• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Akal dalam Tasawuf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran Akal dalam Tasawuf"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan cahaya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Menurut Pemikiran Al-Ghazali, ini asalnya adalah tesis untuk peringkat sarjana saya semasa menamatkan pengajian di Program Pasca Siswazah IAIN Alauddin Makassar.

ءا َّ

لا َ ق

نو ُ

ل َوا َطَتَي

م ُ كاَت َ

م ُ كَني ِد ْم ُ

DUMMY

Oleh karena itu, mereka tidak segan-segan melakukan ketidakadilan, membunuh dan memenjarakan orang-orang yang menggoyahkan kekuasaannya. Untuk memperjuangkan kekayaan dan kesenangan duniawi, mereka tak segan-segan melakukan korupsi dan melahap barang haram.

مكيلع مرح اميف مكنم دهزأ مه للا لحا اميف اوناك مهأ للاوف

Pengertian dan Asal Usul Tasawuf

Namun, setelah ramai umat Islam yang suka mengikuti kehidupan dunia ini, pada abad kedua dan seterusnya, maka orang yang menjalani kehidupannya dalam ibadah dinamakan Sufiyah dan orang itu dipanggil mutaṣawwifin.1 Imam al-Qusjairi berkata bahawa selepas Nabi saw. Muhammad a.s. . Kemudian, setelah umat Islam mula berselisih pendapat dan berbeza pendapat tentang maruah, maka orang-orang yang amat mementingkan urusan agama digelar zuhud dan 'ubbad.

SEJARAH MUNCULNYA TASAWUF SEBELUM

Ada pula yang mengatakan bahwa istilah tasawuf belum dikenal sejak zaman Nabi hingga generasi pertama. Sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun, tasawuf merupakan ilmu yang lahir dalam Islam.

AL-GHAZĀLĪ

Sejarah Munculnya Tasawuf

  • Pengaruh Agama Nasrani
  • Pengaruh Agama Hindu
  • Pengaruh Agama Buddha
  • Pengaruh dari Persia
  • Pengaruh Filsafat Yunani

Qadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Dunia Islam, diterjemahkan oleh Hāsan Basri dengan judul “Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam” Cet. 53Sayyid al-Wakīl, Lahamtun Min Tarkhid Dakwah Ashābul al-Da'fi fi al-Islāmiyah, diterjemahkan oleh Fadlli Bakri dengan judul : “Wajah Dunia Islam” Cet.

Perkembangan Tasawuf

  • Masa Pembentukan
  • Masa Pengembangan
  • Masa Konsolidasi
  • Masa Falsafi
  • Masa Pemurnian

Setelah berkembangnya tasawuf hingga abad ke lima H, terjadilah kompetensi antara tasawuf semifilosofis dan tasawuf Sunni. Setelah tasawuf semifilosofis menghalangi tasawuf Sunni, pada VI. dan VII. abad H.

Tokoh-tokoh Sufi pada Abad I dan II H

TOKOH-TOKOH TASAWUF (ZĀHID) SEBELUM AL-GHAZĀLĪ

  • Aliran Madinah
  • Aliran Ba ṣ rah
  • Aliran Kufah
  • Aliran Mesir
  • Tokoh-tokoh Sufi Abad III dan IV H

Prinsipnya, hendaknya dia masuk neraka karena mengetahui zuhud Hasan al-Basri adalah khaūf dan raja'. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa asketisme Hāsan al-Basri dilandasi oleh rasa khaūf dan raja', yaitu rasa takut kepada Allah dan kesedihan.

يبر تفرع امك يبرالولو يبرب يبر تف رع

Tokoh-tokoh Tasawuf Pada Abad V H

  • Al- Qusyair ī
  • Al-Har ā wi

Pertama, disebutkan dalam kitab Tajlul Arusi bahawa al-Qusyairī adalah nama keluarga Sa'ad al-Asyirah al-Qathaniyah. Maka jelaslah bahawa al-Qusyarī sedang membuka jalan kepada kedatangan al-Ghazālī, yang dikaitkan dengan mazhab yang sama, iaitu al-Ash'arīyah, dan termasuk kritikannya terhadap ahli sufi, yang terkenal dengan ungkapan aneh mereka. . Sebagai penganut Sunni, al-Harawi mula mengkritik ahli sufi, yang terkenal dengan keanehan ucapan mereka, sama seperti al-Qusyairī.

Karakteristik Sufisme Sebelum Al-Ghazālī

KARAKTERISTIK DAN PERAN AKAL DALAM TASAWUF

SEBELUM AL-GHAZĀLĪ

  • Karakteristik Zuhud pada Abad I dan II H
  • Karakteristik Tasawuf pada Abad III dan IV H
  • Karakteristik Tasawuf pada Abad V H (11 M)
  • Peran Akal dalam Tasawuf Al-Ghazālī
  • Biografi Al-Ghazālī
    • Kelahiran dan Pendidikan

Apalagi tokoh yang condong ke arah tasawuf semi-filosofis13 adalah Zūn al-Nūn al-Misri yang dikenal sebagai bapak ma’rifat (ilmu. Selain dua hal di atas, hal ini juga menandai kesempurnaan tasawuf pada abad ke-3 dan ke-4. Berabad-abad setelah Hijriah.. Hasil pengklasifikasian ma'rifa, seperti yang dikatakan Zūn al-Nūn al-Misri di atas, menunjukkan bahwa pemikirannya mencerminkan kecenderungan tasawuf ke arah metode yang lebih lengkap dan mendalam.

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN PERKEMBANGAN

Pengantar tasawuf al-Ghazālī terasa kurang lengkap jika tidak memuat secara lengkap tentang kelahiran, kehidupan, dan perkembangan intelektualnya. Nama lengkapnya adalah Abu Hāmid bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazālī.1 Nama panggilannya adalah al-Ghazālī lahir pada tahun 450 H. 1085 M) di Gazalah, distrik Tus, provinsi Khurasan, wilayah Persia (sekarang Iran). Sedangkan nama Muhammad yang tiga berturut-turut adalah namanya, nama ayah dan neneknya, kemudian al-Ghazālī adalah nama desa tempat ia dilahirkan, Gazala, pendapat lain mengatakan berasal dari pekerjaan ayahnya yaitu menenun. dan penjual tenun (gazzal).

INTELEKTUAL AL-GHAZĀLĪ

Perkembangan Intelektual Al-Ghazālī

  • Fase Pengkajian Ilmu Kalam (Mutakallimīn)
  • Fase Pengkajian Filsafat
  • Fase Pengkajian Aliran Keba ṭ īnan
  • Fase Pengkajian Tasawuf

Ternyata al-Ghazālī salah, para filosof tidak mempunyai keandalan mengenai bidang metafisika (ketuhanan). Selanjutnya, al-Ghazālī bertanya di mana imam berada dan kapan ia dapat ditemukan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perkembangan intelektual al-Ghazālī melalui pencarian bukti atau dalil (sains), kemudian mengalaminya (zauq), hingga diterima (iman).

Sebab-sebab Al-Ghazālī Memilih Jalur Tasawuf

Terakhir, al-Ghazālī menyimpulkan bahwa metode sufi adalah metode yang paling cocok untuk memperoleh ilmu yang meyakinkan. Selain itu, al-Ghazālī terdorong untuk meneliti lebih jauh, karena banyaknya ilmu yang diperolehnya, namun belum menemukan kebenaran yang meyakinkan. Namun kaitannya dengan contoh di atas, al-Ghazālī menyatakan bahwa jika keimanan saya hanya didasarkan pada penglihatan indra, maka salah, ada hakim yang lebih tinggi yaitu akal.60.

Sebagai contoh, larangan tidak boleh digabungkan dengan perintah pada masa yang sama, yang pasti dan mustahil, dan sebagainya. Oleh itu, boleh dikatakan kehidupan di dunia ini sebenarnya seperti di dalam mimpi (sedang tidur) jika dibandingkan dengan kehidupan di akhirat. Jika seseorang meninggal dunia, maka perkara yang berbeza akan muncul di hadapannya dengan jelas dan jelas, berbeza dengan apa yang dilihatnya di dunia semasa hidupnya.

Sebab-sebab Psikologis

Jadi menurut al-Ghazālī keraguan adalah langkah atau cara untuk mencari hakikat atau hakikat. Keraguan metodologi, percanggahan pemikiran pada zaman al-Ghazālī menjadikan beliau sentiasa meneliti melalui ilmu yang benar, iaitu ilmu yang boleh berpaling dari jalan menghadapi segala keraguan, yang al-Ghazālī digelar sebagai ilmu al-yaqīn. Dalam hal ini, al-Ghazālī mengatakan bahawa antara syarat ilmu al-yaqīn ialah ilmu ini tidak boleh dipengaruhi oleh apa-apa, walaupun dengan mukjizat Nabi.

Sebab-sebab Pengalaman Keagamaan

Ketiga-tiga jenis ketakutan ini mengakibatkan keadaan intuitif al-Ghazālī, seperti: ketakutan, kesedihan, kebimbangan dan emosi dalaman lain yang menjadi beban batin yang semakin berat dan akhirnya menjadi tidak berdaya.

Corak Pemikiran Tasawuf Al-Ghazālī

Itulah sebabnya al-Ghazālī menentang semua ajaran tasawuf yang diyakini terbit daripada ajaran Al-Qur'an dan al-Sunnah, seperti syaṭahāt (ungkapan aneh) yang sering diungkapkan oleh ahli sufi. Selain itu, tasawuf Sunni adalah berdasarkan ajaran ahl al-Sunnah wā al-Jamāh, yang mana al-Ghazālī menjadi salah seorang pengikutnya. 69 Qalbu menurut al-Ghazālī mempunyai dua pengertian iaitu hati dalam bentuk fizikal dan hati dalam bentuk metafizik.

Fungsi dan Esensi Akal

Untuk mengetahui sejauh mana peranan akal dalam tasawuf, ada baiknya ditekankan dahulu pengertian akal. Dalam Mu'jam al-Maqāys al-Lugah dikatakan bahawa, perkataan akal yang telah menjadi bahasa Indonesia berasal daripada bahasa Arab, al-'aql iaitu kata nama. Secara khusus, pendapat al-Ghazālī tentang pengertian akal, sebagaimana yang dipetik oleh Solihin daripada kitab al-Ghazālī (al-Tibbr al-Masbuk fī-Nas ihat al-Mulk) dikatakan bahawa perkataan akal berasal daripada al-akl, yang. berkonotasi dengan ma'kal bermaksud kubu di atas gunung.

PERAN AKAL DAN PENGARUH PEMIKIRAN TASAWUF

Sebagai Potensi untuk Berpikir (memahami ajaran agama) Akal adalah kunci memahami agama dan ajaran Islam. Seseorang tidak

Selanjutnya dalam kitab al-Ihya' al-Ghazālī menyeru kepada penyatuan ilmu intelektual dan agama. Al-Ghazālī percaya bahawa akal tidak dapat menegakkan kebenaran yang dinafikan syarā', dan syarā' tidak akan membawa kepercayaan yang tidak dapat diterima oleh akal. Berdasarkan pernyataan prinsip al-Ghazālī di atas, boleh dikatakan bahawa antara akal dan syarā' (naqal), masing-masing mempunyai keistimewaan dan bidang kuasa tersendiri yang tidak pernah dilanggarnya.

Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

Sufi meyakini bahawa mereka mendapat hikmah apabila telah mencapai tahap ilmu, istilah al-Ghazālī telah mencapai tahap ma'rifah. 37 Lihat Imām al-Ghazālī, Majmū'ah Rasā'il al-Imām al-Ghazālī, terjemahan Irwan Kurniawan bertajuk "Risalah al-Ghazālī" (Cet. I; Bandung: Pustaka Hidayah, 1997), hlm. Al- Ghazālī menganggap bahawa jiwa manusia adalah seperti cermin, manakala pengetahuan adalah seperti imej objek material.

Sebagai Alat untuk Melawan Hawa Nafsu

Dalam kaitan ini, al-Ghazālī mengatakan, hati manusia merupakan tempat ilmu pengetahuan, ia mempunyai dua jendela yang digunakan untuk menyampaikan ilmu kepadanya dari sumber yang sama. Jadi jelas bahwa peran akal pada hakikatnya merupakan kebutuhan manusia dalam mengolah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sebagaimana halnya kehidupan merupakan kebutuhan gerak dan perasaan. Kedua, bersifat inheren, dalam hal ini selalu mendorong masyarakat untuk mengikutinya, karena didalamnya terdapat manfaat dari keberadaannya.45.

Aktifitas Akal Menurut Al-Ghazālī

  • Akal dalam Realitas Empiris
  • Akal dalam Realitas Transendental

Al-ma'rifah (kerana ilmu itu diterima terus daripada Allah tanpa belajar, dan dengan itu manusia memperoleh ilmu yang sebenar tentang Allah). Tiada kebahagiaan melainkan ilmu dan amal (ma'rifah) sebagai teras tasawuf al-Ghazālī. Berdasarkan petikan di atas, jelaslah bahawa konsep al-Ghazālī tentang hubungan antara akal dan kashif dari segi aplikasinya.

Pengaruh Pemikiran Tasawuf Al-Ghazālī

  • Yusuf Qarḍāwy
  • Fazlur Rahman
  • Duncan MacDonal
  • Norman Said

Gaya kedua (mukasyāfah) diakui mempengaruhi munculnya tasawuf berdasarkan model hikmah ketuhanan Ibnu Arabi dan hikmah Isyraqiah yang dikembangkan oleh Syuhrawardi. Bahkan diakui bahwa pembahasan tasawuf al-Nūr (cahaya) merupakan pemaparan paling gamblang dari tasawuf teoretis filosofis al-Ghazālī.87. 88Nūman Said, Arti Penting Karya-karya al-Ghazālī terhadap perkembangan pemikiran Islam di Indonesia dan Dody S. Begitu pula dengan orientalis Jerman Renan, Munich yang memindahkan seluruh metode skeptis al-Ghazālī ke dalam metodologi mereka.90.

Kesimpulan

PENUTUP

Implikasi Pembahasan

Penemuan data dan fakta bahwa munculnya tasawuf di dunia Islam merupakan rangkaian sejarah perilaku Nabi Muhammad SAW, para sahabat, tabi’īn, tabi’īn-tābi’īn dan seterusnya terhadap umat Islam hingga saat ini. Tasawuf merupakan kebutuhan manusia khususnya bagi umat Islam yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kasyf al-Mahjub; Risalah Persia Terawal tentang Tasawuf yang diterjemahkan oleh Suwardjo Mustari berjudul “Kasyful Mahjūb Risalah Persia Terawal tentang Tasawuf”, Cet.

DAFTAR PUSTAKA

Dunyā, Sulaimān Al-Haqīqatu fī Naẓarī al-Ghazālī, diterjemahkan oleh Ibnu Āli di bawah tajuk "al-Haqīqat View of the Life of Imām al-Ghazālī" Ihyā Ulūm al-Dīn, diterjemahkan oleh Ismāil Ya'qub di bawah tajuk "Ihyā al-Ghazālī", jilid I, Cet. Al-Imām al-Ghazalī Baina Madihīhī wa Naqīdihi, terjemahan Achmad Satori Ismail dengan tajuk "Al-Ghazalī Thought Procontra"

BIODATA PENULIS

Beliau juga mempunyai pengalaman sebagai editor artikel ilmiah, antara lain buku: Kitab Aturan Sahihnya Hadits Matan, 2009 terbitan Yayasan Fatiyah; Buku Kajian Al-Islam tentang Pokok Ajaran, 2007 terbitan UMPAR Press;. Biodata Penulis 191 UMPAR Pers; Buku Verifikasi dan Catatan Kumpulan Putusan Tarjih Muhammadiyah Tahun 2013 terbitan UMPAR Press. Di dunia akademis, penulis memulai karirnya sebagai guru honorer di SMA Swasta Bawakaraeng. Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Qamar, Pimpinan Pondok Pesantren Ibnu Sabil Serre. LB Associate Professor Fakultas Tarbiyah IAIN. Alauddin menjadi dosen tetap STAIN/IAIN Parepare sejak tahun 1991.

Referensi

Dokumen terkait

Details on the topics discussed and time schedule is available at the link and Zoom link for each enrichment session will be sent to emails registered at the Enrichment Sessions

11; scales8-74-8; scales betweenocciput and dorsalfin 34; branchiostegals 8; gillrakers8+22, the longest equal to eye; head4.28inlength; depth 4; length of caudal peduncle 10.5; depth