• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II 2017"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 54/08/51/Th. VII, 7 Agustus 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II 2017

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. ITK disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, pengaruh inflasi/kenaikan harga terhadap kemampuan konsumsi serta tingkat konsumsi barang dan jasa pada triwulan bersangkutan. Nilai indeks yang dihasilkan berada pada rentang 0 sampai 200, dimana nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen dan demikian sebaliknya.

Jumlah sampel STK Bali pada triwulan II 2017 sebanyak 380 rumah tangga yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar. Responden

STK mulai tahun 2015 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan “wealth

index“ dan merupakan sub sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II - 2017

 Kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II 2017 secara umum meningkat. ITK di triwulan ini tercatat

sebesar 110,81. Peningkatan tidak hanya terjadi pada kondisi ekonomi konsumen secara umum melainkan juga pada level optimismenya. Hal ini tercermin dari kenaikan ITK dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 103,91.

 Peningkatan ITK didorong oleh peningkatan pada semua komponen penyusunnya. Indeks

pendapatan saat ini tercatat mengalami peningkatan dengan indeks sebesar 104,05. Sementara itu indeks pengaruh inflasi dan volume konsumsi makanan dan minuman tercatat turut meningkat dengan capaian indeks masing-masing sebesar 122,58 dan 111,97.

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III-2017

 Pada triwulan III 2017 nilai ITK Provinsi Bali diperkirakan mencapai 103,74. Indeks perkiraan ini

memprediksi bahwa kondisi ekonomi konsumen masih akan membaik, meskipun dengan level optimisme yang menurun.

 Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang didorong

keyakinan konsumen akan adanya peningkatan pendapatan. Indeks pendapatan mendatang tercatat sebesar 108,38. Namun demikian tingkat konsumsi diperkirakan menurun, terlihat dari indeks rencana pembelian barang tahan lama, tercatat sebesar 95,62.

(2)

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2017

Secara umum ekonomi konsumen pada triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tendensi positif konsumen tercermin dari angka ITK di triwulan ini yang tercatat mencapai 110,81. Level optimisme juga mengalami peningkatan di triwulan ini. Kenaikan pada level optimisme ditunjukkan dengan ITK yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada triwulan I tahun 2017 lalu ITK tercatat sebesar 103,91.

Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITK Triwulan II-2016 ITK Triwulan II-2017 ITK Triwulan II-2017

(1) (2) (3) (4)

Pendapatan rumah tangga kini 111,12 92,65 104,05

Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi 101,85 119,57 122,58

Tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi).

111,99 110,88 111,97

Indeks Tendensi Konsumen 108,78 103,91 110,81

Tendensi yang tercatat pada triwulan ini merupakan sinyalemen positif bagi ekonomi konsumen mengingat tingkat optimisme akan membaiknya kondisi perekonomian pada triwulan II tahun 2017 tercatat lebih tinggi dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (108,78). Dilihat lebih jauh ke periode sebelumnya peningkatan ITK dari triwulan I ke triwulan II memang pola yang wajar. Perekonomian pada awal tahun umumnya bergerak lebih lambat, sementara memasuki triwulan II aktivitas ekonomi umumnya meningkat.

Grafik 1

Pergerakan ITK Triwulan I 2011 Triwulan II 2017

110.81 90.00 95.00 100.00 105.00 110.00 115.00 120.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

(3)

Kenaikan ITK di triwulan II tahun 2017 didukung oleh kenaikan semua komponen penyusunnya. Komponen pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi merupakan yang mengalami penurunan di triwulan ini. Indeks pengaruh inflasi di triwulan ini tercatat mencapai 122,58. Apabila mempertimbangkan capaian indeks pada triwulan yang sama di tahun-tahun sebelumnya, kondisi indeks pengaruh inflasi di triwulan ini merupakan yang tertinggi sejak penghitungan yang dimulai pada tahun 2011. Ini tidak lepas dari cukup terjaganya harga barang/jasa yang tercermin dari rendahnya inflasi pada triwulan II ini, meskipun tercatat ada 2 Hari Raya keagamaan yang cukup besar seperti Hari Raya Galungan dan Lebaran.

Sejalan dengan melemahnya pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi, indeks konsumsi tercatat meningkat dengan capaian indeks sebesar 111,97. Inflasi yang cukup terjaga serta adanya beberapa hari raya keagamaan nampaknya berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat. Ini juga tidak terlepas dari adanya peningkatan pendapatan. Pendapatan rumah tangga pada triwulan ini dianggap lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Indeks pendapatan pada triwulan II 2017 tercatat sebesar 104,05 jauh lebih tinggi dibanding triwulan I 2017 yang tercatat hanya mencapai 92,65. Namun demikian peningkatan pendapatan pada triwulan ini tidak sebesar triwulan yang sama tahun 2016 lalu. Indeks pendapatan pada triwulan II 2016 tercatat sebesar 111,12.

Grafik 2

Pergerakan Komponen Penyusun ITK Triwulan I-2011 Sampai Triwulan II-2017

Pengaruh hari raya terhadap peningkatan konsumsi masyarakat terlihat pada indeks konsumsi di mana indeks konsumsi bahan makanan meningkat paling tinggi dengan indek tercatat sebesar 131,26. Demikian halnya untuk volume konsumsi makanan jadi turut mengalami peningkatan dengan capaian indeks sebesar 118,86. Konsumsi untuk kelompok non makanan hampir semuanya mengalami peningkatan, kecuali konsumsi untuk kelompok akomodasi, yang indeksnya hanya sebesar 99,85. Indeks konsumsi untuk kelompok non makanan tertinggi tercatat pada kelompok pembelian pulsa hand phone, yang tercatat mencapai 114,12 diikuti oleh konsumsi pada kelompok transportasi dengan indeks tercatat sebesar 113,67.

85.00 90.00 95.00 100.00 105.00 110.00 115.00 120.00 125.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan Ruta Kini Pengaruh Inflasi Thd Konsumsi Makanan Konsumsi Makanan & Non Makanan

(4)

Grafik 3

Komponen Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan Triwulan I dan II-2017

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2017

Untuk kondisi perekonomian secara umum pada triwulan III 2017 mendatang, konsumen memperkirakan perekonomian akan membaik meskipun dengan level optimisme yang lebih rendah dibanding triwulan II 2017. ITK pada triwulan III nanti diperkirakan hanya mencapai 103,74. Keyakinan akan membaiknya kondisi perekonomian mendatang tidak terlepas dari keyakinan akan meningkatnya pendapatan rumah tangga. Triwulan III yang biasanya merupakan puncak kunjungan wisatawan bisa jadi membentuk keyakinan konsumen sehingga indeks perkiraan pendapatan diprediksi mencapai 108,38. Namun demikian dari sisi konsumsi, nampaknya konsumen sedikit membatasi konsumsinya, terlihat dari indeks rencana pembelian barang tahan lama (PBTL) yang diperkirakan hanya 95,62.

Tabel 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017 Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk ITK Triwulan III-20171)

(1) (2)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 108,38

Rencana pembelian barang-barang tahan lama 95,62

Indeks Tendensi Konsumen 103,74

1)

Angka perkiraan ITK Triwulan III-2017

131.26 118.86 114.12 113.67 112.15 108.86 108.19 100.73 99.85 108.22 125.06 0.00 30.00 60.00 90.00 120.00 150.00 Bahan Makanan

Makanan Jadi Pulsa HP Transportasi Pakaian Perawatan kesehatan/ salon

Pendidikan Hiburan akomodasi Non Makanan

Makanan

(5)

3.

Komparasi ITK Bali Secara Nasional

Secara nasional, optimisme konsumen terhadap membaiknya kondisi di triwulan II tahun 2017 mengalami kenaikan cukup tajam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kondisi ini tercermin dari ITK nasional yang mencapai 115,92. Bahkan ITK di seluruh provinsi tercatat di atas 100, yang dapat diartikan konsumen memandang perekonomian pada triwulan II 2017 membaik di seluruh Indonesia. ITK tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Timur dengan indeks sebesar 123,21. Sementara Provinsi Lampung tercatat sebagai yang terendah dengan capaian ITK sebesar 104,10. Peningkatan ITK sebagian besar disumbangkan oleh peningkatan pada komponen pendapatan kini dan komponen volume konsumsi.

Grafik 6

Indeks Tendensi Konsumen Beberapa Provinsi dan Nasional Triwulan II-2017

123.21 122.35 118.59 110.81 105.40 104.18 104.10 Nasional, 115.92 90.00 95.00 100.00 105.00 110.00 115.00 120.00 125.00 Jaw a T imu r [1] DI Y o gyakart a [2] Jaw a B arat [3] Bali [14] Kali man tan S e latan [31] Su mate ra Ut ar a [32] La mp u n g [33]

(6)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Agus Gede Hendrayana Hermawan, SE., M.Si.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang relevan dengan pembahasan kali ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mega Zenita Mufatir (2013) dengan judul “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Metode

Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE Kabupaten Ogan Ilir adalah Unit Kerja Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Secara Elektronik

ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 70 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif efektif dalam penempatan dan penggunaan jumlah alat sambung pelat baja Pryda Claw Nailplate, menggunakan

OBLIGASI INI DIJAMIN DENGAN PIUTANG PERFORMING , YAITU PIUTANG YANG BELUM JATUH TEMPO, ATAU YANG PEMBAYARAN ANGSURANNYA TIDAK MENUNGGAK DALAM WAKTU LEBIH DARI 90 HARI KALENDER

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

  Zaman  Wilayat  di  mana  para  aulia  menunjukkan  manusia  jalan  kepada  Allah  s.w.t  sehingga  akhir  zaman.  Bila  zaman  Nubuwwah  berakhir,  maka  dari