• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH REVISI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH REVISI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH REVISI

‘HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAK CIPTA & HAK

PATEN)’’

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi Dosen Pengampu : Dr.Rosdalina, S.Ag, M.Hum

Oleh :

Ruri Ariany Effendi/ 15.4.1.017 Kelas : Ekonomi Syariah A (Semester V)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak cipta adalah hak privat. Hak keperdataan yang melekat pada diri si pencipta. Pencipta boleh pribadi, kelompok orang, badan hukum public atau badan hukum privat. Hak cipta lahir atas kreasi pencipta. Kreasi yang muncul dari oleh pikir dan oleh hati. Atau dalam terminology antropologi, hak yang lahir dari cipta, rasa dan karsa manusia. Oleh karena itu, hak cipta haruslah benar-benar lahir dari kreativitas manusia.1

Kreativitas dan aktivitas manusia menjadi kata kunci dalam kelahiran atau kemunculan hak cipta. Itu jugalah sebabnya hak cipta itu disebut sebagai hak eksklusif. Hanya manusia yang melakukan olah otak dan olah hati yang dapat melahirkan hak cipta.2

Paten merupakan perlindungan hukum untuk karya intelektual di bidang teknologi. Karya intelektual tersebut dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi, yang dapat berupa proses atau produk atau penyempurnaan dan pengembangan produk dan proses.3

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja hak pemegang hak cipta?

2. Bagaimana syarat pendaftaran hak cipta dan hak pate?

3. Undang-undang apa saja yang mengikat hak cipta dan hak paten?

BAB II

1 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191

2 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191

(3)

PEMBAHASAN

A. Hak Cipta

Hak cipta adalah hak privat. Hak keperdataan yang melekat pada diri si pencipta. Pencipta boleh pribadi, kelompok orang, badan hukum public atau badan hukum privat. Hak cipta lahir atas kreasi pencipta. Kreasi yang muncul dari oleh pikir dan oleh hati. 4

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan kedalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.5

Hak cipta terdiri dari atas hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak terkait, sedangkan hak moral adalah hak melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak cipta atuh hak terkait telah dialihkan.6

B. Pemegang Hak Cipta

Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.7

C. Dewan Hak Cipta

Hal yang baru sama sekali dijumpai dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 adalah dimuatnya ketentuan tentang Lembaga Manajemen

4 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.191

5 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10

6 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.10

(4)

Kolektif, akan tetapi hal yang tidak dijumpai dalam undang-undang yang terakhir ini adalah pengaturan tentang dewan hak cipta. 8

Keberadaan Dewan Hak Cipta diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1986 dan kemudian keberadaaannya diakui juga oleh UU Nomor 19 Tahun 2002. Dewan Hak Cipta sebelum Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 diatur dalam Bab VI, Pasal 48 Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002. Adapun latar belakang pembentukan institute (lembaga) Dewak Hak Cipta tersebut belum tersosialisasi dikalangan masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan penyuluhan, bimbingan dan bermacam-macam aktivitas lainnya guna memasyarakatkan tentang dunia hak cipta termasuk perlindungan hukumnya.9

D. Hak Ekonomis dan Hak Moral

Hak Cipta terdiri atas hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak terkait. Hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelakua yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan.10

E. Pendaftaran Hak Cipta

Pendafataran tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan hak cipta sehingga dalam daftar umum pendaftaran tidak mengandung arti sebagai pengesahan atas isi, arti maksud, atau bentuk dari ciptaan yang di daftarkan.11

Sementara itu, pendaftaran ciptaan dalam daftar umum ciptaan dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh pencipta atau oleh pemegang hak cipta

8 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.293

9 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.293

(5)

atau kuasa kepada Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten, dan Hak merek

1) Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa 2) Contoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Buku dan karya tulis lainnya 2 (dua) buah yang telah dijilid dengan edisi terbaik

b. Apabila suatu buku berisi foto seorang harus dilampirkan surat tidak keberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya c. Program computer 2 (dua) buah disket disertai buku petunjuk

pengoperasian dari program computer tersebut

d. CD/VCD/DVD 2 (dua) buah disertai dengan buku petunjuknya e. Alat peraga 1 (satu) buah disertai dengan buku petunjuknya f. Lagu 10 (sepuluh) buah berupa notasi dan atau syair

g. Drama 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya12

h. Tari (koreografi) 10 (sepuluh) buah gambar atau 2 (dua) buah rekamannya

i. Pewayangan 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya j. Pantomime 10 (sepuluh) buah gambar atau 2 (dua) buah

rekamannya

k. Karya pertunjukan 2 (dua) buah rekamannya l. Karya siaran 2 (dua) buah rekamannya

m. Seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo dan gambar masing-masing 10 (sepuluh) lembar berupa foto

n. Seni ukir, seni pahat, seni patung, seni kerajinan tangan kolase. masing-masing 10 (sepuluh) lembar berupa foto

3) Salinan resmi akta pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisasi notaris, apabila permohonan badan hukum

4) Fotocopy kartu tanda penduduk, dan

(6)

5) Bukti pembayaran biaya permohonan sebesar Rp. 75.000,- (tujuh melampirkan bukti pengalihan hak cipta tersebut.13

2) Tarif Permohonan Pendaftaran Ciptaan

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 200114

1. Biaya permohonan pendaftaran suatu ciptaan

Per Permohonan Rp. 75.000,-2. Biaya permohonan pendaftaran

suatu ciptaan program komputer

Per Permohonan Rp. 150.000,-3. Biaya permohonan pencatatan

pemindahan ha katas suatu ciptaan yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan

Per Permohonan Rp.

75.000,-4. Biaya permohonan perubahan nama alamat suatu ciptaan yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan

Per Permohonan Rp.

50.000,-5. Biaya permohonan petikan tiap pendaftaran ciptaan dalam daftar umum ciptaan

Per Permohonan Rp.

50.000,-6. Biaya pencatatan lisensi Hak Per Permohonan Rp.

(7)

Cipta

F. Lisensi

1 Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi dengan perjanjian lisensi untuk melaksanakan ciptaannya, kecuali diperjanjikan lain, maka pelaksana wajib untuk membayar royalty kepada pemegang hak cipta 2 Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang langsung maupun tidak

langsung merugikan perekonomian Negara.

3 Pemegang lisensi wajib dicatat di Dirjen HaKI, agar dapat mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga.15

G. Pelanggaran Hak Cipta

Pelanggaran yang tidak dianggap pelanggaran hak cipta apabila suatu karya menulis sumbernya:

1. Untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan lain-lain yang tidak merugikan pencipta

2. Pengambilan untuk kepentingan dipengadilan

3. Pengambilan, baik sebagian maupun seluruhnya, untuk kepentingan ceramah ilmiah dan pendidikan asal tidak merugikan penciptanya

4. Pembuatan salinan cadangan suatu program computer oleh pemilik program computer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri16

Menurut Pasal 72 Undang-Undang Hak Cipta, bagi mereka yang dengan sengaja atau tanpa hak melanggara Hak Cipta orang lain dapat dikenakan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau denda paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp.5.000.000,- (lima miliyar rupiah). Selain itu, beberapa sanksi lainnya adalah:

15 Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis untuk Perusahaan,hlm.199

(8)

1. Menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta dipidana penjara maksimal 5 (lima) tahun atau denda maksimal Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) 2. Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program

computer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

H. Lingkup Hak Cipta

1. Ciptaan yang dilindungi

Ciptaan yang dapat dilindungi, yaitu :17

a. Buku, program computer, pamphlet, perwajahan, karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain

b. Ceramah,kuliah,pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu, c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan

d. Lagu atau music tanpa teks

e. Drama atau drama musical, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomime

f. seni rupa dalam segala bentuk g. Arsitektur

h. Peta i. Seni batik j. Fotografi k. Sinematografi

l. Terjemahan, tafsir, seduran, bunga, rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalih wujudan18

2. Ciptaan yang tidak diberi Hak Cipta

(9)

Sebagai pengecualian terhadap ketentuan di atas diberikan Hak Cipta untuk hal-hal berikut:

a. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara b. Peraturan perundang-undangan

c. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah d. Putusan pengadilan atau penetapan hakim, atau

e. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya19

I. Bentuk dan Lama Perlindungan

Bentuk dan lama perlindungan yang diberikan meliputi larangan bagi siapa saja untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan yang dilindungi tersebut kecuali dengan seijin Pemegang Hak Cipta.20

Jangka waktu perlindungan Hak Cipta pada umumnya berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia. Namun demikian, pasal 30 UU Hak Cipta menyatakan bahwa hak cipta atas ciptaan:

1 Program computer 2 Sinematografi 3 Fotografi 4 Database, dan

5 Karya hasil pengaliwujudan

6 Perwajahan karya tulis yang diterbitkan

Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.21

19 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.11

20 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.16

(10)

J. Hak Paten (Sejarah dan Pengertian)

Paten merupakan perlindungan hukum untuk karya intelektual di bidang teknologi. Karya intelektual tersebut dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi, yang dapat berupa proses atau produk atau penyempurnaan dan pengembangan produk dan proses.22

Paten atau oktroi telah ada sejak abad XIV dan XV, contohnya dinegara Italia dan Inggris . Tetapi sifat dan pemberian hak ini pada waktu itu bukan ditujukan atas suatu temuan atau investasi namun diutamakan untuk menarik para ahli dari luar negeri. Maksudnya agar para ahli menetap dinegara-negara yang mengundangnya agar mereka ini dapat mengembangkan keahliannya masing-masing dinegara si peundangan dan bertujuan untuk memajukan warga penduduk dari yang bersangkutan. Jadi, paten ini bersifat sebagai semacam ‘Izin menetap’. Namun demikian, memanglah kehadiran sang investor tadi dinegeri yang baru itu didasarkan atas keahlian dalam bidag tertentu., Karen itu ia boleh tinggal menetap. Jadi,ada juga kesamaannya dengan penggunaan istilah paten dewasa ini.23

Baru pada abad XVI diadakan peraturan pemberian hak-hak paten terhadap hasil temuan yaitu dinegara-negara Venesia,Inggris,Belanda, lalu Jerman, Australia dan lain sebagainya.24

Kemudian melalui perkembangan waktu dankemajuan teknologi, terutama pada abad XX, sifat pemberian paten bukan lagi sebagai hadiah, melainkan pemberian ha katas suatu temuan yang diperolehnya. Perkembangan semacam itu terjadi di Negara-negara Amerika Utara dan Amerika Selatan. Kemudian dinegara Amerika Serikat terbentuk undang-undang paten yang tegas mengubah sifat pemberian hak paten. Kini dalam abad XX peraturan perundang-undangan lembaga paten hamper meliputi semua Negara termasuk kawasan Asia.

22 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.17

(11)

Kalau dilihat dari perkembangan peraturan perundang-undangan paten itu, Inggris mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan undang-undang paten dibanyak Negara didunia. Sebab di Negara Inggris pertumbuhan paten ini sangat baik. Kemungkinan pengaruh ini sebagai akibat kedudukan Negara Inggris sebagai Negara induk penjajah, yang sampai pertengahan abad XX dan satu dua abad sebelumnya, mempunyai banyak wilayah jajahan yang membawa pengaruh hukum pula kepada wilayah koloninyatersebut.25

Undang-undang hak paten mencakup temuan dan teknologi, kerja yang dikerahkan untuk menciptakan barang-barang baru, apakah ini traktor, obat-obatan, atau alat pembuka kaleng listrik. Undang-undang Paten Amerika Serikat memberikan hak paten penemu, atau perusahaan yang telah diserahi haknya itu, hak untuk menghentikan orang lain berbuat, menjual, atau menggunakan temuannya tanpa izin darinya.26

K. Lingkup Paten

Paten diberikan untuk investasi yang harus dan mengandung langkah inventif serta dapat diterapkan dalam industry.27

Namun, suatu invensi merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya dan harus dilakukan dengan memperhatikan keahlian yang ada pada saat pertama kali diajukan permohonan.28

Dengan demikian, invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan tekonologi yang diungkapkan sebelumnya. Oleh karena itu, suatu invensi dapat diterapkan dalam industry

25 H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,hlm.348

26 Paul Goldstein , Hak Cipta: Dahulu, Kini dan Esok,hlm.11

27 Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, hlm.121

(12)

jika invensi dapat dilaksanakan dalam industry sesuai dengan apa yang diuraikan dalam permohonan.

setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten sederhana.

Sementara itu, paten yang tidak diberikan untuk invensi meliputi sebagai berikut :

1 Proses atau produk, pengumuman, penggunaan atau pelaksanaanya bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan.

2 Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan atau pembedahan yang ditetapkan terhadap manusia dan hewan

3 Teori yang metode dibidang ilmu pengetahuan dan matematika, atau: a Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik

b Proses biologi yang esensila untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis atau mikrobiologis

L. Jangka Waktu Paten

Menurut ketentuan UU No.14 Tahun 2001, jangka waktu berlakunya suatu paten adalah :

a Paten dberikan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang lagi (Pasal 8)

b Untuk paten sederhana jangka waktunya adalah 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapnaat diperpanjang lagi (Pasal 9)29

M. Permohonan Paten

(13)

1. Penemu atau orang yang dikuasakan berhak mengajukan permohonan paten

2. Penerimaan dan pencatatan paten oleh kantor paten

3. Setiap permohonan hanya bisa diajukan untuk satu invensi saja atau beberapa invensi yang merupakan suatu kesatuan invensi

4. Pengumuman permohonan paten :

a Delapan belas bulan setelah tanggal penerimaan paten

b Delapan belas bulan sejak permohonan dengan hak prioritas (Pasal 42)

c Tiga (3) bulan untuk paten sederhana sejak tanggal penerimaan 5. Pengajuan permintaan pemeriksaan substantive, paling lambat 36 (tiga

puluh enam)

6. Persetujuan/penolakan paten selambat-lambatnya 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal permohonan paten diterima, sedangkan paten sederhana 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penerimaan

7. Permohonan banding diperiksa Komisi Banding Paten (KBP), selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak tanggal surat pemberitahuan penolakan permohonan, setelah 1 (satu) bulan mulai diperiksa KBP dan keputusan ditetapkan paling lama 9 (Sembilan) bulan sejak berakhirnya jangka waktu 8. Dalam KBP menolak permuohonan banding, permohonan dalam jangka

waktu 3 (tiga) bulan dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga, dan terhadap keputusan pengadilan tersebut dapat diajukan kasasi.30

N. Pengalihan Paten

Pemegang paten memiliki hak khusus (eksklusif) untuk melaksanakan paten yang dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menggunakan hak tersebut baik untuk paten produk maupun paten proses. Terhadap pihak lain yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan yang disebut Pasal 16 UU Paten No.14 Tahun 2001 tersebut, maka pemegang paten dan pemegang lisensi berhak menggugat ganti rugi

(14)

melalui Pengeradilan Niaga. Pasal 66 sampai Pasal 87 UU No.14 Tahun 2001 mengatur tentang Pengalihan dan Lisensi Paten, yang dapat dilakukan dalam hal:31

1. Paten beralih atau dialihkan, baik seluruhnya maupun sebagian, karena pewarisan, hibah wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan

2. Pengalihan hak tidak menghapus hak penemu (inventor) untuk tetap dicantumkan nama dan identitasnya dalam paten yang bersangkutan (Pasal 68)

3. Lisensi adalah izin tertulis untuk melaksanakan paten dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu, lisensi paten hanya bersifat pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi suatu paten.

4. Perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal dengan dikenal biaya, apabila tidak dicatatkan perjanjian tersebut tidak mempunyai akibat hukumterhafap pihak ketiga.32

O. Pelanggaran dan Sanksi

Ketentuan sanksi antara lain diatur dalam UU No.14 Tahun 2001 Pasal 130-Pasal 135, antara lain:

1. Menggunakan proses produksi yang diberi paten, atau membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkannya produk atau proses yang diberi paten, dipidana paling lama 4 tahun dan atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

2. Membuat atau menyewakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk atau alat yang diberi paten sederhana, dipidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp.250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)

3. Tindak pidana dalam paten merupakan detik aduan.

(15)

P. Pendaftaran Paten

Untuk memperoleh perlindungan paten, suatu teknologi harus diadaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM Ditjen HKI-Dephuk & HAM.33

1 Prosedur Permohonan Pendaftran Paten

a. Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir yang disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik 4 rangkap. b. Permohonan wajib melampirkan:

1. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui konsultan paten terdaftar selaku kuasa

2. Surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan penemu

3. Deskripsi, klaim abstrak, masing-masing 3 (tiga) rangkap 4. Gambar, apabila ada 3 (tiga) rangkap

5. Bukti prioritas asli, dan terjemahan halaman depan dalam bahasa Indonesia 4 rangkap

6. Bukti pembayaran biaya permohonan paten sebesar Rp. 575.000,-(lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)

7. Bukti pembayaran biaya paten sederhana sebesar Rp. 125.000,-(seratus dua puluh lima ribu) dan untuk pemeriksaan substantive paten sederhana sebesar Rp.350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)

8. Tambahan biaya klaim, apabila lebih dari 10 klaim Rp.40.000,-per klaim

c. Permohonan deskripsi klaim, abstrak, dan gambar d. Permohonan pemeriksaan substantive34

Q. Pembatalan Paten

Pembatalan paten diatur dalam Pasal 88 sampai dengan Pasal 98 UU No.14 Tahun 2001:

33 Bahan Ajar, Hak Kekayaan Intelektual,hlm.14

(16)

a. Batal demi hukum, apabila pemegang paten tidak membayar biaya tahunan (Pasal 88)

b. Batal atas permohonan pemegang paten (Pasal 90) c. Batal karena gugatan (Pasal 91), dengan alasan:

1. Paten seharusnya tidak diberikan seperti dimaksud (Pasal 6,7, dan 12)

2. Sama dengan paten lain yang telah diberikan.

3. Pemberian lisensi wajib tidak dapat mencegah bentuk dan cara yang merugikan masyarakat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal pemberian lisensi wajib

d. Akibat pembatalan paten menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan dengan paten dan hal-hal lain yang berasal dari paten tersebut (Pasal 95).35

BAB III

PENUTUP

(17)

Kesimpulan :

Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Hal yang baru sama sekali dijumpai dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 adalah dimuatnya ketentuan tentang Lembaga Manajemen Kolektif, akan tetapi hal yang tidak dijumpai dalam undang-undang yang terakhir ini adalah pengaturan tentang dewan hak cipta.

Keberadaan Dewan Hak Cipta diatur dalam Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1986 dan kemudian keberadaaannya diakui juga oleh UU Nomor 19 Tahun 2002. Dewan Hak Cipta sebelum Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 diatur dalam Bab VI, Pasal 48 Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002. Adapun latar belakang pembentukan institute (lembaga) Dewak Hak Cipta tersebut belum tersosialisasi dikalangan masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan penyuluhan, bimbingan dan bermacam-macam aktivitas lainnya guna memasyarakatkan tentang dunia hak cipta termasuk perlindungan hukumnya.

Paten merupakan perlindungan hukum untuk karya intelektual dibidang teknologi. Karya intelektual tersebut dituangkan kedalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi, yang dapat berupa proses atau produk atau penyempurnaan dan pengembangan produk dan proses. Berikut Undang-Undang tentang Hak paten:

a. Jangka waktu paten menurut ketentuan UU No.14 Tahun 2001, jangka waktu berlakunya suatu paten

b. Permohonan paten diatur dalam Pasal 20 sampai dengan 41 UU No.14 Tahun 2001

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rasyid Saliman, Hermansyah, Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan, cet-4, (Jakarta: Kencana, 2008)

(19)

Elsi Kartika Sari, Advendi Simanunsong, Hukum Dalam Ekonomi, cet-2, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 2008)

H.Ok Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual, Cet-9, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Hak Cipta bukan lagi sebuah karya yang hanya dibangun atas dasar cipta, rasa dan karsa, Hak Cipta ini bukan lagi sebuah ungkapan seni murni (pure art) , tetapi justru lebih

Hak yang berkaitan dengan hak cipta (hak terkait) atau disebut dengan Related Rights adalah istilah yang dipergunakan dalam hukum hak cipta merupakan terjemahan yang lebih

Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan, sedangkan hak moral adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku (seni, rekaman, siaran) yang

Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu

19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta adalah hak yang mengatur karya intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang dituangkan

3. Melalui Konsultan Hak Kekayaan Intelektual. Prosedur pencatatan hak cipta sama untuk semua jenis ciptaan, yang berbeda hanyalah lampiran contoh ciptaannya. Pencatatan

Berbicara tentang hak cipta tidak dapat dipisahkan dari masalah moral karena di dalam hak cipta itu sendiri melekat hak moral sepanjang jangka waktu perlindungan hak cipta

Hak Cipta mengandung Hak Eksklusif yang terbagi atas Hak Ekonomi yaitu hak seorang pencipta untuk mendapatkan manfaat ekonomis dari ciptaannya, sedangkan Hak