• Tidak ada hasil yang ditemukan

CALCULATION SHEET FOR FOUNDATION ANCHOR TAIL PULLEY FRAME COAL CONVEYOR C-1B PLTU LONTAR 3X315 MW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CALCULATION SHEET FOR FOUNDATION ANCHOR TAIL PULLEY FRAME COAL CONVEYOR C-1B PLTU LONTAR 3X315 MW"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Calculat ion using SNI - 03- 1726- 2012 Ear t hquak e

3.4.1 Det er m in e Risk Cat egor ies Building Pow er Plant is included in

Cat egor ies of r isk : I V

Fact or s vir t ue : 1.50

Gedung dan st r ukt ur lainnya yang m em iliki r esiko r en dah t er hadap j iw a m an usia pada saat t er j adi kegagalan

Gedung dan st r ukt ur lain, kecuali yang t er m asuk

dalam kat egor i r esiko I , I I , dan I V, t er m asuk, t et api t idak dibat asi unt uk:

- Per um ahan

- Rum ah Toko dan Rum ah Kant or - Gedung Per kant or an

Gedung dan st r ukt ur lainnya yang m em iliki r esiko r en dah t er hadap j iw a m an usia pada saat t er j adi kegagalan

Gedung dan st r ukt ur lainnya yang dit unj ukan sebagai fasilit as pent ing

3.4.2 Det er m in e Ss and S1

Ss : 0,6 g

S1 : 0,25 g

Jenis Pem anfaat an Kar egor i

Resiko

Fakt or Keu t am aa

n ( I )

I 1.0

I I 1.0

1.25

I V 1.5

I I I

(2)

3.4.3 Det er m in e t he sit e class ( soil t ype)

Soil condit ions at t he bu ildin g sit e : Tanah Sedang

Class Sit e : SD

N or Nch

Lapisan lem pung lunak/ set engah keras dengan H> 35 m dengan Su< 50 kpa

Set iap pr of il lapisan t anah y ang m em ilik i salah sat u at au lebih dari kar akt erist ik

sebagai berik ut :

Raw an dan berpot ensi gagal at au runt uh ak ibat beban gem pa seper t i m udah likufaksi, lem pung sangat sensit if, t anah

t er sedim ent asi lem ah.

Lem pung sangat organik dan/ at au gam but ( k et ebalan H> 3m )

Lem pung berplast isit as sangat t inggi ( ket ebalan H> 3 5 m dengan indeks plast isit as PI > 7 5 )

Su ( k p a ) Vs( m / d e t ik )

NA NA 750< Vs 1500

175 < Vs 350

2. Kadar air , w 40 persen, dan kuat geser nir air Su < 25 k pa

SF ( t anah khusus, yang m em but uhkan invest igasi geot eknik spesifik dan

analis r espons spesifik sit us)

SD ( t an ah sedan g) 50< Vs 100

NA NA

15< Vs 50

< 50 At au set iap profil t anah yang m engandung

lebih dar i 3 m t anah dengan kar akt erist ik sebagai berik ut :

1. indek s plast isit as, PI > 20 SA ( bat uan ker as)

SB ( bat uan)

SC ( t anah ker as sangat padat dan

bat uan lunak) 350 < Vs 750

SE ( t anah lunak)

< 175

Ke la s Situ s Sifa t r a t a - r a t a p a d a 3 0 m La p isa n At a s

> 50 100

< 15 > 1500

(3)

Fa : 1.32 ( I nt er polasi)

Fv : 1.90

1.40 1.32 1.20 0.50 0.60 0.75

2.00 1.90 1.80 0.20 0.25 0.30

3.4.5 Det er m ine t he value SDS and S1

SF Sit us yg m em but uhkan invest igasi geot ekn ik spesifik dan analisis r espons spesifik sit us

S1 0.5

Sit us yg m em but uhkan invest igasi geot ekn ik spesifik dan analisis r espons spesifik sit us

(4)

3.4.6 Respon Spekt r a Design

T( s) A( g)

0.00 0.21 0.12 0.53 0.60 0.53 0.60 0.53 0.70 0.45 0.80 0.40 0.90 0.35 1.00 0.32 1.10 0.29 1.20 0.26 1.30 0.24 1.40 0.23 1.50 0.21 1.60 0.20 1.70 0.19 1.80 0.18 1.90 0.17 2.00 0.16 2.10 0.15 2.20 0.14 2.30 0.14 2.40 0.13 2.50 0.13 2.60 0.12 2.70 0.12 Respon Spekt r a Design

0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60

0

.0

0

0

.6

0

0

.7

0

0

.9

0

1

.1

0

1

.3

0

1

.5

0

1

.7

0

1

.9

0

2

.1

0

2

.3

0

2

.5

0

2

.7

(5)

3.4.8 Determ inat ion of t he level of seism ic r isk

3.4.9 Building Seism ic Par am et er s

Tinggi Menengah

RSNI 1726- 10

I V A I stsu I I at au I I I

A

0.20 SD1

B

KDS A,B KDS C KDS D,E,F B C D B

B

I V A I stsu I I at au I I I

A

Tingkat Resiko Kegem paan

D D

C D

C

I V 1.50

0,6

Kat egor i Resiko Nilai SDS

SDS< 0.167

0.167< SDS< 0.33

C 0.33< SDS< 0.50

Ss S1 Kelas Sit u s

Fa

0,25 SD

Fv SDS

SD1

KDS T( s) / T

Kat egor i Resiko Bangunan Jenis Pem anfaat an

0.53 0.32

A( g) / C 0.53

D 0.60 Fakt or Keu t am aan Gem pa

1.32 1.90

Kat egor i Resiko Nilai SD1

Bangunan Gedung Fasilit as Pent ing SD1< 0.067

0.067< SD1< 0.133

0.50 SDS

0.133< SD1< 0.20

(6)

Calculat ion of ear t hquake for ces dr aw n fr om t he pr ogr am St aad Pr o

SEI SMI C OPERATI NG CONDI TI ON

(7)

3.5 LOAD COMBI NATI ON

Table 1. Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struk dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem struktur gedung

gedung Pers. (6) Pers. (39)

1. Sistem dinding penumpu (Sistem struktur yang tidak memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Dinding penumpu atau sistem bresing memikul hampir semua beban gravitasi. Beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing).

1. Dinding geser beton bertulang 2,7 4,5 2,8 2. Dinding penumpu dengan rangka baja ringan dan

bresing tarik

1,8 2,8 2,2

3.Rangka bresing di mana bresingnya memikul beban gravitasi

a.Baja 2,8 4,4 2,2

b.Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6) 1,8 2,8 2,2

2. Sistem rangka gedung (Sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Beban lateral dipikul dinding geser atau rangka bresing).

1. Rangka bresing eksentris baja (RBE) 4,3 7,0 2,8 2. Dinding geser beton bertulang 3,3 5,5 2,8 3. Rangka bresing biasa

a.Baja 3,6 5,6 2,2

b.Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6) 3,6 5,6 2,2 4. Rangka bresing konsentrik khusus

a.Baja 4,1 6,4 2,2

5. Dinding geser beton bertulang berangkai daktail 4,0 6,5 2,8 6. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail

penuh

3,6 6,0 2,8

7. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail parsial

3,3 5,5 2,8

3. Sistem rangka pemikul momen (Sistem struktur yang pada dasarnya memiliki rangka ruang pemikul beban gravitasi secara lengkap. Beban lateral dipikul rangka pemikul momen terutama melalui mekanisme lentur)

1. Rangka pemikul momen khusus (SRPMK)

a.Baja 5,2 8,5 2,8

b.Beton bertulang 5,2 8,5 2,8

2. Rangka pemikul momen menengah beton (SRPMM) 3,3 5,5 2,8 3. Rangka pemikul momen biasa (SRPMB)

a.Baja 2,7 4,5 2,8

b.Beton bertulang 2,1 3,5 2,8

4. Rangka batang baja pemikul momen khusus (SRBPMK)

4,0 6,5 2,8

4. Sistem ganda

(Terdiri dari: 1) rangka ruang yang memikul seluruh beban gravitasi; 2) pemikul beban lateral berupa dinding geser atau rangka bresing dengan rangka pemikul momen. Rangka pemikul momen harus direncanakan secara terpisah mampu memikul sekurang-kurangnya 25% dari seluruh beban lateral; 3) kedua sistem harus direncanakan untuk memikul secara bersama-sama seluruh beban lateral dengan memperhatikan interaksi /sistem ganda)

1. Dinding geser

a.Beton bertulang dengan SRPMK beton bertulang 5,2 8,5 2,8 b.Beton bertulang dengan SRPMB baja 2,6 4,2 2,8 c. Beton bertulang dengan SRPMM beton bertulang 4,0 6,5 2,8 2. RBE baja

a.Dengan SRPMK baja 5,2 8,5 2,8

b.Dengan SRPMB baja 2,6 4,2 2,8

3. Rangka bresing biasa

a.Baja dengan SRPMK baja 4,0 6,5 2,8 b.Baja dengan SRPMB baja 2,6 4,2 2,8

c.Beton bertulang dengan SRPMK beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6)

4,0 6,5 2,8

d.Beton bertulang dengan SRPMM beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6)

2,6 4,2 2,8

4. Rangka bresing konsentrik khusus

a.Baja dengan SRPMK baja 4,6 7,5 2,8 b.Baja dengan SRPMB baja 2,6 4,2 2,8 5. Sistem struktur gedung kolom

kantilever: (Sistem struktur yang memanfaatkan kolom kantilever untuk memikul beban lateral)

Sistem struktur kolom kantilever 1,4 2,2 2

6. Sistem interaksi dinding geser dengan rangka

Beton bertulang biasa (tidak untuk Wilayah 3, 4, 5 & 6) 3,4 5,5 2,8

7. Subsistem tunggal (Subsistem struktur bidang yang membentuk struktur gedung secara keseluruhan)

1. Rangka terbuka baja 5,2 8,5 2,8

2. Rangka terbuka beton bertulang 5,2 8,5 2,8 3. Rangka terbuka beton bertulang dengan balok beton

pratekan (bergantung pada indeks baja total)

3,3 5,5 2,8

4. Dinding geser beton bertulang berangkai daktail penuh.

4,0 6,5 2,8

5. Dinding geser beton bertulang kantilever daktail parsial

Gambar

Table 1. Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struk

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bertitik tolak dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan antara bukti

Pembuatan desain antar muka translasi text Aksara Bali pada perangkat lunak SMS di sisi pengirim pesan diketik ditranslasikan ke dalam text Aksara Bali dan di sisi

Berdasarkan hasil penelitian uji efektivitas eksrtak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L) terhadap pertumbuhan jamur Trichophyton rubrum penyebab infeksi

Perusahaan-perusahaan yang membentuk industri pariwisata adalah perusahaan jasa yang masing-masing bekerja sama menghasilkan produk yang dibutuhkan wisatawan selama dalam

Jadilah dirimu sebagaimana yang kau inginkan.. Suamiku dan Anak-anaku tersayang.. Perbedaan kemandirian belajar Biologi siswa antara Problem Based Learning dengan

Jumlah Bertambah / (Berkurang) Keterangan Rp Anggaran

Penelitian ini menggambarkan secara sistematis dan komprehensif tentang strategi STAINU Temanggung dalam membendung dinamika Islamofobia melalui penguatan kurikulum