STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. PENGGUNAAN BMN YANG BERUPA BARANG BERGERAK DI BIRO UMUM
2. PENGEMBALIAN BMN BAGI PEGAWAI YANG PENSIUN ATAU PINDAH SATUAN KERJA DI LUAR BIRO UMUM
3. PENGGANTIAN BMN HILANG DENGAN TUNTUTAN GANTI RUGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN
BIRO UMUM - SEKRETARIAT JENDERAL
KATA PENGANTAR
Jakarta, Juli 2016 Kepala Biro Umum
Dr. Sutanto, SH., MA.
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala,
karena dengan Rahmat dan Karunia-Nyalah Biro Umum Setjen
Kemendikbud
dapat
menyusun
Standar
Operasi
Prosedur
(SOP)
Penggunaan BMN yang berupa Barang Bergerak di Biro Umum, SOP
Pengembalian BMN bagi Pegawai yang Pensiun atau Pindah Satuan Kerja
di Luar Biro Umum, dan SOP Penggantian BMN Hilang dengan Tuntutan
Ganti Rugi.
Penyusunan SOP ini dimaksud untuk memperlancar tugas dan fungsi
Subbagian Penatausahaan Barang Milik Negara Bagian BMN Biro Umum.
Dengan demikian penatausahaan BMN berupa barang bergerak dapat
optimal dan efektif, serta dapat meminimalisir kerugian negara akibat
tidak teradministrasinya BMN berupa barang bergerak secara baik.
Tujuan penyusunan SOP ini adalah sebagai pedoman bagi pegawai
subbag penatausahaan BMN dalam melakukan penatausahan BMN
barang bergerak. Selain itu SOP ini sebagai pedoman bagi seluruh
pegawai di lingkungan Biro Umum yang menggunakan BMN berupa
barang bergerak sehingga tidak ada lagi BMN berupa barang bergerak
yang tidak jelas keberadaannya.
DAFTAR ISI
1.
PENGGUNAAN BMN YANG BERUPA BARANG
BERGERAK DI BIRO UMUM ………
2.
PENGEMBALIAN BMN BAGI PEGAWAI YANG
PENSIUN ATAU PINDAH SATUAN KERJA DI LUAR
BIRO UMUM ………..
3.
PENGGANTIAN BMN HILANG DENGAN TUNTUTAN
GANTI RUGI ………...
Standar Operasional
Prosedur
Penggunaan BMN Yang
Berupa Barang
Bergerak Di Biro Umum
1
Dasar Hukum:
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
5. PMK No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara;
6. PMK No. 244/PMK.06/2012 jo 52/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara;
7. PMK No. 246/PMK.06/2014 jo PMK 87/PMK.06/2016 tentang Tatacara Penggunaan BMN.
Kualifikasi Pelaksana:
1. Sarjana 2. Diploma 3 3. SLTA
Keterkaitan SOP:
1. Prosedur pengembalian BMN bagi Pegawai yang pensiun atau pindah satuan kerja di luar Biro Umum
2. Prosedur Penggantian BMN hilang dengan Tuntutan Ganti Rugi
Peralatan/Perlengkapan:
1. Komputer/Laptop 2. Dokumen Pengadaan
3. Dokumen Pemeriksaan dan Penerimaan BMN 4. ATK
5. Printer
Peringatan:
Jika SOP tidak dilaksanakan, maka BMN berupa barang bergerak tidak dapat digunakan
Tujuan:
Untuk memberikan pedoman bagi pegawai Subbagian
Penatausahaan BMN dalam melakukan penatausahaan BMN barang bergerak di Biro Umum Setjen Kemendikbud
Ruang lingkup:
Ruang lingkup SOP meliputi prosedur penggunaan BMN berupa barang bergerak seperti Laptop/notebook, kendaraan bermotor, kamera, dan Handphone. SOP ini berlaku bagi seluruh pegawai di lingkungan Biro Umum Setjen Kemendikbud
Definisi:
1. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
2. SIMAK BMN (Sistem Informasi Manajemendan Akuntansi Barang Milik Negara), adalah suatu sistem inventarisasi, penata usahaan atau
serangkaian prosedur yang mengatur tentang tata cara pelaporan barang milik negara guna menghasilkan informasi untuk keperluan manajemen dan akuntansi asset atau kekayaan negara yang dikuasai oleh satuan kerja.
3. Surat Ijin Penggunaan (SIP) adalah suatu surat pemberian ijin
penggunaan BMN oleh pegawai. Untuk SIP BMN berupa Laptop, kamera, dan handphone di tanda tangani oleh Kepala Bagian BMN Biro Umum. Sedangkan untuk kendaraan bermotor dibuat oleh Subbag Urusan Dalam Bagian Rumah Tangga dan Protokol Biro Umum, dan ditanda tangani oleh Kepala Biro Umum.
4. Kartu Pengguna BMN adalah suatu daftar penggunaan BMN oleh pegawai.
5. Pengolah Data BMN adalah pegawai yang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data BMN sesuai dengan prosedur sebagai bahan analisis.
6. Pengadministrasi BMN adalah pegawai yang menerima, mencatat dan memproses Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
7. Penanggung jawab ruangan adalah pegawai yang ditunjuk untuk
mencatat, menginventarisasi dan melaporkan kondisi BMN di masing-masing subbagian di lingkungan Biro Umum.
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Kepala Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa
bertugas dan bertanggungjawab dalam memberikan
informasi pengadaan BMN serta pengguna BMN
tersebut.
2. Kepala Subbagian Penatausahaan BMN bertugas
untuk mengkoordinasikan proses pelaksanaan SOP
penggunaan BMN berupa barang bergerak di
lingkungan Biro Umum.
3. Pengolah Data BMN bertugas mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data BMN sesuai dengan
prosedur.
4. Pengadministrasi BMN bertugas menerima, mencatat
dan memproses Barang Milik Negara (BMN) sesuai
dengan ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
5. Penanggungjawab ruangan bertugas untuk mencatat
BMN yang digunakan oleh pegawai di lingkungan
Subbagiannya serta melaporkannya ke Subbagian
Penatausahaan BMN.
Uraian SOP :
1. Kasubbag Pengadaan Barang dan Jasa Menyerahkan data BMN hasil pengadaan kepada Kasubbag Penatausahaan BMN dan Daftar nama pegawai yang akan menggunakan;
2. Kasubbag Penatausahaan BMN menugaskan Pengolah Data BMN untuk memeriksa kelengkapan dokumen dan selanjutnya dicatat oleh
Pengadministrasi BMN;
3. Pengolah Data BMN melakukan Pembukuan/input data pengadaan ke Aplikasi SIMAK BMN berdasarkan data pengadaan;
4. Pengolah Data BMN mencetak Lebel/kode barang dan menempelkan pada BMN bergerak;
5. Pengadministrasi BMN mengkonsep Surat Ijin Penggunaan (SIP) BMN bergerak; (Catatan: Untuk SIP Kendaraan dibuat oleh Subbagian Urusan Dalam Bagian Rumah Tangga dan Protokol Biro Umum)
6. Pengadministrasi BMN menyerahkan konsep Surat Ijin Penggunaan BMN bergerak ke Kasubbag Penatausahaan BMN untuk dikoreksi dan di paraf; 7. Pengadministrasi BMN memperbaiki sampai selesai Surat Ijin Penggunaan
BMN bergerak apabila ada koreksi dari Kasubbag Penatausahaan, dan apabila sudah diparaf oleh Kasubbag Penatausahaan maka SIP diserahkan ke Kepala Bagian BMN untuk di tandatangani;
8. Pengadministrasian BMN menyerahkan Surat Ijin Penggunaan BMN bergerak yang sudah di tandatangani Kepala Bagian BMN beserta BMN yang akan diberikan kepada pengguna/pegawai yang bersangkutan; (Catatan: Prosedur ini dilakukan bersama-sama dengan Staf Subbagian Pengadaan Barang dan Jasa untuk penyerahan BMN nya)
9. Pengguna/pegawai yang menerima BMN bergerak melaporkan ke penanggungjawab ruangan untuk dibuatkan Kartu Pengguna BMN; 10. Penanggungjawab ruangan menyerahkan Kartu Pengguna BMN untuk
ditandatanggani pegawai yang menerima BMN bergerak;
11. Pegawai yang menerima BMN bergerak menyerahkan Kartu Pengguna BMN untuk ditandatanggani penanggungjawab ruangan;
12. Penanggungjawab ruangan menyerahkan Kartu Pengguna BMN untuk ditandatangani oleh atasan langsung pegawai yang menerima BMN bergerak;
13. Penanggungjawab ruangan menyerahkan Kartu Pengguna BMN yang sudah ditandatangani oleh Kasubbag, pegawai yang menerima BMN bergerak, dan penanggung jawab rungan ke Kasubbag Penatausahaan BMN;
14. Kasubbag Penatausahaan BMN menugaskan pengadministrasi BMN untuk mencatat dan mengarsipkan. (Proses Selesai)
Bagan Alur SOP
1
2
Bagan Alur SOP
3
Bagan Alur SOP
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Standar Operasional
Prosedur
Pengembalian BMN Bagi
Pegawai Yang Pensiun
Atau Pindah Satuan Kerja
Di Luar Biro Umum
2
Dasar Hukum:
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
5. PMK No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara;
6. PMK No. 244/PMK.06/2012 jo 52/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara;
7. PMK No. 246/PMK.06/2014 jo PMK 87/PMK.06/2016 tentang Tatacara Penggunaan BMN.
Kualifikasi Pelaksana:
1. Sarjana 2. Diploma 3 3. SLTA
Keterkaitan SOP:
1. Prosedur Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) yang Berupa Barang Begerak di Biro Umum
2. Prosedur Penggantian BMN hilang dengan Tuntutan Ganti Rugi
Peralatan/Perlengkapan:
1. Komputer/Laptop 2. Dokumen Pengadaan
3. Dokumen Pemeriksaan dan Penerimaan BMN 4. ATK
5. Printer
Peringatan:
Jika SOP tidak dilaksanakan, maka BMN berupa barang bergerak tidak kembali ke Biro Umum sehingga mengakibatkan kerugian negara
Tujuan:
Untuk memberikan pedoman bagi pegawai di lingkungan Biro Umum apabila pensiun atau pindah satuan kerja di luar Biro Umum dan pedoman pegawai Subbagian Penatausahaan BMN dalam melakukan penatausahaan BMN barang bergerak di Biro Umum Setjen Kemendikbud
Ruang lingkup:
Ruang lingkup SOP meliputi prosedur pengembalian BMN berupa barang bergerak seperti Laptop/notebook, kendaraan bermotor, kamera, dan
Handphone apabila pegawai di lingkungan Biro Umum pensiun atau pindah satuan kerja di luar Biro Umum. SOP ini berlaku bagi seluruh pegawai di lingkungan Biro Umum Setjen Kemendikbud
Definisi:
1. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
2. Surat Ijin Penggunaan (SIP) adalah suatu surat pemberian ijin
penggunaan BMN oleh pegawai. Untuk SIP BMN berupa Laptop, kamera, dan handphone di tanda tangani oleh Kepala Bagian BMN Biro Umum. Sedangkan untuk kendaraan bermotor dibuat oleh Subbag Urusan Dalam Bagian Rumah Tangga dan Protokol Biro Umum, dan ditanda tangani oleh Kepala Biro Umum.
3. Kartu Pengguna BMN adalah suatu daftar penggunaan BMN oleh pegawai.
4. Pengadministrasi BMN adalah pegawai yang menerima, mencatat dan memproses Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
5. Penanggung jawab ruangan adalah pegawai yang ditunjuk untuk
mencatat, menginventarisasi dan melaporkan kondisi BMN di masing-masing subbagian di lingkungan Biro Umum.
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Kepala Subbagian Penatausahaan BMN bertugas untuk
mengkoordinasikan proses pelaksanaan SOP penggunaan BMN berupa barang bergerak di lingkungan Biro Umum.
2. Pengolah Data BMN bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data BMN sesuai dengan prosedur.
3. Pengadministrasi BMN bertugas menerima, mencatat dan memproses Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan ketentuan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
4. Penanggungjawab ruangan bertugas untuk menyimpan sementara BMN yang diterima dari pegawai yang pensiun atau pindah satker sampai dengan ada penunjukkan pegawai yang akan
menerima/menggunakannya serta melaporkannya ke atasan langsung dan ke Subbagian Penatausahaan BMN.
Uraian SOP :
1. Pegawai melaporkan ke penanggung jawab ruangan, dengan
menyerahkan kartu pengguna, Surat Ijin Penggunaan, dan
BMN yang digunakan;
2. Penanggungjawab ruangan melaporkan ke (Atasan langsung)
Kasubbagnya dan meminta nama pegawai yang akan
menggunakan BMN yang sudah diserahkan;
3. Kasubbag yang bersangkutan meminta ke Kasubbag
Penatusahaan BMN untuk membuat SIP baru bagi pegawai
yang sudah ditunjuk menggunakan BMN tersebut;
4. Memerintahkan Pengadministrasi BMN untuk mencatat dan
membuat SIP baru, (Catatan: Proses pembuatan SIP sama
dengan SOP Penggunaan BMN No. 5-7);
5. Menyerahkan surat ijin pengunaan BMN bergerak kepada
pegawai/pengguna yang sudah ditunjuk, (Catatan: Untuk
prosedur selanjutnya sama dengan SOP penggunaan BMN
No. 8-14). (Proses selesai)
Bagan Alur SOP
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Standar Operasional
Prosedur
Penggantian BMN Hilang
Dengan Tuntutan Ganti
Rugi
3
Dasar Hukum:
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. PP No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
5. PMK No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara;
6. PMK No. 244/PMK.06/2012 jo 52/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara; 7. Permendikbud No. 18 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelesaian
Kerugian Negara di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8. PMK No. 50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Penghapusan BMN; 9. PMK No. 246/PMK.06/2014 jo PMK 87/PMK.06/2016 tentang
Tatacara Penggunaan BMN.
Kualifikasi Pelaksana:
1. Sarjana 2. Diploma 3 3. SLTA
Keterkaitan SOP:
Prosedur Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) yang Berupa Barang Begerak di Biro Umum
Peralatan/Perlengkapan:
1. Komputer/Laptop 2. Dokumen Pengadaan
3. Dokumen Pemeriksaan dan Penerimaan BMN 4. ATK
5. Printer 6. Kamera
Peringatan:
Jika SOP tidak dilaksanakan, maka mengakibatkan kerugian negara
Tujuan:
Untuk memberikan pedoman bagi pegawai di lingkungan Biro Umum apabila BMN yang digunakan hilang dan pedoman pegawai Subbagian Penatausahaan BMN dalam melakukan penatausahaan BMN barang bergerak yang hilang di Biro Umum Setjen Kemendikbud
Ruang lingkup:
Ruang lingkup SOP meliputi prosedur penggantian BMN berupa barang bergerak seperti Laptop/notebook, kendaraan bermotor, kamera, dan Handphone apabila hilang. SOP ini berlaku bagi seluruh pegawai di lingkungan Biro Umum Setjen Kemendikbud
Definisi:
1. Biro Umum adalah Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.
2. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) adalah hasil akhir dari proses penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan
keandalan dat/informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, yang dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan sebagai keputusan.
4. Kerugian Negara adalah kekurangan uang, surat berharga dan barang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hokum baik sengaja maupun lalai.
5. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. 6. Tim Penyelesaian Kerugian Negara (TPKN) adalah Tim yang diangkat
atas nama Menteri oleh pemimpin unit utama/Kepala Satker yang bertugas untuk menangani penyelesaian kerugian negara.
7. Tuntutan Ganti Rugi (TGR) adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut
penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan kewajibannya.
8. Penanggung jawab ruangan adalah pegawai yang ditunjuk untuk
mencatat, menginventarisasi dan melaporkan kondisi BMN di masing-masing subbagian di lingkungan Biro Umum.
Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Kepala Biro Umum bertugas membetuk Tim Penyelesaian Kerugian Negara (TPKN) Biro Umum.
2. Tugas Tim Penyelesaian Kerugian Negara (TPKN):
a. Memeriksa dan mengumpulkan alat bukti kerugian negara;
b. Meminta keterangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa kerugian negara;
c. Menentukan unsur kesalahan/kelalaian dari masing-masing yang terlibat dengan alat bukti yang kuat;
d. Menghitung jumlah kerugian negara yang pasti;
e. Melakukan penaksiran/penilaian harga barang pada saat hilang; f. Menyusun berita acara dan laporan hasil pemeriksaan;
g. Menyampaikan laporan kepada Kepala Biro Umum;
h. TPKN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan verifikasi ulang terhadap laporan hasil pemeriksaan TPKN Biro Umum, bila terdapat ketidaksuaian laporan yang disampaikan. 3. Kepala Subbagian Penatausahaan BMN bertugas untuk
mengkoordinasikan proses pelaksanaan SOP penggunaan BMN berupa barang bergerak di lingkungan Biro Umum.
4. Pengolah Data BMN bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data BMN sesuai dengan prosedur.
5. Pengadministrasi BMN bertugas menerima, mencatat dan memproses Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan ketentuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
6. Penanggungjawab ruangan bertugas untuk menyimpan sementara BMN yang diterima dari pegawai yang pensiun atau pindah satker sampai dengan ada penunjukkan pegawai yang akan
menerima/menggunakannya serta melaporkannya ke atasan langsung dan ke Subbagian Penatausahaan BMN.