52
A. Profil Bank Muamalat Indonesia
1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka Raya
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992.75 Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya itu sendiri didirikan pada tanggal 18 Desember 2004, dan mulai beroperasi pada tanggal 20 Desember 2004. Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya merupakan cabang keenam diseluruh wilayah Kalimantan, setelah Bank Muamalat Indonesia Cabang Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak dan Bontang. Sedangkan secara nasional BMI Cabang Palangka Raya adalah cabang ke-37 dari seluruh wilayah Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, BMI cabang Palangka Raya makin berkembang, hal ini terbukti dengan adanya pendirian kantor cabang pembantu yang bertempat dikelurahan Palangka kota Palangka Raya, di kota Sampit Kab. Kotim, di kota Muara Teweh Kab. Barito Utara, di kota Pangkalan Bun Kab. Kobar, di Kasongan Lama kab. Katingan, selain cabang pembantu BMI cabang Palangka Raya juga memiliki kantor kas Ahmad Yani di Jl. Darmosugondo No. 11 Palangka Raya, serta payment
75
point yang terletak di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.76 Keberadaan Bank Muamalat Indonesia di wilayah Kalimantan Tengah, sebagai wujud partisipasi dan eksistensinya untuk memberikan warna tersendiri di dunia perbankan Indonesia.
2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka Raya
Bank Muamalat Indonesia Cabang palangka Raya mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Adapun visi Bank Muamalat Indonesia adalah “Menjadi bank syariah utama di
Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi di pasar rasional”.
Sedangkan misi Bank Muamalat Indonesia adalah “Menjadi Role Model
Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada stakeholder.77
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka
Raya
Setiap struktur organisasi lembaga keuangan baik yang bersifat perbankan maupun non-bank memiliki susunan organisasi yang berbeda-beda, sebab hal ini disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan kebutuhan perbankan baik dari pihak stokeholder maupun shareholder.
76
Dokumen PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Kantor Cabang Palangka Raya. 77
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Palangka Raya adalah sebagai berikut:78
a. Branch Manager
Branch manager merupakan jabatan tertinggi dalam suatu cabang Bank, dimana jabatan ini berposisi sebagai pemimpin dari suatu cabang bank.
b. Operational Manager
Operational Manager merupakan jabatan pimpinan yang membawahi bagian Operasional seperti Back Office, Front Office, Personalia, umum, teller serta USP.
c. Coordinator of Financing
Coordinator of Financing berfungsi melaksanakan aktivitas marketing pada umumnya sesuai beban target yang telah disepakati serta memasarkan produk Bank Muamalat berikut pengawasan dan pelayanan kepada nasabah dan atau calon Nasabah (Account Maintenance) dan melakukan koordinasi dan organisasi tim RM Funding guna meyelaraskan dan mengoptimalkan kinerja tim.
d. Coordinator of Lending
Coordinator of Lending berfungsi melaksanakan aktivitas marketing pada umumnya sesuai beban target yang telah disepakati serta memasarkan produk Bank Muamalat berikut pengawasan dan
78
pelayanan kepada nasabah dan atau calon Nasabah, dan melakukan koordinasi dan organisasi tim AM Lending guna meyelaraskan dan mengoptimalkan kinerja tim.
e. Account Manager Lending
Account Manager Lending berfungsi melaksanakan aktivitas marketing pada umumnya sesuai beban target yang telah disepakati serta memasarkan produk Bank Muamalat berikut pengawasan dan pelayanan kepada nasabah dan atau calon Nasabah (Account Maintenance).
f. Service Assistant Financing
Service Assistant Financing berfungsi membantu kelancaran tugas Relationship Manager Financing yang meliputi pemberian informasi tentang pembiayaan usaha menengah, melakukan sirkulasi usulan pembiayaan serta melakukan administrasi yang berkaitan dengan pembiayaan, guna menjamin kelancaran proses pencapaian target pembiayaan bagi Relationship Manager serta tersedianya data pembiayaan bagi atasan.
g. Relationship Manager Funding
h. Customer Service
Customer Service sebagai staff pelaksana pada front office yang bertugas untuk membuat segala sesuatu yang berhubungan dengan pelayanan kepada nasabah.
i. Back Office
Back Office berfungsi untuk mengkoordinasikan, melaksanakan seluruh tugas dan pekerjaan di unit kliring serta mewakili bank dalam pelaksanaan perhitungan kliring di Lembaga kliring BI, dan bertanggungjawab atas kelancaran tugas transfer / di Kantor Cabang Inkaso. Adapun bagian dari back office adalah personalia dan kliring. j. USP
USP berfungsi mengkoordinasikan droping pembiayaan antara marketing dengan bagian operasional pembiayaan, dan checker terhadap dokumen pembiayaan.
k. Teller
Teller berfungsi sebagai petugas Front Office untuk menangani seluruh setoran dan penarikan tunai dari dan ke bank.
l. Data Kontrol
quality assurance, cost control dan reconciliation monitoring”, dan
menjalankan tugasnya sesuai dengan job description.
B. Hasil Anaisis Data Penelitian
1. Penyajian Data
a. Variabel Motivasi Kerja sebagai variabel X
Tabel 4.1
Distribusi Pendapat terhadap Variabel Motivasi Kerja
NO ST/SS S/T CT/CS R/ST SR/STS TOTAL
Tabel 4.3 menunjukkan hasil jawaban kuesionel diperoleh dari 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka untuk variabel motivasi kerja yaitu:
atau tinggi, 9 orang 30% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau tidak setuju dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
2) Pada item 2 (Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang di lakukan). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 7 orang 23,33 % yang setuju atau tinggi, 19 orang 63,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada yang menjawab dengan rendah atau tidak setuju, dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
3) Pada item 3 (Gaji yang diterima selama ini besarnya sesuai dengan standar mutu hidup saat ini). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 2 orang 6,667% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 14 orang 46,67% yang setuju atau tinggi, 14 orang 46,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada yang menjawab dengan rendah, dan sangat rendah atau sangat tidak setuju. 4) Pada item 4 (Prestasi karyawan selalu dinilai dengan teliti dan benar).
cukup tinggi atau cukup setuju,10 orang 33,33% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju.
5) Pada item 5 (Sistem reward yang diberikan bank atas prestasi kerja karyawan mampu meningkatkan motivasi kerja). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 3 orang 10% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 5 orang 16,67 % yang setuju atau tinggi, 10 orang 33,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju,12 orang 40% dari karyawan rendah atau tidak setuju dan tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
6) Pada item 6 (Tugas dan tanggungjawab sesuai dengan kemampuan karyawan). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 11 orang 36,67% yang setuju atau tinggi, 14 orang 46,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju,tidak ada dari karyawan menjawabrendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
tinggi atau cukup setuju,2 orang 6,667% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
8) Pada item 8 (Bekerja dalam kondisi kerja yang baik dan menyenangkan). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 17 orang 56,67% yang setuju atau tinggi, 9 orang 30% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
9) Pada item 9 (Melakukan pekerjaan yang diberikan dengan rasa aman dan nyaman). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 15 orang 50% yang setuju atau tinggi, 11 orang 36,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
11)Pada item 11 (Kerja sama dengan rekan kerja berjalan baik). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 9 orang 30% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 16 orang 53,33% yang setuju atau tinggi, 4 orang 13,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
12)Pada item 12 (Karyawan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karir). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 9 orang 30% yang setuju atau tinggi, 18 orang 60% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, 2 orang 6,667% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa skor tertinggi adalah 4,54 dan skor terendah adalah 2,23, kemudian jumlah rata-rata motivasi kerja karyawan Bank Muamalat adalah 47 dengan demikian jumlah rata-rata skor motivasi kerja karyawan Bank Muamalat adalah 47 di bagi dengan 30 jumlah karyawan adalah 3,62.
Selanjutnya untuk mengetahui pada kualifikasi mana motivasi kerja karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya tersebut dapat diketahui dengan menggunakan interval nilai yakni dengan mengurangkan rata-rata skor tertinggi = 4,54 dengan skor terendah = 2,23 dan dibagi 5, untuk membuat interval dengan kategori sangan tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
𝑅 = 𝐻 − 𝐿
5
=
4,54
−
2,23
5
= 0,
462Dari perhitungan diatas dapat diperoleh interval: 1. 4,078 – 4,54 = kategori sangat tinggi 2. 3,616 – 4,078 = kategori tinggi 3. 3,154 – 3,616 = kategori sedang 4. 2,692 – 3,154 = kategori rendah 5. 2,23 - 2,692 = kategori sangat rendah
Tabel 4.3
Setelah diketahui jarak interval, maka langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi kategori. Mengenai motivasi kerja karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya, maka jumlah total 108 : 30 = 3,62 masuk dalam kategori sedang.
b. Variabel Pengembangan Karir sebagai variabel Y
Tabel 4.4
Distribusi Pendapat terhadap Variabel Pengebangan Karir
Item ST/SS T/S CT/CS R/TS SR/STS TOTAL
1) Pada item 1 (Jabatan yang saya miliki sekarang karena prestasi kerja saya selama ini). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 16 orang 53,33% yang setuju atau tinggi, 12 orang 40% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
2) Pada item 2 (Karyawan yang berprestasi diberi kesempatan mendapat peluang berkarir yang lebih baik). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 15 orang 50% yang setuju atau tinggi, 11 orang 36,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada yang menjawab dengan rendah atau tidak setuju, dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
karyawan menjawab rendah atau tidak setuju, dan tidak ada yang menjawab sangat rendah atau sangat tidak setuju.
4) Pada item 4 (Jabatan saya sekarang karena prestasi kerja saya sebelumnya). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 14 orang 46,67% yang setuju atau tinggi, 14 orang 46,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
5) Pada item 5 (Karir saya berjalan normal karena saya selalu tepat waktu mengerjakan tugas dan kewajiban). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 5 orang 16,67% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 14 orang 46,67 % yang setuju atau tinggi, 10 orang 33,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 13 orang 43,33% yang setuju atau tinggi, 7 orang 23,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, 4 orang 13,33 dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada dari karyawan yang menjawab sangat rendah atau sangat tidak setuju.
7) Pada item 7 (Adanya peluang atau lowongan untuk jabatan yang kosong mendorong kenaikan jabatan). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 2 orang 6,667% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 5 orang 16,67% yang setuju atau tinggi, 18 orang 60% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju,5 orang 16,67% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada dari karyawan yang menjawab sangat rendah atau sangat tidak setuju.
9) Pada item 9 (Karir karyawan berkembang karena perencanaan karir yang ditetapkan bank telah dipahami oleh karyawan). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 9 orang 30% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 16 orang 53,33% yang setuju atau tinggi, 4 orang 13,33% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
10)Pada item 10 (Lamanya merupakan faktor utama seseorang untuk mendapat promosi). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 1 orang 3,333% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 9 orang 30% yang setuju atau tinggi, 18 orang 60% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, 2 orang 6,667% dari karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan tidak ada yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
karyawan menjawab rendah atau tidak setuju dan 1 orang 3,333% yang menjawab dengan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
12)Pada item 12 (Memiliki peluang dan kesempatan untuk mengembangkan bakat). Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 30 karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya dan dianalisa ternyata 4 orang 13,33% dari karyawan menjawab sangat tinggi atau sangat setuju, 15 orang 50% yang setuju atau tinggi, 11 orang 36,67% dari karyawan yang cukup tinggi atau cukup setuju, tidak ada dari karyawan yang menjawab rendah atau tidak setuju dan sangat rendah atau sangat tidak setuju.
Selanjutnya untuk mengetahui pada kualifikasi mana motivasi kerja karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya tersebut dapat diketahui dengan menggunakan interval nilai yakni dengan mengurangkan rata-rata skor tertinggi = 4,69 dengan skor terendah = 2,08 dan dibagi 5, untuk membuat interval dengan kategori sangan tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut:
𝑅 = 𝐻 − 𝐿
5
=
4,69
−
2,08
5
= 0,
522Dari perhitungan diatas dapat diperoleh interval: 1. 4,168 - 4,69 = kategori sangat tinggi 2. 3,646 - 4,168 = kategori tinggi 3. 3,124 - 3,646 = kategori sedang 4. 2,602 - 3,124 = kategori rendah 5. 2,08 - 2,602 = kategori sangat rendah
Dari interval scoring variabel X tersebut, maka masing-masing kategori dapat dilihat dari tabel disrtibusi berikut:
Tabel 4.6
Data Interval Pengembangan Karir
No. Interval Kategori F %
1 4,168 - 4,69 Sangat tinggi 5 16,67
2 3,646 - 4,168 Tinggi 7 23,3
3 3,124 - 3,646 Sedang 15 50
4 2,602 - 3,124 Rendah 2 6,67
5 2,08 - 2,602 Sangat rendah 1 3,33
Setelah diketahui jarak interval, maka langkah selanjutnya adalah menentukan distribusi kategori. Mengenai pengembangan karir karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya, maka jumlah total 108 : 30 = 3,97 masuk dalam kategori tinggi.
2. Hasil Analisis Data Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian yang dilakukan memiliki distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan One Sample Kolmogorv-Smimov dan grafik, dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni:79 1) Jika nilai signifikansi > dari 0.05 maka data tersebut berdistribusi
normal.
2) Jika nilai signifikansi < dari 0.05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan nilai perhitungan menggunakan SPSS 20.0, diperoleh nilai sig. untuk variabel motivasi kerja adalah sebesar 0.789 dan nilai sig. untuk pengembangan karir sebesar 0.657.Kemudian jika dibandingkan dengan probabilitas 0,05, ternyata nilai probabilitas kedua variabel tersebut lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, maka data kedua variabel tersebut berdistribusi normal.
79
Tabel 4.7
Kolmogorov-Smirnov Z .652 .733
Asymp. Sig. (2-tailed) .789 .657
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
b. Uji Linieritas
Linieritas adalah sifat hubungan yang linier antar variabel, artinya setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya.Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier secara signifikan atat tidak.80Dalam penelitian ini pengujian linieritas hubungan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis varian.Adapun uji ini dilakukan dengan melihat nilai sig. linierity pada tabel “Anova Tabel”. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih
atau (0,05 ≤ Sig), maka tidak terdapat hubungan yang linier antara variabel.
Data yang telah diperoleh, maka dapat diketahui hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 20.0 sebagai berikut:
Hasil uji linieritas, pada tabel ANOVA diatas menunjukkan nilai F = 40.613 dengan nilai signifikansi pada Linierity sebesar 0.000, karena nilai signifikansi lebih kecil atau sama dengan dari nilai signifikansi (0,05 ≥ 0.000) maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel pengembangan karir dan motivasi kerja terdapat hubungan yang linier.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis Korelasi Product Moment menggunakan program SPSS 20.0.
terdapat jumlah kasus (N) = 30 responden yang mengisi angket dengan rata rata (mean) sebesar 47.00 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6.602.
Kemudian variabel pengembangan karir dijelaskan jumlah kasus (N) = 30 responden dengan rata-rata (mean) sebesar 46.83 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 6.993. Data tersebut diperoleh dari tabel
PENGEMBANGAN KARIR 46.83 6.993 30
Berdasarkan data diatas, kemudian diperoleh hasil koefisien korelasi product moment antara kedua variabel yakni sebesar 0.798.seperti yang tertera pada tabel berikut:
Pearson Correlation 1 .798**
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
PENGEMBANGA N KARIR
Pearson Correlation .798** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
Kemudian dari hasil koefisien korelasi sebesar 0.798, jika dibandingkan dengan tabel “interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r” berarti terdapat pengaruh antara variabel motivasi kerja (X) terhadap variabel pengembangan karir (Y), dengan tingkat hubungan pada kategori “kuat”, yakni sesuai dengan criteria 0.600-0.799 (Kuat).
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
Ha : rxy ≠ 0 (motivasi kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengembangan karir)
Ho : rxy = 0 (motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir)
Kemudian dibandingkan dengan kaidah keputusan signifikansi sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig. atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig. atau (0,05 > 0,000), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Jadi, terbukti bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir.
4. Pembahasan
Menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ni akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Sumber motivasi ada tiga faktor, yakni (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat mereka bekerja.81 Pekerjaan yang dijalankan karyawan tentu saja tidak hanya itu-itu saja, dengan begitu perusahaan bertanggung jawab atas karir karyawannya. Agar karir mengalami pengembangan, dibutuhkan adanya perencanaan karir baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun individu. Pengembangan karir berusaha untuk mencocokan antara manajemen karir yang dilakukan perusahaan dengan perencanaan karir yang dilakukan individu. Peningkatan karir ini terkait dengan potensi dan kinerja individu serta manajemen karir yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan teori tersebut, hubungan antara variabel motivasi kerja dan variabel pengembangan karir saling berhubungan erat, dimana dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja memang memiliki pengaruh terhadap
81
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
pengembangan karir karyawan. Sehingga, motivasi kerja menjadi salah satu faktor berkembangnya karir karyawan pada Bank Muamalat Indonesia cabang Palangka Raya.
Berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0.798, jika dibandingkan dengan tabel “interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r” berarti terdapat
pengaruh antara variabel motivasi kerja (X) terhadap variabel pengembangan karir (Y), dengan tingkat hubungan pada kategori “kuat”, yakni sesuai dengan