• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pautan dan Pindah Silang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pautan dan Pindah Silang"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta

Mata pelajaran : BIOLOGI

Kelas/Semester : Topik :

XII/1

Pautan dan Pindah Silang

Alokasi Waktu : 10 JP (5 pertemuan X 2 Jam Pelajaran)

A. Kompetensi Inti (KI)

1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahkluk hidup.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.6. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang . 4.6.Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1.Menunjukan rasa syukur terhadap kebesaran Tuhan YME atas adanya keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.

2.1.1. Menunjukan perilaku berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi pada saat mempresentasikan perbedaan pautan dan pindah silang.

Pertemuan 1

3.6.1. Menjelaskan determinasi seks pada makhluk hidup. 3.6.2. Menjelaskan pengertian pautan gen dan pindah silang

Pertemuan 2

(2)

Pertemuan 3

4.6.1.Mengidentifikasi kasus pautan dan pindah silang. 4.6.2.Membuat diagram pautan dan pindah silang. 4.6.3.Menyajikan diagram pautan dan pindah silang. Pertemuan 4

3.6.6 Menjelaskan definisi gagal berpisah dan gen lethal 3.6.7 Menjelaskan mekanisme gagal berpisah

3.6.8 Menjelaskan serta memberi contoh jenis-jenis gen lethal 3.6.9 membedakan gen lethal dominan dan gen lethal resesif Pertemuan 5

4.6.4.Melakukan percobaan simulasi mekanisme gagal berpisah dan gen lethal 4.6.5.Menyajikan data simulasi mekanisme gagal berpisah dan gen lethal 4.6.6.Mempresentasikan mekanisme gagal berpisah dan gen letal

D. Materi Pembelajaran

Prinsip pewarisan sifat yang diajukan Mendel berlaku bagi banyak ciri dan sifat yang diturunkan. Akan tetapi, pola pewarisan sifat yang ada di alam lebih beraneka ragam. Di antaranya penentuan (determinasi) jenis kelamin dan gen pautan seks.

Determinasi Seks

Deteminasi seks, seperti halnya penentuan ciri khas lain dari makhluk hidup, diturunkan dari induk kepada turunannya. Mekanisme penentuan jenis kelamin ini melalui mekanisme yang sama dengan penentuan ciri lain.

penentuan jenis kelamin satu individu bergantung pada kromosom seks. Penentuan ini dilakukan semenjak pembentukan gamet dan proses fertilisasi. Berdasarkan tipe kromosom dan makhluk hidup yang memilikinya, determinasi seks dapat dibedakan atas tipe XY, Z , XO, dan ZO.

1. Tipe XY

Determinasi seks berdasarkan kromosom tipe XY ini berlaku pada manusia, sebagian hewan, dan tumbuhan. Pada betina, memiliki jenis kromosom seks XX, sedangkan jantan memiliki jenis kromosom seks XY.

Jika diperhatikan, kromosom dalam sel tubuh, misalnya pada lalat Drosophila, berada dalam keadaan berpasangan dengan kromosom homolognya. Pada lalat Drosophila betina, Anda dapat dengan mudah mengelompokkan 8 buah kromosom dalam empat pasangan. Akan tetapi, pada lalat jantan, hal tersebut berbeda. Anda dapat mengelompokkan enam buah kromosom dalam tiga pasang kromosom sama, tetapi masih terdapat dua kromosom yang tidak mirip. Kedua kromosom ini, yaitu kromosom X dan Y.

Sel jantan dan betina pada lalat buah

(3)

saat meiosis dan pembentukan gamet, semua sel gamet betina memiliki kromosom X. Adapun sel tubuh jantan memiliki kromosom X dan Y sehingga saat meiosis dan pembentukan gamet, terdapat gamet dengan kromosom X dan gamet dengan kromosom Y.

Melalui fertilisasi, gamet jantan melebur dengan gamet betina menghasilkan individu XX (betina) dan XY (jantan) dengan perbandingan fenotipe 1:1. Oleh karena itu, kemungkinan didapat individu jantan adalah 50% dan betina 50%.

Mekanisme kromosom X dan Y juga terjadi pada manusia dan menghasilkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan kemungkinan yang sama. Apa yang terjadi pada gen-gen yang terdapat di kromosom X atau Y? Jawaban ini kali pertama ditemukan oleh Thomas Hunt Morgan, bahwa pewarisan sifat dapat berpautan dengan jenis kelamin. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda temukan pada bahasan pautan seks.

2. Tipe ZO

Penentuan jenis kelamin berdasarkan tipe ini berlaku pada beberapa unggas, kupu-kupu, reptil, dan beberapa jenis ikan. Penentuan jenis kelamin tipe ini kebalikan dengan tipe XY. Jika manusia laki-laki XY dan perempuan XX, pada tipe ini terjadi kebalikannya. Untuk menghindari kekeliruan, maka dipakai lambang ZZ untuk jantan dan Z untuk betina.

3. Tipe XO

Pada tipe ini, kromosom seks atau gonosom yang dimiliki jantan hanya X saja (XO), sedangkan betina XX. Penentuan jenis kelamin tipe ini berlaku pada beberapa jenis serangga, seperti kutu, belalang, serta anggota Orthoptera dan Heteroptera lain.

4. Tipe Ploidi

Penentuan jenis kelamin tipe ini tidak ditentukan oleh kromosom kelamin, tetapi ditentukan oleh jumlah set kromosom yang dimiliki. Pada lebah, betina memiliki jumlah kromosom diploid (2n) hasil fertilisasi. Adapun lebah jantan merupakan individu haploid (n) yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu utuh meskipun tidak dibuahi. Proses ini disebut juga partenogenesis.

Pautan

Pautan adalah ikatan dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang sama dan selalu memisah bersama sama. Pautan dibedakan menjadi dua : Pautan pada autosomal dan pautan pada kromosom seks.

Pautan autosomal/pautan gen menurut Morgan adalah gen–gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak dapat bersegrasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersama. Misalnya : persilangan pada lalat buah. Abu abu sayap normal dengan lalat buah hitam sayap vestigial, bila gen BV, dan bv terletak pada kromosom yang sama.

Pautan seks adalah suatu sifat yang diturunkan yang tergabung dalam gonosom. Gen yang ada dalam setiap makhluk hidup sangat banyak,sedangkan kromosom yang ada hanya sedikit. Hal tersebut mengakibatkan di dalam satu kromosom terdapat lebih dari satu gen.

Pindah silang/Crossing over.

(4)

Gagal Berpisah (Non Disjunction)

Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya.

Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah kemungkinan gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.

P : XY x XX (gagal berpisah) G : X X

Y XX 0 F : XX : betina normal XY : jantan normal

XXX : betina super (biasanya mati) XXY : betina (fertil)

XO : jantan (steril) YO : jantan (lethal) Gamet hasil gagal berpisah pada: – betina : X, XX, 0

– jantan : X, Y, XX, YY, 0

Gen Lethal

Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.

Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan. Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya

p : tikus kuning x tikus kuning Kk Kk F : KK : tikus kuning (lethal) 2Kk : tikus kuning

kk : normal

Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning homozigot dominan selalu lethal.

Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif. Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya p : jagung berdaun hijau x jagung berdaun hijau

Hh Hh F : HH : berdaun hijau

2Hh : berdaun hijau

hh : berdaun pucat (albino) – lethal

(5)

E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama

Langkah menjawab salam dari guru.

b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik,

peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru member apersepsi tentang pola-pola

pewarisan sifat menurut Mendel dan penyimpangannya.

e. Guru memotivasi peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan ringan tentang penyebab adanya penyimpangan pola pewarisan sifat dari Mendel; “Peristiwa apa sajakah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pola pewarisan dari Mendel?”.

f. Guru menjelaskan indikator pembelajaran kemudian menjelaskan konsep dasar pembelajaran yang akan dilakukan.

15 menit

Kegiatan Inti **)

Orientasi peserta didik pada masalah

Mengamati

Peserta didik mengamati diagram persilangan yang menunjukkan bahwa pasangan suami istri bisa mendapatkan keturunan yang berbeda jenis kelaminnya. Diagram Persilangan; pada makhluk hidup itu selalu sama? 3) Mengapa lebah madu ada yang mandul

dan ada yang fertil?

4) Tipe-tipe apakah yang kita kenal dalam menentukan jenis kelamin?

5 menit

10 menit

(6)

Meng-Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah determinasi seks,

Peserta didik dikelompokkan secara

heterogen, masing-masing mengkaji lembar kegiatan non eksperimen.

Mengumpulkan informasi

Peserta didik dengan teliti menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait dengan pola penurunan jenis kelamin.

Mengasosiasi

Dalam kelompok diskusi, peserta didik dapat saling bekerja sama, menghargai pendapat

orang lain untuk

mengasosiasi/mendiskusikan hal-hal terkait dengan pola penurunan jenis kelamin dan sebagai panduan, mendiskusikan pertanyaan yang ada di lembar kerja.

Mengomunikasikan

Peserta didik dalam kelompok membuat laporan tentang hasil diskusi dan mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.

Peserta didik berdiskusikan secara klasikal, kemudian menyimpulkan:

Tentang determinasi seks.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa

20 menit terkait evaluasi yang diberikan.

b. Guru memilah hasil evaluasi.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya tentang peristiwa pautan dan pindah silang beserta contoh-contohnya.

(7)

2. Pertemuan Kedua menjawab salam dari guru.

b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar. c. Guru menanyakan absensi peserta didik,

peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang pola-pola

pewarisan yang menyimpang dari pola pewarisan sifat menurut Mendel.

e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan contoh-contoh yang di dapat dari pengerjaan tugas tentang peristiwa pautan gen.

15 menit

Kegiatan Inti **)

Orientasi peserta didik pada masalah

Guru menjelaskan indikator pembelajaran kemudian menjelaskan konsep dasar pembelajaran yang akan dilakukan.

Mengamati

Peserta didik mengamati diagram persilangan yang menunjukkan persilangan monohibrid, dihibrid dan persilangan yang

Persilangan pada pautan seks P1 XBXB >< XbY

Kuc Hitam Kuc oranye G XB Xb , Y F1 XBXb = Kucing betina kaliko

(8)

Meng-gambar-gambar/peristiwa ; gigi coklat, hyperthrikosis, hemofilia, buta warna untuk merangsang peserta didik bertanya mengenai pautan seks atau pautan gen.

Menanya

Peserta didik menemukan masalah tentang peristiwa pautan. Masalah yang diharapkan muncul adalah;

1) Mengapa kucing kaliko selalu berkelamin betina?

2) Gen apakah yang terpaut pada kromosom kelamin?

3) Contoh apakah yang menunjukkan peristiwa pautan gen?

Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah pautan dan pindah silang. Peserta didik dikelompokkan secara

heterogen, masing-masing mengkaji lembar kegiatan non eksperimen.

Mengumpulkan informasi

Peserta didik dengan teliti menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait dengan pautan gen, pautan seks dan pindah silang.

Mengasosiasi

Dalam kelompok diskusi, peserta didik dapat saling bekerja sama, menghargai pendapat

orang lain untuk

mengasosiasi/mendiskusikan hal-hal terkait dengan pautan dan pindah silang sebagai panduan, mendiskusikan pertanyaan yang ada di lembar kerja.

(9)

Langkah

berdiskusikan secara klasikal, kemudian menyimpulkan:

Tentang peristiwa pautan dan pindah silang.

Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa

Kegiatan Penutup

a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang diberikan.

b. Guru memilah hasil evaluasi.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya untuk mencari gambar beberapa jenis hewan yang mengalami pautan dan pindah silang.

10 menit

3. Pertemuan Ketiga Langkah

a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru.

b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.

c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik menjawab pertanyaan guru. d. Guru memberi apersepsi tentang

peristiwa pautan dan pindah silang. e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing peserta didik menyebutkan contoh peristiwa pautan seks pada manusia.

10 menit

Kegiatan Inti **)

Peserta didik mengamati beberapa gambar hasil penugasan ke depan kelas. Kemudian guru membimbing mengelompokkan gambar-gambar berdasar peristiwanya.

Menanya

Guru membimbing peserta didik untuk menanyakan hal-hal terkait dengan gambar yang diamati. Pertanyaan yang

(10)

3. Data collection

5. Verification (Pembuktian)

6. Generalization (Menarik

kesimpulan)

diharapkan ;

1) Apakah yang membedakan peristiwa pautan dan pindah silang?

2) Apa yang menyebabkan peristiwa pautan dan pindah silang?

3) Apa perbedaan pautan gen dan pautan seks?

Mengumpulkan informasi/mencoba

Peserta didik dengan teliti menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terkait dengan pautan gen, pautan seks dan pindah silang.

Menalar/mengasosiasi

Bersama kelompok, peserta didik menalar/ berdiskusi tentang pautan dan pindah silang dibantu soal-soal dari bahan diskusi di LK.

Pada tahap ini, peserta didik masih berdiskusi dalam kelompok untuk membuktikan hasil diskusinya dengan referensi untuk kemudian dibuat laporan.

Mengomunikasikan

Peserta didik dalam kelompok membuat laporan tentang hasil diskusi yang berupa

diagram persilangan dan

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas.

Guru dan peserta didik membuat

kesimpulan tentang peristiwa pautan dan pindah silang.

Kegiatan Penutup

a. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan sesuatu yang mungkin akan disampaikan.

b. Guru melakukan post tes.

c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta didik yang belum kompeten dan memberikan tugas pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.

d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan berikutnya yaitu ulangan harian, peserta didik ditugaskan mengerjakan soal-soal pautan dan pindah silang dari buku siswa.

(11)

Pertemuan 4

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa dilanjutkan dengan presensi - Guru mengkondisikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pelajaran, baik psikis maupun fisik dengan cara mempersilahkan siswa menyiapkan buku Biologi dan alat tulis menulis

Apersepsi

- Guru memberikan apersepsi dengan bertanya “Coba kalian perhatikan disekitar kita? Dalam satu populasi, ada individu yang berbeda dengan yang lain.

Motivasi

- Guru menyampaikan motivasi bahwa terkadang dalam satu populasi terdapat individu yang berbeda dengan yang lain. Sebagai contoh pernahkah kalian melihat benih jagung, kemudian ada satu benih yang berwarna pucat/ tidak hijau

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan hari ini

- Guru mengarahkan siswa mengamati gambar kelainan pada makhluk hidup akibat peristiwa gagal berpisah dan gen lethal

- Siswa mengamati gambar kelainan pada

makhluk hidup akibat peristiwa gagal berpisah dan gen lethal dengan teliti dan

cermat

- Guru membimbing siswa untuk siswa mampu mengajukan pertanyaan dari gambar-gambar yang telah ditayangkan guru

- Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar persilangan tentang gagal berpisah dan gen lethal dengan santun.

Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa diantara:

 Mengapa terdapat individu yang

10 menit

(12)

Data colection

 Bagaimanakah terbentuknya individu

yang berbeda tersebut?

 Bagaimanakah daya tahan hidup

individu tersebut? Lebih lama bertahan atau akan mudah mati?

 Bagaimanakah mekanisme penurunan

sifat yang berbeda tersebut?

- Guru membimbing siswa membentuk kelompok heterogen

- Guru membimbing siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui kegiatan diskusi kelompok

- Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, internet, buku referensi lain tentang mekanisme gagal berpisah dan gen lethal dengan tanggung jawab,

kerjasama menggunakan pedoman pertanyaan yang terdapat pada LK (Lembar Kegiatan) yang telah disiapkan guru

- siswa melakukan diskusi kelompok mengolah data hasil diskusi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LK yang telah disiapkan guru

- Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil pengolahan data dengan data-data atau teori dari buku sumber

- Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi - Siswa mempresentasikan hasil diskusi

kelompok yang telah dilakukan dengan

sopan

- Siswa melakukan diskusi kelas

Kegiatan Penutup

- Siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari

- Guru mengevaluasi siswa dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan secara lisan

(13)

Pertemuan 5

- Guru mengucapkan salam pembuka dan berdoa dilanjutkan dengan presensi - Guru mengkondisikan kesiapan siswa

untuk mengikuti pelajaran, baik psikis maupun fisik dengan cara mempersilahkan siswa menyiapkan buku Biologi dan alat bahan yang akan digunakan

Apersepsi

- Guru memberikan apersepsi dengan bertanya bagaimanakah kemungkinannya dalam munculnya individu baru terjadi gagal berpisah atau gen lethal?

Motivasi

- Guru menyampaikan motivasi bahwa terkadang dalam satu populasi terdapat individu yang berbeda dengan yang lain, hal ini dapat terjadi karena peristiwa gagal berpisah dan gen lethal seperti yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Bagaimanakah mekanisme gagal berpisah dan persentase munculnya gen lethal? - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dilaksanakan pada praktikum ini

- Guru mengarahkan siswa mengamati diagram gagal berpisah pada makhluk hidup dan persilangan terjadinya gen lethal.

- Siswa mengamati gambar kelainan pada

makhluk hidup akibat peristiwa gagal berpisah dan gen lethal dengan teliti dan

cermat

- Guru membimbing siswa untuk siswa mampu mengajukan pertanyaan dari gambar-gambar yang telah ditayangkan guru

- Siswa mengajukan pertanyaan dari gambar persilangan tentang gagal berpisah dan gen lethal dengan santun.

Pertanyaan yang diharapkan muncul dari siswa diantara:

 Bagaimanakah mekanisme gagal

berpisah?

10 menit

Kegiatan Inti **)

(14)

(

Pengumpul- Berapa persenkah kemungkinan

munculnya individu baru dengan gen lethal?

- Guru membimbing siswa untuk

berkelompok

- Guru mengarahkan siswa untuk

melakukan percobaan simulasi gagal berpisah dan gen lethal

- Siswa melakukan percobaan simulasi

gagal berpisah dan gen lethal terhadap makhluk hidup dengan kerjasama dan

tanggung jawab

- siswa melakukan diskusi kelompok mengolah data hasil percobaan mekanisme gagal berpisah dan gen lethal dengan petunjuk dan pertanyaan yang terdapat pada LK yang telah disiapkan guru

- Siswa mendiskusikan dan memverifikasi hasil pengolahan data dengan data-data atau teori dari buku sumber

- Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil percobaan - Mempresentasikan hasil

percobaan/simulasi dan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan dengan

sopan

- Siswa melakukan diskusi kelas terhadap hasil percobaan

Kegiatan Penutup

- Siswa menyimpulkan tentang materi yang dipelajari

- Guru melakukan post test - Guru menugaskan siswa untuk

mempelajari hereditas pada manusia yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

15 menit

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1.Teknik penilaian

No Aspek Teknik Bentuk Instrumen

1 Sikap Observasi kegiatan diskusi Lembar observasi

2 Pengetahuan Tes tertulis

Observasi kegiatan diskusi

Soal Pilihan Ganda dan uraian

Lembar observasi

3 Keterampilan Penilaian presentasi Format penilaian

2. Instrumen penilaian

(15)

N o

Nama Berani Santun Rasa Ingin

tahu

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:. Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 4 = sangat baik

3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

2). Penilaian pengetahuan ; soal pilihan ganda dan uraian Soal;

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Seorang perempuan yang kedua kromosom X-nya membawa faktor hemofili akan meninggal, maka faktor hemofili merupakan … .

a. gen terpaut X b. gen letal c. gen resesif d. gen kriptomeri e. alel ganda

2. Menghindari perkawinan antara sesama penderita Thalasemia minor disebabkan sifat

kelainan genetis tersebut termasuk jenis ... .

a. tautan sex c. gen letal e. gen linkage

b. pindah silang d. nondisjungsi

3. Pada manusia dikenal gen I yang menentukan individu sehat. Dalam kondisi heterozigot Ii

orang tersebut akan memiliki penyakit kulit kering bertanduk, sedangkan jika dijumpai individu ii akan letal sebelum dilahirkan. Jika individu bergenotip Ii menikah dengan penderita kulit kering bertanduk maka perbandingan keturunannya ... .

a. Normal : pembawa : penderita = 1 : 2 : 1 d. Normal : letal = 1 : 2

b. Normal : penderita = 1 : 2 e. Pembawa : penderita

= 2 : 1

c. Pembawa : penderita = 1 : 2

4. Tikus normal memiliki pigmen kelabu bergenotip yy. Gen Y menentukan warna kuning

dan letal dalam keadaan homozigot. Seorang penggemar satwa sangat ingin menambah koleksi tikus berpigmen kuning. Namun setiap hasil persilangannya selalu dijumpai keturunan berpigmen kelabu. Jumlah keturunan yang dihasilkan dalam persilangan tersebut adalah ... .

a. Kuning : kelabu = 1 : 1 d. Kuning : kelabu = 2 : 1

b. Kuning : kelabu = 1 : 3 e. Putih : Kuning : kelabu = 1 : 2 : 1

c. Kuning : kelabu = 3 : 1

5. Tikus bulu kuning merupakan tikus heterozigot. Dalam kondisi homozigot resesif tikus

berbulu noprmal, sedang dalam kondisi homozigot dominan letal. Jika tikus normal dikawinkan dengan tikus kuning maka keturunan yang diharapkan hidup adalah ... .

a. Semua hidup b. 75% c. 50% d. 33,3% e. 25%

6. Tikus bulu kuning dikawinkan dengan tikus kuning, mempunyai sejumlah keturunan yang

dapat hidup. Kemungkinan genotip dari tikus hasil persilangan tersebut adalah ... .

a. KK, Kk, kk b. KK, Kk c. KK, kk d. Kk, kk e. Kk

7. Pada persilangan tanaman jagung heterozigot Gg dengan sesamanya dimana G menentukan pembentukan pigmen hijau, sedangkan g tidak membentuk pigmen sehingga tidak mampu berfotosintesis, maka keturunan yang diharapkan hidup adalah ... .

(16)

kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep (creeper). Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan keturunan hidup dengan perbandingan fenotip ... .

a. 1 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal b. 1 ayam creeper : 2 ayam normal : 1 letal c. 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal

d. 2 ayam creeper : 1 ayam normal

e. 2 ayam creeper : 1 letal

9. Jika gen pembawa sifat A terdapat pada kromosom yang sama dengan gen B berarti … .

a. Gen A dan B tertaut seks d. Gen A dominan terhadap gen

B

b. Gen A dan B tertaut autosom e. Gen A tertaut dengan gen B

c. Gen A memiliki alel gen B

10. Pada individu trihibrid AaBbCc jika membentuk gamet akan mempunyai jenis gamet:

1) ABC 3) aBC 5) AbC 7) abC

2) ABc 4) aBc 6) Abc 8) abc

Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jenis gamet yang tidak mungkin terbentuk … .

a. 1, 2, 5, 6 b. 1, 3, 5, 7 c. 2, 4, 6, 8 d. 3, 4, 5, 6 e. 3, 4, 7, 8 11.

Gen tertaut kromosom X pada manusia yaitu … .

a. hemofili dan buta warna d. gangguan mental dan hypertrichosis

b. Siklemia dan talasemia e. albino dan letal

c. Sistem darah ABO dan Rhesus

12. Jika suatu individu bergenotip AaBbCc, dimana A dan B saling bertaut maka jumlah gamet yang mungkin terbentuk ada … .

a. 3 b. 4 c. 6 d. 8 e. 16

13. Sifat warna mata lalat Drosophila melanogaster terdapat pada kromosom X. Warna mata

merah dominan terhadap warna mata putih. Perhatikan persilangan antara lalat betina bermata merah dengan jantan bermata putih, berikut ini:

P : jantan mata putih (XmY) X betina mata merah (XMXm)

Hasil persilangan tersebut akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan ... . a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1

b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2

d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2

e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1

14. Pada lalat buah terdapat faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu warna mata. Warna mata merah dominan terhadap putih. Persilangan lalat jantan mata putih dengan betina mata merah F1 nya 50% jantan mata merah 50% lalat betina mata merah. Bila F1 ini dikawinkan sesamanya maka F2 nya adalah ... .

a. ♂ mata putih : ♀ mata putih = 1 : 1 b. ♂ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 c. ♂ mata merah : ♀ mata merah = 1 : 2

d. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah = 1 : 1 : 2

e. ♂ mata merah : ♂ mata putih : ♀ mata merah : ♀ mata putih = 1 : 1 : 1 : 1

15. Pada lalat buah terdapat beberapa faktor genetik yang terdapat pada kromosom X yaitu warna mata dan warna tubuh. Warna mata merah dominan terhadap putih, warna tubuh kelabu dominan terhadap kuning. Jika disilangkan lalat betina mata merah tubuh kelabu dengan lalat jantan mata putih tubuh kuning maka keturunan F2 akan terdiri dari ... .

(17)

c. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♀ mata putih tubuh kuning = 1 : 1

d. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kuning = 1 : 1 : 2

e. ♂ mata merah tubuh kelabu : ♂ mata putih tubuh kuning : ♀ mata merah tubuh kelabu

= 1 : 1 : 2

16. Hemofilia adalah gen tertaut kromosom X pada manusia. Jika perempuan pembawa sifat hemofili menikah dengan laki-laki hemofili, maka akan memiliki keturunan dengan fenotip 1/3 menderita hemofili dan bukan 1/4, hal itu disebabkan … .

a. Jika muncul perempuan bergenotip XXh maka akan bersifat letal

b. Jika muncul perempuan bergenotip Xh Xh maka akan bersifat letal

c. Jika laki-laki menderita hemofili, maka akan bersifat letal d. Perempuan hemofili akan muncul jika homozigot dominan e. Hanya anak laki-laki yang dapat menderita letal hemofili

17. Persilangan antara bunga mawar merah batang kerdil dengan bunga mawar putih batang

tinggi menghasilkan F1 100% bunga mawar merah batang kerdil. Apabila warna merah

terpaut dengan batang kerdil dan warna putih terpaut dengan batang tinggi maka rasio fenotip pada F2 adalah … .

a. merah tinggi : putih kerdil = 3 : 1

b. merah kerdil : putih tinggi = 3 : 1

c. merah kerdil : merah tinggi : putih tinggi = 1 : 2 : 1

d. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 1 : 1 : 1 : 1 e. merah kerdil : merah tinggi : putih kerdil : putih tinggi = 9 : 3 : 3 : 1

18. Pada salah satu kromosom Drosophila terdapat sifat sayap normal dan dada polos. keduanya dominan terhadap sayap keriput dan dada bergaris. Jika keduanya disilangkan kemudian sesama F1 juga disilangkan, kemungkinan perbandingan fenotip F2 memiliki sayap dan dada adalah ... .

a. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 9 : 3 : 3 : 1 b. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 3 : 1 : 3 : 1 c. normal polos : normal bergaris : keriput polos : keriput bergaris = 1 : 1 : 1 : 1 d. normal polos : keriput bergaris = 1 : 1

e. normal polos : keriput bergaris = 3 : 1

19. Pada tanaman tomat bentuk buah bulat (B) dominan terhadap pipih (b) sedangkan warna merah (M) dominan terhadap jingga (m), dan sifat buah bulat tertaut warna jingga. Pada suatu persilangan antara buah bulat warna jingga homozigot dengan buah pipih warna

merah homozigot dihasilkan keturunan 100% tanaman berbuah bulat warna merah. Jika F1

disilangkan sesamanya maka perbandingan F2 akan memiliki perbandingan fenotip ... . a. 1 buah bulat jingga : 1 buah bulat merah : 1 buah pipih merah : 1 buah pipih jingga

b. 1 buah bulat jingga : 2 buah bulat merah : 1 buah pipih merah

c. 3 buah bulat jingga : 1 buah pipih merah d. 1 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga e. 3 buah bulat merah : 1 buah pipih jingga 20.

Berdasarkan gambar tersebut, terjadi peristiwa ... .

a. Tautan c. Rangkai kelamin e. Pindah silang

b. Gagal berpisah d. Rangkai kromosom

21. Pada individu dihibrid AaBb jika membentuk gamet akan mempunyai jenis gamet:

1) ABC 3) aBC 5) AbC 7) abC

(18)

a. 1, 2, 5, 6 b. 1, 3, 5, 7 c. 2, 4, 6, 8 d. 3, 4, 5, 6 e. 3, 4, 7, 8

22. Jika gen pembawa sifat A terdapat pada kromosom yang sama dengan gen B maka ketika terjadi pindah silang dalam proses gametogenesis akan dihasilkan beberapa tipe gamet. Gamet yang dapat menghasilkan individu tipe rekombinan adalah ... .

a. AB dan ab c. Ab dan aB e. AA

dan bb

b. AB dan Ab d. aa dan BB

Persilangan berikut untuk mengerjakan soal nomor 14 sampai 16

Suatu tanaman bunga ungu selalu memiliki serbuk sari panjang, sedangkan jika bunga merah selalu memiliki serbuk sari bulat. Persilangan tanaman heterozigot bunga merah serbuk sari panjang dengan tanaman bunga merah serbuk sari bulat menghasilkan keturunan 192 tanaman bunga ungu serbuk sari panjang, 23 tanaman bunga ungu serbuk sari bulat, 30 tanaman bunga merah serbuk sari panjang dan 182 tanaman bunga merah serbuk sari bulat.

23. Jumlah keturunan dengan tipe rekombinan pada persilangan tersebut adalah ... .

a. 2 b. 4 c. 53 d. 374 e. 427

24. Persentase tipe parentalnya adalah ... .

a. 12,41 % b. 25 % c. 50 % d. 75 %

e. 87,59 %

25. Nilai pindah silang dari persilangan tersebut adalah ... . a. (192 + 182) / (192+23+30+182) x 100%

b. (23 + 30) / (192+23+30+182) x 100%

c. (192+23+30+182) / (192 + 182) x 100% d. (192+23+30+182) / (23 + 30) x 100% e. (23+30) / (192 + 182) x 100%

26. Mata merah Drosophila dominan terhadap mata ungu, sayap panjang dominan terhadap

sayap keriput, sifat warna mata merah dan bentuk sayap panjang merupakan gen tertaut. Persilangan lalat jantan mata merah sayap panjang homozigot dengan betina mata ungu sayap keriput menghasilkan F1 mata merah sayap panjang 100%. Jika lalat F1 betina dengan jantan mata ungu sayap keriput menghasilkan lalat F2 sebagai berikut:

382 lalat mata merah sayap panjang 16 lalat mata merah sayap keriput 22 lalat mata ungu sayap panjang 353 lalat mata ungu sayap keriput

Persentase tipe rekombinan persilangan tersebut adalah ... .

a. 4,9 % b. 16 % c. 22 % d. 38 %

e. 95,1 %

27. Pada manusia dijumpai kelainan yang disebut sindroma Turner. Dari penelitian genetis diketahui bahwa kelainan tersebut disebabkan penderita memiliki kekurangan 1 gonosom, sehingga dituliskan sebagai individu 44A X0. Terjadinya kelainan tersebut disebabkan pada saat pembentukan gamet terjadi peristiwa ... .

a. Rangkai kelamin c. Pindah silang e. Gen

letal

b. Tertaut kromosom X d. Gagal berpisah

28. Manusia memiliki 44 autosom dan 2 gonosom, dituliskan 22AA XX/XY. Ovum yang dihasilkan jika mengalami gagal berpisah pada gonosom ditunjukkan tipe ... .

a. 22AAX b. 22AXX c. 22AXXX d. 44AXX e. 44AAX

29. Manusia memiliki 44 autosom dan 2 gonosom, dituliskan 22AA XX/XY. Tipe sperma yang dihasilkan jika sebagian mengalami gagal berpisah ditunjukkan tipe berikut ini

(19)

a. 22AX b. 22AY c. 22AXX d. 22AXY e. 22AYY 30. Persilangan antara Drosophila melanogaster dimana sebagian telur lalat betina mengalami

gagal berpisah, jika disilangkan akan menghasilkan kombinasi genetik berjumlah ... .

a. 2 b. 3 c. 4 d. 6 e. 8

Soal Uraian

1. Jelaskan pengertian dari istilah berikut: a. Gen letal

b. Tautan

c. Pindah silang d. Gagal berpisah

2. Sapi Dexter merupakan sapi yang memiliki kecacatan sangat parah dan tidak mampu bertahan hidup lama. Sifatnya dikendalikan gen resesif a. Jika terjadi perkawinan 2 individu normal heterozigot, mengapa perbandingan keturunan tidak mengikuti hukum Mendell persilangan monohibrid 3 : 1?

3. Jelaskan bagaimana cara menghindari kemunculan individu letal dari suatu persilangan! 4. Jelaskan perbedaan gen tertaut dengan tertaut seks/rangkai kelamin!

5. Mengapa persentase rekombinan selalu lebih kecil dari persentase parental pada peristiwa pindah silang?

Pedoman penilaian;

I. Pilihan ganda skor maksimal 30 II Soal Uraian skor maksimal 50

Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1

c). Lembar Observasi Pengetahuan saat Diskusi

No Nama

k Ya Tidak Ya Tidak

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ) Pedoman penilaian;

Skor jawaban ya = 2, tidak = 1 Nilai= (skor yang dicapai/6)X3+1

3). Penilaian keterampilan; format penilaian a). Format penilaian presentasi

Kelompok Nama

Siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

(20)

Materi cukup lengkap = 3 Materi kurang lengkap = 2 Materi tidak lengkap = 1

Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4

Penggunaan media beragam = 3

Penggunaan media kurang beragam = 2 Penggunaan media tidak beragam = 1

Keterampilandalam mengemukakan pendapat Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4 Terampil mengemukaan pendapat = 3

Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2 Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1

Pedoman penilaian; Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1 b). Format Penilaian Laporan/Tugas No Nama Ketepatan Waktu pengumpulan tugas Ketepatan materi Ketepatan sistematika Skor yg dicapai Nilai Rubrik penilaian; Aspek yang dinilai Rubrik Ketepatan Waktu pengumpulan tugas Pengumpulan tugas tepat waktu = 4 Pengumpulan terlambat 1 hari = 3

Pengumpulan terlambat 2 hari = 2

Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1 Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat = 4

Materi yang disusun tepat = 3

Materi yang disusun kurang tepat = 2

Materi yang disusun tidak tepat = 1

Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat = 4

Format laporan tepat = 3

Format laporan kurang tepat = 2

Format laporan tidak tepat = 1

Pedoman penilaian;

Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

(21)

b. Peserta didik yang nilai ulangan harianlebih dari 2,67 segera memberi tutorial (kepada siswa yang nilainya kurang dari 2,67), kemudian setiap hari Rabu, 14.00 mengambil tugas pengayaan di ruang laboratorium Biologi.

4. Kunci dan Pedoman Penskoran(tertulis di bawah lembar observasi/format penilaian)

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/Alat : Baling-baling genetika/kancing warna, gambar variasi sifat makhluk hidup, komputer/laptop, LCD

2. Bahan : LKS

3. Sumber Belajar: Bacaan yang relevan dari internet, Campbell,N.A.,J.B.Reece, dan L.G.Mitchell.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta.

(22)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1 Pemecahan Masalah Determinasi Seks

Kelompok : Nama Anggota : Kelas :

A. Judul :

B. Tujuan :

C. Pengamatan :

Diagram Persilangan;

P ; XY X XX G X X

Y

F XX dan XY

D. Rumusan Masalah :

1) 2) 3) 4)

E. Hipotesis :

F. Alat dan Bahan : G. Bahan Diskusi :

1). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada manusia, tumbuhan, lalat buah (Drosophilla sp) dan semua mamalia?

……… ……… ………

2). Tulislah kariotipe (rumus kromosom) sel tubuh dan sel kelamin pada manusia! Bedakan antara laki-laki dan perempuan!

……… ……… ………

3). Bagaimana penentuan jenis kelamin pada belalalang dan kutu daun?

……… ……… ………

4). Mengapa belalang jantan bersifat steril, dan kalau lalat buah jantan bersifat fertil?

……… ……… ………

(23)

……… ……… ………

6). Bagaimana menentukan jenis kelamin pada lebah madu?

……… ……… ………

H. Kesimpulan:

Nilai Paraf Guru

Paraf Orang tua & tanggapan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2 Pemecahan Masalah Pautan dan Pindah Silang

Kelompok : Nama Anggota : Kelas :

A. Judul :

B. Tujuan :

C. Pengamatan :

Diagram Persilangan;

Monohibrid untuk sifat tinggi tanaman P : ♀ Tinggi x Pendek ♂ DD dd Gamet D d  F1 : Tinggi Dd

Dihibrid pada pial ayam; P1 ♀ RRpp >< ♂ rrPP rose pea G Rp rP

F1 RrPp = 100% walnut

(24)

F1 XBXb = Kucing betina kaliko XBY = Kucing jantan hitam

D. Rumusan Masalah :

1) 2) 3) 4)

E. Hipotesis :

F. Alat dan Bahan : G. Bahan Diskusi :

1). Bagaimana mekanisme terjadinya pautan pada Drosophila melanogaster?

……… ………

2). Mengapa gamet-gamet yang dihasilkan dari persilangan Drosophila melanogaster CcSs

dengan CcSs pada P2 hanya CS dan cs? Peristiwa apakah yang terjadi?

……… ……

3). Buat diagram persilangan antara Drosophila melanogaster CcSs dengan CcSs! Tentukan rasio genotip dan fenotip keturunannya!

……… ………

4). Mengapa kelainan anadontia selalu diderita pria? Apakah wanita juga bisa mengalami kelainan anadontia? Peristiwa apa yang terjadi?

……… ………

5) Sebutkan contoh-contoh kelainan yang terjadi pada manusia yang disebabkan karena peristiwa pautan seks dan pautan gen!

……… ………

H. Kesimpulan:

Nilai Paraf Guru

Paraf Orang tua & tanggapan

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 3

Menyajikan Diagram Pautan Gen, Pautan Seks dan Pindah Silang

(25)

A. Judul :

B. Tujuan :

C. Pengamatan :

Disajikan gambar berbagai macam lalat buah yang bersayap pendek abdomen coklat, sayap panjang abdomen hitam, mata ungu sayap pendek, mata ungu sayap panjang, mata merah sayap pendek, mata merah sayap panjang, ayam betina polos dan blorok, ayam jantan polos dan blorok, kucing bulu oranye, kucing bulu hitam dan kucing bulu tiga (kaliko)

D. Rumusan Masalah : 1)

2) 3) 4)

E. Hipotesis : F. Alat dan Bahan : G. Bahan Diskusi :

Kelompok 1.

Jika lalat buah betina sayap pendek abdomen coklat (vvhh) disilangkan dengan lalat buah jantan sayap panjang abdomen hitam (VVHH) menghasilkan keturunan F1 lalat buah sayap panjang abdomen hitam heterozigot (VvHh). Apabila gen V terpaut gen H, gen v terpaut dengan h, maka persilangan sesama F1 akan menghasilkan keturunan lalat buah dengan perbandingan 1 VVHH: 2 VvHh:1vvhh.

Buatlah diagram persilangannya! Kelompok 2.

Jika lalat buah jantan mata merah sayap panjang (PPVV) disilangkan dengan lalat buah betina mata ungu sayap pendek (ppvv) menghasilkan keturunan F1 lalat buah mata merah sayap panjang heterozigot (PpVv). Kemudian diuji silang dengan terhadap F1 betina sehingga menghasilkan keturunan sebagai berikut;

1). mata merah sayap panjang (PpVv) sebanyak 965 2). mata merah sayap pendek (Ppvv) sebanyak 185 3). mata ungu sayap panjang (ppVv) sebanyak 206 4). mata ungu sayap pendek (ppvv) sebanyak 944

Berdasarkan hasil uji silang di atas, buatlah diagram persilangannya dan hitunglah nilai pindah silangnya!

Kelompok 3.

Jika ayam betina blorok disilangkan dengan ayam jantan bulu polos, akan menghasilkan keturunan ayam betina polos dan ayam jantan blorok. Apabila gen B gen penyebab bulu blorok dan g gen penyebab bulu polos, buatlah diagram persilangannya!

Kelompok 4.

Persilangan antara kucing jantan warna bulu oranye dengan kucing betina warna bulu hitam, akan menghasilkan keturunan kucing jantan hitam dan kucing betina kaliko. Apabila gen H penyebab warna bulu hitam dan h gen penyebab warna oranye, buatlah diagram persilangannya.

Bahan diskusi untuk semua kelompok.

1) Faktor faktor apa sajakah yang mempengaruhi peristiwa pautan gen, pautan seks dan pindah silang?

……… ………

(26)

H. Kesimpulan:

LEMBAR KEGIATAN SISWA 4 SIMULASI MPENGARUH GEN LETHAL

A. TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan agar siswa mampu: a) Menjelaskan mekanisme gen lethal

b) membedakan gen lethal dominan dan gen lethal resesif

c) Melakukan percobaan simulasi mekanisme gen lethal pada makhluk hidup d) Menyajikan data simulasi kemungkinan peristiwa gen lethal pada makhluk hidup e) mempresentasikan mekanisme gen letal pada makhluk hidup

B. LANDASAN TEORI

Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal resesif.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah: - Kancing 2 warna (berjumlah 20 tiap kelompok)

- Gelas air mineral - Kertas flipcard

D. CARA KERJA

1) Buatlah kelompok praktikum dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 orang

2) Setiap kelompok menyiapkan kancing, gelas, flipcard, dan alat tulis yang dibutuhkan 3) Isilah tiap-tiap gelas dengan 5 kancing warna hitam dan 5 kancing warna putih Setelah itu

lakukan kegiatan sebagai berikut:

Untuk kasus Letal dominan (gen letal pada ayam redep)

a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (C) dan kancing putih diumpamakan sebagai gen resesif (c)

b) Ambil satu kancing dari gelas A dan satu kancing dari gelas B (Catatan: pengambilan harus dilakukan tanpa melihat)

c) Catat hasil pertemuan kedua kancing pada tabel pengamatan, tuliskan fenotif yang terbentuk!

d) Dengan mengembalikan kancing yang telah terambil, lakukan pengocokan kancing pada gelas. Kemudian ulangi pengambilan sebanyak 5 kali!

Untuk kasus Letal resesif (gen letal pada jagung)

a) Kancing hitam diumpamakan sebagai gen dominan (G) dan kancing putih diumpamakan sebagai gen resesif (g)

b) Lakukan langkah (b) sampai (d) seperti pada kasus letal dominan

(27)

E. HASIL PERCOBAAN Letal dominan

No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif

Letal Resesif

No Pengambilan Ke- Genotif Fenotif

F. PERTANYAAN DISKUSI

a. ada berapa macam fenotif dan genotif yang muncul dalam persilangan?

Jawab:

b. Bagaimanakah perbandingan fenotif keturunannya?

Jawab:

c. Berapakah persentase keturunan yang hidup dan mati? Jawab:

d. Buatlah diagram persilangannya jika kedua induk heterozigot pada dua kasus gen letal

diatas! Hitung pula rasio fenotif dan genotifnya Jawab:

e. Berilah contoh lain gen lethal dominan dan gen letal resesif yang dapat terjadi pada makhluk hidup!

Jawab:

G. KESIMPULAN

Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah kalian lakukan!

Surakarta, 17 Juli 2017

Diperiksa Oleh Disiapkan

WKS. 1 Guru Mapel Biologi

Teguh Rahayu Slamet, M. Pd Sutana, S. Pd, M. Pd

NIP. 19700925 200801 1 011 NIP. 19741226 200701 1

013

(28)

Gambar

gambar kelainan pada makhluk hidup

Referensi

Dokumen terkait

Pembatasan terhadap populasi perlu dilakukan melalui pengeluaran individu ternak kelinci dengan cara dijual atau dipotong sehingga terjadi keseimbangan antara

Dengan mengetahui angka frekuensi kejadian dari peristiwa yang dinyatakan dengan X dalam suatu populasi yang berukuran “baku”, frekuensi nisbi ( relative ) yang

Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat

Merupakan pasut yang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang

Hal ini dapat terjadi karena beberapa individu kemungkinan berasal dari tempat yang sama meskipun sudah menjadi populasi yang berbeda pada saat sekarang..

Frekuensi gen T dan t,serta jumlah individu yang mempunyai genotip TT atau Tt (taster) dan tt(non-taster) pada populasi suku Jawa dan Madura tidak jauh berbeda dengan hasil

Keanekaragaman terjadi dalam hal jumlah individu, spesies, dan family pada lokasi yang berbeda, terkait dengan habitat dan populasi burung, dan utamanya terkait dengan ketersediaan

Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan Lambert, 1985; hal..