• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas negeri makassar digilib unm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Universitas negeri makassar digilib unm"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

115 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN LATIHAN TENDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN KAKI

BAGIAN LUAR TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING FINALTI PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA FIK UNM

OLEH: NADWI SYAM )*

ABSTRAK

(2)

116 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola, terbukti nilai t0 = 5,881 > tt = 2,048 atau (P < α0,05).

Kata Kunci: Latihan Tendangan dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam, Latihan Tendangan dengan Menggunakan Kaki Bagian Luar, Shooting Finalti Pada Permainan Sepakbola

ABSTRACT

To achieve the maximum kick than a physical condition, the technique should also be noted in particular the technique kicking the ball away or kick the ball bounced. Mastery of basic techniques of soccer ball kicking technique is especially meaningful for a player to kick the ball harder performed, directed and accurate. This study aims to determine (1) the effects of exercise using leg kicks to the inside of the shooting ability finalti the game of football, (2) the effects of exercise using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of football, and (3) the influence of the difference between exercises using leg kicks in and exercises using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of football. To unify the perception of the existence of variable definitions are given operationally as follows: (1) The exercise by using the leg kick in is one form of exercise that aims to establish the automation movement within a shot on goal by using a foot on the inside, (2 ) exercises using leg kicks to the outside is one form of exercise that aims to establish the automation movement within a shot on goal with the outside leg, and (3) The ability to shoot the ball into the goal is the ability to shoot the ball stricken goal keeper who has been granted the numbers in each column on the net. The study population was all UNM students with the FIK study sample of 30 people chosen at random sampling, then continued division of the group by using machid ordinate. of 0.05. Data analysis technique used is the t-test analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) no significant effect of exercise using leg kicks to the inside of the shooting ability finalti the game of football, proved the value of t0 = 12.605 > tt = 2.145 or (P < 0.05), (2) no significant effect of exercise using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of football, proved the value of t0 = 10.227 > tt = 2.145 or (P < 0.05), and (3) no difference in effect significantly between the exercise using the leg kick in and exercises using leg kicks to the outside shooting ability finalti the game of football, proved the value of t0 = 5.881 > tt = 2.048 or (P < 0.05).

Key words: Exercise Legs Using The Kick In, Kick Exercise Legs Using Outside, Shooting Finalti At Football Game

PENDAHULUAN

Pemain sepakbola yang mempunyai tingkat keterampilan yang lebih baik dalam permainan

(3)

117 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

maka mereka akan nampak lebih dalam penampilan bermain. Demikian pula halnya kemampuan shooting bola ke gawang merupakan hal yang sangat menentukan karena keberhasilan suatu tim dalam permainan atau pertandingan dinilai dengan banyaknya bola yang berhasil dimasukkan kegawang lawan. Sedangkan shooting bola kegawang merupakan usaha untuk memasukkan bola kegawang lawan. Agar dalam melakukan shooting bola ke gawang dapat berhasil lebih efektif, di perlukan ketepatan shooting sehingga arah sasaran yang dikehendaki lebih tepat. Dalam praktek permainan sepakbola yang sebenarnya, sering terjadi pelanggaran dikotak finalty dengan hukuman tendangan finalty bagi pihak penyerang dan bahkan sering terjadi adu finalty apabila hasil pertandingan akhir adalah sama. Untuk mencapai kemenangan dalam situasi yang demikian itu, diperlukan penendang-penendang yang mampu melakukan shooting bola kegawang yang lebih akurat atau memiliki tingkat ketepatan shooting yang lebih baik. Dengan demikian shooting bola ke gawang sangat penting untuk mencapai prestasi optimal dalam permainan sepakbola. Untuk itu perlu ada latihan secara khusus yang diberikan agar kemampuan shooting bola ke gawang dapat dikuasai dengan baik dan jenis latihan yang diberikan disesuaikan dengan pola gerak yang diperlukan dalam shooting bola ke gawang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yanuar Kiram (1992) bahwa “Karena tanpa dengan latihan yang sesuai dengan pola gerak kerap kali tetap pada tingkat dasar (rudimentary) dan tidak pernah mencapai tingkat kematangan”. Pendapat tersebut

merupakan suatu konsep yang dapat digunakan dalam latihan shooting bola kegawang, bahwa apabila kemampuan shooting bola ke gawang tidak dikembangkan melalui latihan yang sesuai dengan pola gerak yang dibutuhkan maka tingkat kemampuan atlit akan tetap pada tingkat dasar dan tidak sesuai dengan konsep pelaksanaan shooting bola ke gawang, maka pola gerak yang diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik adalah keterampilan menendang bola, teknik gerakan yang mampu mengecoh lawan atau penjaga gawang.

(4)

118 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

tuntutan kekuatan pada otot tungkai agar dapat melakukan tendangan secara baik dengan tenaga maksimal sekaligus dengan kekuatan otot tungkai tersebut sehingga dapat melakukan berbagai teknik dan variasi tendangan dengan ketepatan yang lebih baik. Dengan teknik menendang bola yang dikuasai dengan baik, maka seseorang pemain sepakbola akan mampu mengendalikan gerakan bebas dalam menendang terhadap suatu sasaran yang dikehendaki. Untuk mencapai tingkat kemampuan tersebut biasanya diperlukan latihan-latihan yang lebih spesifik, melakukan latihan menendang bola dengan keras dan terarah yang disertai dengan latihan lari dengan kecepatan maksimal serta latihan-latihan penggabungan dari berbagai komponen yang dapat menunjang ketepatan dalam melakukan shooting bola ke gawang, seperti kekuatan, kecepatan dan koordinasi gerakan melakukan tendangan.

Dasar pemikiran peneliti sehingga bermaksud mengungkap jenis metode latihan yang lebih tepat, efektif dan efisien dalam meningkatkan kemampuan shooting bola ke gawang dalam permainan sepakbola, disebabkan adanya berbagai kenyataan yang sering dijumpai dalam permainan sepakbola dimana suatu tim memiliki tingkat keterampilan yang lebih baik dalam mengolah bola maupun kerja sama tim namun kurang mampu memasukkan bola ke gawang lawan. Dan bahkan sebagian besar pemain sepakbola apabila mendapat kesempatan dengan hadiah finalty dari wasit kurang mampu diselesaikan dengan baik. Sebaliknya tim yang nampak kurang baik dalam penguasaan bola dan bekerja sama tim terkadang mampu meraih sukses dengan

memenangkan pertandingan karena setiap kesempatan dalam melakukan shooting bola ke gawang dapat dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kemampuan shooting bola ke gawang dengan kecepatan tinggi. Pada saat akan melakukan shooting bola ke gawang dalam permainan sepakbola ditentukan dengan ketepatan dan kemampuan mengendalikan gerakan tungkai yang akan menendang bola sehingga lawan atau penjaga gawang tidak dapat mengantisipasi arah bola atau tidak mampu menjangkau bola yang ditendang sangat akurat. Untuk itu hal-hal yang perlu dikembangkan untuk mencapai tingkat keterampilan dan kemampuan shooting bola ke gawang dalam permainan sepakbola adalah ketepatan, kecepatan, dan kekuatan dalam menendang bola.

Tendangan shooting ke gawang

(5)

119 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

ke gawang lawan, dan (3) Untuk memberikan atau menghidupkan bola kembali setelah terjadi suatu pelanggaran penjuru, tendangan gawang dan sebagainya.

Teknik menembak bola ke gawang pada permainan sepakbola merupakan suatu dasar untuk melakukan tendangan guna memasukkan bola ke gawang. Sehingga pada awal setiap latihan atau akhir perlu adanya bentuk latihan yang khusus untuk dapat meningkatkan tembakan ke gawang dalam permainan sepakbola. Latihan menendang bola perlu mendapat perhatian karena latihan semacam ini biasanya diabaikan dan dianggap tidak penting, seperti yang dikemukakan oleh Eric C. Batty (1998) bahwa: “Latihan menendang mau tidak mau mesti menjadi salah satu bentuk latihan inti dalam program latihan sepakbola dalam suatu klub, tetapi patut di sayangkan hal ini seringkali kurang diperhatikan oleh pelatih.” Untuk memperoleh hasil tendangan yang maksimal sesuai dengan kebutuhannya dalam permainan, selain kekuatan, teknik dan gerakan-gerakan dari tubuh sangat penting seperti; awalan, letak kaki tumpu, gerakan ayun dari kaki tendang, posisi tubuh, gerakan lengan dan gerakan ikutan dari kaki tendang. Menurut Ilyas Hadadde dan Ismail tola (1991) mengemukakan bahwa bagian badan yang memegang peranan penting waktu melakukan tendangan bola adalah: “kaki tumpu, kaki tendang, gerakan badan dan mata.” Untuk mendapatkan tembakan bola yang sempurna dibutuhkan dukungan dari gerakan yang terkoordinasi sehingga menampakkan satu kesatuan gerak tendangan bola yang benar. Dalam usaha mencapai koordinasi gerakan tersebut perlu adanya latihan yang

teratur, terencana dan intensif sehingga akan melahirkan bentuk gerakan yang terampil dengan teknik-teknik menendang bola yang benar. Koordinasi gerakan yang diharapkan dalam menendang bola ke gawang adalah awalan, letak kaki tumpu, kaki tendang, perkenaan kaki pada bola, gerakan badan, gerakan tangan dan mata. Untuk pergerakan pelaksanaan teknik jauhnya tendangan, Remmy Muchtar (1992) mengemukakan sebagai berikut: (1) Awalan, lari ke bola pada sudut yang tipis, (2) Kaki tumpu, diletakkan pada samping bola, agar gerakan akhir dari kaki tendang lebih sempurna dan memungkinkan untuk menggerakkan bola lebih jauh, (3) Kaki tendang, diayun jauh ke belakang lalu disentakkan ke depan dengan kuat, (4) Perkenaan kaki pada bola, sepertiga bagian bawah bola dengan menggunakan kura-kura kaki bagian dalam, (5) Gerakan badan, pada saat menendang bola tubuh dimiringkan ke belakang untuk memberi dukungan pada tungkai, (6) Gerakan tangan, rentangkan tangan ke samping untuk menjaga keseimbangan, (7) Mata (arah penglihatan), fokuskan penglihatan pada bola dan memperhatikan arah bola yang di inginkan, dan (8) Gerakan ikutan, ada gerakan ikutan dari kaki yang menendang bola sehingga gerakan akhirnya lebih sempurna dengan hasil tendangan lebih terarah.

(6)

120 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

pemain sepakbola, maka akan nampak pada diri suatu bentuk keterampilan dalam mengendalikan gerakan-gerakan secara bebas dalam menembakkan bola ke gawang. Adapun yang dimaksud dengan ketepatan atau accuracy, Moch. Sajoto (1988) bahwa: kemampuan seseorang dalam mengendalikan gerakan-gerakan bebas, terhadap suatu sasaran. Sasaran dapat berupa jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai. Misalnya dalam menembak, memasukkan bola ke dalam basket, pitcur dalam soft ball, tendangan dalam gawang, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa untuk memperoleh tingkat keterampilan dalam melakukan shooting bola ke gawang diperlukan kemampuan dalam mengendalikan gerakan-gerakan bebas untuk memperoleh ketepatan atau accuracy shooting. Dengan demikian ketepatan sangat penting dimiliki untuk mencapai penampilan yang terbaik dalam melakukan shooting bola ke gawang sehingga dalam melakukan shooting sesuai dengan sasaran yang di kehendaki sebelumnya. Untuk memiliki kemampuan dalam mengendalikan gerakan-gerakan bebas dalam melakukuan shooting bola kegawang, maka perlu ditunjang dengan kemampuan fisik lainnya, misalnya kecepatan gerak, kekuatan serta koordinasi gerakan dalam proses shooting bola ke gawang. Kecepatan yang diperlukan dalam melakukan shooting bola ke gawang adalah kemampuan melakukan pola gerak ayunan tungkai secara tepat dalam menendang bola sehingga bola yang ditendang akan melaju dengan cepat dan keras. Selain itu kecepatan

(7)

121 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

lebih baik, diperlukan pula koordinasi gerakan agar geraka-gerakan yang dilakukan seperti berlari mengambil ancang-ancang, mengayunkan kaki dalam proses menendang bola dan variai-variasi gerakan lainnya yang berupa gerakan tipuan terhadap penjaga gawang, dapat diintegrasikan dalam satu pola gerakan tunggal yakni tendangan shooting bola ke gawang sehingga diperoleh ketepatan sasaran yang lebih efektif. Adapun yang dimaksud dengan koordinasi, menurut Moch. Sajoto (1988) bahwa “koordinasi atau coordination adalah kemampuan seseorang, dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda kedalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif”. Dalam melakukan shooting bola ke gawang agar diperoleh ketepatan sasaran sesuai yang dikehendaki, perlu ditunjang dengan berbagai komponen fisik. Hal tersebut di dasarkan karena kondisi fisik merupakan prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap peningkatan prestasi suatu cabang olahraga atau keterampilan gerak tertentu dan bahkan dapat dikatakan bahwa kondisi fisik merupakan dasar landasan atau titik tolak untuk mempelajari keterampilan gerak tertentu. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Moch. Sajoto (1988) bahwa: Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatannya, maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, maka harus mengembangkan semua komponen tersebut. Walaupun perlu dilakukan dengan sistem perioritas, (komponen apa yang pelu mendapat porsi latihan lebih besar dibanding komponen lain). Untuk itu dalam usaha latihan menedang bola

baik menggunakan dengan kaki

dalam maupun luar guna

meningkatkan kemampuan shooting bola ke gawang, maka bukan hanya komponen accuracy atau ketepatan yang perlu di kembangkan namun perlu pula di kembangkan komponen kondisi fisik lainnya, seperti kecepatan, kekuatan, koordinasi dan lain-lain yang dapat menunjang ketepatan shooting bola ke gawang. Hal tersebut adalah sangat penting karena untuk memperoleh tendangan yang akurat sesuai sasaran yang dikehendaki, diperlukan kecepatan, kekuatan, dan koordinasi gerak dalam melakukan tendangan. Suatu tendangan yang dilakukan tanpa ditunjang dengan kekuatan, kecepatan dan koordinasi gerakan, maka biasanya tendangan tersebut kurang akurat dan mengarah pada sasaran yang tidak dikehendaki atau bahkan keluar dari sasaran gawang dalam melakukan shooting bola ke gawang. Untuk mencapai tingkat ketepatan shooting bola ke gawang, maka diperlukan latihan dari semua aspek yang dapat menunjang keterampilan tersebut.

Latihan teknik

(8)

122 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan dalam latihan menendang bola, akan dapat melakukan shooting bola ke gawang. Untuk itu gerakan-gerakan dasar atau setiap bentuk latihan teknik yang diperlukan dalam kemampuan shooting bola ke gawang harus dilatih dan dikuasai secara sempurna. Latihan teknik pada dasarnya diperlukan dalam bentuk permainan, dimana gerakan teknik yang telah dikuasai dengan baik dikembangkan dan diorganisir dalam pola, bentuk dan formasi-formasi permainan, serta strategi, taktik pertahanan dan penyerangan dalam permainan sepakbola sehingga berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yang sempurna. Untuk itu kemampuan shooting bola ke gawang merupakan hal yang memerlukan teknik tersendiri dalam permainan.

Latihan Tendangan dengan

menggunakan kaki bagian dalam

Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dapat diuraikan sebagai berikut: Pelaksanaan :

- Mengambil awalan dari sudut yang tipus, membentuk busur, kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola.

- Lutut kaki tumpu sedikit di bengkokkan.

- Perkenaan kaki tendang pada bola adalah kura-kura kaki bagian dalam.

- Tangan direntangkan untuk keseimbangan dan ada gerakan lanjutan (follow througth) dari kaki tendang.

Latihan Tendangan dengan

menggunakan kaki bagian luar

Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar dapat diuraikan sebagai berikut:

Pelaksanaan :

- Mengambil awalan dari sudut yang tipus, membentuk busur, kaki tumpu diletakkan disamping belakang bola.

- Lutut kaki tumpu sedikit dibengkokkan.

- Perkenaan kaki tendang pada bola adalah kura-kura kaki bagain dalam.

- Tangan direntangkan untuk keseimbangan dan ada gerakan lanjutan (follow througth) dari kaki tendang.

METODE PENELITIAN

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah, oleh karena itu perlu ditempuh langkah-langkah yang relevan dengan masalah yang di rumuskan. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lapangan, dimana harus melakukan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Variabel dan desain penelitian merupakan acuan dalam menentukan hal-hal yang dibutuhkan atau diperlukan dalam penelitian agar supaya tidak terjadinya penjabaran yang terlalu meluas. Variabel bebas (perlakuan) yaitu Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam, dan Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar, sedangkan variabel terikat yaitu Kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola.

(9)

123 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

penelitian yang dipergunakan adalah “Randomized Pretest – Posttest Design”.

Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang memiliki perhatian dengannya. Olehnya itu yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar yang telah memperogramkan mata kuliah sepakbola. Penggunaan sumber data dalam penelitian memerlukan pertimbangan tertentu, mengingat penelitian dapat menggunakan keseluruhan atau sebagian sumber data. Pengertian tentang sumber data pada lingkup yang kecil atau hanya sebagian, oleh Suharsimi Arikunto (1993) menjelaskan sebagai berikut: Jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi maka penelitian di-sebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, meneliti sebagian dari populasi juga dapat dilakukan dengan pertimbangan tertentu serta hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Penggunaan penelitian sampel didasari pada beberapa per-timbangan antara lain: (1) mengurangi kerepotan yang terjadi apabila dibandingkan dengan menggunakan penelitian populasi, (2) mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan, (3) demi efesiensi penelitian (dalam arti waktu, uang dan tenaga), dan (4) penelitian membutuhkan kecermatan pengaturan pelaksanaan penelitian. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang

sebenarnya dalam satu penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang mahasiswa yang bergabung dalam unit sepakbola dan dibagi atas 15 orang untuk kelompok latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan 15 orang untuk kelompok latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar. Sedangkan untuk pembagian dua kelompok latihan menggunakan teknik machid ordinat. Untuk mengumpulkan data, maka alat-alat yang digunakan harus dipersiapkan terlebih dahulu, sebab merupakan hal yang menentukan dalam suatu proses penelitian guna memperoleh hasil yang diharapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan instrumen tes kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola.

Data penelitian kemampuan menendang maegeri, baik tes awal maupun tes akhir dianalisis dengan perhitungan statistik, barupa:

1. Statistik deskriptif, yaitu memberikan gambaran umum tentang hasil rata-rata standar deviasi dari variabel penelitian untuk kedua kelompok

2. Statistik inferensial, yaitu pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji-t pada taraf signifikan 95%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data deskriptif dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk data tes awal latihan

(10)

124 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

dengan hasil standar deviasi 13,51555. Untuk nilai minimal 76 dan nilai maksimal 124.

b. Untuk data tes akhir latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam, dari 15 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1695. Nilai rata-rata yang diperoleh 113,00 dengan hasil standar deviasi 14,80830. Untuk nilai minimal 85 dan nilai maksimal 135.

c. Untuk data tes awal latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar, dari 15 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1498. Nilai rata-rata yang diperoleh 99,89 dengan hasil standar deviasi 12,64988. Untuk nilai minimal 74 dan nilai maksimal 118.

d. Untuk data tes akhir latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar, dari 15 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1574. Nilai rata-rata yang diperoleh 104,93 dengan hasil standar deviasi 13,25824 Untuk nilai minimal 80 dan nilai maksimal 124.

1. Hipotesis Pertama

Ada pengaruh latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian

dalam terhadap kemampuan

shooting finalti pada permainan sepakbola. Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi 12,605 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,145. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan

sepakbola. Prediksi yang dapat dikemukakan bahwa dengan memberikan Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam secara terprogram dengan sistematis, maka akan dapat meningkatkan kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola bagi pemain sepakbola. Latihan yang dilakukan secara sistematis akan memberikan sebuah perubahan secara otomatis, seperti halnya dalam latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam untuk pembentukan otomatisasi gerakan secara langsung pada teknik tendangan itu sendiri. Pada dasarnya dalam melakukan teknik menembak bola ke gawang pada permainan sepakbola tungkai memiliki peranan utama, oleh karena itu perlu diberikan secara terporgam untuk membantu dalam pergerakan yang dilakukan.

2. Hipotesis kedua

(11)

125 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

sepakbola bagi pemain sepakbola. Latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar juga bertujuan untuk membentuk secara optimal gerak pada tendangan tersebut. Telah dikemukakan sebelumnya bahwa gerak dalam melakukan tembakan bola ke gawang atau teknik dasar dalam permainan sepakbola didominasi oleh kemampuan tungkai. Oleh karena itu bentuk latihan tersebut memiliki fungsi dengan bentuk latihan yang pertama yaitu mengoptimalkan hasil tendangan secara maksimal untuk melakukan gerakan tendangan secara langsung ke gawang.

3. Hipotesis ketiga

Ada perbedaan pengaruh antara latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola. Hasil analisis data pada lampiran diperoleh nilai t observasi = 5,881 lebih besar dari nilai t tabel pada taraf signifikan 95% = 2,048. Maka Ho ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan pengaruh kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola antara latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar. Dan kelompok yang mendapatkan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam yang lebih efektif dan efesien dalam meningkatkan kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola dibandingkan dengan kelompok latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan tendangan dengan

(12)

126 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

gawang. Hal ini disebabkan karena tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar arahnya lebih pada satu arah.

PENUTUP

Setelah melakukan penelitian, maka di tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola. 2. Ada pengaruh yang signifikan

latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola. 3. Ada perbedaan pengaruh yang

signifikan antara latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan latihan tendangan dengan menggunakan kaki bagian luar terhadap kemampuan shooting finalti pada permainan sepakbola.

Hasil kesimpulan tersebut, maka akan dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Bagi pelatih dijadikan sebagai bahan pembinaan olahraga dalam penyusunan program latihan.

2. Untuk dijadikan informasi bagi para pembina olahraga dan pelatih yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan tentang bentuk latihan yang menunjang peningkatan prestasi sepakbola. 3. Bahwa tidak selamanya latihan yang diberikan harus menggunakan alat yang canggih atau modern.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan

pratek. Jakarata: PT. Rineka Citra.

Erich, Dieter Kruber dan Gunter Jansen. 1984. Sepakbola, pembinaan teknik dan kondisi. Jakarta : PT Gramedia (Agus Setiadi).

Haddade, Ilyas dan Tola, Ismail. 1991. Penuntun mengajar dan melatih sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP.

Halim, Nur Ichsan. 1991. Tes pengukuran dan penyusunan alat evaluasi dalam bidang olahraga. Ujung Pandang : FPOK IKIP.

Harsono, 1988. Coaching dan aspek-aspek psikologi dalam coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

H. Clarke, 1979. Application of measurement to healt and physical education. New Jersey : Prectice Hall Inc. Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga

pilihan sepakbola. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK. Rani, Abd. Adib. 1992. Materi dan

evaluasi mengajar permainan sepakbola. Ujung Pandang : FPOK IKIP.

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Semarang : FPOK IKIP.

Sarumpaet A. 1992. Teknik dasar permainan besar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Surahman, Winarno. 1982.

Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar; Metode dan Teknik. Bandung : PT. Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Profil Perilaku Asertif Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 43 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015 berdasarkan aspek..x.

Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan media audio visual berpengaruh pada pembelajaran seni beladiri pencak silat, karena data menunjukan siswa sudah

Berdasarkan permasalahan yang timbul, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat fenomena yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu dan kurang beruntung, yaitu konsep

Pengaruh Efektivitas Pengendalian Anggaran Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo.Jurnal IAIN Gorontalo Vol.11 Nomor 1 Juni

Untuk produk berasaskan konsep musharakah mutanaqisah , sekiranya berlaku masalah rumah tidak siap akibat kegagalan pemaju, KFHMB sebagai bank pembiaya akan

Diharapkan sistem aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga sistem aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data pasien, data dokter, data penyakit, data

Kemudian menghitung kapasitas Profil rencana untuk dimensi balok dan kolom terhadap momen pada balok portal akibat gaya-gaya yang bekerja pada struktur Gedung