• Tidak ada hasil yang ditemukan

366346339 Tugas Makalah Manajemen Labora

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "366346339 Tugas Makalah Manajemen Labora"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN LABORATORIUM

“KEPEMIMPINAN”

Nama kelompok : Mutiara Yohana ( 1511C1002)

Ulfah Rahmayani ( 1511C1007 )

Jurusan

: S1 Analis Medis

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

KATA PENGANTAR... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

I. 1 LATAR BELAKANG MASALAH... 4

I.2 RUMUSAN MASALAH ... 4

I.3 TUJUAN PENULISAN ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN ... 6

II.2 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN ... 9

II.3 MASALAH KEPEMIMPINAN ... 14

BAB III PENUTUP ... 18

III.1 KESIMPULAN ... 18

III.2 SARAN ... 18

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan

karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”. Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun.

Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu

dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi

yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka

kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah

inidapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada

umumnya.

Bandunng, 12 Oktober 2017

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya.

Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih

mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu

mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat

hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup berkelompok.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang

harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan

hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan

menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan

dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit.

Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah

dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi

moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi

suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam membantu

kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

I.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan.

Permasalahan tersebut adalah :

1. Bagaimana menjadi seorang pemimpin ?

2. Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ?

3. Tipe-tipe kepemimpinan ?

4. Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ?

(5)

I.3 TUJUAN PENULISAN

Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Melatih dan meningkatkan pengtahuan dan kreatifitas mahasiswa.

2. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai

dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan.

Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam

prakteknya, sering diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian

tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan

kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi

pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang

pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga teori yang paling

menonjol yaitu sebagai berikut :

1. Teori Genetis

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not made”. Penganut

teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.

Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi

pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi

pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut social mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan

untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial.

Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik

(7)

menggabungkan segi-segi positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan

teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan. Namun demikian penyelidikan yang

jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa

faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

1. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan

wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian

dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

2. Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang

formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang

bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai

tujuan perusahaan.

3. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu

menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.

Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian

menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif,

kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang

berlainan.

4. Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi

manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

5. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu

mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan

pemimpinnya itu.

Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam kelompok

anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah :

1. Manager puncak (Top Manager)

Manajer puncak bertugas untuk merencanakan kegiatan maupun strategi organisasi

atau perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya organisasi ataupun

perusahaan. Manajer puncak ini dikenal dengan instilah executive officer, contoh dari

manajer puncak seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer

(8)

2. Manager menengah (Middle Manager)

Manajer tingkat menengah ini berada diantara manajer lini pertama (first line

management) dan manajer puncak (top management), tugasnya sebagai penghubung

antar keduanya. Adapun jabatan yang termasuk kedalam manajer tingkat menengah

ini diantaranya seperti manajer proyek, manajer pabrik, manajer divisi atau kepala

bagian.

3. Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor)

dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan

paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial

yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),

manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor

(foreman).

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain

untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk

mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan

kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap

yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to

abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to

accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan

kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa

yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan

yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena

untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak

faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada

(9)

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa

yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan

yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena

untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak

faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada

sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan,

bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat

berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

II.2 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang

sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.

Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan

menyediakan fasilitasnya.

2. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,

directing, commanding, controling, dsb.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai

referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara

lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu

sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan

bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak

seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.

(10)

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan

kepemimpinan organisasi, antara lain :

I. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas

kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih

tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pengikutnya.

II. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,

seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat

pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini

kebenarannya.

III. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan

untuk berprestasi. Dorongan yang kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal,

efektif dan efisien.

IV. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu

berpihak kepadanya

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki

kecendrungan kearah 2 hal.

 Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin

yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada

dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan

(11)

 Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat

instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil

yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin

yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

3. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan

faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara

perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang

dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat

fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara

pemimpin dengan pengikutnya.

Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima

tipe utama yaitu sebagai berikut :

1) Tipe kepemimpinan otokratis

Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :

Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi.

Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata.

Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap

dialah yang paling benar.

(12)

Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur

paksaan dan ancaman.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini

tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi

modern.

2) Tipe kepemimpinan militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yag dimaksud dengan seorang pemimpin tipe

militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak

semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.Seorang pemimpin yang bertipe

militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

 Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan

digunakan sebagai alat utama.

 Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.

 Senang kepada formalitas yang berlebihan.

 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.

 Tidak mau menerima kritik dari bawahan.

 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinmiliteristis jelaslah bahwa tipe pemimpin

seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3) Tipe kepemimpinan fathernalistis

Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau

kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam

menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan

bersifat terlalu sentimentil.

Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut :

 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

 Bersikap terlalu melindungi bawahan.

 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.

 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisiatif

(13)

 Sering menganggap dirinya maha tau.

Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan

tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin fathernalistis kurang menunjukkan

elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4) Tipe kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab mengapa

seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti

inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat

besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin

seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang

karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan

kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan,

profil, pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin

karismatis.

5) Tipe kepemimpinan demokratis

Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah

tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu

mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut :

 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa

manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia.

 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan

organisasi.

 Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya.

 Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada

bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas,

inisiatif dan prakarsa dari bawahan.

 Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan.

 Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.

(14)

Syarat-syarat pemimpin yang baik

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang

harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang terpenting

adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan umum yang luas

2. Kemampuan berkembang secara mental

3. Ingin tahu

4. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga.

5. Kemampuan analistis

6. Memiliki daya ingat yang kuat

7. Mempunyai kapasitas integratif

8. Keterampilan mendidik

9. Keterampilan berkomunikasi

10.Pragmatismo

11.Mempunyai naluri untuk prioritas

12.Personalitas dan objektivitas

13.Sederhana

14.Berani

15.Tegas

II.3 MASALAH KEPEMIMPINAN

Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah boleh di

diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan memiliki jiwa

kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap masalah yang muncul.

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan

berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya

tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau

orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan

negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan.

Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik

ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.

(15)

menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi

yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :

1. Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai

keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan.

Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi

kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan.

Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman.

Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan

keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang

kompeten.

2. Partisipasif

Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang

diambil tidak bersifat sepihak.

3. Demokrasi

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan

pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang

demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan

dapat mengarahkan diri sendiri.

4. Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat

longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung-

jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan

menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu

gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas.

Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai

dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan.

(16)

memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka untuk

berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya

merupakan pemimpinyan terbaik.

untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang

dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya

kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah,

dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya. Keempat gaya tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki

pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di

bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus

dikerjakan.

2. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga

menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya,

dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah

lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas.

3. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam

melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi

tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya

ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah

mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda.

4. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung

jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya

telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan

(17)

Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus

memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif.

Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan

integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama

sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik. Contoh adalah para pemimpin

yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari

kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya. Maka jika ingin menjadi

pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa

mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus,

kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat,

membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali

dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi

(18)

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan

sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia

mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan

memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya

berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut

pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat,

sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh

terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan

seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir

secara konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka

ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam

organisasi maka ia menjadi spesialist.Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang

diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri

seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

III.2 SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa

kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri

sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/kewirausahaan/

http://www.google.com/kepemimpinan/

Referensi

Dokumen terkait