• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Makan Food Combining Bagi Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pola Makan Food Combining Bagi Kesehatan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan setiap

orang. Jika kita tinjau dalam kehidupan zaman sekarang ini, semakin banyak

masyarakat yang mengidap berbagai macam penyakit. Gaya hidup yang tidak teratur

seperti melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang berolahraga, merokok

sampai mengkonsumsi kudapan berkalori tinggi dapat mengganggu kesehatan.

Kesehatan memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas seseorang.

Tubuh manusia yang sehat berasal dari pola makan sehat. Jauh sebelum

penelitian tentang gizi dimulai, Rasulullah SAW sudah menanamkan contoh yang

baik dalam memelihara kesehatan dengan pola makan sehat. Dalam Alquran, prinsip

makan sehat adalah tidak berlebih-lebihan. Selain itu, makanan yang dimakan adalah

makanan yang halal dan thoyyiban, artinya makanan tersebut diperoleh dengan cara yang baik dan tidak merugikan kesehatan. Prinsip makan sehat lainnya adalah makan

sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, serta makan tidak tergesa-gesa.1

Salah satu cara agar dapat memiliki hidup yang lebih sehat adalah dengan

mengatur pola makan. Terdapat banyak pola makan sehat yang dapat dijalankan agar

kesehatan tetap terjaga, sebagai contoh yaitu pola makan food combining, yaitu pola makan yang mengkombinasikan makanan nabati dan hewani dengan siklus

(2)

pencernaan, penyerapan dan pembuangan. Food combining mulai dilirik karena saat

ini pola makan masyarakat semakin tidak sehat. Orang dengan gaya hidup modern

cenderung hanya ingin makan enak dan instan. Akibatnya, lemak menumpuk di

dalam tubuh sehingga berat badan pun naik dan tubuh menjadi rentan terhadap

serangan berbagai macam penyakit.2

Sehingga dapat diketahui bahwasanya, kombinasi makanan dan minuman

yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Selain

itu, nutrisi makanan juga tidak dapat diserap dengan sempurna oleh tubuh. Oleh

karena itu, kita harus memahami betul waktu cerna dari setiap makanan, mana jenis

makanan yang cepat dicerna dan jenis makanan apa yang lebih lama dicerna oleh

tubuh. Bila kedua jenis makanan ini dikonsumsi secara bersamaan, sistem pencernaan

tidak akan bisa bekerja dengan efisien. Hal ini juga bisa menyebabkan penumpukan

makanan di dalam perut karena tidak bisa segera dicerna. Hasilnya tidak akan baik

bagi kesehatan.

Tara Alder, seorang praktisi kesehatan profesional mengungkapkan,

“Makanan yang menumpuk dan membusuk di dalam perut, akan menyebabkan gas

yang bersifat racun dan karsinogenik. Gas tersebut akan memerlukan energi,

karenanya organ tubuh lain harus bekerja lebih keras untuk membuang racun dari

dalam tubuh”. Racun yang timbul akibat pembusukan makanan di perut akan

menyebabkan berbagai masalah seperti sakit kepala, kelelahan, napas bau tak sedap,

(3)

dan mudah marah. Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan radang usus, sembelit,

tekanan darah tinggi, radang sendi, dan masalah kesehatan lainnya. 3

Harmandini mengungkapkan hasil riset Unilever Food Solutions yang

dikemas dalam laporan berjudul “World Menu Report: Seductive Nutrition” bahwa

sebanyak 80% konsumen Indonesia menginginkan pilihan menu yang lebih

menyehatkan. Hasil riset tersebut menunjukan bahwa kesadaran masyarakat

Indonesia untuk pola makan sehat sudah mulai terbentuk. Hanya saja, pengetahuan

pola makan sehat yang dimiliki oleh tiap individu masih minim. Kebanyakan orang

suka makan tetapi ingin badannya tetap kurus. Padahal, tubuh kurus bukan berarti

sehat. Untuk mengontrol pola makan, kuncinya bukan dengan mengeliminasi

makanan melainkan dengan pengetahuan akan kapan dan bagaimana

mengombinasikan makanan.

Menurut Gunawan, kombinasi makanan atau food combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh,

khususnya yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Pola makan ini berdampak

meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme sehingga fungsi

pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar, dan pemakaian energi tubuh

juga lebih efisien. Dengan kata lain, food combining juga memberikan solusi untuk orang-orang yang ingindiet dengan cara yang lebih alami.4

3 Fitriyani, 5 Kombinasi Makanan yang Tidak Sehat dan Harus Dihindari, Juli 2016. Diakses pada tanggal 12 Juli 2017 dari situs https://id.theasianparent.com/5-kombinasi-makanan-yang-harus-dihindari/.

(4)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah manfaat pola makan

food combining bagi kesehatan masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat pola

makan food combining bagi kesehatan masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk :

1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang manfaat pola

makan food combining bagi kesehatan masyarakat.

2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis

sendiri tentang manfaat pola makan food combining bagi

kesehatan masyarakat.

3. Dapat menjadi sumber ilmu sebagai pedoman bagi peneliti

selanjutnya.

E. Defenisi Operasional

(5)

Untuk mempermudah pembaca dan supaya tidak terjadi kesalahpahaman

dalam memahami makalah ini, oleh karena itu penulis mendefinisikan istilah-istilah

yang penting dalam makalah dengan judul “KAJIAN MANFAAT POLA MAKAN FOOD COMBINING BAGI KESEHATAN MASYARAKAT”

Adapun istilah-istilahnya sebagai berikut :

1. Kajian

Kajian adalah hasil dari proses menyelidiki dan memeriksa tentang

sesuatu yang belum di ketahui kebenarannya. 5

2. Pola Makan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu

sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001).

Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu

cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.6

Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam penelitian ini adalah

suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan

maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,

mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari

merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan

makan setiap harinya.

5 Alwi Hasan, dkk, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2000 ), h. 301.

(6)

3. Food Combining

Food Combining adalah metode pengaturan asupan makanan yang

diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang

berhubungan dengan sistem pencernaan. Food combining mendorong

terciptanya perilaku makan yang mengoptimalkan masukan dan

penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi makanan yang serasi saja

setiap kali makan.7

4. Kesehatan

Kesehatan berasal dari kata sehat yang diberi imbuhan ke-an. Kata

sehat sendiri berasal dari bahasa Arab ... yang artinya sembuh, selamat

dari cela, atau cacat serta nyata, benar dan sesuai dengan kenyataan.

Sedangkan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau

World Health Organization (WHO) adalah “suatu keadaan yang sempurna

dari badan, jiwa (mental), dan sosial”. Pengertian dari WHO ini hampir

sama dengan pengertian kesehatan dalam UU Pokok Kesehatan No. 9

tahun 960, Bab I pasal 2 yang menyatakan bahwa, “Kesehatan adalah

keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan

sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan

kelemahan”.8 MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam Musyawarah

Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan

7 Denny Indra Praja, Islamic Food Combining Menu Sehat Nabi Muhammad, ( Yogyakarta: Garudhawaca, 2014), h. 7.

(7)

jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia

Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya) dan

memelihara serta mengembangkannya”.9

Dari beberapa pengertian kesehatan di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa kesehatan merupakan suatu keadaan dimana seseorang dapat

memfungsikan semua organ tubuhnya dengan baik.10

5. Masyarakat

Menurut Peter L. Berger, defenisi masyarakat adalah suatu

keseluruhan kompleks hubungan manusia (hubungan sosial) yang luas

sifatnya. Semua berjalan menurut suatu sistem/keteraturan. Oleh karena

itu, Berger mendefenisikan masyarakat sebagai “yang menunjukkan pada

suatu sistem interaksi, atau tindakan yang terjadi minimal dua orang yang

saling mempengaruhi perilakunya”.11 Masyarakat adalah sekumpulan

manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan Persoalan Umat, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007), h. 182.

10 Darmadi, Hidup Sehat Dengan..., h. 31.

11 Janu Murdiyatmoko, Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat Untuk SMA/MA Kelas X, Jil. 1, Ed. 1. (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), h. 18.

(8)

Food Combining (Kombinasi makanan) adalah metode pengaturan asupan

makanan yang diselaraskan dengan mekanisme alamiah tubuh. Khususnya yang

berhubungan dengan sistem pencernaan. Dampak dari kombinasi makanan serasi

adalah meminimalkan jumlah penumpukan sisa makanan dan metabolisme, sehingga

fungsi pencernaan dan penyerapan zat makanan menjadi lancar serta pemakaian

energi tubuh lebih efisien.

Food combining mendorong terciptanya perilaku makan yang

mengoptimalkan masukan dan penyerapan zat gizi dengan cara mengkonsumsi

makanan yang serasi saja setiap kali makan. Selain itu, food combining juga

mendayagunakan fungsi sistem pencernaan dengan cara menyesuaikan apa yang

dimakan dengan kebutuhan asam basa dan silkus alamiah tubuh agar metabolisme

tubuh seimbang.

Asal-usul food combining berasal dari pola makan alamiah yang diterapkan

oleh bangsa ESSENI di Palestina sekitar 2000 tahun yang lalu, mengikuti

ajaran-ajaran murni kitab taurat. Ajaran-ajaran-ajaran yang berhubungan dengan pola makan

tersebut misalnya :

 Tidak menggabungkan roti dengan daging pada waktu yang bersamaan.

 Tidak menggabungkan susu dengan daging pada waktu yang bersamaan.

 Tidak makan darah, bangkai dan daging yang diharamkan seperti babi,

(9)

 Tidak makan berlebihan, mengutamakan makanan alamiah, dan memiliki

kebiasaan puasa dalam rentang waktu tertentu.

Jika kita mengkaji pola makan Rasulullah, sebenarnya Rasulullah telah

menerapkan metode food combining. Karena Rasulullah mengkonsumsi hanya

makanan tertentu yang ternyata sangat sesuai dengan siklus pencernaan. Selain itu,

berdasar riwayat Aisyah disebutkan bahwa Nabi tidak pernah mengenyangkan

perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika Nabi sudah kenyang dengan roti, beliau

tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak

makan roti. Begitu juga bila Nabi makan dengan sup daging, beliau tidak akan

memakan makanan lain selain gandum dan sup daging itu. Rasulullah pun tidak

memakan dua jenis makanan panas atau dingin secara bersamaan. Beliau juga tidak

makan ikan dan daging secara bersamaan dan tidak langsung tidur setelah makan

malam.

Ikan dan daging merupakan sumber protein, sehingga tidak dianjurkan oleh

Rasulullah untuk mengonsumsinya pada waktu bersamaan. Begitupun menurut pakar

food combining yang menyatakan bahwa kombinasi ikan dan daging kurang baik

bagi kesehatan.

Muslim umumnya disarankan untuk makan hal-hal yang halal lagi baik dan

murni serta tidak menikmati makanan yang tidak murni dan haram, hal-hal buruk dan

(10)























      

Artinyas: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (Al-Baqarah:168)

Al-Qur’an tidak membatasi dirinya dalam hanya menyebutkan makanan

halal dan diperbolehkan untuk dimakan tetapi Al-Qur’an juga memberikan tips yang

berguna tentang pola makan seimbang untuk pertumbuhan, penguatan dan perbaikan

dari tubuh manusia. Bahan-bahan yang termasuk adalah seperti protein hewani,

lemak, kalsium, zat besi, garam, dan sebagainya. Ikan selalu dianggap sebagai

makanan dengan kandungan protein yang sangat tinggi dan sangat penting untuk

dikonsumsi manusia. Allah berfirman:

(11)

kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu Lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur”. (Al-Fatir:12).

Islam, sebagai agama yang lengkap, juga mengajarkan dan menyarankan

setiap orang seperti apa metode terbaik untuk makan. Referensi langsung telah dibuat

dalam Al-Qur’an mengenai moderasi dalam makan dan minum:























     

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534], Makan dan minumlah, dan janganlah lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.13 (Al-A’raf:31).

Pola makan food combining ini juga dipopulerkan kembali sekitar tahun

1800-an di Jerman dan sejak itu banyak mendapat pengikut di Eropa, Amerika sampai

Australia.14 Sejak tahun 1800-an mulai bermunculan para ahli dari berbagai kalangan

yang menganjurkan prinsip-prinsip food combining. Awal kemunculan mereka

rata-rata disebabkan pengalaman pribadi atau mengamati orang lain yang mengalami

13 [534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau ibadat-ibadat yang lain. [535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

(12)

keluhan kesehatan tertentu dan tidak terbantu oleh pengobatan konvensional saat itu.

Mereka, antara lain:

William Howard Hay

Adalah dokter ahli bedah di New York yang mengalami obesitas dan

berbagai keluhan pada usia 41 tahun. Hay menjadi obesitas akibat

kegemarannya akan makanan lezat. Tak hanya obesitas, Hay juga

menderita penyakit Crohn, yaitu sejenis penyakit ginjal akut, pembesaran

jantung, dan tekanan darah tinggi yang serius.

Tim medis yang menangani Hay sudah angkat tangan. Akhirnya hay

memutuskan menempuh cara penyembuhan alternatif. Hay mendatangi

seorang ahli pengobatan alamiahyang saat itu disebut natural hygienist.

Sang natural hygienist tersebut menganjurkan perbaikan pada pola makan

dan puasa. Hanya dalam waktu tiga bulan saja sejak melakukan perbaikan

pada pola makannya, Hay berhasil memangkas kelebihan berat badannya

sebanyak 24 kg. Berbagai penyakit yang dideritanya pun, perlahan-lahan

sembuh.

Pengalaman ini mendorong Hay mengembangkan penelitian mengenai

pola makan yang disebut food separation. Food separation inilah yang

kemudian berkembang menjadi food combining. Pada perkembangan

(13)

Sebenarnya terkait hal tersebut, Hay hanya mengungkapkan interpretasi

terhadap gagasan yang sudah ada sebelumnya.

Herbert M. Shelton, Guru Food Combining

Nama lengkapnya adalah Herbert Macgolfin Shelton, lahir di Wylie Texas

pada tanggal 6 oktober tahun 1895. Shelton adalah naturopath Amerika,

penganjur pengobatan alternatif, pasifis, vegetarian, dan pendukung

rawism (pola makan yang mengutamakan makanan yang segar) serta

puasa.

Bisa dikatakan, Shelton adalah orang yang sangat berjasa dan pakar riset

terpenting dalam perkembangan food combining. Dia adalah periset yang

sangat tekun dan penulis yang sangat aktif. Shelton menulis artikel serta

lebih dari 40 buku terkait food combining, nutrisi, dan kesehatan alamiah.

Kathryn Marsden

Adalah seorang nutrisionist Inggris. Dia adalah salah satu penulis tentang

food combining. Buku karya Marsden tentang food combining seperti

The Complete Book of Food Combining demikian terkenal. Marsden

sangat aktif memperkenalkan food combining sejak suaminya sembuh

(14)

pola makan food combining, suaminya masih dapat bertahan selama 12

tahun lagi, meski lambung dan limpanya sudah terlanjur diangkat.

Andang Gunawan

Di Indonesia, Andang Gunawan dikenal sebagai pelopor food combining.

Pada tahun 1999, bukunya berjudul Food Combining Kombinasi

Makanan Serasi diterbitkan dan menjadi salah satu buku best seller. Buku

tersebut ditulis berdasarkan pengalaman pribadi beliau dalam mengatasi

berbagai keluhan penyakit yang diderita Maxi Gunawan, suami beliau.

Wied Harry

Wied Harry, praktisi kuliner Indonesia, alumnus Jurusan Gizi Masyarakat

dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor, juga turut memberi warna pada

perkembangan food combining di Indonesia. Awalnya, beliau mengaku

kurang berminat terhadap food combining, namun setelah mendalami

ilmu tentang sistem biokimiawi dan metabolisme tubuh, akhirnya beliau

berkesimpulan bahwa food combining begitu rasional dan ilmiah.

Buku-buku Wied Harry yang lebih ke arah kuliner, serta posting-posting

beliau melalui media sosial, cukup memberi informasi segar pada para

penganut food combining di Indonesia.

(15)

Mempelajari Food Combining akan lebih mudah dengan terlebih dahulu

memahami sistem pencernaan kita. Pencernaan makanan bukan hanya tentang

masuknya makanan mulai dari mulut hingga keluar di anus. Proses pencernaan juga

melibatkan proses pemecahan makanan kasar menjadi bentuk yang siap diserap oleh

tubuh. Ternyata proses ini amat panjang, rumit, melibatkan banyak organ, dan enzim.

Dalam sistem pencernaan, organ yang terlibat di dalamnya dibagi dalam 2

kelompok berdasarkan fungsinya, yaitu: saluran pencernaan dan organ tambahan

pencernaan. Saluran pencernaan adalah saluran yang continue menyerupai tabung

yang dikelilingi otot. Organ-organ yang termasuk saluran pencernaan adalah mulut,

faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Sedangkan organ pencernaan

tambahan berfungsi membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Organ

pencernaan tambahan berupa gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar

pencernaan seperti kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Kelenjar pencernaan tambahan

akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam bahan makanan.15

C. Bagaimana Melakukan Food Combining?

Pola makan Food Combining mengacu kepada mekanisme pencernaan

alamiah tubuh dalam menerima jenis makanan yang serasi sehingga tubuh akan dapat

memproses semua itu dengan baik dan mendapatkan hasil secara maksimal.

(16)

Food combining memperkenalkan pola makan yang berbasis pada 3 hal

sederhana, yaitu:

1. Apa yang kita makan?

Untuk mempermudah pemahaman secara kontemporer, mari kita

membagi makanan dalam 3 unsur dasar:

 Protein, contohnya daging-dagingan (hewani) dan kacang-kacangan

(nabati).

 Sayuran, contohnya tumbuh-tumbuhan (daun, batang, atau akar) yang

mengandung enzim, vitamin, mineral, serat, serta minim kadar gula.

Umumnya, sayuran ini ideal dikonsumsi dalam keadaan segar agar

semua substansi penting itu terjaga keberadaannya.

 Karbohidrat adalah pemasok energi tercepat bagi tubuh, mirip dengan

gula hanya proses penguraiannya dalam tubuh saja yang berbeda.

Beras, umbi-umbian, beberapa bentuk olahan seperti pasta, mi atau

bihun, adalah contoh karbohidrat yang umum.

2. Waktu Makan

Pola makan food combining memiliki perbedaan yang signifikan dengan

(17)

mengonsumsi buah tinggi serat dalam berbagai rupa (yang termudah adalah buah

dengan warna berbeda) setiap satu jam sekali atau setiap kali anda merasa lapar

sejak pukul 05.00 hingga sekitar pukul 12.00. ini karena saat sarapan, tubuh

melakukan “siklus pencernaan”, dan waktu pagi hari antara pukul 04.00 hingga

12.00 adalah siklus untuk pembuangan sisa metabolisme tubuh. Momen

pembuangan ini sangat membutuhkan energi yang besar sehingga sebaiknya

pencernaan tidak dibebani oleh makanan padat dan berat yang juga

membutuhkan energi besar untuk mencernanya.16

Irama biologis (circadian rhythm) adalah siklus yang berlangsung

selama 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup termasuk tumbuhan,

hewan, jamur, dan cyanobacteria. Setiap fungsi dalam tubuh kita, termasuk

pencernaan, mempunyai irama biologis. Sistem pencernaan terbagi atas 3 fase

yang ketiganya simultan aktif selama 24 jam. Apabila salah satu fase mengalami

gangguan, maka fase berikutnya akan turut terganggu. Ketiga fase tersebut

adalah:

Fase Cerna: 12.00 – 20.00

Rentang waktu ini adalah saat terbaik mengonsumsi makanan padat.

Pada fase ini, semua organ cerna siap menerima makanan yang

(18)

masuk ke tubuh. Sebagian besar energi dialokasikan untuk mencerna.

Maka manfaatkan fase ini dengan mengonsumsi makanan berkualitas

dengan memperhatikan kombinasinya agar tak memberatkan organ

cerna.

Fase Serap: 20.00 – 04.00

Fase ini adalah waktu untuk tubuh berkonsentrasi menyerap zat-zat

makanan yang telah dicerna. Proses serap ternyata memerlukan

energi sangat besar, maka Sang Pencipta merancangnya bersamaan

dengan waktu istirahat kita. Makan terlalu malam di atas pukul 20.00

dan tidur larut dapat mengganggu fase ini.

Fase Buang: 04.00 – 12.00

Pada fase ini, tubuh mengalokasikan sebagian besar energi untuk

pembuangan sisa metabolisme. Sisa metabolisme yang dikeluarkan

berupa feses, keringat, maupun urin. Agar proses pembuangan ini

dapat berlangsung dengan baik, maka sebaiknya pada fase ini

(bersamaan dengan waktu sarapan hingga sesaat sebelum makan

siang) pencernaan tidak diganggu dengan memberinya makanan yang

susah dicerna.17

Erikar juga mengatakan bahwa dimulai pukul 12.00 hingga 20.00

(siklus pencernaan), pada waktu ini, pencernaan tubuh bekerja sangat aktif sehingga sangat tepat menyantap makanan dalam bentuk padat dan penuh nutrisi.

(19)

Pada pukul 20.00 hingga 04.00 (siklus penyerapan), saat ini pikiran dan tubuh berada dalam kondisi relax. Energi tubuh dikonsentrasikan untuk menyerap,

memproses makanan, dan mengedarkan zat-zat yang dibutuhkan ke seluruh

bagian. Selanjutnya, dimulai pukul 04.00 hingga 12.00 (siklus pembuangan), sisa makanan dan metabolisme dibuang dari tubuh. Oleh karena siklus pembuangan

memakan energi sangat besar, tubuh tidak memiliki energi yang cukup untuk

mengonsumsi makanan padat. Itulah sebabnya, buah yang memiliki karakter

ringan serta mudah dicerna sangat cocok untuk dikonsumsi pada waktu ini.

3. Bagaimana Cara makan?

Paduan antara masing-masing unsur makanan adalah poin paling utama

metode food combining ini.

Protein hewani apabila dicampur dengan karbohidrat akan menghasilkan

“masalah” bagi pencernaan manusia. Masing-masing unsur makanan tersebut

memerlukan enzim yang berbeda untuk diolah oleh tubuh. Karbohidrat dicerna

oleh enzim cerna bernama amilase (terdapat di air liur) dan protein hewani

dicerna oleh enzim pepsin (bekerja begitu makanan memasuki alat cerna dalam

perut). Secara alamiah, amilase memerlukan suasana basa dan pepsin

membutuhkan suasana yang asam.18

Kombinasi antara karbohidrat atau pati dan protein hewani yang

dimakan bersamaan dalam jumlah sama-sama banyak dan terus-menerus dalam

(20)

waktu lama, dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh, bahkan dapat

memperparah gangguan tersebut. Pada tingkatan yang lebih serius, tanda-tanda

gangguan itu antara lain dapat dilihat pada meningkatnya kadar gula darah

(akibat radang pankreas) atau melonjaknya kadar kolestrol/trigliserida darah

(akibat gangguan pada liver).

Gangguan pada organ tubuh akan semakin parah bila kita sangat sedikit

mengonsumsi sayuran segar, termasuk yang mentah (berupa salad, jus, atau

lalap), serta makanan berserat lainnya. Selain sayuran, contoh lain makanan

berserat adalah makanan alami (whlefood) seperti beras merah serta

polong-polongan, antara lain kacang merah, kacang hijau, kacang tolo, kedelai, tempe,

dan yang tak kalah penting, kebiasaan menunda buang air besar ikut andil dalam

menimbulkan gangguan pada organ tubuh pencernaan.19

D. Konsep Asam dan Basa

Potential Hydrogen (pH) adalah satuan derajat asam dan basa yang diwakili

oleh dua kutub angka 1 untuk asam (acid) dan 14 untuk basa (alkaline). Rentang skala

pH tubuh ada pada skala 1 (asam) hingga 14 (basa), sedangkan pH darah dan tubuh

yang sehat berada di titik 7,35-7,45. Pada umumnya pola hidup, terutama pola makan,

(21)

membuat manusia memiliki nilai pH yang sedikit ke arah asam. Namun, jika

kondisinya terlalu berat ke sisi asam, riskan (sangat beresiko tinggi) mengundang

berbagai macam penyakit.

Food combining menempatkan pola makan sebagai cara untuk mendapatkan

kondisi ideal tubuh yang disebut dengan homeostasis. Homeostasis adalah kondisi

dimana seluruh fungsi tubuh berjalan dengan sempurna. Organ sehat dan mendukung

kerja seluruh sistem agar lancar dan terpadu dalam tubuh, membuatnya berada dalam

kondisi prima, baik secara psikologis (fungsi mental), fisiologis (fungsi organ dan

sistem), dan anatomis (fungsi musculoskeletal). Ada beberapa hal yang mempercepat

tercapainya kondisi homeostatis. Salah satunya yang populer adalah nilai pH.

Homeostatis tercapai saat tubuh memiliki nilai asam dan basa yang seimbang, atau

pH netral.

Untuk mencapai kondisi asam basa tubuh yang ideal, perlu diatur pula

keseimbangan antara makanan pembentuk asam dan pembentuk basa. Pada

umumnya, masyarakat kita memiliki pola makan yang terlalu dominan jenis

makanan pembentuk asam seperti berbagai karbohidrat, susu, daging-dagingan, atau

minuman manis. Sedangkan makanan pembentuk basa yaitu buah-buahan dan

sayur-sayuran segar.

Penting diketahui bagi masyarakat bahwa beda antara makanan yang

memiliki rasa asam dengan makanan pembentuk asam, keduanya berbeda. Terkadang

makanan yang berasa asam justru merupakan pembentuk basa di dalam tubuh,

(22)

Sebaliknya, aneka kue-kue manis, daging-dagingan, susu, dan produk turunannya,

meski rasanya bukan asam, tetatpi di dalam tubuh berperan sebagai pembentuk

asam.20

Pola makan yang dianut selama ini cenderung mencampur berbagai jenis

makanan sekaligus. Nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu

dikonsumsi secara bersamaan. Karenanya, lambung akan mendapat beban berlebih.

Teronggok dalam waktu lama dan membusuk. Lambung tidak menyerap makanan

karena memiliki daya serap yang buruk. Kondisi lambung yang terisi penuh akan

semakin menghambat pengeluaran isi lambung ke duodenum (usus halus).

Selain itu, konsentrasi protein dan lemak juga turut menghambat

pengeluaran isi lambung tersebut. Artinya, makanan akan semakin lama bertahan di

lambung. Pada gilirannya, akan mempercepat terjadinya pembusukan terhadap

makanan selain protein. Proses pembusukan ini akan menghasilkan sampah-sampah

metabolisme. Itulah sebabnya mengapa seseorang yang makan kekenyangan akan

menyebabkan badan menjadi terasa lemas, lesu, dan kembung. Lalu sampah-sampah

tersebut akan disimpan dan ditumpuk di dalam tubuh, yaitu di jaringan lemak atau

jaringan adiposa. Akhirnya terjadilah kegemukan atau obesitas.

Pola makan konvensional (kebiasaan masyarakat) juga tidak menekankan

keseimbangan asam-basa. Keseimbangan asam-basa menentukan sehat tidaknya

tubuh. Tubuh cenderung bersifat asam, maka dari itu harus diciptakan sifat alkali agar

keseimbangan asam-basa dapat tercapai. Salah satu cara agar kondisi kesehatan tubuh

(23)

tetap terjaga adalah dengan memperbaiki pola makan. Sebab, hanya dengan pola

makan yang sehat keseimbangan asam-basa dapat terjaga dengan baik. 21

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya jika kita ingin membuat sebuah halaman yang berbeda dengan halaman lainnya dari website kita, kita dapat menambahkan class pada halaman tersebut untuk

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota Pontianak untuk menyempurnakan proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Waktu yang diperlukan sebuah benda yang mengalami gerak jatuh bebas untuk mencapai permukaan Bulan bila diketahui dari ketinggian yang sama di permukaan Bumi benda

Tidak adanya perceraian dan semua konflik dapat diatasi dengan baik oleh masing-masing keluarga, masing-masing pasangan berupaya untuk mengatasi konflik dan tidak

Setelah proses kelahiran tanggung jawab keluarga bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir, sehingga dalam proses adaptasi masa nifas, ibu dapat mengalami gangguan psikologi

Berbagai penelitian menggunakan size KAP sebagai variabel determinan yang berpengaruh terhadap kualitas audit dengan alasan bahwa jika KAP berukuran besar, maka ia

Skenario pengembangan angkutan umum non jalan raya dan pembatasan kepemilikan kendaraan yaitu skenario 6 mampu menstabilkan pertumbuhan jumlah wisatawan pada nilai yang tetap

Tipe mineralisasi di Sungai Keliyat dicirikan oleh mineral pirit dan arsenopirit yang mengisi rekahan berasosiasi dengan kuarsa dan epidot pada batuan