• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge. pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Pakar

1. Pengertian Sistem Pakar

Martin dan Oxman (1988) menjelaskan bahwa sistem pakar adalah salah satu cabang dari AI yang membuat pengguna secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia pakar. Seorang pakar dengan sistem pakar mempunyai banyak perbedaan. Darkin dalam Arhami (2005) mengemukakan perbandingan kemampuan antara seorang pakar dengan sebuah sistem pakar antara lain (Tabel 1):

Tabel 1 Perbandingan Seorang Pakar Dan Sistem Pakar

Faktor Seorang Pakar Sistem Pakar

Waktu Hari kerja Setiap saat

Geografis Lokal/tertentu Di mana saja Keamanan Tidak tergantikan Dapat diganti

Dapat habis Ya Tidak

Performasi Variabel Konsisten

Kecepatan Variabel Konsisten

Biaya Tinggi Terjangkau

Penjelasan lebih lanjut dari tabel di atas tentang keunggulan sistem pakar dibanding seorang pakar, yaitu:

1. Sistem pakar dapat digunakan setiap saat menyerupai sebuah mesin sedangkan seorang pakar tidak mungkin bekerja terus-menerus setiap hari tanpa beristirahat.

2. Sistem pakar merupakan suatu aplikasi yang dapat diperbanyak dan kemudian digunakan di tempat yang berbeda, tetapi seorang pakar

(2)

hanya memiliki keterbatasan bekerja pada satu ruang tempat dan waktu.

3. Seorang pakar dapat dimungkinkan mendapatkan tekanan dan ancaman yang akan berpengaruh pada keputusan dalam penyelesaian masalah, tetapi sistem pakar dapat diberikan pengaman dalam hak akses, sehingga akan terbebas dari ancaman maupun intimidasi yang berpengaruh pada hasil akhir.

4. Pengetahuan pada seorang pakar akan semakin melemah seiring dengan berjalannya umur sang pakar, akan tetapi pada sistem pakar pengetahuan (knowledge) tidak akan bisa hilang selama didukung dengan maintenance (pemeliharaan).

5. Kemampuan pemecahan masalah pada sistem pakar tidak terpengaruh dari faktor luar, sehingga terhindar dari kepentingan individu tertentu dalam menyelesaikan keputusan. Akan tetapi pada seorang pakar bisa jadi tidak konsisten dalam pengambilan keputusan.

6. Kecepatan dalam menyelesaikan permasalahan relatif cepat pada sistem pakar, namun akan berbeda pada seorang pakar manusia.

7. Biaya jasa seorang pakar relatif mahal bila dibanding dengan penggunaan sistem pakar (dengan asumsi bahwa program sistem pakar tersebut sudah ada).

Konsep dasar dari sistem pakar terdiri dari dua komponen utama yaitu knowledge-base yang berisi knowledge dan mesin inferensi yang menggambarkan kesimpulan (Gambar 1). Seorang pengguna atau user

(3)

menyampaikan fakta atau informasi untuk sistem pakar, kemudian menerima saran atau jawaban dari ahlinya.

Gambar 1 Konsep Dasar Sistem Pakar

2. Penelusuran dalam Sistem Pakar

Komponen penelusuran atau mesin inferensi dalam sistem pakar mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan masalah. Mesin inferensi merupakan mesin program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan (Turban, 1995).

Penelusuran dalam sistem pakar memiliki dua pendekatan kontrol, yaitu runut mundur atau pelacakan ke belakang (backword chaining) dan runut maju atau pelacakan ke depan (forward chaining). Dalam runut mundur dimulai dari tujuan (goal-driven) selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Gambar 2 menunjukkan proses runut mundur.

Fakta knowledge-base

USER

mesin inferensi

Keahlian

(4)

Gambar 2 Proses Runut Mundur

Adapun runut maju atau disebut penalaran dari bawah ke atas dikarenakan penalaran evidence (fakta) pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Fakta merupakan satuan dari paradigma berbasis pengertahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna (Arhami, 2005). Gambar 3 proses runut maju

Gambar 3 Proses Runut Maju Observasi A aturan R1 fakta C

aturan R3

Observasi B aturan R1 fakta C Kesimpulan aturan R4

Observasi A aturan R1 fakta C Kesimpulan 1

aturan R3

Observasi B aturan R1 fakta D Kesimpulan 2 fakta E aturan R4

(5)

B. Mesin Otomotif Sepeda Motor

1. Pengertian Mesin Otomotif Sepeda Motor

Mesin otomotif merupakan alat yang merubah sumber energi menjadi tenaga panas, listrik, air, angin, atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik. Mesin yang merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut motor bakar sepeda motor merupakan sebuah teknologi yang menggunakan bensin sebagai penggerak utamanya dimana sepeda motor memiliki beberapa keuntungan yang menghasilkan sebuah tenaga yang besar dan mudah dalam perawatnnya.(Widodo, 2011).

2. Jenis Mesin Otomotif Sepeda Motor a. Mesin 2 tak

Sepeda motor 2 tak adalah sepeda motor yang bermesin 2 langkah, artinya dalam satu siklus kerja dibutuhkan dua langkah, yaitu langkah isap dan langkah buang. Dengan kata lain, mesin 2 tak merupakan mesin yang memiliki siklus kerja dua gerakan piston dalam satu kali putaran poros engkol. Titik tertinggi yang di capai piston disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah yang dicapai piston disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan seher (piston) dari TMB ke TMA disebut satu langkah piston (stroke) atau sama dengan setengah putaran poros engkol. Mesin ini dapat bekerja dalam siklus otto ataupun siklus diesel, bergantung kepada aplikasinya. Pengguna yang umum dari mesin 2 tak

(6)

adalah mesin ber-cc kecil seperti gergaji mesin, mesin potong rumput, sepeda motor, dan bahkan mobil berukuran kecil.

1) Cara kerja mesin 2 tak

Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadinya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka dan masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui katup buang . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder.

(7)

2) Langkah kerja motor 2 tak 1. Langkah Masuk (Intake).

Langkah dimana Campuran bahan bakar dan udara dihisap masuk ke dalam rumah engkol akibat tekanan vakum yang terjadi pada saat piston bergerak ke atas.

2. Langkah Penyaluran (Transfer/Exhaust).

Langkah ini bekerja pada saat mendekati posisi titik mati bawah, saluran masuk terbuka dan campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder. Pada saat yang sama masuknya campuran bahan bakar dan udara tersebut mendorong sisa hasil pembakaran keluar melalui saluran pengeluaran pada sisi yang berlawanan dari lubang pemasukan.

3. Langkah kompresi

Langkah Tekan (Compression). Dimana posisi piston bergerak ke atas dan menekan campuran bahan bakar dan udara. pada saat yang sama terjadi langkah masuk yang berikutnya di bagian bawah piston.

4. Langkah Tenaga (Power).

Langkah yang bekerja pada saat piston mendekati posisi titik mati atas busi akan menyala dan menyundut campuran bahan bakar dan udara sehingga terjadi ledakan yang mendorong piston ke bawah.

(8)

3) Sistem pelumasan pada motor 2 tak

Pentingnya sepeda motor 2 tak memerlukan sistem pelumasan yang lebih dikarenakan proses kerja dan tenaga yang dihasilkan oleh motor 2 tak lebih besar maka mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti ini membuat tenaga yang dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Karena itu dibutuhkan pelumas yang lebih, sebab putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal ini juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik, boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya, tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head-nya juga berbeda, piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan campuran bahan bakar udara ke ruang bakar.

(9)

4) Kerusakan sepeda motor

Berikut ini daftar kerusakan sepeda motor 2 tak (tabel 2). Tabel 2 Kerusakan Motor 2 Tak

No Ciri Kerusakan Jenis Kerusakan 1 • Motor susah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Keluar asap putih berlebih dari knalpot

• Suara kemlitik pada kepala silinder

Kerusakan pada kepala piston

2 • Motor susah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Percikan busi berwarna merah kecil

• Busi mudah mati

Kerusakan pada cdi

3 • Motor mudah dihidupkan

• Odometer tidak jalan

• Saat dihidupkan tampilan lampu ornament mati

• Jarum speedometer mati

Kerusakan pada spedometer

4 • Saat dihidupkan dengan elektrik stater tidak ada bunyi sama sekali

• Saat dihidupkan dengan elektrik stater ada bunyi tapi selip

• Dinamo stater panas

• Suara kasar pada dinamo stater

Kerusakan pada elektrik stater

5 • Saat dihidupkan secara manual selip

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Timbul hentakan pada saat

Kerusakan pada rem kopling

(10)

memindahakan gigi 6 • Motor mudah dihidupkan

• Mesin tersendat sendat saat jalan

• Suara kasar pada saat memasukan gigi transmisi

• Susah memindahkan gigi transmisi 4

Kerusakan pada rotary transmisi

7 • Motor susah dihidupkan

• Ketika digas penuh mati

• Karburator berair

• Motor mrebet

Kerusakan pada vakum karburator

8 • Motor susah dihiduokan

• Indikator panel mati

• Odometer tidak jalan

• Lampu sein tidak nyala

Kerusakan pada aki

9 • Bunyi kasar pada roda bagian belakang

• Lengan ayun bergetar

• Motor oleng

• Motor tidak stabil ketika berjalan cepat

Kerusakan pada lengan ayun

10 • Motor oleng

• Setang terasa berat

• Motor tidak stabil ketika berjalan cepat

• Ketika roda belakang diputar bunyi gemlitik

Kerusakan pada laher roda

11 • Motor mudah dihidupkan

• Muncul asap putih berlebih

• Mesin tersendat sendat saat jalan

• Bunyi kemlitik pada kepala silinder

Kerusakan pada blok kepala silinder

12 • Motor mudah dihidupkan

• Bunyi gemlitik pada kepala silinder

Kerusakan pada pen piston

(11)

• Muncul asap putih berlebih

• Mesin tersendat sendat saat jalan

13 • Motor mudah dihidupkan

• Bunyi gemlitik pada kepala silinder

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Keluar asap putih berlebih

Kerusakan pada poros engkol

14 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Sil magnet mrembes oli

• Boros oli samping

Kerusakan pada kruk as

15 • Motor mudah dihidupkan

• Oli mesin keluar dari lubang kipas

• Boros oli mesin

• Putaran kruk as tidak stabil

Kerusakan pada sil magnet

b. Mesin 4 tak

1) Cara kerja mesin 4 tak

Mesin 4 tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam terdapat pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang dan lain-lain umumnya mengguanakan siklus empat langkah empat langkah tersebut meliputi, langkah isap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (cranksaft) per satu siklus pada mesin bensin dan diesel.

(12)

2) Langkah kerja mesin 4 tak 1. Langkah hisap (intake)

Bertujuan untuk memasukkan kabut udara-bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran. 2. Langkah kompresi (compression)

Langkah ini dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan 14emperature sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.

3. Langkah tenaga (power)

Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.

(13)

Langkah ini menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.

3) Kerusakan sepeda motor

Berikut ini daftar kerusakan sepeda motor 4 tak (tabel 3).

Tabel 3 Kerusakan Sepeda Motor 4 Tak

No Ciri Kerusakan Jenis Kerusakan

1 • Motor susah dihdupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Busi mudah mati

Kerusakan pada kepala piston

2 • Motor susah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Percikan busi berwarna merah kecil

• Busi mudah mati

Kerusakan pada cdi

3 • Motor susah dihidupkan

• Keluar asap hitam dari knalpot

• Suara kemlitik pada kepala silinder

• Boros bahan bakar

Kerusakan pada klep

4 • Motor mudah dihidupkan

• Odometer tidak jalan

• Saat dihidupkan tampilan lampu ornamen mati

Kerusakan pada spedometer

(14)

• Jarum spedometer mati 5 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Oli cepat habis

Kerusakan pada rocker arm

6 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin tersendat sendat saat jalan

• Suara gemretak pada rantai mesin terutama pada suhu dingin

Kerusakan pada rantai mesin

7 • Motor mudah dihidupkan

• Suara membesar seperti knalpot blong

• Mesin sering macet saat jalan

• Suara ledakan ketika menutup gas

Kerusakan pada red valve SASS

8 • Saat dihidupkan dengan elektrik stater tidak ada bunyi sama sekali

• Saat dihidupkan ada bunyi tapi selip

• Dinamo stater panas

• Suara kasar pada dinamo stater

Kerusakan pada elektrik stater

9 • Saat dihidupkan secara manual selip

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Timbul hentakan pada saat memindahkan gigi

Kerusakan pada rem kopling

(15)

10

• Motor mudah dihidupkan

• Mesin cepat panas

• Suara kasar pada knalpot

• Suara kemlitik pada kepala silinder

Kerusakan pada pipa SASS

11 • Motor mudah dihidukan

• Mesin tersendat sendat saat jalan

• Suara kasar pada saat memasukan gigi

• Susah meminndahkan transmisi4

Kerusakan pada rotary transmisi

12 • Motor susah dihidupkan

• Ketika digas penuh mati

• Karburator berair

• Motor mrebet

Kerusakan vakum karburator

13 • Motor susah dihidupkan

• Indikator panel tidak nyala

• Odometer tidak jalan

• Lampu sein tidak nyala

Kerusakan pada elektrik aki

14 • Bunyi kasar pada roda bagian belakang

• Lengan ayun bergetar

• Motor oleng

• Motor tidak stabil ketika berjalan cepat

Kerusakan pada lengan ayun

15 • Motor oleng

• Setang terasa berat

• Motor tidak stabil ketika berjalan cepat

• Ketika roda belakang digoyang bunyi gemlitik

Kerusakan pada laher roda

(16)

c. Mesin 4 tak matik 1) Cara kerja motor matik

Berikut ini adalah cara kerja dari sepeda motor matik. Mesin 4 tak adalah mesin pembakaran yang dalam satu siklus pembakaran terjadi empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam terdapat pada mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang dan lain-lain umumnya mengguanakan siklus empat langkah empat langkah tersebut meliputi, langkah isap (pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang yang secara keseluruhan memerlukan dua putaran poros engkol (cranksaft) per satu siklus pada mesin bensin dan dimana pada motor matik yang berfungsi sebagai penggerak adalah CVT dimana CVT (Continuously Varible Transmission) Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau mesin bertransmisi. Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Di mana terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan (DrivePulley), puly belakang (Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine (kruk-as), sedangkan puly belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan puly depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan.

(17)

Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat.

Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga (Suwarto 2009).

2) Langkah kerja motor 4 tak matik

1. Langkah hisap (Intake)

Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.

2. Langkah kompresi (compression)

Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel.Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio

(18)

kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.

3. Langkah tenaga (power)

Langkah tenaga dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance

weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus

berikutnya.

4. Langkah buang (exhaust)

Langkah ini menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.

(19)

3) Kerusakan sepeda motor

Berikut daftar kerusakan sepeda motor matik (tabel 4). Tabel 4 Kerusakan Sepeda Motor Matik

No Ciri Kerusakan Jenis Kerusakan

1 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Busi mudah mati

Kerusakan pada piston

2 • Motor susah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Percikan busi berwarna merah kecil

• Busi mudah mati

Kerusakan pada cdi

3 • Motor susah dihidupkan

• Keluar asap hitam dari knalpot

• Suara kemlitik pada kepala silinder

• Boros bahan bakar

Kerusakan pada klep

4 • Motor mudah dihidupkan

• Odometer tidak jalan

• Saat dihidupkan tampilan lampu ornament mati

• Jarum speedometer tidak jalan

Kerusakanpada spedometer

5 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin cepat panas

• Oli cepat habis

Kerusakan pada rocker arm (lengan pelatuk)

(20)

6 • Motor mudah dihidupkan

• Tenaga yang dihasilkan lemah

• Mesin tersendat sendat saat jalan

• Suara gemretak pada rantai mesin

Kerusakan pada rantai mesin

7 • Motor susah dihidupkan

• Ketika digas penuh mati

• Karburator berair

• Motor mrebet

Kerusakan pada vakum karburator

8 • Motor susah dihidupkan

• Indikator panel tidak nyala

• Odometer tidak jalan

• Lampu sein tidak nyala

Kerusakan pada elektrik aki

9 • Saat dihidupkan dengan elektrik stater tidak ada bunyi sama sekali

• Dinamo stater panas

• Suara kasar pada dinamo stater

• Saat dihidupkan dengan elektrik stater ada bunyi tapi selip

Kerusakan pada elektrik stater

10 • Motor mudah dihidupkan

• Suara membesar seperti knalpot blong

• Mesin sering macet saat jalan

• Suara ledakan saat menutup gas

Kerusakan pada pipa SASS

11 • Motor mudah dihidupkan

• Ketika digas putaran roda tidak sesuai dengan tarikan gas

• Terdengar bunyi gemritik pada roda bagian belakang

• Mesin cepat panas

(21)

12 • Motor mudah dihidupkan

• Motor tidak mau berjalan normal

• Ketika berjalan bunyi gemlitik

• Mesin bergetar

Kerusakan pada driven pully depan

13 • Motor mudah dihidupkan

• Ketika digas roda tidak mau berputar

• Bunyi kemlitik pada roda bagian belakang

• Motor tidak mau berjalan normal

Kerusakan pada driven pully belakang

14 • Motor mudah dihidupkan

• Ketika digas roda tidak mau berputar sesuai tarikan gas

• Ketika digas penuh motor hanya menjerit

• Putaran rpm tidak stabil

Kerusakan pada per RPM

15 • Motor mudah dihidupkan

• Ketika roda belakang digoyang dengan tangan bunyi gemlitik

• Ketika digas roda tidak mau berputar sesuai dengan tarikan gas

• Ketika digas penuh motor hanya menjerit

Kerusakana pada roller

C. Basis Data

Basis data merupakan komponen yang terpenting pada sistem pakar, karena basis data berfungsi sebagai basis pengetahuan yang akan digunakan untuk menggambil kesimpulan tentang suatu permasalahan, selain itu media penyimpanan diperlukan untuk mengetahui sarana dan metode penyimpan di dalam sistem.

(22)

Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) atau DBMS (Data Base

Management System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan,

menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. Basis data yang digunakan dalam aplikasi ini adalah Microsoft Access 2007. Karena Ms Access telah mendukung RDBMS serta alur connection ODBC. Hal ini akan mempermudah dalam instalasi maupun penggunaannya terutama untuk aplikasi sistem pakar identifikasi kerusakan sepeda motor ini ( Hariyanto, 2008).

D. Java Server Page (JSP)

Java Server Page (JSP) merupakan sebuah teknologi serlvet-based yang digunakan pada web tier untuk menghadirkan dynamic dan static content . JSP merupakan text-based dan kebanyakan berisi template text HTML yang digabungkan dengan spesific tags dynamic content . Contoh JSP disajikan pada Gambar 4.

(23)

Gambar 4 adalah file JSP yang sederhana yang melakukan penyambutan untuk site user sebagai penginformasian tanggal dan waktu saat ini untuk user.

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa file JSP di atas merupakan salah satu bagian dari HTML. Hanya pada bagian ini yang beda :

<%=new java.util.Date()%>

Teks tersebut merupakan bagian dari kode java untuk menampilkan hari dan tanggal pada saat itu juga. Untuk mempermudah membuat objek baru membuat objek Date dan menampilkannya sebagai String (Kadir, 2004).

Gambar

Tabel 1 Perbandingan Seorang Pakar Dan Sistem Pakar
Gambar 1 Konsep Dasar Sistem Pakar
Gambar 2 Proses Runut Mundur
Tabel 3 Kerusakan Sepeda Motor 4 Tak
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sayangnya, hingga saat ini penjelajah yang terkenal adalah Columbus yang beru menemukan Dunia Baru pada tahun

Sejak itu, tumbuh beberapa institusi lain yang merancakkan lagi pengajian Melayu seperti Dewan Bahasa dan Pustaka (1956), Universiti Kebangsaan Malaysia (1970) dan

Penelitian model APT yang dilakukan oleh Roll dan Ross (1984) yang menjadi rujukan dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel makro ekonomi yang

Peserta mengerti karakteristik dan dapat mendesain filter analog low- pass jenis Butterworth, Chebyshev, Elliptic, dan Bessel.. Response

Suatu pelayanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan tersebut mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan yang menerima pelayanan karena pada dasarnya suatu pelayanan

Jika seseorang tidak memiliki rasa percaya diri dalam dirinya, maka ia akan cenderung bergantung pada orang lain secara berlebihan untuk merasa dirinya baik.. Sehingga ia akan

1 WIDYASRAMA , Majalah Ilmiah Universitas Dwijendra Denpasar, ISSN No... 2 WIDYASRAMA , Majalah Ilmiah Universitas Dwijendra Denpasar,

pembagian Anggah- Ungguhing Basa Bali sebagaimana terurai di atas, tampaknya penutur bahasa Bali dituntut untuk menguasai beberapa sistem stratifikasi masyarakat Bali,