• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek d"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek di kota ambon ,,Klasifikasi dan peringkat dari penyebab-penyebabnya.

Hal 49.

1. PENDAHULUAN

Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan,serta bagaimana penyediaan sumber dayanya . Pemuatan rencana dan jadwal pelaksanaan proyek selalu mengacu pada kondisi anggapan – anggapan dan prakiraan yang ada pada saat rencana dan jadwal tersebut dibuat, karena itu masalah akan timbul apabila terjadi ketidaksesuaian antara prakiraan dan anggapan dengan kenyataan yang sebenarnya. Dampak umum yang sering terjadi adalah keterlambatan waktu pelaksanaan proyek, disamping meningkatnya biaya pelaksanaan proyek.

Keterlambatan pelaksanaan proyek umumnya selalu menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi pemilik atau kontraktor, karena dampak keterlambatan adalah konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebab, juga tuntutan waktu dan biaya tambahan. Penelitian dalam temuan factor-faktor yang menyebabkan keterlambatan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemilik atau kontraktor untuk menyusun perencanaan dan penjadwalan proyek yang lebih seksama, sebagai upaya awal untuk menghindari dan atau mengendalikan keterlambatan waktu pelaksanaan proyek.

2. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini di tunjukan untuk mendapatkan dan mendata sebanyak mungkin penyebab yang ditengarai menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan proyek Data-data jenis penyebab ini akan dikategorikan kedalam 3 kelompok utama penyebab, yakni penyebab oleh pemilik,

penyebab oleh kontraktor dan penyebab oleh kejadian-kejadian diluar kendali pemilikdan kontraktor; selanjutnya penyebab-penyebab ini akan diklasifikasikan ke dalam 6 aspek menajemen pelaksanaan yang ada dalam proyek kostruksi. Penelitian ini juga bertujuan

menyususn peringkat dari masing-masing penyebab dalam tiap-tiap aspek manajemen tersebut, maupun formasi peringkat secara keseluruhan.

Penyusun klasifikasi dan peringkat penyebab-penyebab ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan lebih dini dalam tahap pelaksanaan proyek

(2)

Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah dibua, karena kondisi kenyataan tidak sama atau sesuai dengan kondisi saat jadwal tersebut dibuat.[1]

Proses perencanaan dan penjadwalan proyek dengan demikian perlu memahami semua faktor yang melatarbelakangii pembuatan jadwal proyek. Pemahaman faktor-faktor tersebut dilakukan dengan mengkaji 6 tahapan yang ada dalam proses penjadwalan tersebut, yakni: (1) Identifikasi aktivitas-aktivitas proyek, (2) Estimasi durasi aktivitas-aktivitas, (3) Penyusunan rencana kerja proyek, (4) Penjadwalan aktivitas-aktivitas proyek, (5) Peninjauan kembali dan analisa terhadap jadwal yang telah dibuat, (6) Penerapan jadwal [2].

Identifikasi aktivitas bertujuan untuk mengetahui secara rinci kegiatan-kegiatan yang aka nada dalam pelaksanaan proyek. Pengidentifikasian aktivitas yang baik dan lengkap diperoleh daro peninjauan, pemahaman dan analisa yang cermat atas semua dokumen kontrak proyek yang ada, karena itu dokumen kontrak harus benar-benar lengkap menginformasikan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Ekstimasi durasi aktivitas adalah memperkirakan panjang waktu yang perlu untuk menyelesaikan

aktivitas tersebut. Durasi aktivitas adalah fungsi dari jumlah (Production Rate) kuantitas pekerjaan dapat diketahui dari lingkup atau dokumen kontrak, sendangkan produk kerja tiap satuan waktu diperoleh dari data dan pengalaman dengan memperhatikan ketersediaan semua sumber daya( bahan, alat, tenaga kerja). Dan kendala-kendala yang mungkin mempengaruhi produktivitas.

Penyusunan rencana kerja proyek dimaksudkan untuk menentukan tahapan atau urutan aktivitas kerja dalam melaksanakan proyek. Urutan aktivitas ini diperlukan untuk menggambarkan hubungan antar berbagai aktivitas yang ada dalam proses pelaksanaan proyek.

Penjadwalan aktivitas-aktivitas proyek pada dasarnya adalah menentukan pada saat kapan suatu aktivitas harus dimulai dan berakhir. Rangkaian aktivitas-aktivitas dengan durasinya masing-masing, yang telah diurutkan akan membentuk rangkaian penjadwalan aktivitas, yang menjadi penjadwalan

pelaksanaan proyek. Pembentukan jadwal proyek ini pada prinsipnya perlu memenuhi total waktu yang disediakan untuk menyelesaiakn proyek tersebut.

Peninjauan kembali jadwal bertujuan menjamin bahwa jadwal proyek adalah masuk akal dan lengkap, sendangkan analisa jadwal bermaksud menjamin bahwa jadwal tersebut merupakan rencana yang dapat dikerjakan dengan telah mempertimbangkan sumberdaya produksi dan manajerial yang ada.

Penerapan jadwal tahap akhir proses perencanaan dan penjadwalan proyek, dimana jadwal telah cukup lengkap dan akurat untuk dipakai melaksanakan dan memonitor pelaksanaan proyek.

3.2. Penyebab Keterlambatan

(3)

a. Keterlambatan yang layak mendapatkan ganti rugi (Compensable Delay), yakni keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian atau kesalahan pemilik proyek.

b. Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan (Non-Excusable Delay), yakni keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan, kelalaian, atau kesalahan pemilik proyek.

c. Keterlambatan yang dapat dimaafkan (Excusable Delay), yakni keterlambatan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar kendali baik pemilik maupun kontraktor

Tinjauan dan studi pustaka untuk mendapatkan penyebab- penyebab keterlambatan,

menghasilkan rangkuman sebanyak 22 jenis penyebab untuk kategori Compensable Delay, 18 jenis pnyebab untuk kategori Non-Excusable Delay dan 5 jenis penyebab untuk kategori Excusable Delay [4].

3.3. Aspek Manajemen Pelaksanaan

Proses manajemen itu bertujuan untuk mencapai sasaran tertentu dengan menjalankan fungsi-fungsi manajemen dan mendayagunakan sumberdaya yang tersedia[5]

Pada proyek konstruksi, penerapan fungsi-fungsi manajemen (Planning, organizing, staffing, leading, controlling) dalam pelaksanaan proyek adalah hal yang penting untuk menunjang keberhasilan proyek. Temuan 45 jenis penyebab keterlambatan yang telah dikelompokkan dalam 3 kategori, dengan demikian perlu juga diklasifikasikan keberadaanya dalam aspek manajemen yang akan ditinjau.

Untuk keperluan penelitian ini diambil 6 aspek kajian, yakni:

A. Aspek Perencanaan dan Penjadwalan Pekerjaan = 6 jenis penyebab B. Aspek Lingkup dan Dokumen Pekerjaan = 8 jenis penyebab

C. Aspek Sistem Organisasi, Koordinasi dan Komunikasip = 9 jenis penyebab D. Aspek Kesiapan atau Penyiapan Sumber Daya = 8 jenis penyebab

E. Aspek Sistim Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan = 7 jenis penyebab F. Aspek Lain-lain = 7 jenis penyebab

Referensi

Dokumen terkait

Analisa pada studi ini meliputi penjadwalan proyek, identifikasi aktivitas, penyusunan urutan kegiatan, perkiraan kurun waktu, penyusunan jadwal, monitoring, pencatatan hasil

Pengelompokkan ( klasifikasi ) faktor keterlambatan proyek yang terjadi dilihat dari fungsi- fungsi manjemen dimana faktor utama yaitu manajemen yang kurang tepat pada

Data meliputi: Daftar resiko yang mempengaruhi proyek, tingkat kemungkinan resiko yang terjadi, dampak yang mempengaruhi, estimasi durasi aktivitas dalam proyek..

Salah satu aspek penting dalam management proyek yang biasanya melibatkan banyak kegiatan adalah perencanaan. Dalam tahapan perencanaan diperlukan analysis mengenai estimasi

Pentingnya penjadwalan dalam proyek merupakan hal yang krusial, mengingat dalam penjadwalan tersebut terdapat informasi mengenai jadwal rencana dan kemajuan proyek

Apakah faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan proyek yaitu aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, aspek lingkungan dan dokumen

Metode fast track adalah metode percepatan dalam pembangunan dengan melakukan pelaksanaan aktivitas- aktivitas secara parallel/tumpang tindih pada penjadwalan proyek agar

sumberdaya utk setiap aktivitas, dan analisis durasi aktivitas utk membuat jadwal proyek.  Pengendalian jadwal: pengendalian dan