• Tidak ada hasil yang ditemukan

Drs. H Sakhyan Asmara, M.Sp – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Drs. H Sakhyan Asmara, M.Sp – Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

RIO HARYANTO

(2)

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PEMUDA

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

TAHUN 2016

disampaikan pada Konsolidasi Nasional dan Rapat Kerja Nasional yang diselenggarakan DPN PERDAH INDONESIA

Yogyakarta, 25 Maret 2016

Oleh:

DRS. H. SAKHYAN ASMARA, MSP

DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMUDA

(3)

SIAPAKAH PEMUDA

ITU ?

Pemuda adalah warga negara

Indonesia yang memasuki periode

penting pertumbuhan dan

perkembangan yang berusia 16

(enam belas) sampai 30

(tiga puluh) tahun.

(Pasal 1 Angka 1 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)

(4)

4

JUMLAH PEMUDA USIA 16 – 30 TAHUN

61,83 juta jiwa

atau

24,53 %

dari jumlah penduduk Indonesia (252,04 juta jiwa)

(Sumber: BPS Tahun 2014 - Statistik Pemuda Indonesia 2014)

Terdiri dari:

1. Siswa SMA atau sederajat;

2. Mahasiswa Diploma, S1, S2, atau S3;

3. Pekerja Pemula (karyawan swasta atau pegawai

pemerintah/ BUMN/BUMD);

4. Pekerja Profesional (Pengacara, Konsultan, Seniman

dll);

5. Wirausaha/Wiraswasta;

6. Anggota Legislatif;

7. Anggota TNI/POLRI;

8. Pengangguran (Tidak Terdidik dan Terdidik);

9. Pemuda Bermasalah (Narkoba, HIV/AIDS, Preman,

Warga Binaan, dll);

(5)

Fase Kemandirian dan kematangan

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan yang

memerlukan: Penyadaran, Pemberdayaan, dan

Pengembangan

Fase yang menitikberatkan pada:

Pembinaan, Pengaturan dan Pengawasan

Seluruh per-Undang Undangan yang terkait dengan

Pembangunan Sumber Daya Manusia

FASE PERTUMBUHAN MANUSIA INDONESIA

DALAM ASPEK SOSIOLOGIS YURIDIS

Usia 30 th

Drs. H. Sakhyan Asmara, M.SP – Deputi Pengembangan Pemuda

(6)

6

TUJUAN PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

(Pasal 3 UU No. 40/2009 Tentang Kepemudaan)

Terwujudnya pemuda yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif,

inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung

jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa

kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan,

dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik

(7)

1.

Pemuda yang beriman dan bertakwa;

(Karakter)

2.

Berakhlak mulia;

(Karakter)

3.

Demokratis;

(Karakter)

4.

Bertanggungjawab;

(Karakter)

5.

Sehat, cerdas, kreatif, inovatif, dan mandiri;

(Kapasitas)

6.

Berjiwa kepemimpinan, kewirausahaan,

kepeloporan, dan kebangsaan;

(Karakter &

Kapasitas)

7.

Berdaya saing.

(Daya Saing)

INTI TUJUAN

PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

(8)

TUJUAN

TUJUAN

Cita-cita/mimpi yang hendak

dicapai atau kondisi yang

diharapkan

Sumber inspirasi perjuangan atau sumber inspirasi penyusunan

program

Program & kegiatan

Program & kegiatan

Program & kegiatan

Filosofi Tujuan

(9)

ACUAN NORMATIF/REGULASI

YANG BERKAITAN DENGAN

PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN DAN PRAMUKA

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025;

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 Tentang

Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 Tentang Susunan

Organisasi, Personalia, dan Mekanisme Kerja Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP)

6. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2015-2019;

7. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016;

8. Permenpora Nomor 0262 Tentang Rencana Strategis (Renstra)

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Tahun 2015-2019;

9. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKAK/L)

(10)

FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MENCAPAI

TUJUAN KOMPONEN

YANG PERLU DISIAPKAN Prasarana dan Sarana

P E M B A N G U N A N

P E R L I N D U N G A N

ARAH

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki

jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan

kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)

Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 3)

PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS,

DAN BERDAYA SAING

PEMUDA MAJU, BERKARAKTER, BERKAPASITAS,

DAN BERDAYA SAING

Penetapan Peran, Tanggung jawab dan

Hak Pemuda

Penetapan Tugas, Fungsi, Wewenang dan

Tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah daerah

Penetapan Strategi Pelayanan Peran Serta Masyarakat

(11)

PEMUDA

MAJU

BERKARAKTER BERKAPASITAS BERDAYA

SAING

PENYADARAN PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN

KEPEMIMPINAN

KEWIRAUSAHAAN

KEPELOPORAN TOKSIN

DAN TONIK

TOKSIN

(MASALAH)

TONIK

(POTENSI)

11

(12)

12

ISU-ISU PENTING KEPEMUDAAN

1. Masalah Napza (Narkotika, Psikotripika dan

Zat Adiktif lainnya);

2. Terorisme, radikalisme, dan anarkisme

3. Penyimpangan perilaku seksual termasuk

LGBT;

4. Tawuran yang diakibatkan oleh

(13)

13

ISU-ISU PENTING

PENGEMBANGAN KEPEMUDAAN

A. Realitas Masalah Kepemudaan

1. Jumlah pengangguran masih tinggi; 2. Pendidikan masih rendah;

3. Kasus–kasus konflik yang melibatkan pemuda masih sering terjadi; 4. Nilai-nilai Pancasila belum terimplementasi dengan baik;

5. Kasus–kasus perilaku menyimpang di kalangan pemuda seperti penyalahgunaan narkoba, free sex dan lain-lain masih sering muncul ;

6. Tenaga lapangan yang berfungsi sebagai fasilitator, pelatih, dan penggerak bidang kepemudaan masih minim;

7. Sikap pemuda yang materialistik, pragmatis, dan hedonis masih menonjol;

8. Kader-kader kepemimpinan dan kepeloporan pemuda masih minim;

9. Potensi pemuda belum dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan bangsa karena belum tergarap secara optimal ;

(14)

14

B. Upaya Penanggulangan Masalah

Kepemudaan

1. Perlu pengembangan potensi kewirausahaan pemuda melalui implementasi PP No. 41 Tahun 2011 dan PP No. 60 Tahun 2013 terutama mengaktifkan LPKP secara optimal dalam rangka menciptakan wirausaha muda baru;

2. Perlu memperbanyak lahirnya kader-kader kepemimpinan pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing dalam

menyongsong regenerasi kepemimpinan secara berkelanjutan; 3. Perlu menggalakkan kepeloporan pemuda guna menghindarkan

pemuda dari pelbagai problematika sosial, kemasyarakatan, dan kebangsaan;

4. Perlu menggalakkan Gerakan Pramuka sebagai solusi dalam menghadapi persoalan karakter bangsa;

5. Perlu dioptimalkan peran organisasi kepemudaan sebagai mitra penting Pemerintah dalam pembangunan kepemudaan;

6. Perlu dioptimalkan penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan, pemberian penghargaan, peran serta masyarakat dan penyiapan pendanaan yang memadai dalam pembangunan kepemudaan; 7. Perlu diperluas dan diperbanyak keterlibatan pelbagai pihak untuk

menciptakan tenaga penggerak kepemudaan yang handal guna mengantisipasi realitas problematika dan merespon potensi

(15)

POTENSI PEMBANGUNAN

KEPEMUDAAN

POTENSI PEMBANGUNAN

KEPEMUDAAN

15

1. Jumlah Pemuda usia 16 sampai 30 tahun

sebanyak 61,83 juta atau 24,53 % dari

jumlah penduduk Indonesia

(BPS 2014)

;

2. 1 Kementerian yang menangani kepemudaan

yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga RI;

3. 34 Dinas/SKPD Tingkat Provinsi yang

menangani kepemudaan di seluruh Indonesia;

4. 297 Dinas/SKPD Tingkat Kab/Kota yang

menangani kepemudaan di seluruh Indonesia

atau 60 % dari seluruh Kab/Kota;

(16)
(17)

17

13 PROGRAM KEPEMUDAAN

1. Pemuda Anti Narkoba

(Deputi I)

2. Pemuda Relawan

(Deputi II)

3. Kota Layak Pemuda

(Deputi II)

4. Pemuda Tani

(Deputi I)

5. Pemuda Maritim

(Deputi I)

6. Pemuda Pelopor

(Deputi II)

7. Pemuda Kreatif

(Deputi I)

8. Sarjana Penggerak Desa

(Deputi II)

9. Pemimpin Muda

(Deputi II)

10.Wirausaha Muda

(Deputi II)

11.Pusat Pelatihan Pemuda

(Deputi II)

12.Pemuda Cinta Damai Lintas Agama (Deputi I)

(18)

18

10 PROGRAM UNGGULAN

PENGEMBANGAN PEMUDA

1. Meningkatan kualitas kepemimpinan pemuda dan

memperluas pembentukan kader kepemimpinan

pemuda.

2. Memperluas pembentukan kepeloporan dan

kesukarelawanan pemuda.

3. Memperluas kesadaran dan keterampilan

berwirausaha di kalangan pemuda.

4. Membantu mempermudah akses permodalan

berwirausaha di kalangan pemuda melalui Lembaga

Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP).

5. Menggelorakan semangat persatuan dan

(19)

19

10 PROGRAM UNGGULAN

PENGEMBANGAN PEMUDA

6. Mendukung fasilitasi penyelenggaraan kepramukaan dan

menyukseskan penyelenggaraan Jambore Nasional

Pramuka (penggalang) Indonesia.

7. Memperluas kemitraan strategis dengan pelbagai

organisasi, yayasan, lembaga, komunitas dan pertukaran

pemuda dengan negara-negara sahabat.

8. Memperluas pemberian penghargaan kepada pelbagai

komponen maupun perorangan yang berprestasi dan atau

berjasa dalam pembangunan kepemudaan.

9. Membuat dan melaksanakan standardisasi dalam pelbagai

elemen yang terkait dengan pembangunan kepemudaan.

10. Memperbanyak ruang aktivitas pemuda dengan

(20)

PROSES PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

3 Dasar Utama:

1. Kepemimpinan 2. Kewirausahaan 3. Kepeloporan

BAB VIII, Pasal 26 s.d 29, UU 40/2009

3 Dasar Utama:

1. Kepemimpinan 2. Kewirausahaan 3. Kepeloporan

BAB VIII, Pasal 26 s.d 29, UU 40/2009

RPJPN

2005-1. Koord. & Kemitraan 2. Prasarana & Sarana 3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy. 5. Penghargaan

1. Koord. & Kemitraan 2. Prasarana & Sarana 3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy. 5. Penghargaan

1. Realitas problem kepemudaan

1. Realitas problem kepemudaan

1. Peningkatan Imtaq 2. Peningkatan Iptek 3. Penyelenggaraan

Bela Negara & Tannasda 4. Peneguhan

Kemandirian ekonomi pemuda 5. Peningkatan

Kualitas jasmani, seni, & budaya 6. Penelitian dan pendampingan

1. Peningkatan Imtaq 2. Peningkatan Iptek 3. Penyelenggaraan

Bela Negara & Tannasda 4. Peneguhan

Kemandirian ekonomi pemuda 5. Peningkatan

Kualitas jasmani, seni, & budaya 6. Penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan

(21)

PROSES PENGEMBANGAN PEMUDA

29, UU 40/2009

3 Dasar Utama :

1. Kepemimpinan 2. Kewirausahaan 3. Kepeloporan

BAB VIII, Pasal 26 s.d 29, UU 40/2009

RPJPN 2005-2025

menyangkut arah pembangunan kepemudaan

RPJMN 2011-2015

menyangkut sasaran pembangunan

1. Koord. & Kemitraan 2. Prasarana & Sarana 3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy. 5. Penghargaan

1. Koord. & Kemitraan 2. Prasarana & Sarana 3. Org.Kepemudaan 4. Peran Serta Masy. 5. Penghargaan 6. Pendanaan

(22)

Realitas

KERANGKA PELAKSANAAN KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN PEMUDA

(dielaborasi berdasarkan Model Grindle)

Kebijakan

Program Kebijakan Pengembangan

Pemuda

• Pengembangan Organisasi

Kepemudaan dan Kepramukaan

• Pengembangan Kepemimpinan dan Kepeloporan

• Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

• Pengembangan Kemitraan dan Penghargaan

• Pengembangan Standardisasi dan Infrastruktur

Implementasi Kebijakan

Aspek Konten Kebijakan

 Kepentingan – kepentingan yang mempengaruhi

 Tipe manfaat

 Derajat perubahan yang ingin dicapai

 Letak pengambilan keputusan

 Pelaksana program

 Sumber-sumber daya yang digunakan

Aspek Konteks

Implementasi Kebijakan

 Kekuasaan, Kepentingan-kepentingan dan strategi dari aktor yang terlibat

 Kelembagaan dan karakteristik rejim

 Kepatuhan dan daya tanggap

• Potensi Pemuda sebagai

individu, kelompok dan masyarakat

• Terjadinya perubahan dan penerimaan

Dampak Kebijakan

• Potensi Pemuda sebagai

individu, kelompok dan masyarakat

• Terjadinya perubahan dan penerimaan

Proses Pengukuran Keberhasilan

Ngefek Dan Nendang

(23)

23

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

DAN KEPELOPORAN PEMUDA

NO NAMA KEGIATAN

1 Kaderisasi Kepemimpinan Pelajar tingkat Madya

2 Kaderisasi Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Madya 3 Pelatihan Kader Pemuda Revolusi Mental

4 Kaderisasi Kepemimpinan Pelajar Tingkat Utama 5 Rekruitment Pemuda Relawan Rawan Sosial

6 Pelatihan Pemuda Relawan Rawan Sosial

7 Penyelenggaraan Pelatihan Paskibraka Nasional 8 Pelatihan Nasional Pembina Paskibraka

9 Rekruitment Kepeloporan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah Tertentu (Pulau Terluar,Terdepan,Tertinggal)

10 Pelatihan Kepeloporan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah Tertentu (Pulau Terluar/Terdepan/Tertinggal)

11 Pendampingan dan Penugasan Bela Negara Pemuda Untuk Daerah Tertentu (Pulau Terluar/Terdepan/Tertinggal)

(24)

24

PENGEMBANGAN

KEWIRAUSAHAAN PEMUDA

NO NAMA KEGIATAN

1 Workshop Kewirausahaan Pemuda

2 Temu Usaha Wirausaha Muda Nasional

3 Sistem Informasi Managemen Kewirausahaan Pemuda

4 Dukungan Partisipasi Promosi Wirausaha Muda Tingkat Nasional dan Internasional

5 Pembentukan Pusat-Pusat Kewirausahaan Pemuda (PKP) dan Inkubator Kewirausahaan Pemuda di Daerah

6 Dukungan Fasilitasi Bagi WMP dan SKP Melalui LPKP

7 Penyusunan dan Pencetakan NSPK Fasilitasi Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

8 Fasilitasi Pembentukan LPKP Daerah

9 Pelatihan Dasar Kewirausahaan Pemuda

10 Pelatihan Penguatan Usaha Kewirausahaan Pemuda

(25)

25

ORGANISASI KEPEMUDAAN DAN

PENGAWASAN KEPRAMUKAAN

NO

NAMA KEGIATAN

1

Pendampingan Fasilitasi Penguatan Manajemen Kelembagaan

Organisasi Kepelajaran

2

Pendampingan Fasilitasi Penguatan Manajemen Kelembagaan

Organisasi Kemahasiswaan

3

Pendampingan Penguatan Manajemen Kelembagaan

Organisasi Kepemudaan

4

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tahun 2016

5

Fasilitasi Dukungan Layanan Organisasi Kepelajaran,

Kemahasiswaan dan Kepemudaan

6

Penguatan Kelembagaan Organisasi Gerakan Pramuka

7

Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Gerakan Pramuka

(KWARNAS)

8

Fasilitasi Jambore Nasional (Jamnas)

(26)

26

STANDARDISASI DAN INFRASTRUKTUR PEMUDA

NO

NAMA KEGIATAN

1

Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Barat

2

Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Barat

3

Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Tengah

4

Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Tengah

5

Pengadaan Prasarana Kepemudaan di Indonesia Timur

6

Pengadaan Sarana Kepemudaan di Indonesia Timur

7

Lokakarya Perencanaan Prasarana dan Sarana Pemuda

8

Lokakarya Penyusunan Standarisasi Prasarana dan Sarana

Kepemudaan

9

Pemetaan Fasilitasi Kepemudaan

(27)

27

KEMITRAAN DAN PENGHARGAAN PEMUDA

NO NAMA KEGIATAN

1 Rapat Koordinasi Nasional Lintas Sektor untuk Pengarusutaman Pemuda

2 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - Australia) 3 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - India)

4 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - Korea Selatan) 5 Program Pemagangan Pemuda di Luar Negeri (Indonesia - China) 6 Fasilitasi Event - Event Kepemudaan Internasional

7 Pengiriman Delegasi Untuk Senior Official Meeting on Youth (SOMY) 8 Gelar Karya Pemuda Kreatif Tingkat Nasional

9 Penghargaan Komunitas Muda Kreatif

10 Penghargaan Organisasi Kepemudaan Berprestasi

11 Penghargaan Pemuda Mandiri Pedesaan Mandiri Berprestasi 12 Penghargaan Wirausaha Muda Berprestasi

13 Penghargaan Organisasi Kemahasiswaan Berprestasi 14 Penghargaan Pelajar Berprestasi

15 Penghargaan Pemuda Kreatif

16 Penghargaan Kepemimpinan Pemuda 17 Penghargaan Pemuda Pelopor

(28)

28

(29)

29 Alamat Rumah : Perumahan Tanjung Barat Indah – Jakarta Selatan Alamat Kantor : Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga,

Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta, Telp/fax. 021-5704004 Nomor Ponsel/HP : 0811 645 346

E-mail/website : sakhyanmara@yahoo.com / http.www.kemenpora.go.id

Pendidikan : S1 Komunikasi FISIPOL UGM, S2 Studi Pembangunan USU, S3 Kebijakan Publik UI Pekerjaan dan Jabatan : 1. Pembantu Dekan III FISIP USU (1994-2000)

2. Kepala Biro Humas Provinsi SUMUT (2000-2001)

3. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi SUMUT (2001-2004) 4. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi SUMUT (2004-2005)

5. Deputi Menpora RI Bidang Pemberdayaan Pemuda (2005-2010)

6. Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga (2010-2013) 7. Deputi Menpora RI Bidang Pengembangan Pemuda (2014-sekarang)

Referensi

Dokumen terkait

To answer both research questions, the writer used library research as the method of this study. Psychological approach was applied in this study because it focuses on the

Kelas berinteraksi dalam format kelompok yang besar tetapi tetap memberikan peluang untuk dosen berinteraksi dengan mahasiswa satu demi satu, serta mahasiswa tetap

Ada terdapat beberapa masalah tentang asupan energi yang terjadi pada atlet remaja, seperti anak mengkonsumsi makanan yang mengandung energi dalam jumlah yang tidak dapat

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 13 Tahun 2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan yang berisi ”Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya

Kelompok merupakan sekumpulan orang-orang yang terdiri atas tiga orang atau lebih yang memiliki keterkaitan psikologis terhadap sesuatu hal yang saling berinteraksi satu sama

10) pelaksanaan koordinasi pengawasan dan penyidikan dokumen pendaftaran penduduk dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 2.3.4 Bidang Pencatatan Sipil dipimpin

Perbandingan Health Related Physical Fitness Antara Lansia Yang Mengikuti Senam Dengan Lansia Yang Tidak Mengikuti Senam (Studi Ex Post Facto Pada Lansia Di

Dalam AECT, kode Etik dibedakan menjadi 3 kategori yaitu: Komite individu , seperti perlindungan hak untuk mendapatkan materi dan hasil untuk dilindungi keselamatan dan kesehatan