client Side). Pengembang Javascript kemudian menambahkan mekanisme agar Javascript dapat berinteraksi dengan server. AJAX merupakan mekanisme komunikasi antara Javascript yang berada di sisi klien dengan bahasa di sisi server seperti PHP dan lainnya (Sibero, 2011:150). Prinsip kerja AJAX adalah menjalankan suatu alamat perintah pada server menerima data yang dikembalikan oleh server.
2.12 PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)
PHP adalah pemrograman interpreteryaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan (Sibero, 2011:49). PHP disebut sebagai pemrograman
server side, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server. PHP merupakan bahasa pemrograman opensource yaitu memiliki hak cipta terbuka, sehingga pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi pada PHP sesuai dengan kebutuhannya.
Tata bahasa penulisan baris kode PHP terdiri dari dua bentuk, yaitu penulisan baris kode menggunakan format PHP maupun penulisan baris kode dengan format campuran antara HTML dan PHP. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui dalam pembuatan program menggunakan PHP:
a. Penulisan suatu program PHP harus diawali dengan tag <?php dan diakhiri dengan tag ?>
c. Penulisan program pada PHP adalah case-sensitive, yaitu membedakan makna antara karakter huruf kecil dan huruf kapital.
d. Penulisan komentar atau baris yang tidak akan diproses oleh PHP menggunakan tanda // untuk komentar pada satu baris tertentu, dapat pula menggunakan tanda /* pada awal baris dan tanda */ pada akhir baris untuk komentar lebih dari satu baris
e. Penulisan suatu teks pada PHP selalu diapit dalam tanda ‘ ... ’ atau “ ... ”
f. Penulisan suatu tanda baca pada suatu teks seperti (‘, “, /, \, dll.) harus diawali tanda \kemudian diikuti dengan tanda baca yang diinginkan.
2.13 MySQL
Menurut Raharjo (2011:21), MySQL merupakan Relational Database Management System (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user. MySQL merupakan produk basis data relasional dari Linux dengan hak cipta terbuka yang sekarang dimiliki oleh Oracle Corporation.
2.14 Web Browser
Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi web (Sibero, 2011:12). Sumber informasi web diidentifikasi dengan Uniform Resource Identification (URI) yang terdiri dari halaman web, video, gambar, ataupun konten lainnya.
2.15 Web Server
Menurut Sibero (2011:11), web server adalah sebuah komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Secara bentuk fisik dan cara kerjanya, perangkat keras web server memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih besar dibandingkan PC karena web server berperan sebagai penyedia layanan yang dapat diakses oleh banyak pengguna. Perangkat lunak dalam web
server memiliki karakteristik dan teknologi yang digunakan untuk mengatur kerja sistemnya.
2.16 MAMP (Macintosh, Apache, MySQL, dan PHP)
AMP (Apache, MySQL, dan PHP) adalah satu paket perangkat lunak yang berisi kumpilan program yang digunakan untuk membangun suatu website. Paket AMP telah banyak dikembangkan agar dapat menyesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan, salah satunya adalah MAMP yang berjalan pada platform
Macintosh. MAMP dikembangkan oleh perusahaan pengembang perangkat lunak Appsolute GmbH. Gambar 2.15 menunjukkan tampilan awal MAMP: