• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Penyakit pada Manusia yang diseb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Artikel Penyakit pada Manusia yang diseb"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel Penyakit pada Manusia

yang disebabkan oleh Bakteri

(2)

Tanpa pernah kita sadari, hidup kita sehari-hari tidak pernah luput dari incaran mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Mikroorganisme tersebut berseliweran di dekat kita. Beberapa jenis tidak berbahaya, namun beberapa jenis yang

lain dapat mengancam kesehatan jika masuk ke dalam tubuh kita. Berikut adalah macam-macam bakteri yang dapat menimbulkan penyakit, antara lain:

Pseudomonas aeruginosa (Pseudomonas pyocyaneus)

Bakteri ini dapat masuk ke jaringan tubuh dan menimbulkan gejala penyakit, seperti infeksi traktus urinarius, infeksi jaringan paru, infeksi kornea. Biasanya infeksi tersebut

menimpa penderita diabetes mellitus atau pecandu narkoba. Upaya pencegahan yang paling baik adalah menjaga daya tahan tubuh tetap tinggi dan pada penularan pasien

yang dirawat di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara kerja yang steril.

Vibrio cholerae

Bakteri ini menyebabkan penyakit cholera asiatica. Gejala penyakit yang ditimbulkan ini berupa nausea, muntah, diare, dan kejang perut. Keadaan ini dapat menyebabkan kejang kematian dalam beberapa jam sampai beberapa hari dari permulaan sakit. Cara

penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Pengobatan dapat dilakukan dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, sedangkan

pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman serta perbaikan sanitasi lingkungan.

Vibrio El Tor

Sifat bakteri ini sama dengan Vibrio cholera. Spirillium minus (Treponema sodoku)

Bakteri ini menyebabkan penyakit rat-bite-fever (demam karena gigitan tikus), dengan gejala berupa demam yang mendadak, sakit otot, ruam kemerahan pada kulit, sakit kepala, nausea, dan radang kelenjar getah bening regional. pencegahan dilakukan dengan peningkatan sanitasi lingkungan terutama kebersihan rumah sehingga tidak ada tikus.

Escherichia coli

(3)

bakteri E.coli

E.coli dapat menimbulkan pneumonia, endokarditis, infeksi pada luka dan abses pada berbagai organ.bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan penyebab infeksi tractor urinarius (pyelonephritis cysticis) pada manusia yang dirawat di rumah sakit (nosocomial infection). pencegahan infeksi bakteri ini dilakukan dengan perawatan yang sebaik-baiknya di rumah sakit, antara lain: pemakaian antibiotic secara tepat, tindakan antiseptic secara benar.

Klebsiella pneumonia

Bakteri ini sering menimbulkan pada tractus urinarius karena nosocomial infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes mellitus atau pecandu alcohol. gejala pneumonia yang disebabkan oleh bakteri ini berupa gejala demam akut, malaise (lesu), dan batuk kering, kemudian batuknya menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah dan purulent (nanah). bila penyakitnya berlanjut, akan terjadi abses, nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan vibrosis paru-paru. Pencegahan dilakukan dengan peningkatan derajat kesehatan dan daya tahan tubuh. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan cara kerja yang aseptik pada perawatan pasien di rumah sakit.

Proteus vulgaris

Penyakit yang ditimbulkan berupa infeksi tractus urinarius pada nosocomial infection. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan menggunakan kateter dalam keadaan steril.

Salmonella typhi

Penyakit yang ditimbulkan yaitu penyakit typhus abdominalis. gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi (400C), seringkali meracau dan gelisah (delirium), lemah, apatis, anoreksia, dan sakit kepala, ada yang mengalami diare tetapi umumnya mengalami konstipasi. pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan higien pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga, peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuanagn feses manusia serta pemberantasan tikus dan lalat.

Shigella dysenteriae

Penyakit yang ditimbulkan yaitu disentri basiler dengan gejala yang biasanya dating mendadak berupa demam, sakit perut bagian bawah, diare, fesenya cair, bercampur lendir dan darah. Pada penyakit yang berat dapat disertai muntah, dehidrasi, kolaps, bahkan menyebabkan kematian. Penularan adalah lewat feses penderita. Pencegahan dilakukan dengan mencaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan sanitasi lingkungan dan hygene pribadi.

Pasteurella pestis (Yersenia pestis)

Penyakit pes adalah penyakit yang menyerang binatang pengerat, tetapi dapat menular pada manusia dengan perantaraan gigitan kutu tikus yang disebut Xenopsylla cheopis. Gejalanya adalah demam dan menggigil. Bakteri akan ikut dengan aliran limfa

(4)

tersendiri agar tidak menulari orang yang sehat, peningkatan sanitasi dan untuk memberantas kutu-kutunya, serta vaksinasi.

Haemophilus influenza

Bakteri ini menimbulkan penyakit tractus respiratorius, system saraf dan system skelet. Pencegahan dengan vaksinasi dan menghindari penularan.

Haemophilus ducrey

Menimbulkan penyakit chancroid, menular lewat hubungan kelamin.

Bordetella pertussis

Bakteri ini menyebabkan batuk rejan. Pencegahan dengan vaksinasi.

Staphylococcus aureus

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi bernanah dan abses, infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul, infeksi pada luka, meningitis, endokarditis, pneumonia, pyelonephritis, osteomyelitis. pencegahan dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, hygene pribadi, dan sanitasi lingkungan.

Neisseria gonorrhoea

Gejala penyakitnya adalah kencing bernanah. pada wanita penderita yang kronis dapat menyebabkan tertutpnya saluran telur. Bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita penyakit ini matanya menjadi bengkak, bernanah yang dan dapat menyebabkan kebutaan. Untuk mencegah neonatal gonorrhoea ophtalmia pada mata bayi yang baru lahir adalah

dengan diteteskan larutan penicillin 10.000 unit dalam aqua atau larutan perak nitrat 1% atau erythromycin 0,5% atau tetracycline 1%.

Neisseria meningitides

Bakteri ini menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak). bila daya tahan tubuh menurun, bakteri ini dapat menyebabkan pharyngitis bahkan pneumonia. Gejala meningitis awalnya mirip flu, demam tidak begitu tinggi, sakit kepala, tenggorokan kering, kaku kuduk, dan lesu.

Streptococcus pneumonia

Merupakan bakteri penyebab penyakit pneumonias, sinusitis, otitis media, mastoiditis, conjuctivis, meningitis, endocarditis. Sebenarnya merupakan flora normal oropharinx, tetapi dapat menjadi berbahaya pada manusia yang daya tahan tubuhnya menurun.

Corynebacterium diphtheriae

Menimbulkan penyakit dipteri pada anak-anak, dengan gejala demam yang tidak begitu tinggi dan tenggorokan kering, diikuti dengan pseudomemran yang pada akhirnya dapat menyebabkan aspiksia (tercekik) sehingga penderita dapat mengalami kematian.

Pencegahan dalat dilakukan dengan vaksinasi DPT berulang mulai bayi hingga dewasa.

Bacillus anthracis

Merupakan bakteri penyebab penyakit antrax, yang biasanya menyerang hewan ternak. Namun pada perkembangannya penyakit tersebut dapat menular ke manusia melalui luka, inhalasi dan juga makanan.

Pencegahan terhadap penularan penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

(5)

b. Meningkatkan hygiene pribadi

c. Penggunaan masker dan alat-alat pengaman yang lain bagi pekerja yang bekerja di peternakan.

d. Vaksinasi

e. Meningkatkan daya tahan tubuh.

Clostridium tetani

Penyakit yang ditimbulkan adalah tetanus, dengan infeksi melalui berbagai cara, yaitu: luka tusuk, patah tulang terbuka, luka bakar, pembedahan, penyuntikan, gigitan binatang, aborsi, melahirkan atau luka pemotongan umbilicus. Gejalanya berupa kaku dank ram pada otot sekitar luka, hypereflexi pada tendon extremitas yang dekat dengan luka, kaku pada leher, rahang dan muka, dan gangguan menelan.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah

f. perawatan luka yang baik sehingga luka tidka terkontaminasi g. pemberian antitetanus serum pada penderita

h. imunisasi aktif

i. vaksinasi tetanus toxoid pada ibu-ibu.

Clostridium botulinum

Bakteri ini sering menimbulkan keracunan makanan, hal ini karena bakteri tersebut tumbuh dalam makanan dan menghasilkan toxin yang berbahaya bagi manusia. Gejala penyakitnya berupa tenggorokan terasa kering, penglihatan menjadi kabur, gangguan akomodasi, gangguan suara, kelumpuhan otot, gangguan jantung. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan memasaknya sampai matang.

Mycobacterium tuberculosis

Pada manusia bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tuberculosa yang menyerang paru-paru, tulang, kelenjar lympha, ginjal, otak bahkan kulit. Gejala yang umum dijumpai adalah batuk yang tidak kunjung sembuh. Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi BCG dan mencegah penularan.

Mycobacterium leprae

Merupakan bakteri penyebab penyakit lepra, dengan gejala pertama berupa penebalan pada kulit yang berubah warna, berupa bercak keputih-putihan, hilang perasaannya. Bakteri ini dapat pula menyerang mata, paru-paru, ginjal dan sebagainya. Pencegahan dilakukan dengan mencegah kontak langsung dengan penderita dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Treponema pallida

Merupakan bakteri penyebab penyakit siphilis

Treponema pertenue

Merupakan bakteri penyebab Framboeisa (Yaws, patek)

Leptospira interrogans/Leptospira icterohaemorrhagica

(6)

Brucella sp.

Bakteri ini terdapat pada hewan ternak. Jika memasuki tubuh manusia dapat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini sesuai dengan pernyataan Limantara dan Heriyanto (2010) yaitu warna cokelat pada rumput laut cokelat dihasilkan dari senyawa karotenoid polar (santofil)

[3], proposed a comparative study for classifying soil texture using data mining techniques like GATree, Fuzzy Classification Rules and Fuzzy C-Means algorithm..

Umur, lama kerja, pendidikan, jenis kelamin, beban kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi merupakan variabel yang tidak mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku

Konstruksi sistem suspensi diatas bekerja menjadi satu kesatuan juga, seperti pada sistem suspensi depan. Konstruksi sistem suspensi belakang tersebut bertujuan untuk

Berdasarkan basil penelitian, ekstrak metanol herba urang-aring dan sawi langit mengandung senyawa flavonoid dan mempunyai daya meredam radikal bebas dengan harga EC

Ensiklik Laborem Exercens, merupakan ensiklik ketiga yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II dalam rangka memperingati usia kesembilan puluh tahun ensiklik Rerum Novarum

Kemudian, dapat diketahui bahwa dua waste terbesar adalah aktivitas menunggu karena keterlambatan bahan baku dan menunggu selama proses perbaikan mesin sehingga

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh daerah kewanitaan. b) Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi