BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Peningkatan kualitas Sekolah Dasar dapat dilihat dari mutu pembelajaran. Mutu pembelajaran tersebut melibatkan komponen guru sebagai ujung tombak yang berperan langsung dalam pembelajaran dan berinteraksi dengan peserta didik. Peningkatan kualitas pembelajaran penting untuk mewujudkan kualitas sekolah itu sendiri, oleh karena itu diperlukan seorang guru yang berkompeten dan menguasi situasi kelas dan dapat membuat kelas menjadi tempat pembelajaran yang nyaman bagi peserta didiknya, tujuannya hanyalah satu yaitu untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Agar dapat mengimplementasikan proses Kegiatan Belajar Mengajar secara baik, guru memerlukan bantuan untuk memperbaiki proses pembelajarannya yaitu dengan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah (Sudrajat, 2008: 2).
berupa materi pokok dalam proses kegiatan belajar mengajar, penyusunan silabus dan RPP, penentuan strategi/ metode/ teknik kegiatan belajar mengajar, penggunaan alat peraga dan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil kegiatan belajar mengajar serta penelitian tindakan kelas.
Supervisi akademik Kepala Sekolah merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya lebih dulu perlu diadakan penilaian kompetensi guru, sehingga dapat ditentukan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya. (Sudrajat, 2011: 1). Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ryan dan Gottfried (2012) yang menyatakan bahwa seorang supervisor harus mengetahui kondisi dari setiap orang atau individu yang akan disupervisi agar kegiatan supervisi tersebut dapat berjalan dengan lancar. Sehingga dalam pelaksanaan suatu program supervisi diperlukan adanya dukungan dari semua komponen sekolah seperti kepala sekolah, guru, agar kegiatan supervisi dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
sekarang yang terjadi guru dalam mengajar masih menggunakan model teacher centre (pemusatan
pada guru) artinya murid-murid duduk memperhatikan, mencatatat dan menjawab pertanyaan guru. Hal ini sebenarnya wajar saja, tetapi kualitas mengajarnya tidak dapat maksimal karena tingkat pemahaman setiap anak berbeda-beda sehingga apa yang disampaikan belum tentu peserta didik tertarik dan dapat menerimanya. Selain itu dalam pembelajaran kadang guru tidak memperhatikan tentang Silabus dan RPP mereka cenderung mengajarkan apa yang sesuai dengan LKS dan buku. Kreativitas pembelajaran guru sebenarnya dapat dilihat dari penyusunan RPP dan Silabus, setelah itu guru harus melaksanakannya sesuai dengan RPP dan silabus yang dibuatnya.
pembelajaran berjalan kurang interaktif. Hal tersebut dapat dilihat dari data hasil supervisi akademik pada periode sebelumnya (data terlampir).
Selain itu, pada saat peneliti melakukan observasi atau studi pendahuluan di SD N Kedondong 1, peneliti menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan supervisi yaitu: pelaksanaan kegiatan supervisi kepala sekolah yang dinilai kurang intensif dilakukan oleh kepala sekolah yang menyebabkan evaluasi pada proses pembelajaran juga tersendat dan lama, guru belum menyelesaikan kelengkapan pembelajaran ketika supervisi akademik akan dilakukan. Persoalan juga ditambah lagi dengan sikap guru yang kurang memahami dan kurang mengerti akan pentingnya kegiatan supervisi akademik terhadap pengembangan kompetensi guru serta profesionalisme kerjanya dalam memajukan kemajuan pendidikan sekolah. Tentu kondisi tersebut sangat potensial memunculkan berbagai masalah yang menyangkut pendidikan di SD N Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
kurang kemampuannya dalam membuat/menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan penilaian. Padahal, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, Pasal 52 ayat (1) yang mencakup kegiatan pokok Guru yaitu merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil kegiatan belajar mengajar, serta membimbing peserta didik, juga melaksanakan tugas tambahan yang diberikan sesuai dengan tugas pokoknya, yaitu sebagai administrator. Tetapi kenyataannya tidak semua guru dalam mengajar, melaksanakan pedoman itu. Masih ada guru mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang baik, kurang kemampuan memilih/menentukan metode, tidak menggunakan media pembelajaran , melaksanaan penilaian tanpa perencanaan yang baik, sehingga tujuan pembelajaran yang telah diamanatkan oleh undang-undang tidak akan tercapai tanpa perencanaan yang baik.
Permendiknas No. 12 tahun 2007 tentang standart pengawas sekolah / madrasah yang menegaskan tentang kualifikasi dan kompetensi supervisor yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik dan kompetensi evaluasi pendidikan. Padahal dalam Permendiknas No.13tahun 2007 tentang standart Kepala sekolah/madrasah juga dijelaskan bahwa di antara kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah kompetensi supervisor.
Berdasarkan Uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat tentang Bagaimana Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
1.2 Masalah Penelitian
Berdasarkan pernyataan di atas, masalah penelitian ini adalah Bagaimana Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Masalah tersebut dapat diuraikan menjadi empat sub masalah yang meliputi:
Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak ?
2. Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak ?
3. Bagaimana evaluasi supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak ?
4. Bagaimana umpan balik supervisi kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian di atas maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Pada Proses Belajar Mengajar Guru Di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 UPTD Dikpora Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Secara khusus penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan Pengelolaan Supervisi Akademik dalam empat hal.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
3. Mendeskripsikan evaluasi supervisi akademik oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
4. Mendeskripsikan umpan balik supervisi kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Kedondong 1 Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, peneliti mengharapkan agar dan berguna baik secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat teoritis.
Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pengelolaan supervisi akademik yang diprogramkan kepala sekolah dalam usaha membantu guru dalam proses pembelajaran serta sebagai referensi bagi penelitian - penelitian yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
Yang dapat merasakan manfaat adalah Guru, sekolah dan siswa.
1) Menjadi sumber informasi tentang hal-hal yang penting bagi Kepala Sekolah untuk dapat mengarahkan tindaklanjut supervisi akademik.
2) Memberikan dukungan kepada guru agar bisa mengembangkan kompetensi mengajarnya.
3) Memberi masukan bagi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang baik.
b. Manfaat bagi sekolah