• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajerial Kepala Sekolah di SD Negeri Gelangan 6 Kota Magelang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajerial Kepala Sekolah di SD Negeri Gelangan 6 Kota Magelang"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan dalam suatu organisasi sekolah juga dipengaruhi oleh kualitas pimpinan dalam hal ini adalah kepala sekolah. Salah satu kekuatan efektivitas dalam pengelolaan sekolah yang berperan bertanggung jawab menghadapi perubahan adalah kepemimpinan Kepala Sekolah. Perilaku kepala sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru dalam proses interaksi dilingkungan sekolah dengan melakukan tujuan, prosedur, input, proses dan output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan (Daryanto, 2001: 81). Maka diperlukan seorang kepala sekolah yang mampu mengelola sekolah yang baik untuk meningkatkan kualitas sekolah yang terdepan.

(2)

dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Manajerial kepala sekolah akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan (Suprihatin,dkk 2004: 61). Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah dan keberhasilan kepala sekolah adalah keberhasilan sekolah (Wahjosumidjo, 2008: 349). Karena kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah sebagai pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuan. Keberhasilan suatu sekolah pada hakekatnya terletak pada efisien dan efektivitas penampilan kepala sekolah (Wahjosumidjo, 2008: 349).

(3)

suatu organisasi sekolah dalam mencapai tujuan sekolahnya secara efektif dan efisien. Kesimpulan dari penelitian tersebut menyatakan keberhasilan kepemimpinan dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sekolah. Faktor-faktor penyebab keberhasilan kepemimpinan sangat bervariasi, salah satunya adalah kompetensi manajerial kepala sekolah. Kompetensi yang dimaksud meliputi kepemimpinan dan kemampuan manajemen.

Kompetensi kepala sekolah tertuang dalam Permen Diknas No. 13 tahun 2007 antara lain: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Kepala Sekolah sebagai top manajer di sekolah diharapkan dapat mempengaruhi bawahannya. Untuk melaksanakan diatas bukanlah hal yang mudah karena adanya kompetensi diatas yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai peran yang menentukan dalam pengelolaan manajemen sekolah, berhasil tidaknya tujuan sekolah dapat dipengaruhi bagaimana kepala sekolah menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah planning (perencanaan),

(4)

tersebut diperlukan kepemimpinan Kepala Sekolah yang komunikatif sesuai dengan situasi sehingga bawahan dapat menjalani tugasnya dengan baik. Untuk menunjang keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah maka kepala sekolah harus memiliki beberapa keterampilan. Keterampilan tersebut dimaksudkan sebagai bekal untuk dapat melaksanakan manajemen pendidikan secara lebih baik. Keterampilan atau kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah keterampilan tekhnis (technical skill), keterampilan hubungan manusia (human relation skill) dan keterampilan konseptual (conceptual skill).

(5)

tetap terutama SD yang pinggiran dengan insentif yang masih rendah, kurang optimalnya pembinaan, pengembangan karier, kurang bergairah dalam mengajar serta hubungan antar individu yang belum optimal, kadang-kadang guru mengajar seolah-olah hanya sekedar menghabiskan waktu sehingga terlupakan hasil yang ingin dicapai dalam proses kegiatan belajar mengajar (Mulyasa, 2003: 107-115).

Berdasarkan uraian di atas, dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pemerintah telah memberdayakan kepala sekolah sedemikian rupa serta otonomi yang memberi ruang, gerak yang lebih luas untuk mengelola pendidikan, namun dalam kenyataannya, mutu pendidikan di Indonesia masih memprihatinkan. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia mencerminkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan dan rendahnya kualitas SDM dapat dicermati dari laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan, United Nation Educational Scientific and Cultural Organization

(6)

Magelang pernah mengungkapkan bahwa kualitas pendidikan di kota Magelang sangat memprihatinkan. Hal ini dinilai dari lemahnya sarana dan prasarana serta bobot mutu pendidikan yang diusung oleh Kadis Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.

Faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan di Jawa Tengah adalah masalah manajemen pengelolaan sekolah yang berkaitan erat dengan peningkatan mutu sekolah. Umumnya manajemen sekolah di Jawa Tengah belum mampu untuk menggali secara maksimal seluruh potensi yang ada agar mampu bersinergi dalam mendukung proses kegiatan pembelajaran yang optimal.

(7)

Menurut Nana Sudjana (1995: 3), Penilaian menjadi bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari kegiatan di sekolah. Jika manajerial kepala sekolah mempunyai peran penting dalam mendukung pengembangan sekolah, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai penyedia informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan sebuah sekolah. Tanpa kehadiran kegiatan evaluasi, tidak mungkin dapat ditemukan informasi mengenai kekurangan dan kelebihan dari pengelolaan sebuah sekolah yang telah dilaksanakan. Secara praktis, sikap dan tindakan selanjutnya juga tidak mungkin bisa diambil.

Secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa penilaian atau evaluasi sangat dibutuhkan dalam proses kepemimpinan atau manajerial kepala sekolah sehingga tujuan dan fungsi dari pelaksanaan manajerial kepala sekolah dapat memperoleh hasil.

(8)

dilakukan di SDN Gelangan 6 Kota Magelang ini nampak bahwa adanya usaha yang sungguh-sungguh dari kepala sekolah dalam meningkatkan hasil lulusan siswa. Fakta empirik masih menunjukkan bahwa kualitas lulusan SDN Gelangan 6 Kota Magelang masih mengalami tingkatan yang standar tanpa ada peningkatan tingkat tahunnya. Sebagai bahan data awal peningkatan kinerja guru dapat dilihat dari hasil lulusan rata-rata dari tiga mata pelajaran yakni BI, Matematika dan IPA sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data awal peningkatan kinerja guru dapat dilihat dari hasil rata-rata lulusan tiga mata pelajaran

(9)

mengidentifikasi jenis tanah yang telah dilaksanakan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.2 Hasil Perolehan Nilai Data Awal Mengidentifikasi jenis tanah

No. Nama Siswa

No Soal

Skor Nilai

Tafsiran

1 2 3 4 5 T BT

1 Agus Gaedy 2 2 1 2 1 8 40   2 Akbar Nur D 4 3 4 4 2 17 85 

3 Suta Rafi` F 2 3 2 4 2 13 65 

4 Alfina Izzati

A 2 2 1 2 2 9 45 

5 Anandad

Nur 2 3 1 2 3 11 55 

6 Aurelia

Rizky 3 2 4 2 2 13 65 

7 Baretta

Panuju 3 3 4 1 2 11 55 

8 Devanda

Roma 3 3 2 1 2 11 55  9 Dian Stefani 4 3 4 3 3 17 80 

(10)

11 Khanifah

Nurul 4 4 4 3 2 17 85 

12 M Salahudin

A 4 3 1 4 2 14 70 

13 M Satrio

Yuda 3 3 1 2 2 11 55 

14 Rahma Etika

S 2 1 1 2 1 7 35 

Jumlah 40 38 29 35 30 173 865 7 7

(11)

Berdasarkan tabel di atas, maka pengelompokan berdasarkan tingkat kemampuan siswa adalah sebagai berikut:

1. Kelompok tinggi (81–100) ada 3 orang 2. Kelompok sedang (65–80) ada 4 orang 3. Kelompok rendah (<65) ada 7 orang

Siswa yang memperoleh nilai antara 81–100 sebanyak 3 orang (21,43%)

Siswa yang memperoleh nilai antara 65–80 sebanyak 4 orang (28,57%)

Siswa yang memperoleh nilai dibawah 65 sebanyak 7 orang (50%)

(12)

Dari sisi siswa, pada saat pengumpulan data awal penelitian kebanyakan siswa tampak kebingungan tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan. Perhatian mereka tidak terfokus pada materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga proses pembelajaran tidak bisa terorganisir dengan baik.

Permasalahan yang muncul di atas tidak dapat terlepas dari kualitas kinerja guru, terutama dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang belum mampu menekankan siswa menguasai pelajaran secara optimal. Disamping itu model pembelajaran yang dikembangkan masih belum mampu mengapresiasi dan mengakomodasi perbedaan-perbedaan individu siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru hanya memberikan layanan pembelajaran yang sama untuk semua siswa, baik siswa yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuan sedang, maupun kemampuan rendah.

(13)

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti diuraikan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimanakah Evaluasi Manajerial Kepala Sekolah di

SDN Gelangan 6 Kota Magelang dilihat dari aspek input, proses, dan output dari kinerja guru dan kelulusan siswa karena dengan mengevaluasi kinerja guru serta kelulusan siswa maka akan diperoleh hasil dari manajerial kepala sekolah?”

1.3.

Tujuan Penelitian

(14)

1.4.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan informasi bagi lembaga pendidikan tentang pentingnya manajerial kepala sekolah di SDN Gelangan 6 Kota Magelang.

b. Sebagai bahan pertimbangan tentang pelaksanaan manajerial kepala sekolah di SDN Gelangan 6 Kota Magelang.

c. Sebagai bahan kajian bagi kepala sekolah tentang pentingnya program manajerial kepala sekolah di SDN Gelangan 6 Kota Magelang.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan serta menambah wawasan dalam meningkatkan kompetensi manajerial kepala sekolah.

Gambar

Tabel 1.1 Data awal peningkatan kinerja guru dapat
Tabel 1.2 Hasil Perolehan Nilai Data Awal

Referensi

Dokumen terkait

The objectives of the research were to increase the set soy meal to chunk conversion standard from 65% to 80%; to determine the effects of feed properties on extrusion failures;

Membuat resume dan memaparkan resume tentang matematika sebagai sarana berpikir deduktif secara benar dan aktif. Membuat resume sekaligus memaparkan resume tentang

Base Scenario (Scenario 1) assesses cur- rent waste management system involving 13 depots, 20 containers, and 58 permanent poll- ing stations.Table 1 presents waste manage-

Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar,

3.Secara rekursif mencetak seluruh data pada subpohon kanan..

Hasil wawancara dengan siswa pada akhir siklus II diperoleh keterangan bahwa dengan penerapan STAD membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar, siswa merasa

Fungsi dan cara kerja enzim 4.Faktor-faktor yang empengaruhi kerja enzim VIII 100 menit Dialog interaktif; Diskusi kelompok kecil Menjawab latihan dan soal-soal dari

Peningkatan pada aspek merumuskan hipotesis ini terjadi karena hipotesis disusun oleh peserta didik berdasarkan rumusan masalah, ketika peserta didik mampu