• Tidak ada hasil yang ditemukan

Appendix Pemanfaatan Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus tereus, dan Trichoderma Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Bruguiera cylindrica di Desa Nelayan Indah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Appendix Pemanfaatan Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus tereus, dan Trichoderma Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Bruguiera cylindrica di Desa Nelayan Indah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan

Gambar a. Awal penanaman Gambar b. Bibit berumur 1 bulan

Gambar c. Pemberian label Gambar d. Pengukuran tinggi

Gambar e. Pengukuran diameter batang Gambar f. Pemberian suspensi fungi

(3)

Lampiran 1. Lanjutan

(4)

Lampiran 2. Data Pengukuran Tinggi Tanaman Bibit B. cylindrica

Perlakuan Ulangan Pengukuran Ke

I II III IV V VI VII

T. harzianum

1 0.70 3.10 4.60 5.50 6.65 6.90 6.90

Jumlah kuadrat

(JK) Db

Kuadrat tengah

(KT) F. hit F. tab Perlakuan 0.22 3 0.07 0.15 3.24

Galat 8.07 16 0.50

(5)

Lampiran 3. Data Pengukuran Diameter Bibit B.cylindrica

Perlakuan Ulangan Pengukuran Ke

I II III IV V VI VII Rata-rata 0.31 0.31 0.34 0.35 0.37 0.40 0.41 SD 0.00 0.01 0.02 0.01 0.01 0.03 0.03 Rata-rata 0.31 0.34 0.35 0.36 0.37 0.38 0.42 SD 0.00 0.03 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01

Kuadrat Tengah

(KT) F. hit F. tab Perlakuan 0.01 3 0.001 0.52 3.24

Galat 0.01 16 0.001

(6)

Lampiran 4. Data Pengukuran Luas Daun Bibit B.cylindrica

Perlakuan Ulangan Ke Total SD SE

1 2 3 4 5

kontrol 84.72 76.79 73.88 82.38 81.09 398.88 4.38 1.96

A. flavus 95.04 58.41 56.53 114.67 67.39 392.04 25.45 11.38

A. tereus 114.15 64.45 89.28 54.03 62.78 384.69 24.59 10.99

T. harzianum 72.47 67.07 98.82 89.83 74.03 402.23 13.32 5.95

ANOVA

Sumber Keragaman

Jumlah Kuadrat

(JK) db

Kuadrat Tengah

(KT) F.hit F. tab Perlakuan 36.23 3 12.08 0.03 3.24 Galat 5795.82 16 362.24

Total 5832.05 19

Lampiran 5. Data Pengukuran Berat Kering Total Bibit B. cylindrica

Perlakuan Ulangan Ke Rata-rata SD SE

1 2 3 4 5

Kontrol 1.74 1.82 1.54 1.58 1.44 1.62 0.15 0.07

A. flavus 1.88 1.25 1.14 1.87 1.56 1.54 0.34 0.15

A. tereus 2.36 1.62 1.95 1.27 1.49 1.74 0.42 0.19

T. harzianum 1.83 1.48 1.79 1.48 1.67 1.65 0.17 0.07

ANOVA

Sumber Keragaman

Jumlah Kuadrat (JK) db

Kuadrat Tengah

(KT) F.hit F. tab Perlakuan 0.09 3 0.03 0.37 3.23

Galat 1.40 16 0.08

Gambar

Gambar a. Awal penanaman                        Gambar b. Bibit berumur 1 bulan
Gambar g. Bibit siap panen            Gambar h. Bibit siapuntuk diovenkan

Referensi

Dokumen terkait

tagal dengan pengaplikasian berbagai fungi memberikan hasil yang berbeda dan lebih baik dibandingkan kontrol.Pemberian fungi memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bibit

Pengukuran tinggi semai dilakukan sekali dua minggu selama 3 bulan.Alat ukur yang digunakan adalah penggaris.Pengukuran pertama dilakukan pada batang awal munculnya daun

Korelasi antara luas permukaan daun dengan bobot kering total tanaman juga cukup kuat, sementara luas daun dengan rasio bobot kering tajuk dan akar

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian berbagai jenis fungi yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi bibit B.. Ini

Hasil pengamatan terhadap bibit untuk semua parameter menunjukkan bahwa fungi memiliki peran yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman baik tinggi bibit, diameter

Ekosistem hutan mangrove umumnya tumbuh dan berasosiasi dengan ekosistem lainnya, misalnya dengan padang lamun ( seagrass ), rumput laut ( seaweed ) dan terumbu karang ( coral

Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem pantai yang memiliki produktivitas tinggi.Ekosistem ini berupa formasi hijau yang kompleks dan dinamis dengan penyebaran yang terbatas

dan masih digunakan sampai saat ini di Indonesiabagian timur.Tomlison (1986) menggunakan kata mangrove untuk menyatakan tumbuhan maupun komunitasnya, dan ada juga yang