• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Nisdayanti Harun, Prof.Dr.Ir.Hi.Nelson Pomalingo,M.Pd, Dr.Nurmi SP.MP, Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "*Nisdayanti Harun, Prof.Dr.Ir.Hi.Nelson Pomalingo,M.Pd, Dr.Nurmi SP.MP, Jurusan S1 Agroteknologi Program Studi Agroteknologi."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

(Lycopersicum esculentum Mill.) Oleh:

Nisdayanti Harun 1), Nelson Pomalingo 2), Nurmi 3)** )

ABSTRAK

NISDAYANTI HARUN. NIM 613409027. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Dibawah bimbingan oleh Nelson Pomalingo sebagai Pembimbing I dan Nurmi sebagai Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian pupuk kandang ayam yang paling baik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini di laksanakan di Desa Toto Utara Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, yang di mulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan September 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Dosis pupuk kandang ayam yang di gunakan terdiri atas 4 taraf yaitu : Tanpa pupuk, 6 kg/petak, 12 kg/petak,dan 18 kg/petak. Data hasil penelitian di analisis dengan menggunakan Analisis of Varians (ANOVA) dan di lanjutkan dengan uji BNT jika terdapat pengaruh perlakuan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk kandang ayam pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat buah persampel, berat buah perpetak dan tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun, diameter batang. Perlakuan pupuk kandang ayam terbaik yang berpengaruh pada tinggi tanaman, berat buah persampel dan berat buah perpetak yaitu terdapat pada perlakuan dengan dosis 18 kg/petak.

(3)

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan sayuran populer di Indonesia. Produksi tomat di Indonesia tahun 2000 mencapai 346.081 ton dan tiap tahun akan meningkat mengimbangi kebutuhan masyarakat yang meningkat dan juga perluasan pasar (ekspor). Salah satu tehnik budidaya yang berperan dalam upaya meningkatkan produksi tanaman tomat adalah pemupukan. Untuk pertumbuhan dan hasil yang baik, tanaman ini membutuhkan hara yang lengkap, baik makro maupun mikro, dengan komposisi berimbang yang dipasok dari pupuk. Pemberian N yang terlalu tinggi misalnya dapat menyebabkan pertumbuhan daun yang lebat, namun berpengaruh menekan jumlah dan ukuran buah,pemberian Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) pada tanaman tomat nyata meningkatkan hasil, memperbaiki pematangan dan kadar padatan terlarut. Tanaman tomat juga merupakan tanaman yang sangat peka terhadap defisiensi hara mikro, Pada analisis tanaman tomat, S terdapat dalam kadar yang cukup tinggi dan tersebar, ini menandakan bahwa unsur ini penting bagi tanaman tersebut.

Masyarakat Indonesia memanfaatkan tomat untuk menunjang pemenuhan kebutuhan gizi secara bertahap,tomat kerap dijadikan sebagai pelengkap bumbu dapur.bahkan, sebagian orang berangapan bahwa masakan terasa kurang sempurna tanpa kehadiran tomat,baik berupa buah segar atau yang sudah diolah menjadi saus tomat.buah tomat juga kerap diolah menjadi minuman berupa jus.rasanya yang khas membuat jus tomat terkesan lezat dan menyegarkan.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo (2012) menunjukkan bahwa produktivitas tanaman tomat di Provinsi Gorontalo dari tahun ke tahun mengalami penurunan pada tahun 2011, yaitu tahun 2007 produksi 1.783 ton/tahun, 2008 produksi 1.805 ton/tahun, 2009 produksi 3.522 ton/tahun, 2010 produksi 3.827 ton/tahun dan 2011 produksi 1.080 ton/tahun dan tiap tahun akan meningkat mengimbangi kebutuhan masyarakat yang meningkat dan juga perluasan pasar. Mencermati hal tersebut, perlu digalakkan upaya peningkatan produksi tomat yang sesuai dengan kondisi lingkungan, khususnya tanah di Provinsi Gorontalo. Beberapa upaya yang di lakukan dalam teknik budidaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat pada tanah tersebut adalah dengan penggunaan benih unggul dan pemupukan.

(4)

Salah satu jenis tanaman sayuran yang banyak dijumpai di pasaran dan sebagian besar ditanam di pekarangan adalah tanaman tomat. Tanaman tomat adalah komoditas hortikultura yang dianggap memiliki prospek yang baik dalam pemasarannya. Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya permintaan akan buah tomat. Selain itu, harganya relatif dapat dijangkau oleh segala lapisan masyarakat, tomat juga dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan.

Perbaikan mutu buah untuk memenuhi persyaratan kualitas hasil buah tomat dapat di lakukan dengan berbagai macam teknologi budidaya. Salah satu teknologi budidaya yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas buah tomat adalah dengan penggunaan pemupukan.

Pemupukan yang dilakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara yang dibutuhkan selama pertumbuhan tanaman. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Namun, penggunaan pupuk anorganik saat ini kurang ekonomis karena harganya yang relative mahal, juga dampak negatifnya bagi lingkungan. Sedangkan Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Macam-macam pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan lain sebagainya.

METODE PENELITIAN Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di lahan penelitian Desa Toto Utara, Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Berlangsung pada bulan juli sampai dengan september 2013.

Alat dan bahan

Bahan yang digunakan adalah benih tanaman tomat varietas Permata F1, pupuk kandang ayam, tanah dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah cang-kul, tajak, tali rapia, ajir, timbangan, gembor, meteran, jangka sorong, kamera digital dan alat tulis.

Metode penelitian

Metode penelitan ini di lakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yang terdiri dari 3 ulangan sehingga di dapatkan 12 unit percobaan. Saya mengambil dosis pupuk kandang ayam sebagai

(5)

berikut dengan tujuan untuk melihat pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.

Adapun perlakuan tersebut,yaitu : 1. N0 = Tanpa pupuk

2. N1 = 6 kg/petak 3. N2 = 12 kg/petak 4. N3 = 18 kg/petak

HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman (cm)

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 1a dan 1b menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh Nyata terhadap tinggi tanaman pada waktu pengamatan 1 MST dan 2 MST, dan pada lampiran 1c berpengaruh nyata pada 3 MST. Rata-rata tinggi tanaman tomat disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman tomat

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm)

Kg/petak I MST 2 MST 3 MST Kontrol 12,53 23,80 43,13 b 6 11,90 24,60 45,27 ab 12 12,73 26,07 47,47 ab 18 12,53 25,93 49,40 a BNT 5% 5,18 KK % 6,38 8,12 5,59 Keterangan : Angka – Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda nyata

pada taraf uji BNT 5%

Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman tomat, baik pada umur 1 MST maupun pada umur 2 MST tetapi berpengaruh nyata pada umur 3 MST dengan dosis 18 kg/petak memberikan tinggi tanaman tertinggi yakni 49,40 cm dan berbeda nyata dengan kontrol tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan dosis 6 kg/petak dan 12 kg/petak.

Pupuk kandang ayam pada awal pertumbuhan masih mengalami proses mineralisasi terlebih dahulu sebelum kandungan N dapat diserap tanaman, sehingga memberikan pengaruh yang lambat. Hal ini sesuai dengan pendapat

(6)

Hardjowigeno (2003) dalam Mulyati et al (2007 ; 53) bahwa pupuk kandang ayam masih mengalami proses perubahan bentuk dari N-organik menjadi N anorganik melalui proses aminasi, amonifikasi dan nitrifikasi terlebih dahulu.

Pupuk kandang merupakan pupuk yang lambat bereaksi karena sebagian besar dari sebagian zat-zat makanan tanaman harus mengalami berbagai perubahan lebih dahulu sebelum diserap oleh tanaman. Pupuk kandang dalam tanah merupakan persediaan unsur hara yang berangsur-angsur menjadi bebas dan tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu tanah yang dipupuk pupuk kandang dalam jangka waktu lama masih dapat memberikan hasil yang baik. Walaupun dalam kenyataannya pengaruh cadangan tersebut tidak begitu nyata, tetapi dapat di pastikan bahwa dengan pemupukan memakai pupuk kandang secara teratur, lambat laun akan membentuk suatu cadangan hara dalam tanah Sabiham et al.,(1989) dalam Rosani.,(2006 ; 7).

Jumlah Daun

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 2a, 2b dan 2c menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman pada waktu pengamatan 1 MST, 2 MST dan 3 MST. Rata-rata jumlah daun tanaman tomat disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata jumlah daun tanaman tomat

Perlakuan Jumah Daun (Helai)

Kg/petak I MST 2 MST 3 MST Kontrol 15,87 32,07 59,73 6 14,80 35,67 58,60 12 17,40 38,40 68,80 18 14,87 37,53 63,47 KK (%) 13,73 11,11 12,48

Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam 12 kg/petak memberikan hasil jumlah daun tertinggi pada umur tanaman 3 MST di bandingkan dengan perlakuan lainnya. Jumlah daun pada ketiga umur tersebut tidak nyata dipengaruhi oleh dosis pupuk kandang ayam. Kemungkinan jumlah

(7)

daun ditentukan oleh sifat genetik tanaman sehingga pemberian pupuk kandang ayam tidak dapat meningkatkan nilai variabel tesebut. Hal ini di duga kurangnya intensitas cahaya pada tanaman tomat sehingga akan mengalami fotosintesis yang rendah akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menurun baik pada jumlah daun yang akan menjadi gugur dan akan menjadi kekuningan.

Pupuk kandang ayam hara yang banyak terkandung adalah N. Dengan tersedianya N yang tinggi bagi tanaman akan mendorong pertumbuhan vegetatif terutama pertumbuhan daun tanaman. Pendapat ini diperkuat oleh Lingga dan Marsono (2006) dalam (Munir et al, 2010 : 64) bahwa nitrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman seperti batang, cabang, dan daun tanaman, pembentukan hijau daun serta membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

Diameter Batang

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 3a, 3b dan 3c menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh Nyata terhadap diameter batang tanaman pada waktu pengamatan 20 HST, 40 HST dan 60 HST. Rata-rata jumlah diameter batang tanaman tomat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3.Rata-rata diameter batang tanaman tomat

Perlakuan Diameter Batang (cm)

Kg/petak 20 HST 40 HST 60 HST Kontrol 0,54 0,94 1,24 6 0,65 1,00 1,27 12 0,62 1,01 1,25 18 0,63 1,01 1,28 KK (%) 15,43 16,18 6,67

Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pengamatan pada 20 HST, 40 HST dan 60 HST tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman tomat. Rataan diameter batang tanaman tomat terlihat pada tabel 3.

(8)

Hasil analisis sidik ragam pada lampiran 3a ,3b dan 3c menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman tomat pada umur 20 HST , 40 HST dan pada tanaman 60 HST.

Berat Buah Persampel (g)

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 4a dan 4b menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh Nyata terhadap berat buah persampel tanaman pada waktu pengamatan 60 HST dan 63 HST. Rata-rata berat buah persampel tanaman tomat disajikan pada Tabel 4

Tabel 4. Rata-rata berat buah persampel tanaman tomat

Perlakuan Berat Buah Persampel (g) Kg/petak 60 HST 63 HST Kontrol 88,00 c 151,33 b 6 112,67 bc 164,00 b 12 162,67 ab 206,67 ab 18 184,67 a 246,00 a BNT 5% 51,18 62,66 KK (%) 18,7 16,33 Keterangan : Angka-Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom menunjukkan

berbeda nyata pada taraf uji BNT 5%

Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis 18 kg/ha pada umur 60 HST yang tertinggi yaitu 184,67 g dan pada umur 63 HST yaitu 246,00 g. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang ayam sudah terurai,sehingga unsur-unsur yang terkandung didalamnya dapat tersedia dan dimanfaatkan bagi tanaman. Dalam pembentukan buah, tanaman banyak membutuhkan unsur hara terutama unsur hara fosfor dan kalium.

Menurut Jumin (2002) dalam Bertua et al (2012 : 46) bahwa pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh pada tiap perlakuan berat buah persampel karena pupuk kandang ayam dapat menambah unsur hara dalam tanah. Ketika unsur hara (N, P, dan K) dalam jumlah besar akan menyebabkan pembentukan sel secara tepat, tentunya hasil fotosintesis yang juga semakin besar sehingga hasil fotosintesis yang ditranslokasikan keseluruh bagian tanaman semakin banyak terutama pada pembentukan buah.

(9)

Berat Buah Perpetak (kg)

Hasil analisis sidik ragam pada Lampiran 5a dan 5b menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh Nyata terhadap berat buah perpetak pada waktu pengamatan 60 HST dan 63 HST. Rata-rata berat buah perpetak tanaman tomat disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata berat buah perpetak tanaman tomat

Perlakuan Berat Buah Perpetak (kg) Kg/petak 60 HST 63 HST Kontrol 1,76 c 3,03 b 6 2,25 bc 3,28 b 12 3,25 ab 4,13 ab 18 3,69 a 4,92 a BNT 5% 1,02 1,25 KK (%) 18,7 16,33

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji BNT 5%

Hasil uji BNT 5% menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis 18 kg/ha pada umur 60 HST yang tertinggi yaitu 3,69 kg dan pada umur 63 HST yaitu 4,92 dengan dosis pupuk kandang 12kg/petak. Hal ini di sebabkan adanya pupuk kandang ayam pada saat pertumbuhan tanaman tomat akan lebih aktif sehingga proses pemanjangan, pembelahan dan difensiasi sel akan lebih baik yang akhirnya dapat mendorong peningkatan bobot buah.

Menurut Endah (2001) dalam Novera Belinda et al (2010 : 23) faktor-faktor yang menunjang pertumbuhan tanaman terutama untuk proses pembungaan dan pembuahan ada lima yaitu suhu, intensitas cahaya, kelembaban udara, curah hujan dan kesuburan tanah. Unsur hara yang cukup pada saat pertumbuhan menyebabkan metabolisme tanaman akan lebih aktif sehingga proses pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel akan lebih baik yang akhirnya dapat mendorong peningkatan bobot buah.

Salah satu pupuk organik adalah pupuk kandang. Menurut Syekhfani (2000) pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah,

(10)

menyediakan unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, boron, seng, kobalt, dan molibdenum). Selain itu pupuk kandang berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air,aktifitas mikrobiologi tanah,nilai kapasitas tukar kation dan dapat memperbaiki struktu tanah. Menurut Setiawan (2002 : 21), pengaruh pemberian pupuk kandang secara tidak langsung adalah mempermudah tanah untuk menyerap air. Hal ini memungkinkan petani untuk menggunakan pupuk kandang yang tersedia dengan biaya rendah untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara. Balasubramanian dan Bell (2005).

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang terbatas pada ruang lingkup penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat buah persampel dan berat buah perpetak.

2. Perlakuan pupuk kandang ayam terbaik yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah buah persampel dan berat buah perpetak terdapat pada perlakuan dosis 18 kg/petak.

SARAN

Penelitian ini perlu ditindak lanjuti guna mengetahui penggunaan dosis yang tepat untuk jenis pupuk kandang ayam guna mencapai produksi maksimum dari pada tanaman tomat. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk mendapatkan produksi tomat yang tinggi disarankan menggunakan dosis pupuk kandang ayam 18kg/petak atau setara dengan 30 ton/ha.

DAFTAR PUSTAKA

Adiyoga, W. 2000.pembangunan ekspor-impor dan ketidakstabilan penerimaan ekspor komoditas sayuran di Indonesia.j. Hort 10(9):70-81.

Anonim. 2010. Tomat. http://id.wikipedia.org/wiki/Tomat

Bernardinus, T., dan Wiryanta, W. 2002. Bertanam Tomat. PT Agro Media Pustaka. Jakarta..

Balasubramanian, V dan M. Bell. 2005. Bahan Organik dan Pupuk Kandang. http://www.knowledgebank.irri.org/regionalsites/Indonesia

BPS Provinsi Gorontalo, 2012. Gorontalo Dalam Angka 2012. Gorontalo : BPS Provinsi Gorontalo.

(11)

Emi Fitriani, 2012. Budidaya tomat diberbagai media tanam. PT Pustaka baru. Yogyakarta.

Emha Riski, 2009. Budidaya tomat secara komersial. PT Penebar swadaya. Jakarta.

Endah, 2001. dalam Belinda N et al. 2010. Pengaruh Kombinasi Tithonia (tithonia diversifolia) Dengan Pupuk Kandang Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Varietas Tomat (lycopersicum esculentum mill.) Laporan Hasil Penelitian. Universitas Andalas, Padang Kampus UNAND Limau Manis, Padang 25163. Diakses tanggal 20 Maret 2013.

Iwanudin. 2009. Khasiat dan Manfaat Tomat. http://blog.iwanudin.com/khasiat-dan-manfaat-tomat/

Jumin, 2002. dalam Bertua et al, 2012.. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Mentimun (cucumis sativus l.) pada Tanah Ultisol. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Mandalo Darat, Jambi. Diakses tanggal 12 November 2013.

Lingga dan Marsono, 2006 dalam Rafli Munir et al, 2010. pertumbuhan dan hasil mentimun akibat pemberian pupuk kandang ayam dan gandasil B. Laporan hasil penelitian. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat. Diakses tanggal 19 November 2013.

Miolo DS, 2013. Pengaruh Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat di kelurahan Dulomo Utara Kec.Kota Utara. Skripsi, program studi agroteknologi, fakultas ilmu-ilmu pertanian, Universitas Ne geri Gorontalo. Gorontalo.

Pitojo, 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta.

Pudjiatmoko. 2008. Budi Daya Tomat.

http://atanitokyo.blogspot.com/2008/12/budi-daya-tomat-lycopersicon-esculentum.html

PT. PG Gorontalo Tolangohula. 2013. Laboratorium Analisis tanah. Provinsi Gorontalo

Purwo, 2007. Petunjuk Pemupukan. PT Redaksi Agromedia. Jakarta.

Rosani.T. 2006. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Ibiomass Tanaman Ceplukan (physnlis angulata l.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Di akses 19 November 2013.

Setiawan, A.I. 2002. Manfaat Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutomo,B.2008. Menguak Manfaat Tomat Sumber Antioksidan Alami. http://budiboga.blogspot.com/2008/02/menguak-manfaat-tomat.html Sutedjo, M.M., 2010. Pupuk dan cara pemupukan. PT Rineka Cipta. Jakarta. Syekhfani. 2000. Arti Penting Bahan Organik bagi Kesuburan Tanah Kongres I

dan Semiloka Nasional Maporina. Batu. Malang. Tugiyono, 2002. Bertanam tomat, penebar swadaya.

Trisnawati, 2005. Tomat pembudidayaan secara komersial. PT. Penebar swadaya. Jakarta.

Gambar

Tabel 1.  Rata-rata tinggi tanaman tomat
Tabel 2.  Rata-rata jumlah daun tanaman tomat
Tabel 4. Rata-rata berat buah persampel tanaman tomat
Tabel 5.  Rata-rata berat buah perpetak tanaman tomat

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, jumlah CMC- Na yang tidak terlalu besar dalam formula dengan perbandingan 30:70 menjadikan formula dengan perbandingan ini tidak mempunyai viskositas yang

Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan, MTS Nurul Hikam Kesambirampak Kapongan Situbondo terpilih menjadi mitra kegiatan PKM dikarenakan kemampuan dan

Citra satelit GeoEye-1 memiliki tingkat ketelitian yang cukup baik untuk digunakan sebagai sumber perolehan informasi lahan permukiman dalam proses pemetaan

Penelitian selanjutnya terkait aspek ling- kungan di pelabuhan dapat dilakukan melalui pendekatan lain yang telah dilakukan negara- negara maju untuk mendapatkan

Perencanaan, Pertemuan kelima dan keenam pada siklus III materi pembelajaran diawali dengan sedikit mengulang materi pertemuan pada siklus II kemudian dilanjutkan pada

kan penelitian di Panti asuhan Salib putih adalah untuk mengetahui cara yang dilakukan oleh pengasuh untuk mengem- bangkan kedisiplinan anak dengan cara yang

5 Penelitian terdahulu mengenai perilaku perencanaan investasi oleh (Pritazahara dan Sriwidodo, 2015) mengenai perencanaan investasi terdapat pengaruh yang signifikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pekerjaan lulusan D3 Teknik Sipil dikelompokkan ke dalam 6 (enam) bidang, yaitu: pelaksana lapangan, quantity, quality