• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGGAPAI HIDUP SEHAT MELALUI PENERAPAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENGGAPAI HIDUP SEHAT MELALUI PENERAPAN (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Obat merupakan bagian terpenting dalam proses penyembuhan suatu penyakit, pemulihan kesehatan dan juga pencegahan terhadap suatu penyakit. Obat yang sudah kadaluarsa dapat membahayakan karena berkurangnya stabilitas obat dapat mengakibatkan efek toksik (racun). Obat yang belum kadaluarsa juga dapat menyebabkan efek buruk yang sama karena penyimpanan yang salah dapat menyebabkan zat di dalam obat rusak.

Sekarang ini, banyak kasus-kasus di masyarakat mengenai penyalahgunaan obat. Baik obat yang sudah diresepkan oleh dokter karena sakit, maupun obat yang didapatkan atas inisiatif sendiri. Kasus tersebut diantaranya yaitu, keracunan, overdosis, hingga menyebabkan kematian. Masyarakat menganggap diri mereka tau cara menggunakan obat, menyimpan, dan membuang obat.

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hal ini sangatlah berbahaya. Mereka tidak boleh menganggap remeh mengenai tata cara pengelolaan obat. Padahal jika sedikit kita salah melakukan pengelolaan obat akan berakibat fatal bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan, karena pembuangan obat yang sembarangan dan menyebabkab terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar.

(2)

1.2 RUMUSAN MASALAH

1) Apa yang dimaksud dengan DAGUSIBU?

2) Apa dampak dari penyimpanan dan pembuangan obat yang salah di masyarakat?

3) Apa pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU? 4) Bagaimana cara penyimpanan obat yang baik dan benar?

5) Bagaimana cara pemusnahan dan pembuangan obat yang baik dan benar? 6) Bagaiman penanganan obat rusak atau obat kadaluarsa sesuai dengan

prosedur?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1) Mengetahui tentang definisi DAGUSIBU.

2) Mengetahui dampak dari penyimpanan dan pemusnahan obat yang salah di masyarakat.

3) Mengetahui tentang pentingnya masyarakat mengenal DAGUSIBU. 4) Mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar.

5) Mengetahui cara pemusnahan obat yang baik dan benar.

(3)

BAB II PEMBAHASAN .1 PENGERTIAN DAGUSIBU

Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat dengan baik dan benar.

a) Bagaimana cara mendapatkan obat yang benar?

Belilah obat di tempat yang paling terjamin, yaitu di Apotek. Penyimpanan obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum berubah).

Pastikan Apotek yang dikunjungi memiliki ijin dan memiliki Apoteker yang siap membantu pasien setiap saat.

b) Bagaimana cara menggunakan obat dengan benar?

Gunakan obat dengan benar sesuai indikasi, dosis, aturan pakai dan cara pemberian. Penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada wadah atau etiket. Obat jenis antibiotik harus dikonsumsi sampai habis. Pastikan Apoteker memberitahukan cara pemakaian obat yang diberikan dengan jelas, khususnya untuk obat dengan sediaan yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum.

1) Bila anda atau keluaga anda mengalami keluhan batuk, pilek, demam janganlah terburu-buru mengkonsumsi antibiotik.

2) Obat jenis abiotik harus diminum sampai habis untuk mencegah timbulnya resistensi

a. 3 x 1,Setiap 8 Jam 1tablet/kapsul b. 2 x 1, Setiap 12 Jam 1tablet/kapsul c. 1 x 1,Setiap 24 Jam 1tablet/kapsul

3) Gunakan obat sesuai petunjuk / aturanyang terdapat dalam kemasan obat.

(4)

d. Pada suapan pertama makan

4) Mintalah petunjuk kepada Apotekerbagaimana cara penggunaan obat tertentu,semisal suppositoria, tetes mata, inhaler ataupunyang lainnya. c) Bagaimana cara menyimpan obat yang benar?

Supaya obat yang kita pakai tidak rusak maka kita perlu menyimpan obat dengan benar, sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada di dalam kemasan. Kebanyakan obat tidak boleh terpapar sianr matahari secara langsung untuk itu obat perlu disimpan di tempat yang tertutup dan kering. 1) Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apkah harus disimpan di suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang lain.

a. Obat dalam bentuk cair (suspensi/emulsi) hangan disimpan dalam lemari pendingin.

b. Simapan dalam kemasan aslinya dan dalam wadah tertutup rapat. c. Jangan mencampur tablet dan kapsul dalam satu wadah.

d. Obat minum dan obat luar harus disimpan terpisah. 2) Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

3) Kunci lemari penyimapnan obat.

d) Bagaimana cara membuang obat yang benar

Bila obat telah kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh diminum, untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan, agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu dibuka kemasannya, direndam dalam air, lalu dipendam didalam tanah. Ciri-ciri obat rusak:

1) Telah lewat tanggal kadaluarsa 2) Telah berubah warna,bau, dan rasa. Cara membuang obat:

1) Hilangkan labelpada wadah kemasan.

(5)

3) Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan, hanya labelnya yang dilepaskan dalam wadah.

2.2 DAMPAK PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN OBAT YANG SALAH DI MASYARAKAT

1. Dampak Penyimpanan Obat yang Salah di Masyarakat a. Kerusakan pada obat

b. Obat berubah menjadi toksik (toxic degradation) c. Kehilangan potensi (loss of potency)

2. Dampak Pembuangan Obat yang Salah di Masyarakat a. Praktik penjualan obat bekas

b. Ketidakseimbangan flora dan fauna mikro didalam tanah c. Kekebalan pada mikroorganisme yang berbahaya

d. Gangguan atau kerusakan pada tanaman dan binatang e. Pencemaran air dalam tanah

f. Pencemaran obat di perairan mengakibatkan banyak ikan betina dibandingkan ikan jantan

2.3 PENTINGNYA MASYARAKAT MENGENAL DAGUSIBU

Sejauh ini banyak masyarakat yang belum mengetahui akan pentingnya DAGUSIBU yang artinya Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang. Slogan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bagaimana cara berinteraksi dengan obat, serta memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar.

(6)

setiap orang diharapkan mampu berinteraksi dengan obat secara baik dan benar.

Dengan demikian DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi beberapa faktor negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat yang overdosis akibat terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu, pencemaran lingkungan akibat pembuangan obat yang salah, ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi antibiotik akibat cara mengonsumsi obat yang salah.

2.4 PENYIMPANAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR

Dalam upaya pengobatan suatu penyakit, diperlukan pengetahuan dalam menyimpan suatu obat dengan benar, supaya tidak terjadi perubahan sifat obat bahkan sampai terjadi kerusakan obat.

Berikut merupakan cara menyimpan obat secara umum obat yang benar menurut Depkes (2008), diantaranya :

a. Dijauhkan dari jangkauan anak – anak.

b. Disimpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat. c. Disimpan obat ditempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari

langsung atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan.

d. Dihindari meninggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak sediaan obat. e. Tidak diperbolehkan menyimpan obat yang telah kadaluarsa.

Khusus untuk obat: a) Tablet dan kapsul

Obat bentuk sedian tablet atau kapsul dilarang dismpan ditempat yang panas dan atau lembab karena dapat memnyebabkan kerusakan obat dari bentuk fisik dan khasiatnya.

b) Sediaan obat cair

(7)

karena dapat merubah bentuk fisik dan khasiat serta susah ketika nantinya diminum obatnya.

c) Sediaan obat vagina dan ovula

Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria) disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.

d) Sediaan Aerosol / Spray

Sediaan obat tidak boleh disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi, karena dapat menyebabkan ledakan

Selain dengan itu, obat juga dapat di simpan di beberapa kotak yang sudah sesuai dengan suhu kamar seperti berikut:

1) Kotak obat dengan pengingat waktu

Kotak ini memiliki tulisan spesifik di bagian tutup depan yang menandakan hari atau waktu pagi dan malam. Kotak seperti ini sangat bermanfaat bagi kita yang mengkonsumi ARV dan obat penunjang lainnya dalam jumlah banyak sehingga membutuhkan ketelitian mengenai kapan waktu minum obat, sehingga tidak diminum secara berulang, yang dapat mengakibatkan kita kelebihan dosis. Kotak semacam ini sangat bagus untuk kita bawa bepergian dalam waktu yang lumayan lama. Supaya kita gak repot jika harus membawa begitu banyak botol obat.

2) Kotak obat dengan 4 ruang

Kotak yang satu ini banyak diminati oleh mereka yang punya rutinitas minum obat. Karena memiliki 4 ruang di dalamnya, serta bentuknya yang mungil dan sederhana, memudahkan kotak tersebut bisa kita bawa kemana saja, dan ditaruh di kantong celana, tas jinjing ataupun tas ransel kita. Satu bagian kotaknya dapat memuat 3 sampai 4 kapsul atau tablet obat, tergantung ukurannya. Kotak obat ini bagus untuk kita bawa sehari-hari, untuk daily activity seperti saat kuliah atau ke kantor. 3) Kotak obat 8 ruang

(8)

Kalau yang sebelumnya memiliki ukuran yang mungil, kotak yang ini tentunya lebih tebal dan sedikit lebih besar dari yang sebelumnya. 4) Kotak obat dengan alarm

Kotak obat yang sedikit lebih canggih dari biasanya. karena kotak ini memiliki pengingat waktu minum obat di bagian tengahnya. seperti layaknya jam tangan dengan alarm, kotak obat ini di desain untuk mengingatkan kita saat waktu minum obat tiba, maka sang alarm akan berbunyi. Dan tanpa harus sibuk mencari kesana kemari kotak obat kita, ini sudah tersedia langsung. Jadi satu paket komplit yang sangat bermanfaat. Untuk kotak obat yang satu ini jangan sampai lupa rajin mengganti baterai kalau sudah habis.

2.5 PEMBUANGAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR 1. Membuang sebagian besar obat-obatan

1) Jangan menyiram sebagian besar obat

Dalam beberapa tahun terakhir telah ditemukan bahwa menyiram obat-obatan tertentu yang mengandung hormon, antibiotik, dan zat lainnya dapat menyebabkan kontaminasi air tanah dan efek merugikan lainnya. Alih-alih menyiram obat-obat ini, cara paling aman untuk membuangnya adalah dengan menyamarkannya dan kemudian membuangnya bersama dengan sampah Anda.

a) Baca kemasan obat-obatan dan carilah petunjuk tentang pembuangan yang aman.

b) Ada obat-obatan tertentu yang dianggap terlalu berpotensi membahayakan jika dibuang bersama dengan sampah. Jika obat tersebut merupakan obat yang dilarang kecuali di bawah pengawasan dokter yang dapat sangat membahyakan kesehatan orang lain jika mereka menelannya, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan menganjurkan untuk membuangnya dengan cara lain.

(9)

2) Campurkan obat dengan kotoran kucing atau dengan bubuk kopi

Mencampur pil atau cairan dengan zat yang kotor seperti kotoran kucing atau bubuk kopi akan mengecilkan kemungkinan zat tersebut ditemukan dan tertelan oleh anak atau hewan peliharaan. Jika pil tersebut besar atau berwarna cerah, hancurkan atau larutkan pil tersebut sebelum mencampurnya dengan zat lain.

3) Masukkan campuran tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup rapat Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.

4) Buang kantong tersebut bersama sampah Anda

Perlindungan tambahan ini merupakan cara lain untuk memastikan obat tersebut tidak akan jatuh ke tangan yang salah.

5) Lepaskan label dari botol obat yang kosong

Kikis label sampai hasil cetakan tidak terbaca sebelum Anda membuang botol tersebut. Langkah ini diambil untuk melindungi identitas Anda.

2. Membuang obat-obat yang berpotensi berbahaya 1) Tentukan apakah obat Anda berpotensi berbahaya

Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan telah menerbitkan daftar obat-obatan yang tidak boleh dibuang bersama dengan sampah. Jika ada orang yang menemukan dan menelan obat-obat ini, ia dapat menghadapi konsekuensi kesehatan yang serius.

2) Mintalah keterangan melalui program-program pembuangan obat masyarakat

Banyak komunitas yang memiliki program yang memungkinkan Anda untuk mengumpulkan obat-obatan yang tidak terpakai tersebut agar dapat dibuang dengan aman dan benar.

(10)

b) Pertimbangkan untuk menyumbangkan obat-obat Anda yang tidak terpakai ke negara-negara dunia ketiga. Ada organisasi-organisasi yang dapat Anda temukan secara daring. Atau, pertimbangkan untuk menghubungi UGD setempat, kadang-kadang mereka akan mengumpulkan persediaan dan obat-obatan yang dapat digunakan untuk sumbangan luar negeri.

c) Kunjungi layanan sampah setempat - mereka mungkin memiliki fasilitas limbah rumah tangga yang akan membakar obat tersebut. d) Hubungi rumah sakit atau pusat kesehatan setempat yang akan

menempatkan obat-obatan yang tidak terpakai ke dalam wadah khusus bahaya biologi untuk pembakaran. Semua rumah sakit memiliki pilihan tindakan ini sehingga tidak pernah ada kebutuhan untuk membuang atau menyiram obat yang tidak terpakai.

3) Siram obat tersebut jika Anda sudah tidak punya pilihan lain

Jika obat Anda berada di dalam daftar BPOM mengenai obat yang tidak boleh dibuang, dan Anda tidak memiliki cara cepat yang lain untuk membuangnya, menyiramnya mungkin merupakan pilihan terbaik.

2.6 PENANGANAN OBAT RUSAK ATAU KADALUARSA SESUAI PROSEDUR

1. Prosedur tetap penanganan obat rusak dan kadaluarsa. a. Mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.

b. Memisahkan obat rusak atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya.

c. Membuat catatan nama,no.batch, jumlah dan tanggal kadaluarsa obat yang rusak dan atau kadaluarsa.

d. Melaporkan dan mengirim obat tersebut ke instalansi farmasi kabupaten/kota

(11)

a. Jangan pernah membuang obat-obat kadaluarsa bersama-sam dengan sampah apalagi di lingkungan. Karena tanpa disadari sebenarnya hal ini dapat mempermudah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil dan menyalahgunakan obat-obatan tersebut.

b. Food and Drug Administration (FDA)atau Badan Pengawas Obat dan Makanan menganjurkan pada masyarakat untuk mengembalikan obat-obatan yang sudah tidak terpakai kembali ke pabriknya melalui daerahnya masing-masing.

c. Alternatif yang lain sebagai masyarakat yang sering mempunyai obat yang sudah kadaluarsa di rumah yaitu:

1) Membuangnya dengan mencampurnya dengan bahan lain yang menjijikkan atau tidak menarik orang lain untuk menyentuhnya, seperti kotoran hewan piaraan, sisa makanan basi, ampas kopi atau susu, dll. Keluarkan obat dari wadah aslinya, tempatkan semua obat yang sudah tidak terpakai di satu tempat berisi bahan campuran yang lain lalu aduk jadi satu. Ini dapat mencegah penyalahgunaan obat. Setelah tercampur semua, masukkan ke dalam kantong plastik, ikat rapat dan buang ke tempat sampah. 2) Di buang ke toilet, rendam dulu obat dalam bentuk padat (tablet,

kaplet, kapsul) dalam wadah yang sudah tidak dipakai lagi. Setelah obat hancur maka obat dapat diguyur di toilet. Untuk obat dalam bentuk cairan bisa langsung dibuang dalam toilet. Beberapa obat dapat mencemari lingkungan jika bercampur dengan air atau tanah, oleh karena itu pastikan anda membaca petunjuk pembuangan obat di kemasan.

3) Jangan pernah memusnahkan obat dengan cara dibakar secara terbuka karena asapnya dapat saja berbahaya.

3. Penghancuran Obat Rusak atau Kadaluarsa

(12)

disebabkan oleh penggunaan obat atau perbekalan kesehatan ynag tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan, selain itu pemusnahan juga betujuan untuk menghindari pembiayaan seperti penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat atau perbekalan kesehatan lainnya yang sudah tidak layak untuk dipelihara.

Pembuangan yang tidak layak dapat berbahaya jika kemudian menimbulkan kontaminasi pada sumber air setempat. Obat-obatan kadaluarsa dapat diambil pemulung atau anak-anak jika tempat pembuangan tidak diamankan curian dari timbunan obat-obatan tak terpakai atau saat pemilahan dapat berakibat dijualnya atau saat disalahgunakannya obatan kadaluarsa. Sebagian besar obat-obatan yang telah melampaui batas waktu penggunaannya akan berkurang efektivitasnya dan sebagian kecil menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Terdapat beberapa kelompok obat-obatan rusak dan kadaluarsa atau tindakan penghanciran obat-obatan yang tidak baik yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan masyarakat. Teknik dalam memusnahkan obat-obatan kadaluarsa yaitu:

1) Pengembalian pada penyumbang atau produsen. 2) Penimbunan

(13)

HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG OBAT

Narasumber: Dr. Andi (Spesialis Bedah)

Menurut Dr. Andi terbukti benar (fakta) bahwa sering mengkonsumsi pil KB membuat berat badan semakin bertambah karena mengandung hormon progesteron, dan obat antinyeri menyebabkan ketergantungan karena kebanyakan yang mengkonsumsi obat antinyeri mempunyai luka atau rasa tidak nyaman pada tubuh. Oleh karena itu, selalu minum obat tersebut secara berulang, sekali tidak minum, dia akan minum lagi setiap dia merasakan nyeri.

Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa mengkonsumsi obat warung terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran karena kebanyakan mengkonsumsi obat warung tidak terlalu berpengaruh ke telinga tetapi lebih sering berpengaruh pada lambung atau sistem pencernaan. Dan obat tetes mata dapat digunakan untuk mengobati semua mata merah, karena beda obat dan merk, beda juga kandungannya. Juga sering mengkonsumsi obat dapat melemahkan data tahan tubuh karena tidak semua obat dapat melemahkan daya tahan tubuh.

(14)

HASIL WAWANCARA MENGENAI FAKTA ATAU MITOS TENTANG OBAT

Narasumber: Ibu Selfi Puspitasari

Menurut Ibu Selfi terbukti benar (fakta) bahwa banya mengkonsumsi obat dapat mengganggu pendengaran karena mengandung banyak kafein. Dan sering mengkonsumsi obat dapat melemahkan daya tahan tubuh karena tubuh hanya mengaharapkan bantuan dari luar seperti obat.

Sedangkan terbukti salah (mitos) bahwa obat alergi dapat membuat tubuh semakin gemuk dan menambah nafsu makan karena tidak semua obat alergi mengandung penambah nafsu makan. Dan obat tetes mata dapat mengobati semua mata merah karena mata merah mempunyai penyebab yang berbeda maka obat yang digunakan untuk mengobati juga harus sesuai dengan penyebab mata merah.

(15)

BAB III PENUTUP .1 KESIMPULAN

Dagusibu adalah singkatan dari dapatkan, gunakan, simpan, dan buang obat dengan baik dan benar.DAGUSIBU sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh semua lapisan masyarakat untuk mengurangi beberapa faktor negatif dan kerugian akibat penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat yang salah. Beberapa contohnya yaitu, masyarakat yang overdosis akibat terlalu banyak mengonsumsi obat tertentu, pencemaran lingkungan akibat pembuangan obat yang salah, ketergantungan obat, dan timbulnya resistensi antibiotik akibat cara mengonsumsi obat yang salah.

.2 SARAN

1. Masyarakat perlu lebih

meningkatkan kepedulian mengenai masalah penyimpanan dan pembuangan obat yang baik dan benar.

2. Perlu adanya kerjasama

dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit setempat mengenai pengelolaan obat yang baik dan benar.

3. Perlu adanya bank sampah

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ningia, Aura. 2016. DAGUSIBU. (http://haloapoteker.id/dagusibu/, Online), Diakses pada tanggal 5 Maret 2017, Pukul 19.05

Irawan, Didik. 2010. Jangan Sembarang Buang Obat Sisa.

( http://edisicetak.joglosemar.co/berita/jangan-sembarangan-buang-obat-sisa-24668. , Online), Diakses pada tanggal 12 Maret 2017, Pukul 18.48 Buana, Galuh. 2017.Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai

DAGUSIBU.

(http://www.academia.edu/18862019/Kurangnya_Pengetahuan_Masyaraka

t_Mengenai_DAGUSIBU, Online), Diakses pada tanggal 21 Februari

2017, Pukul 18.56

______. 2015. Penanganan Obat.

( http://cloapdeveloper.blogspot.co.id/2015/12/karya-tulis-ilmiyah-kti-penanganan-obat , Online), Diakses pada tanggal 21 Februari 2017, Pukul 18.54

Referensi

Dokumen terkait

Boediharti (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Kue D’Wonk di Jakarta Pusat”, hasil penelitiannya menyatakan bahwa berdasarkan matriks IFE diketahui

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara motif penggunaan (Z), intensitas penggunaan (X), dan kepuasan (Y) yang

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai jenis dan sebaran jenis rayap tanah yang ada di Perumahan Alam Sinarsari, serta intensitas kerusakan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Di dalam business area atau zona bisnis kampus dapat terdiri dari bank, kafetaria, mini market, stationary book, tempat foto copy dan terdapat pula anjungan tunai

GRANITO mengundang sales counter toko di Surabaya dan sekitarnya untuk memperkenalkan produk Tile terbaru. Peserta Gathering diperkenalkan pada Tile terbaru GRANITO

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

Jenis pelayanan kesehatan di Klinik Mlaten Atas Resosialisasi Rowosari Bawah Gambilangu Kabupaten Kendal kepada WPS meliputi skrining, VCT, konesling, pengobatan umum,