• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH Sifat Fisik Bahan Pakan den

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH Sifat Fisik Bahan Pakan den"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Karya Ilmiah

PT 254. MANAJEMEN INDUSTRI PAKAN (03 PDG)

SIFAT FISIK PAKAN DENGAN UKURAN

PARTIKEL DAN JENIS BAHAN BERBEDA

Oleh:

Nama : Muhammad Ali Ardi B P : 1510611090

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Sifat fisik suatu bahan pakan sangat penting untuk diketahui. Pengetahuan akan sifat fisik suatu bahan bakan akan seperti perpindahan, penyimpanan, pengeringan, serta pengolahan lainnya. Sifat fisik suatu bahan pakan memudahkan dalam memanajemen pakan sangat berhubungan dengan pabrik/industri. Sifat fisik dari suatu bahan pakan meliputi cakupan enam hal yaitu berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan dan tumpukan, sudut tumpukan, daya ambang dan faktor higroskopis. Mengetahui sifat fisik suatu bahan pakan bertujuan dalam menentukan kapasitas tampung gudang, cara penyimpanan yang dilakukan agar bahan pakan yang disimpan mutunya terjaga, memudahkan transportasi dalam pemindahan bahan pakan serta memudahkan dalam pengolahan.

Salah satu sifat fisik suatu bahan pakan ditentukan oleh oleh jenis bahan pakan tersebut. Setiap jenis bahan pakan memiliki sifat fisik berbeda beda tergantung pada ukuran, bentuk, struktur, dan tekstur dari bahan pakan tersebut. Mengetahui sifat fisik dari setiap jenis bahan pakan bertujuan dalam melakukan pendugaan pada kebutuhan ruang, proses pencampuran, pengwasan mutu serta perancangan alat-alat mesin, pengolahan dan transportasi. Sifat fisik dari suatu bahan pakan juga ditentukan dari ukuran partikel pakan tersebut. Ukuran partikel yang besar memiliki kecendrungan mudah dalam transportasi dan penanganan namun sulit untuk diolah sedangkan pakan dengan ukiran partikel yang kecil cenderung memiliki kemudahan dalam pengolahan namun sukit dalam penanganan karena ukuran partikelnya yang kecil

Penting mengetahui sifat fisik dari suatu bahan pakan terutama industri bahan pakan yang berguna dalam estimasi biaya pada pengangkutan, transportasi, pemindahan, berat beban transportasi, dan pengolahan hingga penyimpanan bahan baku dan setelah pengolahan. Untuk itu perlu pengkajian pengukuran sifat fisik dari bahan pakan dengan parameter sudut tumpukan, kerapatan tumpukan, kerapatan padatan tumpukan dan laju pemadatan untuk mengetahui segala esttimasi yang berkaitan dalam industri dan pabrik pakan.

I.2. Tujuan Praktikum

a. Menguasai cara pengukuran sifat fisik pakan, khususnya: kerapatan tumpukan (KT), kerapatan pemadatan tumpukan (KPT), Sudut Tumpukan (ST) dan Laju Pemadatan (LP).

b. Memahami hubungan sifat yag diukur dengan faktor ukuran partikel dan jenis bahan, serta keterkaitan antara satu sifat dengan sifat fisik lainnya.

(3)

II. BAHAN & PROSEDUR PELAKSANAAN II.1. Bahan dan Peralatan

a. Bahan

a. Jagung Utuh b. Jagung Pecah c. Jagung Tepung

d. Ransum Unggas Mash

e. Ransum Unggas Cramble

f. Ransum Unggas Pellet

g. Ransum Ikan Besar h. Ransum Ikan Sedang

i. Ransum Ikan Kecil

Peralatan

a. Kalkulator b. Kamera HP c. Penggaris d. Masker

e. Timbangan

(4)

II.2. Cara Pengukuran II.2.1. Parameter Yang Diukur

a. Pengukuran Kerapatan Tumpukan

Timbang gelas ukur Masukkan bahan suatupakan sebanyak 100ml Timbang bobot darisuatu bahan pakan

KT=w/v 1

KT= Kerapatan Tumpukan W = Berat (kg) V1= volume (m3) b. Pengukuran Kerapatan Pemadatan Tumpukan

Padatkan suatu bahan pakan sampai sepadat-padanya hingga tidak bisa dipadatkan lagi.

Kemudian masukkan ke dalam rumus:

KPT=w/v 2

KPT=-Kerapatan padatan tumpukan W = berat (kg)

V2 = Volume setelah dipadatkan (m3)

c. Pengukuran Laju Pemadatan Laju pemadatan diukur dengan rumus :

LP ¿

[

v1−v2

v1

]

x100 LP = Laju Pemadatan

V1 = Voluyme sebelum pemadatan V2 = Volume sesudah pemadatan d. Pengukuran Sudut tumpukan

3.1 Persiapkan alat dan bahan

(5)

3.4 Tarik perlahan-lahan

3.5 Ukur ketinggian dengan penggaris

α=tan−1 (2t

d )

(6)

III. HASIL & PENJELASAN 3.1 Hasil

Tabel 1. Rataan Nilai Kerapatan Tumpukan, Kerapatan Pemadatan Tumpukan, Laju Pemadatan dan Sudut Tumpukan 3 Kelompok Bahan Pakan

No

1. Pelet 35,42 711 762,74 6,4

2. Crumbel 42,94 605,6 662 8

3. Mash 55,14 621,67 769,55 21,4

Rataan 44,5 646,09 731,43 11,9

2

Jagung

1. Utuh 28,74 753,1 783,09 3,2

2. Pecah 44,89 734,67 786 7,2

3. Tepung 50,64 554,6 740,8 25,8

Rataan 41,42 680,79 769,96 12,1

3

Ransum Ikan (Pelet)

1. Besar 40,53 383,6 397,44 4,6

2. Sedang 38,65 444,87 470,19 5,2

3. Kecil 36,13 451,63 481,65 6

Rata 38,44 426,70 449,76 5,3

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil dari tabel 1 diketahui pada pada setiap jenis bahan pakan dan ukuran partikel bahan pakan memiliki sifat fisik masing-masing. Sebelum membahas isi tabel kita perlu mengetahui prinsip dari sifat fisik yang telah diukur. Sudut tumpukan merupakan sisi miring bahan pakan dengan bidang datang. Biasanya semakin besar sudut tumpukan makan semakin rendah daya alir (flow ability) dan kecilnya sudut tumpukan akan menyebabkan daya alir (flow ability) semakin besar. Kerapatan tumpukan merupakan perbandingan antara bobot bahan dengan volume ruang yang ditempati bahan tersebut. Kerapatan padatan tumpukan merupakan perbandingan bobot bahan dengan ruang yang ditempati setelah mengalami pemadatan. Sedangkan laju pemadatan sifat yang menunjukkan kemampuan bahan untuk dipadatkan dalam suatu ruang dengan volume tertentu.

3.2.1 Pengaruh perbedaan jenis bahan pada sifat fisik

ransum unggas jagung ransum ikan 36

(7)

Jenis bahan pakan juga berpengaruh terhadap sifat fisik suatu pakan. Hal ini dapat terlihat pada diagram yang disajikan diambil dari contoh sifat fisik laju pemadatan pakan. Dimana dari semua bahan yang diuji (Jagung, ransum unggas dan ransum ikan) memiliki sifat fisik yang berbeda. Dapat dilihat jenis bahan ransum unggas dan jagung memiliki laju pemadatan

yang tinggi juga diikuti sudut tumpukan yang tinggi. Kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan berbeda namun tidak signifikan.

3.2.2 Pengaruh perbedaan ukuran partikel pada sifat fisik

0.000 terhadap sifat fisik pakan. Hal ini dapat kita lihat dari diagram diatas yang merupakan contoh bahan pakan yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dan sifat fisik yang kita contohkan adalah sudut tumpukan dan kerapatan tumpukan. Semakin halus atau kecil ukuran partikel suatu bahan maka semakin tinggi pula sudut tumpukannya. Sebaliknya semakin kasar atau besar ukuran partikel suatu bahan maka semakin kecil sudut tumpukan yang terbentuk. Hal yang serupa juga terjadi pada laju pemadatan bahan pakan. Tetapi kondisi berbanding terbalik pada sifat fisik kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan, semakin halus atau kecil ukuran partikel maka semakin kecil kerapatan tumpukan (kg/m³), begitu sebaliknya.

3.2.3 Hubungan suatu sifat dengan sifat lainnya

0.000

(8)

kerapatan pemadatan tumpukan dan kerapatan tumpukan yang tinggi. Ada juga jenis pakan yang memiliki sudut tumpukan dan laju pemadatan yang tinggi namun berbanding terbalik dengan kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan yang rendah.

3.2.4 Hubungan suatu sifat dengan penanganan bahan

Bahan pakan dengan sudut tumpukan rendah memudahkan daya alir sehingga saat proses pemindahan dan proses penyimpanan namun memakan ruangan dan dalam prses pengolahan lebih sulit karena bahan pakan dengan sudut tumpukan rendah biasanya memiliki struktur keras dan memiliki partikel besar. Bahan pakan dengan sudut tumpukan rendah memiliki laju pemadatan yang tinggi sehingga bisa dimaksimalkan untuk mengoptimalkan penggunaan ruang. Selain itu bahan pakan dengan sudut tumpukan tinggi mudah dalam pengolahan karena cenderung bersifat halus dan ukuran partikel kecil sehingga mudah dihomogenkan dengan bahan lainnya.

(9)

Analisis sifat fisik dari bahan pakan untuk mengetahui estimasi penyimpanan, pengolahan dan transportasi bagi pabrik dan industri. Dari tiga jenis bahan yang telah diukur yaitu jagung, ransum unggas dan ransum ikan, estimasi penyimpanan paling terbaik pada jagung, pengolahan pada ransum ikan. Berdasarkan ukuran partikel, pada jagung bentuk utuh memiliki sifat terbaik dalam penyimpanan dan pemindahan dan bentuk tepung memiliki sifat mash lebih baik dalam menghomogenkan dengan sifat lain. Pada ransum unggas bentuk pellet bentuk utuh memiliki sifat terbaik dan efisien dalam penyimpanan dan pemindahan dan bentuk mash memiliki sifat mash lebih baik dalam menghomogenkan dengan sifat lain. Sedangkan pada ransum ikan bentuk kasar memiliki sifat terbaik dalam penyimpanan dan pemindahan dan bentuk halus memiliki sifat mash lebih baik dalam menghomogenkan dengan sifat lain

(10)
(11)

Gambar

Tabel 1. Rataan Nilai Kerapatan Tumpukan, Kerapatan Pemadatan Tumpukan, LajuPemadatan dan Sudut Tumpukan 3 Kelompok Bahan PakanKerapatan

Referensi

Dokumen terkait

UJI DERAJAT KEASAMAN (pH), KELARUTAN, KERAPATAN DAN SUDUT TUMPUKAN UNTUK MENGETAHUI.. KUALITAS BAHAN PAKAN

Pada penelitian ini kerapatan pemadatan tumpukan (KPT) memiliki hubungan yang erat dengan NDICP ( neutral detergent insoluble crude protein ) disebabakan NDICP ( neutral

Semakin kecil ukuran ayakan semakin meningkatkan nilai sudut tumpukan dan daya ambang dan semakin menurunkan kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan berat jenis

Interaksi antara bahan perekat dan feses ternak yang berbeda mempengaruhi kadar air, berat jenis, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan dan ketahanan benturan

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Gauthama (1998) bahwa kerapatan pemadatan tumpukan dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran pakan, selain itu, Kling dan Woehlbier (1983)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi mannan berpengaruh nyata (P<0,05) dalam meningkatkan kualitas sifat fisik (berat jenis, kerapatan tumpukan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi mannan berpengaruh nyata (P<0,05) dalam meningkatkan kualitas sifat fisik (berat jenis, kerapatan tumpukan dan

Teks Halaman Tabel 1 Hasil Uji Kualitas Sifat Fisik Beberapa Bahan Pakan dari Beberapa Poultry Shop di Banjarmasin 67 Tabel 2 Nilai Kerapatan Tumpukan Beberapa Bahan Pakan 68