• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERAN AKAL DALAM ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERAN AKAL DALAM ISLAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

STUDI HUKUM ISLAM “PERAN AKAL DALAM ISLAM”

Dosen Pengampu “Kamrullah, M.HI

Di Susun Oleh :

1. Sofian Ansori 2. Sri Komala Dewi 3. Zaedatussubyan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyusun makalah yang menjadi tugas kelompok dalam mata kuliah “STUDI HUKUM ISLAM” dengan judul “PERAN AKAL DALAM ISLAM” dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca dalam menyempurnakan makalah yang selanjutnya. Hususnya Kami mohon saran dari Dosen Pengampu Studi Hukum Islam “ Pak Kamrullah,M.HI ”, dan Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Bagu, 13 Oktober 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI………. ii

BAB I :PENDAHULUAN……… 1

1. Latar Belakang………. 1

2. Tujuan……….. 1

3. Rumusan Masalah………1

BAB II : PEMBAHASAN ……….2

1. Peran Akal Dalam Islam………. 2

BAB III : PENUTUP………4

1. Kesimpulan………...4

2. Saran……….5

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada mulanya disini mungkin kita akan membicarakan tentang beberapa peran akal dalam islam yang kini menjadi pembeda dari makhluk-makhluk tuhan yang lainnya. Dalam sebuah hadits, terlepas dari kualitasnya yang memuat relasi agama dan akal “Agama adalah Akal, dan tidak ada agama jika tidak mempunyai akal”. Sebagian ajaran agama memang dapat dimengerti oleh akal, tapi tidak sedikit yang masih menyimpan misteri kalau kita bertafakkur. Para ulama’ kelasik biasanya membagi ilmu agama menjadi dua bagian antaranya adalah, pertama dapat dipahami atau dicerna oleh akal (amrun ta’aqquli), dan yang kedua tidak dapat di cerna oleh akal (amrun ta’abbudi), harus di Imani dan diamalkan.

Akal juga mempunyai berbagai peran dalam islam, sesuai dengan hasil kajian kami atau penelitian kami, terutama pada diri kami ternyata peranan akal itu mencangkup beberapa katagori sampai sampai menembus kepada apa yang tidak sepantasnya di fikirkan atau direnungi, dan dapat kita katakan bahwa akal itu adalah alat manusia untuk berfikir, merenungkan, dan mengkaji berbagaimacam yang masuk pada dirikita yang sesuai dengan hadits Rasulullah, s.a.w. ( اا ِتاَذ يِفُراكَفَت َلَو اا ِقْلَخ يِفُراكَفَت) Artinya : “Fikirkanlah akan ciptaan Tuhan dan jangan berfikir akan zat Tuhan”.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini sudah di jelaskan dengan detail tergantung pemahaman dari para pembaca yang budiman saja.

C. Tujuan Penulisan

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Akal Dalam Islam

Akal pada mulanya merupakan salah satu kekayaan Tuhan yang diberikan kepada manusia, akal itu bisa berkembang, bisa bertambah maju. Berlainan dengan binatang. Binatang itu hanya mempunyai instinct saja. Instict itu tidak bisa berkembang. Oleh karena itu hidup binatangpun tidak pernah maju atau modern. Kalau kita perhatikan secara seksama akan pencitaan dari makhluk makhluk yang beragam ini maka pastilah akan timbul berbagaimacam kesan. Kesan yang pertma adalah bahwa terjadinya segala sesuatu pasti tidak mungkin dengan kebetulan, akan tetapi ada kekuasaan ghaib yang membuatnya. Dan disinilah peran penting akal yang akan mencari cari siapa sebenarnya yang mencipta alam semesta dengan aneka ragam coraknya.

Sejak zaman primitive akal manusia sudah mulai menerka bahwa setiap benda itu mempunyai roh. Lama lama terkaan itu berubah menjadi keyakinan yang kini dinamakan dengan kepercayaan animisme. Ada juga yang lain, kalu mereka terkena dengan batu atau kayu merka merasa sakit maka timbullah dugaan mereka bahwa benda benda memiliki kekuatan ghaib. Dugaan itu lama lama berubah juga menjadi kepercayaan mereka yang dimana disebut dengan Dinamisme. Maka dipuja pujalah pohon pohon dan batu batu yang angker.

Akan tetapi karna perkembangan akallah yang akhirnya bisa menemukan kebenaraan yang ada pada hakikatnya jika akal sudah mencapai kepada kebenaran maka akan dapat dipercaya dan diyakini dan segala sesuatu itu masuk akal dan tidak mungkin tidak masuk akal seperti katanya seorang ilmuan barat yang mengatakan “Karna Berfikir Aku Ada”.

(6)

dan bangsa serta dengan akal mampu memecahkan ribuan masalah yang timbul dalam islam, dan bukan hanya masalah dalam islam saja, namun masalah-masalah kenegaraan atau nation kitapun dapat diselesaikan dengan adanya akal yang menjadi alat manusia untuk berfikir jauh ke masa mendatang. Mungkin dari hasil analisa kami tentang akal, akal itu mempnyai peranan sangat penting dalam agama karna tanpa akal agamapun pasti tidak akan ada. Akal juga merupakan salah satu pemberian Tuhan YME kepada manusia yang kini menjadi pembeda dengan makhluk-Nya yang lain. Peranan akal dalam islam sesuai dengan kajian kami ialah untuk :

1. Mencari Kebenaran.

2. Menyelesaikan (memberi solusi) Masalah-Masalah baru yang timbul dalam islam. 3. Menelusuri atau menghasilkan gagasan baru kepada masa depan yang lebih cerah. 4. Memberikan dorongan kepada umat islam untuk kajian klasik dan modern.

5. Menunjukkan hal baik dan benar.

6. Landasan dasar berfikir untuk menemukan prsefektif satu titik hilang.

7. Mendatangkan hasil atau memberi new product terhadap islam tentang berbagaimacam kajian yang berkaitan dengan agama dan ilmu ilmu alam lainnya.

8. Menjadi sumber pemikiran.

9. Menjadi sumber dari segala sumber gagasan atau ide.

10. Menjadi potensi yang membedakan manusia dengan binatang.

11. Menjadikan manusia mampu menerima berbagai pengetahuan teoritis.

Dan secara Bahasa, akal berasal dari Bahasa arab, ‘aqala yang berarti mengikat dan menahan, dapat juga diartikan kecerdasan praktis. Bahwa orang berakal mempunyai kecakapan untuk menyelesaikan masalah, dan setiap saat dihadapkan dengan masalah ia dapat melepaskan diri dari bahaya yang dihadapinya. Dengan demikian makna lain dari ‘aqala ialah mengerti, memahami, dan berfikir. Secara common sense kata kata mengerti, memahami, dan berfikir, semua haltersebut berada di dada.

(7)

pengalaman dan memperhalus budinya. (3). Akal merupakan kekuatan instink yang menjadikan seseorang mengetahui danpak dari semua persoalan yang dihadapinya sehingga mampu mengendalikan hawa nafsunya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Akal adalah alat manusia untuk berfikir akan ciptaan Tuhan dan alat manusia untuk mencari kebenaran hingga dapat menemukan cahaya serta jati dirinya, untuk mencari jalan keluar dari setiap permasalahan apapun yang timbul dari sisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, beragama, dan lain sebagainya.

Akal yang menjadi tolak ukur orang beragama dan tidak beragama, akal juga menjadi tolak ukur antara manusia dan makhluk makluk Tuhan yang lainnya karna inilah yang patut menjadi rangkuman bagi kami sesuai dengan hasil analisa dibalik kegunaan atupun kedudukan akal semata didalam ruang lingkup islam, dan mampu menjunjukkan kesempurnaan dari agama islam itu sendiri. Seperti dalam sebuah kata bijak “akallah yang menentukan jalan cahaya setelah kegelapan menghampiri”.

(8)

B. Saran

(9)

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

kakek-nenek dan cucu dalam berbagai temuan penelitian diantaranya muncul dalam kajian secara khusus terhadap peran kakek secara khusus dan peran nenek secara khusus

Berdasarkan pengertian peran kajian pendidikan agama Islam, sikap keberagamaan dan pondok pesantren Fatimatuzzhra tersebut diatas, maka yang dimaksud peran kajian

Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan

Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun dengan

Kajian tentang peran perempuan dalam nafkah rumah tangga, utamanya di pedesaan seperti yang dilakukan oleh Azahari (2008), menunjukkan bahwa peranan perempuan

Sebagaimana kita ketahui bahwa wakaf juga memiliki peran yang tak kalah besarnya dengan zakat terutama dalam pembangunan infrastruktur pada berbagai fasilitas umum dan

Menurut analisa penulis bahwa seorang guru memiliki peran yang teramat penting dan peranan tersebut cukup berat untuk dilakukan, karena seorang guru harus mampu untuk menjalankan

Makalah ini bertujuan untuk membahas esensi objek dalam konteks filsafat, mengeksplorasi berbagai jenis objek yang sering ditemui dalam kajian filsafat, dan menyoroti pentingnya