• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecamatan Nusa Laut. Sarana :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kecamatan Nusa Laut. Sarana :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kecamatan Nusa Laut

Kecamatan Nusalaut berada di Kepulauan Lease yang terdiri 1 pulau dihuni. Pulau yang dihuni adalah Pulau Nusalaut dimana terdapat 7 Desa/Kelurahan, Letak Kecamatan Nusalaut berada sebagian besar dalam wilayah pulau nusalaut dan secara geografis terletak pada posisi : 330 – 350 lintang selatan dan 12750 -12810 bujur timur.

Masyarakat menjuluki Pulau Nusalaut dengan sebutan : HULAWANO yang artinya Pulau Emas. Di pulau ini banyak terdapat cengkeh dan pala yang tersebar pada 7 Negeri yaitu : Titawae, Abubu, Akoon, Ameth, Nalahia, Sila dan Leinitu. Potensi wisata yang dimiliki Daerah ini tidak kalah menariknya dengan yang dimiliki di daerah lain. Seperti halnya di desa Ameth sebagai Pusat pemerintahan maka akses prasarana pariwisata yang tersedia cukup memadai. Diskripsi lokasi ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Sarana :

Sarana transportasi dari Ibu Kota Kabupaten (Masohi) menggunakan Kapal Ferry dengan lama perjalanan 2 jam 30 menit menuju Desa Nalahia (Nusalaut), selanjutnya menggunakan angkutan Darat (Kenderaan Sewaan Roda dua/ Ojek) dengan tarif per orang Rp.10.000,- menuju Desa Ameth. Perjalanan dari Desa Nalahia ke Ameth dapat juga menggunakan transportasi laut ( Speedboat ). Kemudahan mencapai daerah ini sangat menunjang kegiatan kepariwisataan, Sebagai bekas daerah jajahan Belanda, peninggalan – peninggalan Belanda masih terawat hingga kini bahkan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana peribadatan, peninggalan tersebut di Negeri Ameth yaitu

(2)

Gereja Tua Betheden berjarak kurang lebih 200 m2 dari pusat pemerintahan. Bangunan yang berdiri di atas areal seluas 500 m2 ini hingga kini masih digunakan oleh umat nasarani setempat sebagai sarana ibadah. Beberapa bukti nyata sejarah dapat dilihat pada prasasti pendirian dan pemugaran gedung gereja, sebagaimana tertulis :

GEREJA TUA BETHEDEN DI PEROES PADA 10-6-1906 OLEH RAJA TUWANKOTTA DAN KAPALA – KAPALA SOA

+ KAJOE.A. HOLLE DAN KNECTHT 2

E. MANDUAP : DAN KNECHT DAN BALA2 DI AMETH. DI TAHB. PADA 16-11-1912

OLEH PENDT.A.d.LINDEN & 4 GOEROE AGAMA

Gereja ini pernah dipugar oleh Kanwil Dept. Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku M.W. Siahaya,BA,. Pada tanggal 19 November 1989. Gedung gereja ini dijadikan sebagai salah satu Objek wisata sejarah. Sedangkan Objek wisata bahari yang dimiliki yaitu Taman Laut Ameth, yang memiliki goa di dalamnya serta dipagari dengan terumbu karang yang berwarna warni, selain itu terdapat berjenis – jenis ikan besar dan kecil. Pemerintah Negeri Ameth menjadikannya sebagai sumber kontribusi Negeri dimana setiap penyelam dikenakan tarif Rp. 25.000,- setiap kali melakukan aktivitas penyelaman pada lokasi tersebut. Tidaklah mengherankan jika salah satu destinasi di Negeri Ameth yang menjadi Incaran Wisatawan Manca Negara adalah Taman Laut Ameth ini.

NALAHIA

(3)

Sumber Air Panas Nalahia, yang berjarak 3,5 Km2 dari Pelabuhan Alternatif Kapal Ferry.

Areal Sumber Air Panas ini kurang lebih 500 m2 di tepi pantai. Bagi Para pengunjung yang akan berkunjung, dapat menyusuri jalan setapak dengan anak tangga 54 buah. Pada Objek tersebut telah dilengkapi dengan tempat pemandian khusus bagi wanita maupun pria yang dibuat terpisah. Disekitar areal ditumbuhi pohon mangrove. Pemanfaatan objek sumber air panas oleh masyarakat selain sebagai sebuah tujuan/destinasi wisata bagi pengunjung lokal tetapi juga bagi wisatawan Manca Negara. Masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat pemandian setelah melakukan aktivitas bercocok tanam.

Sarana :

Akses transportasi ke lokasi objek dapat menggunakan kenderaan roda dua yang disewakan, dengan tarif yang terjangkau.

TITAWAI

Pada Negeri lain di Nusalaut yaitu Titawai, terdapat pula Wisata Bahari Pantai Sirimata, mata air waiputih, perigi tujuh, maupun gua Kaluyu serta Pusat Pulau yang diyakini sebagai sebuah tempat yang sakral. Lokasi Pantai Sirimata berjarak kurang lebih 2 Km dari pusat Negeri. Daya tarik Objek ini adalah bentangan pasir putih, dengan nyiur sepanjang pantai memberikan nuansa daya tarik bagi pengunjung lokal maupun Manca Negara.

Sarana dan Akomodasi

Sarana transportasi darat : Kenderaan roda dua yang 1.

disewakan dengan tarif angkutan Rp. 10.000,- setiap orang.

Akomodasi belum tersedia 2.

(4)

Wartel sebagai akses komunikasi tersedia pada Kantor 3.

Pusat Negeri.

LEINITU

Objek wisata Bahari masih mendominasi Negeri ini, dimana terdapat objek wisata pantai Kebun Kelapa yang berjarak 2 km2 dari Pusat Negeri.

Walaupun belum dilengkapi dengan sarana penunjang objek, namun kecenderungan masyarakat untuk berkunjung cukup tinggi. Sedangkan jarak objek dari jalan utama 50 m2. Vieuw Of Point dari objek pantai adalah : hamparan pasir putih serta lokasi yang bersih dan udara yang sejuk.

Objek wisata bahari juga terdapat di Negeri Leinitu. Objek wisata tersebut yaitu : Pantai Air Baru

Yang terletak di batas wilayah Negeri Sila dan Leinitu. Luas Areal objek mencapai 500m2. Adapun daya tarik objek wisata yang dimiliki adalah : Pantai dengan pasir putih yang terhampar luas. Airnya yang jernih serta aspek sanitasi yang terpelihara dengan baik memberikan kesan yang menyejukkan bagi para pengunjung.

ABUBU

Desa Abubu sangat terkenal dengan objek Sejarah Pahlawan Nasional Wanita dari Maluku : MARTHA CHRISTINA TIAHAHU yang diabadikan dengan Monumen Martha Christina Tiahahu sebagai bukti sejarah perjuangan masyarakat pulau Lease melawan

(5)

penjajah.

Martha Christina Tiahahu lahir di Abubu pada tahun 1800. Ia selalu mendampingi ayahnya Kapitan Besar PAULUS TIAHAHU dalam setiap pertempuran besar melawan penjajah. Martha bertindak sebagai malessi pembantu.

Kalau Kapitan Paulus bersenjata parang dan salawaku, maka Christina Martha Tiahahu bersenjata tombak di tangan kanan , digendongannya terdapat batu yang akan dilempar ke pihak musuh. Di tangan kirinya terdapat tifa yang dipakai untuk mengumpulkan rakyat pejuang dan membangkitkan semangat perjuangan.

Ver Huell, pemimpin kapal perang Belanda EVERTSEN yang mengangkut Martha Christina Tiahahu ke pembuangannya di Pulau Jawa menulis memorinya demikian :

“Dia kelihatan cantik rupawan. Sering wajahnya seperti bintang Siang. Postur tubuhnya yang semampai, rambutnya hitam terkulai panjang ke belakang, bergelombang patah mayang, bola matanya hitam menatap tajam orang yang dipandang. Semangat juangnya tinggi. Sikapnya tak pantang menyerah. Rasa cinta kepada orang tuanya dan tanah airnya sangat tinggi dan mendalam. Ketika ia mogok makan, untuk menentang kelaliman penjajah Belanda terhadap tumpah darahnya, tidak ada seorangpun yang dapat membujuknya.”

Pantai Ume

Sebagai Objek wisata bahari, pantai Ume memiliki ciri khas yaitu terdiri dari hamparan pasir putih panjang, ditunjang

(6)

dengan aspek sanitasi lingkungan yang bersih dan natural. Walaupun belum dilengkapi dengan sarana objek, namun lokasi ini merupakan destinasi wisata tidak hanya bagi wisatawan lokal tetapi juga bagi wisatawan Manca Negara. Lokasi Objek berjarak 1 Km2 dari pusat Negeri Abubu.

Sarana :

Dalam menunjang kegiatan kepariwisataan, sarana telekomunikasi juga tersedia, letaknya pada kantor Negeri Abubu. Selain itu sarana peribadatan maupun kesehatan (Puskesmas) juga tersedia dengan pelayanan yang dibutuhkan pengguna jasa.

SILA

Beberapa Objek wisata yang terdapat di Desa Sila yaitu : Benteng Beverwijck, Air panas Sila, gedung gereja Tua Ebenhaeser, dan sekolah tua.

Gereja tua Sila EBENHAERSER

dibangun pada tahun 1934, dan telah mengalami pemugaran sebanyak lima kali. Bukti historisnya dapat dilihat pada papan/prasasti yang didiskripsikan sebagai berikut :

Papan menggambarkan Sila ada 9, dan Leinitu ada 6. Tulisan pada papan :

DJOUW LOUWIS PATI SILA POANJA WACTOE Jni JGERSIA

(7)

SOUDA MAULAI BA

diri akan kepada 28 HARI BOULANG

Mart Toan 1 Jis : Berhabis akan Kapala Hari boulang Toan JII9

Prasasti Pemugaran :

Dengan Rahmat Tuhan Yesus Kristus Gedung Gereja EBENHAEZER diresmikan Setelah dipugar 24 Nop 1991

Ketua Sinode GPM

A.J. Soplantila, S.Th.

Ornamen pada bagian dalam gereja memiliki keunikan, dimana formasi tempat duduk diklasifikasikan antara tempat duduk penguasa/ raja dengan tempat duduk masyarakat. Tempat persembahan yang diletakkan pada bagian kanan mimbar khotbah dilengkapi dengan tempat pegangan yang panjang, jumlahnya ada 6 (enam) buah dan warnanya hitam. Sedangkan pada bagian bawah mimbar terdapat tulisan : 7 – X – 1934

Demikian pula pada bagian gapura menara lonceng gereja tertulis : 4 – VI – 1934. Kelengkapan gereja lainnya yang dapat dilihat sebagai bukti sejarah adalah : 8 (delapan) buah pilar pada bagian beranda gereja. Hingga saat ini gereja tersebut masih digunakan oleh umat nasarani setempat sebagai sarana peribadatan.

(8)

Letak Gereja tua ini pada pusat Negeri.

BENTENG BEVERWIJCK

sebelum di pugar

sesudah di pugar

Benteng Beverwijck didirikan oleh Gubernur Belanda ARNOLD VAN de VLAMMING VAN OUSHORN pada tahun 1655 untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan rempah – rempah dan HOUGITOCHTEN di Maluku khususnya dan lebih khusus di pulau Nusalaut. Secara fisik kondisi benteng kurang terawat, bahkan bilik – bilik benteng banyak yang rapuh termakan usia. Kelengkapan benteng lainnya seperti meriam, telah diamankan oleh pemerintah negeri sebanyak 2 buah dan ditempatkan pada bagian halaman depan kantor Negeri Sila.

AIR PANAS SILA

Air panas Negeri Sila sebagaimana Sumber Air panas di Negeri Nalahia, juga tersebar pada pesisir pantai, dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana pemandian bahkan merupakan salah satu destinasi wisata di Nusalaut.

Lokasi objek berjarak 2 km2 dari desa. Daya tarik objek wisata ini tidak hanya sumber air panasnya tetapi juga panorama alam yang indah dan udaranya yang sejuk. Pemanfaatan sumber air panas alam ini digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit dan rematik, bahkan temperaturnya dapat mencapai titik didih yang dapat membuat telur menjadi matang.

(9)

SEKOLAH TUA

Sekolah tua yang dibangun pada masa Belanda ini, dibangun pada tahun 1838, hingga kini telah direhab dan masih digunakan sebagai sarana pendidikan (sekolah dasar). Nilai histories yang masih dipertahankan pada gedung sekolah ini dapat dilihat dari Lay Out ruangan kelas yang berbeda dengan ruang kelas pada sekolah lain pada umumnya.

PUSA PULU

Pusa Pulu ini merupakan suatu tempat yang menurut masyarakat

Nusa Laut merupakan tempat yang sakral, karena tempat ini merupakan peninggalan leluhur yang kaya akan makna sosial dan warga meyakini bahwa tempat ini adalah tempat kediaman roh-roh para leluhur yang telah tiada dan penuh dengan kekuatan-kekuatan supranatural. Ketika warga yang hendak, melakukan ritual ibadah atau ritual tradisional disana yang berhubungan dengan adat, maka sebetulnya ada kepercayaan dan harapan, bahwa roh leluhur pun dilibatkan dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

SARANA DAN AKOMODASI WISATA :

https://www.scribd.com/document/323662381/Penginapan-di-Nusa-L aut

Referensi

Dokumen terkait

4.7.1 Visi Pengembangan Daya Tarik Wisata Pantai Pasir Putih Perasi Berdasarkan pendekatan SWOT maka visi pengembangan daya tarik wisata bahari Pantai Pasir Putih Perasi

Paket wisata bahari menelusuri alur laguna Segara Anakan yang dipadukan dengan paket wisata jelajah pulau Nusakambangan akan dapat menyulap Kampung Laut menjadi kawasan

Hasil simluasi dari pengujian, sistem memberikan keputusan dari enam objek wisata diperoleh Pantai Marina untuk jenis objek Wisata Bahari dari titik pusat Batam

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata Bahari Taman Laut Tujuh Belas Pulau dalam penelitian ini adalah memberdayakan masyarakat dalam

Parai Tenggiri termasuk dari salah satu contoh pantai dengan produk wisata yang cukup beragam, baik produk inti wisata bahari maupun pendukung yang cukup sukses dan banyak

Wisata Bahari Tlocor ini didalamnya terdapat pulau atau yang biasa dikenal, Pulau Lusi, Pulau Lusi merupakan pulau buatan yang terbentuk dari endapan lumpur Sidoarjo yang

Berdasarkan hal tersebut perlu diketahui bagaimana keadaan potensi fisik berdasarkan kriteria potensi wisata rekreasi pantai yang terdapat di objek wisata Pulau

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola dari objek wisata Pulau Camba-Cambang dalam proses perencanaan yaitu sebagai gerbang wisata dan pusat kegiatan wisata bahari.. Bentuk