• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Hak Atas Kekayaan Intelektual Ha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Hak Atas Kekayaan Intelektual Ha"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Hak Atas Kekayaan

Intelektual ( HaKI )

DISUSUN

OLEH :

1. Amelia

(2013200011)

2. Efrins Nevisy

(2013200017)

3. Giovanni Myra

(2013200021)

4. Steven

(2013200042)

Kelas

: MJ21

Dosen pembimbing :

Ibu Henny Yuningsih,S.H,M,H

STIE MDP PALEMBANG

(2)

Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Bisnis dengan topik pembahasan yaitu tentang “ Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HaKI )“. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis dan sebagai penambah pengetahuan bagi kita semua.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan adanya dukungan dan bimbingan dari Doden Pengajar mata kuliah Hukum Bisnis,yaitu kepada Ibu Henny Yuningsih,S.H,M.H.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam penulisan makalah ini pasti banyak kesalahan atau kekurangan baik secara tidak sengaja ataupun ketidaktahuan, Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam membaca makalah ini

Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Palembang, 31April 2014

(3)

i

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

Bab 1(Pendahuluan)

1.1Latar Belakang……….……...…..1

1.2.Rumusan Masalah……….……….…….….2

1.3.Tujuan………....…..2

1.4.Manfaat……….……....2

Bab 2 (Pembahasan)

2.1. Pengertian………..……….3

2.2.Dasar Hukum HaKI di Indonesia……….………..…...3-4

2.3.Macam-macam HaKI………..…….…4-12

2.4.Fungsi dan Tujuan HaKI………...

…..12-13

2.5.Manfaat HaKI………..………..14

2.6.Solusi dari masalah HaKI………..…….…14-17

Bab 3 (Penutup)

1.Kesimpulan...18

(4)

i

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kratif yang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang mewadahi bidang H.K.I ( Hak Kekayaan Intelektual ) adalah WIPO ( World Intellectual Property Organization).

Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa perubahan dan telah

diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi di bidang teknologi ( hak paten ) dan kreasi tentang penggabungan antara unsure

bentuk,warna, garis( desain produk industry ) serta tanda yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa ( merek ) juga perlu diakui dan dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak atas kekayaan Intelektual ( HaKI) perlu didokumentasikan agar

(5)

1

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1.    Apa yang dimaksud dengan definisi,etimologi,tata bahasa, doktirn HAKI ? 2.    Apa macam – macam HAKI?

3.    Apa fungsi dan tujuan HAKI?

4.    Apa manfaat dan Bagaimana cara penyelesaian atau solusi masalah apabila terjadi HAKI?

1.3. Tujuan

Tujuan   dalam   pembahasan   makalah   ini,   yang   berjudul   “PERLINDUNGAN   HaKI” berdasarkan   rumusan   masalah   di   atas,   adalah   untuk   membahas   hal­hal   yang   sesuai   dengan permasalahan yang diajukan antara lain :

1.    Untuk mengetahui pengertian HaKI atau H.K.I 2.    Untuk mengetahui macam­macam HaKI

3.    Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tujuan HaKI

4.    Dan untuk mengetahui manfaat serta solusi dalam penyelesaiaan masalah dalam HaKI

1.4.  Manfaat

(6)

2

Bab 2

Pembahasan

2.1. Pengertian

Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya dap berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.

Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik

Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya]. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Hak adalah pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. Intelektual yang dimaksud dalam HAKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind.

2.2 Dasar Hukum Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia

(7)

 Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO)

 Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan

 Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta

3

 Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek

 Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten

 Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization

 Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty

 Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works

 Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas

pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.

2.3. Macam – Macam HAKI ( Hak atas Kekayaan Intelektual)

Macam-macam Hak Kekayaan Intelektual

Pada Prinsipnya HKI dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1) Hak Cipta

 Sejarah Hak Cipta

(8)

terhadap karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats penemuan Peh Riad itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut. Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh honorarium yang diterimany. Honor titik (.) digunakan untuk keperluan sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan pengakuan terhadap hak cipta tersebut.

4

 Pengertian Hak Cipta

Hak cipta (lambang internasional: ©)

1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :

Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau

memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1). 2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC :

Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau

memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat di baca, didengar atau dilihat orang lain.

Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan secara permanen atau temporer.

(9)

Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda Bergerak, hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun sebagian karena :

a) Pewarisan

b) Hibah

c) Wasiat

d) Dijadikan milik negara

e) Perjanjian

5 Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan dengan akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang yang disebut di dalam akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain dimaksudkan untuk memudahkan pembuktian peralihan hak cipta pabila terjadi persengketaan di kemudian hari.

 Ciptaan yang dilindungi

UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang. Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni dan sastra. Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi :

a) Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.

b) Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.

c) Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn, pantomim dan karya siaran

antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya rekaman radio.

d) Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya rekaman

suara atau bunyi.

e) Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan kaligrafi yang

perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2. f) Seni batik

g) Arsitektur

h) Peta

(10)

j) Fotografi

k) Program komputer atau komputer program

l) Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.

Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang berupa pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan ini dipandang merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dri ciptaan aslinya.

Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut : a) Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara

b) Peraturan perundang-undangan

6 c) Putusan pengadilan dan penetapan hakim

d) Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah

e) Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di dalam bidang

perdagangan)

 Masa Berlakunya Hak Cipta

Dalam mengtur jangka waktu berlakunya hk cipta, UUHC tidak menyaratkan melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu dikelompokkan sebagai berikut :

1) Kelompok I (Bersifat Orisinal)

Untuk karya cipta yang sifatnya asli atu orisinal, perlindungan hukumny berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut sampai dengn 50 tahun setelah pencipta meninggal. Mengenai alasan penetpan jangka wktu berlakuny hak cipta orisinal yang demikian lama itu, undang-undang tidak memberikan penjelasan.

Karya cipta ini meliputi :

a. Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.

b. Ciptaan tari(koreografi).

c. Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung.

d. Seni batik.

e. Ciptan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.

(11)

2) Kelompok II (Bersifat Derivatip)

Perlinndungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan (derivatip)berlaku selama 50 tahun, yang meliputi hak cipta sebgai berikut:

a. Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya rekaman radio. b. Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.

c. Peta.

d. Karya sinematografi.

7 e. Karya rekaman sura atau bunyi.

f. Terjemahan dan tafsir.

3) Kelompok III (pengaruh waktu)

Terhadap karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan hukumnya berlaku selama 25 tahun,meliputi hak cipta atas ciptaan :

a. Karya fotografi.

b. Program komputer atau komputer program.

c. Saduran dan penyusunan bunga rampai.

 Pendaftaran Hak Cipta

(12)

Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip). Artinya orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak ada sanksi hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC memberikan kebebasan masyarakat untuk melakukan pendaftaran.

 Hak dan Wewenang Menuntut

Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak mengurangi hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang tanpa persetujuannya :

a. Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptan itu.

b. Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya.

c. Mengganti/mengubah judul ciptaan.

d. Mengubah isi ciptaan

8 2) Hak Kekayaan Industri

Hak kekayaan industri terdiri dari :

Paten

Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan.Adapun invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yan spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah insentif serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukun dalam bentuk paten sederhana.

(13)

Berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten, paten dapat dialihkan baik seliruh maupun sebagian karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan dengan pencatatan oleh

derektorat jendral pengalihan paten.

Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang memiliki daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang atau jasa.Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kapada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis merek dapat dibagi menjadi merk dagang, merek jasa dan merek kolektif.

9 Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang denga jangka waktu yang sama.Hak merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pawarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau seba-sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Penghapusan pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan atas prakarsa direktorat jendral berasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan atau pihak ketiga dalam bentuk gugatankepada pengadilan niaga.

Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannyauntuk barang atau jasa yang sejenis, berupa gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut. Sanksi yang dikenakan terhadap masalah merek berupa pidana dan denda.

Varietas Tanaman

Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan selama waktu tertentu.

(14)

Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal PVT meliputi 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Hak untuk menggunakan varietas dapat meliputi

memprodusi/ memperbanyak benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, memperdagangkan, mengekspor, mengimpor.

Dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Varietas Tanaman, hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian, dan sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.Berakhirnya hak PVT dapt disebabkan karena berakhirnya janga waktu, pembatalan, dan pencabutan. Dan sanksi yang diberikan untuk masalah PVT berupa pidana dan denda.

10

Rahasia Dagang

Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat.

Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip perlindungan otomatis dan perlindungan yang diberikan selama kerahasiaannya terjaga. Pemilik HKI berhak menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya atau memberikan lisensi atau melarang pihak lain untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan rahasia dagang adalah sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.

Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh undang-undang. Pengalihan harus disertau dengan pengalihan

dokumen-dokumen yang menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi yang diberikan untuk masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.

Desain Industri

(15)

Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ad sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.

Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke Direktorat Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa Indonesia.Pengalihan hak ini dapat dilakukan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan perundang-undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain industri.Desain industri terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang lisensi.Sanksi yang diberikan untuk masalah desain industri berupa pidana dan denda.

11

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka waktu perlindungan hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali desain tersebut di eksplotasi secara komersial.hak ini dapat beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Sanksi yang diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa pidana dan denda.

2.4. Fungsi dan Tujuan

HAKI memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain.

2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual.

3. Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.

4. Alat perlindungan menjamin hak komersialisasi. 5. Peringatan kepada pihak yang berniat melanggar. 6. Advertensi untuk meningkatkan value produk. 7. Alat monopoli perdagangan.

8. Informasi paten sebagai referensi pengembangan lebih lanjut.

(16)

Fungsi HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan Hak Kekayaan Industri

Perkembangan hasil-hasil karya dari kejeniusan manusia dengan karya intelektual yang dihasilkan telah memberi banyak hal yang dibutuhkan untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Maka dari itu, HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan Hak Kekayaan Industri memiliki fungsi antara lain:

 Dapat mengetahui informasi, serta dapat melihat perkembangan mengenai pengetahuan baru dan teknologi masa kini. Informasi yang dimaksud adalah informasi yang telah memiliki hak paten dan dapat diakses di seluruh dunia dengan menggunakan internet. Selain itu, masyarakat tidak dapat menduplikasi atau membajak teknologi baru yang telah dipatenkan.

12

 Perlindungan pada karya intelektual terhadap penggunaan tidak sah oleh pihak ketiga. Hal ini diperlukan kesepakatan kepada penemu agar mendapatkan imbalan/manfaat yang cukup atas upaya telah menciptakan karya tersebut.

 Memberikan suatu peluang bagi industri untuk melakukan monopoli pasar terhadap suatu produk tertentu.

Fungsi Hak Atas Kekayaan Intelektual

Hak atas kekayaan inteltual (HAKI) memliki dua fungsi yaitu fungsi dasar dan fungsi khusus, berikut penjelasan dari kedua fungsi tersebut :

· Fungi dasar artinya siapapun pengguna haki dan apapun jenis hakinya bisa melakukan fungsi ini.

· Fungsi Khusus adalah fungsi haki yang bisa digunakan jenis haki golongan

tertentu saja.

Tujuan HAKI

Tujuan HAKI antara lain :

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta pelatihan dalam peraturan-peraturan, hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam penerapan HAKI.

(17)

c. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di bidang produk industri yang menyangkut desain, proses produksi serta pemakaian merek sendiri.

Tujuan Perlindungan dan penegakan Hukum HaKI :

~ Untuk mendorong timbulnya inovasi.

~ Untuk Pengalihan dan penyebaran teknologi yang diperoleh manfaat bersama antara penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, dengan cara menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.

13

2.5. Manfaat HaKI

Manfaat Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah :

1. Memberikan perlindungan hukum sebagai insentif bagi pencipta inventor dan desainer dengan memberikan hak khusus untuk mengkomersialkan hasil dari kreativitasnya dengan menyampingkan sifat tradisionalnya.

2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.

3. Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan penemuan baru di berbagai bidang teknologi.

4. Sistem Paten akan memperkaya pengetahuan masyarakat dan melahirkan penemu-penemu baru.

5. Peningkatan dan perlindungan HKI akan mempercepat pertumbuhan indrustri, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup manusia yang memberikan kebutuhan masyarakat secara luas.

6. Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku/ etnik dan budaya serta kekayaan di bidang seni, sastra dan budaya serta ilmu pengetahuan dengan

pengembangannya memerlukan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang lahir dari keanekaragaman tersebut.

7. Memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong kreatifitas bagi masyarakat.

(18)

9. Meningkatkan produktivitas, mutu, dan daya saing produk ekonomi Indonesia.

2.6. Cara Penyelesaian / solusi masalah apabila terjadi HaKI

1. Cara penyelesaian sengketa HAKI mengenai hak cipta

Dasar hukum hak cipta

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta :

Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1) Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi”.

14 Dasar Hukum HAK CIPTA :

1. UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

2. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor 15)

3. UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)

4. UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982

sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)

2. Cara penyelesaian HAKI mengenai merk

Penyelesaian sengketa terhadap merek diatur di dalam hukum indonesia antara lain :

1. Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternatif Dispute Resolution)

(19)

Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 yang dimaksud dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi.

a. Negosiasi

Menurut Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 pada dasarnya para pihak dapat berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak.

Negosiasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa alternatif yang dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa atau kuasanya secara langsung pada saat negosiasi dilakukan, tanpa keterlibatan pihak ketiga sebagai penengah. Para pihak yang bersengketa yang secara langsung melakukan perundingan atau tawar-menawar sehingga menghasilkan suatu kesepakatan bersama. Para pihak yang bersengketa sudah barang tentu telah berdiskusi atau bermusyawarah sedemikian rupa agar kepentingan-kepentingan dan hak-haknya terakomodir menjadi kepentingan/ kebutuhan bersama para pihak yang bersengketa. Pada umumnya kesepakatan bersama tersebut dituangkan secara tertulis.

15 b. Mediasi

Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga (mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut aktif memberikan bimbingan atau arahan guna mencapai penyelesaian. Namun ia tidak berfungsi sebagai hakim yang berwenang mengambil keputusan. Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan para pihak yang bersengketa.

Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan ”seorang atau lebih penasehat ahli” maupun melalui seorang mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik. Kesepakatan tertulis, wajib didaftarkan ke Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penandatanganan dan wajib dilaksanakan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.

(20)

Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang melibatkan seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang diikutsertakan untuk menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang secara profesional sudah dapat dibuktikan kehandalannya.

2. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

Penyelesaian sengketa dilakukan melalui pengadilan sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapat diajukan kepada Pengadilan Niaga oleh pihak pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis, yaitu :

a. Gugatan ganti rugi, dan/ atau

b. Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan dengan menggunakan merek tersebut.

16

3. Cara penyelesaian HAKI mengenai Hak Paten

Dasar Hukum HAK PATEN :

1. UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 39)

2. UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)

3. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 109)

Penyelesaian sengketa hak paten melalui Pengadilan Niaga diatur dalam Pasal 117 Undang – Undang paten yang mana pihak yang berhak atau yang menjadi subjek paten (diatur dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12) dapat menggugat kepada pengadilan niaga jika suatu paten diberikan kepada pihak lain selain dari yang berhak.

Sebagai Hakim Niaga yang memeriksa sengketa paten harus memahami kasus dan kriteria perlindungannya, yakni :

1. Apakah termasuk objek yang dilindungi.

2. Apakah termasuk kriteria yang dikecualikan dari perlindungan. 3. Apakah memenuhi persyaratan yang dilindungi.

4. Apakah terdaftar di negara tujuan dimana perlindungan diharapkan.

(21)

- Ketidak jelasan status kepemilikan.

- Penggunaan hak paten tanpa seizin pemilik. - Tidak dipenuhinya perjanjian lisensi hak paten.

Dengan sarana Pengadilan Niaga yang dipandang memahami kriteria sengketa paten diharapkan keadilan benar – benar tercapai dan memuaskan. Idealnya setiap putusan Hakim mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu :

1. Unsur kepastian hukum. 2. Unsur kemanfaatan. 3. Unsur keadilan.

17

Bab 3

Penutup

Kesimpulan

(22)

disimpulkan bahwa HaKI adalah bagian penting suatu karya dalam ilmu

pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai hasil karya

pencipta yang kreatif dan inovasi agar dapat diterima dan tidak dijadikan

untuk menjatuhkan hasil karya seseorang serta berguna untuk

perusahaan dan industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian

18

Daftar Pustaka

Csya-dhanie.blogspot.com Etika dan Profesi Bisnis

http://csya-dhanie.blogspot.com

, Diakses pada 10 May 2014

Ezzatannaaziaathaki.blogspot.com Makalah HAKI

http://ezzatannaaziaathaki.blogspot.com

,

Diakses pada 10 May 2014

Emawati Junus, 2003 Aspek Hukum dalam Sengketa Hak Kekayaan

Intelektual Teori dan Praktek

, Diakses pada 10 May 2014

(23)

http://joehukum.blogspot.com/2013/12/makalah-hak-kekayaan-intelektual.html

,

Diakses pada 10 May 2014

Odebhora.wordpress.com(2011) Hak Kekayaan Intelektual

http://odebhora.wordpress.com/2011/05/17/hak-kekayaan-intelektual/

,

Diakses pada 13 May 2014

Putri-aja.blogspot.com(2013) Hak Kekayaan Intelektual

http://

putri-aja.blogspot.com/2013/04/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki.html

,

Diakses pada 12 May 2014

Saidin. 1997. Aspek Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual. Jakarta: Raja

Grafindo,

Diakses pada 15 may 2014

Referensi

Dokumen terkait

Tabel hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan ekstrak samsu putih daun titanus terhadap bakteri Stapylococcus

Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode,

Alhamdulillah wa syukurillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Sebagai suatu kondisi kemiskinan adalah suatu fakta dimana seseorang atau sekelompok orang hidup dibawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak sebagai

Dari hasil koefesien korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa besar pendapatan orang tua (0,638) menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa,

Sumber : Parkin, Miller, Quijano, Mankiw, Suherman Rosyidi & Karl Case, Ray Fair (Disesuaikan)..

 Constraint Name kutusuna CATI yazılır,  Constraint Axis kısmından Z Axis seçilir,  İki kez OK tuşuna basılır. 80) Display menüsündeki Show Undeformed Shape

Sistem pelumasan kombinasi adalah gabungan antara sistem pelumasan percik dan sistem pelumasan tekan.Mesin dengan konstruksi karter dangkal minyak pelumas dapat dipercikan