• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025

Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025 adalah mewujudkan ”Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan Sejahtera” sebagai landasan bagi tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat Kabupaten Semarang yang adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sebagai ukuran tercapainya Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan Sejahtera melalui selama kurun waktu 20 (dua puluh) tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut :

5.1. Sasaran-sasaran Pokok Pembangunan (2005 – 2025)

5.1.1 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat

Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas SDM di segala bidang, sehingga bisa

memiliki ketrampilan teknis yang dibutuhkan pasar.

b. Terwujudnya penyelenggaraan wajib belajar dua belas tahun

yang bermutu dan bebas biaya guna mewujudkan pemerataan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Kabupaten Semarang, sesuai kemampuan keuangan daerah

c. Berkembangnya budaya inovatif yang berorientasi ilmu

pengetahuan dan teknologi secara terus-menerus agar masyarakat Kabupaten Semarang menguasai iptek serta mampu menghadapi persaingan global.

d. Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis

dalam suatu suasana yang agamis dan demokratis.

e. Meningkatnya pemantapan fungsi dan peran agama sebagai

landasan moral dan etika dalam pembangunan daerah, membina akhlak mulia dan memupuk etos kerja.

(2)

f. Meningkatnya pemantapan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.1.2 Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Penggunaan bahan baku lokal dan teknologi tepat guna

dalam industri yang berwawasan lingkungan.

b. Tersedianya kawasan industri yang sesuai dengan

pengembangan tata ruang dan dikelola secara efisien dengan kualitas yang lebih baik.

c. Berkembangnya kepariwisataan untuk mendukung Sapta

Pesona dan meningkatnya ragam serta kualitas produk pariwisata serta promosi wisata dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional secara optimal.

d. Berkembangnya usaha pertanian, peternakan, dan

perikanan dengan pendekatan kewilayahan terpadu dan konsep pengembangan agribisnis.

e. Meningkatnya pemantapan kelembagaan untuk mewujudkan

petani yang kuat, dinamis, mandiri dan berdaya saing.

5.1.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good

governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Meningkatnya kinerja aparatur dan kapasitas kelembagaan

yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.

(3)

b. Meningkatnya efektivitas pengawasan aparatur pemerintah daerah melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat guna menekan kebocoran anggaran.

c. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.

d. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan

standar mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.

e. Berkembangya sistem dan iklim demokrasi pada berbagai

aspek kehidupan politik.

5.1.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Berkembangnya Perekonomian Kabupaten Semarang yang

berlandaskan prinsip ekonomi kerakyatan dengan

memperhatikan kepentingan masyarakat sehingga terjamin kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat dan mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan.

b. Menguatnya investasi, pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi daerah, yang bertumpu pada sektor industri,

pertanian, dan pariwisata dengan didukung oleh

sektor-sektor lainnya.

c. Meningkatnya pemerataan pembangunan infrastruktur dan

sarana prasarana penunjangnya yang dibiayai oleh pemerintah atau bekerjasama dengan pihak lain.

d. Menurunnya kesenjangan pembangunan antar wilayah.

e. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui

pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, layak dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

(4)

f. Tersedianya pelayanan pendidikan yang memadai untuk seluruh masyarakat yang meliputi ketersediaan sarana prasarana, infrastruktur dan fasilitas pendidikan.

g. Terwujudnya ketahanan pangan yang diarahkan pada

keragaman sumberdaya pangan.

h. Meningkatnya daya saing produk lokal agar dapat

berkompetisi dengan produk daerah/negara lain.

i. Terpenuhinya kebutuhan hunian bagi masyarakat untuk

menghindari tumbuhnya pemukiman kumuh.

5.1.5 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM,

mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Terwujudnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup.

b. Tegaknya keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan

kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.

c. Meningkatnya keamanan, ketertiban , persatuan, kesatuan

serta kerukunan masyarakat.

d. Meningkatnya perlindungan dan pengayoman masyarakat

dari segala tindak kejahatan.

e. Berkurangya kasus kekerasan dan diskriminasi.

f. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam

melaksanakan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

g. Mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan

bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak.

(5)

5.1.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Berkembangya obyek wisata alam yang berwawasan

lingkungan.

b. Meningkatnya produktivitas petani dengan pengolahan

lahan pertanian dengan sistem organik.

c. Tersedianya ruang hijau sebagai paru-paru kota.

d. Pengembangan metode pengelolaan lahan di sektor

pertanian yang mengarah ke agrobisnis dengan

memanfatkan struktur tanah yang ada.

e. Menjaga dan atau memperluas hutan lindung untuk

menanggulangi daerah yang berpotensi erosi.

f. Terciptanya ketertiban dalam pengelolaan Sumber Daya

Alam.

5.2 Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025.

5.2.1 Mewujudkan sumber daya masyarakat Kabupaten

Semarang yang berbudaya serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pembangunan sumber daya manusia memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan manusia di Kabupaten Semarang yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi. Dalam kaitan ini sumber daya manusia diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Semarang antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Dalam pengukuran IPM, komponen utama adalah pendidikan, pendapatan dan kesehatan. Untuk menyempurnakan sistem manajemen pendidikan dilakukan dengan meningkatkan otonomi pengelola pendidikan kepada satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan secara efisien dan efektif, transparan, bertanggung jawab, akuntabel serta partisipatif yang dilandasi oleh standar pelayanan minimal serta meningkatkan relevansi pembelajaran dengan lingkungan setempat.

(6)

Untuk mencapai kualitas pelayanan pendidikan masyarakat dibutuhkan arah kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan pendidikan kelompok usia dan jenis kelamin dalam

rangka mengembangkan sikap, nilai-nilai budaya, pengetahuan dan daya cipta.

b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan

pendidikan termasuk dalam pembiayaan pendidikan, penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat serta dalam peningkatan mutu layanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.

c. Peningkatan pelayanan pendidikan yang memadai, meliputi

ketersediaan sarana prasarana, infrastruktur, fasilitas pendidikan serta guru-guru yang berkualitas sebagai upaya pemenuhan standar nasional pendidikan dan pencapaian sekolah bertaraf internasional.

d. Peningkatan manajemen pembangunan pendidikan dalam rangka

mewujudkan peningkatan kualitas, kompetensi dan produktivitas sumberdaya manusia.

e. Peningkatan dan pengembangan sekolah kejuruan serta pendidikan

non formal untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja yang siap pakai dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar kerja.

f. Peningkatan jumlah jaringan dan kualitas sarana prasarana

kesehatan (puskesmas, poliklinik, rumah sakit) dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

g. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, penanganan

keluarga berencana, pemenuhan gizi, pemeliharaan kesehatan masyarakat, yang diselenggarakan pemerintah maupun yang

dilakukan dengan menggerakkan partisipasi masyarakat

(posyandu).

h. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.

i. Peningkatan kualitas kehidupan beragama diarahkan pada penataan

dan pengelolaan serta pengembangan fasilitas ibadah, dengan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan umat beragama dengan akses yang sama.

(7)

j. Pencegahan terjadinya konflik intern dan antar umat beragama serta responsif mengantisipasi munculnya konflik secara dini dalam masyarakat.

k. Terbentuknya suatu tatanan kehidupan masyarakat yang toleran

dan harmonis dalam suatu suasana yang agamis dan demokratis.

l. Makin mantapnya fungsi dan peran agama sebagai landasan moral

dan etika pembangunan daerah dalam upaya membina akhlak mulia dan memupuk etos kerja.

m. Meningkatkan tatanan sosial politik kemasyarakatan yang tercermin

dalam meningkatnya budaya penyelenggaraan fungsi-fungsi publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.2.2 Mewujudkan peningkatkan perekonomian daerah yang berbasis potensi unggulan INTANPARI serta sektor lain yang berwawasan lingkungan

Perekonomian Kabupaten Semarang dikembangkan dengan memperkuat potensi unggulan INTANPARI sebagai keunggulan komparatif serta sumber daya alam menjadi perekonomian yang unggul dan berdaya saing global. Pengembangan berlandaskan prinsip ekonomi kerakyatan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat sehingga menjamin kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat serta mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan. Usaha lain untuk meningkatkan perekonomian daerah adalah investasi yang

diarahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi secara

berkelanjutan dengan mewujudkan iklim yang pro investasi serta meningkatkan kapasitas infrastruktur dan pendukungnya.

Untuk meningkatkan perekonomian daerah dibutuhkan arah kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan ketahanan pangan yang diarahkan pada keragaman

sumberdaya pangan, peningkatan produktivitas hasil pertanian, penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.

b. Peningkatan pembangunan teknologi pertanian diarahkan pada

pengenalan dan penerapan budidaya pertanian maupun

(8)

c. Peningkatan pembangunan perkebunan untuk pemenuhan kebutuhan industri guna menunjang peningkatan ekspor serta pengembangan agribisnis terpadu.

d. Peningkatan pembangunan pertanian, yang meliputi pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang diarahkan pada peningkatan ketahanan pangan dan tersedianya lapangan kerja.

e. Pembangunan pertanian lahan kritis untuk meningkatkan kesuburan

tanah, memelihara dan mempertahankan sumber air.

f. Peningkatan pertanian yang didukung oleh pengembangan

pariwisata dan pemanfaatan hasil pertanian.

g. Pembangunan dan pengembangan objek wisata dengan pendekatan

sistem yang utuh dan terpadu dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

h. Mengembangkan daya saing industri, sektor UMKM dan koperasi

serta lembaga keuangan penyalur kredit dalam rangka persaingan bebas/pasar global.

i. Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan

perekonomian dengan menerapkan prinsip ekonomi kerakyatan didukung dengan regulasi perizinan yang efisien dan efektif.

j. Penguatan lembaga pertanian untuk meningkatkan akses petani

secara langsung terhadap sarana produksi pertanian dan meningkatkan skala usaha yang dapat meningkatkan posisi tawar petani.

k. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan promosi wisata

untuk mendukung Sapta Pesona serta kualitas dan kuantitas industri pariwisata, baik di dalam maupun luar negeri dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional.

l. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan

pengembangan pertanian secara luas yang berorientasi agroindustri dan agrobisnis.

m. Peningkatan kapasitas keuangan daerah melalui kemitraan dengan

masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan pembangunan.

n. Meningkatkan akses ke seluruh Obyek dan Daya Tarik Wisata di

(9)

o. Meningkatnya pembangunan industri kelompok kecil yang terdapat di kantong-kantong industri, industri rumah tangga dan pedesaan.

5.2.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good

governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

Salah satu agenda pembangunan Kabupaten Semarang adalah menciptakan tata pemerintahaan yang baik, dan berwibawa. Tata pemerintahan yang baik ditandai dangan adanya keterbukaan , akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi , menjunjung tinggi supremasi hukum dam membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin

kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan . Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada :

a. Peningkatan kinerja, kapasitas dan profesionalisme aparatur dan

lembaga pemerintah dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan dan pelayanan publik.

b. Peningkatan sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah

daerah yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.

c. Peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintah daerah, termasuk

perangkat desa, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

d. Peningkatan penyelesaian masalah dan penanggulangan

penyalahgunaan kewenangan aparatur pemerintah daerah.

e. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan, proses pembangunan, dan dalam rangka untuk mewujudkan iklim politik yang demokratis.

f. Mengembangkan teknologi informasi dalam rangka peningkatan

(10)

5.2.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah

Peningkatan kualitas, kuantitas dan pemerataan pembangunan terutama untuk menjamin adanya pemerataan akses terhadap hasil pembangunan dan mendorong berkembangnya perekonomian daerah. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada :

a. Meningkatkan pembangunan sarana prasarana penunjang maupun

infrastrukturnya dengan dana pemerintah atau dalam bentuk kerjasama dengan pihak lain.

b. Mendorong percepatan pembangunan wilayah-wilayah yang ada,

baik kota, sub kota, dan desa sesuai dengan potensinya secara berjenjang.

c. Membentuk sistem pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa

mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata rantai proses industri dan distribusi.

d. Mengendalikan pertumbuhan pemukiman padat dalam suatu sistem

wilayah pembangunan yang nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan dengan malibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.

e. Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan

terpadu dengan konsep pengembangan agribisnis.

f. Peningkatan daya saing produk pertanian, dengan memberikan

dorongan dan insentif untuk meningkatkan hasil pertanian, mutu komoditas pertanian dan kedaulatan pangan guna melindungi petani dari persaingan yang tidak sehat.

g. Penguatan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk

mengelola resiko usaha pertanian serta untuk mendukung pengembangan agroindustri.

h. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan.

i. Meningkatkan akses informasi dengan mengintegrasikan pendidikan

(11)

j. Mengembangkan sistem transportasi daerah yang efisien dan efektif, terjangkau , ramah lingkungan dan berkelanjutan.

k. Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan

kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan

l. Pengembangan budaya politik yang dititik beratkan pada

penanaman nilai-nilai demokratis dan peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, yang diarahkan pada :

m. Penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik

demokratis, terutama penghormatan nilai-nilai HAM, kesetaraan gender, perlindungan anak, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi.

n. Terwujudnya pengawasan dan pembinaan terhadap peredaran dan

penggunaan obat-obatan dan peralatan kesehatan.

o. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap penyandang cacat,

fakir miskin, anak terlantar, kelompok rentan sosial serta lanjut usia.

p. Peningkatan kepastian, perlindungan, penegakan dan pelayanan

hukum dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang tertib dan berkeadilan.

5.2.5 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dimaksudkan untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakan, yang diarahkan pada :

a. Meningkatkan sektor pariwisata yang memanfaatkan potensi

sumber daya alam dengan dukungan sektor industri dalam kerjasama yang saling menguntungkan.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kelestarian sumber daya alam

untuk mengembangkan pariwisata unggulan.

c. Membangun sistem pengelolaan limbah dan polusi yang ramah

(12)

d. Pemanfaatan kawasan pertanian sebagai kawasan lindung yang berfungsi mencegah terjadinya alih fungsi lahan, dan bencana alam.

e. Menyusun sistem pengendalian dan pengawasan pengelolaan

Sumber Daya Alam secara terpadu.

f. Menggerakkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan.

g. Membangun sistem tanggap darurat secara terpadu dalam upaya

untuk melakukan pencegahan dini terjadinya bencana alam.

5.3. Tahapan dan Skala Prioritas Kebijakan Pembangunan 5 Tahunan

Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud di atas, pembangunan jangka panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam perencanaan pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua itu harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang.

Setiap sasaran pokok dalam enam misi pembangunan jangka panjang dapat ditetapkan prioritasnya dalam masing-masing tahapan. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan pada setiap tahapan guna mendukung keberlanjutanya. Atas dasar tersebut, tahapan dan skala prioritas dapat disusun sebagai berikut :

5.3.1 Tahapan I (2005-2009)

Pada Tahapan Pertama tahun 2005-2009, pembangunan di Kabupaten Semarang diarahkan untuk menata kembali dan

membangun Kabupaten Semarang di bidang sosial budaya daerah, perekonomian daerah, politik dan pemerintahan yang ditujukan untuk menciptakan landasan yang dalam pencapaian Kabupaten Semarang yang adil, madiri dan sejahtera, dimana ditandai dengan:

(13)

5.3.1.1 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan

keterampilan SDM.

b. Pemerataan akses & mutu pendidikan Wajib Belajar

pendidikan dasar menengah (Dikdasmen) serta peningkatan relevansi kurikulum.

c. Peningkatan kepedulian pada etika moral, nilai agama dan

budaya lokal dalam meningkatkan ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional.

d. Terciptanya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan

ajaran agama / kepercayaan bagi setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

e. Peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan iptek

yang berbasis pada peningkatan jejaring penelitian iptek yang mampu mendorong berkembangnya teknologi tepat guna di berbagai bidang.

f. Peningkatan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan

penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.3.1.2 Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas bahan baku lokal industri yang

berwawasan lingkungan.

b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan industri.

c. Pengelolaan objek wisata secara optimal dengan

(14)

d. Peningkatan produktivitas pertanian, perikanan, kehutanan untuk menghasilkan produk pada sistem agribisnis dan agroindustri serta menjamin ketersediaan pangan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

e. Peningkatan kelembagaan petani melalui kemudahan

memperoleh akses bahan baku pertanian.

5.3.1.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good

governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan dengan prinsip

kepemerintahan yang baik melalui peningkatan partisipasi masyarakat.

b. Peningkatan profesionalisme aparatur pengawas dan

pelibatan masyarakat dalam proses pengawasan.

c. Peningkatan upaya penyebaran informasi kepada

masyarakat sebagai sarana partisipasi.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan

kompetensi sesuai kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal.

e. Peningkatan proses demokratisasi, politik, penegakan

hukum melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat, profesionalisme aparat dan penegak hukum.

5.3.1.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana

prasarana yang seimbang guna menunjang

pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan perekonomian daerah yang berlandaskan

ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat.

b. Peningkatan nilai PDRB sektor industri, pertanian, dan

(15)

c. Peningkatan penyediaan fasilitas umum, sarana prasarana transportasi dan penunjangnya.

d. Peningkatan pemerataan dan jangkauan pelayanan

kesehatan dengan mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

e. Peningkatan sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas

pelayanan pendidikan.

f. Pengembangan jenis dan ragam sumber daya pangan.

g. Pengembangan kapasitas pengusaha/perajin produk lokal.

h. Pembangunan kawasan pemukiman yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan selaras dengan tata ruang.

5.3.1.5 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup.

b. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparatur untuk

memahami penegakan keadilan dan supremasi hukum

dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan

pemerintahan, dan pembangunan.

c. Peningkatan kondisi keamanan, ketertiban , persatuan,

kesatuan serta kerukunan masyarakat.

d. Peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat umum.

e. Pembinaan kerukunan dan toleransi hidup bermasyarakat.

f. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam

melaksanakan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

g. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat untuk

memahami prinsip-prinsip hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak.

(16)

5.3.1.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Perbaikan pengelolaan SDA dan LH melalui rehabilitasi lahan

kritis secara terpadu pada kawasan wisata.

b. Peningkatan dan pemerataan akses petani terhadap

pemenuhan teknologi budidaya pertanian ramah lingkungan

c. Peningkatan kelembagaan dalam pengelolaan ruang terbuka

dan sistem pengendalian pemanfaatan ruang.

d. Peningkatan pengelolaan lahan di sektor pertanian dengan

memanfatkan struktur tanah yang ada.

e. Peningkatan sosialisasi fungsi kelembagaan masyarakat

dalam rangka menjaga hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi.

f. Pembangunan sistem pengelolaan SDA yang ekfektif dan

efisien berbasis masyarakat.

5.3.2 Tahapan II (2010-2014)

Pelaksanaan Tahapan ke-II diarahkan untuk lebih memantapkan hasil penataan pada Tahapan ke-I di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian daerah. Kondisi aman dan damai diupayakan terus membaik, sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum dan penegakan hak asasi manusia di Kabupaten Semarang.

Kesejahteraan masyarakat Kabupaten Semarang terus meningkat ditunjukkan dengan:

5.3.2.1 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Terbentuknya SDM yang berkualitas dan memiliki

(17)

b. Pengembangan pemerataan akses dan mutu pendidikan Wajar Dikdasmen, kompetensi anak didik dan relevansi kurikulum.

c. Pengembangan kesadaran penerapan etika dan moral,

nilai agama dan budaya lokal dalam rangka

meningkatkan ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional.

d. Meningkatnya penghayatan, dan pengamalan ajaran

agama / kepercayaan bagi setiap pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disertai dengan kerukunan antar umat.

e. Pengembangan dan penerapan hasil penelitian IPTEK yg

mampu mendorong berkembangnya teknologi di berbagai bidang.

f. Pengembangan tatanan sosial politik kemasyarakatan

dan penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.3.2.2 Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah

yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Pengembangan jenis dan kualitas bahan baku lokal

industri melalui teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.

b. Penyusunan DED Kawasan Industri.

c. Pengembangan kualitas dan produk wisata melalui

promosi wisata.

d. Peningkatan diversifikasi produk pertanian, perikanan,

kehutanan diarahkan pada sistem agribisnis dan agroindustri, menjamin ketahanan pangan.

e. Pengembangan kelembagaan petani melalui kemudahan

(18)

5.3.2.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab,

didukung oleh aparatur yang kompeten dan

profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan dengan

prinsip good governance melalui efektivitas dan

akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

b. Peningkatan koordinasi pengawasan baik internal,

maupun eksternal dengan pelibatan masyarakat.

c. Pengembangan teknologi informasi sebagai sarana

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan

Standar Pelayanan Minimal pada bidang pelayanan dasar yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat.

e. Pengembangan proses demokratisasi, politik,

penegakan hukum melalui peningkatan kualitas kelembagaan politik, akuntabilitas aparat dan penegak hukum.

5.3.2.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Pengembangan perekonomian daerah berlandaskan

ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

b. Pengembangan investasi daerah pada sektor industri,

pertanian, dan pariwisata dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

c. Pengembangan penyediaan fasilitas umum, sarana

prasarana transportasi dan penunjangnya dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha.

(19)

d. Pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan, tenaga kerja kesehatan, dan sarana prasarana kesehatan.

e. Pengembangan sarana prasarana, infrastruktur, dan

fasilitas pelayanan pendidikan.

f. Pengolahan jenis dan ragam pangan dalam rangka

ketahanan pangan.

g. Peningkatan mutu produk lokal sesuai dengan

kebutuhan pasar melalui pengembangan desain yang berciri khas daerah.

h. Penataan kawasan pemukiman yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat dan selaras dengan tata ruang.

5.3.2.5 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Pengembangan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup.

b. Peningkatan budaya masyarakat dalam penegakan

keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.

c. Peningkatan peran serta masyarakat untuk

mewujudkan keamanan, ketertiban , persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat.

d. Pengembangan sistem keamanan rakyat terpadu.

e. Peningkatan perlindungan terhadap hak asasi

masyarakat

f. Pengembangan budaya dalam mematuhi dan

melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(20)

g. Pengembangan budaya masyarakat dalam memahami prinsip-prinsip hukum dan, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak.

5.3.2.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup dengan tetap menjaga

kelestariannya, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Pengembangan sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui penguatan kelembagaan sadar wisata b. Peningkatan dan penerapan hasil penelitian dan

pengembangan iptek di bidang pertanian

c. Peningkatan dan penguatan peran kelembagaan dalam pengelolaan ruang terbuka hijau

d. Pengembangan pengelolaan lahan di sektor pertanian dengan memanfatkan struktur tanah yang ada.

e. Pengembangan teknologi sederhana dan tepat guna dalam rangka menjaga hutan lindung dan pencegahan erosi.

f. Pengembangan manajeman pengendalian kerusakan SDA dan Lingkungan Hidup.

5.3.3. Tahapan III (2015-2019)

Berlandaskan pelaksanaan, pecapaian, dan sebagai keberlajutan Tahapan ke-II, Tahapan ke-III diarahkan untuk mengembangkan pembangunan secara menyeluruh di segala bidang dengan menekankan upaya pencapaian daya saing kompetitif daerah yang berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Daya saing perekonomian Kabupaten Semarang semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya industri manufaktur yang ditandai dengan:

(21)

5.3.3.1 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Terbentuknya SDM di segala bidang yang berkualitas ,

memiliki keterampilan teknis dan berdaya saing.

b. Penguatan akses dan mutu pendidikan, sertifikasi tenaga

pendidik, peningkatan relevansi kurikulum.

c. Pembentukan karakter masyarakat yang berbudaya,

tangguh, tahan dalam dinamika pergaulan regional dan internasional.

d. Menguatnya penghayatan dan pengamalan ajaran

agama/kepercayaan serta kerukunan hubungan antar umat.

e. Penguatan kualitas SDM dan kelembagaan yang mampu

menghasilkan aplikasi IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas termasuk industri.

f. Penguatan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan

penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.3.3.2 Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Pengembangan jenis dan kualitas bahan baku lokal industri

melalui teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan.

b. Pembangunan Kawasan Industri.

c. Pengembangan kualitas dan produk wisata melalui promosi

(22)

d. Penguatan pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang diarahkan untuk produk-produk sistem

agribisnis, menjamin ketersediaan pangan serta

menciptakan swasembada pangan dan ekspor.

e. Pengembangan kelembagaan petani melalui kemudahan

memperoleh akses bahan baku dan teknologi pertanian ditunjang dengan sarana prasarana.

5.3.3.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good

governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan penyelenggaran pemerintahan yg efektif dan efisien sesuai prinsip good governance melalui peningkatan

transparansi dan keadilan dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

b. Mengembangkan efisiensi dan efektivitas pengawasan

dengan membentuk sistem pengawasan yang terpadu.

c. Pengembangan teknologi informasi sebagai sarana

partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan.

d. Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan SPM

pada bidang pelayanan dasar penunjang pertumbuhan ekonomi yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat.

e. Penguatan sistem demokrasi, politik dan penegakan hukum

melalui peningkatan kesadaran politik, penegak hukum yang dilandasi prinsip keadilan dan HAM.

(23)

5.3.3.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Pengembangan perekonomian daerah berlandaskan ekonomi

kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan

menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam rangka

menanggulangi kemiskinan.

b. Penguatan investasi daerah pada sektor industri, pertanian,

dan pariwisata dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

c. Pemerataan penyediaan fasilitas umum, sarana prasarana

transportasi dan penunjangnya dengan melibatkan

masyarakat dan dunia usaha.

d. Penguatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

melalui peningkatan kualitas pelayanan, tenaga kerja kesehatan, dan sarana prasarana kesehatan serta pelibatan masyarakat.

e. Pengembangan sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas

pelayanan pendidikan.

f. Pengolahan jenis dan ragam pangan dengan teknologi dalam

rangka ketahanan pangan.

g. Perluasan akses pemasaran dan jejaring kemitraan baik di

tingkat lokal, regional, maupun nasional.

h. Pengembangan kawasan pemukiman beserta fasilitasnya

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, selaras dengan tata ruang, serta menciptakan titik-titik baru perkembangan ekonomi.

i. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan dasar yang

merata, berkualitas, dengan kuantitas yang seimbang untuk memudahkan akses masyarakat secara cepat, tepat dan murah berdasarkan potensi geografis di seluruh wilayah Kabupaten Semarang.

(24)

5.3.3.5 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Penguatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak yang diarahkan pada peningkatan kualitas hidup.

b. Pemantapan budaya penegakan keadilan dan supremasi

hukum dalam hubungan kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.

c. Penguatan peran serta masyarakat untuk mewujudkan

keamanan, ketertiban, persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat.

d. Pengembangan sistem keamanan rakyat terpadu dalam

melindungi dan mengayomi masyarakat dari segala tindak kejahatan.

e. Berkurangya kasus kekerasan dan diskriminasi dalam

kehidupan bermasyarakat.

f. Pemantapan budaya masyarakat dalam mematuhi dan

melaksanakan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

g. Penguatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan

situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak.

5.3.3.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Pemantapan kelembagaan pengelola SDA dan LH berbasis

wisata.

b. Pemantapan penerapan teknologi pertanian ramah

lingkungan dalam rangka peningkatan produktifitas.

c. Pemantapan pengelolaan kawasan sebagai ruang terbuka

(25)

d. Pengembangan pengelolaan lahan di sektor pertanian yang mengarah ke agrobisnis dengan memanfatkan struktur tanah yang ada.

e. Penguatan fungsi kelembagaan dalam menjaga dan atau

memperluas hutan lindung untuk menanggulangi daerah yang berpotensi erosi.

f. Penguatan kelembagaaan pengelolaan SDA dalam rangka

peningkatan kesejahteraan masyarakat

5.3.4 Tahapan IV (2020-2024)

Berlandaskan pelaksanaan, pecapaian, dan sebagai keberlajutan Tahapan ke-III, pada Tahapan ke-IV merupakan suatu upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Semarang yang adil, mandiri dan sejahtera melalui pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Kabupaten Semarang yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Kondisi tersebut ditandai dengan :

5.3.4.1 Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten Semarang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudaya serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Tersedianya SDM di segala bidang yang berkualitas,

memiliki keterampilan teknis dan berdaya saing.

b. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dasar

9 (sembilan) tahun yang bermutu dan terjangkau untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dasar di seluruh Kabupaten Semarang, sesuai kemampuan keuangan daerah.

c. Pemantapan karakter masyarakat jatidiri tangguh,

bermoral, mampu bersaing, tahan dalam dinamika pergaulan regional , nasional dan internasional.

d. Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis

(26)

e. Pemantapan penguasaan IPTEK berbagai bidang secara kompetitif dalam mewujudkan kemandirian daerah dan kesejahteraan masyarakat.

f. Pemantapan tatanan sosial politik kemasyarakatan dan

penyelenggaraan fungsi pelayanan publik untuk

mewujudkan masyarakat yang sejahtera, sehat dan cerdas.

5.3.4.2 Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada potensi unggulan yaitu industri, pertanian dan pariwisata (INTANPARI) serta sektor lain yang berwawasan lingkungan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Penggunaan bahan baku lokal dan teknologi tepat guna

dalam industri yang berwawasan lingkungan.

b. Tersedianya kawasan industri yang sesuai dengan

pengembangan tata ruang dan dikelola secara efisien dengan kualitas yang lebih baik.

c. Terwujudnya kepariwisataan untuk mendukung Sapta

Pesona dan meningkatnya ragam serta kualitas produk pariwisata serta promosi wisata dengan memanfaatkan kerja sama kepariwisataan regional dan nasional.

d. Pemantapan pembangunan pertanian, kelautan dan

perikanan, kehutanan diarahkan menghasilkan produk-produk agribisnis menjamin ketahanan pangan menciptakan swasembada pangan dan ekspor.

e. Penguatan kelembagaan petani melalui kemudahan

memperoleh akses bahan baku dan teknologi pertanian menuju pertanian berbasis teknologi.

(27)

5.3.4.3 Meningkatkan kepemerintahan yang baik (good governance), demokratis, dan bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan profesional, bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif

dan efisien sesuai prinsip good governance melalui

peningkatan partisipasi, efektivitas, akuntabilitas,

transparansi dan keadilan dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

b. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas pengawasan aparatur

pemerintah daerah melalui sistem pengawasan terpadu.

c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan melalui teknologi

informasi.

d. Terwujdunya kualitas pelayanan publik melalui peningkatan

kompetensi sesuai kewenangan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada seluruh bidang pelayanan yang memenuhi indeks kepuasan masyarakat.

e. Pemantapan sistem demokrasi dan politik, penegakan

hukum melalui pemantapan kedewasaan politik rakyat, penegak hukum dengan prinsip transparansi, keadilan dan HAM.

5.3.4.4 Meningkatkan kualitas, kuantitas dan pemerataan sarana prasarana yang seimbang guna menunjang pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan ekonomi daerah, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

a. Terwujudnya sistem perekonomian daerah yang

berlandaskan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan.

(28)

b. Terwujudnya investasi daerah pada sektor industri, pertanian, dan pariwisata dengan didukung sektor lainnya dalam rangka mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

c. Terwujudnya pemerataan pembangunan infrastruktur dan

sarana prasarana penunjangnya yang dibiayai oleh pemerintah atau bekerjasama dengan pihak lain.

d. Terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

dalam rangka budaya hidup sehat.

e. Terwujudnya sarana prasarana, infrastruktur, dan fasilitas

pelayanan pendidikan.

f. Terwujudnya ketahanan pangan melalui pengolahan jenis

dan ragam pangan dengan teknologi tepat guna.

g. Pemantapan sistem pemasaran produk lokal baik di tingkat

lokal, regional, maupun nasional.

h. Terwujudnya kawasan-kawasan permukiman yang mampu

menggerakkan roda perekonomian.

i. Terwujudnya pemerataan sarana dan prasarana pelayanan

dasar yang berkualitas sesuai dengan cuantiítas yang seimbang di seluruh wilayah Kabupaten Semarang untuk memudahkan akses masyarakat, secara cepat, tepat dan murah berdasarkan potensi geografis.

5.3.4.5 Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang pembangunan,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Pemantapan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak melalui kesetaraan dan keadilan gender dalam dan peningkatan kualitas hidup.

b. Tegaknya keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan

kemasyarakatan, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.

c. Meningkatnya keamanan, ketertiban , persatuan, kesatuan

(29)

d. Terwujudnya perlindungan dan pengayoman masyarakat dari segala tindak kejahatan.

e. Terwujudnya kondisi kehidupan bermasyarakat yang

menjunjung tinggi persamaan hak

f. Terwujudnya kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Pemantapan situasi dan kondisi perikehidupan

bermasyarakat yang didukung oleh kepastian hukum, penegakan HAM, kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak.

5.3.4.6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga kelestariannya,

ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Terwujudnya obyek wisata alam yang berwawasan

lingkungan.

b. Meningkatnya produktivitas petani dengan pengolahan lahan

pertanian dengan sistem organik.

c. Tersedianya ruang hijau sebagai paru-paru kota.

d. Pemantapan pengelolaan lahan di sektor pertanian yang

mengarah ke agrobisnis dengan memanfatkan struktur tanah yang ada.

e. Meningkatnya luas hutan lindung untuk menanggulangi

daerah yang berpotensi erosi.

f. Terciptanya ketertiban dalam pengelolaan Sumber Daya

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang akan dilakukan peneliti merupakan penelitian sintesa mengacu pada penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Nanda dan Siska (2015), yang menggunakan

Pada Negeri lain di Nusalaut yaitu Titawai, terdapat pula Wisata Bahari Pantai Sirimata, mata air waiputih, perigi tujuh, maupun gua Kaluyu serta Pusat Pulau yang

SASARAN INDIKATOR SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN ARAH PROGRAM INDIKATOR KINERJA AWAL 2013 KONDISI AKHIR 2018 KONDISI PD RANGAN KETE- Meningkatnya Partisispasi Masyarakat dalam

Untuk informasi kesehatan dan keselamatan untuk komponen masing-masing yang digunakan dalam proses manufaktur, mengacu ke lembar data keselamatan yang sesuai untuk

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat

c. Tentukan nilai maksimum dan minimum laju dan pada saat mana nilai itu dicapai.. Tentukan rumus untuk kecepatan, laju dan percepatan. c. Tentukan nilai maksimum dan

Terkait dengan konteks kebutuhan sosial tersebut, dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis akan melihat apakah perusahaan sudah memenuhi kebutuhan sosial terhadap karyawan yang

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang akan dipilih oleh seorang guru dalam merencanakan