PEMBANGUNAN KOMUNITAS ASEAN
oleh
oleh
Edi Yusuf, SE.MA
Jakarta, 29 April 2010
1
ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITY
ASEAN : ONE VISION, ONE IDENTITY, ONE COMMUNITY
ASEAN FACTS
Union of Myanmar Pop : 58,510 mil
GDP US$ 27 182 mil Lao PDR GDP : US$ 27,182 mil GDP Per Capita: US$ 456 Lao PDR Pop : 5,763 mil GDP : US$ 5,289mil GDP Per Capita: US$ 918 Viet Nam Pop : 86,160 mil GDP : US$ 90,701 mil GDP Per Capita: US$ 1,053 Thailand Philippines Pop : 90,457 mil GDP : US$ 166,773 mil GDP Per Capita: US$ 1,844 Thailand Pop : 66,482 mil GDP : US$ 273,666 mil GDP Per Capita: US$ 4,116 Brunei Darussalam Pop : 397,000 GDP : US$ 14,147 mil GDP Per Capita: US$ 35 623 Indonesia Pop : 228,523 mil GDP : US$ 511,174 mil GDP Per Capita: US$ 35,623 Cambodia Pop : 11 082 mil Malaysia Pop : 27 863 mil Singapore Pop : 4,839 mil GDP : US$ 184 120 mil GDP Per Capita: US$ 2,237 2
Source: ASEAN Statistical Yearbook 2008, AEC Chartbook 2009 Pop : 11,082 mil GDP : US$ 8,662 mil GDP Per Capita: US$ 756 Pop : 27,863 mil GDP : US$ 222,674 mil GDP Per Capita: US$ 7,992 GDP : US$ 184,120 mil GDP Per Capita: US$ 38,046
Potensi Pasar ASEAN
Penduduk ASEAN & GDP (2008)
Penduduk: 583,651 juta
(2008)
Negara Jumlah penduduk GDP at current prices Total GDP: US$ 1,506
trilyun (2008)
Kerjasama ekonomi intra
ASEAN meningkat
(ribuan) (US$ M) Brunei Darussalam 397 14.147 Cambodia 14.656 11.082 Indonesia 228.523 511.174ASEAN meningkat
Permintaan domestik
ASEAN meningkat
Private consumption
yg
Indonesia 228.523 511.174 Lao PDR 5.763 5.289 Malaysia 27.863 222.058 Myanmar 58.510 27.182 Private consumption
yg
sangat tinggi
Philippines 90.457 166.773 Singapore 4.839 184.120 Thailand 66.482 273.666 Viet Nam 86.160 90.701 ASEAN 583.651 1.506.192 CLMV 161.809 134.254 ASEAN 6 405.747 1.371.938 3ASEAN
COMMUNITY
Bali Concord II1. TRANSFORMASI ASEAN
COMMUNITY
2015
Vientianne Action Programme 2004
Bali Concord II 2003
ASEAN Political-Security Community (APSC)
The Signing of
(APSC)
ASEAN Economic Community (AEC)
ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC)
the ASEAN Charter & Singapore Declaration on the ASEAN Charter 2007
(ASCC)
Entry into force of ASEAN Charter
15 December 2008 Cha-am Hua Hin 15 December 2008
ASEAN Secretariat Jakarta
Cha-am Hua Hin Declaration on the Road Map for the ASEAN Community
2009
KRONOLOGI TRANSFORMASI ASEAN
DASAR :
KTT ke-9, Bali, Oktober 2003
◦
Bali Concord II
menyepakati visi ASEAN untuk mencapai Komunitas
y p
p
ASEAN yang didasarkan kepada tiga pilar.
KTT ke-10, Vientiane, November 2004:
◦
Vientiane Action Programme
(VAP) merupakan program aksi guna
mencapai visi yang dirumuskan dalam
Bali Concord II
.
◦
Perlu menyusun piagam ASEAN untuk memberikan dasar dan
l
d
h k
b
i ASEAN
landasan hukum bagi ASEAN.
◦
Penyusunan piagam ASEAN dilakukan melalui serangkaian pertemuan
High Level Task Force (HLTF) on the Drafting of the ASEAN Charter
S
b
d ft
i
(i) A h
K
l N
/
◦
Sumber penyusunan
draft
piagam: (i) Arahan para Kepala Negara/
Pemerintahan ASEAN; (ii) Rekomendasi
Eminent Persons Group
(EPG), Indonesia diwakili oleh Bapak Ali Alatas; (iii) Arahan para Menlu
ASEAN; (iv) masukan pemangku kepentingan di ASEAN.
; ( )
p
g
p
g
KTT ke-13, Singapura, November 2007:
◦ Piagam ASEAN ditandatangani oleh 10 Kepala Negara / Pemerintahan ASEAN tanggal 20 November 2007
◦ “Crowning Achievement”, menandai 40 tahun keberadaan ASEAN
◦ Dokumen historis yang mengubah ASEAN dari suatu asosiasi menjadi organisasi dengan landasan konstitusional yang menjadikan ASEAN sebagai subjek hukum (legal personality)
subjek hukum (legal personality).
Entry-into-Force Piagam ASEAN
◦ Berlaku efektif ditandai dengan pelaksanaan Pertemuan Menlu ASEAN t l 15 D b 2008 di S k t i t ASEAN
tanggal 15 Desember 2008 di Sekretariat ASEAN.
Cha-am Hua Hin Declaration on the Road Map for the ASEAN Community
◦ Deklarasi menuju pembentukanj p ASEAN Communityy dengan 3 pilar melalui:g p
Peningkatan kerjasama politik dan keamanan ASEAN bagi pemeliharaan perdamaian di kawasan, termasuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai bersama seperti HAM dan demokratisasi (APSC)
Pembentukan pasar dan basis produksi tunggal serta upaya fasilitasi arus Pembentukan pasar dan basis produksi tunggal serta upaya fasilitasi arus
perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja (AEC)
Inspirasi One Vision, One Identity and One Caring and Sharing Community
(ASCC) (ASCC)
2. PIAGAM ASEAN
Terdiri dari
Preamble
, 13 Bab dan 55 Pasal.
M
t
Memuat:
◦
Tujuan dan prinsip;
◦
Hak dan kewajiban anggota;
St kt d
f
i k l
b
ASEAN
◦
Struktur dan fungsi kelembagaan ASEAN;
◦
Badan-badan yang diasosiasikan dengan
ASEAN;
K k b l
d
h k h k i ti
◦
Kekebalan dan hak-hak istimewa;
◦
Mekanisme dan proses pengambilan keputusan;
◦
Penyelesaian sengketa;
M
l h
d
k
d
◦
Masalah anggaran dan keuangan; dan
◦
Hubungan eksternal.
Perubahan Struktur Organisasi ASEAN
g
DEKLARASI
BANGKOK
PIAGAM ASEAN
K i Ti k t Ti i (KTT)BANGKOK
- Konferensi tingkat Tinggi (KTT) - Pertemuan Para Menteri Luar
Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial
- Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) - Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN
Coordinating Council)
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN
Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM)
- Pertemuan Menteri-Menteri Sektoral (Sectoral Bodies Mi i i l M i )
- Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN
Community Councils) terdiri dari 3
Dewan Komunitas (APSCC, AECC, ASCC)
Ministerial Meeting)
- Sidang Panitia Tetap ASEAN (ASEAN Standing
Committee/ASC)
- Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies). - Penguatan Organisasi dan wewenang
S kj ASEAN Sekjen ASEAN;
- Komite Perwakilan Tetap ASEAN - Sekretariat Nasional ASEAN
8
- ASEAN Human Rights Body
- Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation)
Gambaran Umum Kerangka Organisasi ASEAN,
Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) dan Koordinator Dewan Komunitas
DEWAN KOORDINASI
KTT
ASEAN Garis PelaporanGaris Koordinasi DEWAN KOORDINASI
ASEAN
(para Menteri Luar Negeri)
iat ASE A N DEWAN KOMUNITAS POLITIK-KEAMANAN ASEAN (Menko Polhukam) DEWAN KOMUNITAS EKONOMI ASEAN (Menko Perekonomian) DEWAN KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYA ASEAN (Menko Kesra) l ASE A N EAN N / Sekr et ar i BADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEAN BADAN KEMENTERIAN SEKTORAL BADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEAN ria t
Nasiona PARA MENTERI LUAR NEGERI ASEAN W akil Te ta p AS E d er al ASE A N ASEAN ASEAN ASEAN Sekr et ar Pertemuan Pejabat Tinggi AICHR Ko m ite W Pertemuan Pejabat Tinggi Pertemuan
Pejabat Tinggi kreta
ri s Jen d 9 Pejabat Tinggi sektoral YAYASAN ASEAN Pejabat Tinggi sektoral Pejabat Tinggi sektoral Sek
4. BAGAN KOMUNITAS ASEAN 2015
PIAGAM
Berlandaskan
Hukum dan
Berorientasi
SAAT INI
PIAGAM
ASEAN
Kepada Rakyat
Berorientasi
SAAT INI
KOMUNITAS ASEAN 2015
KOMUNITAS POLITIK DAN KEAMANAN ASEAN
KOMUNITAS EKONOMI ASEAN
10
4.1. Komunitas Politik-Keamanan ASEAN
ASEAN POLITICAL- SECURITY COMMUNITY (APSC)
Dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat kerjasama Politik dan
Keamanan ASEAN untuk memelihara perdamaian di kawasan, termasuk
t k k tk il i il i b ti HAM d d k ti i
untuk memasyarkatkan nilai-nilai bersama seperti HAM dan demokratisasi
Dibentuk untuk menjadi sebuah komunitas yang terbuka, berdasarkan
pendekatan kemanan yang komprehensif, tidak bertujuan untuk membentuk pakta militer atau kebijakan luar negeri bersama
pakta militer atau kebijakan luar negeri bersama Memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
a. Pembangunan Politik a. Pembangunan Politik
• Pembentukan lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis
• Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan peningkatan people-to-people contact (e.g. ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/ AIPA)
b. Pembentukan Norma
• Memperkuat rezim TAC, implementasiASEAN Charter
• Penandatanganan Protocol to the SEANWFZ Treaty
• PembentukanASEAN treaty on Mutual Legal Assistance and Criminal Matters
• PenerapanDeclaration Of the Conduct on the South China Sea (DOC)
• ASEAN Convention on Counter Terrorism
c. Pencegahan Konflik
• Memperkuat Confidence Building Measures (CBM), preventive measures, ARF
M k j t k t i d t t ti
Measures, kerjasama untuk mengatasi ancaman dan tantangan separatisme
• Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu keamanan non-tradisional
• Memperkuat usaha untuk mempertahankan keutuhan wilayah dan kedaulatan
d. Resolusi Konflik
• Memperkuat mekanisme penyelesaian sengketa
• Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta mendukung
inisiatif ke arah penciptaannya. inisiatif ke arah penciptaannya. e. Perdamaian Pasca-Konflik
• Memperkuat ASEAN Humanitarian Assistance
• Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut mekanismenya
Instansi Utama Pelaksana Cetak Biru Komunitas
Instansi Utama Pelaksana Cetak Biru Komunitas
Polkam ASEAN:
AMM (
ASEAN Foreign Ministers Meeting
)
Focal point: Kementerian Luar Negeri
ADMM (
ASEAN Defense Ministers Meeting
)
Focal point: Kementerian Pertahanan
ALAWMM (
ASEAN Law Ministers Meeting
)
Focal point: Kementerian Hukum dan HAM
AMMTC (
ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime
)
Focal point: Kepolisian RI
ARF (
(
ASEAN Regional Forum
g
)
)
Focal point: Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan
Mabes TNI
SEANWFZ Commission
; Focal point: Kementerian Luar Negeri
;
p
g
SEKTOR
SEKTOR
‐‐
SEKTOR
SEKTOR
KERJASAMA
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
KOMUNITAS
POLITIK
KEAMANAN
ASEAN
KOMUNITAS
POLITIK
KEAMANAN
ASEAN
BNPB MABES TNI POLRI KEMLH KEMNAKERTRANS KEMDIKNAS KEMHUKHAM KEMKOMINFO BAPPENAS KEMPORA KEMDIKNAS KEMHUKHAM KEMKOMINFO KEMHAN KEMLU
LIVE IN PEACE WITH ONE ANOTHER, AND WITH
THE WORLD AT LARGE, IN A JUST, DEMOCRATIC
AND HARMONIOUS ENVIRONMENT
14 14
4.2. KOMUNITAS EKONOMI ASEAN (KEA)
(
)
Tujuan pembentukan
“Menciptakan
kawasan
yang
stabil,
sejahtera, dan sangat kompetitif, di mana
terdapat kebebasan lalu lintas barang jasa
terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa,
investasi, modal, pembangunan ekonomi
yang setara, dan pengurangan kemiskinan
d
k
j
i l k
i d
dan kesenjangan sosial ekonomi dengan
membentuk pasar tunggal dan basis
produksi pada 2015”
Mekanisme ASEAN
Economic Community
(AEC)
Blueprint
AEC
Blueprint
dilengkapi dengan
Strategic Schedule
yang menjabarkan
secara rinci kerangka waktu pencapaian setiap langkah-langkah.
Strategic Schedule
dibagi ke dalam empat tahapan :
◦
2008-2009
◦
2010 2011
◦
2010-2011
◦
2012-2013
◦
2014-2015
Blueprint
akan dimonitor secara berkala setiap enam bulan dengan
mempertimbangkan dinamika regional dan internasional.
ASEAN
ASEAN Economic Community Institutional Structure
ASEAN Summit AEC AEM C Council AFTA Council AEM AIA Council
AFMM AMAF AMEM AMMin AMMST TELMIN ATM M-ATM AMBDC
HLTF-EI SEOM AFDM Customs DG SOM-AMAF ASOF
SOME ASOMM COST TELSOM ATRC
STOM NTOs AMBDC SC HLFC
Committee of Permanent Representatives National ASEAN
Secreta-riats
18 Note: Coordination
SEKTOR
SEKTOR
‐‐
SEKTOR
SEKTOR
KERJASAMA
KERJASAMA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
KOMUNITAS
EKONOMI
ASEAN
KOMUNITAS
EKONOMI
ASEAN
KEM-ESDM
BAPPENAS KEMHUT KOMINFO KEMBUDPAR
KEMTAN KEM ESDM KEMEN PERIN KEMLU KEMKEU BSN KADIN BPKM KEMHUB KKP KUKM BI PERIN KEMLU KEMKEU KEMENDAG KEMENKO PEREKONOMIAN KEMHUB KUKM “M i t k k t bil j ht d t
“Menciptakan kawasan yang stabil, sejahtera, dan sangat kompetitif, di mana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa,
investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi
19 19
2015
pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi dengan membentuk pasar tunggal dan basis produksi pada
ISI:
Memuat 6
Karakteristik, 32 Elemen
& 348 Tindakan (
Action
Lines)
:
A. Human Development
(7 elemen, 60 tindakan)
B S i l W lf
d P
i
(7 l
94 i d k )
B. Social Welfare and Protection
(7 elemen, 94 tindakan)
C. Social Justice and Rights
(3 elemen, 28 tindakan)
D. Ensuring Environmental Sustainability
(11 elemen, 98 tindakan)
E. Building ASEAN Identity
(4 elemen, 50 tindakan)
F. Narrowing the Development Gap
(8 tindakan)
PELAKSANA:
16 Sectoral Bodies ASEAN pada Pilar Komunitas Sosial
Budaya
ACCSM (Civil Service Matters)
Focal Point Nasional: Badan Kepegawaian Negara
ACDM (Di
t
M
t)
y
ACDM (Disaster Management)
Focal Point Nasional: Badan Nasional Penanganan Bencana
ACW (Women)
F
l P i t N
i
l K
t
i
P
b
d
P
Focal Point Nasional: Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
ASOD (Drugs Matters)
F
l P i t N
i
l B d
N
k tik N
i
l
Focal Point Nasional: Badan Narkotika Nasional
AMME/ASOEN (Environment)
Focal Point Nasional: Kemenneg Lingkungan Hidup
ASOF (Forestry)
Focal Point Nasional: Kementerian Kehutanan
COST (Science and Technology)
21 21
COS (Sc e ce a d ec
o ogy)
Focal Point Nasional: Kemenneg Ristek
ALMM/SLOM (Labour)
16 Sectoral Bodies ASEAN pada Pilar Komunitas Sosial
Budaya (lanjutan)
SOM-AMAF (Agriculture and Forestry)
Focal Point Nasional: Kementerian Pertanian
y (
j
)
AMCA/SOMCA (Culture and Arts)
Focal Point Nasional: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
ASED/SOM-ED (Education)
Focal Point Nasional: Kementerian Pendidikan Nasional
AHMM/SOMHD (Health)
Focal Point Nasional: Kementerian Kesehatan
AMMSWD/SOMSWD (Social Welfare and Development)
Focal Point Nasional: Kemenko Kesejahteraan Rakyat
AMRDPE/SOMRDPE (Rural Development and Poverty Eradication)
AMRDPE/SOMRDPE (Rural Development and Poverty Eradication)
Focal Point Nasional: Kemenko Kesejahteraan Rakyat
AMRI/SOMRI (Information)
Focal Point Nasional: Kementerian Komunikasi dan Informasi
22
Focal Point Nasional: Kementerian Komunikasi dan Informasi
AMMY/SOMY (Youth)
KESEHATAN IPTEK KEPEGAWAIAN PEREMPUAN DAN ANAK KEPEMUDAAN INFORMASI KETENAGAKERJAAN PENGENTASAN KEMISKINAN PEMBANGUNAN SOSIAL PENANGGULANGAN LINGKUNGAN HIDUP PENDIDIKAN
DAN ANAK KEMISKINAN SOSIAL PENANGGULANGAN BENCANA ALAM KEBUDAYAAN PENERANGAN
A CARING AND SHARING
COMMUNITY
23 23 23
COMMUNITY
5. MANFAAT KOMUNITAS ASEAN UNTUK ASEAN
5. MANFAAT KOMUNITAS ASEAN UNTUK ASEAN
•
Menjadikan ASEAN rule-based dan people-centered serta
memiliki legal personality
•
Mendorong
penciptaan
perdamaian
di
kawasan
dan
meningkatkan kredibilitas ASEAN secara internal dan
eksternal
•
Menjadikan ASEAN lebih dinamis dan kompetitif serta
mengatasi kesenjangan pembangunan internal
•
Bersama-sama
mengatasi
berbagai
tantangan
pertumbuhan penduduk dan kemiskinan, ketenagakerjaan
dan kesejahteraan masyarakat
24
MANFAAT
KOMUNITAS
ASEAN
UNTUK
INDONESIA
MANFAAT
KOMUNITAS
ASEAN
UNTUK
INDONESIA
Menciptakan lingkungan eksternal yang lebih terprediksi
serta kondusif dan bermanfaat bagi kepentingan nasional
serta kondusif dan bermanfaat bagi kepentingan nasional
Mengembangkan nilai-nilai demokrasi dan HAM di ASEAN
serta meningkatkan stabilitas dan kerja sama keamanan di
g
j
kawasan, termasuk pemberantasan korupsi
Memudahkan ekspansi ekspor ke pasar ASEAN dan
meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi
dan pariwisata
Memperkuat kolaborasi dalam penanggulangan masalah
sosial dan lingkungan, serta memperkuat posisi tawar
Indonesia dalam negosiasi internasional
Indonesia dalam negosiasi internasional
6.
KEPENTINGAN
INDONESIA
DALAM
KOMUNITAS
ASEAN
6.
KEPENTINGAN
INDONESIA
DALAM
KOMUNITAS
ASEAN
Komunitas Politik Keamanan ASEAN
◦
Pemajuan prinsip-prinsip demokrasi,
Pemajuan prinsip prinsip demokrasi,
◦
Pemajuan dan perlindungan HAM,
◦
Pemberantasan korupsi,
◦
Penanganan
Penanganan
illegal fishing,
illegal fishing,
◦
Penanganan
trafficking in persons,
◦
Pemberantasan
people smuggling,
◦
Pemberantasan terorisme,
Pemberantasan terorisme,
◦
Pembentukan
ASEAN Maritime Forum,
◦
Penyusunan
ASEAN Security Outlook,
◦
Pembentukan
Pembentukan
ASEAN Institute for Peace and Reconciliation,
ASEAN Institute for Peace and Reconciliation,
◦
Pembentukan
ASEAN
Commission
on
Promotion
and
Protection on the Rights of Women and Children
◦
Penyusunan instrumen hak pekerja migran.
y
p
j
g
Komunitas Ekonomi ASEAN
◦
Menurunkan biaya produksi sehingga meningkatkan daya
saing dan produktifitas Indonesia di pasar dunia
◦
Menurunkan harga barang dan meningkatkan ketersediaan
barang dan jasa di pasar
◦
Mempercepat proses penyesuaian peraturan & standar
domestik sesuai standar regional & internasional serta
meningkatkan transparansi publik
g
p
p
Komunitas Sosial Budaya ASEAN
M
b
lid it
d
k j
d l
◦
Membangun
solidaritas
dan
kerja
sama
dalam
penanggulangan pencemaran asap lintas batas
◦
Menggalang
gg
g
kerja
j
sama
dan
dukungan
g
dalam
rangka
g
penanganan bencana, khususnya pada fase tanggap darurat
◦
Melindungi dan memajukan hak-hak wanita, anak, dan pekerja
migran Indonesia di ASEAN
migran Indonesia di ASEAN
◦
Mewujudkan Indonesia yang bebas narkoba melalui visi
ASEAN Drugs Free
2015
◦
Menjamin kerja sama yang lebih baik dan melindungi
kepentingan Indonesia di bidang penerangan, kebudayaan,
dan pendidikan
dan pendidikan
7.
7.
Peranan
Peranan PEMDA
PEMDA
dalam
dalam Pembangunan
Pembangunan
Komunitas
Komunitas
ASEAN
ASEAN
Pemda perlu memandang proses perwujudan Komunitas
ASEAN sebagai peluang bagi peningkatan kerjasama di
ASEAN sebagai peluang bagi peningkatan kerjasama di
berbagai bidang dengan negara-negara anggota ASEAN;
Menyesuaikan kebijakan Pemda agar sejalan dengan RPJM dan
Cetak biru Komunitas ASEAN;
Mengkaji Implikasi kesepakatan Komunitas ASEAN terhadap
kebijakan dan strategi dan peraturan perundangan di sektor
tertentu;
Mengembangkan sektor sektor yang memiliki comparative dan
Mengembangkan sektor-sektor yang memiliki comparative dan
competitive advantages;
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
Pengembangan Sumber Daya Manusia;