BAB V
KONSEP PERENCANAAN BANGUNAN
5.1 Konsep Bangunan
Konsep bangunan pada proyek rumah sakit pendidikan dibagi menjadi beperapa bagian :
5.1.1 Konsep Perletakan Masa Bangunan
Berdasarkan penzoningan pada analisa tapak didapat perletakan massa bangunan sebagai berikut,untuk menciptakan kenyamanan ruang - ruang ya intesitas pengunanya tinggi ,massa bangunan diletakan pada massa :
a. Area publik merupakan area dengan akses cepat terhadap lingkungan luar , intesitas
kepadatan tinggi.
b. Area semi publik,area yang menerima beban kerja,dari area publik
c. Area privat yaitu area yang menyediaka perawatan dan pengelolan pasien,
A/Pengolahan LB3 D/penunjang B/semi publik C/Privat A/Treadmnet Resapan A/Publik Jalur Ambulance Jalur Service
d. Zona penujang diletakan dibagian belakang karena sifatnya servis.
Entrance di sebelah selatan Rumah sakit pendidikan terletak di sebelah timur siloam hospital .Gedung pertama yang menyambut adalah lobby utama dan clinik.
5.1.2 Konsep Bentuk Masa Bangunan
Bentuk dasar 3 demensi bangunan berupa kubus dengan melakukan perubahan dimensi menjadi bidang vertikal dengan melakukan pengurangan ,penambahan,serta kombinasi untuk mendapatkan hasil yang menunjukan identitas perencana.
5.1.3 Konsep Warna ,Tekstur,dan Bahan
Dalam pemilihan warna pada bangunan disesuaikan dengan green architecture ,dinding bangunan rumah sakit menggunakan teknologi Greenery Glass Facade, tehnologi ini mampu menjawab akan kebutuhan penghijauan yang dapat
Bangunan utama
Service Penunjang
Jalur in-out kendaraan dan umum
mereduksi panas sehingga dapat menghemat energi,sebelum dikembangkan di Uni Emirat Arab teknologi ini lebih dulu dikembangkan diJepang ,selain itu penggunaan bahan secara ekologis:
Klasifikasi bahan secara ekologis Contoh bahan
Bahan bangunan yang dapat dibudidayakan kembali
kayu, bambu, rotan, rumbia, serabut kelapa, ijuk, kulit kayu, kapas, kapok, wol
Bahan bangunan alam yang dapat digunakan kembali
tanah, tanah liat, lempung, tras, kapur, batu kali, batu alam
Bahan bangunan buatan yang dapat didaur Ulang
limbah, potongan, sampah, ampas, bahan bungkusan (kaleng, botol), dan mobil bekas Bahan bangunan yang mengalami perubahan
transformasi sederhana
batu merah, Kon blok, batako, genting, bis beton, semen, beton tanpa tulangan Bahan bangunan yang mengalami beberapa
tingkat perubahan transformasi dan Pabrikasi
plastik, damar epoksi, produk
petrokimia,kaca fasad,sealant ,hollo baja ringan ,allumunium dan yang lainnya Bahan bangunan komposit beton bertulang, pelat serat semen, cat
kimia, perekat
5.1.4 Konsep Ruang Dalam
ruang rawat inap dibuat senatural mungkin
dan tetap memperhatikan kenyamanan ruang sehingga kesan green architecture dapat dirasakan,kesan itu ditampilkan dengan dinding ruangan yang dikombinasi dengan material kayu,lantai menggunakan parket,serta memberikan bukaan - bukaan yang cukup sehingga memberikan kesan lapang pada ruang.
Ruang Rawat Inap KLS 3
Ruang Rawat Inap SVIP
5.1.5 Konsep Ruang Luar
Konsep ruang luar pada rumah sakit pendidikan ditunjukan dengan:
- Penghijauan,menempatkan barrier sedekat mungkin dengan sumber bunyi akan meredam kebisingan secara maksimal yang berupa pohon dengan daun rimbun yang difungsikan membatasi tapak dengan jalan.
Tanaman difungsikan untuk buffer sekaligus pembatas tapak.
- Menciptakan suasana ruang luar dengan menambahkan elemen lain yang dapat memberi kesan dan manfaat kesehatan bagi pengujung rumah sakit
Vegitasi rambat untuk pembayangan yang dapat digunakan untuk mengurangi panas sinar matahari
5.1.6 Konsep Sirkulasi
- Sirkulasi Manusia dan Kendaraan
Sirkulasi manusia dibuat senyaman mungkin dengan memperhatikan tema yaitu green architecture.
Jl.bulevart no.6 U
Perbedaan level jalan, ruang luar bangunan guna memberi jarak atau privasi dan menghalangi penglihatan ke arah dalam. Pemberian tanaman juga untuk meredam polusi dan kebisingan.
Semi publik
Sirkulasi kendaraan Arah sirkulasi &
Jalur Emergency Publik Privat Penunjang Sirkulasi utama untuk manusia J.Service
5.1.7 konsep Struktur Bangunan Sistem Struktur
Sistem struktur utama yang dipilih adalah sistem struktur rangka beton. Sedangkan sistem struktur penujang menggunakan kontruksi dinding fasad kaca dan rangka plat allumunium untuk jendela dan pintu,hal ini bertujuan untuk memasukan unsur luas yang berkesan modern.
Sirkulasi : DOUBLE CORIDOR
6 Modul Struktur yang digunakan 8mx8m untuk memudahkan akses sirkulasi dalam ruangan dengan deminsi kolom 0.50cm x 0.50 cm.
6.1.8 Konsep Sistem Utilitas - Sistem Pemadam kebakaran
Seluruh bangunanan rumah sakit umum harus memiliki sistem pemadam kebakaran sesuai dengan standar (pemadam api,dan selang yang mudah dilihat) ,seperti alarm kebakaran didinding atau detector asap dilangit-langit
- Sistem Air Conditioning (AC)
Salah satu upaya untuk mendapatkan kenyamanan udara dalam bangunan rumah sakit umum adalah dengan mesin pengkondisian udara (AC - Air Conditioning )atau sistem tata udara yang dipusatkan menggunakan unit penghantar udara (Air Handling Unit) diletakan pada area - area tertentu,misal pada area rawat inap kelas vip,ruang laboratorium dan lain-lain.
- Sistem Pengadaan Air
Sistem Pengadaan air,baik air minum dan air bersih untuk keperluan rumah sakit umum berasal dari penyedian air sistem perpipaan ,seperti dari PAM,sumber air tanah atau lainnya yang telah diolah (treatment) sehingga memenuhi kualitas air minum,kebutuhan air bersih (air dingin) dan air panas per hari dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Sumber : buku sistem bangunan tinggi Jimmy S Juwana. - Sistem Pengelolaan Limbah
Parameter utama rumah sakit pendidikan berwawasan lingkungan adalah bagaimana pengelolaan limbah secara baik dan benar.Limbah pada rumah sakit pendidikan adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat, gas ,dan cair.Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini
Sum; pedoman pelaksanaan dan pengelolaan limbah RS depkes.
Penatalaksanaan pengolahan limbah dapat dilihat pada tabel dibawah ini
A.LIMBAH B3 (Padat,Cair & Gas) diolah dengan; Incineration
Teknologi pembakaran (incineration ) adalah alternatif yang menarik dalam teknologi pengolahan limbah. Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang relatif kecil.
Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
Alur proses pengolahan LB3 Gbr.Incenerator
Data Hasil Pengolahan Limba B3
Penanganan Limbah B3
Hazardous Material Container Material Safety Data Sheets (MSDS)
B. PENGOLAHAN LIMBAH AIR HUJAN dengan WATER TREADMENT /SUMUR RESAPAN
Musim sekarang sudah tidak seperti dahulu. Bila dahulu orang bisa memastikan bahwa bulan Oktober hingga bulan April adalah musim hujan dan bulan April hingga Oktober adalah musim kemarau, kini perkiraan itu sudah tidak lagi dapat diterapkan. Bukan hanya musim, tapi cuacapun bisa dengan singkat berubah-ubah. Sekarang ini jika musim kemarau datang, banyak daerah yang mengalami kekeringan. Sumur-sumur penduduk yang mengering begitupun dengan lahan pertanian, akibatnya banyak petani yang mengalami gagal panen. Nah bila musim penghujan datang, dimana-mana terjadi banjir bahkan sampai menimbulkan korban jiwa. Sebenarnya masalah kekeringan dan banjir ini dapat diatasi jika ada kerjasama dari semua orang. Yah..sebaiknya kita mulai dari lingkungan kita sendiri.