• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web: studi kasus: Pulau Ambon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web: studi kasus: Pulau Ambon"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada

Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Hennie Tuhuteru (672009252) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada

Sistem Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Hennie Tuhuteru (672009252) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

Yesaya Sandang, M.Hum.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Perancangan Aplikasi Rute Perjalanan Wisata pada Sistem

Informasi Pariwisata berbasis Web

(Studi Kasus: Pulau Ambon)

1) Hennie Tuhuteru, 2) Michael Bezaleel Wenas, 3) Yesaya Sandang

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)hannytuhuteru@gmail.com, 2)michael.bezaleel@staff.uksw.edu, 3)yesaya.sandang@staff.uksw.edu

Abstract

Ambon Island is one of the islands in the Maluku islands that since the first famous for a variety of crops, beautiful natural scenery and local culture. According to statistics the number of tourists who come generally in Maluku in 2012 is still dominated by domestic tourists. The many attractions on the island of Ambon does not necessarily make the tourists interested in visiting. This is due to limitations detailed information about attractions that will be addressed. This research aims to design a travel route application on a web-based tourism information system on the island of Ambon. The results of the research is the application of a travel route who can help tourists in providing support scheduling or planning a tour, and cost savings by minimizing the distance and / or time required in a particular area on the island of Ambon.

Keywords: GIS, Ambon, Travel Route

Abstrak

Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang sejak dahulu terkenal dengan berbagai hasil bumi, panorama alam yang indah dan kebudayaan masyarakat setempat. Berdasarkan statistik jumlah wisatawan yang datang secara umum di Maluku pada tahun 2012 masih didominasi oleh wisatawan domestik. Banyaknya objek wisata di pulau Ambon tidak serta merta membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan informasi secara rinci tentang objek wisata yang akan dituju. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata berbasis web di pulau Ambon. Hasil dari penelitian adalah aplikasi rute perjalanan wisata yang dapat membantu wisatawan dalam memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur, dan penghematan biaya dengan meminimalkan jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan pada suatu daerah khususnya di Pulau Ambon.

Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, Ambon, Rute Perjalanan

1) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya

Wacana

(10)

1

1. Pendahuluan

Pulau Ambon merupakan salah satu pulau di kepulauan Maluku yang sejak dahulu terkenal dengan berbagai macam hasil bumi, panorama alam dan juga kebudayaan. Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku, lebih berkembang jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan dan populasi masyarakat yang bertambah tiap tahun. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku, terjadi peningkatan laju pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan dari tahun 2009 1,2% menjadi 21% pada tahun 2012[1]. Panorama alam dan kebudayaan yang dimiliki menjadikan pulau Ambon sebagai salah satu tujuan wisata baik oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara. Berdasarkan statistik, wisatawan domestik yang datang berkunjung pada tahun 2012 di Maluku sejumlah 62.900 orang, sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 17.820[2]. Sampai dengan Tahun 2008 di Kota Ambon terdapat 39 objek wisata, berupa 24 objek wisata alam dan 15 objek wisata budaya dengan penyebarannya yaitu untuk Kecamatan Nusaniwe 12 objek wisata alam dan 2 objek wisata sejarah serta budaya. Kecamatan Sirimau, 3 objek wisata alam dan 8 objek budaya dan sejarah. Kecamatan Baguala 7 objek wisata alam dan Budaya dan 4 objek wisata sejarah. Selain itu, sejumlah objek wisata di dua Kecamatan yaitu di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan sampai saat ini belum dikembangkan[2].

Terbatasnya sumber informasi terperinci tentang objek wisata yang terdapat di Pulau Ambon tersebut, menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya objek wisata tidak dikenal atau tidak menarik bagi masyarakat. Ketika para wisatawan datang ke suatu kota atau daerah, mereka tidak dapat mengunjungi setiap tempat yang menarik karena waktu dan budget [3], sehingga diperlukan informasi yang lengkap untuk membuat perencanaan perjalanan wisata.

Sistem informasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola arsitektur model view controller (MVC). MVC memberikan keuntungan pada saat pembuatan sistem, pemeliharaan sistem, maupun pengembangan sistem selanjutnya. Hal ini karena bagian-bagian (model, view, dan controller) dari sistem terpisah sehingga ketika satu bagian diubah, maka tidak mempengaruhi bagian yang lain [4].

Untuk mengatasi masalah terbatasnya informasi tentang obyek wisata di Pulau Ambon, dapat dikembangkan suatu sistem informasi geografis (GIS) yang dilengkapi dengan fasilitas untuk perencanaan perjalanan wisata. Informasi tentang lokasi obyek wisata ditampilkan dalam bentuk peta. Selain itu informasi yang lain seperti deskripsi singkat lokasi wisata, foto-foto lokasi wisata juga disediakan. Fasilitas perencanaan rute perjalanan wisata dapat memberikan kemudahaan bagi wisatawan untuk mengatur perjalanan wisatanya. Pengembangan sistem informasi tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan arsitektur MVC, yang salah satunya disedikan oleh ASP.NET MVC. Arsitektur MVC akan memberikan kemudahaan dalam hal pembaruan tampilan dan/atau penambahan fitur.

(11)

2

informasi lain seperti alamat hotel atau penginapan, lokasi kantor pemerintahan, rumah sakir dan kantor polisi, travel agent, transportasi yang digunakan di pulau Ambon, serta jarak dan waktu tempuh perjalanan antar objek wisata. Dengan adanya aplikasi rute perjalanan wisata ini dapat membantu wisatawan dalam memberikan dukungan penjadwalan atau perencanaan tur guna penghematan biaya lewat minimalisasi jarak tempuh dan/atau waktu yang dibutuhkan di Pulau Ambon.

2. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang dilakukan oleh Emanuel [5] membahas tentang perancangan aplikasi perencanaan perjalanan di Kota Bandung dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan OpenStreetMap XML dan .Net Compact

Frame-work. Penelitian ini dibuat dengan tujuan membantu pengguna dalam

mencari tempat dan jalan di Kota Bandung serta informasi rute jalan yang dapat ditempuh [5]. Mengacu pada penelitian tersebut, diketahui bahwa aplikasi perencanaan perjalanan perlu dilengkapi dengan peta, sehingga pengguna dapat memahami informasi secara visual. Pada penelitian tersebut ditemukan kelemahan dalam implementasi sistem, yaitu aplikasi pencarian rute tersebut memiliki masalah dalam hal kecepatan, karena diimplementasikan pada perangkat mobile yang memiliki daya komputasi kecil. Berdasarkan masalah tersebut maka pada penelitian yang ini, aplikasi dikembangkan dalam bentuk web, sehingga proses komputasi didistribusikan pada server dan pada browser komputer pengguna.

Sistem informasi pariwisata sangat dibutuhkan oleh suatu daerah sebagai penunjang dalam mempromosikan lokasi tujuan wisata di daerah tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Putra [6] membahas bagaimana pentingnya pengembangan potensi wisata disuatu daerah khususnya di Salatiga, yang didukung dengan pola perencanaan dan pengembangan yang menyeluruh dan melibatkan pemanfaatan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan e-tourism

dapat mendorong promosi serta penyediaan informasi secara lengkap bagi wisatawan, seperti akomodasi, objek wisata, travel agent, serta event yang ada sehingga membantu wisatawan untuk mengambil keputusan dalam melakukan rencana perjalanan wisata menuju Salatiga. Diharapkan dengan adanya perancangan dan implementasi e-tourism yang sudah dilakukan ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi wisata [6]. Temuan pada penelitian tersebut adalah pentingnya sarana informasi pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata. Salah satu bentuk sarana yaitu e-tourism. Putra memberikan saran pada penelitiannya, bahwa informasi pada web harus sering diperbaharui, dengan tujuan untuk menarik perhatian wisatawan.

(12)

3

rumah sakit dan kantor polisi, serta transportasi dan travel agent yang ada di pulau Ambon, serta membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan daerah tujuan wisata di pulau Ambon. Perbedaan dengan perancangan sebelumnya adalah aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata memberikan informasi rencana perjalanan wisata di pulau Ambon yang dapat diatur sesuai dengan keinginan wisatawan. Rencana perjalanan yang diatur sudah termasuk rute perjalanan, jarak dan waktu tempuh dari tempat penginapan atau hotel sebagai titik awal menuju ke lokasi wisata hingga balik lagi ke titik awal.Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya[7]. Secara umum, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.

Pariwisata atau tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini[6].

Aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata merupakan aplikasi atau sistem yang dapat mengatur rencana rute perjalanan wisata sesuai dengan kategori wisata yang diinginkan oleh seorang wisatawan di suatu daerah. Selain memilih sesuai kategori, wisatawan juga dapat melihat waktu dan jarak tempuh perjalanan wisata, serta mengganti lokasi daerah wisata sesuai dengan yang diinginkan. Dengan adanya aplikasi rute perjalanan wisata, seorang wisatawan dapat dengan mudah mengatur rencana perjalanan wisata di suatu daerah, terutama untuk wisatawan yang belum pernah mengunjungi daerah tersebut[8].

Google Direction Service adalah layanan yang disediakan oleh Google.

Direction Service bekerja dengan cara memberikan perkiraan arah perjalanan dari

satu titik ke titik yang lain dengan menggunakan berbagai metode transportasi. Objek ini berkomunikasi dengan Layanan Google Maps API Arah yang menerima permintaan arah dan mengembalikan hasil dihitung. Direction Service dapat menentukan asal-usul dan tujuan baik dalam bentuk string teks (misalnya "Chicago" atau "Darwin, NSW, Australia") atau dalam bentuk angka koordinat. Hasil yang diberikan oleh Direction Service divisualisasikan dalam Google Map [9].

(13)

4

rekomendasi rute perjalanan diantara titik awal dan titik akhir. Untuk dapat menggunakan layanan ini, diperlukan API Key, yang dapat diperoleh gratis melalui halaman Google Developers Console. [10]

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, dan (4) Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian.

Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem Meliputi Perancangan Proses (UML)

Implementasi Sistem

Pengujian Sistem dan Analisis Hasil Pengujian

Gambar 1Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tahap pertama: analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu melakukan

analisis kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata serta mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam melakukan perjalanan wisata di pulau Ambon. Data rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata merupakan data yang diolah oleh seorang administrator, dan user/pengunjung yang dapat melihat dan merancang perjalanan wisata berupa pemilihan hotel atau penginapan dan mengatur rute perjalanan wisata sesuai kategori wisata yaitu, wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah & budaya, wisata religi, dan souvenir & gift shop. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan melihat data-data dan brosur yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Ambon serta mengumpulkan data dengan mencari, membaca dari situs internet serta sumber-sumber referensi lain yang relevan dengan penelitian yaitu mengenai perancangan aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata di pulau Ambon; Tahap kedua: perancangan sistem, yaitu setelah mendapatkan data, dilakukan perancangan sistem yang meliputi perancangan proses menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) yang bertujuan untuk menggambarkan secara jelas alur yang ada pada aplikasi yang dibangun. Perancangan proses menggunakan

Unified Modelling Language (UML) meliputi use case diagram, activity diagram,

sequence diagram, dan class diagram; Tahap ketiga: mengimplementasikan hasil

(14)

5

didefenisikan pada tahap perancangan, yaitu membangun aplikasi/program sesuai dalam bentuk aplikasi web. Tahap keempat: pengujian sistem, yaitu akan dilakukan pengujian untuk melihat apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan dan tidak ada error, jika belum sesuai maka akan dilakukan perbaikan. Pengujian meliputi blackbox testing dan User Acceptance

Test (UAT). [11].

Gambar 2 Use-case Diagram Sistem

(15)

6

Gambar 3 Activity Diagram User

Gambar 3 menunjukan activity diagram user, menjelaskan proses user

mengakses halaman web, kemudian sistem menampilkan halaman utama. Setelah itu, user memilih kategori wisata dan sistem akan menampilkan lokasi dan rute perjalanan yang disarankan. User kemudian memilih atau mengganti lokasi wisata yang diinginkan dan mencetak rute perjalanan wisatanya.

Gambar 4 Sequence Diagram User

(16)

7

Gambar 5 Class Diagram Sistem

Gambar 5 menunjukkan class diagram yang digunakan di dalam sistem.

Class-class tersebut merupakan perwakilan dari tabel-tabel yang ada di dalam

database. Class Lokasi mewakili entitas tabel lokasi, dengan atribut-atribut seperti nama, keterangan, lat, lng, dan seterusnya. Demikian pula dengan class Kategori. Kedua class tersebut merupakan class entitas. Class entitas terhubung dengan satu atau lebih class controller. Sebagai contoh adalah class Lokasi terhubung dengan

class LokasiControl. Classcontroller menyediakan fungsi-fungsi untuk mengolah

data entitas, sekaligus menghubungkan dengan class boundary. Class boundary

pada gambar 5, salah satunya adalah class LokasiUI. Class Lokasi UI merupakan

class yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Class ini bertugas untuk

(17)

8

Gambar 6 Relasi Tabel

Gambar 6 menunjukkan tabel yang digunakan oleh sistem untuk menyimpan data. Terdapat tiga tabel yaitu tabel lokasi yang menyimpan data-data lokasi wisata dan penginapan, tabel kategori yang menyimpan kategori-kategori wisata, dan tabel foto yang menyimpan data foto untuk tiap obyek wisata.

4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil perancangan, maka dilakukan implementasi dalam bentuk aplikasi berbasis web.

(18)

9

Gambar 8Keterangan Rute Perjalanan per Kategori Wisata

Gambar 7 menunjukkan peta lokasi wisata dengan kategori yang dipilih yaitu “Kuliner”. Lokasi-lokasi wisata dihubungkan dengan jalur yang merupakan rute yang direkomendasikan oleh sistem. Gambar 8 menunjukan detail keterangan tiap-tiap lokasi wisata.

Gambar 9 Tampilan Akomodasi

(19)

10

Gambar 10 Tampilan Destinasi

Gambar 10 menunjukkan tampilan halaman destinasi. Halaman ini menampilkan data-data lokasi wisata per kategori, serta lokasinya pada peta.

Gambar 11 Tampilan Travel dan Transportasi

Gambar 11 menunjukkan tampilan halaman informasi tentang travel dan transportasi. Halaman ini memberikan informasi mengenai transportasi menuju Ambon, transportasi yang tersedia ketika untuk berkeliling Ambon, dan agen-agen perjalanan yang dapat dihubungi.

Kode Program 1 Perintah untuk Menampilkan Peta Dengan Google Maps API

1. var map;

2. function initialize() {

3. directionsDisplay = new google.maps.DirectionsRenderer();

(20)

11

5. var myOptions = {

6. center: new google.maps.LatLng(-3.632502, 128.249745),

7. zoom: 11,

15. map = new google.maps.Map(

16. document.getElementById("map-canvas"), myOptions);

17.}

Kode Program 1 merupakan perintah untuk menampilkan peta dengan menggunakan Google Maps API. Perintah ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript

Kode Program 2 Perintah untuk Menampilkan Rute Perjalanan

1. var directionsDisplay;

2. var directionsService = new google.maps.DirectionsService();

3. function showRoute(start, end, waypoints) {

4. var request = {

11. directionsService.route(request, function (result, status) {

12. if (status == google.maps.DirectionsStatus.OK) {

13. directionsDisplay.setDirections(result);

Kode Program 2 merupakan perintah untuk menampilkan rute perjalanan wisata yang terdiri dari beberapa titik (baris perintah ke 7). Rute dibentuk dengan menggunakan layanan Google Direction (baris 11-14). Rute ini kemudian ditampilkan melalui variabel directionDisplay (baris 13-14).

Pengujian sistem dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Blackbox Testing, dilakukan untuk mengetahui bahwa semua fungsi dan fitur pada sistem bekerja dengan tepat. Pengujian dilakukan dengan cara melihat fungsi-fungsi pada sistem, kemudian membandingkan hasil pengujian dengan hasil yang diharapkan. Hasil dari blackbox testing ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil Blackbox Testing

Test ID

Deskripsi Hasil yang Diharapkan Hasil yang Diberikan Sistem

1. User memilih lokasi hotel sebagai titik awal

Pada peta dimunculkan lokasi hotel yang dipilih

Sesuai yang

diharapkan.

2. User memilih kategori wisata

Pada peta dimunculkan titik-titik wisata yang sesuai dengan kategori terpilih.

Sesuai yang

(21)

12

Pada bagian bawah peta ditampilkan detail lokasi-lokasi wisata.

rute perjalanan wisata otomatis ditampilkan 3. User mengubah

susunan lokasi wisata

Rute perjalanan wisata di peta disesuaikan secara otomatis

Rute perjalanan wisata diperbarahui

Seusai yang

diharapkan

Berdasarkan hasil blackbox testing pada Tabel 1, disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada sistem bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian kedua yang dilakukan terhadap aplikasi sistem berupa User

Acceptance Test (UAT) untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini mencakup

kebutuhan user, pada tahapan ini diminta tanggapan user tentang aplikasi sistem informasi ini sebagai bahan evaluasi. Berikut ini adalah hasil prosentasi dari kuesioner yang telah dibagikan pada 30 orang responden. Hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna

No Pertanyaan Jumlah

1 Aplikasi sistem rute perjalanan wisata ini mudah digunakan atau dioperasikan.

2 Sistem rute perjalanan wisata memberikan informasi yang bermanfaat. mempromosikan wisata-wisata di Pulau Ambon. a. setuju

(22)

13

5 Keseluruhan aplikasi sistem rute perjalanan wisataini bagus.

a. setuju b. ragu-ragu c. tidak setuju

26 4 0

Hasil kuesioner menujukkan bahwa aplikasi rute perjalanan wisata pada sistem informasi pariwisata ini dapat diterima oleh user.

5. Simpulan

Berdasarkan perancangan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu: (1) aplikasi rute perjalanan wisata pada Sistem Informasi Pariwisata berbasis web

(23)

14

6. Daftar Pustaka

[1]. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013. Proyeksi Penduduk

Indonesia 2010-2035. Jakarta: Badan Pusat Statistik, Jakarta-Indonesia.

[2]. BPS Kota Ambon 2014. Kota Ambon dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Ambon

Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

[5]. Emanuel, A. W. R. & Wiraguna, A. 2011. Aplikasi Perencanaan Perjalanan Kota Bandung dengan Memanfaatkan OpenStreetMap XML dan. NET Compact Framework di PDA dengan Teknologi Pencarian Rute

Algoritma A*. Jurnal Informatika 3, pp–1.

[6]. Putra, C., Iriani, A. & Manuputty, A. D. 2011. Perancangan dan

Implementasi E-Tourism pada Sistem Informasi Pariwisata Salatiga.

[7]. Mulyanto, A. 2009. Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi.

[8]. Pan, B., Crotts, J. C. & Muller, B. 2007. Developing web-based tourist

information tools using google map. Information and Communication

Technologies in Tourism 2007 , 503–512.

[9]. Google Developers 2012. Direction Service. https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/directions. Diakses tanggal 1 Mei 2012.

[10]. Google Developers 2015. Google Maps Distance Matrix API. https://developers.google.com/maps/documentation/distancematrix/.

Diakses pada 4 April 2015

[11]. Beizer, B. & Vinter, O. 1990. Software testing techniques: Bug Taxonomy

Gambar

Gambar 1Tahapan Penelitian
Gambar 2 Use-case Diagram Sistem
Gambar 4 menunjukkan sequence diagrammengirim data lokasi untuk ditampilkan kepada membuat rencana perjalanan wisata
Gambar 5 Class Diagram Sistem
+6

Referensi

Dokumen terkait

Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas,

(3) Tahap Analisis dan Interpretasi. Pada tahap ini, model harapan ideal yang telah divalidasikan, diinterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma praktis yang

Penelitian ini bertujuanuntu mengetahui seberapa kuat pengaruh kepribadian terhadap kerjasama tim melalui komitmen sebagai variabel intervening pada Bank Tabungan

Tabel 4.18 Hasil Uji Rumpang atas Terjemahan Ayat-ayat Imperatif Alquran 167 Tabel 4.19 Perbandingan Derajat Kenaturalan Terjemahan. Ayat-ayat Imperatif Alquran

Dalam hal terjadinya keadaaan kahar atau gangguan teknis (contoh: gangguan daya listrik, gangguan jaringan, gangguan aplikasi) terkait dengan pelaksanan e- Tendering yang

Ibid., h.. mata pelajaran Fiqih yang bersifat praktis dan menekankan pada aspek keterampilan. Oleh karena itu cara penyajiannya/metode yangdipakai harus berbeda.

dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “analisis sistem informasi akuntansi tentang pengelolaan pbb-p2 pada dispenda kota kediri ”.. Ini dapat

[r]