• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN KONSELING ISLAMI MENGGUNAKAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDEKATAN KONSELING ISLAMI MENGGUNAKAN (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN KONSELING ISLAMI MENGGUNAKAN METODE HALAQAH UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA

MAHASISWA SEMESTER AWAL DI UNIVERSITAS (0281)636751, 630463 Pesawat 209 Fax. (0281) 637239

1

Diahuka77@gmail.com

2

Usiwomi@gmail.com

Abstrak

Bahwa masa remaja merupakan masa transisional (masa peralihan) artinya keremajaan merupakan gejala sosial yang bersifat sementara. Oleh karena berada diantara usia kanak-kanak dan dewasa. Sifat sementara dari kedudukannya menyebabkan masa remaja menuju ke masa dewasa akan mencari-cari identitas diri, karena ketika masa kanak-kanak mereka sudah dianggap dewasasedangkan oleh orang dewasa mereka masih dianggap masih kecil.

Halaqah dan konseling akan sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan dan pembentukan kepercayaan diri mahasiswa sehingga hati nurani menjadi kuat dan akan menjadi unsur pengontrol diri yang baik secara vertikal maupun horizontal. Pentingnya halaqah dan konseling islam bagi pembinaan mental dan akhlak mahasiswa akan menyebabkan kepercayaan diri dalam diri mahasiswa di lembaga formal seperti universitas atau juga lembaga lain seperti organisasi di masyarakat.

(2)

Kemudia dalam pembatasan jumlah peserta halaqah hingga 12 orang sebenarnya didasari oleh pertimbangan keefektifan proses bimbingan dalam proses halaqah sehingga dapat diawasi, diberi bimbingan secara ter kontrol dalam aktivitas belajar diluar halaqah karena tujuan dari halaqah ini adalah untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang positif. Meskipun demikian, angka tersebut bukan jumlah ynag mutlak dan yang terpenting adalah bagaimana selama kegiatan halaqah pembimbing dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan belajar peserta halaqah, baik di dalam maupun di luar halaqah. Dengan demikian, angka tersebut dapat saja dikurangi atau ditambah sesuai dengan kebutuhan

Kata kunci: konseling islami, halaqah, mahasiswa semester awal

Abstract

That adolescence is a transitional period (transition period) means that youthfulness is a social phenomenon that is temporary. because located by age among childhood and adulthood. while nature from his position led to adolescence heading into adulthood will poking identity, because childhood when they are already considered adults whereas by their adult orangutan small still still considered.

Halaqah and counseling would be very positive effect against development and establishment confidence conscience become a student so powerful and will become self controllers elements of good operation vertical or horizontal. importancehalaqah for guidance and counseling islam mental and morals of students will lead to self-confidence hearts student at the institute of official institutions such as universities, or also lying like the organization and in society.

So the purpose of short-term and long term halakah through activities and counseling for a review of islamic that increase confidence on initial semester students in order to foster side doctrine values of islam. when hal that can be achieved accordance with the goals hearts short term and long term, students are expected to half of the home can be developed by the islamicshari'a to review be somebody that has confidence positive, evokes about yourself can be decisive satisfaction/emotions self, self initiative and efforts to improve self-concept on initial semester students.

(3)

in hearts and in the outer halaqah. article search google thus, the figure can be reduced only plus accordance or with needs.

(4)

A. PENDAHULUAN

Semaraknya modernisasi telah merambah dan merasuk kedalam semua segi kehidupan. Hal ini membuka peluang besar akan terjadinya penyimpangan perilaku. Bersamaan dengan itu, mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang pada gilirannya tidak terlupa dari perubahan yang sangat mempengaruhi mental. Pembentukan masa dewasaterhadap pembentukan diri yang positif bukan hanya tanggung jawab keluarga saja, namun juga menjadi tanggung jawab bersama untuk ikut memikirkan bagaimana caranya agar kepercayaan diri dapat membentuk mahasiswa untuk lebih baik. Tidak hanya sebatas canggih dalam ilmu pengetahuan tetapi juga mempunyai kepribadian yang bertakwa dan mampu bertanggungjawab terhadap diri sendiri.

Dalam psikologi perkembangan, seorangremaja akhir pada umumnya dikategorikan menjadi masa remaja yang merupakan segmen penting dalam siklus perkembangan individu dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.Menurut Erikson, Seperti yang dikutip oleh Syamsu Yusuf dalam buku Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, masa remaja berkaitan erat dengan perkembangan “Sense of identity vs role confusion”,yaitu perasaan atau kesadaran yang menyangkut keberadaan diri sendiri, masa depan dan peran-peran sosial.

Namun fenomena pada saat ini menunjukkan bahwa aktivitas mahasiswa banyak sekali yang menyimpang dari ajaran agama. Penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya terdiri dalam empat jenis yaitu: (1) Penyimpangan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain, (2) Penyimpangan dalam bentuk materi, (3) Penyimpangan sosial yang tidak menimbulkan korban pada pihak lain, (4) Penyimpangan yang melawan status.Agartidak terlalu melonjak terutama masalah penyimpangan pada mahasiswa maka perlu adanya solusi, karena bagaimanapun mahasiswa adalah generasi penerus bangsa dan agama dimasa yang akan datang. Salah satu solusinya adalah memberikan halaqah keagamaan.

(5)

ajaran agama islam yang benar, akan menyebabkan manusia mempunyai sifat-sifat taqwa dan menambah kepercayaan diri.

Untuk itu upaya halaqah dan konselingislam ini harus benar-benar ditekankan dan dilaksanakan secarasistematis, melalui pendekatan dan teknis yang terorganisir agar mencapai target yang maksimal di mana ajaran agama berfungsi dalam hidup sehari-hari bagi mahasiswa terutama setelah mereka menjadi anggota masyarakat.

Secara teoritis, dengan kebiasaan melakukan halaqah dan konseling, akan berpengaruh positif terhadap pembentukan kepercayaan diri mahasiswa sehingga hati nurani menjadi kuat dan akan menjadi unsur pengontrol diri yang baik secara vertikal maupun horizontal. Pentingnya halaqah dan konseling islam bagi pembinaan mental dan akhlak mahasiswa akan menyebabkan kepercayaan diri dalam diri mahasiswa di lembaga formal seperti universitas atau juga lembaga lain seperti organisasi di masyarakat.

B. TEORI 1. Percaya Diri

Percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuat seorang individu merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidup (Hakim, 2005). Individu yang percaya diri akan merasa optimis dalam melakukan semua aktifitas, serta mempunyai tujuan hidup yang lebih realistik.

Menurut Angelis (2003) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia untuk menghadapi tantangan hidup apapun dengan berbuat sesuatu. Setiap individu mempunyai hak untuk menikmati kebahagiaan dan kepuasan atas apa yang telah diperolehnya, tetapi hal tersebut akan sulit dirasakan apabila mahasiwa semester awal memiliki kepercayaan diri yang rendah. Bukan hanya ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan, tetapi juga ketidakmampuan dalam menikmati pekerjaan tersebut. Kepercayaan diri pada yang diterapkan pada mahasiswa semeter awal tidak selalu sama, pada saat tertentu mahasiswa akan merasa yakin terhadap situasi yang disama ratakan dalam satu aktifitas ke aktifitas lainya.

(6)

Jadi dari pendapat-pendapat di atas mengenai kepercayaan diri dapat di tarik kesimpulan bahwa kepercayaan diri yaitu suatu sikap positif mahasiswa semeter awal yang mampu mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapi. Hal ini berarti bahwa mahasiswa semeter awal mampu dan kompeten jika melakukan segala sesuatunya seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi hanya merujuk pada beberapa aspek kehidupan mahasiswa semeter awal, dimana mereka akan merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa mahasiswa semeter awal bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.

2. Halaqah

Halaqah merupakan sekumpulan individu muslim yang bersungguh-sungguh dan berusaha untuk tolong menolong pada sesama anggota halaqah untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama islam secara menyeluruh yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah atau suatu pembinaan moral dan pembelajaran aktif atau kelompok kecil yang dipandu olehpembimbing atau mentor.Dalam dunia kerja seorang mentor atau pembina halaqah pada umumnya adalah seorang karyawan senior yang berpengalaman dan bertugas memberikan advis, bimbingan serta dukungan bagi pengembangan karier karyawan junior yang kurang dalam pengalaman. Sebaliknya, Flaxman (dalam Gay, 1994) menyatakan bahwa halaqah adalah hubungan yang saling mendukung antara seorang junior dengan senior yang menawarkan dukungan, arahan, dan bantuan secara konkret ketika junior melalui periode-periode yang sulit, yaitu memperoleh tugas-tugas penting atau memperbaiki masalah-masalah yang terjadi di perusahaan.

Halaqah juga banyak digunakan dalam pendidikan, medis dan juga dalam bidang bisnis. Halaqah dapat digunakan menjadi salah satu sarana yang di dalamnya terdapat proses belajar. Orientasi dari proses halaqah adalah pembentukan karakter dan kepribadian seseorang sebagai peserta halaqah. Hal tersebut karena ada seorang pembimbing halaqah dalam suatu wadah atau organisasi untuk mencapai sutau tujuan yang diinginkan. Penjabaran hubungan yang terbentuk antara pembimbing dengan peserta halaqah dapat diuji berdasarkan aktivitas yang terdapat dalam proses komunikasi antar peserta lain yang mengikuti halaqah.

(7)

dukungan sosial, dimana pembimbing halaqah menempatkan diri sebagai teman yang dapat dipercaya; dan (3) fungsi pemodelan peran, ketika peserta mempelajari perilaku yang baik dengan mengobservasi tindakan/perilaku pembimbing halaqah.

Halaqah biasanya dilakukan oleh sekumpulan orang yang posisi duduknya menyerupai lingkaran atau model cincin, sehingga pembimbing halaqah dan peserta bisa menyatu dalam sebuah formasi lingkaran. Posisi duduk berkelompok dapat membuat seluruh peserta halaqah dapat bertatap muka satu sama lain, duduk sama rendah dalam kebersamaan dan kesetaraan untuk sebuah proses pencapaian tujuan. Pembimbing halaqah tidak mengajari tetapi membimbing dan mengarahkan peserta untuk memahami dan mendengarkan apa saja akan di sampaikan dalam setiap pertemuan.

Perkembangan halaqah pada mahasiswa semester awal akan dapat dengan mudah mengalami proses pendewasaankarena mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan di bidang pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, dalam kegiatan halaqah seorang mahasiswa semester awal tidak harus duduk di atas tikar namun juga bisa di lakukan dalam suatu tempat yang sekiranya akan mendukung proses halaqah yang lebih berkesan. Contohnya seperti, kegiatan halaqah yang dilakukan ditempat terbuka akan mendukung proses halaqah yang lebih berkesan karena hal tersebut tidak biasa dilakukan dalam kegiatan halaqah sehingga tidak menimbulkan kejenuhan pada para peserta. Karena sifat halaqah bagaikan sebuah keluarga dalam aspek hubungan emosi di antara pembimbing halaqah dan peserta.

(8)

tujuan dari halaqah ini adalah untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang positif. Meskipun demikian, angka tersebut bukan jumlah ynag mutlak dan yang terpenting adalah bagaimana selama kegiatan halaqah pembimbing dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan belajar peserta halaqah, baik di dalam maupun di luar halaqah. Dengan demikian, angka tersebut dapat saja dikurangi atau ditambah sesuai dengan kebutuhan.

C. PEMBAHASAN

1. Pengertian Halaqah Dan Konseling Islam

Halaqah merupakan sekumpulan individu muslim yang bersungguh-sungguh dan berusaha untuk tolong menolong pada sesama anggota halaqah untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama islam secara menyeluruh yang berlandaskan pada al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah atau suatu pembinaan moral dan pembelajaran aktif atau kelompok kecil yang dipandu olehpembimbing atau mentor.Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah : 2.

Artinya:

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

Halaqah dan konseling islam adalah proses pemberian bantuan terhadap seseorang agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah SWT yang seharusnya selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT sehingga dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat.

(9)

Kemudian hakekat dari konseling islami adalah suatu proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing halaqah atau konselor melalui nilai-nilai islami kepada para mahasiswa semester awal agar memiliki kepercayaan diri yang positif.

2. Tahapan dalam konseling islami

 Ketangguhan pribadi muncul ketika konselingsecara islami telah mempelajaritentang jati diri spiritual melalui inner journey untuk menuju pencerahan pada god spot.

 Konseling mampu mengendalikan pikiran diri sendiri ketika berhadapan dengan situasi yang sangat menekan dan mampu mengambil keputusan yang bijaksana dengan menyelaraskan prinsip serta kondisi lingkungan.

 Konseling yang sukses berdasarkan Rukun islam yaitu mampu mengendalikan diri (self control) yang dilatih dan disimbulkan melalui puasa.  Konseling pada prinsip moral yang berdasarkan rukun iman yaitu dapat

memiliki prinsip kepemimpinan yaitu meneladani Nabi dan Rosul-Nya (spiritual leadership) dan dapat memiliki prinsip kepercayaan diri yaitu komitment seperti malaikat (spiritual integrity).

3. Tahapan dalam halaqah

 Pembimbing halaqah memberikan pembelajaran terhadap mahasiswa semester awal ditinjau dari sisi nilai-nilai ajaran islam dan memberikan materi tuntunan ajaran islam.

 Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dengan baik. Sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi diri sendiri dan orang lain.

 Membangun kepercayaan diri yang positif untuk membantu dalam proses memecahkan permasalahan agar lebih baik.

 Dapat menjalin hubungan baik dengan peserta lain dalam proses halaqah untuk menghasilkan pengetahuan dan pemaknaan terhadap diri sendiri, orang lain dan Allah SWT.

4. Metode Bimbingan dan Konseling Islam

Metode yang akan di kemukakan disini merupakan metode halaqah dan konseling islam yang diklasifikasikan berdasarkan pada segi komunikasi.

 Metode individual

Pembimbing dalam hal ini mahasiswa semester awal dilatih untuk melakukan komunikasi langsung secara individu dengan peserta lain. Dapat dilakukan dengan menggunakan teknik: percakapan pribadi, kunjungan ke rumah (home visit), kunjungan dan observasi terhadap lingkungan sekitar.

(10)

Pembimbing halaqah harus melakukan komunikasi secara langsung dengan peserta dalam kelompok untuk melatih kepercayaan diri. Hal ini dapat dilakukan dengan teknik -teknik: diskusi, sosiodrama, karyawisata, psikodrama dan group teaching.

 Metode tidak langsung

Metode tidak langsung adalahmetode bimbingan halaqah yang dilakukan melalui media komunikasi masa. Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

Kemudian dalam halaqah dapat diterapkan dengan cara sebagai berikut: a. Memupuk keberanian untuk bertanya

Setiap kali mengikuti halaqah apapun, biasanya mentor yang baik akan memberi kesempatan untuk bertanya kepada menteenya yang belum memahami pelajaran yang baru saja diterapkan. Gejala yang sering terjadi adalah mentee yang walaupun belum mengerti, tetapi merasa malu, enggan, dan tidak berani bertanya. Mereka tidak menyadari bahwa jika mereka selalu menyerah dan menuruti rasa malu, enggan dan tidak berani bertanya, sama saja dengan memupuk tumbuhnya rasa tidak percaya diri yang tadinya ringan menjadi semakin berat. Oleh karena itu, mentor atau orang tua perlu memberikan suatu pengertian dan keyakinan kepada menteenya bahwa salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan rasa percaya diri adalah selalu mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

b. Peran guru yang aktif bertanya pada siswa

(11)

yang mudah lebih dulu. Tujuan utama dari pertanyaan ini bukan pada benar salahnya jawaban, tetapi memancing keberanian dan tumbuhnya rasa percaya diri untuk berbicara.

c. Melatih diskusi dan berdebat

Halaqah kuliah di perguruan tinggi yang diterapkan dengan metode diskusi dan perdebatan merupakan satu cara yang sangat efektif untuk membantu rasa percaya diri mentee. Dalam proses diskusi dan pendekatan mentee akan terbiasa berpikir keras untuk mendapatkan suatu argumentasi yang diyakininya sebagai suatu kebenaran lebih dari itu mereka diharuskan untuk bisa mempertahankan argumentasi melalui suatu perdebatan yang sehat dan dewasa. Peroses diskusi dan perdebatan merupakan suatu tantangan yang mengharuskan mereka untuk berani tampil di depan banyak, orang, berani mengajukan argumntasi, dan berani pula untuk mendebat atau sebaliknya didebat pihak lawan diskusi. Jika situasi kondisi ini sering diciptakan, maka mentee akan bisa membangun rasa percaya diri dalam tempo relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan metode lainnya. Perlu diwaspadai dan dicegah berubahnya proses diskusi dan perdebatan menjadi proses debat kusir yang hanya untuk menciptakan individu yang tidak mempunya jiwa besar karena selalu tidak mau kalah bicara, sekalipun argumentasinya telah terbukti salah.

d. Menjawab pertanyaan di depan

Setiap mentee mengerjakan soal pada bagian depan di halaqah, mereka harus memberanikan diri untuk tampil di depan banyak orang. Untuk itu, ada baiknya jika mentor mengusahakan agar siswa bisa terlibat di dalam suatu kegiatan seperti itu.

e. Bersaing dalam mencapai prestasi belajar

Setiap orang yang mau melibatkan dirinya di dalam suatu persaingan yang sehat dan mau memenangkan persaingan secara sehat pula, haruslah berusaha keras untuk, membangkitkan keberanian, semangat juang, dan rasa percaya diri yang maksimal.

f. Aktif dalam kegiatan didalam mentoring

Jika seorang mentee ikut berpartisipasi di dalam kegiatan mentoring misalnya berani memberi kutum dan mendiskusikannya terlebih dahulu ia harus berusaha membangkitkan keberanian, semangat juang, rasa percaya diri, penempatan diri di dalam suatu kelompok kerjasama yang kompak.

(12)

sementara. Oleh karena berada diantara usia kanak-kanak dan dewasa. Sifat sementara dari kedudukannya menyebabkan masa remaja menuju ke masa dewasa akan mencari-cari identitas diri, karena ketika masa kanak-kanak mereka sudah dianggap dewasasedangkan oleh orang dewasa mereka masih dianggap masih kecil.

Oleh karena mahasiswa semester awal atau masa dewasa adalah masa dimana para mahasiswa semeter awal perlu adanya arahan dan bimbingan, serta dibutuhkan wadah pembinaan secara terus menerus terutama di bidang agama untuk menampung segala kemungkinan yang timbul dalam usahamenerapkan kegiatan halaqah dan konseling secara islami dan diharapkan dapat menghasilkan kepercayaan diri dalam diri mahasiswa semeter awal.

D. KESIMPULAN

Bahwa masa remaja merupakan masa transisional (masa peralihan) artinya keremajaan merupakan gejala sosial yang bersifat sementara. Oleh karena berada diantara usia kanak-kanak dan dewasa. Sifat sementara dari kedudukannya menyebabkan masa remaja menuju ke masa dewasa akan mencari-cari identitas diri, karena ketika masa kanak-kanak mereka sudah dianggap dewasasedangkan oleh orang dewasa mereka masih dianggap masih kecil.

Halaqah dan konselingakan sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan dan pembentukan kepercayaan diri mahasiswa sehingga hati nurani menjadi kuat dan akan menjadi unsur pengontrol diri yang baik secara vertikal maupun horizontal. Pentingnya halaqah dan konseling islam bagi pembinaan mental dan akhlak mahasiswa akan menyebabkan kepercayaan diri dalam diri mahasiswa di lembaga formal seperti universitas atau juga lembaga lain seperti organisasi di masyarakat.

Sehingga tujuan jangka pendek dan jangka panjangmelalui kegiatan halaqah dan konseling islami yaitu untuk meningkatan kepercayaan diri pada mahasiswa semester awal guna menumbuhkan sisi nilai-nilai ajaran islam. Ketika hal tersebut dapat tercapai sesuai tujuan dalam jangka pendek dan jangka panjang, diharapkan mahasiswa semester awaldapat berkembang berdasarkan syariat islam untuk menjadi seseorang yang mempunyai kepercayaan diri positif, menimbulkan pemahaman tentang diri sendiri (self), dapat menentukan kepuasan/emosi diri, inisiatif diri dan upaya meningkatkan konsep diri pada mahasiswa semester awal.

(13)
(14)

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, Hendriati. Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Cet. Ke-1.

Bandung: PT Refika Aditama, 2006

.

Angelis, Barbara De. (2003). Confidence (Percaya Diri), Jakarta : GramediaPustaka Utama.

Burke, RJ. & McKeen, CA. (1989). "Developing Formal Mentoring Programs in Organizations". Journal of Business Quarterly. 53, (3), 76-99.

Gay, B. (1994). “What Is Mentoring?”. Journal of Educatio and Training. 36, (5), 4-7.

Referensi

Dokumen terkait

SMK Muhammadiyah 1 Surakarta. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :. 1) Guru bimbingan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa (1) Proses bimbingan dan konseling islam dengan pendekatan konseling keluarga dalam mengatasi perilaku cyberbullying terhadap

Metode penelitian eksperimen kuasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan program bimbingan karier berdasarkan pendekatan Myers- Briggs Type

Berdasarkan pengertian di atas bimbingan konseling islami adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh bimbingan dan penyuluhan di sekolah dalam memberikan pelayanan

Dalam upaya penyelesaian masalah yang dihadapi melalui layanan bimbingan dan konseling, proses konseling menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan Pada proses

Dari hasil penelitian diperoleh factor yang menjadi pertimbangan Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Berdasarkan asumsi tersebut di atas, bimbingan dipandang sebagai suatu proses memfasilitasi perkembangan yang menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik dalam semua

Jenis data yang digali dalam penelitian pengembangan ini adalah mengenai kalayakan dan keefektifan model layanan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran