• Tidak ada hasil yang ditemukan

MADRASAH ALIYAH UNGGULAN PENELITIAN MOTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MADRASAH ALIYAH UNGGULAN PENELITIAN MOTI"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN MOTIVASI DAN STRATEGI BELAJAR MAPEL JURUSAN

MA HK MARET 2016 M. Andi. K

(2)

DAFTAR ISI

Pendahuluan

Latar Belakang & Tujuan Penelitian

Model Pemikiran Memahami Tujuan dan Cara Meraih

Metodologi

Populasi dan Metode Sampel

Alat Ukur / Pengukuran Fakta terhadap realita

Sistim Evidensi

Cara penyajian Evidensi statistik sebagai basis

(3)

DAFTAR ISI

HASIL PENELITIAN

DESKRIPSI VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN : OBSERVED & LATENT

KONSTRUK

» NILAI INTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN DALAM PERSEPSI SANTRI » TINGKAT PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MAPEL JURUSAN

» TINGKAT KECEMASAN DALAM MENJALANI TEST

» MAKNA BELAJAR & TINGKAT PERCAYA MANFAAT BELAJAR » POLA DAN TINGKAT KEGIGIHAN USAHA BELAJAR

» POLA DAN TINGKAT KOLABORASI » STRATEGI PILIHAN BELAJAR

» MASALAH KETERBATASAN WAKTU

» TINGKAT KEMANDIRIAN (SINGLE-OBSERVED)

KORELASI BI KONSTRUK MANOVA

(4)

DAFTAR ISI

HASIL PENELITIAN

KORELASI MULTI KONSTRUK (AMOS)

»

Pembentukan Efikasi Diri

»

Pembentukan Kegigihan Usaha Belajar

»

Pembentukan Potensi Patah Semangat

KESIMPULAN

SARAN PEMANFAATAN / KEPUTUSAN

(5)
(6)

PENDAHULUAN

Latar Belakang :

Ada grafik gambaran nilai UN 2015 yang menunjukan sekitar 30% anak-anak

punya nilai kurang memuaskan.

Menurut dugaan para guru yang diketahui melalui wawancara, ada masalah

motivasi belajar dari anak-anak didik mereka. Di setiap kelas kbm yang dibina oleh guru-guru yang diwawancarai, katanya selalu ada anak-anak yang memang nilainya menurun, kemudian stagnan dan jarang yg bisa kembali menanjak.

Untuk kepentingan pemecahan masalah, diputuskan untuk melakukan

penelitian terhadap Motivasi belajar dan Strategi Belajar yang dihasilkannya.

Pertanyaan Penelitian :

Bagaimanakah gambaran dan tingkat Motivasi Belajar anak-anak?

Bagaimanakah faktor-faktor motivasi belajar bekerja menentukan perilaku

strategi belajar anak-anak hari ini ?

(7)

PENDAHULUAN-(lanjutan)

Model Pemikiran untuk Menjelaskan

Para peneliti Motivasi dan strategi belajar seperti Pintrich, Skinner, atau Belmont

dan lainnya, menjelaskan bahwa Keberhasilan belajar amat bergantung perilaku strategi belajar, dan perilaku strategi belajar akan sangat ditentukan oleh motivasi belajar.

Strategi Belajar dan Motivasi Belajar memiliki elemen-elemen atau faktor faktor

konstruktif , yang kesemuanya akan berinteraksi saling mempengaruhi hingga memunculkan perilaku strategi belajar terbaik.

Motivasi belajar akan dikonstruksi oleh faktor faktor :

Nilai intrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari sajian Mapel

Jurusan itu sendiri

Nilai Extrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari pemaknaan

oleh Keluarga, Teman dekat, dan Universitas yang dicita citakan

Efikasi Diri / kepercayaan diri untuk mampu menjalani proses belajar hingga berprestasi Kecemasan Test / tingkat kecemasan yang menyertai setiap kali anak-anak hendak atau

sedang menjalani Test / Evaluasi / Ujian atau bentuk-bentuk evaluasi lainnya.

(8)

PENDAHULUAN-(lanjutan)

Strategi Belajar akan dikonstruksi oleh elemen-elemen:

Kegigihan belajar

Potensi patah semangat

Kolaborasi belajar

Kemandirian belajar

Setiap elemen faktorial dari Motivasi akan bekerja

mempengaruhi setiap elemen faktorial Strategi

Hasil dari pengaruh itu adalah Perilaku Strategi Belajar Aktual.

Untuk membentuk perilaku strategi belajar yang

diinginkan, yang bisa kita setel / tune adalah memilih

dan menstimulasi elemen-faktorial Motivasi yang

(9)

BAGAN KORELASI

Keterkaitan antara Elemen-elemen motivasi

(10)
(11)

POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI

Populasi penelitian adalah seluruh santri Madrasah

Aliyah , Ponpes Husnul Khotimah

Sampel

200 santri dari putra dan putri yang mencakup

kehadiran dari setiap jurusan.

Angka 200 ini mencukupi untuk dua tingkat analisis : (1)

analisis umum, (2) analisis cabang lanjutan

agar setiap cabang analisis lanjut (post-hoc) yang

(12)

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah Skala Likert 7 tingkat,

yang diadopsi dari quesener skala motivasi dan

strategi belajar yang digunakan oleh Universitas

Michigan sejak tahun 1995.

Instrumen ini digunakan karena sangat objektif,

dalam arti tidak menyertakan kriteria nilai-nilai

masyarakat amerika atau manapun, tapi instrumen

ini hadir seumpama termometer yang bisa

(13)

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah

pernyataan-pernyataan yang harus dinilai tingkat

kesesuaiannya dengan pribadi santri oleh para

santri itu sendiri yang menjadi peserta

penelitian.

Total jumlah pernyataan yang digunakan untuk

mengukur keberadaan setiap elemen motivasi

dan setiap elemen perilaku strategi belajar

(14)

Instrumen Penelitian

alat ukur elemen-2 motivasi

Motivasi intrinsik diukur dengan 4 pernyataan

Motivasi extrinsik diukur dengan 4 pernyataan

Makna kegiatan belajar diukur dgn 4 pernyataan

Kepercayaan terhadap manfaat belajar 4 pernytn

Efikasi diri diukur dengan 8 pernyataan

(15)

Instrumen Penelitian

alat ukur elemen-2 perilaku strategi belajar

Usaha Belajar diukur dengan dua cabang :

Kegigihan dan Potensi patah semangat

Kegigihan diukur dua pernyataan

Patah semangat diukur dua pernyataan

(16)

STATISTIK

Tabel frekuensi nilai Rata-rata dan Modus untuk skor tingkat motivasi atau

tingkat perilaku belajar.

Statistik Multivariat berbasis hitung rata-rata General Linear Model, untuk

korelasi antara dua elemen.

Statistik Multiagregat Momen Struktur (Amos) untuk menghitung korelasi

antara beberapa elemen sekaligus dari elemen motivasi dalam

mempengaruhi elemen strategi belajar.

Trimming Kovarian untuk mengontrol agar nilai Fit Model korelasi tetap

dalam ambang bagus. Triming ini sekaligus menyelesaikan masalah

persyaratan normalitas, karena uji Fit biasanya akan sekaligus

menormalkan distibusi respon.

Uji linearitas untuk menentukan layak tidaknya nilai korelasi dua elemen

(17)
(18)
(19)

MOTIVASI INTRINSIK MAPEL

(motivasi belajar karena kelebihan mapel)

(C=4, B-=5,

B+=6 , A=7)

menantang dan

Mapel Jurusan

memberi hal baru

Mapel Jurusan

kontennya

N

Valid

208

208

208

208

Missing

0

0

0

0

Mean

5.2981

5.0673

5.2260

5.0481

Mode

7.00

7.00

7.00

7.00

(20)

MOTIVASI EKSTRINSIK MAPEL

(motivasi belajar karena dorongan orang lain )

ingin ranking di mapel Jurusan ranking di sesama teman

Eksis di Keluarga, Teman dan

Univ

N Valid 208 208 208 208

Missing 0 0 0 0

Mean 5.4087 5.3221 5.5529 5.7692

Mode 7.00 7.00 7.00 7.00

(21)

NILAI & MAKNA KEGIATAN BELAJAR

Membantu

Mapel

Lain

Penting

Menarik Bermanfaat

N

Valid

208

208

208

208

Missing

0

0

0

0

Mean

4.9663

5.5962

5.7260

5.8990

Mode

5.00

7.00

7.00

7.00

(22)

KEPERCAYAAN TERHADAP

BELAJAR

C=4, B-=5,

B+=6 , A=7

Jika Cara

Belajar Tepat

Tentu

Mengerti

Semua

Salah Jika

Tidak

N

Valid

208

208

208

208

Missing

0

0

0

0

Mean

5.8269

5.6490

5.8894

5.5577

Mode

7.00

7.00

7.00

7.00

(23)

Tingkat EFIKASI DIRI / PERCAYA DIRI

for afford

all skill

N Valid 208 208 208 208 208 208 208 208

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 4.9856 4.8413 5.1250 4.8894 5.0433 5.6202 5.4135 5.3990

Mode 5.00 5.00 5.00 5.00 6.00 7.00 6.00 6.00

(24)

KECEMASAN MENGHADAPI TEST / EVALUASI

 

4=C (Sedang) 5=B (Buruk)

6=B+ (diatas Buruk ) 7=A (Bahaya)

TERBANYAK : C

Berfikir apakah saya lebih buruk dari

teman

N Valid 208 208 208 208 208

Missing 0 0 0 0 0

Mean 4.6058 4.8269 4.1154 4.1635 3.7452

Mode 6.00 7.00 4.00 4.00 4.00

(25)

HAMBATAN KURANG WAKTU

RATA-RATA C+

Terbanyak : C

Sebab

N

Valid

208

208

Missing

0

0

Mean

4.6154

4.3125

Mode

4.00

4.00

(26)

PATAH SEMANGAT(effort1&3)

 RATA-RATA 

C

Jika Jenuh

_Diam atau

Keluar Kelas

N

Valid

208

208

Missing

0

0

Mean

4.1635

3.9808

Mode

4.00

4.00

(27)

KEGIGIHAN USAHA (effort2&4)

RATA-RATA

C+ s/d

B-TERBANYAK:C

Tetap Berusaha

Giat Meski tak

Suka

Meski sedang

Jemu Tetap

belajar sampai

selesai

N

Valid

208

208

Missing

0

0

Mean

4.8846

4.7981

Mode

4.00

4.00

(28)

KOLABORASI BELAJAR

RATA-RATA :

B-Terbanyak B+

Belajar dan

Mengajar-kan kepada

teman

N

Valid

208

208

208

208

208

208

Missing

0

0

0

0

0

0

Mean

4.7212

5.2067

5.1202

4.8510

5.3942

5.5096

Mode

5.00

6.00

6.00

6.00

6.00

7.00

(29)

X-TRA MANDIRI

RATA-RATA

C

TERBANYAK : C

masalah sendiri daripada

Berusaha Mengatasi

cari bantuan

N

Valid

208

Missing

0

Mean

4.0048

Mode

4.00

(30)

KORELASI BI-KONSTRUK

(31)

(kbk-1)

PENGARUH

MOTIVASI NILAI INSTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN

==TERHADAP=>

(32)

Bagan Korelasi Nilai Intrinsik & Extrinsik =>

EFIKASI DIRI

(33)

Analisis

Dalam penjelasan umum, baik Motivasi

Intrinsik maupun Motivasi Extrinsik adalah dua

faktor yang berkaitan dengan kemunculan

Efikasi Diri.

Konten materi ajar, dorongan rasa ingin tahu

(34)

Catatan Analisis untuk tingkat Detail teori (filosofis)

(pada analisis detail korelasi antar indikator melalui teknis

GLM-Manova kita akan menemukan bahwa penyebab asli

dari efikasi diri bukanlah nilai intrinsik yg sudah

disediakan, bukan juga nilai extrinsik yg di sponsorkan

oleh keluarga atau teman. Tapi kehadiarannya lebih oleh

residual faktor yang belum dijelaskan posisinya apakah

sebagai alternatif, sebagai intervening atau moderator.

NAMUN, SEKALI LAGI NAMUN, Kehadiran nilai intrinsik

dan ekstrinsik yg ada sekarang tetap dapat dijadikan

pegangan sebagai dua hal bisa dan perlu diperhatikan

dan ditingkatkan demi Efikasi Diri anak anak terus

menaik. Sebab, secara langsung atau tidak langsung,

(35)

(kbk-2)

PENGARUH

MOTIVASI NILAI INSTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN

==TERHADAP=>

(36)

Bagan Korelasi MI&ME => KECEMASAN

Estim

(37)

NILAI INTRINSIK MAPEL-JUR > TINGKAT

KECEMASAN TEST

Indikator Motivasi intrinsik :

Menantang dan memberi hal baru

Membangkitkan rasa ingin tahu

Menyenangkan dipelajari

Membangkitkan tekad menguasai

Indikator tingkat kecemasan test / evaluasi :

Berfikir kalah dari teman dalam test

Berfikir terus tentang soal yang tak bisa jawab

Cemas kemungkinan gagal test

Cemas sebelum test dimulai

(38)

ANALISIS

MOTIVASI INTRINSIK BERKORELASI TERBALIK ATAU

MENOLAK KECEMASAN (B=

-0.129

, P= 0.166). Posisi

korelasi terbalik atau menolak kecemasan ini menjadi

makin jelas setelah model analisis dimekarkan dengan

variabel tambahan sehingga menjadi B=

-0.16

, P=0.133

Dalam setiap modifikasi model, posisi Motiv Intrinsik

selalu negatif, atau bersebrang arah dengan kecemasan,

maupun patah semangat.

MOTIVASI EXTRINSIK BERKORELASI POSITIF ATAU

(39)

KOVARIAN

(40)

KESIMPULAN ANALISIS KOVARIAN

Analisis Kovarian menjelaskan kekuatan Elective Afinity / kekuatan

kehadiran bersama dari dua variabel (yg dicurigai saling

membentuk dan bekerjasama memberi kontribusi dampak kepada

berbagai variabel).

Makna Kegiatan Belajar dan Kepercayaan Thd Belajar , memang

dua variabel yang nyaris akan selalu hadir bersama, dengan angka

korelasi kovarian sebesar 0,987 P<0,001

Saat ini, pelajar Aliyah, rata-rata skor tingkat makna kegiatan

belajar dan kepercayaan terhadap belajar adalah : 5.5 dan 5.7

(sangat positif)

Dalam analisis multi-agregat di belakang

yaitu pada slide 61 s/d

(41)
(42)

SKOR ANALISIS KOVARIAN Estimate S.E. C.R. P Value

MAKNAKEG_BLJR <--> LB 0.987 0.158 6.256 ***

EVIDEN LOADING FACTOR / RELIABILITY FAKTORIAL

Estimate S.E. C.R. PvalueLabel MaknaTugasMapel_1 <--- MAKNAKEG_BLJR 1

MaknaTugasMapel_2 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.781 0.214 8.339 *** MaknaTigasMapel_3 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.795 0.214 8.392 *** MaknaTugasMapel_4 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.952 0.228 8.576 *** LearningBelief_4 <--- LB 1

(43)

ANALISIS

MULTI AGREGAT

(AMG)

(44)

(Amg-1)

PENGARUH NILAI MOTIVASI Intrinsik-Extrinsik, Efikasi, & Kecemasan TERHADAP

(45)
(46)

KESIMPULAN-KESIMPULAN

DALAM ANALISIS KITA DI AJAK UNTUK BERHATI-HATI KARENA

TAMPAK DALAM

angka estimasi B

, BAHWA

NILAI EXTRINSIK ATAU PENGARUH TEMAN DAN KELUARGA BISA

MENIMBULKAN KECEMASAN GAGAL TEST

(B=0.175, P=0.025)

KECEMASAN TEST YANG BERSUMBER DARI MOTIV EXTRINSIK INI TIDAK

SAMPAI MENJATUHKAN KEGIGIHAN, KARENA HASIL KORELASI MASIH

TETAP POSITIF ATAU SANTRI TETAP GIGIH BERUSAHA BELAJAR. (B= 0.161,

P=0.013). DORONGAN EFIKASI DIRI MASIH LEBIH KUAT DARI TEKANAN

KECEMASAN DALAM MENGHASILKAN KEGIGIHAN. SEHINGGA KECEMASAN

MALAH MENJADI ALASAN POSITIF UNTUK MENINGGKATKAN KEGIGIHAN.

PADA ANALISIS POTENSI PATAH SEMANGAT ADA TEMUAN LANJUTAN

BAHWA KECEMASAN PADA AWALNYA MEMANG MENINGKATKAN

KEGIGIHAN, TAPI KETIKA MENCAPAI TITIK JENUH, YAITU KETIKA KEGIGIHAN

SUDAH MAKSIMAL DAN TIDAK BERDAYA MENGHADAPI KETERBATASAN

(47)
(48)
(49)

Regression Weights: (Group number 1 - m07)

Estimate

S.E.

C.R.

P

EFIKASI <--- INTRINSIK

0.529

0.054

9.888

***

CEMAS <--- EXTRINSIK

0.175

0.078

2.248

0.025

GIGIH <--- EFIKASI

0.419

0.122

3.425

***

GIGIH <--- CEMAS

0.161

0.065

2.494

0.013

GIGIH <--- EXTRINSIK

0.168

0.091

1.834

0.067

(50)

(amg-2)

PENGARUH MOTIVASI Intrinsik – Extrinsik, Efikasi, Kecemasan TERHADAP

(51)
(52)

KESIMPULAN-KESIMPULAN

POTENSI KECEMASAN MASIH TETAP BERPOTENSI

MUNCUL KUAT MESKI NILAI INTRINSIK MAPEL SAAT

INI MENDORONG EFIKASI / PERCAYA DIRI.

TAMPAK BAHWA NILAI EKSTRINSIK MENYEBABKAN

KECEMASAN LALU KECEMASAN MENYEBABKAN

PATAH SEMANGAT SECARA SANGAT SIGNIFIKAN

KESIMPULAN SOLUSI ADALAH MELAKUKAN

(53)
(54)
(55)

Regression Weights: (Group number 1 - m08)

Estimate S.E. C.R. P

EFIKASI <--- INTRINSIK 0.529 0.054 9.888 ***

CEMAS <--- EXTRINSIK 0.172 0.079 2.18 0.029

PthSmangat <--- EFIKASI 0.006 0.115 0.054 0.957

PthSmangat <--- CEMAS 0.536 0.094 5.694 ***

PthSmangat <--- EXTRINSIK -0.008 0.088 -0.086 0.931

(56)

(amg-3)

PENGARUH PERCAYA BELAJAR DAN MAKNA KEGIATAN BELAJAR TERHADAP KEGIGIHAN BELAJAR DIKONTROL OLEH

(57)

KESIMPULAN-KESIMPULAN

DUA VARIABEL

KOVARIAN

yaitu MAKNA

KEGIATAN BELAJAR DAN PERCAYA BELAJAR

berdampak

besar terhadap KOLABORASI dan

terhadap PERSISTENSI atau KEGIGIHAN

BELAJAR SECARA LANGSUNG.

Nilai penghargaan terhadap waktu juga

(58)
(59)

Estima

te

S.E.

C.R.

P

KOLABORASI <---

MAKNA_KEGI

_BLJR

0.944 0.373 2.529

0.011

WAKTU

<---

BELIEFS_BLJR

0.447 0.203 2.203

0.028

PERSISTEN

<---

MAKNA_KEGI

_BLJR

0.93

0.5 1.859

0.063

PERSISTEN

<---

WAKTU

0.127 0.071 1.792

0.073

PERSISTEN

<---

BELIEFS_BLJR

0.729 0.282 2.587

0.01

(60)

(amg-4)

(61)

KESIMPULAN-KESIMPULAN

(a)

ADA POTENSI YG MENGUNTUNGKAN, TETAPI SANGAT

BERGANTUNG GURU DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI

LINGKUNGAN

TAMPAK DARI BAGAN KORELASI, BAHWA Tingkat

Makna Belajar dan Tingkat Kepercayaan terhadap

Belajar Sangat Bisa mencegah terjadinya patah

semangat, --perhatikan angka negatif, pada koefisien

estimasi pada bagan setelah dua slide berikut. Negatif

artinya menolak atau membalik. Penghargaan

(62)

KESIMPULAN-KESIMPULAN

(b)

ADA POTENSI EFEK BERUNTUN YANG BERBAHAYA

:

Penghargaan tinggi terhadap belajar membuat mereka

merasa sempit waktu, lalu setelah merasa sempit waktu

mereka kendor atau patah semangat.

Pada titik kritis merasa sempit waktu ini butuh interaksi

dengan guru akrab.

Berdasar penelitian sebelumnya jika yg masuk kedalam

interaksi adalah teman justru akan meningkatkan kecemasan

, lalu jatuhlah percaya diri dan kegigihan usahanya.

sementara jika yg masuk adalah guru akrab kecemasan tidak

(63)
(64)

SISIPAN ANALISIS TEORITIS

(philosophical analysis)

MELALUI JALUR INDIRECT EFFECT

KARENA ADA KONTROL

SEMPIT

WAKTU

, POTENSI AMAT POSITIF DARI

PERCAYA BELAJAR TERNYATA BISA

(65)

Awalnya, percaya belajar meningkatkan semangat dan volume

waktu belajar, tapi pada batas tertentu jika over, ia berbalik menjadi berdampak

negatif Keyakinan / percaya

kepada belajar sebetulnya NEGATIF

terhadap patah semangat (-0,78)

Tapi kalau santri tercekam oleh terlalu

padat waktu, akan muncul jalur pengaruh membelok

yang jadi POSITIF membentuk Patah

(66)

Estimate S.E. C.R. P

KOLABORASI <--- MAKNA_KEGI_BLJR 1.151 0.414 2.782 0.005

WAKTU <--- BELIEFS_BLJR 0.426 0.199 2.143 0.032

KOLABORASI <--- BELIEFS_BLJR 0.708 0.202 3.501 ***

kendor <--- MAKNA_KEGI_BLJR -1.371 1.284 -1.068 0.286 kendor <--- WAKTU 0.636 0.098 6.489 ***

(67)

(amg-5)

(68)

HASIL ANALISIS

KOLABORASI SANTRI AKAN LEBIH TINGGI PADA

ANAK-ANAK YANG PUNYA PENGHARGAAN TINGGI

TERHADAP MAKNA BELAJAR DAN KEGIATAN BELAJAR

Sayangnya tadi pada slide 58 & slide 63 atau pada

analisis

Amg-4

kita menemukan bahwa kolaborasi

yang ada sekarang bersisat mencetak patah semangat

dan bersifat menolak kegigihan belajar. Mungkin sekali

keluhan waktu yang sempit dan patah semangat

(69)
(70)

(amg-6)

WAKTU SEMPIT BERMATA DUA, JIKA

DIBARENGI EFIKASI AKAN POSITIF, TAPI

(71)

ANALISIS

SUMBER PATAH SEMANGAT ADALAH : WAKTU SEMPIT DAN

CEMAS

WAKTU SEMPIT BISA BERPENGARUH LANGSUNG MAUPUN TAK

LANGSUNG.

Ada yang ketika kesulitanmengatur waktu langsung patah

semangat, ada pula yang jika kesulitan mengatur waktu muncul

cemas (B=0.55) lalu setelah cemas baru patah semangat (B=0.48).

WAKTU SEMPIT JIKA DIBARENGI PERCAYA DIRI JUSTRU AKAN

MENANGKAL PATAH SEMANGAT, DAN MENINGKATKAN

KEGIGIHAN BELAJAR. (Waktu Sempit->Percaya diri B=0.24,

dilanjutkan ke Patah Semangat B= -

(72)
(73)

WAKTU SEMPIT ADALAH TRIGER PENEKAN DENGAN

DUA POTENSI DAMPAK

JIKA DISERTAI EFIKASI DIRI , AKAN MENDORONG

PENOLAKAN TEHADAP PATAH SEMANGAT

BELAJAR

TAPI JIKA DISERTAI KECEMASAN (yang diakibatkan respon psikologi institusi mikro terhadap

(74)

Estimate S.E. C.R. P Label

KOLABORASI <--- WAKTUsEMPIT 0.183 0.049 3.738 *** W12

KECEMASAN <--- WAKTUsEMPIT 0.546 0.093 5.857 *** W13

efikasi <--- WAKTUsEMPIT 0.181 0.062 2.92 0.004 W16

KECEMASAN <--- KOLABORASI -0.066 0.151 -0.437 0.662

patahSemangat <--- KECEMASAN 0.483 0.107 4.504 *** W14

patahSemangat <--- WAKTUsEMPIT 0.296 0.114 2.602 0.009 W15

(75)

Perbedaan analisis jalur antara program ttq

dan mapel jurusan

PADA MAPEL / PROGRAM TTQ WAKTU SEMPIT YANG DITAMBAH KOLABORASI AKAN BERDAMPAK CEMAS LALU POTENSI PATAH SEMANGAT. PENJELASANNYA : BIASANYA REMAJA YG SAMA-SAMA CEMAS AKAN NGOBROL DAN BERAKIBAT

MENGAKUMULASI RASA CEMAS TANPA SOLUSI

PADA MAPEL JUR, PENINGKATAN KECEMASAN AKIBAT KOLABORASI TIDAKLAH TERJADI.

PENJELASANNYA ADALAH LEBIH DEKAT KEPADA TINGKAT KEDEWASAAN. BAHWA KETIKA PADA PROGRRM TTQ BANYAK PESERTA YANG BERASAL DARI SMP MAKA

ANGKA STATISTIK AKAN TERBAWA KEPADA KARAKTER ANAK-ANAK SMP YANG BIASA MUDAH CEMAS AKIBAT ADA OBROLAN OBROLAN SESAMA TEMAN.

(76)
(77)

KESIMPULAN

RESUME

(78)

RESUME

Pertanyaan Penelitian :

Bagaimanakah gambaran dan tingkat Motivasi

Belajar anak-anak?

Bagaimanakah faktor-faktor motivasi belajar

bekerja menentukan perilaku strategi belajar

anak-anak hari ini ?

(79)

RESUME

Tingkat Motivasi Intrinsik adalah Bagus kurang ‘dikit’ (B-)

Tingkat Motivasi Extrinsik adalah Bagus (B)

Tingkat Task Values / Makna kegiatan belajar adalah

Bagus (B)

Tingkat Kepercayaan Terhadap Manfaat Belajar adalah

Bagus (B+)

Tingkat Efikasi Diri adalah Bagus kurang ‘dikit’ (B-)

Tingkat Kecemasan Test / Ujian adalah Sedang lebih

(80)

RESUME

Tingkat Merasa Punya Masalah Kekurangan Waktu

adalah Sedang lebih sedikit (C+)

Tingkat Potensi Patah Semangat adalah Sedang (C )

Tingkat KegigihanBelajar adalah Bagus kurang ‘dikit’

(B-)

Tingkat Kolaborasi Belajar adalah Bagus kurang ‘dikit’

(B-)

(81)

RESUME MULTI VARIAT

Amg-1

: Pengaruh nilai intrinsik, nilai extrinsik, Efikasi, dan

Kecemasan THDP Kegigihan Belajar

NILAN INTRINSIK korelasi negatif ATAU BERFUNGSI MENCEGAH

KECEMASAN. (Lihat KBK-2, Slide 36, diperoleh B = -0.129)

NILAI EXTRINSIK ATAU PENGARUH TEMAN DAN KELUARGA BISA

MENIMBULKAN KECEMASAN GAGAL TEST

(B=0.175, P=0.025)

KECEMASAN TEST YANG BERSUMBER DARI MOTIV EXTRINSIK INI TIDAK

SAMPAI MENJATUHKAN KEGIGIHAN, KARENA HASIL KORELASI MASIH

TETAP POSITIF ATAU SANTRI TETAP GIGIH BERUSAHA BELAJAR. (B= 0.161,

P=0.013). DORONGAN EFIKASI DIRI MASIH LEBIH KUAT DARI TEKANAN

KECEMASAN DALAM MENGHASILKAN KEGIGIHAN. SEHINGGA

(82)

RESUME MULTI VARIAT

Amg-2

: Pengaruh nilai intrinsik, nilai extrinsik, Efikasi, dan

Kecemasan THDP Potensi Lemah Semangat

Potensi lemah semangat bisa muncul karena ada kecemasan yg hadir dari

nilai ekxtrinsik. Nilai Intrinsik memang signifikan membentuk efikasi yang

akan bekerja menolak lemah semangat. Tapi efikasi itu belum cukup kuat

menghilangkan signifikansi kecemasan terhadap munculnya potensi lemah

semangat.

Solusinya adalah menimbang hasil analisis GLM Manova (ada 12 halaman

analisis GLM Manova yang bisa di Run dan membuktikan) yang

(83)

RESUME MULTI VARIAT

Amg-3

: Pengaruh makna belajar, kepercayaan terhadap

manfaat belajar, terhadap kegigihan usaha belajar

DUA VARIABEL

KOVARIAN

yaitu MAKNA KEGIATAN BELAJAR

DAN PERCAYA BELAJAR

berdampak

besar terhadap

KOLABORASI dan terhadap PERSISTENSI atau KEGIGIHAN

BELAJAR .

KepercayaanManfaatBelajar->Kegigihan ( B=0.729, P=0.001),

MaknaBelajar>Kolaborasi (0.9, P=0.001)

(84)

RESUME MULTI VARIAT

Amg-4

: Pengaruh makna belajar, kepercayaan terhadap

manfaat belajar, terhadap potensi patah semangat , dikontrol

oleh sempit waktu dan kolaborasi

Pengaruh variabel dua sekawan makna belajar dan

Kepercayaan terhadap manfaat belajar adalah negatif atau

menolak munculnya patah semangat.

Hanya saja, jika terjadi masalah ‘sempit waktu’ dan kolaborasi

posisi menolak ini berubah menjadi mendukung terjadinya

lemah semangat.

Waspadalah dengan kolaborasi yg ada sekarang, kelihatanya

(85)

RESUME MULTIVARIAT

Amg-5:

PERAN KOLABORASI YG BERMATA DUA, BISA POSITIF DAN

BISA NEGATIF

Jika kolaborasi yg lahir dibarengi dengan beban masalah

seumpama waktu yang amat sempit, maka yg lahir adalah patah

semangat. Karena beban masalah yang merata ketika direspon

patah semangat oleh satu orang akan menyebar cepat melalui

kolaborasi.

Jika kolaborasi yg lahir dibarengi percaya diri dan maka efek makna

(86)

RESUME MULTIVARIAT

Amg-6

:

WAKTU SEMPIT BERMATA DUA, JIKA

DIBARENGI EFIKASI AKAN POSITIF, TAPI JIKA

DIBARENGI KECEMASAN AKAN NEGATIF LALU PATAH

SEMANGAT

Analisis ini adalah sisi pandang lain untuk fakta yang

(87)
(88)

(1) Manajemen waktu dan manajemen tim

intervensi bergaul

Mulai ada

prosen kecil

yang mengindikasi potensi bahaya dari

kurang cermat memenej waktu jadwal kehidupan santri di pondok,

dan memenej interaksi informal antara santri dan guru akrab.

Maksudnya adalah memenej waktu kegiatan anak-anak agar

didalam kesibukan aktifitas belajar dan berkegiatan tidak sampai

titik jenuh belajar dan merasa sempit

Serta memenej tim guru yang siap masuk menjadi teman akrab

bagi anak-anak yg dalam titik krisis akibat merasa tertekan waktu

dan cemas lalu patah semangat. Kegunaan tim intervensi adalah

mengeliminir pengaruh hallo effect gema mental terpuruk karena

pergaulan hanya diantara teman-teman remaja yg tak punya

(89)

(2) Perbedaan aplikasi untuk MTS dan MA.

Beberapa variabel penting yang harus dikendalikan adalah

Pada tingkat MTS, guru harus lebih banyak masuk sebagai teman

akrab maupun orang tua sebab dalam kolaborasi / pertemanan

ada mekanisme memunculkan kecemasan ulangan.

Pada tingkat MA, POMG/KOMITE harus lebih memenej informasi

perencanaan masa depan, agar orang tua tidak terlalu mendorong

/ menekankan obsesi pribadi demi mencegah kecemasan anak

dalam setiap menghadapi test / ulangan / ujian.

Pada tingkat MA, Manajemen Madrasah / Kamad, minimal

setahun sekali harus rapat bersama dengan Ponpes dan Unit

kegiatan agar memenej waktu kegiatan santri dengan tetap

memberikan jeda-jeda mental yang bersifat rehat atau

(90)

(3) Menangani Sisi NEGATIF Dari KOLABORASI

Solusi penting yang harus dilakukan adalah tidak hanya mengangkat

makna dan nilai belajar, tapi juga harus kembali ke solusi paling

sederhana yaitu mengangkat nilai konten matapelajaran di mata

peserta didik. Agar kolaborasi yg muncul adalah karena menyambut

isi pelajaran, dan tidak berganti oleh kolaborasi saling mengeluhkan

waktu belajar yang sempit dan saling melegitimasi untuk jadi malas

belajar.

Cara mengangkat nilai intrinsik ini ada dalam ensiklopedi ilmu

komunikasi, khususnya teori mengangkat tema komunikasi,

penghargaan terhadap makna ini bisa tinggi lewat

priming

dan

framing

. Yaitu lewat menggaungkan dan lewat mengasah sensitifitas.

Di antara contoh klasik mengasah sensitifitas adalah banyak

mengangkat kisah tentang ilmuwan muslim, sementara di antara

(91)

Penelitian ini hanya untuk Riset Terapan

menunjang kebijakan Ponpes, dan mohon tidak digunakan untuk pengajuan karya ilmiah kepada lembaga pendidikan tinggi manapun.

Ttd.

(92)

PENUTUP

Wassalamu alaikum,

Semoga bermanfaat

Peneliti :

Ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mengambil keputusan dalam menetapkan pilihan pada produk sebagai keputusannya itu dapat menggunakan model perilaku konsumen

Jadi dari perhitungan tenaga menurut WISN pada pramusaji IRNA teratai tidak sesuai dengan jumlah tenaga yang sesungguhnya pada IRNA teratai.. Menurut hasil perhitungan, jumlah

Jalankan gnuplot untuk mengeksekusi berkas teks plot-02.gps den- gan cara yang sama seperti sebelumnya sehingga menghasilkan berkas gambar data-02.eps sebagaimana diberikan dalam

Hal ini bisa disebabkan oleh faktor faktor ketersediaan kanal (capacity) pada jaringan tertentu yang tidak sesuai dengan jumlah panggilan yang dibuat pelanggan,

SMK3: pengertian SMK3: bagian dari sistem manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya

Salah satu faktor eksternal yang menjadi pertimbangan Kuba ialah Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terkait ekonomi dan komunikasi yang lebih terbuka dengan

“Apakah manajemen risiko kredit yang diproksikan dengan kecukupan modal, tingkat suku bunga kredit, cadangan penghapusan penyisihan penghapusan aktiva produktif, biaya

Melalui metode CHAID (Chi-Square Automatic Interaction Detection) disimpulkan bahwa untuk alumnus yang bekerja kurang dari atau sama dengan 6 bulan memiliki