• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI MANAJEMEN KEPERAWATAN madeleine leininger

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI MANAJEMEN KEPERAWATAN madeleine leininger "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

“TEORI-TEORI MANAJEMEN”

Dosen Pembimbing:

RUSMEGAWATI, S.KEP, NS, M.KEP

Disusun Oleh:

Nama

: ISMA’UL NIKMAH

NIM

: 11.20.1638

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

(2)

Teori - Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

1.

Aliran klasik

Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.

Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik. Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W. Taylor dan lainnya.

Kelebihan:

Metode ilmiah dapat diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi, selain organisasi industri.

a. Teknik efisiensi dan penelitian waktu dan gerak (time and motion study) mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.

b. Metode pemilikan dan pengembangan tenaga kerja menunjukkan pentingnya latihan dan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.

(3)

d. Manajemen klasik menyediakan banyak teknik dan pendekatan terhadap manajemen yang masih relevan saat ini sebagai contoh pemahaman secara

menyeluruh mengenai sifat dari pekerjaan yang dilaksanakan, pemilihan orang yang tepat untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan melakukan pendekatan keputusan secara rasional semuanya adalah ide yang berguna dan maing-masing dikembangkan selama periode ini.

e. Beberapa konsep inti dari model birokratif masih dapat digunakan di dalam rancangan organisasi modern selama keterbatasan mereka diakui. Manajer seharusnya mengakui bahwa efisiensi dan produktivitas dapat diukur dan dikendalikan dalam banyak situasi

Kelemahan:

a. Peningkatan produktivitas memungkinkan peningkatan hasil, tetapi sering mengakibatkan pemberhentian pekerja atau diubahnya upah.

b. Teori ini kurang melihat kebutuhan sosial para pekerja dan tidak pernah melihat ketegangan-ketegangan yang terjadi karena kebutuhan itu tidak terpenuhi. Hal ini terjadi karena manajer yang mengikuti aliran ini hanya memperhatikan aspek material dan fisik.

(4)

karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah organisasi melalui sisi perilaku karyawan.

Aliran perilaku memandang organisasi pada hakikatnya adalah orang. Aliran ini memandang aliran klasik kurang lengkap karena tidak mewujudkan efisiensi produksi yang sempurna dan keharmonis an di tempat kerja. Manusia dalam organisasi tidak selalu dapat dengan mudah diramalkan tingkah lakukanya, karena sering juga tidak rasional. Karena itu para manajer perlu dibantu dalam meng hadapi manusia, antara lain dengan sosiologi dan psikologi.

3. Aliran Manajemen Ilmiah

Aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.

Manajemen ilmiah atau disebut juga manajemen modern adalah kepemimpinan atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja yang berdasarkan prinsip - prinsip atau pedoman - pedoman keilmuan.

Adapun ciri - ciri manajemen ilmiah atau modern adalah sebagai berikut :

 Menggunakan cara kerja keilmuan dan prinsip - prinsip keilmuan sebagai hasil

percobaan dan penyelidikan yang ilmiah pula.

 Terdapat nasionalisasi yaitu bekerja berdasarkan perhitungan - perhitungan atau

pemikiran yang cermat dan teliti, jadi meninggalkan cara kerja trial and error.

 Terdapat standarisasi yaitu bekerja berdasarkan ukuran - ukuran ( standar - standar )

tertentu, baik dalam cara kerja, waktu yang digunakan, maupun hasil produksi yang diharapkan.

 Terjadi peningkatan produktivitas sebagai hasil kerja yang efektif dan efisien

(5)

4. Aliran Analisis Sistem

Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan (Jogiyanto Hartono, 1995).

Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem (Kristanto, 2003).

5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil

Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.

Manajemen berdasarkan hasil bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal berdasarkan perjanjian yang jelas dan terukur dibuat dimuka. Manajer menetapkan tujuan dan prioritas menentukan dan membuat sumber daya yang tersedia yang diperlukan waktu, uang, dan kapasitas. Karyawan memberikan waktunya, pengetahuan dan kemampuan dan menunjukkan dalam kondisi yang dapat memberikan hasil yang diperlukan. Dengan demikian, ia mengambil taggung jawab pribadi untuk mencapai hasil tersebut.

Proses manajemen berdasarkan hasil sebaiknya top down dan bottom up dan terdiri dari langkah-langkah berikut :

 Penetapan target: tujuan perusahaan jangka panjang

 Menerjemahkan tujuan perusahaan dengan tujuan divisi dan individu

 Hasil perjanjian berorientasi tentang tujuan

 Implementasi, self kemudi dan pelaporan manajemen

(6)

6. Aliran Manajemen Mutu

Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

Manajemen mutu adalah aspek dari seluruh fungsi manajemen yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan mutu dan merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.Pencapaian mutu yang diinginkan memerlukan kesepakatan dan partisipasi seluruh anggota organisasi, sedangkan tanggung jawab manajemen mutu ada pada pimpinan puncak.

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja: memasukan 2 ml larutan asam nitrat kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 ml urin, setelah itu amati perubahan warna yang terjadi.. Apabila

Gagasan fiqh kebijakan yang basis pemikirannya antara lain nilai-nilai maqashid syari'ah, kemaslahatan, keadilan dan lain-lain, adalah sesuatu yang memang sudah semestinya,

Menurut asumsi peneliti, stunting terjadi dikarenakan masih belum terpenuhinya asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak karena orangtua yang masih belum mempunyai pengalaman yang

Nilai Anti-Image Covariance level reaksi selanjutnya yaitu dari indikator-indikator yang menilai reaksi peserta pelatiha terhadap materi pelatihan dan dapat

Hal ini didukung dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh mtDNA yang umumnya tidak dijumpai pada DNA inti, seperti ukuran mtDNA sekitar 16,5 kb lebih kecil dibanding DNA

Alat ini tersedia pilihan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sehingga bila ada wisatawan asing yang ingin berkunjung untuk mengetahui rumah dari pendiri

Pada umumnya parlemen (sistem kameralisme pada parlemen) dapat terdiri atas kamar atau majelis, dan biasanya berbentuk unikameral atau bikameral, terdapat model-model parlemen