• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TUGAS MANAJEMEN AUDIT Budaya 5S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TUGAS MANAJEMEN AUDIT Budaya 5S"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TUGAS MANAJEMEN AUDIT

Budaya 5S

(MANAGEMENT TOOLS)

Dosen : Hisar Pangaribuan

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

2016/2017

NAMA : RUTH PAULA MARGARETHA

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya yang telah dilimpahkan bagi kita,sehingga saya dapat menyajikan makalah “Penerapan Budaya 5S” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan karya tulis ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk memberikan informasi seputar Budaya 5S kepada para pembaca dan sebagai pemenuhan penyelesaian tugas Manajemen Audit.

Penulisan Karya Ilmiah ini berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita yang mungkin tidak kita sadari. Saya berharap Karya tulis Ilmiah ini dapat membimbing para pembaca agar memahami Budaya 5S.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... I

Daftar Isi ... II

Bab 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 3

Bab 2 Pembahasan A. Apa yang dimaksud dengan 5S... 4

B. Manfaat Penerapan Budaya 5S... 4

C. Manfaat Penerapan 5S Secara Umum yang Menghasilkan Manfaat bagi Perusahaan... 4

D. Keuntungan Penerapan Budaya 5S... 5

E. Dasar-dasar 5S... 6

F. Contoh Perusahaan yang Menerapkan Budaya 5S... 12

Bab 3 Penutup A. Kesimpulan... 14

B. Saran... 15

(4)

BAB I

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari atau di lingkungan kerja sangat diperhatikankeamanan dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan atau aktivitas. Hal tersebut tentusangat

berpengaruh terhadap produktivitas dari karyawan di perusahaan. Untuk mewujudkan terciptanya lingkungan kerja yang aman dan nyaman, hal yang perludiperhatikan adalah kondisi di sekitar lingkungan kerja. Selain itu juga diperlukan adanya budaya kerja yang baik dari karyawan itu sendiri. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan dan dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akandatang dalam menghadapi tantangan di dunia industri

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kemajuan suatu negara maupun perusahaan, tidaklah dapat terlepas dari Budaya yang berkembang di negara maupun di perusahaan tersebut. Saat ini Perusahaan/Organisasi dihadapkan pada persaingan yang sangat luar biasa. Perusahaan / Organisasi yang unggul, harus memiliki, dan mengimplementasikan Budaya Kerja Perusahaan / Organisasi yang unggul.

Tanggal 27 Oktober 2014, diangkat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sekaligus menggantikan nama Menko Kesejahteraan Rakyat. Nama Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memang jauh lebih tepat dengan kata Kesejahteraan. Dengan pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang optimal, secara otomatis Indonesia akan menjadi negara yang sejahtera dan makmur; dikarenakan damai penuh toleransi, penuh pekerja keras, disiplin dan hal positif lainnya.

(5)

Dengan pengembangan Budaya unggulan selama lebih dari 100 tahun, saat ini Jerman telah menjadi salah satu negara termaju di Eropa dan Dunia; dengan budaya unggulnya: berdisiplin tinggi, menghargai waktu, pekerja keras, teliti, berorientasi sukses, tidak hedonis, hemat dan bersahaja, suka menabung dan investasi serta berorientasi kepada Integritas. Perusahaan-perusahaan Jerman dengan Budaya Perusahaan unggulnya, juga terkenal kualitas produknya seperti: Bayer, Mercedez, BMW, Volkswagen, Siemens, Bosch, Adidas, Nivea dan Allianz.

Di Asia, perkembangan budaya Jepang, juga mengalami perkembangan yang sangat luar biasa, diantaranya kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905, awal kebangkitan Jepang dan Asia. Dimulai dari restorasi Meiji, Masa Meiji (1867 – 1912) merupakan salah satu periode yang paling istimewa dalam sejarah Jepang. Di bawah pimpinan kaisar Meiji, Jepang bergerak maju sehingga hanya dalam beberapa dasawarsa mencapai pembentukan suatu bangsa modern yang memiliki perindustrian modern dan lembaga-lembaga politik modern.Pada tahun-tahun pertama pemerintahannya, kaisar Meiji memindahkan ibukota kekaisaran dari Kyoto ke Edo. Edo pun berganti nama baru menjadi Tokyo (ibu kota Timur). Dibuat undang-undang dasar yang menetapkan sebuah kabinet dan badan-badan legistlatif. Golongan-golongan masyarakat selama masa Edo yang membuat masyarakat terbagi berdasarkan kasta, dihapuskan. Kaisar Meiji membawa pencerahan dalam membimbing bangsanya melewati peralihan yang sangat mencuat. Lalu berakhir pada saat meninggalnya kaisar Meiji pada tahun 1912.

Tetapi pengembangan Budaya diteruskan oleh penerusnya Kaisar Taisho dan Kaisar Hirohito, menjadikan jepang menjadi Bangsa Unggul. Bahkan setelah kekalahan perang dunia ke 2 yang menghancurkan Jepang, dengan budaya-nya yang sangat kuat sekali

menjadikan Jepang menjadi negara Industri maju, dalan Industri, Jepang melebihi Jerman dan negara Eropa lainnya. Salah satu budaya unggulannya yang dikembangkan di Jepang, untuk menjadi organisasi/ perusahaan unggulan adalah Budaya Kerja Unggulan.

Kaizen (Perbaikan Berkesinambungan): Mendorong bangsa Jepang selalu memiliki komitmen tinggi pada setiap pekerjaannya. Setiap pekerjaan harus dilaksanakan dan

diselesaikan tepat waktu dan sesuai jadwal, agar tidak menimbulkan pemborosan biaya. Jika tidak tepat waktu sesuai jadwal, maka penyelesaian pekerjaan terhambat dan menimbulkan kerugian. Perusahaan di Jepang menerapkan peraturan “Tepat Waktu”. Inti Kaizen: optimal biaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 5S(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) merupakan “Intisari untuk Kaizen”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan 5S?

2. Apa manfaat dari 5S bagi perusahaan?

3.

Seberapa besar pengaruh budaya organisasi perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan?

(6)

C. Tujuan Penulisan

1. Agar dapat mengetahui budaya 5S

2. Agar mengetahui manfaat dari 5S bagi perusahaan

3. Agar dapat mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi perusahaan terhadap produktivitas kerja karyawan

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Apa yang dimaksud dengan 5S?

5S adalah pemanfaatan tempat kerja yang mencakup peralatan, dokumen, bangunan dan ruangan untuk melatih kebiasaan para pekerja dalam usaha meningkatkan disiplin kerja. Sistem manajemen tata graha (good house keeping management) yang dilakukan dalam mengelola tempat kerja (perkantoran, gudang, area kerja bengkel, laboratorium, produksi/pembangkit, dan area pendukung lain seperti fasilitas publik). Tempat kerja yang bersih, rapih, aman dan nyaman yang akan menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, penekanan biaya, penyelesaian tepat waktu, safety terjamin, moral tinggi dan lingkungan terjamin.

B. Manfaat Penerapan Budaya 5S

Budaya 5R (5S) saat ini sudah banyak diterapkan pada banyak perusahaan (organisasi), terbukti melalui penerapkan budaya 5R (5S) tersebut banyak perusahaan-perusahaan yang tumbuh berkembang menjadi perusahaan maju dan berdaya saing tinggi. Budaya 5R (5S) merupakan investasi awal bagi sebuah perusahaan untuk menuju kesuksesan berkelanjutan. Maka,adapun manfaat dari penerapan budaya 5S adalah :

1) Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien.

2) Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih dan menjadi luas/lapang.

3) Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat kerja yang bagus/baik. 4) Menambah penghematan karena menghilangkan berbagai pemborosan di tempat

kerja.

C. Manfaat Penerapan 5S Secara Umum yang Menghasilkan

Manfaat bagi Perusahaan

1. Meningkatkan semangat kerja tim.

2. Tempat kerja yang lebih bersih, rapi dan teratur. 3. Lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman. 4. Pengunaan ruang kerja secara optimal.

5. Mempermudah pemeliharaan rutin. 6. Mengadakan standar kerja yang jelas. 7. Kendali persediaan yang lebih efektif. 8. Mengurangi biaya operasional.

9. Meningkatkan citra perusahaan.

(8)

Dalam penerapannya 5S juga dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi, untuk menjadi pribadi unggulan, juga dapat diterapkan dalam organisasi seperti Universitas dan Sekolah, untuk menjadi Universitas dan Sekolah unggulan. Budaya Negatif seperti juga kebiasaan dan sikap negatif, haruslah diganti dengan Budaya Positif. Perlu penanaman budaya anti bullying (intimidasi), budaya anti premanisme, budaya anti narkoba, budaya anti rokok, budaya anti minuman keras, budaya toleransi dan lainnya melalui penyuluhan, pengawasan dan hukuman tanpa pandang bulu. Implementasi Budaya yang baik dan unggul, yang dimulai dari perusahaan/organisasi yang pada akhirnya akan menjadikan kita menjadi bangsa unggul, yang akan membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik, makmur, damai dan sejahtera.

D. Keuntungan Penerapan Budaya 5S

1. Zero Breakdown, berarti pemeliharaan lebih baik:

a. Scrap, debu, geram – geram dan potongan – potongan di lantai dan di mesin menjadi berkurang

b. Dengan membersihkan mesin secara teliti dan teratur anda dapat mengetahui kondisi mesin setiap saat

c. Pemeriksaan dan pemeliharaan tiap hari dapat menghindari kerusakan mesin menjadi parah di masa yang akan datang.

2. Zero Defect, yang berarti kualitas lebih baik:

a. Jika segala sesuatunya ada pada tempatnya, anda terhindar dari mengambil barang yang salah;

b. Tempat kerja yang bersih akan memberi semangat kerja bagi siapa saja; c. Alat pengukur dan indikator dapat bekerja dengan baik maka kualitas akan

baik.

3. Zero Waste, yang berarti mengurangi biaya dan efisiensi meningkat: a. Inventory dan barang dalam proses menjadi lebih sedikit;

b. Ruangan–ruangan yang terpakai untuk barang–barang yang tidak diperlukan menjadi berkurang;

c. Gerakan–gerakan yang tidak diperlukan seperti menghindarkan dan mencari dapat berkurang;

d. Mengurangi gerakan – gerakan produksi yang tidak diperlukan seperti, mengangkat, meletakkan, menghitung dan memindahkan.

4. Zero Set Up Time, berarti tidak ada waktu yang terbuang:

a. Karena segalanya ditata dengan teratur maka waktu yang terbuang untuk mencari alat dapat ditekan;

(9)

5. Zero Late Delivery, berarti dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu: a. Karena tidak ada produksi yang rusak maka anda dapat memenuhi permintaan

langganan tepat waktu;

b. Lingkungan kerja pabrik yang baik mempercepat proses produksi, tak ada yang terbuang dan efisiensi meningkat.

6. Zero Injury, yang berarti keselamatan kerja lebih baik:

a. Peralatan yang bersih dan mengkilap mudah mengamati kerusakan dan bahaya;

b. Jika tahu dimana peralatan disimpan, anda dapat lebih cepat mengambilnya jika diperlukan

c. Jika anda meletakkan sesuatu dengan aman maka anda dapat menghindari peralatan tersebut berjatuhan menimpa anda;

d. Jika ada api dan gempa anda tahu dimana letak pintu darurat dan alat pemadam kebakaran.

7. Zero Customer Claim, berarti pelanggan menaruh tingkat kepercayaan yang tinggi: a. Pabrik yang bersih tidak memproduksi barang yang rusak

b. Pabrik yang bersih dapat memproduksi barang yang menjamin keselamatan pemakai.

c. Zero Deficit, berarti perusahaan anda tambah maju:

d. Jika 5S/5R telah dijalankan dengan baik, pasti tempat kerja menjadi nyaman dan menarik, tak ada waste, tak ada kecelakaan, tak ada kerusakan mesin dan tak ada produk yang rusak, Anda dapat memenuhi keinginan dan harapan pelanggan.

E. Dasar-dasar dari 5S

1. Seiri yang artinya Organization

Seiri juga memiliki arti (Ringkas – Sisih – Keteraturan - Pemilahan - Sort). Seiri merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu membuang/menyortir/ menyingkirkan barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuangan. Semua barang yang ada di lokasi kerja, hanyalah barang yang benar-benar dibutuhkan untuk aktivitas kerja. Tindakan dilakukan agar tempat penyimpanan menjadi lebih efisien, karena dipergunakan untuk menyimpan barang atau file yang memang penting dan dibutuhkan, serta bertujuan juga agar tempat kerja terlihat lebih rapi dan tidak berantakan.

Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiri (Ringkas-Sisih–Keteraturan-Pemilahan–Sort):

1. Kuantitatif

1) Penghematan pemakaian ruangan.

2) Persediaan dan produk barang yang bermutu.

3) Kecepatan waktu pencarian barang/dokumen yang dibutuhkan.

(10)

2. Kualitatif

1) Tempat kerja lebih aman. 2) Suasana kerja lebih nyaman.

3) Mencegah tempat/alat/bahan menjadi rusak lebih awal.

Gambar 1.1 Contoh dari Seiri

Apabila SEIRI tak terpenuhi maka:

• Suasana dan kegiatan kerja terganggu

• Sulit meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas kerja

2. Seiton yang artinya Neatness

Yang dimaksud dengan Seiton adalah (Rapi – Susun – Kerapian – Penataan -Set In Order). -Setelah menyortir semua barang atau file yang tidak dipergunakan lagi, pastikan segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan, sehingga selalu siap digunakan pada saat diperlukan. Pastikan bahwa:

1. Setiap barang punya tempat.

2. Setiap tempat punya nama untuk barang tertentu. 3. Buat menjadi terorganisir dan sistematis.

4.Beri nama pada setiap tempat penyimpanan yang mudah diingat, dapat menggunakan kode pada tempat penyimpan:

1) Bila berbentuk barang, berikan label dengan nama atau visual sebagai ciri khas. 2) Bila berbentuk file atau softcopy data, atur semua folder di komputer.

3) Pastikan agar mudah mengidentifikasi, saat file, barang ataupun benda tersebut dibutuhkan, sehingga tidak perlu membuang banyak waktu untuk mencarinya.

Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiton (Rapi – Susun – Kerapian – Penataan - Set in Order):

1. Kuantitatif

1) Kendali persediaan dan produk, secara efisien. 2) Waktu pencarian yang cepat.

(11)

2. Kualitatif

1) Suasana kerja akan lebih nyaman.

2) Mendidik dan meningkatkan disiplin karyawan.

3) Memacu karyawan, agar terus menghasilkan ide yang kreatif. 4) Moral karyawan menjadi lebih tinggi.

5) Merasa aman di tempat kerja. 6) Menerapkan FIFO.

Gambar 2.1

3. Seiso yang artinya Cleaning

Yang dimaksud dengan Seiso adalah (Resik – Sapu – Kebersihan – Pembersihan – Shine). Setelah menjadi rapi, langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja, peralatan dan lingkungan kerja. Tumbuhkan pemikiran bahwa kebersihan merupakan hal yang fital dalam kehidupan, jika kita tidak menjaga kebersihan, lingkungan akan menjadi kotor dan menjadi faktor utama terjangkitnya penyakit tidak nyaman. Menyebabkan berkurangnya produktivitas dan berakibat banyak kerugian. Lakukanlah pembersihan harian, pemeriksaan kebersihan dan pemeliharaan kebersihan.

Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiso (Resik-Sapu-Kebersihan-Pembersihan–Shine):

1. Kuantitatif

1) Sistem pengawasan persediaan dan produk yang lebih murah dan hemat. 2) Meminimalkan biaya kerusakan pada peralatan.

3) Proses kerja cepat dan tidak berulang “Benar pada saat melakukan pekerjaannya pertama kali”.

4) Meningkatkan kualitas produk.

(12)

2. Kualitatif

1) Suasana kerja lebih nyaman dan ceria.

2) Karyawan terus menghasilkan ide yang kreatif. 3) Moral karyawan meningkat.

4) Aman di tempat kerja.

Seiso memiliki 3 tahap kegiatan yaitu :

Tiga tahap kegiatan SEISO

1. Sifat operasi kebersihan

• Temukan sebab kekotoran • Lakukan pembersihannya 2. Obyek pembersihan

• Tempat kerja • Peralatan kerja 3. Mencegah kerusakan

• Cari penyebab kerusakan pada peralatan

• Penggunaan peralatan secara tepat sesuai fungsinya Peran karyawan merupakan indikator keberhasilan budaya kerja

Membiasakan bekerja dalam tahab RESIK untuk menjadi bagian dari budaya kerja belum tentu mudah, karena ada unsur perubahan perilaku seseorang, akan tetapi hal itu dapat diupayakan secara bertahap, melalui:

• Komitmen pimpinan yang disertai dengan keteladanan • Kampanye program RESIK

• Sistem yang mampu dikerjakan oleh karyawan • Sarana dan prasarana cukup

(13)

4. Seiketsu yang artinya Standardization

Yang dimaksud dengan Seiketsu adalah (Rawat – Seragam – Kepatuhan – Pemantapan – Standadized). Tahap ini adalah tahap yang sukar. Untuk menjaga ketiga tahap yang sudah dijalankan sebelumnya secara rutin. Tahap ini dapat juga disebut tahap perawatan, merupakan standarisasi dan konsistensi dari masing-masing individu untuk melakukan tahapan-tahapan sebelumnya. Membuat standarisasi dan semua individu harus patuh pada standar yang telah ditentukan. Dapat dimotivasi dengan memberikan hadiah atau hukuman.

Tujuan dan sasarannya antara lain:

a. Mempertahankan kondisi lingkungan kerja yang sudah baik

b. Harus ada standard yang seragam, dalam pemberian label petunjuk pada semua kondisi operasi

c. Memeriksa keadaan tempat kerja dean peralatan yang digunakan d. Tersedia tempat sampah

Dalam tahap rawat ini mempertahankan adalah lebih sulit dibandingkan dengan meraih, karena mempertahankan membutuhkan konsistensi bekerja secara berkesinambungan. Mempertahankan kondisi tempat kerja yang sudah baik ini diperlukan peran serta seluruh karyawan untuk berpartisipasi. Seluruh karyawan harus mempunyai tekad yang sama untuk mempertahankannya yaitu dengan tiga prinsip:

a. Tidak ada barang yang tidak perlu b. Tidak berserakan

c. Tidak kotor

Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Seiketsu (Rawat-Seragam-Kepatuhan-Pemantapan–Standardize):

1. Kuantitatif

1) Biaya penyelenggaran operasi yang rendah.

2) Biaya pengeluaran tambahan (overhead) yang rendah. 3) Efisiensi dari proses meningkat.

4) Kuantitas pengeluaran menurun. 5) Sedikit keluhan dari pelanggan. 6) Produktivitas karyawan meningkat.

2. Kualitatif

1) Mendidik disiplin karyawan positif. 2) Karyawan terus menghasilkan ide kreatif. 3) Kemahiran karyawan meningkat.

4) Karyawan setia kepada organisasi. 5) Citra organisasi meningkat

(14)

Gambar 4.1

5. Shitsuke yang artinya Discipline

Yang dimaksud dengan Shitsuke juga adalah (Rajin – Senantiasa – Kedisiplinan – Pembiasaan –Suistain) Pemeliharaan kedisiplinan pribadi meliputi suatu kebiasaan dan pemeliharaan program 5S yang sudah berjalan. Bila berada pada posisi sebagai atasan, buatlah standarisasi 5S serta berikan pelatihan 5S, agar seluruh karyawan perusahaan dapat mengerti akan kegunaan dari 5S sebagai dasar kemajuan perusahaan, karena dengan menerapkan 5S yang praktis dan ringkas bertujuan pada efisiensi, pelayanan yang baik, keamanan bekerja serta peningkatan produktivitas dan profit.

Keuntungan yang akan didapat dalam menerapkan Shitsuke (Rajin-Senantiasa- Kedisiplinan-Pembiasaan–Sustain):

1. Kuantitatif

1) Biaya pengeluaran rendah.

(15)

2) Ketrampilan karyawan meningkat.

3) Kesehatan karyawan bertambah baik. 11

4) Karyawan setia kepada organisasi. 5) Budaya kerja antar tim yang tinggi.

Gambar 5.1

F. Contoh Perusahaan yang Menerapkan Budaya 5S

Sebagai contoh perusahaan yang menerapkan budaya kerja 5S adalah Toyota.

Toyota salah satu merk mobil dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia saat ini. Toyota dikenal sebagai perusahaan produsen mobil dengan kualitas yang baik. Tentu kita tak perlu meragukan kualitas mobil Toyota. Tiap harinya mobil bermerk Toyota melintas tak hentinya, bukti kepepercayaan masyarakat kepada Toyota. Toyota Indonesia kini sudah hadir di Indonesia dengan kualitas produk terpercaya selama 25 tahun. Membangun perusahaan dari awal sampai saat ini 25 tahun,bukanlah hal yang mudah. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi saat penting. Dan penerapan budaya kerja yang terjadi dimiliki perusahaan Toyota yaitu budaya kerja “Kepatuhan pada Tujuan” dimana mengharuskan seluruh elemen organisasi untuk belajar. Dapat dikatakan kekurangan-kekurangan yang ada dalam perusahaan adalah suatu metode pembelajaran untuk melakukan perbaikan yang lebih baik. Inti utama dari filosofi Toyota adalah bahwa budaya harus mendukung orang dalam pekerjaannya.

(16)

12

Dan dengan tagline “Membangun manusia sebelum membuat produk” Toyota menjaga kualitas produk secara tak langsung lewat manusia (SDM). SDM yang berkualitas pastinya akan menghasilkan karya dan kontribusi yang baik bagi perusahaan. QCC yang dilakukan Toyota Indonesia adalah realisasi dari budaya kerja Kaizen yang sesuai dengan Toyota Way dan semangat Toyota Berbagi.

Kaizen senfiri adalah sebuah system perbaikan terus-menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya perusahaan, produktivitas, keselamatan, dan kepemimpinan. Kunci Kaizen adalah pada “Perbaikan Terus Menerus”, perubahan kea rah yang baik dan semakin baik. Bukan perubahan yang besar, namun perubahan-perubahan kecil yang konsisten sehingga berdampak besar. Kaizen di Toyota Indonesia dengan dua pilar, Quality Control System (QCC) dan suggestion system (SS). Hal kecil yang diwujudkan di Toyota Indonesia. Di toilet perempuan ternyata ada kebiasaan “flushing” dua kali, padahal sebenannya cukup kali. Akhirnya dengan QCC maka kebiasaan “:flushing” satu kali di toilet perempuan bisa menghemat biaya penggunaan air sebesar 12 juta rupiah. Mungkin hal yang dianggap sepele, namun ada dampak besar yang dihasilkan dengan adanya QCC di Toyota Indonesia.

Pendekatan secara personal dilakukan lewat QCC sehingga karyawan memiliki produktivitas yang meningkat. Pimpinan berbincang dengan bawahan, sehingga pimpinan mengetahui kelemahan dan memberikan semangat bawahan. Bawahan merasa diapresiasi oleh pimpinan. Toyotapun tak dengan mudah mengimplementasikan QCC kepada semua karyawan, berawal dari kegiatan sukarela hingga diwajibkan.

Karena lewat QCC yang dilakukan ternyata produktivitas meningkat dengan mutu yang terjaga dengan baik. Toyota dari waktu ke waktu menerima permintaan akan produksi mobil, atas hal tersebut Toyota ingin permintaan dipenuhi dengan kualitas produk yang baik. Semuanya tak lepas dari SDM yang produktif dan berkontribusi, menyelesaikan masalah untuk perbaikan berkelanjutan. QCC bisa dilaksanakan dengan baik oleh Toyota Indonesia dengan baik. Membuat SDM berkualitas yang menghasilkan produk yang juga berkualitas. Dengan konsisten dan berkelanjutan. Toyota Indonesia dalam buku Perubahan Tiada Henti mengungkap detail realisasi QCC sejak awal Toyota Indonesia berdiri,hingga kini dengan konsisten. Sekalipun pernah terjadi penyesuian karena Toyota Indonesia pernah melakukan penggabungan beberapa perusahaan (merger), namun QCC tetap bisa ikut disesuaikan, dibiasakan, dan menjadi budaya kerja.

(17)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada saat ini, perusahaan/organisasi yang dapat bertahan dan menjadi yang terbaik, adalah perusahaan/organisasi yang berorientasi pada pengembangan budaya unggul pada perusahaan/organisasinya. Budaya kerja yang saat ini diakui sebagai yang terbaik adalah Budaya Kerja Unggulan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Mudah dimengerti tetapi sangat sulit diaplikasikan tanpa keseriusan.

Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) di Indonesia, relatif sangat baru. Dalam pengamatan saya, hampir tidak ada

perusahaan/organisasi di Indonesia yang menerapkan secara “All Out”. Data juga agak sulit didapat (karena sedikit sekali yang baru mengaplikasikan 5S secara coba-coba). Bila ada Mahasiswa/umum yang ingin melakukan penelitian, thesis, penerapan ataupun assessment (penaksiran/penilaian) tentang kesuksesan dalam penerapan budaya kerja 5S, saya siap membantu.

Hasil akhir dari kesuksesan penerapan 5S, antara lain: Menurunkan pemborosan, Meningkatkan mutu dan produktivitas, Menghindari kecelakaan kerja, Meningkatkan kinerja tim, Absensi yang rendah, Peningkatan dan perbaikan kinerja yang berkelanjutan, Peralatan kantor dan lokasi kerja yang teratur, rapi dan bersih, Gugus mutu yang berjalan dengan baik, Hasil produksi yang berkualitas baik, Keunggulan untuk mempunyai karyawan yang

bermental maju serta bersikap dan berperilaku positif serta Langkah awal menuju perusahaan kelas dunia.

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa, budaya itu sangat berpengaruh sekali terhadap produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan dan juga bisa membuat suatu kebiasaan didalam perusahaan tersebut yang akan berlangsung secara terus menerus.

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi “Penerapan Budaya 5S”, tentunya masih banyak kekurangan dan salah dalam membuat makalah ini, kerena kurangnya referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

(18)

14

B. Saran

Untuk menjadi Bangsa unggul, Indonesia perlu memperkuat kekuatan Industrinya selain kekuatan bersenjata, dengan memperkuat budaya kerjanya seperti Jepang dan Jerman. Indonesia perlu memperkenalkan, mensosialisasikan dan mengimplementasikan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Sebuah langkah awal menuju perusahaan kelas dunia.

(19)

15

Daftar Pustaka

Chandra Suwondo.2012.Penerapan Budaya Kerja Ungulan

5S(Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,dan Shitsuke.Jurnal Magister Manajemen.1(1):29-48, 2012.

[Online]. https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjvkYbGoK7 TAhUEs48KHb1cB5kQFggjMAA&url=http%3A%2F%2Fasmi.ac.id%2Fe-journals%2Ffiles %2F23_2-6-1-PB.pdf&usg=AFQjCNH02cJNbf0OZKNtm7qjnS4ef0SxmA

Haryadi,B,.& Putra,B.H,.(2014). Analisis Prinsip Kerja 5S (Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu, dan Shitsuke.Jurnal Agora.2(2),2014. [Online]

https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjvkYbGoK7 TAhUEs48KHb1cB5kQFghOMAY&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org %2Farticle.php%3Farticle%3D194352%26val%3D6509%26title%3DANALISIS

%2520PRINSIP%2520KERJA%25205S%2520(Seiri%2C%2520Seiton%2C%2520Seiso %2C%2520Seiketsu%2C%2520Setsuke)%2520PADA%2520CV.%2520KOKOH

%2520BERSATU%2520PLASTIK%2C

%2520SURABAYA&usg=AFQjCNFq9REVPfqo7NCc6NYqijbpWuejrg

http://www.kompasiana.com/kokogiovanni/pembelajaran-berharga-dari-budaya-kerja-qcc-dari-toyota-indonesia_57bc0fb3a723bdcf51b1c100

http://rajapresentasi.com/2012/02/apa-itu-5s-5r-cara-menerapkan-sistem-5s/ http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id

Gambar

Gambar 1.1 Contoh dari Seiri
Gambar 2.13. Seiso yang artinya Cleaning
Gambar 3.1 9
Gambar 4.15. Shitsuke yang artinya Discipline
+2

Referensi

Dokumen terkait

(1) Untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota MWA yang mewakili setiap unsur sebagaimana diatur dalam Pasal 10, kecuali Menteri atau yang mewakilinya, Sri Sultan

Oleh karena itu seorang Ibu yang memliki anak penyandang autis harus merubah cara berpikir negatif dan pesimis menjadi cara berpikir yang positif dan optimis, sehingga dengan

ekstraksi kobal, tembaga dan mangan dengan pengompleks DDC dalam kloroform dengan penopengan EDTA ditunjukkan pada gambar 9.. Hal ini dapat dikatakan bahwa hasil

FKTP / PUSKESMAS KATOI T PUSKESMAS KATOI TAHUN ANGGARAN 2014 AHUN ANGGARAN

Kartu Cermat Bidang Kesehatan merupakan Program Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat kepada penduduk miskin dan

Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan bagaimana prinsip dan alasan yang menjadi dasar bagi bank sebelum melakukan perikatan dengan asuransi, bagaimana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi CRM yang dilakukan oleh Hotel Swift Inn Aeropolis Tangerang melalui program Whiz Mate dengan menggunakan

Batas elastis terjadi pada tegangan 14,07 MPa dengan regangan vertikal maksimum rata-rata adalah 23,8x10 -4 dan regangan horizontal maksimum rata-rata adalah 9,4x10