• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kegiatan Pengem bangan Pendidika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Kegiatan Pengem bangan Pendidika"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGEMBANGAN KEGIATAN ANAK USIA DINI

PADA KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU

CENDEKIA LAMONGAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Progam S1 PGPAUD

FKIP Universitas Terbuka

DISUSUN OLEH:

NAMA: ASENING MIM: 837376888 POKJAR: LAMONGAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA

SURABAYA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk diajukan memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada program strata 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Terbuka.

Nama : Asening

NIM : 837376888

Tempat Penelitian : Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan Waktu Pelaksanaan : Selasa, 21 Maret 2017

Kelas Penelitian : Pengenalan Nilai - Nilai Agama

Telah diterima dan disahkan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini program S1 PGPAUD FKIP Universitas Terbuka.

Lamongan, 31 Maret 2017 Tutor

Tawaduddin Nawafilaty, S.Pd. M.Psi.

Peneliti

Asening

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT pada kesempatan

ini saya dapat menyelesaikan laporan analisis kegiatan pengembangan anak usia

dini yang berjudul “ANALISIS KEGIATAN PENGENALAN NILAI-NILAI

AGAMA PADA KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU CENDEKIA

LAMONGAN”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah

Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang merupakan mata kuliah

bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka

UPBJJ Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

sebagai pengalaman pendidik anak usia dini.

Saya menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak

mungkin dapat terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada :

1. Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.

2. Pengelola Pokjar Lamongan.

3. Kepala KB dan rekan-rekan guru KB IT Cendekia Lamongan.

4. Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya laporan analisis ini. 5. Rekan-rekan seperjuangan Pokjar Lamongan.

6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan.

(4)

Laporan ini tentunya sangat jauh dari sempurna, karena itu dengan segala

kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar

laporan ini menjadi karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Tidak lupa saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

mereka yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan laporan ini.

Lamongan, 31 Maret 2017

Penulis

Asening

(5)

DAFAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

... ... ... DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Fokus Penelitian ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kelompok Bermain... 5

B. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kelompok Bermain 5 C. Esensi pengenalan Nilai-Nilai Agama Anak Usia Kelompok Bermain... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 10

B. Metode Penelitian ... 10

C. Instrumen Penelitian ... 10

BAB IV ANALISIS DATA A. Tabulasi Data ... 11

B. Analisis Data ... 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 15

B. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan aset negara. Pada pundak mereka memikul tanggung

jawab dan kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Jika sejak usia dini

anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang baik maka kelak anak

akan mampu mengenali potensi-potensi yang ada pada dirinya sehingga

mereka dapat mengembangkan potensi tersebut dan menyumbangkan potensi

yang ada pada dirinya untuk kemajuan bangsa dan negara ini.

Salah satu upaya untuk hal tersebut adalah dengan mempersiapkan

sunber daya manusia yang handal yang harus sudah dipersiapkan jauh-jauh

hari yaitu dengan memberikan perhatian yang besar pada pendidikan sejak

usia dini.

Di kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan diharapkan

anak dapat belajar memanfaatkan fisiknya, belajar bersosialisasi,

berkomunikasi dan belajar berperilaku sesuai norma yang berlaku. Karena itu

permbelajaran pada anak usia kelompok bermain dikelompok bermain Islam

Terpadu Cendekia Lamongan mengutamakan belajar sambil bermain dan

bermain sambil belajar. Semua anak di lembaga kelompok bermain harus

mendapatkan fasilitas secara utuh agar dapat mengembangkan berbagai

(7)

kecerdasan yang dimilikinya atau multiple intelegence. Kecerdasan majemuk

anak usia dini meliputi kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik

motorik atau kinestetik, visual spasial, intrapersonal, naturalis dan musikal.

Setiap anak berhak memperoleh pendididkan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai minat dan bakatnya.

Untuk di negara kita sangatlah penting ditambah dengan kecerdasan

spiritual yaitu kemampuan mengenai mencintai ciptaan Tuhan, yang dapat di

rangsang melalui penanaman nilai-nilai moral dan agama. Memudahkan anak

mampu memahami hal yang benar dan hal yang salah. Membangun kapasitas

kecerdasan spiritual akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan anak saat ini

dan juga kualitas hubungan anak di masa depan. Sifat-sifat yang tertanam

melalui kecerdasan spiritual akan abadi selamanya dan akan berpengaruh

penting setelah anak beranjak dewasa. Landasan kecerdasan spiritual yang

diberikan kepada anak usia dini akan membentuk reputasi sebagai manusia di

masa datang.

Kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan

diselenggarakan dengan mengakomodasikan semua aspek perkembangan dan

pertumbuhan anak dalam suasana yang menyenangkan. Ragam metode,

media dan kekegiatan belajar dalam mewujudkan hal tersebut disajikan

berbagai variasi agar tidak membosankan. Salah satu program atau kegiatan

kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan adalah

mengutamakan pendidikan akhlak dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai

moral dan agama.

(8)

Perlu diperhatikan bahwa kemampuan yang diperoleh akan sangat

tergantung dari kemampuan dan kreatifitas guru untuk mengembangkan

kegiatan dengan kelengkapan alat-alat pendukung yang diperlukan.

Sebagaimana pengembangan yang dilakukan di kelompok bermain Islam

Terpadu Cendekia yaitu untuk pengenalan nilai-nilai agama, dilaksanakanlah

praktek wudhu, praktek sholat juga hafalan do’a harian (pembiasaan yang di

ulang-ulang).

Selanjutnya hal tersebut akan menjadi bahan analisis saya dalam rangka

memenuhi tugas mata kuliah Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia

Dini Program S1 PGPAUD FKIP di Universitas Terbuka.

B. Fokus Penelitian

Setelah melakukan observasi di kelompok bermain Islam Terpadu

Cendekia Lamongan maka diputuskan untuk berfokus pada penelitian

kegiatan pengenalan nilai-nilai agama, melalui praktek wudhu, praktek sholat

juga hafalan do’a harian. Kegiatan ini dipilih karena cukup menarik untuk

dilakukan penelitian di kelompok bermain.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:

1. Alasan kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan melaksanakan kegiatan pengenalan nilai-nilai agama melalui praktek

wudhu, praktek sholat dan do’a harian (pembiasaan yang di ulang-ulang).

(9)

2. Tujuan pendidik melaksanakan kegiatan tersebut.

3. Hal-hal yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut. D. Manfaat Penelitian

1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengenalan nilai-nilai agama di kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan.

2. Menganalisis hasil observasi di kelompok bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan.

3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis sesuatu kegiatan di lembaga PAUD.

4. Sebagai referensi dalam kegiatan pengembangan dan tempat peneliti mengajar.

(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kelompok Bermain

Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur

pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus

program kesejahteraaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

(dengan prioritas anak usia dua tahun sampai usia empat tahun). (UU no. 20

tahun 2003 pasal 28 ayat 4) dan apabila anak usia 5 sampai dengan 6 tahun

yang tidak dapat kesempatan masuk di taman kanak-kanak maka kelompok

bermain berfungsi membantu untuk meletakkan dasar-dasar ke arah

perkembangan sikap. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi

anak usia dini dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk

pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, sehingga anak siap memasuki

pendidikan dasar.

B. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Di kelompok Bermain

Pelaksanaan kegiatan kelompok bermain mengacu pada program

kegiatan kelompok bermain yaitu merupakan seperangkat kegiatan belajar

yang direncanakan untuk menyiapkan dan meletakkan dasar-dasar bagi

perkembangan anak didiknya. Semua kegiatan yang dilaksanakan di

(11)

kelompok bermain bertujuan membantu mengembangkan berbagai potensi

anak meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosioanal, kognitif,

bahasa, fisik motorik, kemandirian dan seni agar siap memasuki pendidikan

dasar, Asmawati (2016: 5.4).

Prinsip holistik dan integratif menjadi layanan dasar di lembaga

kelompok bermain. Tahapan perkembangan di usia dini menjadi fondasi kuat

bagi tahapan selanjutnya. Selain itu pembiasaan yang terbangun pada usia

dini/ kelompok bermain berpengaruh pada perilaku dan kepribadian di masa

dewasanya kelak. Pelaksanaan kegiatan pengembangan di kelompok bermain

memiliki peran strategi untuk mengenalkan perilaku hidup sesuai dengan

nilai-nilai agama. Dalam pelaksanaan pengembangan kegiatan pengembangan

di kelompok bermain metode yang digunakan bervariasi antara lain, bermain

sambil belajar, menyanyi, praktek langsung, pemberian tugas, pembiasaan

yang diulang-ulang dan masih banyak yang lainya.

Sedangkan Gunarti (2015: 3.20) dalam mengembangkan nilai-nilai

agama terdapat 5 metode yang dapat dikembangkan untuk mempersiapkan

anak, agar anak mencapai kematangan dalam nilai-nilai agama (spiritualitas)

yaitu: (1) pendidikan dengan keteladanan, (2) pendidikan dengan pembiasaan,

(3) pendidikan dengan nasehat, (4) pendidikan dengan memberi perhatian,

dan (5) pendidikan dengan memberi hukuman.

C. Esensi Pengenalan Nilai-Nilai Agama Anak Usia Kelompok Bermain

(12)

Nilai-nilai Agama sangat perlu ditanamkan sejak usia dini, karena

agama merupakan aturan dan Wahyu Tuhan yang diturunkan untuk mengatur

hidup manusia agar menjadi teratur, damai, sejahtera, bermartabat, punya

tujuan bahagia di Dunia dan di Akhirat. Ajaran di dalam agama merupakan

seperangkat norma yang akan menghantarkan manusia menuju peradaban

masyarakat yang madani, sehingga eksistensi agama merupakan kebutuhan

primer bagi seluruh umat manusia.

Fitrah Ilahi yang dibawa anak sejak di dalam rahim memerlukan

pemupukan yang berkesinambungan. Benih yang unggul bila tidak disertai

pemeliharaan yang intensif besar kemungkinan menjadi punah.

Pada kelompok bermain merupakan wahana yang tepat untuk

menumbuhkan jiwa keagamaan agar anak berperilaku mulia, taat aturan,

terbiasa dan peduli terhadap nilai-nilai yang ditanamkan melalui agama ke

dalam jiwa anak.

Berikut ini merupakan 3 landasan esensial untuk pendidikan nilai-nilai

agama bagi anak uisa kelompok bermain, Hidayat (2014: 9.5).

1. Landasan Filosofis

Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, artinya manusia tidak

bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan bantuan orang lain. Manusia bukan

makhluk sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah semata. Karena

Allah maha pencipta, maha segalanya. Dia pemilik alam semesta dan

yang berhak menentukan aturan hidup bagi semua makhluk ciptaanya.

Aturan Allah mengandung nilai-nilai kebenaran yang seseungguhnya.

(13)

Aturan hidup yang diciptakan Allah memiliki tujuan agar ketika manusia

menjalani kehidupan di Dunia tidak semaunya sendiri, tidak

semena-mena, tidak salah dalam bertingkah, tidak keliru dalam melangkah dalam

menetukan apa yang diinginkannya.

Pendidikan nilai-nilai agama sangat penting diberikan sejak usia

dini sebagai fondasi yang kokoh untuk meletakkan dasar terbentuknya

perilaku dan akhlak yang mulia yang akan terpatri secara dalam

dijiwanya yang akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian di

masa datang dalam menjalani jenjang pendidikan selanjutnya.

2. Landasan Yuridis

a. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 bab 2 pasal 3, yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak

mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang bertanggung jawab. (Sisdiknas, 2003: 6)

Karena itu pendidikan nilai-nilai agama berfungsi mempersiapkan

anak menjadi anggota masyarakat yang memahami dan

mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya. (Sisdiknas, 2003: 17).

b. Undang-undang dasar 1945, didalam pembukaan alinia 3 dan 4 dan pada pasal 29 ayat 1 dan 2 menjelaskan betapa pentingnya

(14)

kehidupan berbangsa dan bernegara yang di dasari nilai-nilai

keagamaan. Juga pasal 31 ayat 3 mengamanatkan agar pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan

nasioanl yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

3. Landasan Sosiologis

Sila pertama pada pancasila dengan tegas mencantumkan

keyakinan bangsa akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun

bangsa ini memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan,

tapi sila tersebut mengandung makna bahwa bangsa ini sangat

mengutamakan dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang menjadi

motivasi spiritual bagi bangsa dalam rangka melaksankan sila-sila

berikutnya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Kelompok bermain juga dipandang sebagai komunitas masyarakat yang

memerlukan pembinaan secara optimal. Unsur-unsur yang ada di dalamnya

adalah calon manusia yang sangat berpotensi untuk dapat melanjutkan bangsa

ini. Apabila mereka mendapatkan pendidikan nilai-nilai agama yang tepat

maka bukan tidak mustahil itu akan menjadi fondasi spiritual yang kuat bagi

perkembangan pendidikan mereka selanjutnya.

(15)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Pada kegiatan penelitian ini, subyek penelitiannya adalah peserta didik

Kelompok Bermain Ibrahim II, pendidik dan pengelola Kelompok Bermain

Islam Terpadu Cendekia Lamongan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpratasi yaitu

menginterpretasikan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di

lapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi yaitu untuk melihat fenomena untuk dijadikan fokus penelitian yaitu pembiasaan yang diulang-ulang (praktek wudhu, praktek sholat dan

do’a harian).

2. Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.

(16)

3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Tabulasi Data

(17)

Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi data sebagai beriukut.

Observasi Wawancara denganGuru

Wawancara dengan wudhu di tempat yang sudah tersedia dibawah

bimbinghan guru.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari dari hari sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung. Anak juga berlatih motorik kasarnya melalui berjalan, kognitifnya melalui menghitung langkah-langkah dari kelas ketempat wudhu, dan bahasanya melalui lafal-lafal kalimat toyyibah.

Program ini adalah program unggulan dalam kelas dan bernyanyi sambil anak untuk sabar menanti giliran dengan berbaris rapi. Sebelum wudhu di bimbing membaca salah satu usaha pembiasaan untuk tata cara sholat beserta bacaanya. yang bertujuan agar anak mengetahui tata cara beribadah wudhu dan sholat

Guru dengan antusias membimbing

anak-Melalui kegiatan tersebut kami dapat

(18)

dilaksanakan keluar kelas untuk melakukan praktek wudhu dan kembali ke kelas untuk melakukan praktek spasial dan naturalis yang dikenal dengan teori multiple intelegence.

Di dalam kelas anak di bimbing menghafal do’a-do’a harian dari sebelum masuk kelas, doa sebelum belajar, doa sebelum makan, doa naik kendaraan, doa selesai belajar dan lain-lainya.

Guru membimbing anak untuk membaca doa sebelum dan sesudah melakukan berbagai macam kegiatan.

Dilakukan setiap hari, diulang agar anak terbiasa melakukan dan merupakan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah atau di rumah.

B. Analisis Data

Dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa kegiatan praktek wudhu,

praktek sholat dan hafalan do’a harian di Kelompok Bermain Islam Terpadu

Cendekia bertujuan mengembangkan potensi dasar pengenalan nilai-nilai

agama untuk mengenalkan kesadaran beragama sejak dini.

Melalui kegiatan tersebut, Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia

mengenalkan beberapa kecerdasan sesuai dengan teori multiple intelegence

yang meliputi kecerdasan:

1. Linguistik : Anak mengenal beberapa kalimat Thoyibah

(19)

2. Matematis Logis : Anak mengenal jumlah langkah dari dalam kelas menuju tempat wudhu.

3. Kinestik : Anak mampu berjalan ke masjid mengikuti prosesi wudhu dan sholat bersama.

4. Spasial visual : Anak berada pada posisi tempat melaksanakan prosesi wudhu dan sholat bersama.

5. Interpersonal : Latihan bekerjasama, saling menghargai saat melaksanakan wudhu dan sholat.

6. Intrapersonal : Anak berlatih disiplin, sabar menanti giliran wudhu. 7. Naturalis : Anak mengenal lingkungan sekolah.

Kegiatan praktek wudhu, praktek sholat dan pembiasaan harian dari

Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia sebagai salah satu usaha

meletakkan dasar-dasar nilai agama untuk membantu anak belajar

melaksanakan ibadah secara sederhana. Melalui praktek dan pembiasaan

diharapkan akan menumbuhkan jiwa keagamaan anak agar mereka menjadi

orang yang taat, berperilaku baik, terbiasa serta peduli pada aturan agama

yang diajarakan kepadanya.

Tentu saja kegiatan ini tidak lepas dari peran serta orangtua yang harus

ikut membimbing di rumah, memperhatikan proses kegiatan yang perlu

disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia bermain.

Baik secara umum maupun khusus, Kelompok Bermain Islam Terpadu

Cendekia telah menyajikan kegiatan yang baik dan terarah. Rangkain

kegiatan tersebut telah direncanakan dan di susun secara matang dan sejalan

(20)

dengan teori-teori dalam bidang pengembangan nilai-nilai agama sehingga

dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menyiapkan generasi yang

cerdas, ceria, berakhlak dan berbudi pekerti yang mulia.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari tabulasi dan analisis data dapat di simpulkan:

(21)

1. Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia Lamongan telah mempunyai program pengembangan yang meletakkan dasar-dasar kuat untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sejak usia dini.

2. Melalui kegioatan praktek wudhu, praktek sholat dan pembiasaan do’a harian adalah merupakan kegiatan yang sangat strategis untuk menumbuhkan jiwa keagamaan kepada anak agar menjadi orang taat, berperilaku baik, peduli terhadap nilai-nilai agama yang diajarkan kepadanya.

B. Saran-Saran

1. Program pengenalan nilai-nilai agama di Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia perlu dikembangkan berupa kegiatan lain misalnya pelatihan manasik haji.

2. Dalam observasi pada proses kegiatan dan hasil yang sudah di capai hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan. Agar menjadi dokumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai hasil penilaian dan evaluasi, maka hendaknya memakai lembar observasi yang lebih memadai.

3. Bekal pengetahuan dan pengalaman pengelola dan pendidik di Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia hendaknya terus ditingkatkan hingga hasil yang di capai menjadi optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawati, Luluk. 2016. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas. 2009. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Pendidikan Nonformal dan Informal.

(22)

Gunarti, Winda, dkk. 2015. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Satibi Hidayat, Otib. 2014. Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama.Jakarta: Universitas Terbuka.

(23)

Lampiran I

PROFIL KELOMPOK BERMAIN

ISLAM TERPADU CENDEKIA LAMONGAN

1. Jenis Layanan : Kelompok Bermain 2. Nama lembaga : Islam Terpadu Cendekia 3. Nomor ijin operasional : 421.1/2231/413.101/2015

4. Status : Swasta

5. Penyelenggara : Yayasan Amal Islami Lamongan 6. Berdiri Tahun : 01 Juli 2006

7. Alamat Sekolah : Jl. Veteran 172 AA Tlogoanyar 8. Kecamatan : Lamongan

9. Kabupaten : Lamongan 10. Provinsi : Jawa Timur

11. Telp : 0858 5291 5474

(24)

Lampiran II

KELOMPOK BERMAIN

ISLAM TERPADU CENDEKIA LAMONGAN

Alamat: Jln. Veteran 172 AA Tlogoanyar Lamongan Jawa Timur 62218

I. Visi : Menjadi sekolah yang bernuansa Islami dan menghasilkan generasi Robbani yang cerdas, kreatif dan mandiri.

II. Misi :

a. Meluluskan peserta didik yang berakhlakul karimah, berkualitas, dalam beribadah, cerdas, kreatif dan mandiri.

b. Membekali anak didik dengan nilai-nilai Al-Qur’an sedini mungkin agar terbentuk kepribadian yang islami.

c. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan sesuai dengan taraf perkembangan yang dilalui anak.

d. Membangun intelektual, fikir, fisik, dan kepekaan social yang optimal sesuai dengan perkembangan anak.

III. Data Pendidik

No. Nama Tanggal LahirTempat, Jabatan Pendidik

1. Siti Mutiatin, A.Ma. Blora, 15 Mei 1977

Kepala

Sekolah D2

2. Mei Dwi Jayanti, S.Pd. Lamongan,

22 Mei 1990 Guru S1

3. Hj. Khalimatus Sa’diyah, SH. Jombang,

13 Juni 1972 Guru S1

4. Putri Allieffatin N.A., S.Pd. Lamongan,

24 Oktober 1991 Guru S1

5. Fitria Dwi Nurindah, S.E. Bojonegoro,

(25)

04 April 1983

Lampiran III

DATA PESERTA DIDIK KELOMPOK BERMAIN

ISLAM TERPADU CENDEKIA LAMONGAN (IBRAHIM II)

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

No Nama Lengkap

Jenis

Kelamin Tempat Tanggal Lahir L P

1 ABIYYAH ALVARO L GRESIK 26 Agustus 2012

2 AHMAD HAFIZ MAULANA L LAMONGAN 14 Februari 2013

3 AISYA SHAINA AQILA A. P LAMONGAN 29 Juli 2013

4 ALDY RISKY ALVIANSYAH L LAMONGAN 19 Mei 2012

5 ALTHAF MUHAMMAD EMIR S. L LAMONGAN 31 Agustus 2012

6 AMIRAH RAIHANA YASMIN P LAMONGAN 25 Maret 2013

7 AZKA ALFAREYNO HARIANTO L LAMONGAN 10 Februari 2013

8 DELLANUR EARLYTA S. P LAMONGAN 13 Juni 2013

9 DIANDRA GHANIYA EL HAQ P LAMONGAN 08 Mei 2013

10 FARHA AZZAHRA P LAMONGAN 30 Mei 2013

11 FATIHATUN NASYWAA P LAMONGAN 14 Mei 2013

12 FUDHLA MURSYIDAH P LAMONGAN 23 Nopember 2012

13 KENISHA SADYA FIRDAUS P LAMONGAN 07 Mei 2012

14 KEVIN AHZA SYAHPUTRA L LAMONGAN 13 September 2012

15 M. FATHIR ADIBRATA YUSUF L SURABAYA 19 Januari 2013

16 MUAZZAM AQLAN PUTRA F. L LAMONGAN 10 Maret 2012

17 MUHAMMAD ALFATIH T. L LAMONGAN 19 September 2012

18 NADHIFA AZKADINA FAIHA A. P GRESIK 05 Januari 2013

19 NARARYA ALTAIR HANDOKO L LAMONGAN 01 Nopember 2012

(26)

Lampiran IV

OBSERVASI KEGIATAN PENGENALAN

DI KELOMPOK BERMAIN ISLAM TERPADU

CENDEKIA LAMONGAN

No. Hal-hal yang ditemukan dalam:

Ada

Keterangan Ya Tidak

1. Model pengenalan nilai-nilai agama √ Tertata rapi dan menyenangkan

2. Penataan ruang √ Indoor dan outdoor (tempat wudhu yang sangat rapi)

3. Kegiatan √

Terencana, kegiatan praktek wudhu, praktek sholat dan hafalan do’a harian

4. Alat peraga yang

digunakan √

5. Pengelolaan √

Anak menirukan guru melakukan gerakan wudhu di kelas sebelum praktek di luar ruangan, selesai wudhu dilanjutkan dengan praktek sholat dan hafalan do’a bersama di kelas.

6. Cara pendidik memimpin √

Anak-anak baris dibelakang guru dan berbaris antri bergantian untuk praktek wudhu.

Untuk praktek sholat guru

(27)

Lampiran V

HASIL WAWANCARA PADA KELOMPOK BERMAIN

ISLAM TERPADU CENDEKIA

Alamat: Jln. Veteran 172 AA Tlogoanyar Lamongan Jawa Timur 62218

Pertanyaan kepada P endidik

1. Anak usia berapa sajakah yang berada pada Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia ini?

Jawab : Usia 2-3 Tahun dan 3-4 Tahun

2. Apa perbedaan program di Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia dengan Kelompok Bermain yang lain?

Jawab : Kelompok Bermain Islam Terpadu Cendekia ini mengutamakan pendidikan dengan nilai-nilai agama sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan selanjutnya.

3. Bagaimana cara penyusunan kegiatan anak pada Kelompok Bermain ini? Jawab : Dari program tahunan, ke program semester, kemudian program

mingguan dan di implementasikan di program harian.

4. Saya sudah melihat program praktek wudhu, praktek sholat dan pembiasaan di Kelompok Bermain ini. Mengapa membuat program seperti ini?

Jawab : Untuk menanamkan kebiasaan beribadah sejak usia dini. 5. Apa dasar pemikirannya sehingga melakukan program seperti itu?

Jawab : Berdasarkan kurikulum dari Diknas dan SIT, sebagai usaha untuk menambahkan jiwa keagamaan kepada anak, agar mereka mengerti tata cara beribadah sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku dan kepribadian mereka di masa yang akan datang

6. Berlangsung berapa lamakah kegiatan praktek wudhu,prakter sholat dan pembiasaan tersebut?

(28)

7. Kapan kegiatan praktek wudhu, praktek sholat dan pembiasaan dilakukan? Jawab : Setiap hari sebelum kegiatan pembelajaran di dalam kelas

berlangsung.

8. Bagaimana pendidik membimbing anak didik melaksanakan kegiatan? Jawab : Anak diberi pengarahan dan contoh di awal kegiatan, di bimbing apa

yang harus dilakukan dan diucapkan kemudian baru praktek bersama-sama.

P

ertanyaan kepada Kepala KB IT Cendekia

1. Apa misi dan visi KB IT Cendekia ini? Jawab :

Visi : Menjadi sekolah yang bernuansa Islami dan menghasilkan generasi Robbani yang cerdas, kreatif dan mandiri.

Misi :

a. Meluluskan peserta didik yang berakhlakul karimah, berkualitas, dalam beribadah, cerdas, kreatif dan mandiri.

b. Membekali anak didik dengan nilai-nilai Al-Qur’an sedini mungkin agar terbentuk kepribadian yang islami.

c. Menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan sesuai dengan taraf perkembangan yang dilalui anak.

d. Membangun intelektual, fikir, fisik, dan kepekaan social yang optimal sesuai dengan perkembangan anak.

2. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, program apa yang dilakukan KB ini? Jawab : Program tahunan yang dijabarkan ke program semester, mingguan

dan harian.

3. Siapa yang merancang program ini?

Jawab : Kepala KB IT Cendekia bersama pendidik.

4. Ada berapa jumlah pendidik dan anak didik di KB IT Cendekia ini ? Jawab : Pendidik 6 orang, peserta didik ada 91 anak (dibagi mejadi 5

(29)

Usia 2-3 tahun: 2 kelompok (Ismail I dan Ismail 2)

Usia 3-4 tahun: 3 kelompok (Ibrahim I, Ibrahim II, dan Ibrahim III) 5. Berapa kali pertemuan dalam 1 minggu setiap kelompoknya?

Jawab : 3 kali pertemuan dalam 1 minggu setiap kelompoknya. (Senin-Rabu-Jum’at) dan (Selasa-Kamis-Sabtu)

6. Model pengembangan apa dan kegiatan apa yang di terapkan di KB IT Cendekia ini?

Jawab : KB IT Cendekia ini di tata dalam sentra a. Sentra Persiapan

b. Sentra Musik

c. Sentra Peran/ Drama d. Senta Balok

(30)

Lampiran VI

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa macam teori tentang perilaku, antara lain (1) perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh hasil bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pemberian kredit LPD di Kabupaten

Dalam hal ini peneliti berniat meneliti hubungan antara ukuran panjang telapak kaki dan tinggi badan ibu dengan ukuran pintu atas panggul pada pasien

Sedangkan media sosial yang sering diakses remaja saat ini adalah instagram yang penggunanya bisa tetap aktif dan eksis untuk membagi foto, menurut penelitian

Jurnal ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok dosen dan peneliti dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang Jurusan Peternakan, Univeritas di

Mengadakan mesyuarat asrama 4 kali setahun Melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan oleh pengetua / PK HEM dari semasa ke semasa. ► ► ► ►

wisatawan muda asal Eropa dan Australia tersebut terkadang mem- bawa akibat yang kurang baik bagi wisatawan. Keamanan mereka temyata kurang terjamin. Beberapa pengalaman