• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PEKERJAAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PEKERJAAN UMUM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

DINAS PEKERJAAN UMUM

JLN. HM. ARSYAD KM. 3 TELP. (0531) 21539 SAMPIT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

(2)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI   DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR Menimbang : a. b. c. bahwa sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam memberikan   Izin   Usaha   Jasa   Konstruksi   di   wilayah Kabupaten   Kotawaringin   Timur   dengan   tujuan   untuk melindungi kepentingan masyarakat jasa konstruksi dan pembinaan   dalam   pengaturan,   pemberdayaan   dan pengawasan di bidang jasa  kostruksi.

bahwa   berdasarkan   Pasal   14   ayat   (1)   Peraturan Pemerintah   Nomor   28   Tahun   2000,   ditetapkan   semua perusahaan di bidang jasa konstruksi wajib memiliki  izin usaha   yang   dikeluarkan   oleh   Pemerintah   Daerah   di tempat   domisilinya,   dan  menindaklanjuti   Peraturan Menteri   Pekerjaan   Umum   Nomor   04/PRT/M/2011 tentang Pedoman Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional.

bahwa   berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana dimaksudkan   dalam   huruf   a    dan   huruf   b  tersebut   di

(3)

atas, maka perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah   Kabupaten   Kotawaringin   Timur   tentang   Izin Usaha Jasa Kontruksi. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5.

Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   1959   tentang Penetapan Undang­Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang   Pembentukan   Daerah   Tingkat   II   di   Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 1820);

Undang­Undang   Nomor   18   Tahun   1999   tentang   Jasa Konstruksi (Lembaran Negara  Republik Indonesia  Tahun 1999   Nomor  54,  Tambahan  Lembaran  Negara  Republik Indonesia Nomor 3833);

Undang­Undang  Nomor   32    Tahun   2004    tentang Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik Indonesia  Tahun 2004  Nomor 125, tambahan Lembaran Negara   Republik   Indonesia  Nomor   4437);   sebagaimana telah   diubah  beberapa   kali   terakhir  dengan   Undang­ Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas   Undang­Undang  Nomor   32  Tahun   2004   tentang Pemerintahan  Daerah   (Lembaran   Negara  Republik Indonesia   Tahun   2008  Nomor   59,   tambahan   Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

Undang­Undang   Nomor   12  Tahun  2011  tentang Pembentukan   Peraturan   Perundang­undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82  Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 5234)

Peraturan   Pemerintah  Nomor  28  Tahun   2000   tentang Usaha   dan  Peran   serta  Masyarakat   Jasa   Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63,   tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor   3955);   sebagaimana   telah   diubah   dengan Peraturan   Pemerintah  Nomor   4  Tahun   2010   tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah  Nomor 28  Tahun

(4)

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

2000   tentang  Usaha   dan  Peran  Masyarakat   Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia  Tahun 2010  Nomor   7,   tambahan  Lebaran   Negara   Republik Indonesia Nomor 5092);

Peraturan   Pemerintah  Nomor  29  Tahun   2000   tentang Penyelenggaraan  Jasa   Konstruksi   (Lembaran   Negara Republik   Indonesia  Tahun   2000  Nomor   64,   tambahan Lembaran   Negara   Republik   Indonesia  Nomor   3956); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah  Nomor   29  Tahun   2000   tentang Penyelenggaraan   Jasa   Konstruksi   (Lembaran   Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 95);

peraturan   Pemerintah  Nomor   30  Tahun   2000   tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara  Republik   Indonesia   Tahun   2000  Nomor   65, tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia  Nomor 3957);

Peraturan   Pemerintah  Nomor   38  Tahun   2007   tentang Pembagian  Urusan   Pemerintahan   antara   Pemerintahan, Pemerintahn  Daerah  Provinsi dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota   (Lembaran   Negara  Republik   Indonesia Tahun   2007  Nomor   82,   tambahan   Lembaran   Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan   Menteri   Pekerjaan   Umum  Nomor 04/PRT/M/2011   tentang  Pedoman  Persyaratan Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 6  Tahun   2008   tentang  Urusan   Pemerintahan   Daerah yang   menjadi   kewenangan   Pemerintah   Kabupaten Kotawaringin   Timur   (Lembaran   Daerah   Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2008 Nomor 9);

Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 19 Tahun 2008 teentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah   Kabuoaten   Kotawaringin   Timur   (Lembaran Daerah   Kabupaten   Kotawaringin   Timur   Tahun   2008 Nomor   22);   Sebagaimana   telah   diubah   beberapa   kali terakhir   degan   Peraturan   Daerah   Kabupaten Kotawaringin   Timur   Nomor   3   Tahun   2012   tentang

(5)

Perubahan   Kedua   Atas   Peraturan   Daerah   Kabupaten Kotawaringin   Timur   Nomor   19   Tahun   2008   tentang Organisasi   dan   Tata   Kerja   Dinas   Daerah   Kabupaten Kotawaringin   Timur   (Lembaran   Daerah   Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2012 Nomor 3); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN   DAERAH   TENTANG   IZIN   USAHA   JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Timur.

2. Pemerintah   Daerah   adalah   penyelenggara   urusan     Pemerintah   oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut  asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang­Undang Dasar 1945. 3. Pemerintah Daerah  adalah  Bupati dan Peramgkat Daerah Sebagai Unsur

Penyelenggara Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.

4. Bupati   adalah   bupati   Kotawaringin   Timur   sebagai   unsur   penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai unsur penyelenggara Pemerintah daerah.

6. Dinas adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur. 7. Kepala   Daerah   adalah   Kepala   Dinas   Pekerjaan   Umum   Kabupaten

(6)

8. Jasa konstruksi adalah Layanan Jasa Konsultansi Perencanaan pekerjaan Konstruksi,  Layanan   Jasa  Pelaksanaan     pekerjaan     Konstruksi,   dan Layanan Jasa konsultansi Pengawasan pekerjaan Konstruksi.

9. Badan   Usaha   Jasa   Konstruksi   yg   selanjutnya   disingkat   BUJK   adalah Badan   Usaha   yang   berbentuk   badan   hukum,   yang   kegiatan   usahanya bergerak di bidang Jasa Konstruksi.

  10. Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disingkat IUJK adalah izin untuk   melakukan   usaha   dibidang   Jasa   Konstruksi   yang   diberikan   oleh Pemerintah Kabupaten / Kota.

 

11. Pekerjaan   Konstruksi   adalah   keseluruhan   atau   sebagian   rangkaian kegiatan   perencanaan   dan/atau   pelaksanaan   beserta   pengawasan   yang mencakup   pekerjaan   arsitektural,   sipil,   mekanikal,   elektrikal,   dan   tata lingkungan  masing­masing  beserta  kelengkapannya,  untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain;

12. Perencana   Konstruksi   adalah   penyedia   jasa   orang   perseorangan   atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang perencanaan jasa   konstruksi   yang   mampu   mewujudkan   pekerjaan   dalam   bentuk dokumen perencanaan bangunan fisik lain.

13. Pelaksana   Konstruksi   adalah   penyedia   jasa   orang   perseorangan   atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa   konstruksi   yang   mampu   menyelenggarakan   kegiatannya   untuk mewujudkan   suatu   hasil   perencanaan   menjadi   bentuk   bangunan   atau bentuk fisik lainnya. 14. Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan. 15. Sertifikat adalah :

a.   tanda   bukti   pengakuan   penetapan   klasifikasi   dan   kualifikasi   atas kompetensi   dan   kemampuan   usaha   di   bidang   Jasa   Konstruksi   baik yang berbentuk orang perseorangan atau Badan Usaha ; atau   

b.    tanda   bukti   pengakuan   atas   kompetensi   dan   kemampuan   profesi keterampilan kerja dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang Jasa   Konstruksi   menurut   disiplin  keilmuan   dan  /atau   keterampilan tertentu dan/atau kefungsian dan/atau keahlian tertentu.

16. LPJK adalah Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi.

17. Domisili   adalah   tempat   pendirian   dan/atau   kedudukan/alamat   Badan Usaha yang tepat dalam melakukan kegiatan usaha Jasa Konstruksi.

(7)

BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi menganut asas : a) Kejujuran dan keadilan; b) Manfaat; c) Keserasian; d) Keseimbangan; e) Kemandirian; f) Keterbukaan; g) Kemitraan; h) Keamanan;  i) dan keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara. (2) Maksud ditetapkannya Peraturan Daerah ini adalah untuk melakukan pengaturan pelaksanaan pemberian  Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). (3) Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi bertujuan untuk :

a) Mewujudkan   tertib   pelaksanaan   pemberian  Izin   Usaha   Jasa Konstruksi  (IUJK)  sesuai   dengan   persyaratan   ketentuan   peraturan perundang­undangan   guna   menunjang   terwujudnya   iklim   usaha yang baik;

b) Melindungi   dan   mengakomodasi   kepentingan   kepada   masyarakat, terutama masyarakat Jasa Konstruksi; c) Pembina di bidang Jasa Konstruksi. BAB III RUANG LINGKUP USAHA JASA KONSTRUKSI  Pasal 3 (1) Jenis Usaha  Jasa Konstruksi adalah : a. Jasa Perencanaan Konstruksi; b. Jasa Pelaksanaan Konstruksi; c. Jasa Pengawasan Konstruksi. (2) Bentuk Badan Usaha Jasa Konstruksi adalah : a. Usaha orang Perseorangan;

b. Badan   Usaha   Jasa   Konstruksi   Nasional   (baik   berbadan   hokum maupun bukan). 

(3) Bidang Usaha Jasa Konstruksi adalah :

a. Jasa Perencanaan dan Pengawasan terdiri atas bidang usaha umum dan spesialis;

(8)

b. Jasa   Pelaksana   Konstruksi   terdiri   atas   bidang   usaha   umum, spesialis, dan keterampilan tertentu. BAB IV PRINSIP PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) Pasal 4 (1) IUJK bukan merupakan tambahan simpul birokrasi. (2) IUJK harus mencerminkan profesionalisme  perseorangan dan / atau  Badan Usaha. (3) IUJK harus terkait dengan klasifikasi dan kualifikasi kemampuan Badan  Usaha yang tertuang dalam Sertifikat Badan Usaha yang diterbitkan LPJK. (4) IUJK harus dapat menjadi salah satu sarana pembinaan Usaha Jasa  Konstruksi. (5) IUJK menjadi alat kendali dan /atau pengawasan terhadap kegiatan   Usaha  Jasa Konstruksi. BAB V RUANG LINGKUP IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI Pasal 5 (1) Lingkup  IUJK meliputi :

a. IUJK   diberikan   untuk  perseorangan   dan  /  atau  Badan   Usaha   Jasa Konstruksi yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur; b. IUJK yang diterbitkan Bupati   berlaku untuk seluruh Indonesia.

(2) Wewenang Pemberian IUJK  meliputi : a. IUJK diberikan oleh Bupati;

b.IUJK   dapat   diberikan   oleh   pejabat   yang   ditunjuk   oleh   Bupati  yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.

(3) Masa Berlaku IUJK  selama 3 tahun dan dapat diperpanjang

BAB VI

(9)

Pasal 6

(1) Penyelenggaraan Pemberian IUJK dilaksanakan oleh Dinas dan / atau Unit Kerja  yang  tugas  dan  fungsinya  membidangi    Jasa  konstruksi  ataupun Unit Kerja yang membidangi  perizinan dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.   Pelaksana   yang   bertugas   menyelenggarakan   pemberian   IUJK adalah instansi yang ditunjuk oleh Bupati.

 

(2) Pemberi   IUJK,   adalah   Dinas   dapat   dibantu   oleh   suatu   Tim   Evaluasi Permohonan IUJK yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. (3) Dalam hal IUJK diterbitkan melalui instansi non teknis (Kantor Pelayanan Perijinan), IUJK baru dapat diberikan setelah mendapatkan  rekomendasi dari Dinas/Tim Evaluasi yang telah ditunjuk Bupati. BAB VII PERSYARATAN DAN TATA CARA  PEMBERIAN IUJK Pasal 7

(1) Perseorangan   dan  /  atau  BUJK   yang   ingin   memperoleh   IUJK   harus mengajukan   permohonan   kepada   Bupati   Kotawaringin   Timur   melalui dinas / instansi yang ditunjuk sesuai dengan domisili. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. Permohonan izin baru; b. Perpanjangan izin; c. Perubahan data; dan/atau d. Penutupan izin.

(3) Penerbitan   IUJK   maupun   Tanda   Daftar   Usaha   Perseorangan   tidak dikenakan biaya maupun pungutan apapun.

(4) Biaya   yang   diakibatkan   pengeluaran   untuk   keperluan   pemberian   IUJK dibebankan kepada DPA­SKPD yang membidangi Jasa Konstruksi. Pasal 8 (1) Persyaratan permohonan izin baru sebagaimana dimaksud dengan pasal 7 ayat (2) huruf a meliputi: a. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini; b. menyerahkan rekaman Akta Pendirian BUJK atau rekaman pengesahan kehakiman bagi BUJK yang berbentuk perseroan;

c. menyerahkan   rekaman   Sertifikat   Badan   Usaha   (SBU)   yang   masih berlaku dan telah diregistrasi oleh Lembaga;

(10)

d. menyerahkan   rekaman   Sertifikat   Keahlian   (SKA)   dan/atau   Sertifikat Keterampilan   (SKT)   dari   Penanggung   Jawab   Teknik   Badan   Usaha (PJT­BU) yang telah diregistrasi oleh Lembaga;

e. menyerahkan rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT­BU)   yang   dilengkapi   surat   pernyataan   pengikatan   diri   Tenaga Ahli/Terampil   dengan   Penanggung   Jawab   Utama   Badan   Usaha   (PJU­ BU); dan

f. menyerahkan   rekaman   Surat   Keterangan   Domisili   BUJK   yang   telah disahkan pihak kelurahan. (2) Persyaratan perpanjangan izin sebagaimana dimaksud dengan pasal 7 ayat (2) huruf b meliputi : a. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini; b. menyerahkan IUJK asli yang akan habis masa berlakunya;

c. menyerahkan   Rekaman   Sertifikat   Badan   Usaha   (SBU)   yang   masih berlaku dan telah diregistrasi oleh Lembaga;

d. menyerahkan   rekaman   Sertifikat   Keahlian   (SKA)   dan/atau   Sertifikat Keterampilan   (SKT)   dari   Penanggung   Jawab   Teknik   Badan   Usaha (PJT­BU) yang telah diregistrasi oleh Lembaga;

e. menyerahkan rekaman Kartu Penanggung Jawab Teknik Badan Usaha (PJT­BU)   yang   dilengkapi   surat   pernyataan   pengikatan   diri   Tenaga Ahli / Terampil dengan Penanggung Jawab Utama Badan Usaha (PJU­ BU); 

f. menyerahkan   rekaman   Surat   Keterangan   Domisili   BUJK   yang   telah disahkan pihak kelurahan;

g. membuat   Surat   pernyataan   bahwa   BUJK   tidak   sedang   terkait   dalam masalah hukum dan tidak masuk dalam Daftar Hitam yang bermaterai dan ditandatangani oleh Penanggung jawab Utama BUJK; dan

h. menyerahkan   rekaman   bukti   telah   menyelesaikan   kewajiban pembayaran   Pajak   Penghasilan  (PPh   atas  Kontrak)   yang   diperolehnya yang menjadi kewajibannya. (3) Persyaratan perubahan data sebagaimana dimaksud dengan pasal 7 ayat (2) huruf c  meliputi : a. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;; b. menyerahkan rekaman :

a. Akta   Perubahan   nama   direksi/pengurus   untuk   perubahan   data nama dan direksi/pengurus;

b. Surat Keterangan Domisili BUJK untuk perubahan alamat BUJK; c. Akta Perubahan untuk perubahan nama BUJK; dan/atau

(11)

d. Sertifikat Badan Usaha untuk perubahan klasifikasi dan kualifikasi  usaha. c. menyerahkan IUJK asli; (4) Persyaratan penutupan sebagaimana dimaksud dengan pasal 7 ayat (2)  huruf d meliputi: a. mengisi Formulir Permohonan sebagaimana terdapat dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini; b. menyerahkan IUJK yang asli; dan c. menyerahkan Surat Pajak Nihil. BAB VIII VERIFIKASI LAPANGAN Pasal 9 (1) Verifikasi lapangan ditujukan untuk mendapatkan informasi nyata tentang kondisi BUJK di lapangan.

(2) Verifikasi   lapangan   dilaksanakan   setelah   berkas   administrasi   BUJK dinyatakan lengkap dan sah.

(3) Verifikasi lapangan berfungsi sebagai :

a. Kontrol   lapangan   terhadap   status   dan   kondisi   nyata   sarana   dan prasarana kerja yang dimiliki BUJK;

b. Kontrol kesesuaian data administratif, peralatan dan personalia BUJK di lapangan;

c. Kontrol   kelayakan   dan   kesesuaian   status   kualifikasi   dan   klasifikasi BUJK dengan kondisi lapangan.

(4) Hal­hal yang dilakukan verifikasi lapangan antara lain :

a. Alamat kantor, keberadaan kantor dan kondisi gedung kantor BUJK; b. Status dan kondisi peralatan dan perlengkapan kerja milik BUJK; c. Pemilik, Penanggung Jawab Teknis, pegawai dan personil BUJK.

(5) Hasil   verifikasi   lapangan   dimuat   dalam   Berita   Acara   Hasil   Verifikasi Lapangan yang ditandatangani oleh tim Verifikasi IUJK dan pemilik BUJK. (6) IUJK   baru   akan   dapat   diterbitkan   setelah   mendapat   persetujuan   hasil

verifikasi.

BAB IX

(12)

Pasal 10

(1) Usaha   orang   perseorangan   wajib  memiliki   SKA/SKT   dan   terdaftar   pada unit kerja/instansi pemberi IUJK.

(2) Permohonan Tanda Daftar Usaha Perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang­kurangnya meliputi :

a. menyerahkan   rekaman   Sertifikat   Keahlian   (SKA)   dan/atau   Sertifikat Keterampilan (SKT) yang telah diregistrasi oleh Lembaga;

b. menyerahkan daftar riwayat pengalaman pekerjaan; c. menyerahkan rekaman Kartu Tanda Penduduk; dan d. menyerahkan rekaman NPWP.

(3) Usaha   orang   perseorangan   sebagaimana   dimaksud   ayat   (1)   diberikan Kartu Tanda Daftar.

(4) Format   Kartu   Tanda   Daftar   Usaha   Orang   Perseorangan   sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini;. BAB X HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 11 (1) Setiap BUJK yang telah memiliki IUJK berhak : a.  mengikuti proses pengadaan Jasa Konstruksi; dan b.  mendapat pembinaan dari Pemerintah Daerah. (2) BUJK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban untuk : a. menntaati ketentuan Peraturan perundang­undangan;

b. mengurus   perpanjangan   IUJK   dalam   waktu   paling   lambat   14   (empat belas) hari sebelum masa berlaku IUJK berakhir;

c. melaporkan perubahan data BUJK dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari setelah terjadinya perubahan data BUJK;

d. menyampaikan dokumen yang benar dan asli dalam proses permohonan pemberian IUJK; dan

e. menyampaikan   laporan   akhir   tahun   yang   disampaikan   kepada   unit kerja   /   instansi   pemberi   IUJK   paling   lambat   bulan   Desember   tahun berjalan.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e meliputi: a. nama dan nilai paket pekerjaan yang diperoleh;

b. Institusi/Lembaga pengguna Jasa; dan c. kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

(13)

(4) Laporan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (2)   huruf   e   menggunakan format   yang   tercantum   dalam   Lampiran  5  yang   merupakan   bagian   tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 

BAB XI LAPORAN

Pasal 12

1) Dinas  dan  /  atau  Unit   Kerja   yang   mengeluarkan   IUJK  wajib menyampaikan   laporan   pertanggung  jawaban   secara  berkala  setiap  3 (tiga)   bulan   sekali   kepada  Dinas  dan  /  atau  Unit   Kerja     yang membidangi   Jasa   Konstruksi   untuk   diteruskan   kepada  Bupati  dan Gubernur. 2) Laporan pertanggungjawaban pemberian IUJK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. daftar pemberian IUJK baru; b. daftar perpanjangan IUJK; c. daftar perubahan data IUJK; d. daftar penutupan IUJK; e. daftar usaha orang perseorangan; f. daftar BUJK yang terkena sanksi administratif; dan g. kegiatan pengawasan dan pemberdayaan terhadap tertib IUJK.

3) Format   pertanggungjawaban   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1) mengacu pada Lampiran 5 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB XII

SANKSI ADMINISTRATIF  Pasal 13

(1) BUJK   yang   tidak   melaksanakan   kewajiban   sebagaimana   dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), akan dikenakan sanksi administratif.

(2) Sanksi Administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. Peringatan tertulis, berupa teguran tertulis yang tidak menghentikan ataupun meniadakan hak berusaha BUJK; atau

(14)

b. Pembekuan   Izin   Usaha,   yang   akan   menyebabkan   BUJK   tidak diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konstruksi selama 1 (satu) tahun; atau

c. Pencabutan Izin Usaha, yang akan meniadakan hak berusaha BUJK. (3) Sanksi   Administratif  sebagaimana  dimaksud  pada   ayat   (2)  dikenakan

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Peringatan   tertulis,   diberikan   sebagai   peringatan   pertama   atas pelanggaran kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2);

b. Pembekuan Izin Usaha, diberikan dalam hal BUJK telah mendapat peringatan   tertulis   sebagaimana   pada   huruf   a   namun   tetap   tidak memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari. (4) IUJK yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali apabila BUJK telah memenuhi kewajibannya. (5) Bagi BUJK yang diberikan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat memperoleh IUJK setelah memenuhi kewajibannya dalam Peraturan daerah ini. BAB XIII PENUTUP Pasal 14 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten   Kotawaringin   Timur   Nomor   4   Tahun   2003   tentang   Biaya Pemberian   Izin   Usaha   Jasa   Konstruksi   (IUJK)   dan   Jasa   Konsultansi ( Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 11 Seri C ) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 15

Peraturan Daerah ini mulai berlaku paada tanggal diundangkan.

Agar   setiap   orang   dapat   mengetahuinya,   memerintahkan   pengundangan Peraturan   Daerah   ini   dengan   penempatannya   dalam   Lembaran   Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. Tanggal 28 Desember 2012Ditetapkan di Sampit

BUPATI  KOTAWARINGIN TIMUR

(15)

Di Undangkan di Sampit Pada tanggal 28 Desember 2012 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, PUTU SUDARSANA Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2012 Nomor 24 PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR …….. TAHUN 2012 TENTANG IJIN USAHA JASA  KONSTRUKSI   DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR I. UMUM Dalam rangka peningkatan kinerja badan usaha jasa konstruksi dalam kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, maka semua badan usaha jasa konstruksi di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur   mempunyai   kewajiban   untuk   memiliki     Ijin   Usaha   Jasa Konstruksi,  dalam peranannya sebagai mitra pemerintah daerah. IUJK merupakan   cermin  profesional   badan  usaha  di  bidang   jasa  konstruksi yang juga memuat tentang klasifikasi dan kualifikasi kemampuan badan

(16)

usaha.   Selain   itu   IUJK   juga   merupakan   alat   kendali/pengawasan terhadap kegiatan usaha dibidang jasa konstruksi.

Untuk   menyelenggarakan   pemberian   IUJK   tersebut,   daerah   berhak mengatur tentang pemberian izin usaha jasa konstruksi dalam bentuk Peraturan   Daerah,   sehingga   berdasarkan   peraturan   tersebut,   jasa konstruksi   diharapkan   mampu   mengembangkan   perannya   melalui peningkatan   keadaan   yang   didukung   oleh   struktur   usaha   yang   kokoh dan mampu mewujudkan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas. Dengan  Peraturan   Daerah   tentang   Izin   Usaha   Jasa   Konstruksi   ini diharapkan   mampu   menjadi   landasan   hukum   dalam   pelaksanaan pemberian izin usaha jasa konstruksi di Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain   itu   dengan   berlakunya   peraturan   daerah   ini   diharapkan   dapat menjadi   kendali   dan   pengawasan   di   bidang   usaha   jasa   konstruksi sehingga   terlaksananya   tertib   penyelenggaraan   pekerjaan   konstruksi yang menjamin mutu dan kualitas hasil pembangunan II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 3 Jenis, bentuk, dan bidang usaha jasa konstruksi merupakan kriteria dan batasan yang ditetapkan dan menjadi acuan bagi masyarakat yang ingin berusaha di bidang jasa konstruksi Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3)

Tujuan   penetapan   klasifikasi   dan   kualifikasi   usaha   jasa   konstruksi adalah untuk membentuk struktur usaha yang kokoh dan efisien melalui kemitraan  yang sinergis antara pelaku usaha jasa konstruksi Ayat (4) Cukup jelas Pasal 5 Ayat (1) Cukup jelas

(17)

Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 6 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 7 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 8 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 9 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Ayat (6) Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas

(18)

Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 13 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2012 NOMOR 211

Referensi

Dokumen terkait

Semakin lama waktu penumbuhan, semakin banyak atom-atom substrat yang ter-sputter yang akan menempel pada substrat, sehingga semakin tebal lapisan tipis yang dihasilkan.

Palm had been on a downward trend on weak demand and high stockpiles before jumping nearly 3 percent to reach its highest levels in a week last Friday.. Inventory levels in

Kajian Sastra Aplikasi Teori & Kritik pada Karya Sastra Sunda dan Indonesia.. Klub Origami

chapter, this study focus on category shifts that cover structure shifts, class shifts, unit. shifts and intra systems

II/X/Tahun 2017 tentang Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II.b) dilingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum Tahun 2017, saya yang bertanda

Hasil akhir dari pembuatan animasi berbasis 2D yang bertemakan Animasi pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah untuk anak usia PAUD ini dapat menarik minat, kreatifitas, motivasi,

[r]

Sehingga perlu dilakukan penelitian dengan Research Question ” Bagaimana arahan perwilayahan komoditas unggulan di Kabupaten Kotawaringin Timur?” Tujuan studi ini adalah