LAPORAN PENELITIAN MOTIVASI DAN STRATEGI BELAJAR MAPEL JURUSAN
MA HK MARET 2016 M. Andi. K
DAFTAR ISI
•
Pendahuluan
–
Latar Belakang & Tujuan Penelitian
–
Model Pemikiran Memahami Tujuan dan Cara Meraih
•
Metodologi
–
Populasi dan Metode Sampel
–
Alat Ukur / Pengukuran Fakta terhadap realita
–
Sistim Evidensi
–
Cara penyajian Evidensi statistik sebagai basis
DAFTAR ISI
•
HASIL PENELITIAN
–
DESKRIPSI VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN : OBSERVED & LATENT
KONSTRUK
» NILAI INTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN DALAM PERSEPSI SANTRI » TINGKAT PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MAPEL JURUSAN
» TINGKAT KECEMASAN DALAM MENJALANI TEST
» MAKNA BELAJAR & TINGKAT PERCAYA MANFAAT BELAJAR » POLA DAN TINGKAT KEGIGIHAN USAHA BELAJAR
» POLA DAN TINGKAT KOLABORASI » STRATEGI PILIHAN BELAJAR
» MASALAH KETERBATASAN WAKTU
» TINGKAT KEMANDIRIAN (SINGLE-OBSERVED)
–
KORELASI BI KONSTRUK MANOVA
DAFTAR ISI
•
HASIL PENELITIAN
–
KORELASI MULTI KONSTRUK (AMOS)
»
Pembentukan Efikasi Diri
»
Pembentukan Kegigihan Usaha Belajar
»
Pembentukan Potensi Patah Semangat
•
KESIMPULAN
•
SARAN PEMANFAATAN / KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
•
Latar Belakang :
– Ada grafik gambaran nilai UN 2015 yang menunjukan sekitar 30% anak-anak
punya nilai kurang memuaskan.
– Menurut dugaan para guru yang diketahui melalui wawancara, ada masalah
motivasi belajar dari anak-anak didik mereka. Di setiap kelas kbm yang dibina oleh guru-guru yang diwawancarai, katanya selalu ada anak-anak yang memang nilainya menurun, kemudian stagnan dan jarang yg bisa kembali menanjak.
– Untuk kepentingan pemecahan masalah, diputuskan untuk melakukan
penelitian terhadap Motivasi belajar dan Strategi Belajar yang dihasilkannya.
•
Pertanyaan Penelitian :
– Bagaimanakah gambaran dan tingkat Motivasi Belajar anak-anak?
– Bagaimanakah faktor-faktor motivasi belajar bekerja menentukan perilaku
strategi belajar anak-anak hari ini ?
PENDAHULUAN-(lanjutan)
•
Model Pemikiran untuk Menjelaskan
– Para peneliti Motivasi dan strategi belajar seperti Pintrich, Skinner, atau Belmont
dan lainnya, menjelaskan bahwa Keberhasilan belajar amat bergantung perilaku strategi belajar, dan perilaku strategi belajar akan sangat ditentukan oleh motivasi belajar.
– Strategi Belajar dan Motivasi Belajar memiliki elemen-elemen atau faktor faktor
konstruktif , yang kesemuanya akan berinteraksi saling mempengaruhi hingga memunculkan perilaku strategi belajar terbaik.
– Motivasi belajar akan dikonstruksi oleh faktor faktor :
• Nilai intrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari sajian Mapel
Jurusan itu sendiri
• Nilai Extrinsik / nilai penghargaan terhadap Mapel Jurusan yang bersumber dari pemaknaan
oleh Keluarga, Teman dekat, dan Universitas yang dicita citakan
• Efikasi Diri / kepercayaan diri untuk mampu menjalani proses belajar hingga berprestasi • Kecemasan Test / tingkat kecemasan yang menyertai setiap kali anak-anak hendak atau
sedang menjalani Test / Evaluasi / Ujian atau bentuk-bentuk evaluasi lainnya.
PENDAHULUAN-(lanjutan)
–
Strategi Belajar akan dikonstruksi oleh elemen-elemen:
•
Kegigihan belajar
•
Potensi patah semangat
•
Kolaborasi belajar
•
Kemandirian belajar
–
Setiap elemen faktorial dari Motivasi akan bekerja
mempengaruhi setiap elemen faktorial Strategi
–
Hasil dari pengaruh itu adalah Perilaku Strategi Belajar Aktual.
•
Untuk membentuk perilaku strategi belajar yang
diinginkan, yang bisa kita setel / tune adalah memilih
dan menstimulasi elemen-faktorial Motivasi yang
BAGAN KORELASI
•
Keterkaitan antara Elemen-elemen motivasi
POPULASI DAN SAMPEL
•
POPULASI
–
Populasi penelitian adalah seluruh santri Madrasah
Aliyah , Ponpes Husnul Khotimah
•
Sampel
–
200 santri dari putra dan putri yang mencakup
kehadiran dari setiap jurusan.
–
Angka 200 ini mencukupi untuk dua tingkat analisis : (1)
analisis umum, (2) analisis cabang lanjutan
–
agar setiap cabang analisis lanjut (post-hoc) yang
Instrumen Penelitian
•
Instrumen penelitian adalah Skala Likert 7 tingkat,
yang diadopsi dari quesener skala motivasi dan
strategi belajar yang digunakan oleh Universitas
Michigan sejak tahun 1995.
•
Instrumen ini digunakan karena sangat objektif,
dalam arti tidak menyertakan kriteria nilai-nilai
masyarakat amerika atau manapun, tapi instrumen
ini hadir seumpama termometer yang bisa
Instrumen Penelitian
•
Instrumen penelitian adalah
pernyataan-pernyataan yang harus dinilai tingkat
kesesuaiannya dengan pribadi santri oleh para
santri itu sendiri yang menjadi peserta
penelitian.
•
Total jumlah pernyataan yang digunakan untuk
mengukur keberadaan setiap elemen motivasi
dan setiap elemen perilaku strategi belajar
Instrumen Penelitian
alat ukur elemen-2 motivasi
–
Motivasi intrinsik diukur dengan 4 pernyataan
–
Motivasi extrinsik diukur dengan 4 pernyataan
–
Makna kegiatan belajar diukur dgn 4 pernyataan
–
Kepercayaan terhadap manfaat belajar 4 pernytn
–
Efikasi diri diukur dengan 8 pernyataan
Instrumen Penelitian
alat ukur elemen-2 perilaku strategi belajar
–
Usaha Belajar diukur dengan dua cabang :
•
Kegigihan dan Potensi patah semangat
•
Kegigihan diukur dua pernyataan
•
Patah semangat diukur dua pernyataan
STATISTIK
•
Tabel frekuensi nilai Rata-rata dan Modus untuk skor tingkat motivasi atau
tingkat perilaku belajar.
•
Statistik Multivariat berbasis hitung rata-rata General Linear Model, untuk
korelasi antara dua elemen.
•
Statistik Multiagregat Momen Struktur (Amos) untuk menghitung korelasi
antara beberapa elemen sekaligus dari elemen motivasi dalam
mempengaruhi elemen strategi belajar.
•
Trimming Kovarian untuk mengontrol agar nilai Fit Model korelasi tetap
dalam ambang bagus. Triming ini sekaligus menyelesaikan masalah
persyaratan normalitas, karena uji Fit biasanya akan sekaligus
menormalkan distibusi respon.
•
Uji linearitas untuk menentukan layak tidaknya nilai korelasi dua elemen
MOTIVASI INTRINSIK MAPEL
(motivasi belajar karena kelebihan mapel)
(C=4, B-=5,
B+=6 , A=7)
menantang dan
Mapel Jurusan
memberi hal baru
Mapel Jurusan
kontennya
N
Valid
208
208
208
208
Missing
0
0
0
0
Mean
5.2981
5.0673
5.2260
5.0481
Mode
7.00
7.00
7.00
7.00
MOTIVASI EKSTRINSIK MAPEL
(motivasi belajar karena dorongan orang lain )
ingin ranking di mapel Jurusan ranking di sesama teman
Eksis di Keluarga, Teman dan
Univ
N Valid 208 208 208 208
Missing 0 0 0 0
Mean 5.4087 5.3221 5.5529 5.7692
Mode 7.00 7.00 7.00 7.00
NILAI & MAKNA KEGIATAN BELAJAR
Membantu
Mapel
Lain
Penting
Menarik Bermanfaat
N
Valid
208
208
208
208
Missing
0
0
0
0
Mean
4.9663
5.5962
5.7260
5.8990
Mode
5.00
7.00
7.00
7.00
KEPERCAYAAN TERHADAP
BELAJAR
C=4, B-=5,
B+=6 , A=7
Jika Cara
Belajar Tepat
Tentu
Mengerti
Semua
Salah Jika
Tidak
N
Valid
208
208
208
208
Missing
0
0
0
0
Mean
5.8269
5.6490
5.8894
5.5577
Mode
7.00
7.00
7.00
7.00
Tingkat EFIKASI DIRI / PERCAYA DIRI
for affordall skill
N Valid 208 208 208 208 208 208 208 208
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.9856 4.8413 5.1250 4.8894 5.0433 5.6202 5.4135 5.3990
Mode 5.00 5.00 5.00 5.00 6.00 7.00 6.00 6.00
KECEMASAN MENGHADAPI TEST / EVALUASI
4=C (Sedang) 5=B (Buruk)
6=B+ (diatas Buruk ) 7=A (Bahaya)
TERBANYAK : C
Berfikir apakah saya lebih buruk dari
teman
N Valid 208 208 208 208 208
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.6058 4.8269 4.1154 4.1635 3.7452
Mode 6.00 7.00 4.00 4.00 4.00
HAMBATAN KURANG WAKTU
RATA-RATA C+
Terbanyak : C
Sebab
N
Valid
208
208
Missing
0
0
Mean
4.6154
4.3125
Mode
4.00
4.00
PATAH SEMANGAT(effort1&3)
RATA-RATA
C
Jika Jenuh
_Diam atau
Keluar Kelas
N
Valid
208
208
Missing
0
0
Mean
4.1635
3.9808
Mode
4.00
4.00
KEGIGIHAN USAHA (effort2&4)
RATA-RATA
C+ s/d
B-TERBANYAK:C
Tetap Berusaha
Giat Meski tak
Suka
Meski sedang
Jemu Tetap
belajar sampai
selesai
N
Valid
208
208
Missing
0
0
Mean
4.8846
4.7981
Mode
4.00
4.00
KOLABORASI BELAJAR
RATA-RATA :
B-Terbanyak B+
Belajar dan
Mengajar-kan kepada
teman
N
Valid
208
208
208
208
208
208
Missing
0
0
0
0
0
0
Mean
4.7212
5.2067
5.1202
4.8510
5.3942
5.5096
Mode
5.00
6.00
6.00
6.00
6.00
7.00
X-TRA MANDIRI
RATA-RATA
C
TERBANYAK : C
masalah sendiri daripada
Berusaha Mengatasi
cari bantuan
N
Valid
208
Missing
0
Mean
4.0048
Mode
4.00
KORELASI BI-KONSTRUK
(kbk-1)
PENGARUH
MOTIVASI NILAI INSTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN
==TERHADAP=>
Bagan Korelasi Nilai Intrinsik & Extrinsik =>
EFIKASI DIRI
Analisis
•
Dalam penjelasan umum, baik Motivasi
Intrinsik maupun Motivasi Extrinsik adalah dua
faktor yang berkaitan dengan kemunculan
Efikasi Diri.
•
Konten materi ajar, dorongan rasa ingin tahu
Catatan Analisis untuk tingkat Detail teori (filosofis)
(pada analisis detail korelasi antar indikator melalui teknis
GLM-Manova kita akan menemukan bahwa penyebab asli
dari efikasi diri bukanlah nilai intrinsik yg sudah
disediakan, bukan juga nilai extrinsik yg di sponsorkan
oleh keluarga atau teman. Tapi kehadiarannya lebih oleh
residual faktor yang belum dijelaskan posisinya apakah
sebagai alternatif, sebagai intervening atau moderator.
NAMUN, SEKALI LAGI NAMUN, Kehadiran nilai intrinsik
dan ekstrinsik yg ada sekarang tetap dapat dijadikan
pegangan sebagai dua hal bisa dan perlu diperhatikan
dan ditingkatkan demi Efikasi Diri anak anak terus
menaik. Sebab, secara langsung atau tidak langsung,
(kbk-2)
PENGARUH
MOTIVASI NILAI INSTRINSIK & EXTRINSIK MAPEL JURUSAN
==TERHADAP=>
Bagan Korelasi MI&ME => KECEMASAN
Estim
NILAI INTRINSIK MAPEL-JUR > TINGKAT
KECEMASAN TEST
•
Indikator Motivasi intrinsik :
–
Menantang dan memberi hal baru
–
Membangkitkan rasa ingin tahu
–
Menyenangkan dipelajari
–
Membangkitkan tekad menguasai
•
Indikator tingkat kecemasan test / evaluasi :
–
Berfikir kalah dari teman dalam test
–
Berfikir terus tentang soal yang tak bisa jawab
–
Cemas kemungkinan gagal test
–
Cemas sebelum test dimulai
ANALISIS
•
MOTIVASI INTRINSIK BERKORELASI TERBALIK ATAU
MENOLAK KECEMASAN (B=
-0.129
, P= 0.166). Posisi
korelasi terbalik atau menolak kecemasan ini menjadi
makin jelas setelah model analisis dimekarkan dengan
variabel tambahan sehingga menjadi B=
-0.16
, P=0.133
Dalam setiap modifikasi model, posisi Motiv Intrinsik
selalu negatif, atau bersebrang arah dengan kecemasan,
maupun patah semangat.
•
MOTIVASI EXTRINSIK BERKORELASI POSITIF ATAU
KOVARIAN
KESIMPULAN ANALISIS KOVARIAN
•
Analisis Kovarian menjelaskan kekuatan Elective Afinity / kekuatan
kehadiran bersama dari dua variabel (yg dicurigai saling
membentuk dan bekerjasama memberi kontribusi dampak kepada
berbagai variabel).
•
Makna Kegiatan Belajar dan Kepercayaan Thd Belajar , memang
dua variabel yang nyaris akan selalu hadir bersama, dengan angka
korelasi kovarian sebesar 0,987 P<0,001
•
Saat ini, pelajar Aliyah, rata-rata skor tingkat makna kegiatan
belajar dan kepercayaan terhadap belajar adalah : 5.5 dan 5.7
(sangat positif)
•
Dalam analisis multi-agregat di belakang
yaitu pada slide 61 s/d
SKOR ANALISIS KOVARIAN Estimate S.E. C.R. P Value
MAKNAKEG_BLJR <--> LB 0.987 0.158 6.256 ***
EVIDEN LOADING FACTOR / RELIABILITY FAKTORIAL
Estimate S.E. C.R. PvalueLabel MaknaTugasMapel_1 <--- MAKNAKEG_BLJR 1
MaknaTugasMapel_2 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.781 0.214 8.339 *** MaknaTigasMapel_3 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.795 0.214 8.392 *** MaknaTugasMapel_4 <--- MAKNAKEG_BLJR 1.952 0.228 8.576 *** LearningBelief_4 <--- LB 1
ANALISIS
MULTI AGREGAT
(AMG)
(Amg-1)
PENGARUH NILAI MOTIVASI Intrinsik-Extrinsik, Efikasi, & Kecemasan TERHADAP
KESIMPULAN-KESIMPULAN
•
DALAM ANALISIS KITA DI AJAK UNTUK BERHATI-HATI KARENA
TAMPAK DALAM
angka estimasi B
, BAHWA
–
NILAI EXTRINSIK ATAU PENGARUH TEMAN DAN KELUARGA BISA
MENIMBULKAN KECEMASAN GAGAL TEST
(B=0.175, P=0.025)
–
KECEMASAN TEST YANG BERSUMBER DARI MOTIV EXTRINSIK INI TIDAK
SAMPAI MENJATUHKAN KEGIGIHAN, KARENA HASIL KORELASI MASIH
TETAP POSITIF ATAU SANTRI TETAP GIGIH BERUSAHA BELAJAR. (B= 0.161,
P=0.013). DORONGAN EFIKASI DIRI MASIH LEBIH KUAT DARI TEKANAN
KECEMASAN DALAM MENGHASILKAN KEGIGIHAN. SEHINGGA KECEMASAN
MALAH MENJADI ALASAN POSITIF UNTUK MENINGGKATKAN KEGIGIHAN.
–
PADA ANALISIS POTENSI PATAH SEMANGAT ADA TEMUAN LANJUTAN
BAHWA KECEMASAN PADA AWALNYA MEMANG MENINGKATKAN
KEGIGIHAN, TAPI KETIKA MENCAPAI TITIK JENUH, YAITU KETIKA KEGIGIHAN
SUDAH MAKSIMAL DAN TIDAK BERDAYA MENGHADAPI KETERBATASAN
Regression Weights: (Group number 1 - m07)
Estimate
S.E.
C.R.
P
EFIKASI <--- INTRINSIK
0.529
0.054
9.888
***
CEMAS <--- EXTRINSIK
0.175
0.078
2.248
0.025
GIGIH <--- EFIKASI
0.419
0.122
3.425
***
GIGIH <--- CEMAS
0.161
0.065
2.494
0.013
GIGIH <--- EXTRINSIK
0.168
0.091
1.834
0.067
(amg-2)
PENGARUH MOTIVASI Intrinsik – Extrinsik, Efikasi, Kecemasan TERHADAP
KESIMPULAN-KESIMPULAN
•
POTENSI KECEMASAN MASIH TETAP BERPOTENSI
MUNCUL KUAT MESKI NILAI INTRINSIK MAPEL SAAT
INI MENDORONG EFIKASI / PERCAYA DIRI.
•
TAMPAK BAHWA NILAI EKSTRINSIK MENYEBABKAN
KECEMASAN LALU KECEMASAN MENYEBABKAN
PATAH SEMANGAT SECARA SANGAT SIGNIFIKAN
•
KESIMPULAN SOLUSI ADALAH MELAKUKAN
Regression Weights: (Group number 1 - m08)
Estimate S.E. C.R. P
EFIKASI <--- INTRINSIK 0.529 0.054 9.888 ***
CEMAS <--- EXTRINSIK 0.172 0.079 2.18 0.029
PthSmangat <--- EFIKASI 0.006 0.115 0.054 0.957
PthSmangat <--- CEMAS 0.536 0.094 5.694 ***
PthSmangat <--- EXTRINSIK -0.008 0.088 -0.086 0.931
(amg-3)
PENGARUH PERCAYA BELAJAR DAN MAKNA KEGIATAN BELAJAR TERHADAP KEGIGIHAN BELAJAR DIKONTROL OLEH
KESIMPULAN-KESIMPULAN
•
DUA VARIABEL
KOVARIAN
yaitu MAKNA
KEGIATAN BELAJAR DAN PERCAYA BELAJAR
berdampak
besar terhadap KOLABORASI dan
terhadap PERSISTENSI atau KEGIGIHAN
BELAJAR SECARA LANGSUNG.
•
Nilai penghargaan terhadap waktu juga
Estima
te
S.E.
C.R.
P
KOLABORASI <---
MAKNA_KEGI
_BLJR
0.944 0.373 2.529
0.011
WAKTU
<---
BELIEFS_BLJR
0.447 0.203 2.203
0.028
PERSISTEN
<---
MAKNA_KEGI
_BLJR
0.93
0.5 1.859
0.063
PERSISTEN
<---
WAKTU
0.127 0.071 1.792
0.073
PERSISTEN
<---
BELIEFS_BLJR
0.729 0.282 2.587
0.01
(amg-4)
KESIMPULAN-KESIMPULAN
(a)
•
ADA POTENSI YG MENGUNTUNGKAN, TETAPI SANGAT
BERGANTUNG GURU DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI
LINGKUNGAN
•
TAMPAK DARI BAGAN KORELASI, BAHWA Tingkat
Makna Belajar dan Tingkat Kepercayaan terhadap
Belajar Sangat Bisa mencegah terjadinya patah
semangat, --perhatikan angka negatif, pada koefisien
estimasi pada bagan setelah dua slide berikut. Negatif
artinya menolak atau membalik. Penghargaan
KESIMPULAN-KESIMPULAN
(b)
•
ADA POTENSI EFEK BERUNTUN YANG BERBAHAYA
:
Penghargaan tinggi terhadap belajar membuat mereka
merasa sempit waktu, lalu setelah merasa sempit waktu
mereka kendor atau patah semangat.
•
Pada titik kritis merasa sempit waktu ini butuh interaksi
dengan guru akrab.
•
Berdasar penelitian sebelumnya jika yg masuk kedalam
interaksi adalah teman justru akan meningkatkan kecemasan
, lalu jatuhlah percaya diri dan kegigihan usahanya.
•
sementara jika yg masuk adalah guru akrab kecemasan tidak
SISIPAN ANALISIS TEORITIS
(philosophical analysis)
MELALUI JALUR INDIRECT EFFECT
KARENA ADA KONTROL
SEMPIT
WAKTU
, POTENSI AMAT POSITIF DARI
PERCAYA BELAJAR TERNYATA BISA
Awalnya, percaya belajar meningkatkan semangat dan volume
waktu belajar, tapi pada batas tertentu jika over, ia berbalik menjadi berdampak
negatif Keyakinan / percaya
kepada belajar sebetulnya NEGATIF
terhadap patah semangat (-0,78)
Tapi kalau santri tercekam oleh terlalu
padat waktu, akan muncul jalur pengaruh membelok
yang jadi POSITIF membentuk Patah
Estimate S.E. C.R. P
KOLABORASI <--- MAKNA_KEGI_BLJR 1.151 0.414 2.782 0.005
WAKTU <--- BELIEFS_BLJR 0.426 0.199 2.143 0.032
KOLABORASI <--- BELIEFS_BLJR 0.708 0.202 3.501 ***
kendor <--- MAKNA_KEGI_BLJR -1.371 1.284 -1.068 0.286 kendor <--- WAKTU 0.636 0.098 6.489 ***
(amg-5)
HASIL ANALISIS
•
KOLABORASI SANTRI AKAN LEBIH TINGGI PADA
ANAK-ANAK YANG PUNYA PENGHARGAAN TINGGI
TERHADAP MAKNA BELAJAR DAN KEGIATAN BELAJAR
•
Sayangnya tadi pada slide 58 & slide 63 atau pada
analisis
Amg-4
kita menemukan bahwa kolaborasi
yang ada sekarang bersisat mencetak patah semangat
dan bersifat menolak kegigihan belajar. Mungkin sekali
keluhan waktu yang sempit dan patah semangat
(amg-6)
WAKTU SEMPIT BERMATA DUA, JIKA
DIBARENGI EFIKASI AKAN POSITIF, TAPI
ANALISIS
•
SUMBER PATAH SEMANGAT ADALAH : WAKTU SEMPIT DAN
CEMAS
•
WAKTU SEMPIT BISA BERPENGARUH LANGSUNG MAUPUN TAK
LANGSUNG.
•
Ada yang ketika kesulitanmengatur waktu langsung patah
semangat, ada pula yang jika kesulitan mengatur waktu muncul
cemas (B=0.55) lalu setelah cemas baru patah semangat (B=0.48).
•
WAKTU SEMPIT JIKA DIBARENGI PERCAYA DIRI JUSTRU AKAN
MENANGKAL PATAH SEMANGAT, DAN MENINGKATKAN
KEGIGIHAN BELAJAR. (Waktu Sempit->Percaya diri B=0.24,
dilanjutkan ke Patah Semangat B= -
WAKTU SEMPIT ADALAH TRIGER PENEKAN DENGAN
DUA POTENSI DAMPAK
JIKA DISERTAI EFIKASI DIRI , AKAN MENDORONG
PENOLAKAN TEHADAP PATAH SEMANGAT
BELAJAR
TAPI JIKA DISERTAI KECEMASAN (yang diakibatkan respon psikologi institusi mikro terhadap
Estimate S.E. C.R. P Label
KOLABORASI <--- WAKTUsEMPIT 0.183 0.049 3.738 *** W12
KECEMASAN <--- WAKTUsEMPIT 0.546 0.093 5.857 *** W13
efikasi <--- WAKTUsEMPIT 0.181 0.062 2.92 0.004 W16
KECEMASAN <--- KOLABORASI -0.066 0.151 -0.437 0.662
patahSemangat <--- KECEMASAN 0.483 0.107 4.504 *** W14
patahSemangat <--- WAKTUsEMPIT 0.296 0.114 2.602 0.009 W15
Perbedaan analisis jalur antara program ttq
dan mapel jurusan
PADA MAPEL / PROGRAM TTQ WAKTU SEMPIT YANG DITAMBAH KOLABORASI AKAN BERDAMPAK CEMAS LALU POTENSI PATAH SEMANGAT. PENJELASANNYA : BIASANYA REMAJA YG SAMA-SAMA CEMAS AKAN NGOBROL DAN BERAKIBAT
MENGAKUMULASI RASA CEMAS TANPA SOLUSI
PADA MAPEL JUR, PENINGKATAN KECEMASAN AKIBAT KOLABORASI TIDAKLAH TERJADI.
PENJELASANNYA ADALAH LEBIH DEKAT KEPADA TINGKAT KEDEWASAAN. BAHWA KETIKA PADA PROGRRM TTQ BANYAK PESERTA YANG BERASAL DARI SMP MAKA
ANGKA STATISTIK AKAN TERBAWA KEPADA KARAKTER ANAK-ANAK SMP YANG BIASA MUDAH CEMAS AKIBAT ADA OBROLAN OBROLAN SESAMA TEMAN.
KESIMPULAN
•
RESUME
RESUME
•
Pertanyaan Penelitian :
–
Bagaimanakah gambaran dan tingkat Motivasi
Belajar anak-anak?
–
Bagaimanakah faktor-faktor motivasi belajar
bekerja menentukan perilaku strategi belajar
anak-anak hari ini ?
RESUME
•
Tingkat Motivasi Intrinsik adalah Bagus kurang ‘dikit’ (B-)
•
Tingkat Motivasi Extrinsik adalah Bagus (B)
•
Tingkat Task Values / Makna kegiatan belajar adalah
Bagus (B)
•
Tingkat Kepercayaan Terhadap Manfaat Belajar adalah
Bagus (B+)
•
Tingkat Efikasi Diri adalah Bagus kurang ‘dikit’ (B-)
•
Tingkat Kecemasan Test / Ujian adalah Sedang lebih
RESUME
•
Tingkat Merasa Punya Masalah Kekurangan Waktu
adalah Sedang lebih sedikit (C+)
•
Tingkat Potensi Patah Semangat adalah Sedang (C )
•
Tingkat KegigihanBelajar adalah Bagus kurang ‘dikit’
(B-)
•
Tingkat Kolaborasi Belajar adalah Bagus kurang ‘dikit’
(B-)
RESUME MULTI VARIAT
•
Amg-1
: Pengaruh nilai intrinsik, nilai extrinsik, Efikasi, dan
Kecemasan THDP Kegigihan Belajar
–
NILAN INTRINSIK korelasi negatif ATAU BERFUNGSI MENCEGAH
KECEMASAN. (Lihat KBK-2, Slide 36, diperoleh B = -0.129)
–
NILAI EXTRINSIK ATAU PENGARUH TEMAN DAN KELUARGA BISA
MENIMBULKAN KECEMASAN GAGAL TEST
(B=0.175, P=0.025)
–
KECEMASAN TEST YANG BERSUMBER DARI MOTIV EXTRINSIK INI TIDAK
SAMPAI MENJATUHKAN KEGIGIHAN, KARENA HASIL KORELASI MASIH
TETAP POSITIF ATAU SANTRI TETAP GIGIH BERUSAHA BELAJAR. (B= 0.161,
P=0.013). DORONGAN EFIKASI DIRI MASIH LEBIH KUAT DARI TEKANAN
KECEMASAN DALAM MENGHASILKAN KEGIGIHAN. SEHINGGA
RESUME MULTI VARIAT
•
Amg-2
: Pengaruh nilai intrinsik, nilai extrinsik, Efikasi, dan
Kecemasan THDP Potensi Lemah Semangat
–
Potensi lemah semangat bisa muncul karena ada kecemasan yg hadir dari
nilai ekxtrinsik. Nilai Intrinsik memang signifikan membentuk efikasi yang
akan bekerja menolak lemah semangat. Tapi efikasi itu belum cukup kuat
menghilangkan signifikansi kecemasan terhadap munculnya potensi lemah
semangat.
–
Solusinya adalah menimbang hasil analisis GLM Manova (ada 12 halaman
analisis GLM Manova yang bisa di Run dan membuktikan) yang
RESUME MULTI VARIAT
•
Amg-3
: Pengaruh makna belajar, kepercayaan terhadap
manfaat belajar, terhadap kegigihan usaha belajar
–
DUA VARIABEL
KOVARIAN
yaitu MAKNA KEGIATAN BELAJAR
DAN PERCAYA BELAJAR
berdampak
besar terhadap
KOLABORASI dan terhadap PERSISTENSI atau KEGIGIHAN
BELAJAR .
–
KepercayaanManfaatBelajar->Kegigihan ( B=0.729, P=0.001),
MaknaBelajar>Kolaborasi (0.9, P=0.001)
RESUME MULTI VARIAT
•
Amg-4
: Pengaruh makna belajar, kepercayaan terhadap
manfaat belajar, terhadap potensi patah semangat , dikontrol
oleh sempit waktu dan kolaborasi
•
Pengaruh variabel dua sekawan makna belajar dan
Kepercayaan terhadap manfaat belajar adalah negatif atau
menolak munculnya patah semangat.
•
Hanya saja, jika terjadi masalah ‘sempit waktu’ dan kolaborasi
posisi menolak ini berubah menjadi mendukung terjadinya
lemah semangat.
•
Waspadalah dengan kolaborasi yg ada sekarang, kelihatanya
RESUME MULTIVARIAT
•
Amg-5:
PERAN KOLABORASI YG BERMATA DUA, BISA POSITIF DAN
BISA NEGATIF
•
Jika kolaborasi yg lahir dibarengi dengan beban masalah
seumpama waktu yang amat sempit, maka yg lahir adalah patah
semangat. Karena beban masalah yang merata ketika direspon
patah semangat oleh satu orang akan menyebar cepat melalui
kolaborasi.
•
Jika kolaborasi yg lahir dibarengi percaya diri dan maka efek makna
RESUME MULTIVARIAT
•
Amg-6
:
WAKTU SEMPIT BERMATA DUA, JIKA
DIBARENGI EFIKASI AKAN POSITIF, TAPI JIKA
DIBARENGI KECEMASAN AKAN NEGATIF LALU PATAH
SEMANGAT
•
Analisis ini adalah sisi pandang lain untuk fakta yang
(1) Manajemen waktu dan manajemen tim
intervensi bergaul
•
Mulai ada
prosen kecil
yang mengindikasi potensi bahaya dari
kurang cermat memenej waktu jadwal kehidupan santri di pondok,
dan memenej interaksi informal antara santri dan guru akrab.
•
Maksudnya adalah memenej waktu kegiatan anak-anak agar
didalam kesibukan aktifitas belajar dan berkegiatan tidak sampai
titik jenuh belajar dan merasa sempit
•
Serta memenej tim guru yang siap masuk menjadi teman akrab
bagi anak-anak yg dalam titik krisis akibat merasa tertekan waktu
dan cemas lalu patah semangat. Kegunaan tim intervensi adalah
mengeliminir pengaruh hallo effect gema mental terpuruk karena
pergaulan hanya diantara teman-teman remaja yg tak punya
(2) Perbedaan aplikasi untuk MTS dan MA.
•
Beberapa variabel penting yang harus dikendalikan adalah
–
Pada tingkat MTS, guru harus lebih banyak masuk sebagai teman
akrab maupun orang tua sebab dalam kolaborasi / pertemanan
ada mekanisme memunculkan kecemasan ulangan.
–
Pada tingkat MA, POMG/KOMITE harus lebih memenej informasi
perencanaan masa depan, agar orang tua tidak terlalu mendorong
/ menekankan obsesi pribadi demi mencegah kecemasan anak
dalam setiap menghadapi test / ulangan / ujian.
–
Pada tingkat MA, Manajemen Madrasah / Kamad, minimal
setahun sekali harus rapat bersama dengan Ponpes dan Unit
kegiatan agar memenej waktu kegiatan santri dengan tetap
memberikan jeda-jeda mental yang bersifat rehat atau
(3) Menangani Sisi NEGATIF Dari KOLABORASI
•
Solusi penting yang harus dilakukan adalah tidak hanya mengangkat
makna dan nilai belajar, tapi juga harus kembali ke solusi paling
sederhana yaitu mengangkat nilai konten matapelajaran di mata
peserta didik. Agar kolaborasi yg muncul adalah karena menyambut
isi pelajaran, dan tidak berganti oleh kolaborasi saling mengeluhkan
waktu belajar yang sempit dan saling melegitimasi untuk jadi malas
belajar.
•
Cara mengangkat nilai intrinsik ini ada dalam ensiklopedi ilmu
komunikasi, khususnya teori mengangkat tema komunikasi,
penghargaan terhadap makna ini bisa tinggi lewat
priming
dan
framing
. Yaitu lewat menggaungkan dan lewat mengasah sensitifitas.
Di antara contoh klasik mengasah sensitifitas adalah banyak
mengangkat kisah tentang ilmuwan muslim, sementara di antara
Penelitian ini hanya untuk Riset Terapan
menunjang kebijakan Ponpes, dan mohon tidak digunakan untuk pengajuan karya ilmiah kepada lembaga pendidikan tinggi manapun.
Ttd.